Anda di halaman 1dari 12

Makalah

KOMODITAS BUDIDAYA UNGGUL DALAM KUALITAS PERAIRAN


Penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas semester 3 Mata kuliah Kualitas Perairan
yang diampu oleh :

Dr. Andi Rahmat Rahim, S.Pi., M.Si

Disusun oleh :

Windarti 200102013 Akuakultur

Syrojuddin Ahmad 200102018 Akuakultur

PROGAM STUDI AKUAKULTUR FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2021
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Komoditas Budidaya Unggul dalam
Kualitas Perairan ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
tugas dari Bapak Dr. Andi Rahmat Rahim, S.Pi., M.Si pada mata kuliah Kualitas Perairan yang
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah atau memperluas wawasan mengenai
Komoditas Budidaya Unggul dalam Kualitas Perairan bagi para pembaca dan penulis. Saya
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Andi Rahmat Rahim, S.Pi., M.Si yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kami.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran. yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Gresik, 18 desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------

BAB 1 PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------------------

1.1 Latar belakang ------------------------------------------------------------------------

1.2 Rumusan Masalah -------------------------------------------------------------------

1.3 Tujuan Penulisan ---------------------------------------------------------------------

1.4 Manfaat Penulisan ------------------------------------------------------------------

BAB 2 PEMBAHASAN ------------------------------------------------------------------------------

2.1 Pengertian Benih Unggul ------------------------------------------------------------

2.2 Ciri Benih Ikan yang baik dan Berkualitas-------------------------------------

2.3 Persyaratan Pengelolaan induk unggulan ----------------------------------

2.4 Peluang Usaha Ikan Gurame -----------------------------------------------------

BAB 3 PENUTUP ----------------------------------------------------------------------------------

3.1 Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------

3.2 Saran ------------------------------------------------------------------------------------


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kondisi perikanan tangkap saat ini tengah mengalami stagnasi, bahkan cenderung
mengalami penurunan produksi di beberapa wilayah di Indonesia. Degradasi lingkungan
perairan laut akibat perubahan iklim global, ditambah lagi dengan eksploitasi ikan yang berlebih
tanpa kontrol berdampak pada menurunnya produksi perikanan laut. Penangkapan perikanan
secara terus–menerus tanpa adanya kontrol maka akan mengakibatkan kerusakan ekosistem
pada perairan itu sendiri serta keberlanjutannya. Sementara itu, tingkat konsumsi ikan
cenderung mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tiap
tahunnya, tentunya hal ini memerlukan solusi, sebagai upaya untuk memenuhi permintaan
konsumsi ikan yang cenderung meningkat dan produksi perikanan laut yang cenderung
mengalami penurunan. Perikanan budidaya merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan,
mengingat produksinya yang bisa dikontrol baik dengan teknologi inovasi maupun
kapasitasnya. Budidaya perikanan itu sendiri didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk
memproduksi biota (organisme) akuatik secara terkontrol dalam rangka mendapatkan
keuntungan (profit). Dengan penekanan pada kondisi terkontrol dan orientasi untuk
mendapatkan keuntungan tersebut, definisi ini mengandung makna bahwa kegiatan budidaya
perikanan adalah kegiatan ekonomi (prinsip-prinsip ekonomi) yang mengarah pada industri
(tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat harga). Sebelum definisi tersebut di atas,
sudah berkembang definisi budidaya perikanan sebagai campur tangan atau upaya-upaya
manusia untuk meningkatkan produktivitas perairan melalui kegiatan budidaya. Kegiatan
budidaya yang dimaksud adalah usaha pemeliharaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup (survival), menumbuhkan (growth) dan memperbanyak l(reproduction) biota akuatik.

Definisi ini berkembang dengan memperhatikan evolusi produksi yang berlangsung di dalam
perikanan KKP terus berupaya agar target ketersediaan benih ikan dapat terpenuhi baik secara
kuantitas maupun kualitas. Salah satu upaya strategis yang dilakukan KKP untuk mewujudkan
hal tersebut, yaitu mendorong usaha perbenihan menuju skala industri. Karena, penyediaan
induk dan benih ikan unggul pada tahapan usaha pembenihan dalam sistem usaha perikanan
budidaya menjadi tulang punggung dan salah satu faktor penentu keberhasilan.Sudah 2 tahun
terakhir, anggaran untuk pemuliaan induk unggul ditiadakan. Harapannya pemuliaan genetik
dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan perencanaan matang dan didukung anggaran
yang besar oleh pemerintah seperti yang dilakukan oleh Norwegia pada ikan salmon. Agar
kedepannya ketersediaan induk - induk unggul melimpah dan hatchery dapat memproduksi
benih berkualitas tinggi, sehingga pembudidaya dapat bersaing dalam cost produksi dan
kualitas. Kebutuhan benih dan induk terus meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan kebutuhan
benih saat ini mencapai 115 milyar dan kebutuhan induk sebanyak 20 juta ekor untuk semua
komoditas. Untuk itu pemerintah bersama stakeholder lainnya harus bekerjasama bersinergi
menghasilkan induk dan benih unggul tersebut. Masing - masing pihak harus mengambil
peranan, dengan meningkatkan sarana dan prasarana, teknologi, dan kapasitas produksi.

1.2 Rumusan masalah

Apa saja Komoditas unggul dalam Budidaya?

Apa itu benih ikan yang unggul?

Bagaimana ciri-ciri benih ikan yang unggul?

Contoh spesies ikan unggulan?

1.3 Tujuan penulisan

1. Menjelaskan mengenai Komoditas unggul perikanan

2. Definisi benih ikan

3. Ciri ciri benih ikan yang baik dan benar

4. Definisi benih unggul ikan gurami dan peluang usahanya

1.4 Manfaat penulisan

Untuk mengetahui komoditas unggul dan juga benih unggul dalam Budidaya ikan dan juga agar
dapat mengetahui benih benih unggul dalam Budidaya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Benih Unggul

Pembenihan merupakan salah satu proses budidaya yang memiliki segmentasi pasar yang
lebih luas. Hal itu benar adanya, karena penjualannya bisa dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Telur dan larva ikan sudah diminati banyak kalangan pembudidaya ikan. Akan tetapi benih pun
tidak kalah laku, larva yang sudah berbentuk ikan ini banyak dicari oleh pembudidaya ikan.
Pertimbangnya adalah tahap telur dan larva masih rentan kematian jika pengetahuan tentang
pembenihan belum banyak. Benih banyak dijual dalam ukuran centimeter atau inci (Usni dan
Deni, 2013). Saat ini budidaya ikan air tawar telah menjadi tren tersendiri, karena selain
menguntungkan juga sangat menyenangkan. Dalam hal pembudidayaan ikan terdapat tiga
model bisnis yang bisa kita jalankan yakni pembenihan, pembesaran benih hingga beberapa
ukuran, dan pembesaran ikan yang sampai ke tahap konsumsi. Model budidaya pembenihan
memerlukan indukan yang berkualitas baik dan memiliki genetik yang baik pula. Usia induk dan
kematangan gonad sangat penting untuk diperhatikan. Setelah menetas, idealnya benih
dipelihara pada kolam yang cukup luas dan tersedia pakan alami (Tegar, 2015).

Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan bibit dan induk yang unggul akan meningkatkan
produksi dan keuntungan budidaya ikan air tawar. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut, produksi perikanan budidaya terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 – 2013, produksi perikanan budidaya
meningkat sekitar 28,64% per tahun, yaitu 6,28 juta ton pada tahun 2010 dan mencapai 13,31
juta ton pada tahun 2013 (data sementara). Sedangkan nilai produksi nya mengalami kenaikan
sekitar 22,51 % per tahun dalam kurun waktu yang sama. Untuk memenuhi kebutuhan induk
unggul komoditas nila, mas dan nila, DJPB pada tahun 2015 mentargetkan produksi 16.2 ribu
ekor induk unggul ikan mas, 8 juta ekor induk unggul ikan nila dan untuk induk unggul ikan Lele
sebesar 361 ribu ekor. “Produksi induk unggul ini kan dipenuhi melalui pengembangan Jejaring
Pemuliaan dan Produksi Induk Unggul Nasional. Jejaring ini akan melibatkan instansi
pemerintah baik di pusat dan daerah, swasta dan juga masyarakat.

2.2 Ciri Benih Ikan yang baik dan Berkualitas

a. Pembenih Terpercaya ( Sudah mempunyai nama )

Pembenih terpercaya dalam hal terpercaya karena pembenih tersebut sangat mengutamakan
kualitas. Dan Referensi tentang pembenih yang terpercaya bisa di dapatkan dari informaso
antar pembudidaya ikan.Benih berkualitas dihasilkan oleh hatchery (balai benih) yang
menggunakan standart tinggi dalam pembenihan atau pembenih (breeder) terpercaya karena
mengusai di bidang pembenihan serta terpercaya karena pengalaman dan latar belakang
keilmuan serta yang menerapkan sistem produksi benih yang baik.

b. Sehat dan Tidak Cacat

secara visual kondisi benih yang akan di budidayakan bisa kita amati. Benih yang hendak di
budidayakan haruslah benih yang sehat dan tidak cacat, baik cacat karena turunan maupun
cacat karena luka atau terserang penyakit. Kriteria Benih yang sehat akan aktif bergerak dan
akan merespon bila diberi rangsangan. Rangsangan Tersebut bisa kita lakukan dengan
pemberian pakan. Apabila pakan tersebut langsung di santap maka benih bisa di pastikan baik.

c. Ukuran Benih sama

Ukuran Benih sama atau Benih yang berukuran seragam. Dimana Benih yang mempunyai
ukuran sama dapat memanfaatkan pakan lebih efisien karena tidak ada ikan yang selalu kalah
bersaing dalam memperoleh makanan. Apabila benih tidak sama maka di kuatirkan yang besar
akan mendapatkan porsi makan banyak sedangkan yang lebih kecil akan tertinggal
pertumbuhannnya.

d. Respon terhadap Pemberian Pakan

Respon terhadap Pemberian Pakan mengindentifikasikan bahwa benih cepat mendapatkan


rangsangan. Benih yang berkualitas akan merespon pemberian pakan dengan menyambarnya
ketika diberi pakan. Gerak lincah dan aktif.

e. Sesuai dengan Standar

Benih berkualitas dapat dikenali berdasarkan sifatnya dalam memenuhi kriteria kualitatif
maupun kuantitatif. Kriteria kualitatif adalah kondisi yang ditunjukan oleh benih berdasarkan
asal-usul dan hasil pengamatan secara kasat mata. Benih yang baik merupakan hasil pemijahan
yang bukan satu keturunan dengan bentuk tubuh yang normal dengan pergerakan aktif, bak
terhadap arus air maupun terhadap rangsangan dari luar.

2.3 Persyaratan Pengelolaan induk unggulan

a. Pemilihan induk

1) Induk sesuai SNI perbenihan.

2) Merupakan induk unggul hasil pemuliaan atau domestikasi harus ada Surat Keterangan Asal
(SKA).

3) Induk yang berasal dari luar negeri harus dibuktikan dengan surat keterangan bebas patogen
berdasarkan uji kesehatan oleh pihak karantina dan dilengkapi dengan

dokumen.

kesehatan (Certificate of Health) dari negara asal.

b. Perlakuan karantina induk

1) Induk yang berasal dari dalam dan luar negeri, harus dilakukan tindakan karantina

terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses produksi benih, dengan cara

melakukan pengamatan terhadap kondisi dan kesehatan induk.

2) pengamatan kondisi dan kesehatan induk dapat dilakukan dengan cara uji stress dan

atau uji tantang, uji mikrobiologi dan atau uji molekuler.

3) Apabila ditemukan penyakit/patogen yang dapat disembuhkan, maka induk harus diberi

perlakuan pengobatan dengan cara dan bahan yang direkomendasikan.

4) Apabila ditemukan penyakit/patogen yang tidak dapat disembuhkan maka induk harus

dimusnahkan.

c. Pemeliharaan induk

1) Kondisi ruangan dan wadah sesuai dengan persyaratan teknis bagi induk, untuk mendukung
perkembangan gonad dan proses reproduksi.
2) dilakukan pengelolaan air dengan baik yang bertujuan agar air media dalam bak
pemeliharaan memenuhi persyaratan mutu air bagi pemeliharaan induk

3) Selama proses pemijahan dan penetasan telur dilakukan penanganan dengan baik.

d. Pemberian pakan dan obat

1) Pakan yang diberikan kepada induk harus sesuai dengan kebutuhan baik dalam jenis, dosis,
frekuensi pemberian, serta kandungan nutrisi, yang sesuai bagi perkembangan gonad dan
kualitas telur.

2) Pakan harus bebas dari bahan kimia dan obat-obatan yang dilarang serta bebas kontaminan.

3) Penggunaan pakan induk yang berupa pakan buatan harus memperhatikan aturan pakai

dan tanggal kadaluwarsa sebagaimana tercantum pada label pengemas pakan.

4) Pakan induk harus disimpan dalam wadah/tempat yang bersih, terhindar dari kontaminan
serta pengaruh sekitar yang mempercepat kerusakan.

5) Induk yang terinfeksi suatu penyakit dapat diobati dengan bahan kimia dan obat-obatan yang
direkomendasikan dan atau terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan
memperhatikan kondisi fisik dan aturan pakai serta tanggal kadaluwarsa sebagaimana
tercantum pada label pengemas obat.

6) Bahan kimia dan obat-obatan disimpan di tempat yang bersih dan terhindari dari pengaruh
yang mempercepat kerusakan.

e. Pengamatan kesehatan induk.

dilakukan secara periodik dengan baik.

2.4 Ikan Gurami (Osphoronemus gouramy)

Gurami (Osphoronemus gouramy) merupakan komodiatas unggulan pada budidaya ikan air
tawar. Selain mampu berkembangbiak secara alami, mudah dalam pemberian pakan juga
termasuk ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Benih ikan gurami meruapakan ikan omivora,
sewaktu benih cenderung ke pemakan wewan-wewan renik dan waktu dewasa cenderung
pemakan tumbuhan, untuk itu benih ikan gurami diberikan cacing sutera (Tubifex sp) dengan
harapan pertumbuhan menjadi optimal, karena nutrisinya relatif baik. Khairuman et al (2008)
yang menjelaskan bahwa nutrisi yang terkandung di dalam cacing sutra yaitu protein 57%,
lemak 13,3%, serat kasar 2,04%, air 87,7 % dan abu 3,6% Peningkatan produksi ikan gurami
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar. Cara yang dapat dilakukan salah satunya yaitu
mengurangi penggunaan pakan komersil. Pakan merupakan unsur yang sangat penting dalam
suatu kegiatan usaha budidaya perikanan, sehingga pakan yang tersedia harus memadai dan
memenuhi kebutuhan ikan (Hidayat et al., 2013). Menurut Babo et.al., (2013) Pakan merupakan
komponen terbesar yang menghabiskan 50- 70% dari biaya produksi. Alternatif yang digunakan
pada pemeliharaan benih ikan gurami hingga saat ini masih mengandalkan pakan komersil.

2.5 Peluang Usaha Ikan Gurame

Ikan gurame selain enak dan lezat juga mengandung gizi yang bagus untuk tubuh sehingga
permintaan pasar terhadap ikan ini juga cukup tinggi. Apalagi ditambah harga jualnya yang juga
cukup tinggi. Tentu bisnis ikan gurame ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Jika Anda
hendak melakukan Budidaya, setidaknya Anda membutuhkan uang sebagai modal sebanyak 10
juta rupiah. Uang tersebut akan dipakai untuk beberapa kebutuhan Budidaya, seperti membeli
pakan, membeli bibit, juga untuk membeli obat ikan. Mungkin angka tersebut terdengar cukup
banyak, namun jika sudah saatnya panen nanti, tentu hasilnya tidak akan mengecewakan.
Modal yang cukup besar itu akan sebanding dengan hasil yang akan diperoleh. Peluang usaha
ikan gurame yang masih terbuka lebar ini tentu memberikan kesempatan yang besar bagi para
pemula. Jika Anda termasuk pemula, tak usah takut untuk memulai. Anda hanya perlu
mempelajari bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam memulai bisnis ini. Sebab, di
pasaran, permintaan akan ikan gurame juga masih cukup tinggi. Selama restoran, swalayan, dan
warung-warung makan masih buka, tentu peluang Anda untuk Budidaya ikan gurame ini masih
terbuka sangat lebar. Apalagi saat ini sudah ada berbagai jenis bisnis, jadi Anda pun bisa
memasarkan produk ikan gurame melalui online
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Pembenihan merupakan salah satu proses budidaya yang memiliki segmentasi pasar yang lebih
luas. Hal itu benar adanya, karena penjualannya bisa dalam berbagai bentuk dan ukuran. Telur
dan larva ikan sudah diminati banyak kalangan pembudidaya ikan. Akan tetapi benih pun tidak
kalah laku, larva yang sudah berbentuk ikan ini banyak dicari oleh pembudidaya ikan. Gurami
(Osphoronemus gouramy) merupakan komodiatas unggulan pada budidaya ikan air tawar.
Selain mampu berkembangbiak secara alami, mudah dalam pemberian pakan juga termasuk
ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Benih ikan gurami meruapakan ikan omivora. Ikan gurame
selain enak dan lezat juga mengandung gizi yang bagus untuk tubuh sehingga permintaan pasar
terhadap ikan ini juga cukup tinggi. Apalagi ditambah harga jualnya yang juga cukup tinggi.
Tentu bisnis ikan gurame ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

3.2 Saran

Ikan gurami merupakan salah satu spesies unggul yang mudah dibudidayakan dan juga memiliki
nilai ekonomis tinggi dan juga ikan gurami ini merupakan ikan sangat mudah untuk menjadi
peluang usaha bagi masyarakat. Dan merupakan salah satu ikan konsumsi yang banyak diminati
oleh masyarakat Indonesia.

3.3 Daftar pustaka

"Bibit dan Induk Unggulan Tingkatkan Produksi Ikan Air Tawar | Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan" https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/bibit-dan-induk-unggulan-
tingkatkan-produksi-ikan-air-tawar-77

"CIRI BENIH IKAN BAIK DAN BERKUALITAS | Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan"
https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/ciri-benih-ikan-baik-dan-berkualitas-29

"KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan" https://kkp.go.id/djpb/artikel/312-kkp-genjot-


kuantitas-dan-kualitas-benih-perikanan-nasional

https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/JSAPI/article/download/311/555

https://ojs.unida.ac.id/jp/article/download/21/pdf/1521

Anda mungkin juga menyukai