Anda di halaman 1dari 18

Tugas Makalah

Hubungan antara Kesehatan Masyarakat dengan SDGS Tujuan ke-3 Pada Target Upaya
Penurunan Angka kematian Ibu (AKI)

SURVEI EPIDEMIOLOGI

NAMA : SRI MULYANI


NIM : K011181054

JURUSAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hubungan antara Kesehatan
Masyarakat dengan SDGS Tujuan ke-3 Pada Target Upaya Penurunan Angka kematian Ibu
(AKI) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
bidang studi Survei Epidemiologi. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “17 Goal SDGs serta kaitannya dengan kesehatan masyarakat“ bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen selaku dosen Mata kuliah
Survei Epidemiologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidan studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Barru, 07 Oktober 2020

Sri Mulyani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1.........................................................................................................................Latar
Belakang ....................................................................................................... 1
1.2.........................................................................................................................Rumusan
Masalah......................................................................................................... 2
1.3......................................................................................................................... Tujuan
Penulisan....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3

2.1. Definisi SDGs.............................................................................................. 3

2.2. Tujuan SDGs............................................................................................... 3

2.3. Target SDGS Tujuan ke-3......................................................................... 5

2.4. Angka Kematian Ibu dalam SDGs............................................................ 8

2.5. Ketrekaitan antara SDGs Tujuan ke-3 khususnya dalam target Penurunan
Angka Kematian Ibu dengan Kesehatan masyarakat.................................... 9

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 11

3.1. Kesimpulan.................................................................................................. 11

3.2. Saran............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya pembangunan


berkelanjutan yang menjadi acuan dalam kerangka pembanggunan dan
perundingan negara-negara di dunia sebagai pengganti pembangunan global
Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir di tahun 2015.

SDGs memiliki beberapa tujuan, diantaranya menjamin kehidupan yang sehat


dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, dengan salah satu
outputnya mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) hingga 70 per 100.000
kelahiran hidup (KH) pada tahun 2030. Output ini tentunya semakin turun jika
dibandingkan target MDGs tahun 2015 yaitu menurunkan AKI menjadi 102 per
100.000 KH dalam kurun waktu 1990-2015.

Kematian maternal merupakan masalah kesehatan global yang menjadi


indikator penting dalam keberhasilan program kesehatan ibu sekaligus salah satu
indikator dalam menggambarkan derajat kesehatan masyarakat. World Health
Organization (WHO) memperkirakan setiap harinya 800 perempuan meninggal
akibat komplikasi kehamilan dan proses melahirkan. Laporan WHO tahun 2014
menunjukkan AKI di dunia sebesar 289.000 jiwa, di mana terbagi atas beberapa
negara, antara lain Amerika Serikat mencapai 9.300 jiwa, Afrika Utara 179.000
jiwa dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka Kematian Ibu di negara maju sebesar
16 per 100.000 KH, sedangkan di negara berkembang mencapai angka 230 per
100.000 KH, artinya negara berkembang menyumbang 99% kematian maternal di
dunia. 2 Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menempati urutan AKI
tertinggi se-Asia Tenggara pada tahun 2014 yaitu 214 per 100.000 KH, diikuti
dengan Fhilipina 170, Vietnam 160, Thailand 44, Brunei 60, dan Malaysia 39 per
100.000 KH.

1
Tingginya angka kematian ini menggambarkan masih rendahnya derajat
kesehatan masyarakat dan berpotensi menyebabkan kemunduran ekonomi dan
sosial di level rumah tangga, komunitas, dan nasional. Angka Kematian Ibu secara
nasional dari tahun 1991-2015 bergerak fluktuatif. Hasil Survei Dasar Kesehatan
Indonesia (SDKI) menunjukkan penurunan AKI selama periode tahun 1991-2007
dari 390 menjadi 228 per 100.000 KH, tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi
359 per 100.000 KH, (2, 5, 6) dan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
tahun 2015 kembali menunjukkan penurunan AKI menjadi 305 per 100.000 KH.
(2) Penurunan angka kematian tersebut belum mencapai target MDGs yaitu
menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 KH pada tahun 2015 dan masih jauh
dari output SDGs untuk mengurangi AKI hingga 70 per 100.000 KH pada tahun
2030.

1.2. Rmusan masalah


1. Apa definisi SDGs?
2. Apa tujuan SDGs?
3. Bagaimana Target SDGs Tujuan ke-3?
4. Bagaimana Angka kematian Ibu dalam SDGs?
5. Apa kaitan antara SDGS Goals ke-3 dalam pengembangan kesehatan
masyarakat
1.3. Tujuan Penulisam
1. Untuk mengetahui definisi SDGs
2. Untuk mengetahui tujuan SDGs
3. Untuk mengtahui target SDGS mengenai tujuan yang ke-3
4. Untuk mengetahui AKI dalam SDGs
5. Untuk mengetahui Ketrekaitan antara SDGs Tujuan ke-3 khususnya
dalam Penurunan Angka Kematian Ibu dengan Kesehatan masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi SDGs

5 September 2015 bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa


(PBB), para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai
kesepakatan pembangunan global. Kurang lebih 193 kepala negara hadir,
termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla turut mengesahkan Agenda SDGs.

Dengan mengusung tema "Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk


Pembangunan Berkelanjutan", SDGs yang berisi 17 Tujuan dan 169 Target
merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016
hingga 2030), guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan
melindungi lingkungan. SDGs berlaku bagi seluruh negara (universal), sehingga
seluruh negara tanpa kecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk
mencapai Tujuan dan Target SDGs.

2.2. Tujuan SDGs

17 tujuan dalam SDGs sebagai berikut:

1. Kemiskinan (Poverty) – Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya


di setiap tempat
2. Panngan (Food) – Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan,
perbaikan gizi, dan meningkatkan pertanian yang berkelanjutan
3. Kesehatan (Health)– Menjamin hidup yang sehat dan meningkatkan
kesehatan / kesejahteraan bagi semua pada semua usia

3
4. Pendidikan (Education) –Menjamin pendidikan yang berkualitas,
inklusif dan adil, meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi
semua
5. Perempuan (Women) – Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua wanita dan gadis
6. Air (Water)– Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi
yang berkelanjutan bagi semua
7. Energi (Energy) – Menjamin akses terhadap energi yang terjangkau
(terbeli), andal, berkelanjutan, dan modern, bagi semua
8. Ekonomi (Economy) – Meningkat pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan inklusif; partisipasi penuh dalam pekerjaan yang
produktif, jenis pekerjaan yang layak bag semua
9. Infrastruktur (Infrastructure) – Membangun infrastuktur (prasarana)
yang awet/ kuat, meningkatkan industrialisasi yang inklusif dan
berkelanjutan, mendukung inovasi
10. Ketidaksetaraan (Inequality) – Mengurangi ketidaksetaraan (inequality)
dalam dan antar negara
11. Pemukiman (Habitation) – Membangun kota dan pemukiman manusia
yang inklusif, aman, awet/ kuat, dan berkelanjutan
12. Konsumsi (Consumption) – Menjamin pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan
13. Iklim (Climate) – Mengambil langkah-langkah tindakan yang segera
untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya
14. Ekosistem Kelautan (Marine Ecosystem)– Melindungi dan
menggunakan lautan, laut, dan sumberdaya kelautan secara berkelanjutan
untuk pembangunan yang berkelanjutan
15. Ekosistem (Ecosystem) – Melindungi, memulihkan, dan meningkatkan
penggunaan ekosistem bumi secara berkelanjutan, mengelola hutan secara
berkelanjutan, menghentikan dan membalik degradasi (kerusakan) tanah,
dan kehilangan biodiversitas (keragaman hayati)

4
16. Kelembagaan (Institutions) – Menciptakan masyarakat yang damai dan
inklusif untuk pembangunan yang berkelanjutan, memberikan akses
terhadap keadilan bagi semua, membangun lembaga yang efektif,
akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan), dan inklusif, pada semua level
17. Keberlanjutan (Sustainability)– Memperkuat cara implementasi dan
merevitalisasi (menghidupkan kembali) kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan.

Hampir semua tujuan dalam SDGs merupakan determinan sosial kesehatan


yang terletak di berbagai level. Hanya tujuan ke 3 (Health) yang bukan merupakan
determinan kesehatan, melainkan tujuan kesehatan itu sendiri yang ingin dicapai.
Tujuan ke 3 SDGs dengan jelas menyebutkan bahwa tujuan yang ingin dicapai
adalah kehidupan yang sehat bagi semua (keadilan kesehatan) pada semua usia
(kesetaraan kesehatan menurut usia).

Dengan menggunakan kerangka konsep Dahlgren dan Whitehead (1991)


bahwa determinan sosial kesehatan terletak di berbagai level, dan fakta bahwa
SDGs yang ingin dicapai merupakan determinan kesehatan, maka jika SDGs
dapat dicapai dengan lebih cepat, maka implikasinya tujuan untuk meningkatkan
kesehatan populasi dan distribusi kesehatan yang adil dalam populasi dan antar
populasi akan dapat dicapai dengan lebih cepat pula.

2.3. Target SDGS Tujuan ke-3

Seluruh isu kesehatan dalam SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan yakni
tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong
kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Terdapat 38 target SDGs di sektor
kesehatan yang perlu diwujudkan. Selain permasalahan yang belum tuntas
ditangani diantaranya yaitu upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB), pengendalian penyakit HIV/AIDS, TB, Malaria serta
peningkatan akses kesehatan reproduksi (termasuk KB), terdapat hal-hal baru
yang menjadi perhatian, yaitu: 1) Kematian akibat penyakit tidak menular (PTM);
2) Penyalahgunaan narkotika dan alkohol; 3) Kematian dan cedera akibat

5
kecelakaan lalu lintas; 4) Universal Health Coverage; 5) Kontaminasi dan polusi
air, udara dan tanah; serta penanganan krisis dan kegawatdaruratan.

Fokus dari seluruh target tersebut antara lain gizi masyarakat, sistem
kesehatan nasional, akses kesehatan dan reproduksi, Keluarga Berencana (KB),
serta sanitasi dan air bersih.

Pembangunan sektor kesehatan untuk SDGs sangat tergantung kepada


peran aktif seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah,
parlemen, dunia usaha, media massa, lembaga sosial kemasyarakatan, organisasi
profesi dan akademisi, mitra pembangunan serta Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB).

Tantangan terbesar dalam pelaksanaan agenda pembangunan


berkelanjutan di Indonesia adalah reformulasi konsep pembangunan yang
terintegrasi dan penempatan kesehatan sebagai satu rangkaian proses manajemen
pembangunan yang meliputi input, process, output, outcome dan impact
pembangunan serta memahamkan bersama akan substansi pembangunan
kesehatan yang harus dilaksanakan bersama di era desentralisasi dan
demokratisasi saat ini.

* Target SDGs Goals 3

a. Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang
dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.

b. Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang
dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka
Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup)
dan Angka Kematian Balita 25 per 1000.

c. Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan


penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air, serta penyakit menular lainnya.

6
d. Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini
akibat penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan pengobatan, serta
meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.

e. Memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan zat, termasuk


penyalahgunaan narkotika dan penggunaan alkohol yang membahayakan.

f. Pada tahun 2020, mengurangi hingga setengah jumlah kematian global


dan cedera dari kecelakaan lalu lintas.

g. Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan


seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan
pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan
program nasional.

h. Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko


keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses
terhadap obat- obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas,
dan terjangkau bagi semua orang.

i. Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan


kesakitan akibat bahan kimia berbahaya, serta  polusi dan kontaminasi
udara, air, dan tanah.

j. Memperkuat pelaksanaan the Framework Convention on Tobacco


Control WHO di seluruh negara sebagai langkah yang tepat.

k Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit


menular dan tidak menular yang terutama  berpengaruh terhadap negara
berkembang, menyediakan akses terhadap obat dan vaksin dasar yang
terjangkau, sesuai the Doha Declaration tentang the TRIPS Agreement and
Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk
menggunakan secara penuh ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-
Aspek Perdagangan dari Hak Kekayaan Intelektual terkait keleluasaan

7
untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan khususnya, menyediakan
akses obat bagi semua.

l. Meningkatkan secara signifikan pembiayaan kesehatan dan rekrutmen,


pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara
berkembang, khususnya negara kurang berkembang, dan negara
berkembang pulau kecil.

m. Memperkuat kapasitas semua negara, khususnya negara berkembang


tentang peringatan dini, pengurangan risiko dan manajemen risiko
kesehatan nasional dan global.

2.4. Angka Kematian Ibu dalam SDGs

Dalam bidang kesehatan MGDs sudah digunakan, namun belum maksimal


memberikan efek besar pada permasalahan kesehatan itu sendiri terutama
mengatasi dan menurunkan AKI,. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa target
MDGs 4 dalam penurunan kematian Bayi dan Balita, tercapai. Meski jumlah
kematian balita secara umum masih tetap tinggi, terutama kematian pada
kelompok usia neonatal. Sebernarnya, penyebab utama kematian bayi dan balita
sebagian besar dapat dicegah atau diatasi. Untuk itu, upaya pencegahan yang
dilakukan perlu diperkuat dan ditingkatkan. Status kesehatan anak terutama bayi
baru lahir sangat bergantung pada kesehatan ibu.

Kematian maternal merupakan masalah kesehatan global yang menjadi


indikator penting dalam keberhasilan program kesehatan ibu sekaligus salah satu
indikator dalam menggambarkan derajat kesehatan masyarakat. World Health
Organization (WHO) memperkirakan setiap harinya 800 perempuan meninggal
akibat komplikasi kehamilan dan proses melahirkan. Laporan WHO tahun 2014
menunjukkan AKI di dunia sebesar 289.000 jiwa, di mana terbagi atas beberapa
negara, antara lain Amerika Serikat mencapai 9.300 jiwa, Afrika Utara 179.000
jiwa dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka Kematian Ibu di negara maju sebesar
16 per 100.000 KH, sedangkan di negara berkembang mencapai angka 230 per
100.000 KH, artinya negara berkembang menyumbang 99% kematian maternal di

8
dunia. 2 Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menempati urutan AKI
tertinggi se-Asia Tenggara pada tahun 2014 yaitu 214 per 100.000 KH, diikuti
dengan Fhilipina 170, Vietnam 160, Thailand 44, Brunei 60, dan Malaysia 39 per
100.000 KH.

Dalam rencana strategis kesehatan telah ditetapkan upaya-upaya prioritas


kesehatan beserta targetnya yang diharapkan dapat mendukung tercapainya
targettarget pembangunan terkait kesehatan. SDGs sering menjadi perbincangan
untuk dijadikan terobosan baru dalam perencanaan pembangunan selanjutnya,
terutama program berkelanjutan.

Adanya SDGs diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan


negara-negara di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara– negara
berkembang. Namun dalam menerapkan SDGs, pemerintah pusat maupun daerah
memerlukan media. Media yang dimaksud seperti penyusunan peraturan,
kebijakan-kebijakan pendukung lainnya yang berkaitan, road map, tolok ukur
pencapaian SDGs, dan pedoman secara teknis yang dapat dilakukan oleh pihak
pemangku kepentingan. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah pusat
menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN). Diharapkan dengan memperhatikan
SDGs, pemangku kepentingan dapat menghasilkan Rencana Aksi yang
operasional, jelas, dan searah dengan kebijakan Nasional (Sardjonani,2017).

2.5. Ketrekaitan antara SDGs Tujuan ke-3 khususnya dalam target


Penurunan Angka Kematian Ibu dengan Kesehatan masyarakat

Angka Kematian Ibu menurut batasan dari The Tenth Revision of The
International Classification of Diseases (ICD – 10) adalah kematian wanita yang
terjadi pada saat kehamilan sampai berakhirnya masa nifas atau dalam 42 hari
setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan,
dan disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan, atau yang
diperberat oleh kehamilan tersebut, atau penanganannya, akan tetapi bukan
kematian yang disebabkan oleh penyebab lain seperti kecelakaan.

9
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator sensitif yang
menunjukan kualitas kesehatan suatu Negara, karena AKI menggambarkan hasil
interaksi dari berbagai aspek, baik aspek klinis (kualitas dan kuantitas tenaga
medis dan tenaga kesehatan, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan), aspek
sistem layanan kesehatan sistem jaminan kesehatan, sistem informasi rujukan)
maupun aspek-aspek non kesehatan (budaya, pendidikan, akses menuju tempat
layanan kesehatan). Kematian wanita pada usia reproduktif akan mengakibatkan
kerugian ekonomi yang signifikan dan dapat menyebabkan kemunduran
perkembangan masyarakat, sebab wanita merupakan pilar utama dalam keluarga
yang berperan penting dalam mendidik anak-anak, serta memberikan perawatan
kesehatan dalam keluarga bahkan membantu perekonomian keluarga, dan
sebenarnya sebagian besar kematian ini dapat dicegah.

Untuk itu, pada SDGS memiliki beberapa tujuan, diantaranya menjamin


kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala
usia, dengan salah satu outputnya mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) hingga
70 per 100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2030.

Dengan demikian, keterkaitan antara kesehatan Masyarakat sangat Erat


kaitannya dengan poin ke-3 SDGs yang memang membahas masalah kesehatan
yakni Kesehatan (Health)– Menjamin hidup yang sehat dan meningkatkan
kesehatan / kesejahteraan bagi semua pada semua usia dengan salah satu
outputnya mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator sensitif yang


menunjukan kualitas kesehatan suatu Negara, karena AKI menggambarkan hasil
interaksi dari berbagai aspek, baik aspek klinis (kualitas dan kuantitas tenaga
medis dan tenaga kesehatan, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan), aspek
sistem layanan kesehatan sistem jaminan kesehatan, sistem informasi rujukan)
maupun aspek-aspek non kesehatan (budaya, pendidikan, akses menuju tempat
layanan kesehatan) dan ini semua merupakan hal-hal yang berkaitan dengan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat .

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Sustanable Development Goals (SDGS) merupakan sebuah program


pembangunan dunia yang mana memiliki tujuan untuk mensejahterakan
dunia dan melestarikan alam dengan terdapat 17 faktor utama sebagaimana
tercapainya 169 target yang telah di tentukan dalam waktu yang telah di
sepkati .

2. 17 tujuan dalam SDGs sebagai berikut:

o Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di setiap tempat


o Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan gizi,
dan meningkatkan pertanian yang berkelanjutan
o Menjamin hidup yang sehat dan meningkatkan kesehatan /
kesejahteraan bagi semua pada semua usia
o Menjamin pendidikan yang berkualitas, inklusif dan adil,
meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua
o Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan
gadis
o Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua
o Menjamin akses terhadap energi yang terjangkau (terbeli), andal,
berkelanjutan, dan modern, bagi semua
o Meningkat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif;
partisipasi penuh dalam pekerjaan yang produktif, jenis pekerjaan yang
layak bag semua
o Membangun infrastuktur (prasarana) yang awet/ kuat, meningkatkan
industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, mendukung inovasi

11
o Mengurangi ketidaksetaraan (inequality) dalam dan antar negara
o Membangun kota dan pemukiman manusia yang inklusif, aman, awet/
kuat, dan berkelanjutan
o Menjamin pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
o Mengambil langkah-langkah tindakan yang segera untuk mengatasi
perubahan iklim dan dampaknya
o Melindungi dan menggunakan lautan, laut, dan sumberdaya kelautan
secara berkelanjutan untuk pembangunan yang berkelanjutan
o Melindungi, memulihkan, dan meningkatkan penggunaan ekosistem
bumi secara berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan,
menghentikan dan membalik degradasi (kerusakan) tanah, dan
kehilangan biodiversitas (keragaman hayati)
o Menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
yang berkelanjutan, memberikan akses terhadap keadilan bagi semua,
membangun lembaga yang efektif, akuntabel (dapat
dipertanggungjawabkan), dan inklusif, pada semua level
o Memperkuat cara implementasi dan merevitalisasi (menghidupkan
kembali) kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
3. Seluruh isu kesehatan dalam SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan
yakni tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Terdapat
38 target SDGs di sektor kesehatan yang perlu diwujudkan.
4. Kematian maternal merupakan masalah kesehatan global yang menjadi
indikator penting dalam keberhasilan program kesehatan ibu sekaligus
salah satu indikator dalam menggambarkan derajat kesehatan masyarakat.
Adanya SDGs diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan
baik dalam hal peningkatan derajat keshetan masyarakat melalui upaya
penurunan angka kematian Ibu negara-negara di seluruh dunia, baik di
negara maju maupun negara– negara berkembang.

12
5. keterkaitan antara kesehatan Masyarakat sangat Erat kaitannya dengan
poin ke-3 SDGs yang memang membahas masalah kesehatan yakni
Kesehatan (Health)– Menjamin hidup yang sehat dan meningkatkan
kesehatan / kesejahteraan bagi semua pada semua usia dengan salah satu
outputnya mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI).

3.2. Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini masih banyak


kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembhaan makalah ini. Dan saya berharap
semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua utamanya dalam hal
penignkatan penegtahuan mengenai SDGs goals ke-3 serta bagaimana kaitanyya
dalam kesehatan masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sustainable Development Goals. (2020, Januari 21). Retrieved Oktober 2020,


2020, from ICPH: http://theicph.com/id_ID/id_ID/icph/sustainable-
development-goals/

3. Kehidupan sehat dan Sejahtera. (n.d.). Retrieved Oktober 10, 2020, from
Kementerian PPN/Bappenas: http://sdgs.bappenas.go.id/tujuan

Apa itu SDGs. (n.d.). Retrieved Oktober 10, 2020, from Sustainable Develooment
Goals: https://www.sdg2030indonesia.org/page/8-apa-itu

Ludistya, A. (2020, Maret 14). PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH


TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA BIDANG
KESEHATAN (STUDI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER).
Retrieved Oktober 11, 2020, from Repository:
http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/3942

Nurhidajat A, K. D. (2015). The Effectiveness of The Action to Accelerate The


Reduction of Maternal. Anggaran, 2-3.

14

Anda mungkin juga menyukai