OLEH :
NIM : PO.530321119245
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB 1............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................5
1.3. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................................6
2.1. Pengertian.............................................................................................................................6
1. Telenursing...............................................................................................................................6
2. Telemedicine............................................................................................................................8
2.2. Tujuan...................................................................................................................................8
1. Tujuan Telenursing.................................................................................................................8
1. Tujuan Telemedicine...............................................................................................................9
2.3. Jenis-jenis..............................................................................................................................9
1. Jenis Telenursing.....................................................................................................................9
2. Jenis Telemedicine...................................................................................................................9
2.4. Mekanisme Kerja...............................................................................................................10
1. Mekanisme Kerja Telenursing.............................................................................................10
2. Mekanisme Kerja Telemedicine...........................................................................................10
2.5. Manfaat...............................................................................................................................11
1. Manfaat Telenursing.............................................................................................................11
2. Manfaat Telemedicine...........................................................................................................11
BAB III.......................................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Selama beberapa dekade terakhir, teknologi informasi dan komunikasi dalam perawatan
kesehatan telah menjadi prioritas politik di seluruh dunia (WHO, 2015). Pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi mempunyai dampak yang signifikan dalam setiap bagian
kehidupan seharihari dan telah mendukung aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
dalam bidang kesehatan (Schlachta et al, 2007). Dengan diperkenalkannya teknologi
informasi dalam bidang perawatan kesehatan sehingga muncul metode baru dalam
memberikan asuhan Jurnal Keperawatan Abdurrab Volume 3 No 2 Januari 2020 78
keperawatan yang dikenal dikenal dengan telenursing (Asiri et al, 2006). Perawat semakin
dituntut untuk profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi, termasuk dalam
pemanfaatan teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan, dimana pasien yang
membutuhkan asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dalam dunia maya
yang dapat diakses melalui pelayanan keperawatan jarak jauh dimanapun ia berada
(Schlachta et al, 2007). Telenursing adalah penggunaan teknologi untuk memberikan asuhan
keperawatan dan praktek keperawatan jarak jauh kepada pasien yang bertujuan untuk
memperbaiki perawatan kesehatan (Asiri et al, 2016). Hal ini merupakan bentuk komunikasi
dan teknologi informasi yang bergantung kepada faktor manusia, keuangan dan teknologi itu
sendiri (Jönsson & Willman, 2009) Pertumbuhan populasi manusia yang semakin tinggi
menyebabkan terjadi peningkatan kebutuhan akan perawatan kesehatan dan kurangnya
tenaga perawat menjadi masalah penting untuk menemukan cara-cara dimana teknologi
informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan
di dunia (Schlachta et al, 2007). Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet dan
diikuti pula dengan perkembangan dalam dunia kesehatan dan keperawatan sehingga
telemedicine, telehealth dan telenursing menjadi alternatif dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan keperawatan (McLean et al., 2013). Penerapan telenursing dalam memberikan
pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif
keluarga (Souza, 2015).
Telemedicine dapat diartikan sebagai proses pengobatan (meliputi diagnosis dan terapi)
dari jarak jauh. Proses tersebut menggunakan jaringan telekomunikasi sehingga dapat
menghubungkan tempat yang satu dengan yang lain. Telemedicine dapat digunakan untuk
mengirimkan gambar, grafik dan data-data medis dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain
itu memungkinkan konsultasi secara langsung seperti berada ditempat yang sama (van
Bemmel, Musen, 1997; Coiera, 1997; Olver, 2001). Telemedicine berguna bagi dokter-
dokter yang sering bertugas di luar tempat praktek, tetapi sangat dibutuhkan konsultasinya
mengenai kasus-kasus penyakit tertentu ketika ia sedang bertugas di luar tempat prakteknya.
1.3. Tujuan
Untuk mengenal dan mengetahui tentang telenursing dan telemedicine, tujuan, cara kerja,
manfaat serta keuntungan dan kerugian penggunaan telenursing dan telemedicine di bidang
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Pengertian Telehealth e-Health adalah memanfaatkan internet untuk transmisi
informasi kesehatan. Jadi Telehealth adalah hasil dari pertukaran tersebut. Berdasarkan
definisi tersebut, telehealth mencakup pula pengertian terpisahnya jarak dan/atau waktu
antara pesien dan dokter yang mendiagnosis atau mengobati.
1. Telenursing
Menurut American Nurse Association (ANA), telenursing adalah bagian dari
telehealth yang fokusnya pada praktek keperawatan (Asiri, 2016) yang terjadi ketika
perawat memenuhi kebutuhan dasar klien dengan menggunakan teknologi informasi
komunikasi dan sistem berbasis web (Schlachta et al, 2007). Telenursing juga
didefinisikan sebagai suatu proses pemberian, pengaturan dan koordinasi asuhan serta
pemberian layanan kesehatan melalui teknologi informasi dan komunikasi (Scotia, 2017).
Teknologi yang dapat digunakan dalam telenursing sangat bervariasi meliputi: telepon,
personal digital assistants, smartphone, mesin faksimili, tablet, komputer, internet, video
dan audio conferencing dan system informasi komputer (Scotia, 2017). Walaupun
terdapat sedikit perubahan dalam pemberian asuhan keperawatan melalui telenursing
tetapi hal tersebut tidak merubah prinsip pemberian asuhan keperawatan secara
fundamental (Asiri, 2016). Seorang perawat yang melakukan telenursing tetap
menggunakan proses keperawatan untuk mengkaji, merencanakan,
mengimplementasikan, mengevaluasi dan mendokumentasikan asuhan keperawatan
(Sanderson, 2018). Telenursing juga melibatkan proses pemberian pendidikan kesehatan
kepada klien, serta adanya sistem rujukan. Selain itu telenursing juga tetap mengharuskan
adanya hubungan terapeutik antara perawat dan klien, dalam telenursing hubungan
tersebut dapat terbina melalui penggunaan telepon, internet atau alat komunikasi yang
lainnya (Scotia, 2017). Prinsip yang harus dilakukan dalam menerapkan telenursing
antara lain meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan akses terhadap
pelayanan kesehatan, mendefinisikan peran dan tanggung jawab secara fleksibel dan
mengurangi penyampaian informasi yang tidak perlu serta melindungi privasi dan
keamanan informasi yang berkaitan dengan klien (Scotia, 2017). Untuk menjadi
telenurse, seorang perawat harus memiliki sikap positif, pikiran terbuka, pengetahuan dan
kemampuan teknologi. Perawat harus mampu menilai kebutuhan rawat inap klien dan
mampu untuk mengubah rencana perawatan (Souza, 2015). Tidak ada pelayanan yang
bisa disampaikan secara efektif tanpa keterampilan komunikasi yang kompeten.
Telekomunikasi membutuhkan penggunaan teknologi yang sering sehingga perawat
harus ramah teknologi. Klien yang menerima pelayanan hanya bisa diselamatkan dengan
informasi dan perawatan berbasis bukti sehingga perawat harus terus menerus
mengupdate pengetahuannya. Mereka harus memiliki keterampilan untuk memberikan
layanan keperawatan yang kompeten melalui teknologi (Ghai & Kalyan, 2013). Menurut
Hakimnia et al (2014) cara berkomunikasi dengan masing-masing pasien itu berbeda.
Komunikasi antara telenurses dengan penelepon harus dibuat setara sehingga cocok
untuk semua penelepon. Menurut Ghai & Kalyan (2013) manfaat telenursing bagi
perawat yaitu meningkatkan penghasilan, jam kerja yang fleksibel, menurunkan biaya
perjalanan perawatan karena perawat memberikan pelayanan dari rumah, pelayanan yang
diberikan hanya dari jarak jauh, meningkatkan kepuasan kerja dan kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan, menjadi pilihan pekerjaan baru, bisa berbagi data serta
respon waktu yang cepat. Sedangkan keuntungan telenursing bagi pasien adalah
penduduk yang tinggal di daerah terpencil dapat memperoleh perawatan kesehatan jika
mereka memiliki fasilitas internet di telepon atau komputer mereka, dan akses yang
mudah untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi dengan biaya
yang rendah karena mereka tidak harus melakukan perjalanan ke lokasi yang jauh.
2. Telemedicine
Aplikasi pengobatan klinis dimana informasi medis ditransfer melalui media
audio-visual interaktif disebut Telemedicine (Fabbrocini, et al, 2011). Telemedicine
berguna untuk pengaturan perawatan primer dan khusus dalam sistem kesehatan publik,
komunikasi elektronik dalam membuat rujukan untuk perawatan khusus, membantu
dalam menghubungkan pasien dan rumah sakit utama dengan klinik perawatan di daerah
terpencil dan dapat meningkatkan kerjasama antara dokter spesialis dan perawat rujukan
(Coelho, 2011). Kesuksesan program telemedicine terlihat dari meningkatnya tingkat
konsultasi, penerimaan secara positif, dan keseluruhan umpan balik yang positif dari
pasien (Dobke, et al, 2011). Virtual Communities for Healthcare merupakan salah satu
metode untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang dikembangkan melalui metode
pembelajaran jarak jauh dengan menciptakan “virtual self-help groups”. Kualitas hidup
yang dimaksud adalah meningkatnya kemandirian, self-management, memperkaya
pengetahuan medis dan memperbaiki kondisi kesehatan (Chorbev, et al, 2011).
2.2. Tujuan
1. Tujuan Telenursing
Tujuan telenursing tidak untuk membentuk diagnosis medis melainkn lebih focus
pada informasi, dukungan dan meningkatkan pengetahuan. Dengan adanya telenursing
perawat mampu melakukan monitoring, memberikan pendidikan kesehatan, follow up,
pengkajian dan pengumpulan data, melakukan intervensi, memberikan dukungan pda
keluarga, serta perawatan yang inovatif dan kolaborasi.
2. Tujuan Telemedicine
Tujuan pelayanan telemedicine dilakukan dokter untuk mendiagnosis, mengobati,
mencegah, dan/mengevaluasi kondisi kesehatan pasien sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya
2.3. Jenis-jenis
1. Jenis Telenursing
Jenis-jenis telenursing dapat berupa triage telenursing, call center services,
konsultasi melalui secure email messaging system, konseling melalui hotline service,
audio atau videoconferencing antara pasien dengan petugas kesehatan, discharge planning
telenursing, home-visite telenursing, dan pengembangan websites sebagai informasi dan
real-time counseling pada pasien.( COACH, 2015)
2. Jenis Telemedicine
Adapun Jenis-jenis telemedicine dalam pelaksanaannya diterapkan dalam dua
konsep yaitu real time (synchronous) dan store-and-forword (asynchronous).
Telemedicine secara real time (synchronous telemedicine) bisa berbentuk sederhana
seperti penggunaan telepon atau bentuk yang lebih kompleks seperti penggunaan robot
bedah. Synchronous telemedicine memerlukan kehadiran kedua pihak pada waktu yang
sama, untuk itu diperlukan media penghubung antara kedua belah pihak yang dapat
menawarkan interaksi real time sehingga salah satu pihak bisa melakukan penanganan
kesehatan. Bentuk lain dalam Synchronous telemedicine adalah penggunaan peralatan
kesehatan yang dihubungkan ke komputer sehingga dapat dilakukan inspeksi kesehatan
secara interaktif. Contoh penggunaan teknologi ini adalah tele-otoscope yang
memberikan fasilitas untuk seorang dokter melihat kedalam pendengaran seorang
pasien dari jarak „jauh‟. Contoh yang lain adalah telestethoscope yang membuat
seorang dokter mendengarkan detak jantung pasien dari jarak jauh.
Telemedicine dengan store-and-forword (asynchronous telemedicine) mencakup
pengumpulan data medis dan pengiriman data ini ke seorang dokter (specialist) pada
waktu yang tepat untuk evaluasi secara offline. Jenis telemedicine ini tidak memerlukan
kehadiran kedua belah pihak dalam waktu yang sama. Dermatolog, radiolog, dan
patalog adalah spesialis yang biasanya menggunakan asynchronous telemedicine ini.
rekaman medis dalam struktur yang tepat seharusnya adalah komponen dalam transfer
ini.
2.5. Manfaat
1. Manfaat Telenursing
Menurut Ghay dan Kalyan (2013) maanfaat telenursing bagi perawat yaitu :
a. Meningkatkan penghasilan
b. Jam kerja yang fleksibel
c. Menurunkan biaya perjalanan perawatan karena perawat memberikan pelayanan dari
rumah
d. Pelayanan yang diberikan hanya dari jarak jauh
e. Meningkatkan kepuasan kerja dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
f. Menjadi pilihan pekerjaan baru
g. Bias berbagi data serta respon waktu yang cepat
Sedangkan manfaat telenursing bagi pasien adalah penduduk yang tinggal di daerah
terpencil dapat memperoleh perawatan kesehatan jika mereka memiliki fasilitas internet
di telpon atau computer mereka, dan akses yang mudah untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang berkualitas tinggi dengan biaya yang rendah karena mereka tidak harus
melakukan perjalanan ke lokasi yang jauh.
2. Manfaat Telemedicine
1. Kemudahan akses layanan kesehatan yang dapat dilakukan secara daring
2. Mengurangi pasien rawat inap
3. Mananjemen daftar tunggu yang lebih baik
4. Dapat memberikan pelayanan dengan biaya yang lebih minim dibandingkan
konsultasi langsung
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemanfaatan tekhnologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan keuntungan
bagi berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan pemerintah. Aspek
kemudahan dan peningkatan jangkauan serta pengurangan biaya menjadi keuntungan
yang bisa terlihat secara langsung Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan
keperawatan di rumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan
oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga
pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan. Namun demikian untuk bisa
mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sakali tantangan dan
hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan perilaku.
DAFTAR PUSTAKA
Syam, D. A., & Sukihananto. (2019). Manfaat dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Sistem
Informasi keperawatan. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah.
Prasetyo, B. Y., Djauhari, T., & Wardojo, I. S. S. (2016). Potensi Layanan HomecareDi Rs
Umm Didasarkan Pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi Dan Sosial Masyarakat. Jurnal
Keperawatan, 7(1), 70–78.
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
Parellangi, Andi. (2016). Home Care Nursing Aplikasi Praktik Berbasis Evidence
Based.Yogyakarta : ANDI