Anda di halaman 1dari 18

USULAN PENELITIAN

MORFOANATOMI IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon


hypophthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN MANIPULASI
FOTOPERIOD DAN
SISTEM BIOFLOK

OLEH:
AIDA AZIZI
1504115950

Dibimbing Oleh:
Dr. Windarti, M.Sc
Dr. Ir. Deni Efizon, M.Sc

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Aman dan
ramah
lingkungan
Ikan patin digemari
masyarakat Dibudidayakan

Gelap 24 jam Manipulasi


Teknik Bioflok Kualitas air Fotoperiod
buruk

Kualitas air baik Perubahan morfoanatomi


berjalan dengan baik
Rumusan Masalah
Fotoperiod pendek
membuat ikan Bahan organik
lebih lama aktif, menumpuk 
akan tetapi kualitas air buruk
fitoplankton tidak
bisa tumbuh
Nokturnal

Ikan tumbuh dengan


baik sehingga
Kualitas air
perubahan
membaik
morfoanatomi berjalan
dengan baik

Sistem
BIOFLOK
TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan :
Untuk mengetahui pengaruh manipulasi fotoperiod
dan sistem bioflok terhadap morfoanatomi ikan
patin siam (P. Hypopthalmus)

Manfaat :
Memberikan informasi mengenai pengaruh
manipulasi fotoperiod dan sistem bioflok terhadap
morfoanatomi ikan patin siam (P. Hypopthalmus)
HIPOTESIS

H0 : Manipulasi fotoperiod dan sistem


bioflok tidak mempengaruhi
morfoanatomi ikan patin (P.
hypopthalmus)

H1 : Manipulasi fotoperiod dan sistem


bioflok mempengaruhi morfoanatomi
ikan patin (P. hypopthalmus)
TINJAUAN PUSTAKA

Affandi, 2011

Benni, 2017

Windarti, 2020

dll
METODE PENELITIAN

September – Desember

Pemeliharaan ikan dilakukan di Jl. Srikandi


Komp. Wadya Graha 1 Blok MM No. 11
Delima, Tampan Pekanbaru

Pengamatan Morfoanatomi dilakukan di


Laboratorium Biologi Perairan Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Riau
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
 Ember plastik besar kapasitas  Benih ikan patin ukuran 3 inchi
110 liter  Pelet FF-999, 781-1, dan 781-2
 Tenda dan terpal hitam  EM4 (Efective Microorganisms 4)
 Selang plastik yang menggandung
 Aerator dan batu aerasi Lactobacillus casei dan
 Saringan air Saccharomyces cerevisae dari
 Dissecting set PT. Songgolangit Persada
 Nampan  Molase
 Kertas Label
 Tangguk
 Penggaris
 Timbangan digital (0,01)
 Kamera
 pH indikator
 DO meter
METODE EKSPERIMEN
RAK, 2 Kelompok, 3 Perlakuan dan 3 ulangan

Bioflok / Fotoperiod 18G 24G Nat

Flok 18G Flok 24G Flok Flok-Nat

NonFlok 18G 24G Nonflok-


NonFlok NonFlok Nat

Keterangan : Nat = Fotoperiod alami


24G = 24 Jam Gelap
18G = 18 Jam Gelap
PROSEDUR PENELITIAN

Persiapan wadah

Tenda 24 Jam Gelap Tenda 18 Jam Gelap Tenda Natural


Pemeliharaan Ikan Uji
1. Aklimatisasi :7 hari, panjang dan berat ikan diukur sebagai data
awal penelitian.
2. ikan dipelihara selama 56 hari
3. Pemberian pakan 2 kali sehari ,06.00 dan 18.00 WIB, ad libitum
4. Ember nonflok: disifon seminggu sekali dan mengganti filter jika
kotor
5. Ember flok tidak disifon melainkan menambah cairan flok 3 hari
sekali sebanyak satu gayung
6. Sampling pertumbuhan panjang dan berat dilakukan seminggu
sekali
7. Sampling morfoanatomi dilakukan di awal dan di akhir
penelitian
PEMBEDAHAN IKAN

Ikan dibedah mulai dari lubang


genital menuju arah dorsal  arah
Ikan diukur anterior sampai operculum 
panjang dan dibelokkan ke arah ventral sampai
belakang operculum  buka sampai
beratnya terlihat organ-organ ikan di rongga
perut

1. hati, viscera dan gonad ditimbang untuk mendapat nilai IHS,


IVS, IGS dan TKG
2. Kondisi hati, vicera dan gonad diamati
Parameter yang diamati

• Warna Tubuh Ikan:Diamati dengan mata dan disesuaikan


dengan catalog JOTUN

• Faktor kondisi • Kelulusanhidup Ikan

K=
SR = x 100%

K = nilai faktor kondisi


L = Panjang tubuh (mm) SR = Tingkat kelangsungan Hidup
W = Berat tubuh (gr) Nt = Jumlah ikan hidup pada akhir penelitian
(ekor)
No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan
(ekor)
Parameter yang diamati
Penentuan Warna Hati: Nilai Indeks Hepatosomatik (IHS)
Hati yang telah ditimbang
kemudian disesuaikan warnanya
dengan katalog cat merek IHS (%) = X 100
JOTUN Colour Card

• Nilai Indeks Viscerasomatik (IVS) Nilai Indeks Gonadsomatik (IGS)

IVS (%) = X 100 IGS (%) = X 100


Kualitas Air

Suhu Oksigen Terlarut (DO)

pH Amoniak (NH3)
Analisis Data

IHS, IVS, dan IGS  ANOVA Bila berbeda nyata:


Uji BNT (Beda Nyata
(SPSS seri 21.0). Terkecil) pada taraf 5 %.

• warna tubuh
• Warna hati dianalisis secara
• tekstur hati deksriptif
• tingkat kematangan gonad
DAFTAR PUSTAKA

TERLAMPIR
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai