Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI HISTOLOGI BENIH IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus

fuscoguttatus) AKIBAT PENGGUNAAN MINYAK SEREH DALAM


TRANSPORTASI TERTUTUP DENGAN KEPADATAN TINGGI

DITULIS OLEH :
R.M. MINANUR ROHMAN AL MUBAROK
Latar Belakang
• Transportasi ikan hidup dipengaruhi oleh kualitas air.
• Keberhasilan transportasi ikan kerapu bergantung pada tingkat
kelangsungan hidup benih ikan yang harus dipertahankan tinggi
selama waktu transportasi yang lama.
• Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kualitas air adalah
peningkatan tingkat respirasi ikan karena stress. Untuk
mengurangi stress ikan, digunakan Anestasi.
• Anestesi digunakan untuk menurunkan aktivitas metabolisme dan
respirasi ikan.
• Penggunaan bahan anesti kimia dilarang oleh pemerintah,
sehingga perlu digunakan bahan anestasi yang berasal dari bahan
alami, semisal minyak sereh
Justifikasi permasalahan
• Dilarangnya penggunaan bahan anestasi kimia,
sehingga perlu di cari sumber anestasi dari bahan
alami yang digunakan dalam proses pengangkutan
benih ikan kerapu.
• Keterbatasan informasi mengenai penggunaan
minyak sereh pada pengangkutan benih ikan,
sehingga adanya kebutuhan untuk mengisi
kesenjangan pengetahuan tersebut dan
menyediakan informasi yang lebih lengkap tentang
potensi minyak sereh sebagai bahan anestesi alami.
Tujuan
• Tujuan dari artikel ilmiah tersebut adalah
untuk mengetahui efektifitas dari penggunaan
minyak sereh untuk bahan bius pada proses
transportasi benih ikan kerapu macan.
Metode
Penelitian pendahuluan Penelitian inti
• Pemeliharaan ikan dalam kondisi • Dilakukan penggunaan minyak sereh
puasa selama 8 hari sebanyak 10 ekor dalam transportasi ikan kerapu
ikan dengan panjang rata-rata 7±0,5 macan dengan kepadatan 20 ekor per
cm. liter.
• Penentuan konsumsi oksigen (TKO) • Ikan uji dipuasakan selama 2 hari. Air
dengan menggunakan ikan dengan yang akan digunakan dalam
ukuran 4,02 gram yang dimasukkan transportasi diberi minyak sereh
ke dalam wadah berukuran 3 L dengan dosis yang berbeda
dengan salinitas air sekitar 31 g/l. • Ikan uji dimasukkan ke dalam
• DO diukur setiap 1 jam selama 4 jam. kantong plastik, masing-masing 20
ekor per kantong. Setiap kantong
dimasukkan ke dalam kotak
styrofoam dan diberi batu es.
• Dilakukan pengamatan keadaan ikan
setiap 6 jam.
• Dilakukan pengamatan histologi pada
saat ikan normal, pasca penangkutan,
dan 7 hari setelah pemeliharaan.
Organ yang Dikaji
• Peneliti mengamati pengaruh yang
diakibatkan penggunaan minyak sereh kepada
tingkat kerusakan insang pada benih ikan
kerapu macan.
• Pengamatan dilakukan pada insang ikan
normal, pasca pengangkutan dan 7 hari
setelah pemeliharaan.
Alasan pemilihan organ yang dikaji
• Peneliti memilih kajian kepada organ insang
ikan kerapu macan karena organ insang
merupakan organ yang berperan besar dalam
proses respirasi ikan, yang menjadi penyebab
perubahan kualitas air yang berujung pada
kematian benih ikan kerapu macan.
Peran organ bagi pertumbuhan dan daya hidup

• Insang sangat penting bagi kehidupan ikan. Organ ini


memungkinkan ikan untuk bernapas di dalam air
dengan mengambil oksigen yang terlarut dalam air
dan mengeluarkan karbon dioksida. Insang juga
berperan dalam filtrasi makanan ikan, membantu
menangkap partikel makanan yang terlarut dalam air.
• Sebagai organ respirasi, insang sangat berperan
penting dalam pertumbuhan dan daya hidup bagi
ikan.
Kompartmen Histologis Organ

• Peneliti hanya melakukan pengamatan


pengaruh pemberian minyak sereh pada
histologis jaringan insang benih ikan kerapu
macan
Temuan Kajian Histologis
• Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan
bahwa terjadi kerusakan pada insang benih ikan kerapu
yang diakibatkan proses pengangkutan. Kerusakan ini
menyebabkan gangguan pada transport oksigen yang
mengakibatkan peningkatan level stress benih ikan kerapu
macan.
• Perubahan histopatologis insang ikan kerapu pada
perlakuan 20 mg/L dan 30mg/L menunjukkan edema dan
epitelial lifting (perenggangan jaringan epitel) pada
hampir semua lamela sekunder dan diikuti dengan
nekrosis pada sel-sel pilar lamela sekunder.
Pembahasan
• Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti kepada tingkat kerusakan insang,
tingkat kerusakan jaringan insang ikan kerapu yang terparah terjadi pada proses
pengangkutan tanpa minyak sereh yang dicirikan dengan terjadinya hiperplasia dan
hipertropi sel - sel basal lamela primer serta telengiektasis pada salah satu lamela
sekunder. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan transport oksigen terganggu,
sehingga ikan akan mengalami keadaan hypoksia (kekurangan oksigen secara
seluler).
• Perubahan histopatologis insang ikan kerapu pada perlakuan 20 mg/L menunjukkan
edema dan epitelial lifting (perenggangan jaringan epitel) pada hampir semua
lamela sekunder dan diikuti dengan nekrosis pada sel-sel pilar lamela sekunder.
• Demikian pula dengan perlakuan minyak sereh 30 mg/L menunjukkan kerusakan
yang lebih berat, karena selain terjadi edema dan nekrosis juga terjadi hipertropi
dan hiperplasia serta fusi dua lamela.
• Namun, Pada Gambar 2 masih menunjukkan adanya kerusakan jaringan insang
seperti edema, perenggangan epitel, hiperplasia, dan fusi. Namun demikian, luasan
kerusakannya jauh berkurang dibandingkan dengan tingkat kerusakan yang terjadi
pada pasca pengangkutan. Hal ini, menunjukkan adanya proses penyembuhan yang
terjadi setelah 7 hari pemeliharaan di air bersih serta kemungkinan tidak adanya
residu minyak sereh di dalam jaringan insang.
Landasan pernyataan literatur yang
digunakan peneliti
• Penelitti melakukan penelitian terhadap pengaruh
Minyak Sereh pada pada pengangkutan benih ikan
kerapu, berdasarkan penelitian sebelumnya.
• Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Semarlan (2008), minyak sereh telah dapat
digunakan sebagai bahan pembius pada kepiting
bakau (Scylla serata Forskal).
• Hal ini mendorong peneliti untuk melihat pengaruh
minyak sereh pada benih ikan kerapu macan.
Hubungan antara substansi kajian dengan variabel
pertumbuhan dan daya hidup ikan

• Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti diatas, kita dapat mendapatkan
kesimpulan bahwa dalam proses pengangkutan benih ikan dapat terjadi
kematian yang diakibatkan terganggunya proses tranposrt oksigen, dampak
dari kerusakan jaringan insang. Kerusakan ini dapat diakibatkan oleh
peningkatan proses respirasi akibat dari peningkatan tingkat stress ikan.
• Salah satu metode untuk mengurangi tingkat stress ikan adalah dengan
metode pemingsanan. Namun, penggunaan obat bius dari bahan kimia
telah dilarang, kita dapat menggunakan bahan herbal seperti minyak sereh
untuk memingsankan ikan.
• Dari penelitian diatas, didapatkan kesimpulan bahwa pemakaian minyak
sereh sebagai bahan untuk memingsankan ikan dapat menurunkan tingkat
kerusakan jaringan insang. Meski terdapat kerusakan jaringan insang, ikan
kerapu yang diberi minyak sereh akan menunjukkan tanda – tanda pulih
setelah 7 hari pemeliharaan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai