Anda di halaman 1dari 20

28

C. Rencana tindakan keperawatan


Tabel 2
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi


1 2 3 4
1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nyeri (Pain Management)
dengan penurunan aliran darah selama….x 24 jam klien dapat 1.Kaji secara komprehensif tentang nyeri,
coroner, iskemia jantung ditandai 1. Mengontrol nyeri, (Pain Control) meliputi : lokasi, karakteristik, onset, durasi,
dengan klien melaporkan adanya dengan kriteria: frekuensi, kualitas, intesitas/beratnya nyerin
nyeri dada sebelah kiri, seperti a. Klien dapat mengetahui penyebab dan faktor-faktor presipias.
diremas-remas, perubahan TD, nyeri, onset nyeri, mampu menggunakan 2.Observasi isyarat-isyarat non verbal dari
nadi menigkat, keringat dingin, teknik non farmakologi untuk mengurangi ketidak nyamanan, khususnya dalam
klien tampak gelisah, merintih nyeri, dan tindakan pencegahan nyeri. Ketidak mampuan untuk komunikasih
kesakitan b. Klien mampumengenal tanda-tanda secara efektif.
pencetus Nyeri untuk mencari pertolongan. 3. Gunakan komunikasi terapeutik
c. Melaporkan bahwa nyeri berkurang agar klien dapat mengekpretasikan
dengan menggunakan manajemen nyeri. Nyeri.
2. Menunjukkan Tingkat Nyeri (Pain Level) 4. Kaji latar belakang budaya klien
a. Klien melaporkan nyeri pada bagian 5. Tentukan dampak dari ekspresi nyeri
tubuh terhadap kualitas hidup : pola tidur,
29

b. Klien mampumenggenal skala, nafsu makan, aktivitas kognisi, mood


intesitas, frekuensi dan lamanya nyeri. Pekerjaan, tanggung jawab peran.
c. Klien mengatakan rassa nyaman 6. Kaji pengalaman individu terhadap
setelah nyeri berkurang. Nyeri, keluarga dengan nyeri kronis.
d. Tanda vital dalambatas normal 7. Evaluasi dengan keefektivan dari
e. Ekspresi wajah tenang tindakan mengontrol nyeri yang telah
digunakan.
8. berikan dukungan terhadap klien dan
Keluarga.
9. Berikan informasi tentang nyeri seperti :
Penyebab, berapa lama terjadi, dan
Tindakan pencegahan.
10. Kontrol faktorlingkungan yang dapat
Mempengaruhi respon klien terhadap
Ketidak nyamanan (ex: temperature
Ruangan, penyinaran, dll).
11. Anjurkan klien untuk memonitor sendiri
Nyeri .
12. tingkatkan tidur/istirahat dengan cukup.
13. Ajarkan penggunaan teknik non-
farmakologi (ex: relaksasi, guided
imagery,
30

Terapi musik, distraksi, aplikasi panas-


Dingin, massase).
14. Evaluasi keefektifan dari tindakan
Megontrol nyeri.
15. Modifikasi tindakan mengontrol nyerI.
Berdasarkan respon klien.
16. Anjurkan klien untuk berdiskusi tentang
Pengalaman nyeri secara tepat.
17. Monitor kenyamnan klien terhadap
Manajemen nyeri.
18. bantuklien mengidentifikasih factor
Presipitasi nyeri baik actual maupun
Potensial.
19. Lakukan pengkajian terhadap klien
Dengan nyaman dan lakukan monitoring
Dari rencana yang dibuat.
20. Hilangkan faktor yang dapat
Meningkatkan pengalaman nyeri (misalnya:
Rasatakut dan kelelahan ).
21. libatkan kelurga untuk mengurangi nyeri
22. Informasihkan kepada tim ketua
Kesehatan lainnya/ anggota keluarga saat
31

Tindakan nonfarmakologi dilakukan, untuk


Mendekatka prefentif.
Pemberian Analgetik (Analgetic
Adminnistration).
1. Berikan obat prinsip 5 benar
2. Cek riwayat alergi obat.
3. Tentukan lokasi nyeri, karakteristik,
kualitas, dan keparahan sebelum
pengobatan.
4. Libatkan klien dalam pemilihan analgetik
yang akan diguakan.
5. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analhetik pertama kali.
6. Berikan analgetik yang tepat waktu
terutama saatnyeri hebat.
7. Evaluasi efektivitas analgetik dan tanda
gejala (efek samping).
2. Kelebihan volume cairan setelah dialakukan asuhan Manajemen Cairan (Fluid Management):
berhubungan dengan keperawatan selama….x24 1.monitor lokasi dan perluaran edema
mekanisme pengaturan jam klien dapat mempertahankan 2. Monitor peningkatan berat badan
melelah di tandai dengan keseimbagan cairan dalam tiba-tiba.
peningkatan BB cepat, tubuh (Fluid Balance) dengan 3. Monitor bunyi paru: adanya bunyi
edema distensi vena kriteria : crakles, status respirasi dan tentukan
jugularis, dispnue, nafas 1. Klien bebas dari edema adanya oortopneu dan keparahannya.
pendek, suara nafas 2. Bunyi paru bersih 4. Monitor adanya disentesi vena jugularis
anbnormal, (rales atau 3. BB stabil dengan posisi kepala ditinggikan 30-45
32

crakles), bunyi jantung 4. Tugor kulit normal derajat.


S3, Oliguria, perubahan 5. Tidak ada oliguria 5. Monitor tanda dan gejala retensi cairan
status mental, gelisah 6. Klien melaporkan adanya 6. Monitor vital sign sesuai kebutuhan.
cemas. Kemudahan dalambernafas Monitor Cairan (Fluid Monitoring):
1. Monitoring intake dan output.
2. Monitor tekanan darah, nadi dan
respirasi
3. Monitor membrane mukosa dan tugor
kulit.
4. Monitor adanya distensi vena jugularis
bunyi crakles pada paru, edema
peripher dan penambahan BB.
5. Kelola cairan sesuai kebutuhan
6. Batasi intake cairan sesuai kebutuhan
7. Pertahankan kecepatan pemberian
cairan intravena.
8. Monitor berat badan.
3. Cemas berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan Menurunkan kecemasan (Anxiety Reduction):
krisis situasioal, perubahan keperawatan selama…x24 1. Gunakan ketenangan dalam pendekatan untuk
status kesehatan ditandai jam orang tua klien mampu menenangkan klien.
dengan produktivitas mengontrol cemas (Anxiety 2. Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada
berkurang, klien tampak Control), dengan kriteria : klien.
gelisah, klien muda tersinggung, 1. Klirn dapat merencanakan 3. Berusaha memahami keadaan klien situasi
klien tampak khawatir, klien strategi koping untukn situasi stress yang dialami klien.
tampak cemas, respirasi yang membuat stress. 4. Berikan informasi tentang diagnose, prognosis
meningkat, suara gemetar, 2. Klien dapat mempertahankan dan tindakan.
33

klien sulit berkonsentrasi. Penampilan peran. 5. Temani klien untuk memberikan kenyamanan
3. klien melaporkan tidak ada dan mengurangi ketakutan.
Gangguan persepsi sensorik. 6. Dorong keluarga untuk menemani klien
4. klien melaporka tidak ada sesuai kebutuhan.
Manifestasi Kecemasan secara 7. Dorong klien untuk meengungkapkan
fisik. Perasaan, pengharapan dan ketakutan.
5. klien melaporkan tidak ada 8. Identifikasi tingkat kecemasan klien.
Manifestasi Perilaku akibat 9. Berikan aktivitas hiburan untuk megurangi
kecemasan : tidak ada ketegangan.
6. klien dapat meneruskan ktivitas 10. Control stimulus sesuali kebutuhan klien.
Yang dibutuhkan meskipun ada 11. Dengarkan dengan penuh perhatian
Kecemasan. Ciptakan hubungan saling percaya .
7.klien menunjukkan kemampuan 12. Bantu klien untuk mengungkapkan
Untuk berfokus pada pengetahuan hal-hal yang membuat cemas.
Dan ketrampilan yang baru. 13. Tentukan kemampuan klien dalam
8.klien dapat mengidentifikasi membuat keputusan.
Gejala yang merupakan indicator 14. Ajarkan klien teknik relaksasi.
Kecemasan. 15. Observasi gejala verbal dan non-verbal
Dari kecemasan.

4. kurang pengetahuan setelah dilakukan asuhan Pendidikan Kesehatan : Proses penyakit


34

berhubungan degan keperawatan selama…x24 (Teaching Disease Process)


kurang paparan, jam, klien: Mempunyai 1. Kaji tingkat pengetahuan klien berhubungan
keterbatasan kognitif pengetahuan tentang Proses dengan proses penyakit yang spesifik.
ditandai dengan klien Penyakit (Knowledge Disease 2. Menjelaskan tanda-tanda dan gejala yang
menggungakapkan adanya Process) dengan criteria: biasanya muncul.
masalah, klien banyak, 1. Mengenal nama penyakit 3. Jelaskan tentang proses penyakit
bertanya perilaku tidak 2. Menjelaskan proses penyakit 4. Berikan informasi kepada klien tentang
sesuai. 3. Menjelaskan factor penyebab kondisinya.
dan risiko. 5. Berikan informasi tentang tindakan diagnostik
4. Menjelaskan efek dari penyakit. Yang dilakukan.
5. menjelaskan tanda-tanda dan 6. Diskusi perubahan perilaku yang dapat
gejala. Mencegah komplikasi.
6. menjelaskan tindakan-tindakan 7. Diskusikan pilihan trapi.
untuk meminimalkan progresi 8. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin
penyakit. Muncul.
7.Menjelaskan tanda-tanda dan Pendidikan Kesehatan: Pengobatan (Teaching
gejala komplikasi. Tewatment)
8.menjelaskan pencegahan 1. Jelaskan tentang kepada klien tentang
komplikasi pengobatan yang di dapatkannya.
2. jelaskan kepada klien tentang obat generic.
3. Jelaskan tujuan dari setiap tindakan.
4. jelaskan kepada klien dosis, rute, dan durasi
35

dari setiap pengobatan.


5. cek kemampuan klien dalam mengelola
pengobatan yang di dapat.
6. jelaskan kepada klien apa yang dialakuan
jika dosis telah habis.
7.jelaskan kepada klien tentang efek samping
pengobatan dan tindakan yang tepat untuk
menanggulanginya.
8.jelaskan jepada klien kemungkinan interasi
obat dengaan makanan.
9.libatkan keluarga dalam pengobatan

5. Penurunan Cardiac Output Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan Jantung (Cardiac Care):
berhubungan dengan perubahan selama…x24 jam klien menunjukkan 1. Evaluasi adanya nyeri dada
36

denjut jantung/irama, perubahan curah jantung adekuat (Cardiac (intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan
preload, perubahan afterload, Pump Effectiveness) dengan factor yang pencetus nyeri).
perubahan kontraktilitas ditandai kriteria: 2. Lakukan penilaian komprehensif
dengan: adanya perubahan irama/ 1. TD dalam rentang normal terhadap sirkulasi ferifer (misalnya:
denyut jantung (takhikardia/ 2. Denyut jantung dalam batas normal cek nadi perifer, edema, pengisian
bradikardi), palpitasi, perubahan 3. Hipotensi ortostatik tidak ada adi kapiler, dan suhu ekstremitas).
EKG, distensi vena jugularis, perifer kuat. 3. Catat adanya distritmia jantung
sesak nafas, kelelahan edema, 4. Bunyi nafas abnormal tidak ada 4. Catat tanda dan gejala penurunan
bunyi jantung Murmur, kulit 5. Menunjukkan peningkatan curah jantung.
dingin dan lembab. toleransi terhadap aktivitas 5. Monitor vital sign
6. Nadi perifer kuat. 6. Monitor status kardiovaskuler
7. Ukuran jantung normal. 7. Monitor distritmia jantung termasuk
8. Tidak ada distensi vena gangguan irama dan konduksi.
jugularis. 8. Monitor status respirasi terhadap gejala
9.Tidak ada disritmia. Gagal jantung.
10. Tidak ada bunyi jantung abnormal 9. Monitor keseimbangancairan (intake
11. Tidak ada agina output dan BB harian).
12. Tidak ada edema pulmo 10. Kenali adanya perubahan tekanan
13. Tidak ada udema pulmo darah.
14. Tidak ada diaporsis 11. Kenali pengaruh psikologis yang
15. Tidak ada mual mendasari kondisi klien.
16. Tidak ada kelelahan 12. Evaluasi respon klien terhadap
37

disritmia
13. Kolaborasi dalam pemberian terapi
anti aritmia.
14. Kolaborasi dalam pemberian terapi
antiaritmia sesuai kebutuhan
15. Monitor respon klien terhadap
pemberian terapi anti aritmia.
16. Intruksikan klien dan keluarga tentang
pembahasan aktivitas.
17. Tentukan periode latihan dan istirahat
untuk menghindari kelelahan.
18. Monitor toleransi klien tehadap aktivitas
19. Monitor adanya dyspneu, kelelahan,
takhipneu, dan orthopneu.
20. Anjurkan untuk mengurangi stres
21. Ciptakan hubungan yang saling
mendukung antara klien dan keluarga.
22. Anjurkan klien untuk melaporkan
adanya ketidak nyamanan dada.
23. Tawarkan support spiritual untuk klien
dan keluarga.
6. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan Manajemen Energi (Energy Management) :
38

berhubungan dengan keperawatan selama….x 24 jam 1. Tentukan keterbatasan klien terhadap aktivitas
ketidak Seimbangan antara klien dapat menunjukkan 2. Tentukan penyebab lain kelelahan.
suplai Dengan kebutuhan, toleransi terhadap aktivitas 3. Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan
kelemahan Menyeluruh (Activity Tolerance) tentang keterbatasannya.
ditandai dengan Klien dengan kriteria: 4. Monitor intake nutrisi sebagai sumber energi
menunjukkan Perubahan 1. Klien dapat menenjukan yang adekuat.
nadi dan tekanan Darah aktivitas yang sesuai 5. Monitor respon cardiorespiratory terhadap
setelah beraktivitas, Klien dengan peningkatan nadi aktivitas (missal : takhikardi, distritmia, dyspnue,
tampak lemah, klien TD dan frekuensi nafas; diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik dan
mengatakan tambah sesak mempertahankan irama frekuensi pernafasan).
Setelah beraktivitas, dalam batas normal. 6. Batasi stimulus lingkungan (misalnya : pencahayaan
terdapat Perubahan EKG 2. Mempertahankan warna dan kegaduhan).
menunjukkan Iskemia. Dan kehangatan kulit dengan 7. Dorong untuk melakukan periode istirahat dan aktivitas
aktivitas. 8. Rencanakan periode aktivitas saat klien memiliki banyak
3. EKG dalam batas normal. tenaga.
4. Melaporkan peningkatan 9. Hindari aktivitas selama periode istirahat
Aktivitas harinya. 10. Bantu klien untuk bangun dari tempat tidur atau duduk
di samping tempat tidur atau berjalan.
11. Dorong klien untuk meelakukan aktivitas seharian
sesuai sumber energy.
12. Ajarkan klien dankeluarga teknik untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari yangdapat meminimalkan
penggunaan oksigen.
39

13. Anjurkan klien/keluarga untuk memnentukan tujuan


aktivitas yang realitis.
14. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang lebih
disukai.
15. Dorong klien untuk memilih aktivitas yang sesuai
dengan daya tahan tubuh.
16. Evaluasi program peningkatan tingkat aktivitas.
Teapi aktivitas (Activity Therapy) :
1. Tentukan komitmen klien untuk meningkatkan
frekuensi atau rentang untuk aktivitas.
2. Bantu klien untuk mengungkapkan kebiasaan aktivitas
yang paling berarti danatau altivitas favorit di waktu
luang.
3. Bantu klien untuk meilih aktivitas yang konsisten
dengan kemampuan fisik pisikologis dan social.
4. Bantu klien urntuk mengidentifikasi aktivitas yang
berarti.
5. Bantu klienuntuk menjadwalkan periode khusus utntuk
hiburan diluar aktivitas rutin.
6. Bantu klien atau keluarga untuk menyesuaikan
lingkungan untuk mengakomodasuikan keinginan
beraktivitas.
7. Berikan reinforcement posisi terhadap partisipasi klien
dalam beraktivitas.
8. Monitor respon emosional, fisik, social, dan spiritual
terhadap aktivitas.
7. Kerusakan pertukaran gas Setelah dilakukan asuhan Manajemen Jalan Nafas (Airway
berhubungan dengan ketidak keperawatan selama…x Management):
seimbangan perfusi ventilasi, 24 jam klien menunjukkan 1. Atur posisi klien untuk
perubahan membrane kapiler pertukaran gas adekuat memaksimalkan ventilasi.
alveolar di tandai dengan (Respiratory Status: Gas 2. Lakukan fisioterapi dada sesuai
40

penurunan CO2, takhikardi, Exchange) dengan kriteria: kebutuhan.


kelelahan, iritabilitas, dyspnoe, 1. Status mental dalam 3. Dorong klien untuk bernafas pelan
AGD abnormal, sakit kepala rentang normal. dan dalam.
ketika bangun. 2. Klien bernafas dengan 4. Aulkustasi bunyi nafas, area
Mudah penurunan ventilasi atau tidak ada
3. Tidak ada dyspnea ventilasi dan adanya bunyi nafas
4. Tidak ada kegelisahan tambahan.
5.kelola pemberian bronchodilator
sesuai kebutuhan
6. Ajarkan klien bagaimana
menggunakan inhaler
7.Atur posisi klien untuk mengurangi
dyspneu.
8.Monitor statur respirasi dengan
oksigenasi sesuai kebutuhan.
Terapi Oksigen (Oxygen Therapy):
1. Pertahankan kepetenan jalan
nafas.
2. Siapkan perlengkapan O2 dan
atur system humidifikasi.
3. Berikan tambahan O2 sesuai
permintaan.
4. Monitor aliran oksigen
5. Berikan O2 sesuai kebutuhan.
41

6. Monitor keefektifan terapi


oksigen
7. Monitor tingkat kecemasan klien
berhubungan dengan kebutuhan
terapi oksigen.
Monitor Respirasi (Respiratory
Monitoring):
1. Monitor kecepatan, irama,
kedalaman respirasi.
2. Catat pergerakan dada,
kesimetrisan, penggunaan otot
nafas tambahan dan adanya
retraksi otot interkosta.
3. Monitor pola nafas: bradypneu,
tachypnea, hiperventilasi,
pernafasan kusmaul, cheyness
stokes, biot, dan apneu.
4. Palpasi ekspansi paru.
5. Perkusi thoraks anterior dan
posterior bagian apeks dan
dasar kedua paru-paru.
6. Auskultrasi bunyi paru setelah
pemberian pengobatan.
7. Monitor peningkatan kegelisahan
dan kecemasan.
8. Monitor kemampuan klien untuk
batuk efektif.
9. Monitor hasil pemeriksaan foto
thoraks.

8.Deficit perawatan diri: Setelah dilakukan tindakan keperawatan Bantu Perawatan diri: (Self Care
berpakaian/berhias selama…x24 jam klien dapat Assistance: Feeding)
42

berhubungan dengan menunjukkan perawatan diri: 1. Kaji kemampuan klien menggunakan


klien mengatakan adanya 1. Aktivitas krhidupan sehari-hari: alat bantu.
ketidak mampuan dalam berpakaian dengan kriteria: 2. Pantau adanya perubahan kemampuan
mengenakan atau melepaskan a. klien mengungkapkan fungsi.
pakaian yang perlu, kepuasan dalam berpakaian 3. Pantau kemampuan klien dalam
mengenakan pakaian atas, dan menata rambut. melakukan diri secara mandiri.
pakaian bawah, memilih b. klien dapat berpakaian dan 4. Pantau kebutuhan klien terhadap
pakaian dan mengambil pakaian. menyisir rambut secara mandiri perlengkapan alat-alat untuk kebersihan
c.klien dapat mengenakan pakaian diri, berpakaian, dan makan.
secara rapi. 5. Berikan bantuan sampai klien mampu
d. klien mampu melepaskan pakaian untuk melakukan perawatan diri.
e.klien menunjukkan rambut rapi 6.bantu klien dalam menerima
dan bersih ketergantungan pemenuhan
ketergantungan sehari-hari.
7.Dukungan kemandirian dalam melakukan
mandi dan hygiene mulut, bantu klien hanya
jika di perlukan.
Bantu Perawatan Diri: (Self Care
Assistance):
1. Informasikan klien untuk memakai
pakaian yang tersedia.
2. Berikan pakaian padaklien pada tempat
yang mudah di jangkau (misalnya:
43

disamping tempat tidur). Dan pada saat


klien akan membutuhkan berpakaian.
3. Dukung kemandirian dalam berpakaian
/berhias, bantu klien hanya jika
diperlukan.
4. Bantu klien memilih pakaian yang
mudah di pakai dan dilepas.
5. Pertahankan privacy saat klien
berpakaian.
6. Bantu klien mengancing dan
merisleeting jika diperlukan.
7. Kuatkan usaha klien untuk berpakaian
sendiri.
9.Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan Bantu Perawatan Diri (Self Care
makan berhubungan keperawatan selama…x24 jam Assistance):
dengan kelelahan klien dapat menunjukkan 1. Kaji kemampuan klien menggunakan
dan kelemahan perawatan diri: alat bantu.
adanya nyeri, ditandai 1.Aktivitas kehidupan sehari-hari: 2. Pantau adanya perubahan kemampuan
dengan klien mengatakan makan fungsi.
adanya ketidak mampuan a. klien mampu makan secara mandiri 3. Pantau kemampuan klien dalam
dalam menyuap makanan, b. klien mengingkapkan kepuasan melakukan perawatan diri secara mandiri.
memegang alat makan, makan dengan kemampuan 4. Pantau kenutuhan klieen terhadap
menguyah makan, sendiri. Perlengkapan alat-alat untuk membersihkan
mengunyah alat bantu c. klien dapat menunjukkan asupan diri, berpakaian, makan.
untuk makan. Makanan dan cairan adekuat. 5. Berikan bantuan sampai klien mampu
d.klien menggunakan alat untukmelakukan perawatan diri
44

bantu yang adaptif untuk makan. 6.bantu klien dalam menerima


ketergantungan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari.
7.Dukung kemandirian dalam melakukan
Mandi dan hygiene mulut, bantu klien hanya
Jika diperlukan.
Bantu Perawatan Diri : Makan (Salf Care
Assistance : Feeding)
1. Kaji kemampuan klien meggunakan
alat bantu.
2. Kaji peningkatan atau penurunan
kemampuan untuk makan sediri.
3. Kaji kemampuan untuk mengunyah dan
menelan makanan.
4. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan saaat makan( misalnya:
jauhkan pispot, urinal).
5. Berikan hygiene mulut sebelum makan
6. Persiapkan makanan dalam nampan,
jika di perlukan seperti memotong
daging, mengupas telur.
7. Hindari menempatkan makanan diluar
jangkauan pandangan klien.
8. Sediakan sedotan minuman jika di
perlukan atau di iginkan.
9. Sediakan alat bantu untuk membantu
klien makan sendiri (misalnya:
pegangan yang panjang, berikan
pegangan dengan diameter besar).
45

10. Berikan tindakan untuk menurunkan


rasa nyeri sebelum makan, jika
diperlukan.

10.Defisit perawatan diri: setelah dilakukan asuhan Bantu perawatan diri (Salf Care Assistance):
mandi/kebersihan keperawatan selama…x24jam 1. Kaji kemampuan klien nuntuk menggunakan alat
behubungan dengan klien dapat menunjukkan bantu.
kelemahan, adanya nyeri, perawatan diri: 2. Pantau adanya perubahan kemampuan fungsi.
gangguan neurovaskuler 1. Aktivitas kehidupan sehari 3. Pantau kemampuanklien dalam melakukan
ditandai dengan klien - hari : mandi dengan kriteria: perawatan diri secara mandiri.
mengatakan adanya ketidak a. klien menerima bantuan atau 4. Pantau kebutuhan klien terhadap perlengkapan
mampuan dalam perawatan total dari pemberi alat-alat untuk kebersihan diri, berpakaian dan
membersihkan Sebagian perawatan jika diperlukan. makan.
atau seluruh badan, b. klien mengungkapkan 5. Berikan bantuan sampai klien mampu utuk
menyediakan sumber air secara verbal kepuasan melakukan perawatan diri.
mandi, mengatur suhu air tentang kebersihan tubuh 6. Dukung kemandirian dalam melakukan
mandi regular, dan hygiene mulut. mandi dan hygiene mulut, bantu klien hanya jika di
mendapatkan c. klien mempertahanka mobilitas perlukan.
perawatan mandi, yang diperlukan untuk kekamar Bantu perawatan diri :
mengeringkan Badan, mandi dan menyediakan Mandi (Salf Care Assistance: bathing)
masuk dan keluar Dari perlengkapan mandi. 1. Kaji kebersihan tubuh setiap hari
kamar mandi. d. klien mampu membersihkan 2. Kaji kondisi kulit saat mandi
46

dan mengeringkan tubuh. 3. Pantau kebersihan kuku, berdasarkan


e. klien mampu melakukan kemampuan peralatan diri klien.
perawatan mulut. 4. Berikan bantuan sampai klien mampu
melakukan perawatan diri.
5. letakkan sabun, handuk, deodorant,
alat cukurdan peralatan lain yang dibutuhkan
disamping tempat tidur/kamar mandi.
6. Pantau kebersihan kuku, berdasarkan
kemampuanperawatan dari klien.
11. Defisit perawatan diri : Setelah dilakukan dindakan Bantu perawatan diri ( Self Care Assistance):
toileting berhubungan keperawatan selama…x24 jam 1. Kaji kemampuan klien untuk menggunakan
dengan kelelahan dan klien dapat menunjukkan alat bantu.
lememahan adanya nyeri, perawatan diri : 2. Pantau adanya perubahan kemampuan fungsi
ditandai dengan kalien 1. Aktivitas kehidupan sehari 3. Pantau kemampuan klien dalam melakukan
mengatakan adanya -hari: toileting dengan kriteria: perawatan diri secara mandiri.
ketidak mampuan dalam a.klien menerima bantuan dari 4. Pantau kebutuhan klien terhadap perlengkapan
menggunakan pispot, pemberi keperawatan alat-alat utuk kebersihan diri.
pergi ke toilet, duduk atau b. klien mengetahui kebutuhan 5. Berikan bantuan sampai klien mampu untuk
bangun dari toilet atau akan bantuan untuk toileting. melakukan perawatan diri.
pispot. c. klien mampu untuk pergi atau 6. Bantu klien dalammenerima ketergantungan
keluar dari toilet. pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
d. klien mampu membersihkan 7. Dukung kemandirian dalam melakukan mandi
47

setelah toileting. dan hygene mulut, bantu klien hanya jika


diperlukan.
Bantu perawatan diri : toileting (Salf Care
Assistance: toileting)
1. Ajarkan klien/orang terdekat dalam rutinitas
toileting.
2. Berikan informasi perawatan diri pada
keluarga/orang lain yang penting tentang
lingkungan rumah yang aman untukklien.
3. Bantu klien ke toilet/ mengguanakan pispot/
urinal pada jangka waktu tertentu.
4. Vasilitasi hygiene toilet stelah selesai eliminasi.
5. Ganti pakaian klien setelah eliminasi.
6. Berikan privasi selama eliminasi.

Sumber : Aspiani, Reny Y (2014), Dalam buku ajar asuhan keperawatan gerontik Aplikasih NANDA, NIC, dan NOC jilid 1

Anda mungkin juga menyukai