Anda di halaman 1dari 114

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena hidrolika saluran terbuka tidak hanya dapat dipahami dari


pemberian materi kuliah tatap muka saja. Seringkali dalam penyajian secara
teoritis sulit dimengerti oleh para mahasiswa. Hal ini wajar sekali mengingat sifat-
sifat hidrolik pada masalah tertentu terutama aliran pada suatu bangunan sulit
digambarkan secara jelas.

Praktikum hidrolika merupakan penerapan mengenai aliran pada saluran baik


itu saluran terbuka maupun saluran tertutup, tetapi dalam praktikum hidrolika kali
ini dilakukan pada saluran terbuka. Pelaksanaan praktikum hidrolika ini bertujuan
untuk memberikan keterampilan praktis kepada mahasiswa dalam mempelajari
ilmu hidrolika saluran terbuka dan ilmu-ilmu air yang lain. Keterampilan praktis
yang dimaksud yaitu penerapan ilmu pada kenyataan rekayasa meliputi:
bagaimana cara pengambilan data, bagaimana cara pengoprasian alat, dan
bagaimana cara kita mengolah data menjadi sebuah informasi yang bisa dipahami
dengan jelas serta bisa dipakai sebagai data dalam perencanaan saluran dan
sebagainya.

1.2 Lingkup Percobaan

Dalam kegiatan praktikum ini percobaan dibatasi pada pengujian dua jenis
bangunan air didalam saluran terbuka, yaitu :

a. Pintu tegak (Sluice Gate)


b. Bendung ambang lebar (Broad Crested Weir)

Pemilihan kedua jenis bangunan tersebut didasarkan pada penerapan di lapangan


yang sering kita jumpai, khususnya digunakan sebagai bangunan pengontrol
aliran disaluran terbuka.

1
Materi yang diperagakan dalam percobaan untuk “Sluice Gate” meliputi :

a. Penurunan energi spesifik dan kedalaman kritis


b. Debit aliran yang melalui Sluice Gate
c. Loncatan hidrolik

Sedangkan untuk Broad Crested Weir adalah untuk mempelajari sifat-sifat


aliran yang melaluinya.

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan diadakannya diadakan kegiatan praktikum dengan materi diatas adalah


untuk mengenalkan dan menambah wawasan paramahasiswa dalam kaitannya
dengan materi kuliah yang diberikan.

Kegunaannya adalah untuk lebih mempertajam pengetahuan para mahasiswa


dalam mempelajari masalah hidrolik

1.4 Aturan yang digunakan


a. Praktikum ini dikerjakan oleh mahasiswa secara kelompok dibawah
bimbingan Kepala Laboratorium atau pengarahan dari seorang asisten
yang diambil dari anggota mahasiswa jurusan teknik sipil Universitas
Islam Malang.
b. Batas waktu penyelesaian laporan untuk setiap kelompok adalah satu
bulan setelah pembagian dosen pembimbing laporan praktikum.
c. Apabila dalam batas waktu tersebut laporan belum selesai dan disetujui
oleh pembimbing laporan, maka kelompok yang bersangkutan dinyatakan
gugur.
d. Laporan asli dikumpulkan di laboratorium Teknik Sipil Universitas Islam
Malang, sedangkan sebagai arsip setiap anggota kelompok berupa
fotocopynya.

2
BAB II
PENURUNAN ENERGI SPESIFIK DAN KEDALAMAN KRITIS

2.1. Teori Dasar


Secara umum, persamaan yang menyatakan energi spesifik dalam suatu aliran
terbuka adalah :
v2
E= y + ..........................................................................................(2 - 1)
2g
Dengan :
E = Energi spesifik (m)
y = Kedalaman air (m)
v = Kecepatan aliran (m/det)
g = Percepatan gravitasi (= 9,81 m/det2)
Pada kondisi aliran tidak seragam (non uniform flow), nilai E dapat
bertambah atau berkurang. Dalam hal ini, kecepatan rata-rata v = Q/A,
dimana Q = Debit aliran (m3/det) dan A = luas penampang basah (m2)

Sehingga untuk nilai E pada setiap penampang dapat dinyatakan dengan :

Q2
E= y + ......................................................................................(2 – 2)
2 gA2
Untuk saluran dengan penampang segi empat dengan lebar dasar b, maka
A = b . y dan debit persatuan lebar q = Q/b, sehingga persamaan (2-2)
menjadi:
Q2 q2
E =y+ = y + ...............................................................(2 - 3)
2 g b2 y2 2 g y2
Pada kondisi kedalaman kritis = yc (critical depth) nilai E adalah minimum
(dE/dy = 0), sehingga persamaan (2 - 3) menjadi :
dE q2
dy = 0 1-
qy 3
= 0 atau dapat dinyatakan :

q2 = g.y2....................................................................................................(2 - 4)

3
Dari persamaan (2 - 3) dan (2 - 4), diperoleh :
(gyc ¿¿ 3) 3
Emin = yc + 2
¿ = yc ..................................................................(2
(2 g yc ) 2
- 5)

Gambar 2 – 1. Kurva Energi Spesifik

Pada kondisi kedalaman kritis (yc) dan kecepatan kritis (Vc), maka :
q = Vc . yc . 1 = Vc . yc............................................................................(2 - 6)
Dari persamaan (2 - 4) dan (2 - 5), diperoleh :
q2 Vc2 yc2
y3 = = ...................................................................................(2 - 7)
g g
atau dapat dinyatakan dengan :
Vc
1 /2 = 1 ..........................................................................................(2 - 8)
(g . yc)

Persamaan (2 – 8) merupakan pernyataan dari bilangan Froude (F), yang


mana nilai F = 1 merupakan kondisi Emin atau kedalaman aliran adalah
“KRITIS”. Kriteria untuk menentukan kondisi aliran adalah sebagai berikut :

4
5
Gambar 2 – 2. Pintu air

2.2. Peralatan
a. Saluran terbuka
b. Meteran Taraf
c. Penggaris
d. Tabung pitot
e. Pintu tegak (Sluice Gate)

2.3. Cara Kerja


a. Siapkan peralatan dan pastikan posisi saluran terbuka horisontal dan
posisi pintu tegak lurus dasar saluran.
b. Aturlah tinggi bukaan pintu (yg) dari dasar saluran sebagai tinggi bukaan
awal percobaan.
c. Nyalakan motor listrik dan kemudian buka katup pemasukan agar air
mengalir dalam saluran.
d. Aturlah tinggi muka air di hulu pintu (y0), dan pastikan dalam kondisi
konstan.
e. Pada ketinggian y0 dalam butir (d) , ukur dan catat Q, y1 dan E1,
f. Naikkan tinggi bukaan pintu (yg) sampai mencapai ketinggian
maksimum.
g. Setiap kali mengadakan perubahan tinggi bukaan pintu (yg), ukur dan
catat Q, y1 dan E1,

2.4. Arahan Pembahasan


a. Pada nilai Q berapa kedalaman kritis diperoleh ?
b. Faktor – faktor apa yang mempengaruhi pertambahan ketinggian aliran
pada energi spesifik (E) ?

2.5. Tabulasi Data dan Hasil Hitungan

6
Gambar 2 – 3. Profil Aliran Memanjang Pada Pintu Air Debit

7
 Bukaan Pintu 1,5 cm
Tabel 2 - 1. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 1.5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 10 25 39 38 50.1
2 9.8 26 36.2 39.6 50
3 12 26 36.4 40.3 50.9
4 9 24.3 37.6 39.9 48.9
5 10 24.4 37.5 41 49.9
6 9.5 25.5 36.4 40.2 50.6
7 10.4 25 37.6 41.8 51.7
8 9.5 24.8 36.3 42.3 50.2
9 9.6 26.2 37.7 40.9 50.4
10 9.7 26.4 36.8 41.6 49.8
11 9.5 24.9 37.5 40.4 50.4
12 11.5 25.3 37.2 40.8 50.2
13 7.3 25.4 37.2 41 48.9
14 9.3 25.1 38.2 41 50.8
15 10.2 24.3 36.4 41.3 50
16 9.4 25.8 36.2 42.3 48.7
17 9.5 24.7 37.8 41.5 51.2
18 10.5 24.3 37.2 40.3 49.7
19 9.3 25.4 38 42.4 50.3
20 11 24.2 38.2 40.5 51
Rata -
9.85 25.15 37.27 40.86 50.19
rata
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 233 cm
Panjang Loncatan = 132 cm
Tinggi Y0 = 14 cm
Tinggi Y1 = 1 cm
Tinggi Y3 = 5.5 cm

8
Tabel 2 - 2. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Waktu Diamete Tair Volume Air Q Y0 B A P D
(det) r (m) (m) (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.1 0.02 0.43 0.04
5 0.42 0.0136 0.15
5 8 4 1 0 9
0.251 0.00232 0.1 0.02 0.43 0.04
15 0.42 0.0348 0.15
5 2 4 1 0 9
0.372 0.00224 0.1 0.02 0.43 0.04
23 0.42 0.0516 0.15
7 4 4 1 0 9
0.408 0.00217 0.1 0.02 0.43 0.04
26 0.42 0.0566 0.15
6 6 4 1 0 9
0.501 0.00210 0.1 0.02 0.43 0.04
33 0.42 0.0695 0.15
9 6 4 1 0 9
Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :

 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik


 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m

Hasil Perhitungan :
T air 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985= 0,0136 m3
2
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,14=0,021 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,14 )=0,430 m
A 0,021
D = = = 0,049 m
P 0,430
Tabel 2 - 3. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.1 0.001 0.008
5 0.42 0.0136 0.01 0.17
5 8 5 5 8
15 0.42 0.251 0.0348 0.00232 0.01 0.1 0.001 0.17 0.008

9
5 2 5 5 8
0.372 0.00224 0.1 0.001 0.008
23 0.42 0.0516 0.01 0.17
7 4 5 5 8
0.408 0.00217 0.1 0.001 0.008
0.42 0.0566 0.01 0.17
26 6 6 5 5 8
0.501 0.00210 0.1 0.001 0.008
0.42 0.0695 0.01 0.17
33 9 6 5 5 8
Hasil Perhitungan :
Tair 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985= 0,0136 m3
2
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,01=0,0015 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,01 ) =0,17 m
A 0,0015
D = = = 0,0088 m
P 0,17

Tabel 2 - 4. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.05 0.15 0.0082 0.031
5 0.42 0.0136 0.26
5 8 5 0 5 7
0.251 0.00232 0.05 0.15 0.0082 0.031
15 0.42 0.0348 0.26
5 2 5 0 5 7
0.372 0.00224 0.05 0.15 0.0082 0.031
23 0.42 0.0516 0.26
7 4 5 0 5 7
0.408 0.00217 0.05 0.15 0.0082 0.031
0.42 0.0566 0.26
26 6 6 5 0 5 7
0.501 0.00210 0.05 0.15 0.0082 0.031
0.42 0.0695 0.26
33 9 6 5 0 5 7
Hasil Perhitungan :
Tair 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985= 0,0136 m3
2

10
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,055=0,008 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,055 )=0,260 m
A 0,00825
D = = = 0,0317 m
P 0,26
∑Q 0,0116
Qrata-rata = n = 5
= 0,00232 m3/det

Qrata−rata 0.00232
V0. = = = 0.1102 m/det
A0 0.021
Qrata−rata 0.00232
V1 = = = 1,547 m/det
A1 0.0015

V 02
E0 = y 0 +
2g
0 .11022
¿ 0.014+
2∙ 9.81
¿ 0,146 m

V 12
E 1= y 1 +
2g
1,5472
¿ 0.01+
2 x 9.81
¿ 0.1319 m

Qr 2
Yc= 3
√ g . b2

0,00232 x (0,42/2)2
¿

3

= 0,0774
9,81. 0,152

3 3
E min = . Yc= . 0,0774=0,1161
2 2

11
V c = √2 g (Emin−Yc)
¿ √ 2. 9,81(0,1161−0,0 774)
¿ 0,871 m/det

 Bilangan Froude (F)


Vc 0,871
F =
(g . yc)1 /2
= (9,81 . 0,0 774)1/ 2 = 1 = 1 (kritis)

12
 Bukaan Pintu 2 cm

Tabel 2 - 5. Data hasil pengamatan lapangan

Bukaan 2 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 11.1 33.1 49.8 58.3 70.9
2 11.4 31.7 48.2 57.7 76.3
3 11.8 31.8 49.4 56.3 72.3
4 12 32.3 45.5 56.2 70.9
5 12.1 30.6 48.1 55.5 71.7
6 10.1 32.6 46.8 55.8 73
7 11.7 32.4 48.4 55 71.8
8 10.1 32.8 46.2 54.5 73.3
9 11.2 32.6 49.4 57.7 71.2
10 11.1 31.8 47.7 58.1 71.5
11 10.9 32.6 48.8 56.3 72.3
12 11.8 32.2 47.8 55.2 73.6
13 11.2 34 47.6 57 71.7
14 12.2 32.2 48.5 56.3 70.5
15 11.4 33.2 48.9 58.2 71.3
16 10.2 33.4 47.5 57.1 70.8
17 11.8 32.8 47.7 57.5 71.1
18 10.5 31.2 46.8 57.2 71.3
19 10.3 31.9 47.2 58.8 73.5
20 10.9 33.7 48 56.1 72.4
Rata - rata 11.19 32.45 47.92 56.74 72.07
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 260 cm
Panjang Loncatan = 110 cm
Tinggi Y0 = 13.5 cm
Tinggi Y1 = 1.8 cm
Tinggi Y3 = 6 cm

13
Tabel 2 - 6. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt
u
(detik Diameter Tair Volume Q Y0 B A P D
) (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.111 0.00309 0.1
5 0.42 0.01550 0.135 0.0203 0.42 0.0482
9 9 5
0.324 0.00299 0.1
15 0.42 0.04493 0.135 0.0203 0.42 0.0482
5 5 5
0.479 0.00288 0.1
23 0.42 0.06635 0.135 0.0203 0.42 0.0482
2 5 5
0.567 0.00302 0.1
0.42 0.07857 0.135 0.0203 0.42 0.0482
26 4 2 5
0.720 0.00302 0.1
0.42 0.09980 0.135 0.0203 0.42 0.0482
33 7 4 5

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :

 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik


 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m

Hasil Perhitungan :
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,135=0,0203 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,135 )=0,42 m
A 0,0203
D = = = 0,0482 m
P 0,42

Tabel 2 - 7. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)

14
0.111 0.00309 0.01 0.1 0.18 0.014
5 0.42 0.01550 0.0027
9 9 8 5 6 5
0.324 0.00299 0.01 0.1 0.18 0.014
15 0.42 0.04493 0.0027
5 5 8 5 6 5
0.479 0.00288 0.01 0.1 0.18 0.014
23 0.42 0.06635 0.0027
2 5 8 5 6 5
0.567 0.00302 0.01 0.1 0.18 0.014
0.42 0.07857 0.0027
26 4 2 8 5 6 5
0.720 0.00302 0.01 0.1 0.18 0.014
0.42 0.09980 0.0027
33 7 4 8 5 6 5

Hasil Perhitungan :
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,018=0,0027m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,018 )=0,186m
A 0,0027
D = = = 0,0145 m
P 0,186

Tabel 2 - 8. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.111 0.00309 0.1
5 0.42 0.01550 0.06 0.009 0.27 0.033
9 9 5
0.324 0.00299 0.1
15 0.42 0.04493 0.06 0.009 0.27 0.033
5 5 5
0.479 0.00288 0.1
23 0.42 0.06635 0.06 0.009 0.27 0.033
2 5 5
0.567 0.00302 0.1
0.42 0.07857 0.06 0.009 0.27 0.033
26 4 2 5
0.720 0.00302 0.1
0.42 0.09980 0.06 0.009 0.27 0.033
33 7 4 5

Hasil Perhitungan :

15
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,06=0,009m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,06 )=0,27m
A 0,009
D = = = 0,033 m
P 0,27

∑ Q 0,01503
Q rata-rata = = = 0,00301 m3/det
n 5

Qrata−rata 0,00 301


V0 = = = 0,1483 m/det
A0 0,0203
Qrata−rata 0,00 301
V1 = = = 1,115 m/det
A1 0,0027

V 02
E0 = y 0 +
2g
0,14832
¿ 0.135+
2 x 9.81
¿ 0,136 m

V 12
E 1= y 1+
2g
1,1152
¿ 0.018+
2 x 9.81
¿ 0.0814 m

Qr 2
Yc=
√ 3

g . b2

0,00301 x (0,42/2)2
¿

3

9,81. 0,152

16
= 0,0844

3 3
E min = Yc= . 0 , 0 844=0,1266
2 2

V c = √2 g (Emin−Yc)
¿ √ 2. 9,81(0,1266−0,0 844)
¿ 0,909 m/det

 Bilangan Froude (F)


Vc 0,909
F = 1 /2 = = 1 = 1 (kritis)
(g . yc) (9,81 . 0,0 844)1/ 2

17
 Bukaan Pintu 2,5 cm
Tabel 2 - 9. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 2,5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 11 32.4 48.5 57.7 71.4
2 11 32.1 48.4 56.9 71.8
3 12.5 31.5 49.4 59.4 69.8
4 12.2 33 46.9 59 74.4
5 11.1 32.6 48.7 58.7 74.3
6 11.5 32.9 48.2 59.2 73.6
7 11.8 32.7 49.4 57.3 73.5
8 11.6 33.5 47.5 57.8 73.8
9 11.4 33.6 49.3 57.9 73
10 11.5 33 47.4 58.7 74.5
11 12.5 33.4 48.5 58.1 72.9
12 10.9 32.4 47.6 57.6 73.5
13 12.4 32.5 47.8 59.1 74.1
14 12.2 33.4 48 58 71.9
15 12.7 32.5 49.2 57.9 73.9
16 10.8 31.8 48.9 57.8 74
17 11.5 32.3 49 59.3 73.1
18 11.8 33.9 48.1 58.6 72.9
19 12 32.2 47.9 59.7 74.1
20 11.3 32.6 50.1 57.4 72.3
Rata - rata 11.69 32.72 48.44 58.31 73.23
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 244 cm
Panjang Loncatan = 76 cm
Tinggi Y0 = 10.6 cm
Tinggi Y1 = 2.1 cm
Tinggi Y3 = 6.7 cm

18
Tabel 2 - 10. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt
u Diameter Tair Volume Q Y0 B A P D
(det) (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.116 0.00323 0.015
5 0.42 0.01618 0.106 0.362 0.0439
9 6 0.15 9
0.327 0.00302 0.015
15 0.42 0.04530 0.106 0.362 0.0439
2 0 0.15 9
0.484 0.00291 0.015
23 0.42 0.06708 0.106 0.362 0.0439
4 6 0.15 9
0.583 0.00310 0.015
0.42 0.08074 0.106 0.362 0.0439
26 1 5 0.15 9
0.732 0.00307 0.015
0.42 0.10141 0.106 0.362 0.0439
33 3 3 0.15 9

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15
Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = = = 0,1169 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = = = 0,003236 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,106=0,0159 m

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,106 )=0,362m

A 0,0159
D = = = 0,0439 m
P 0,362

Tabel 2 - 11. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)

19
0.116 0.00323 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
5 0.42 0.01618
9 6 1 5 2 2 4
0.327 0.00302 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
15 0.42 0.04530
2 0 1 5 2 2 4
0.484 0.00291 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
23 0.42 0.06708
4 6 1 5 2 2 4
0.583 0.00310 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
0.42 0.08074
26 1 5 1 5 2 2 4
0.732 0.00307 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
0.42 0.10141
33 3 3 1 5 2 2 4

Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = = = 0,1169 m
100 100

0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = = = 0,003236 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,021=0,0032m

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,021 ) =0,192m

A 0,0159
D = = = 0,0439 m
P 0,362

Tabel 2 - 12. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt Volume
u Diamete Tair Air Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.116 0.00323 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
5 0.42 0.01618
9 6 7 5 1 4 4
0.327 0.00302 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
15 0.42 0.04530
2 0 7 5 1 4 4
0.484 0.00291 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
23 0.42 0.06708
4 6 7 5 1 4 4
0.583 0.00310 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
0.42 0.08074
26 1 5 7 5 1 4 4
0.732 0.00307 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
0.42 0.10141
33 3 3 7 5 1 4 4

20
Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = = = 0,1169 m
100 100

0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = = = 0,003236 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,067=0,0101 m
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,067 )=0,284m

A 0,0101
D = = = 0,0354 m
P 0,284

∑ Q 0,0154
Qrata-rata = = = 0,0031 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,0031
V0 = =
A0 0,0159 = 0,195 m/det

Qrata−rata 0,0031
V1 = =
A1 0,0032 = 0,968 m/det

V 02
E0 = y 0 +
2g
0,1952
¿ 0.106+
2 x 9.81
¿ 0.108 m
V 12
E 1= y 1 +
2g
0,9682
¿ 0.021+
2 x 9.81
¿ 0.0687 m

Qr 2
Yc= 3
√ g . b2

21
0,0031 x (0,42/2)2
¿

3

9,81. 0,152
= 0,0852
3 3
E min = Yc= . 0,0 852=0,1278
2 2
V c = √2 g (Emin−Yc)
¿ √ 2. 9,81( 0,1278−0,0 852)
¿ 0,914 m/det
 Bilangan Froude (F)
Vc 0,914
F = 1 /2 = 1 /2 = 1 = 1 (kritis)
(g . yc) (9,81 . 0,0 852)

22
 Bukaan Pintu 2,8 cm
Tabel 2 - 13. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 2,8 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 13.2 33.9 48.4 56.3 65.9
2 12.8 33.2 42.8 56.6 60.3
3 14.5 32.8 47.2 57.7 65.1
4 12.2 33.4 42.3 55.6 63.3
5 13.3 33.2 45.2 56.3 62.5
6 13.1 33.4 40.9 54.8 63.2
7 11.2 34.6 43.9 55.4 62.6
8 12.9 32.8 46.8 53.2 64.1
9 13.6 33.8 44.1 56.7 64.4
10 13.2 34.3 45.5 53.7 65.2
11 11.9 31.7 45.8 55.8 65.6
12 12.3 33.4 42.9 57.1 65.2
13 13.8 34.1 44.8 53.8 63.6
14 11.7 32.8 45.7 56.1 62.9
15 13.7 33.5 47.9 54.9 65.3
16 12.8 34.1 46.4 55.4 65.3
17 13 33.1 43.8 55.7 64.2
18 13.3 32.6 46.5 56.9 61.9
19 12.5 33.8 45.1 57.1 63.6
20 12.4 32.9 44.2 55.4 65.3
Rata - rata 12.87 33.37 45.01 55.73 63.98
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 247 cm
Panjang Loncatan = 114 cm
Tinggi Y0 = 11.2 cm
Tinggi Y1 = 2.4 cm
Tinggi Y3 = 6.5 cm

23
Tabel 2 - 14. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt Diamete Tair Volume Q Y0 B A P
D (m)
u r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m2)
0.128 0.00356 0.11 0.016 0.044
5 0.42 0.01782 0.374
7 4 2 0.15 8 9
0.333 0.00308 0.11 0.016 0.044
15 0.42 0.04621 0.374
7 1 2 0.15 8 9
0.450 0.00271 0.11 0.016 0.044
23 0.42 0.06233 0.374
1 0 2 0.15 8 9
0.557 0.00296 0.11 0.016 0.044
0.42 0.07716 0.374
26 3 8 2 0.15 8 9
0.639 0.00268 0.11 0.016 0.044
0.42 0.08859 0.374
33 8 5 2 0.15 8 9

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,52 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m
 Hasil Perhitungan :
Tair 12,87
T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1287= 0,01782 m3
2

V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,112=0,0168m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,112 )=0,374 m

A 0,0168
D = = = 0,0449 m
P 0,374
Tabel 2 - 15. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt Volume
Diamete Tair Q Y1 B A P D
u Air
r (m) (m) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
(det) (m3)
0.128 0.00356 0.02 0.003 0.018
5 0.42 0.01782 0.198
7 4 4 0.15 6 2

24
0.333 0.00308 0.02 0.003 0.018
15 0.42 0.04621 0.198
7 1 4 0.15 6 2
0.450 0.00271 0.02 0.003 0.018
23 0.42 0.06233 0.198
1 0 4 0.15 6 2
0.557 0.00296 0.02 0.003 0.018
0.42 0.07716 0.198
26 3 8 4 0.15 6 2
0.639 0.00268 0.02 0.003 0.018
0.42 0.08859 0.198
33 8 5 4 0.15 6 2
Tair 12,87
T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1287= 0,01782 m3
2

V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,024=0,0036m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,024 )=0,198 m

A 0,0036
D = = = 0,0182 m
P 0,1980

Tabel 2 - 16. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0,12 0,276
5 0,510 1 0,0247 0,0049 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,34 0,276
17 0,510 5 0,0705 0,0041 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,44 0,276
21 0,510 4 0,0906 0,0043 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,48 0,276
25 0,510 9 0,0998 0,0040 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,72 0,276
35 0,510 8 0,1486 0,0042 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342

Tair 12,87
T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1287= 0,01782 m3
2

25
V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,065=0,00975 m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,065 )=0,28m

A 0,00975
D = = = 0,0348 m
P 0,28

∑ Q 0,01501
Qrata-rata = = = 0,003 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,003
V0 = =
A0 0,0168 = 0,178 m/det

Qrata−rata 0,003
V1 = =
A1 0,0036 = 0,834 m/det

V 02
E0 = y 0 +
2g
0,1782
¿ 0.112+
2 x 9.81
¿ 0.114 m
V 12
E 1= y 1 +
2g
0,8342
¿ 0.024+
2 x 9.81
¿ 0.0594 m

Qr 2
Yc=

3

g . b2

0,003 x (0,42/2)2
¿

3

9,81. 0,152
= 0,0843
3 3
E min = Yc= . 0,0 843=0,1265
2 2

26
V c = √2 g (Emin−Yc)
¿ √ 2. 9,81(0,1265−0,0 843)
¿ 0,909 m/det

 Bilangan Froude (F)


Vc 0,909
F = 1 /2 = = 1 = 1 (kritis)
(g . yc) (9,81 . 0,0 843)1 /2

27
 Bukaan Pintu 3,5 cm
Tabel 2 - 17. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 3,5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 16.2 39.6 63.7 69.9 75
2 17.5 41.3 62.4 70.8 75.2
3 15.9 39.5 63.7 70 78.2
4 15.5 41.8 64.2 68.8 76.9
5 15.8 40.5 65.2 69.3 78.4
6 17.5 43.8 63.6 69.6 75.5
7 16.2 41.5 62.9 69.9 75.3
8 16.6 43.8 62.4 68.8 78.2
9 15.9 40.5 63.4 70.2 76.4
10 17.7 43.6 62.8 70 78
11 16.3 43.8 63.8 70.3 77.1
12 17.2 39.6 64 71 75.4
13 17.4 40.5 63.6 71 75.1
14 16.7 40.1 63.5 70.8 74.9
15 15.7 39.9 62.8 70.4 75.3
16 15.6 43.5 62.2 69.6 75
17 15.7 40.4 62.4 69.9 75.3
18 16.5 44 62.3 68.8 75
19 16.3 43.2 62.7 70.1 75.2
20 15.4 42.3 63.3 69.9 74.9
Rata -
rata 16.38 41.66 63.25 69.96 76.02
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 228 cm
Panjang Loncatan = 138 cm
Tinggi Y0 = 8.2 cm
Tinggi Y1 = 2.7 cm
Tinggi Y3 = 6.5 cm

28
Tabel 2 - 18. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y0 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.163 0.00453 0.08 0.1 0.012 0.039
5 0.42 0.02268 0.314
8 6 2 5 3 2
0.416 0.00384 0.08 0.1 0.012 0.039
15 0.42 0.05769 0.314
6 6 2 5 3 2
0.632 0.00380 0.08 0.1 0.012 0.039
23 0.42 0.08758 0.314
5 8 2 5 3 2
0.699 0.00372 0.08 0.1 0.012 0.039
0.42 0.09687 0.314
26 6 6 2 5 3 2
0.760 0.00319 0.08 0.1 0.012 0.039
0.42 0.10526 0.314
33 2 0 2 5 3 2

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,51 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m
 Hasil Perhitungan :

Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638= 0,02268 m3
2

V 0,02268
Q air = = = 0,004536 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,082=0,0123m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,082 ) =0,314m

A 0,0123
D = = = 0,0392 m
P 0,314
Tabel 2 - 19. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)

29
0.163 0.00453 0.1
5 0.42 0.02268 0.027 0.00405 0.204 0.0199
8 6 5
0.416 0.00384 0.1
15 0.42 0.05769 0.027 0.00405 0.204 0.0199
6 6 5
0.632 0.00380 0.1
23 0.42 0.08758 0.027 0.00405 0.204 0.0199
5 8 5
0.699 0.00372 0.1
0.42 0.09687 0.027 0.00405 0.204 0.0199
26 6 6 5
0.760 0.00319 0.1
0.42 0.10526 0.027 0.00405 0.204 0.0199
33 2 0 5
Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638= 0,02268 m3
2

V 0,02268
Q air = = = 0,004536 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,027=0,00405m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,027 )=0,204m

A 0,00405
D = = = 0,0199 m
P 0,204
Tabel 2 - 20. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3
Wakt
u Diameter Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.163 0.0097
5 0.42 0.02268 0.004536 0.065 0.28 0.0348
8 0.15 5
0.416 0.0097
15 0.42 0.05769 0.003846 0.065 0.28 0.0348
6 0.15 5
0.632 0.0097
23 0.42 0.08758 0.003808 0.065 0.28 0.0348
5 0.15 5
0.699 0.0097
0.42 0.09687 0.003726 0.065 0.28 0.0348
26 6 0.15 5
0.760 0.0097
0.42 0.10526 0.003190 0.065 0.28 0.0348
33 2 0.15 5
Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100

30
0,42 2 V
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638= 0,02268 m3Q air = =
2 t

0,02268
= 0,004536 m3/detik
5

A = B× h=0,15 x 0,065=0,00975m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,065 )=¿ 0,28 m

A 0,00975
D = = = 0,0348 m
P 0,28
∑ Q 0,0191
Qrata-rata = = = 0,0038 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,0038
V0 = =
A0 0,0123 = 0,308 m/det

Qrata−rata 0,0038
V1 = =
A1 0,00405 = 0,938 m/det

V 02
E0 = y 0 +
2g
0,3082
¿ 0.082+
2 x 9.81
¿ 0.087 m
V 12
E 1= y 1 +
2g
0,9382
¿ 0.027+
2 x 9.81
¿ 0.072 m

Qr 2
Yc= 3
√ g . b2

0,0038 x (0,42/2)2
¿

3

= 0,0912
9,81. 0,152

3 3
E min = Yc= . 0,0 912=0,1368
2 2
V c = √2 g (Emin−Yc)

31
¿ √ 2. 9,81(0,1368−0,0 912)
¿ 0,946 m/det
 Bilangan Froude (F)
Vc 0,946
F = 1 /2 = = 1 = 1 (kritis)
(g . yc) (9,81 . 0,0 912)1 /2

Tabel 2 - 21. Data hasil hitungan E0, E1


No Yg Y0 Y1 Q E1 E0
1 0,0150 0,14 0,01 0,0032 0,1319 0,146
2 0,0200 0,135 0,018 0,00301 0,0814 0,136
3 0,0250 0,106 0,021 0,0031 0,0687 0,108
4 0,0280 0,112 0,024 0,003 0,0594 0,114
5 0,0350 0,082 0,027 0,0038 0,072 0,087

32
0.16

0.14

0.12

0.1

0.08 Y0
E0
0.06

0.04

0.02

0
1.5 2 2.5 2.8 3.5

Gambar 2 – 4. Grafik hubungan antara Y0 dan E0


0.16

0.14

0.12

0.1

0.08 Y0
E0
0.06

0.04

0.02

0
1.5 2 2.5 2.8 3.5

Gambar 2 – 5. Grafik hubungan antara Y1 dan E1

33
2.6. Kesimpulan
a. Nilai Q yang diperoleh pada kedalaman kritis:
Klasifikasi aliran dapat dilakukan dengan mengacu pada bilangan Fraude
(Fr) tak berdimensi, dimana acuan dengan bilangan Fraude yang ada dapat
digolongkan menjadi tiga golongan yaitu Fr < 1,00 adalah aliran subkritis,
Fr = 1,00 adalah aliran kritis, dan Fr > 1,00 adalah aliran superkritis.
- Pada Q = 0,0023 m3/det, Bilangan Fraude (F) = 1 => 1 (kritis)

- Pada Q = 0,0030 m3/det, Bilangan Fraude (F) = 1 => 1 (kritis)

- Pada Q = 0,0031 m3/det, Bilangan Fraude (F) = 1 => 1 (kritis)

- Pada Q = 0,0030 m3/det, Bilangan Fraude (F) = 1 => 1 (kritis)

- Pada Q = 0,0038 m3/det, Bilangan Fraude (F) = 1 => 1 (kritis)

b. Faktor yang mempengaruhi pertambahan ketinggian aliran pada energi


spesifik (E) adalah ketinggian muka air dan nilai kecepatan pada masing –
masing keadaan debit.

>> Pada bukaan pintu 1,5 cm


 E0 = 0,146 m
Dengan ;
Q = 0,0023 m3/det
Y0 = 0,14 m
V0 = 0,1102 m/det

 E1 = 0,13 m
Dengan ;
Q = 0,0023 m3/det
Y1 = 0,01 m
V1 = 1,547 m/det

34
>> Pada bukaan pintu 2 cm
 E0 = 0,136 m
Dengan ;
Q = 0,003 m3/det
Y0 = 0,135 m
V0 = 0,1483 m/det

 E1 = 0,0814 m
Dengan ;
Q = 0,003 m3/det
Y1 = 0,018 m
V1 = 1,115 m/det

>> Pada bukaan pintu 2,5 cm


 E0 = 0,108 m
Dengan ;
Q = 0,0031 m3/det
Y0 = 0,106 m
V0 = 0,195 m/det

 E1 = 0,0687 m
Dengan ;
Q = 0,0031 m3/det
Y1 = 0,021 m
V1 = 0,968 m/det

>> Pada bukaan pintu 2,8 cm


 E0 = 0,114 m
Dengan ;
Q = 0,003 m3/det

35
Y0 = 0,112 m
V0 = 0,178 m/det
 E1 = 0,0594 m
Dengan ;
Q = 0,003 m3/det
Y1 = 0,024 m
V1 = 10,834 m/det

>> Pada bukaan pintu 3,5 cm


 E0 = 0,087 m
Dengan ;
Q = 0,0038 m3/det
Y0 = 0,082 m
V0 = 0,308 m/det

 E1 = 0,072 m
Dengan ;
Q = 0,0038 m3/det
Y1 = 0,027 m
V1 = 0,938 m/det

36
BAB III
DEBIT ALIRAN YANG MELALUI SLUICE GATE

3.1. Teori Dasar


Pengaliran air dibawah “sluice gate” mempunyai dua kondisi, yaitu
pengaliran bebas (free flow) dan pengaliran tenggelam (submerged flow).
Kondisi pengaliran bebas dicapai bila aliran didepan pintu adalah
“superkritis”. Untuk kondisi pengaliran tenggelam akan dicapai bila
kedalaman air dibelakang pintu Y1 > Cc. Yg, dalam hal ini Cc = koefisien
konstraksi, dan Yg = tinggi bukaan pintu.
Rumus pengaliran dibawah ini “sluice gate” adalah :
a) Pengaliran bebas
Q=Cd × B× Yg × √ 2 g ×(Yo−Cc . Yg).......................(3 - 1)
Dengan :
Q = debit yang melalui pintu (m3/dt)
Cd = koefisien debit
B = lebar pintu (m)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
Yg = tinggi bukaan pintu (m)
Y0 = tinggi muka air dihulu (m)
Cc = koefisien kontraksi = 0,61
b) Pengaliran tenggelam
Q=Cd × B× Yg × √ 2 g ×(Yo−Y 1)...............................(3 - 2)

Dalam hal ini Y1 adalah kedalam air dihilir pintu, Menurut Henry H.R.,
keragaman nilai Cd dengan Yg/Y0 adalah sebagai berikut :

Keragaman nilai Cc dengan Yg/Y0 menurut T.Brooke Benjamin adalah


sebagai berikut :

37
Gambar 3 – 1. Gambar pintu air

3.2. Peralatan
a. Saluran terbuka
b. Meteran taraf
c. Tabung pitot
d. Penggaris
e. Pintu tegak (sluice gate)

3.3. Cara Kerja


a. Siapkan peralatan dan pastikan posisi saluran terbuka horisontal dan
posisi pintu tegak lurus dasar saluran.
b. Aturlah tinggi bukaan pintu (Yg) dari dasar saluran sebagai tinggi bukaan
awal percobaan.
c. Nyalakan motor listrik dan kemudian buka katup pemasukan agar air
mengalir dalam saluran.
d. Aturlah tinggi muka air dihulu pintu (Y 0) dan pastikan dalam kondisi
konstan.
e. Pada ketinggian Y0 dalam butir (d), ukur dan catat Q, Y1, dan E1.
f. Naikkan tinggi bukaan pintu (Yg) sampai mencapai ketinggian
maksimum dengan setiap interval kenaikkan. Dalam hal ini ketinggian Y0
nilainya dipertahankan seperti dalam butir (d).

38
g. Setiap kali mengadakan perubahan tinggi bukaan pintu (Yg), ukur dan
catat Q, Y1, dan H0.
h. Ulangi prosedur diatas dengan aliran yang konstan, tetapi dengan Y0
bervariasi (minimum 5 variasi).

3.4. Arahan Pembahasan


a. Jelaskan apa pengaruh dari nilai y0 dan Q terhadap nilai Cd ?
b. Parameter apa yang paling berpengaruh terhadap nilai Cd ?
c. Bandingkan nilai Cd hasil percobaan dengan penelitiannya Henry H.R.
d. Apakah nilai CC selalu konstan = 0.61 ?

39
3.5. Tabulasi Data dan Hasil Perhitungan
 Bukaan Pintu 1,5 cm
Tabel 3 - 1. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 1.5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 10 25 39 38 50.1
2 9.8 26 36.2 39.6 50
3 12 26 36.4 40.3 50.9
4 9 24.3 37.6 39.9 48.9
5 10 24.4 37.5 41 49.9
6 9.5 25.5 36.4 40.2 50.6
7 10.4 25 37.6 41.8 51.7
8 9.5 24.8 36.3 42.3 50.2
9 9.6 26.2 37.7 40.9 50.4
10 9.7 26.4 36.8 41.6 49.8
11 9.5 24.9 37.5 40.4 50.4
12 11.5 25.3 37.2 40.8 50.2
13 7.3 25.4 37.2 41 48.9
14 9.3 25.1 38.2 41 50.8
15 10.2 24.3 36.4 41.3 50
16 9.4 25.8 36.2 42.3 48.7
17 9.5 24.7 37.8 41.5 51.2
18 10.5 24.3 37.2 40.3 49.7
19 9.3 25.4 38 42.4 50.3
20 11 24.2 38.2 40.5 51
Rata - rata 9.85 25.15 37.27 40.86 50.19
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 233 cm
Panjang Loncatan = 132 cm
Tinggi Y0 = 14 cm
Tinggi Y1 = 1 cm
Tinggi Y3 = 5.5 cm

40
Tabel 3 - 2. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Waktu Diamete Tair Volume Air Q Y0 B A P D
(det) r (m) (m) (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.1 0.02 0.43 0.04
5 0.42 0.0136 0.15
5 8 4 1 0 9
0.251 0.00232 0.1 0.02 0.43 0.04
15 0.42 0.0348 0.15
5 2 4 1 0 9
0.372 0.00224 0.1 0.02 0.43 0.04
23 0.42 0.0516 0.15
7 4 4 1 0 9
0.408 0.00217 0.1 0.02 0.43 0.04
26 0.42 0.0566 0.15
6 6 4 1 0 9
0.501 0.00210 0.1 0.02 0.43 0.04
33 0.42 0.0695 0.15
9 6 4 1 0 9
Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :

 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik


 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m

Hasil Perhitungan :
Tair 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985 = 0,0136 m3
2
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,14=0,021 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,14 )=0,430 m
A 0,021
D = = = 0,049 m
P 0,430
Tabel 4 - 3. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.1 0.001 0.008
5 0.42 0.0136 0.01 0.17
5 8 5 5 8
15 0.42 0.251 0.0348 0.00232 0.01 0.1 0.001 0.17 0.008

41
5 2 5 5 8
0.372 0.00224 0.1 0.001 0.008
23 0.42 0.0516 0.01 0.17
7 4 5 5 8
0.408 0.00217 0.1 0.001 0.008
0.42 0.0566 0.01 0.17
26 6 6 5 5 8
0.501 0.00210 0.1 0.001 0.008
0.42 0.0695 0.01 0.17
33 9 6 5 5 8

Hasil Perhitungan :
Tair 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985 = 0,0136 m3
2
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,01=0,0015 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,01 ) =0,17 m
A 0,0015
D = = = 0,0088 m
P 0,17

Tabel 3 - 4. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.05 0.15 0.0082 0.031
5 0.42 0.0136 0.26
5 8 5 0 5 7
0.251 0.00232 0.05 0.15 0.0082 0.031
15 0.42 0.0348 0.26
5 2 5 0 5 7
0.372 0.00224 0.05 0.15 0.0082 0.031
23 0.42 0.0516 0.26
7 4 5 0 5 7
0.408 0.00217 0.05 0.15 0.0082 0.031
0.42 0.0566 0.26
26 6 6 5 0 5 7
0.501 0.00210 0.05 0.15 0.0082 0.031
0.42 0.0695 0.26
33 9 6 5 0 5 7
Hasil Perhitungan :
Tair 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985 = 0,0136 m3
2

42
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,055=0,008 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,055 )=0,260 m
A 0,00825
D = = = 0,0317 m
P 0,26
∑Q 0,0116
Qrata-rata = n = 5
= 0,00232 m3/det

Qrata−rata 0.00232
V0 = =
A0 0.021 = 0.1102 m/det

Qrata−rata 0,00 232


V1 = = = 1,547 m/det
A1 0,0015

V 02
H 0 = y 0+
2g

0 .11022
¿ 0.014+
2∙ 9.81
¿ 0,146 m
V 12
H 1= y 1 +
2g
1,5472
¿ 0.01+
2 x 9.81
¿ 0.1319 m
Cc x Yg = 0.61 x 0.015 = 0.009
Y1 = 0.01 > Cc . Yg = 0.009 (aliran bebas)
Maka Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Cd adalah :
Q=Cd × B× Yg × √ 2 g ×( y 0−C C . y g)
Q
Cd=
B ×Yg × √2 g ×( y 0−CC . y g )
0,00232
¿
0.15× 0.015 × √ 2 x 9.81 ×( 0.14−0.009)
0.00232
¿ =0,644
0.0036

43
44
 Bukaan Pintu 2 cm
Tabel 3 - 5. Data hasil pengamatan lapangan

Bukaan 2 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 11.1 33.1 49.8 58.3 70.9
2 11.4 31.7 48.2 57.7 76.3
3 11.8 31.8 49.4 56.3 72.3
4 12 32.3 45.5 56.2 70.9
5 12.1 30.6 48.1 55.5 71.7
6 10.1 32.6 46.8 55.8 73
7 11.7 32.4 48.4 55 71.8
8 10.1 32.8 46.2 54.5 73.3
9 11.2 32.6 49.4 57.7 71.2
10 11.1 31.8 47.7 58.1 71.5
11 10.9 32.6 48.8 56.3 72.3
12 11.8 32.2 47.8 55.2 73.6
13 11.2 34 47.6 57 71.7
14 12.2 32.2 48.5 56.3 70.5
15 11.4 33.2 48.9 58.2 71.3
16 10.2 33.4 47.5 57.1 70.8
17 11.8 32.8 47.7 57.5 71.1
18 10.5 31.2 46.8 57.2 71.3
19 10.3 31.9 47.2 58.8 73.5
20 10.9 33.7 48 56.1 72.4
Rata - rata 11.19 32.45 47.92 56.74 72.07
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 260 cm
Panjang Loncatan = 110 cm
Tinggi Y0 = 13.5 cm
Tinggi Y1 = 1.8 cm
Tinggi Y3 = 6 cm

45
Tabel 5 - 6. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt
u
(detik Diameter Tair Volume Q Y0 B A P D
) (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.111 0.00309 0.1
5 0.42 0.01550 0.135 0.0203 0.42 0.0482
9 9 5
0.324 0.00299 0.1
15 0.42 0.04493 0.135 0.0203 0.42 0.0482
5 5 5
0.479 0.00288 0.1
23 0.42 0.06635 0.135 0.0203 0.42 0.0482
2 5 5
0.567 0.00302 0.1
0.42 0.07857 0.135 0.0203 0.42 0.0482
26 4 2 5
0.720 0.00302 0.1
0.42 0.09980 0.135 0.0203 0.42 0.0482
33 7 4 5

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :

 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik


 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m

Hasil Perhitungan :
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119 = 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,135=0,0203 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,135 )=0,42 m
A 0,0203
D = P = 0,42 = 0,0482 m

Tabel 5 - 7. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)

46
0.111 0.00309 0.01 0.1 0.18 0.014
5 0.42 0.01550 0.0027
9 9 8 5 6 5
0.324 0.00299 0.01 0.1 0.18 0.014
15 0.42 0.04493 0.0027
5 5 8 5 6 5
0.479 0.00288 0.01 0.1 0.18 0.014
23 0.42 0.06635 0.0027
2 5 8 5 6 5
0.567 0.00302 0.01 0.1 0.18 0.014
0.42 0.07857 0.0027
26 4 2 8 5 6 5
0.720 0.00302 0.01 0.1 0.18 0.014
0.42 0.09980 0.0027
33 7 4 8 5 6 5

Hasil Perhitungan :
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119 = 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,018=0,0027m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,018 )=0,186m
A 0,0027
D = = = 0,0145 m
P 0,186

Tabel 5 - 8. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.111 0.00309 0.1
5 0.42 0.01550 0.06 0.009 0.27 0.033
9 9 5
0.324 0.00299 0.1
15 0.42 0.04493 0.06 0.009 0.27 0.033
5 5 5
0.479 0.00288 0.1
23 0.42 0.06635 0.06 0.009 0.27 0.033
2 5 5
0.567 0.00302 0.1
0.42 0.07857 0.06 0.009 0.27 0.033
26 4 2 5
0.720 0.00302 0.1
0.42 0.09980 0.06 0.009 0.27 0.033
33 7 4 5

Hasil Perhitungan :

47
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119 = 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,06=0,009m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,06 )=0,27m
A 0,009
D = = = 0,033 m
P 0,27

∑ Q 0,01503
Q rata-rata = = = 0,00301 m3/det
n 5

Qrata−rata 0,00 301


V0 = = = 0,1483 m/det
A0 0,0203
Qrata−rata 0,00 301
V1 = = = 1,115 m/det
A1 0,0027

V 02
H 0 = y 0+
2g
0,14832
¿ 0.135+
2 x 9.81
¿ 0,136 m
V 12
H 1= y 1 +
2g
1,1152
¿ 0.018+
2 x 9.81
¿ 0.0814 m
Cc x Yg = 0.61 x 0.02 = 0.012
Y1 = 0.018 > Cc . Yg = 0.012 (aliran bebas)
Maka Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Cd adalah :
Q=Cd × B× Yg × √ 2 g ×( y 0−C C . y g)
Q
Cd=
B ×Yg × √2 g ×( y 0−CC . y g )
0,00 301
¿
0.15× 0.02× √ 2 x 9.81×(0.135−0.012)

48
0,00301
¿ =0,646
0.0047

49
 Bukaan Pintu 2.5 cm
Tabel 5 - 9. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 2,5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 11 32.4 48.5 57.7 71.4
2 11 32.1 48.4 56.9 71.8
3 12.5 31.5 49.4 59.4 69.8
4 12.2 33 46.9 59 74.4
5 11.1 32.6 48.7 58.7 74.3
6 11.5 32.9 48.2 59.2 73.6
7 11.8 32.7 49.4 57.3 73.5
8 11.6 33.5 47.5 57.8 73.8
9 11.4 33.6 49.3 57.9 73
10 11.5 33 47.4 58.7 74.5
11 12.5 33.4 48.5 58.1 72.9
12 10.9 32.4 47.6 57.6 73.5
13 12.4 32.5 47.8 59.1 74.1
14 12.2 33.4 48 58 71.9
15 12.7 32.5 49.2 57.9 73.9
16 10.8 31.8 48.9 57.8 74
17 11.5 32.3 49 59.3 73.1
18 11.8 33.9 48.1 58.6 72.9
19 12 32.2 47.9 59.7 74.1
20 11.3 32.6 50.1 57.4 72.3
Rata - rata 11.69 32.72 48.44 58.31 73.23
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 244 cm
Panjang Loncatan = 76 cm
Tinggi Y0 = 10.6 cm
Tinggi Y1 = 2.1 cm
Tinggi Y3 = 6.7 cm

50
Tabel 3 - 10. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt
u Diameter Tair Volume Q Y0 B A P D
(det) (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.116 0.00323 0.015
5 0.42 0.01618 0.106 0.362 0.0439
9 6 0.15 9
0.327 0.00302 0.015
15 0.42 0.04530 0.106 0.362 0.0439
2 0 0.15 9
0.484 0.00291 0.015
23 0.42 0.06708 0.106 0.362 0.0439
4 6 0.15 9
0.583 0.00310 0.015
0.42 0.08074 0.106 0.362 0.0439
26 1 5 0.15 9
0.732 0.00307 0.015
0.42 0.10141 0.106 0.362 0.0439
33 3 3 0.15 9

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15
Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = 100 = 100 = 0,1169 m

0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1169 = 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = = = 0,003236 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,106=0,0159 m

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,106 )=0,362m

A 0,0159
D = = = 0,0439m
P 0,362

51
Tabel 3 - 11. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.116 0.00323 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
5 0.42 0.01618
9 6 1 5 2 2 4
0.327 0.00302 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
15 0.42 0.04530
2 0 1 5 2 2 4
0.484 0.00291 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
23 0.42 0.06708
4 6 1 5 2 2 4
0.583 0.00310 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
0.42 0.08074
26 1 5 1 5 2 2 4
0.732 0.00307 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
0.42 0.10141
33 3 3 1 5 2 2 4

Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = = = 0,1169 m
100 100

0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1169 = 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = t = 5
= 0,003236 m3/detik

A = B× h=0,15 x 0,021=0,0032m

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,021 ) =0,192m

A 0,0032
D = P = 0,192 = 0,0164

Tabel 3 - 12. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt Volume
u Diamete Tair Air Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.116 0.00323 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
5 0.42 0.01618
9 6 7 5 1 4 4
0.327 0.00302 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
15 0.42 0.04530
2 0 7 5 1 4 4
0.484 0.00291 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
23 0.42 0.06708
4 6 7 5 1 4 4

52
0.583 0.00310 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
0.42 0.08074
26 1 5 7 5 1 4 4
0.732 0.00307 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
0.42 0.10141
33 3 3 7 5 1 4 4

Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = = = 0,1169 m
100 100

0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1169 = 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = = = 0,003236 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,067=0,0101 m
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,067 )=0,284m

A 0,0101
D = = = 0,0354 m
P 0,284

∑ Q 0,0154
Qrata-rata = = = 0,0031 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,0031
V0 = =
A0 0,0159 = 0,195 m/det

Qrata−rata 0,0031
V1 = =
A1 0,0032 = 0,968 m/det

V 02
H 0 = y 0+
2g
0,1952
¿ 0.106+
2 x 9.81
¿ 0.108 m
V 12
H 1= y 1 +
2g
0,9682
¿ 0.021+
2 x 9.81
¿ 0.0687 m

53
Cc x Yg = 0.61 x 0.025 = 0.015
Y1 = 0.021 > Cc x Yg = 0.015 (aliran bebas)
Maka Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Cd adalah :
Q=Cd × B× Yg × √ 2 g ×( y 0−C C . y g)
Q
Cd=
B ×Yg × √2 g ×( y 0−CC . y g )
0,0031
¿
0.15× 0.025 × √ 2 x 9.81 ×(0.106−0.015)
0.0031
¿ =0.619
0.00501
 Bukaan Pintu 2.8 cm
Tabel 3 - 13. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 2,8 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 13.2 33.9 48.4 56.3 65.9
2 12.8 33.2 42.8 56.6 60.3
3 14.5 32.8 47.2 57.7 65.1
4 12.2 33.4 42.3 55.6 63.3
5 13.3 33.2 45.2 56.3 62.5
6 13.1 33.4 40.9 54.8 63.2
7 11.2 34.6 43.9 55.4 62.6
8 12.9 32.8 46.8 53.2 64.1
9 13.6 33.8 44.1 56.7 64.4
10 13.2 34.3 45.5 53.7 65.2
11 11.9 31.7 45.8 55.8 65.6
12 12.3 33.4 42.9 57.1 65.2
13 13.8 34.1 44.8 53.8 63.6
14 11.7 32.8 45.7 56.1 62.9
15 13.7 33.5 47.9 54.9 65.3
16 12.8 34.1 46.4 55.4 65.3
17 13 33.1 43.8 55.7 64.2
18 13.3 32.6 46.5 56.9 61.9
19 12.5 33.8 45.1 57.1 63.6
20 12.4 32.9 44.2 55.4 65.3
Rata - rata 12.87 33.37 45.01 55.73 63.98
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 247 cm
Panjang Loncatan = 114 cm
Tinggi Y0 = 11.2 cm

54
Tinggi Y1 = 2.4 cm
Tinggi Y3 = 6.5 cm

55
Tabel 3 - 14. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt Diamete Tair Volume Q Y0 B A P
D (m)
u r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m2)
0.128 0.016
5 0.42 0.01782 0.003564 0.112 0.374 0.0449
7 0.15 8
0.333 0.016
15 0.42 0.04621 0.003081 0.112 0.374 0.0449
7 0.15 8
0.450 0.016
23 0.42 0.06233 0.002710 0.112 0.374 0.0449
1 0.15 8
0.557 0.016
0.42 0.07716 0.002968 0.112 0.374 0.0449
26 3 0.15 8
0.639 0.016
0.42 0.08859 0.002685 0.112 0.374 0.0449
33 8 0.15 8

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,52 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m
 Hasil Perhitungan :

Tair 12,87
T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1287 = 0,01782 m3
2

V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,112=0,0168m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,112 )=0,374 m

A 0,0168
D = = = 0,0449 m
P 0,374
Tabel 3 - 15. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt Volume
Diamete Tair Q Y1 B A P D
u Air
r (m) (m) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
(det) (m3)
5 0.42 0.128 0.01782 0.00356 0.02 0.15 0.003 0.198 0.018

56
7 4 4 6 2
0.333 0.00308 0.02 0.003 0.018
15 0.42 0.04621 0.198
7 1 4 0.15 6 2
0.450 0.00271 0.02 0.003 0.018
23 0.42 0.06233 0.198
1 0 4 0.15 6 2
0.557 0.00296 0.02 0.003 0.018
0.42 0.07716 0.198
26 3 8 4 0.15 6 2
0.639 0.00268 0.02 0.003 0.018
0.42 0.08859 0.198
33 8 5 4 0.15 6 2
Tair 12,87
 T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air =3,14 × ( ) × 0,1287= 0,01782 m3
2

V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,024=0,0036m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,024 )=0,198 m

A 0,0036
D = = = 0,0182 m
P 0,1980
Tabel 4 - 16. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0,12 0,276
5 0,510 1 0,0247 0,0049 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,34 0,276
17 0,510 5 0,0705 0,0041 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,44 0,276
21 0,510 4 0,0906 0,0043 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,48 0,276
25 0,510 9 0,0998 0,0040 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,72 0,276
35 0,510 8 0,1486 0,0042 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342

Tair 12,87
 T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1287= 0,01782 m3
2

57
V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,065=0,00975 m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,065 )=0,28m

A 0,00975
D = = = 0,0348 m
P 0,28
∑ Q 0,01501
Qrata-rata = = = 0,003 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,003
V0 = =
A0 0,0168 = 0,178 m/det

Qrata−rata 0,003
V1 = =
A1 0,0036 = 0,834 m/det

V 02
H 0 = y 0+
2g
0,1782
¿ 0.112+
2 x 9.81
¿ 0.114 m
V 12
H 1= y 1 +
2g
0,8342
¿ 0.024+
2 x 9.81
¿ 0.0594 m
Cc x Yg = 0.61 x 0.028 = 0.012
Y1 = 0.024 > Cc x Yg = 0.012 (aliran bebas)
Maka Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Cd adalah :
Q=Cd × B× Yg × √ 2 g ×( y 0−C C . y g)
Q
Cd=
B ×Yg × √2 g ×( y 0−CC . y g )
0. 003
¿
0.15× 0.028 × √ 2 x 9.81 ×( 0.112−0.012)
0. 003
¿ =0.508
0.0059

58
59
 Bukaan Pintu 3.5 cm
Tabel 3 - 17. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 3,5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 16.2 39.6 63.7 69.9 75
2 17.5 41.3 62.4 70.8 75.2
3 15.9 39.5 63.7 70 78.2
4 15.5 41.8 64.2 68.8 76.9
5 15.8 40.5 65.2 69.3 78.4
6 17.5 43.8 63.6 69.6 75.5
7 16.2 41.5 62.9 69.9 75.3
8 16.6 43.8 62.4 68.8 78.2
9 15.9 40.5 63.4 70.2 76.4
10 17.7 43.6 62.8 70 78
11 16.3 43.8 63.8 70.3 77.1
12 17.2 39.6 64 71 75.4
13 17.4 40.5 63.6 71 75.1
14 16.7 40.1 63.5 70.8 74.9
15 15.7 39.9 62.8 70.4 75.3
16 15.6 43.5 62.2 69.6 75
17 15.7 40.4 62.4 69.9 75.3
18 16.5 44 62.3 68.8 75
19 16.3 43.2 62.7 70.1 75.2
20 15.4 42.3 63.3 69.9 74.9
Rata - rata 16.38 41.66 63.25 69.96 76.02
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 228 cm
Panjang Loncatan = 138 cm
Tinggi Y0 = 8.2 cm
Tinggi Y1 = 2.7 cm
Tinggi Y3 = 6.5 cm

60
Tabel 3 - 18. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y0 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.163 0.00453 0.08 0.1 0.012 0.039
5 0.42 0.02268 0.314
8 6 2 5 3 2
0.416 0.00384 0.08 0.1 0.012 0.039
15 0.42 0.05769 0.314
6 6 2 5 3 2
0.632 0.00380 0.08 0.1 0.012 0.039
23 0.42 0.08758 0.314
5 8 2 5 3 2
0.699 0.00372 0.08 0.1 0.012 0.039
0.42 0.09687 0.314
26 6 6 2 5 3 2
0.760 0.00319 0.08 0.1 0.012 0.039
0.42 0.10526 0.314
33 2 0 2 5 3 2

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,51 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m
 Hasil Perhitungan :

Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638= 0,02268 m3
2

V 0,02268
Q air = = = 0,004536 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,082=0,0123m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,082 ) =0,314m

A 0,0123
D = = = 0,0392 m
P 0,314
Tabel 4 - 19. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
5 0.42 0.163 0.02268 0.00453 0.027 0.1 0.00405 0.204 0.0199

61
8 6 5
0.416 0.00384 0.1
15 0.42 0.05769 0.027 0.00405 0.204 0.0199
6 6 5
0.632 0.00380 0.1
23 0.42 0.08758 0.027 0.00405 0.204 0.0199
5 8 5
0.699 0.00372 0.1
0.42 0.09687 0.027 0.00405 0.204 0.0199
26 6 6 5
0.760 0.00319 0.1
0.42 0.10526 0.027 0.00405 0.204 0.0199
33 2 0 5
Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638= 0,02268 m3
2

V 0,02268
Q air = = = 0,004536 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,027=0,00405m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,027 )=¿0,204 m


A 0,00405
D = = = 0,0199 m
P 0,204
Tabel 3 - 20. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3
Wakt
u Diameter Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.163 0.0097
5 0.42 0.02268 0.004536 0.065 0.28 0.0348
8 0.15 5
0.416 0.0097
15 0.42 0.05769 0.003846 0.065 0.28 0.0348
6 0.15 5
0.632 0.0097
23 0.42 0.08758 0.003808 0.065 0.28 0.0348
5 0.15 5
0.699 0.0097
0.42 0.09687 0.003726 0.065 0.28 0.0348
26 6 0.15 5
0.760 0.0097
0.42 0.10526 0.003190 0.065 0.28 0.0348
33 2 0.15 5
Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638= 0,02268 m3
2

62
V 0,02268
Q air = = = 0,004536 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,065=0,00975m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,065 )=¿0,28 m


A 0,00975
D = = = 0,0348 m
P 0,28
∑ Q 0,0191
Qrata-rata = = = 0,0038 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,0038
V0 = =
A0 0,0123 = 0,308 m/det

Qrata−rata 0,0038
V1 = =
A1 0,00405 = 0,938 m/det

V 02
H 0 = y 0+
2g
0,3082
¿ 0.082+
2 x 9.81
¿ 0.087 m
V 12
H 1= y 1 +
2g
0,9382
¿ 0.027+
2 x 9.81
¿ 0.072 m

Cc x Yg = 0.61 x 0.035 = 0.021


Y1 = 0.027 > Cc x Yg = 0.021 (aliran bebas)
Maka Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Cd adalah :
Q=Cd × B× Yg × √ 2 g ×( y 0−C C . y g)
Q
Cd=
B ×Yg × √2 g ×( y 0−CC . y g )
0. 0038
¿
0.15× 0.035 × √ 2 x 9.81 ×( 0.082−0.021)
0.0038
¿ =0.667
0.0057

63
Tabel 3 – 21. Data hasil hitungan nilai Cd
Yg Y0 Y1 Q V0 V1 H0 Nilai
No 3 A0 (m2) A1 (m2) H1 (m) Cd
(cm) (m) (m) (m /dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m)
1 1.5 0,14 0,01 0,0032 0,021 0,0015 0,1102 1,547 0,146 0,1319 0,644
2 2 0,135 0,018 0,00301 0,0203 0,0027 0,1483 1,115 0,136 0,0814 0,646
3 2.5 0,106 0,021 0,0031 0,0159 0,0032 0,195 0,968 0,108 0,0687 0,619
4 2.8 0,112 0,024 0,003 0,0168 0,0036 0,178 0,834 0,114 0,0594 0,508
5 3.5 0,082 0,027 0,0038 0,0123 0,00405 0,308 0,938 0,087 0,072 0,667

Tabel 3 – 22. Data hubungan antara Cd dengan Yg/Y0


No Yg Y0 Yg/Y0 Cd
(m) (m) (m)
1. 0.015 0,0021 0,644
0,14
2. 0.02 0,0027 0,646
0,135
3. 0.025 0,0026 0,619
0,106
4. 0.028 0,0031 0,508
0,112
5. 0.035 0,0029 0,667
0,082

3.6. Kesimpulan
a. Pengaruh dari nilai y0 dan Q terhadap nilai Cd
 Untuk nilai Q = 0.00232 m3/dt dan Y0 = 0.14 diperoleh nilai
Cd = 0,644.
Merupakan aliran bebas, karena CC . Yg = 0.009 m < Y1 = 0.01 m
 Untuk nilai Q = 0.00301 m3/dt dan Y0 = 0.135 diperoleh Cd = 0,646.
Merupakan aliran bebas, karena CC . Yg = 0.012 m < Y1 = 0.018 m
 Untuk nilai Q = 0.0031 m3/dt dan Y0 = 0.106 diperoleh nilai
Cd = 0,619.
Merupakan aliran bebas, karena CC . Yg = 0.015 m < Y1 = 0.021 m
 Untuk nilai Q = 0.003 m3/dt dan Y0 = 0.112 diperoleh Cd = 0.508.
Merupakan aliran bebas, karena CC . Yg = 0.012 m < Y1 = 0.024 m
 Untuk nilai Q = 0.0038 m3/dt dan Y0 = 0.082 diperoleh Cd = 0.667.

64
Merupakan aliran bebas, karena CC . Yg = 0.021 m < Y1 = 0.027 m.

b. Parameter yang paling berpengaruh terhadap nilai Cd yaitu nilai debit (Q),
tinggi bukaan pintu (Yg), tinggi muka air di hulu (Y 0) dan tinggi muka air
setelah hulu (Y1)

c. Perbandingan nilai Cd hasil percobaan dengan penelitiannya Henry H.R.


Dari hasil percobaan kami nilai Cd yang didapat berbeda dengan
penelitian Henry. H.R. Di penelitian Henry. H.R dikatakan bahwa apabila
yg/y0 0,00 maka nilai Cd adalah 0,61 dan seterusnya. Sedangkan di
percobaan kami nilai Cd 0,61 ketika yg/y0 sama dengan 0,064.

d. Menurut T. Brooke Benjamin nilai CC tidak konstan 0,61 melainkan


bervariasi menurut yg/y0 yang diperoleh. Namun di percobaan ini kami
menggunakan nilai CC konstan yaitu 0,61

65
BAB IV
LONCATAN HIDRAULIK

4.1. Teori Dasar


Dalam percobaan “sluice gate” ini, pengaliran diatur sampai menghasilkan
kondisi aliran berubah secara cepat (rapid flow). Dengan demikian, pada
bagian hilir pintu terbentuk loncatan air.
Perbandingan kehilangan tinggi (∆H) dengan kedalaman sebelum loncatan
(y0) dirumuskan seperti berikut :
3
yb
∆H ya { }
−1
y0 = 4 yb ..................................................................................(4 - 1)

ya

Dalam hal ini yb adalah kedalaman air setelah loncatan hidraulik.


Gaya aliran pada suatu penampang dalam saluran terbuka dirumuskan seperti
berikut :
r g b y2 r Q 2
F= + ...................................................................................(4 - 2)
2 b. y
Dengan :
F = Gaya aliran (N)
r = Rapat massa air (kg/m3)
b = Lebar saluran (m)
y = Kedalaman air (m)
Q = Debit aliran (m3/det)
g = Percepatan gravitasi (m/det2)

Gambar 4 – 1. Gaya – gaya yang bekerja

66
4.2. Peralatan
1. Saluran terbuka
2. Meteran Taraf
3. Penggaris
4. Tabung pitot
5. Pintu tegak (Sluice Gate)

4.3. Cara Kerja


a. Siapkan peralatan dan pastikan posisi saluran terbuka horizontal dan
posisi pintu tegak lurus dasar saluran.
b. Nyalakan motor listrik dan kemudian buka katup pemasukan agar air
mengalir dalam saluran.
c. Aturlah tinggi muka air di hulu pintu (y0), dan pastikan dalam kondisi
konstan.
d. Atur tinggi bukaan pintu (yg) sampai membentuk loncatan hidraulik
ditengah – tengan antara pintu dan tali gate.
e. Ukur dan catat nilai – nilai y1, y3, H1, H3 dan Q.
f. Ulangi prosedur diatas dengan yc dan yg bervariasi.

4.4. Arahan Pembahasan


a. Apakah gaya aliran pada kedua sisi loncatan sama ?
b. Apakah kurva energi spesifik menunjukkan kehilangan sebanding dengan
∆H/Y1 ?

67
4.5. Tabulasi Data dan Hasil Perhitungan
 Bukaan Pintu 1,5 cm
Tabel 4 - 1. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 1.5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 10 25 39 38 50.1
2 9.8 26 36.2 39.6 50
3 12 26 36.4 40.3 50.9
4 9 24.3 37.6 39.9 48.9
5 10 24.4 37.5 41 49.9
6 9.5 25.5 36.4 40.2 50.6
7 10.4 25 37.6 41.8 51.7
8 9.5 24.8 36.3 42.3 50.2
9 9.6 26.2 37.7 40.9 50.4
10 9.7 26.4 36.8 41.6 49.8
11 9.5 24.9 37.5 40.4 50.4
12 11.5 25.3 37.2 40.8 50.2
13 7.3 25.4 37.2 41 48.9
14 9.3 25.1 38.2 41 50.8
15 10.2 24.3 36.4 41.3 50
16 9.4 25.8 36.2 42.3 48.7
17 9.5 24.7 37.8 41.5 51.2
18 10.5 24.3 37.2 40.3 49.7
19 9.3 25.4 38 42.4 50.3
20 11 24.2 38.2 40.5 51
Rata - rata 9.85 25.15 37.27 40.86 50.19
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 233 cm
Panjang Loncatan = 132 cm
Tinggi Y0 = 14 cm
Tinggi Y1 = 1 cm
Tinggi Y3 = 5.5 cm

68
Tabel 4 - 2. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Waktu Diamete Tair Volume Air Q Y0 B A P D
(det) r (m) (m) (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.1 0.02 0.43 0.04
5 0.42 0.0136 0.15
5 8 4 1 0 9
0.251 0.00232 0.1 0.02 0.43 0.04
15 0.42 0.0348 0.15
5 2 4 1 0 9
0.372 0.00224 0.1 0.02 0.43 0.04
23 0.42 0.0516 0.15
7 4 4 1 0 9
0.408 0.00217 0.1 0.02 0.43 0.04
26 0.42 0.0566 0.15
6 6 4 1 0 9
0.501 0.00210 0.1 0.02 0.43 0.04
33 0.42 0.0695 0.15
9 6 4 1 0 9
Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :

 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik


 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m

Hasil Perhitungan :
Tair 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985= 0,0136 m3
2
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,14=0,021 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,14 )=0,430 m
A 0,021
D = = = 0,049 m
P 0,430

69
Tabel 4 - 3. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.1 0.001 0.008
5 0.42 0.0136 0.01 0.17
5 8 5 5 8
0.251 0.00232 0.1 0.001 0.008
15 0.42 0.0348 0.01 0.17
5 2 5 5 8
0.372 0.00224 0.1 0.001 0.008
23 0.42 0.0516 0.01 0.17
7 4 5 5 8
0.408 0.00217 0.1 0.001 0.008
0.42 0.0566 0.01 0.17
26 6 6 5 5 8
0.501 0.00210 0.1 0.001 0.008
0.42 0.0695 0.01 0.17
33 9 6 5 5 8
Hasil Perhitungan :
Tair 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985= 0,0136 m3
2
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,01=0,0015 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,01 ) =0,17 m
A 0,0015
D = = = 0,0088 m
P 0,17
Tabel 4 - 4. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.098 0.00272 0.05 0.15 0.0082 0.031
5 0.42 0.0136 0.26
5 8 5 0 5 7
0.251 0.00232 0.05 0.15 0.0082 0.031
15 0.42 0.0348 0.26
5 2 5 0 5 7
0.372 0.00224 0.05 0.15 0.0082 0.031
23 0.42 0.0516 0.26
7 4 5 0 5 7

70
0.408 0.00217 0.05 0.15 0.0082 0.031
0.42 0.0566 0.26
26 6 6 5 0 5 7
0.501 0.00210 0.05 0.15 0.0082 0.031
0.42 0.0695 0.26
33 9 6 5 0 5 7

Hasil Perhitungan :
Tair 9,85
T air = = = 0,0985 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,0985= 0,0136 m3
2
V 0,0136
Q air = = = 0.002728 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,055=0,00825 m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,055 )=0,26 m
A 0,00825
D = = = 0,0317 m
P 0,26
∑Q 0,0116
Qrata-rata = n = 5
= 0,00232 m3/det

Qrata−rata 0,00 232


V1 = = = 1,547 m/det
A1 0,0015

Qrata−rata 0,00 232


V3 = = = 0,2806 m/det
A3 0,00825

r = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/det2
b = 0,15 m
y0 = 0,14 m
y1 = 0,01 m
y3 = 0,055 m
Q = 0,00232 m3/det

71
r g b y2 r Q 2
F = +
2 b. y

1000.9,81 . 0,15 .0,14 2 1000. 0,00 2322


F0 = +
2 0,15 .0,14
= 14,68 N

1000. 9,81 . 0,15 .0,012 1000. 0,002 322


F1 = +
2 0,15 . 0,01
= 3,662 N

1000. 9,81 . 0,15 .0,0552 1000. 0,002 322


F3 = +
2 0,14 . 0,055
= 2,924 N

V 12
H 1= y 1 +
2g
1,5472
¿ 0,01+
2. 9,81
¿ 0,1319 m
V 32
H 3= y 3 +
2g
0 , 28062
¿ 0,055+
2. 9,81
¿ 0,059 m

∆H = 0,1319 – 0,059 = 0,0729 m


∆ H 0,0 729
= = 7,29
y1 0,01
y 3 0,055
= = 5,5
y1 0,01

V 12 1,5472
= = 24,395
g . y 1 9,81 . 0,01

y1 = 0,01 m < y3 = 0, 055 m < Y0 = 0,14 m

72
 Bukaan Pintu 2 cm
Tabel 4 - 5. Data hasil pengamatan lapangan

Bukaan 2 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 11.1 33.1 49.8 58.3 70.9
2 11.4 31.7 48.2 57.7 76.3
3 11.8 31.8 49.4 56.3 72.3
4 12 32.3 45.5 56.2 70.9
5 12.1 30.6 48.1 55.5 71.7
6 10.1 32.6 46.8 55.8 73
7 11.7 32.4 48.4 55 71.8
8 10.1 32.8 46.2 54.5 73.3
9 11.2 32.6 49.4 57.7 71.2
10 11.1 31.8 47.7 58.1 71.5
11 10.9 32.6 48.8 56.3 72.3
12 11.8 32.2 47.8 55.2 73.6
13 11.2 34 47.6 57 71.7
14 12.2 32.2 48.5 56.3 70.5
15 11.4 33.2 48.9 58.2 71.3
16 10.2 33.4 47.5 57.1 70.8
17 11.8 32.8 47.7 57.5 71.1
18 10.5 31.2 46.8 57.2 71.3
19 10.3 31.9 47.2 58.8 73.5
20 10.9 33.7 48 56.1 72.4
Rata - rata 11.19 32.45 47.92 56.74 72.07
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 260 cm
Panjang Loncatan = 110 cm
Tinggi Y0 = 13.5 cm
Tinggi Y1 = 1.8 cm

73
Tinggi Y3 = 6 cm

Tabel 4 - 6. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0


Wakt
u
(detik Diameter Tair Volume Q Y0 B A P D
) (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.111 0.00309 0.1
5 0.42 0.01550 0.135 0.0203 0.42 0.0482
9 9 5
0.324 0.00299 0.1
15 0.42 0.04493 0.135 0.0203 0.42 0.0482
5 5 5
0.479 0.00288 0.1
23 0.42 0.06635 0.135 0.0203 0.42 0.0482
2 5 5
0.567 0.00302 0.1
0.42 0.07857 0.135 0.0203 0.42 0.0482
26 4 2 5
0.720 0.00302 0.1
0.42 0.09980 0.135 0.0203 0.42 0.0482
33 7 4 5

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :

 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik


 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m

Hasil Perhitungan :
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,135=0,0203 m2

74
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,135 )=0,42 m
A 0,0203
D = = = 0,0482 m
P 0,42
Tabel 4 - 7. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.111 0.00309 0.01 0.1 0.18 0.014
5 0.42 0.01550 0.0027
9 9 8 5 6 5
0.324 0.00299 0.01 0.1 0.18 0.014
15 0.42 0.04493 0.0027
5 5 8 5 6 5
0.479 0.00288 0.01 0.1 0.18 0.014
23 0.42 0.06635 0.0027
2 5 8 5 6 5
0.567 0.00302 0.01 0.1 0.18 0.014
0.42 0.07857 0.0027
26 4 2 8 5 6 5
0.720 0.00302 0.01 0.1 0.18 0.014
0.42 0.09980 0.0027
33 7 4 8 5 6 5

Hasil Perhitungan :
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,018=0,0027m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,018 )=0,186m
A 0,0027
D = = = 0,0145 m
P 0,186

Tabel 4 - 8. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.111 0.00309 0.1
5 0.42 0.01550 0.06 0.009 0.27 0.033
9 9 5
0.324 0.00299 0.1
15 0.42 0.04493 0.06 0.009 0.27 0.033
5 5 5

75
0.479 0.00288 0.1
23 0.42 0.06635 0.06 0.009 0.27 0.033
2 5 5
0.567 0.00302 0.1
0.42 0.07857 0.06 0.009 0.27 0.033
26 4 2 5
0.720 0.00302 0.1
0.42 0.09980 0.06 0.009 0.27 0.033
33 7 4 5

Hasil Perhitungan :
Tair 11,19
T air = = = 0,1119 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1119= 0,01550 m3
2
V 0,01550
Q air = = = 0,003099 m3/detik
t 5
A = B× h=0,15 x 0,06=0,009m2
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,06 )=0,27m
A 0,009
D = = = 0,033 m
P 0,27

∑ Q 0,01503
Q rata-rata = = = 0,00301 m3/det
n 5

Qrata−rata 0,00 301


V1 = = = 1,115 m/det
A1 0,0027
Qrata−rata 0,00 301
V3 = = = 0,3339 m/det
A3 0,009
r = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/det2
b = 0,15 m
y0 = 0,135 m
y1 = 0,018 m
y3 = 0,06 m
Q = 0,00301 m3/det

r g b y2 r Q 2
F = +
2 b. y

76
1000.9,81 . 0,15 .0,1352 1000. 0,00 3012
F0 = +
2 0,15 .0,135
= 13,856 N
1000. 9,81 . 0,15 .0,0182 1000. 0,00 3012
F1 = +
2 0,15 .0,018
= 3,594 N
1000. 9,81 . 0,15 .0,06 2 1000. 0,00 3012
F3 = +
2 0,145 .0,06
= 3,655 N

V 12
H 1= y 1 +
2g
1,115 2
¿ 0,018+
2 .9,81
¿ 0,0814 m

77
V 32
H 3= y 3 +
2g
0 , 33392
¿ 0,06+
2. 9,81
¿ 0 , 0637 m
∆H = 0,0814 – 0,0637
= 0,0177 m
∆ H 0,0177
= = 0,983
y1 0,018
y3 0,06
= = 3,33
y1 0,018

V 12 1,115 2
= = 7,041
g . y 1 9,81. 0,018

y1 = 0,018 m < y3 = 0, 06 m < Y0 = 0,135 m

78
 Bukaan Pintu 2,5 cm
Tabel 4 - 9. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 2,5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 11 32.4 48.5 57.7 71.4
2 11 32.1 48.4 56.9 71.8
3 12.5 31.5 49.4 59.4 69.8
4 12.2 33 46.9 59 74.4
5 11.1 32.6 48.7 58.7 74.3
6 11.5 32.9 48.2 59.2 73.6
7 11.8 32.7 49.4 57.3 73.5
8 11.6 33.5 47.5 57.8 73.8
9 11.4 33.6 49.3 57.9 73
10 11.5 33 47.4 58.7 74.5
11 12.5 33.4 48.5 58.1 72.9
12 10.9 32.4 47.6 57.6 73.5
13 12.4 32.5 47.8 59.1 74.1
14 12.2 33.4 48 58 71.9
15 12.7 32.5 49.2 57.9 73.9
16 10.8 31.8 48.9 57.8 74
17 11.5 32.3 49 59.3 73.1
18 11.8 33.9 48.1 58.6 72.9
19 12 32.2 47.9 59.7 74.1
20 11.3 32.6 50.1 57.4 72.3
Rata - rata 11.69 32.72 48.44 58.31 73.23
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 244 cm
Panjang Loncatan = 76 cm
Tinggi Y0 = 10.6 cm
Tinggi Y1 = 2.1 cm
Tinggi Y3 = 6.7 cm

79
Tabel 4 - 10. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt
u Diameter Tair Volume Q Y0 B A P D
(det) (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.116 0.00323 0.015
5 0.42 0.01618 0.106 0.362 0.0439
9 6 0.15 9
0.327 0.00302 0.015
15 0.42 0.04530 0.106 0.362 0.0439
2 0 0.15 9
0.484 0.00291 0.015
23 0.42 0.06708 0.106 0.362 0.0439
4 6 0.15 9
0.583 0.00310 0.015
0.42 0.08074 0.106 0.362 0.0439
26 1 5 0.15 9
0.732 0.00307 0.015
0.42 0.10141 0.106 0.362 0.0439
33 3 3 0.15 9

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,42 m
 Lebar Air (B) = 0,15

Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = = = 0,1169 m
100 100

0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1169= 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = = = 0,003236 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,106=0,0159 m

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,106 )=0,362m

A 0,0159
D = = = 0,0439m
P 0,362

80
81
Tabel 4 - 11. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) 3
(m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.116 0.00323 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
5 0.42 0.01618
9 6 1 5 2 2 4
0.327 0.00302 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
15 0.42 0.04530
2 0 1 5 2 2 4
0.484 0.00291 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
23 0.42 0.06708
4 6 1 5 2 2 4
0.583 0.00310 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
0.42 0.08074
26 1 5 1 5 2 2 4
0.732 0.00307 0.02 0.1 0.003 0.19 0.016
0.42 0.10141
33 3 3 1 5 2 2 4

Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = = = 0,1169 m
100 100

0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1169= 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = = = 0,003236 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,021=0,0032m

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,021 ) =0,192m

A 0,0032
D = = = 0,0164
P 0,192

Tabel 4 - 12. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt Volume
u Diamete Tair Air Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.116 0.00323 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
5 0.42 0.01618
9 6 7 5 1 4 4
0.327 0.00302 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
15 0.42 0.04530
2 0 7 5 1 4 4
0.484 0.00291 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
23 0.42 0.06708
4 6 7 5 1 4 4

82
0.583 0.00310 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
0.42 0.08074
26 1 5 7 5 1 4 4
0.732 0.00307 0.06 0.1 0.010 0.28 0.035
0.42 0.10141
33 3 3 7 5 1 4 4

Hasil Perhitungan :

Tair 11,69
T air = = = 0,1169 m
100 100

0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1169= 0,01618 m3
2

V 0,51618
Q air = = = 0,003236 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,067=0,0101 m
P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,067 )=0,284m

A 0,0101
D = = = 0,0354 m
P 0,284

∑ Q 0,0154
Qrata-rata = = = 0,0031 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,0031
V1 = =
A1 0,0032 = 0,968 m/det

Qrata−rata 0,0031
V3 = =
A3 0,0101 = 0,307 m/det

r = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/det2
b = 0,15 m
y0 = 0,106 m
y1 = 0,021 m
y3 = 0,067 m
Q = 0,0031 m3/det
r g b y2 r Q 2
F = +
2 b. y

83
1000.9,81 . 0,15 .0,106 2 1000. 0,00 312
F0 = +
2 0,15.0,106
= 8,871 N

1000. 9,81 . 0,15 .0,0212 1000. 0,00 312


F1 = +
2 0,15 . 0,021
= 3,375 N

1000. 9,81 . 0,15 .0,067 2 1000. 0,00 312


F3 = +
2 0,15 .0,067
= 4,259 N

V 12
H 1= y 1 +
2g
0,9682
¿ 0,021+¿
2. 9,81
¿0,0687 m
V 32
H 3= y 3 +
2g
0,307 2
¿ 0,067+
2 . 9,81
¿ 0,0718 m

∆H = 0,0718 – 0,0687 = 0,0031 m


∆ H 0,0031
= = 0,148
y1 0,021
y 3 0,067
= = 3,19
y 1 0,021

V 12 0,9682
= = 4,548
g . y 1 9,81. 0,021

y1 = 0,021 m < y3 = 0, 067 m < Y0 = 0,101 m

84
 Bukaan Pintu 2,8 cm
Tabel 4 - 13. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 2,8 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 13.2 33.9 48.4 56.3 65.9
2 12.8 33.2 42.8 56.6 60.3
3 14.5 32.8 47.2 57.7 65.1
4 12.2 33.4 42.3 55.6 63.3
5 13.3 33.2 45.2 56.3 62.5
6 13.1 33.4 40.9 54.8 63.2
7 11.2 34.6 43.9 55.4 62.6
8 12.9 32.8 46.8 53.2 64.1
9 13.6 33.8 44.1 56.7 64.4
10 13.2 34.3 45.5 53.7 65.2
11 11.9 31.7 45.8 55.8 65.6
12 12.3 33.4 42.9 57.1 65.2
13 13.8 34.1 44.8 53.8 63.6
14 11.7 32.8 45.7 56.1 62.9
15 13.7 33.5 47.9 54.9 65.3
16 12.8 34.1 46.4 55.4 65.3
17 13 33.1 43.8 55.7 64.2
18 13.3 32.6 46.5 56.9 61.9
19 12.5 33.8 45.1 57.1 63.6
20 12.4 32.9 44.2 55.4 65.3
Rata - rata 12.87 33.37 45.01 55.73 63.98
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 247 cm
Panjang Loncatan = 114 cm
Tinggi Y0 = 11.2 cm
Tinggi Y1 = 2.4 cm
Tinggi Y3 = 6.5 cm

85
Tabel 4 - 14. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Q
Wakt Diamet Tair Volume Y0 B A P
(m3/det D (m)
u er (m) (m) Air (m3) (m) (m) (m2) (m2)
)
0.128 0.00356 0.11 0.1 0.016 0.37 0.044
5 0.42 0.01782
7 4 2 5 8 4 9
0.333 0.00308 0.11 0.1 0.016 0.37 0.044
15 0.42 0.04621
7 1 2 5 8 4 9
0.450 0.00271 0.11 0.1 0.016 0.37 0.044
23 0.42 0.06233
1 0 2 5 8 4 9
0.557 0.00296 0.11 0.1 0.016 0.37 0.044
0.42 0.07716
26 3 8 2 5 8 4 9
0.639 0.00268 0.11 0.1 0.016 0.37 0.044
0.42 0.08859
33 8 5 2 5 8 4 9

Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,52 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m
 Hasil Perhitungan :

Tair 12,87
T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1287 = 0,01782 m3
2

V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,112=0,0168m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,112 )=0,374 m

A 0,0168
D = = = 0,0449 m
P 0,374
Tabel 4 - 15. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1
Wakt Volume
Diamete Tair Q Y1 B A P D
u Air 3
r (m) (m) (m /det) (m) (m) (m2) (m) (m)
(det) (m3)

86
0.128 0.00356 0.02 0.003 0.018
5 0.42 0.01782 0.198
7 4 4 0.15 6 2
0.333 0.00308 0.02 0.003 0.018
15 0.42 0.04621 0.198
7 1 4 0.15 6 2
0.450 0.00271 0.02 0.003 0.018
23 0.42 0.06233 0.198
1 0 4 0.15 6 2
0.557 0.00296 0.02 0.003 0.018
0.42 0.07716 0.198
26 3 8 4 0.15 6 2
0.639 0.00268 0.02 0.003 0.018
0.42 0.08859 0.198
33 8 5 4 0.15 6 2
Tair 12,87
 T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1287 = 0,01782 m3
2

V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,024=0,0036m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,024 )=0,198 m

A 0,0036
D = = = 0,0182 m
P 0,1980
Tabel 4 - 16. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0,12 0,276
5 0,510 1 0,0247 0,0049 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,34 0,276
17 0,510 5 0,0705 0,0041 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,44 0,276
21 0,510 4 0,0906 0,0043 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,48 0,276
25 0,510 9 0,0998 0,0040 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342
0,72 0,276
35 0,510 8 0,1486 0,0042 0,063 0,15 0,0095 0 0,0342

Tair 12,87
 T air = = = 0,1287 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1287 = 0,01782 m3
2

87
V 0,01782
Q air = = = 0,003564 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,065=0,00975 m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,065 )=0,28m

A 0,00975
D = = = 0,0348 m
P 0,28
∑ Q 0,01501
Qrata-rata = = = 0,003 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,003
V1 = =
A1 0,0036 = 0,834 m/det

Qrata−rata 0,003
V3 = =
A3 0,00975 = 0,308 m/det

r = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/det2
b = 0,15 m
y0 = 0,112 m
y1 = 0,024 m
y3 = 0,065 m
Q = 0,003 m3/det

r g b y2 r Q 2
F = +
2 b. y

1000.9,81 . 0,15 .0,112 2 1000. 0,00 32


F0 = +
2 0,15 .0,112
= 9,765 N
1000. 9,81 . 0,15 .0,024 2 1000. 0,00 32
F1 = +
2 0,15 .0,024
= 2,924 N

1000. 9,81 . 0,15 .0,0652 1000. 0,00 32


F3 = +
2 0,145 . 0,065
= 4,031 N

88
V 12
H 1= y 1 +
2g
0,834 2
¿ 0,024+
2 . 9,81
¿ 0,059 m
V 32
H 3= y 3 +
2g
0 , 3082
¿ 0,065+
2. 9,81
¿ 0,069 m
∆H = 0,069 – 0,059 = 0,01 m
∆H 0,01
= = 0,417
y1 0,024
y 3 0,065
= = 2,708
y 1 0,024

V 12 0,834 2
= = 2,954
g . y 1 9,81. 0,024

y1 = 0,024 m < y3 = 0,065 m < Y0 = 0,112 m

89
 Bukaan Pintu 3,5 cm
Tabel 4 - 17. Data hasil pengamatan lapangan
Bukaan 3,5 cm
5 detik 15 detik 23 detik 26 detik 33 detik
No. T air T air T air T air T air
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 16.2 39.6 63.7 69.9 75
2 17.5 41.3 62.4 70.8 75.2
3 15.9 39.5 63.7 70 78.2
4 15.5 41.8 64.2 68.8 76.9
5 15.8 40.5 65.2 69.3 78.4
6 17.5 43.8 63.6 69.6 75.5
7 16.2 41.5 62.9 69.9 75.3
8 16.6 43.8 62.4 68.8 78.2
9 15.9 40.5 63.4 70.2 76.4
10 17.7 43.6 62.8 70 78
11 16.3 43.8 63.8 70.3 77.1
12 17.2 39.6 64 71 75.4
13 17.4 40.5 63.6 71 75.1
14 16.7 40.1 63.5 70.8 74.9
15 15.7 39.9 62.8 70.4 75.3
16 15.6 43.5 62.2 69.6 75
17 15.7 40.4 62.4 69.9 75.3
18 16.5 44 62.3 68.8 75
19 16.3 43.2 62.7 70.1 75.2
20 15.4 42.3 63.3 69.9 74.9
Rata - rata 16.38 41.66 63.25 69.96 76.02
Jarak Posisi Pintu / Bendung = 354 cm
Jarak Loncatan = 228 cm
Panjang Loncatan = 138 cm
Tinggi Y0 = 8.2 cm
Tinggi Y1 = 2.7 cm
Tinggi Y3 = 6.5 cm

90
Tabel 4 - 18. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y0
Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y0 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.163 0.00453 0.08 0.1 0.012 0.039
5 0.42 0.02268 0.314
8 6 2 5 3 2
0.416 0.00384 0.08 0.1 0.012 0.039
15 0.42 0.05769 0.314
6 6 2 5 3 2
0.632 0.00380 0.08 0.1 0.012 0.039
23 0.42 0.08758 0.314
5 8 2 5 3 2
0.699 0.00372 0.08 0.1 0.012 0.039
0.42 0.09687 0.314
26 6 6 2 5 3 2
0.760 0.00319 0.08 0.1 0.012 0.039
0.42 0.10526 0.314
33 2 0 2 5 3 2
Cara perhitungan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan telah diketahui dan ditetapkan :
 Kita ambil sample 1 dengan waktu 5 detik
 Diameter 0,51 m
 Lebar Air (B) = 0,15 m
 Hasil Perhitungan :

Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638 = 0,02268 m3
2

V 0,02268
Q air = = = 0,004536 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,082=0,0123m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,082 ) =0,314m

A 0,0123
D = = = 0,0392 m
P 0,314

Tabel 4 - 19. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y1


Wakt
u Diamete Tair Volume Q Y1 B A P D
(det) r (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
5 0.42 0.163 0.02268 0.00453 0.027 0.1 0.00405 0.204 0.0199

91
8 6 5
0.416 0.00384 0.1
15 0.42 0.05769 0.027 0.00405 0.204 0.0199
6 6 5
0.632 0.00380 0.1
23 0.42 0.08758 0.027 0.00405 0.204 0.0199
5 8 5
0.699 0.00372 0.1
0.42 0.09687 0.027 0.00405 0.204 0.0199
26 6 6 5
0.760 0.00319 0.1
0.42 0.10526 0.027 0.00405 0.204 0.0199
33 2 0 5
Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638 = 0,02268 m3
2

V 0,02268
Q air = = = 0,004536 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,027=0,00405m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,027 )=¿0,204 m


A 0,00405
D = = = 0,0199 m
P 0,204

Tabel 4 - 20. Data hasil perhitungan data lapangan untuk Y3


Wakt
u Diameter Tair Volume Q Y3 B A P D
(det) (m) (m) Air (m3) (m3/det) (m) (m) (m2) (m) (m)
0.163 0.0097
5 0.42 0.02268 0.004536 0.065 0.28 0.0348
8 0.15 5
0.416 0.0097
15 0.42 0.05769 0.003846 0.065 0.28 0.0348
6 0.15 5
0.632 0.0097
23 0.42 0.08758 0.003808 0.065 0.28 0.0348
5 0.15 5
0.699 0.0097
0.42 0.09687 0.003726 0.065 0.28 0.0348
26 6 0.15 5
0.760 0.0097
0.42 0.10526 0.003190 0.065 0.28 0.0348
33 2 0.15 5
Tair 16,38
T air = = = 0,1638 m
100 100
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,1638 = 0,02268 m3
2

92
V 0,02268
Q air = = = 0,004536 m3/detik
t 5

A = B× h=0,15 x 0,065=0,00975m2

P = B+2 h=0,15+ 2 ( 0,065 )=¿0,28 m


A 0,00975
D = = = 0,0348 m
P 0,28
∑ Q 0,0191
Qrata-rata = = = 0,0038 m3/det
n 5
Qrata−rata 0,0038
V1 = =
A1 0,00405 = 0,938 m/det

Qrata−rata 0,0038
V3 = =
A3 0,00975 = 0,389 m/det

r = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/det2
b = 0,15 m
y0 = 0,082 m
y1 = 0,027 m
y3 = 0,065 m
Q = 0,00405 m3/det

r g b y2 r Q 2
F = +
2 b. y

1000.9,81 . 0,15 .0,0822 1000. 0,00 405 2


F0 = +
2 0,15 .0,082
= 6,281 N

1000. 9,81 . 0,15 .0,027 2 1000. 0,00 405 2


F1 = +
2 0,15 . 0,027
= 7,158 N

1000. 9,81 . 0,15 .0,0652 1000. 0,00 405 2


F3 = +
2 0,15 . 0,065
= 4,791 N

93
V 12
H 1= y 1 +
2g
0,9382
¿ 0,027+
2 . 9,81
¿ 0,0718 m
V 32
H 3= y 3 +
2g
0,3892
¿ 0,065+
2 .9,81
¿ 0,0727 m
∆H = 0,0727 – 0,0718 = 0,0009 m
∆H 0,0009
= = 0,033
y1 0,027
y3 0,065
= = 2,407
y1 0,027

V 12 0,9382
= = 3,321
g . y1 9,81. 0,027

y1 = 0,027 m < y3 = 0,065 m < Y0 = 0,082 m

Tabel 4 – 21. Data hasil hitungan V1, V3, H1, H3, ∆H/Y1, dan V12/g.y1
V1 V3 H1 H3 ∆H/Y1 ∆H Y3/Y1 V12/g.y1
0,072
1,547 0,2806 0,1319 0,059 7,29 5,5 24,395
9
0,017
1,115 0,3339 0,0814 0,0637 0,983 3,33 7,041
7
0,003
0,968 0,307 0,0687 0,0718 0,148 3,19 4,548
1
0,834 0,308 0,059 0,069 0,417 0,01 2,708 2,954
0,938 0,389 0,0718 0,0727 0,0009 0,033 2,407 3,321

94
30.000

25.000

20.000

15.000 V12/g.y1
Y3/Y1

10.000

5.000

0.000
1.5 2 2.5 2.8 3.5

Gambar 4 – 2. Grafik hubungan antara V12/g.y1 dengan Y3/ Y1

4 ∆H/Y1
Y3/Y1
3

0
1.5 2 2.5 2.8 3.5

Gambar 4 – 3. Grafik hubungan antara ∆H/Y1 dengan Y3/ Y1

4.6. Kesimpulan
a. Gaya aliran pada kedua sisi loncatan tidak sama.
 Bukaan pintu 1,5 cm
F0 = 14,68 N
F1 = 3,662 N

95
F3 = 2,924 N

 Bukaan pintu 2 cm
F0 = 13,856 N
F1 = 3,594 N
F3 = 3,655 N

 Bukaan pintu 2,5 cm


F0 = 8,871 N
F1 = 3,375 N
F3 = 4,259 N

 Bukaan pintu 2,8 cm


F0 = 9,765 N
F1 = 2,924 N
F3 = 4,031 N

 Bukaan pintu 3,5 cm


F0 = 6,281 N
F1 = 7,158 N
F3 = 4,791 N

b. Kurva energi spesifik menunjukkan kehilangan tidak sebanding dengan


∆H/Y1.
 Pada bukaan pintu 1,5 cm
H1 = 0,0106 m
H3 = 0,059 m
∆H/Y1 = 4,84

 Pada bukaan pintu 2 cm

96
H1 = 0,0191 m
H3 = 0,0637 m
∆H/Y1 = 2,59

 Pada bukaan pintu 2,5 cm


H1 = 0,0687 m
H3 = 0,0718 m
∆H/Y1 = 0,148

 Pada bukaan pintu 2,8 cm


H1 = 0,059 m
H3 = 0,069 m
∆H/Y1 = 0,417

 Pada bukaan pintu 3,5 cm


H1 = 0,0718 m
H3 = 0,0727 m
∆H/Y1 = 0,0009

97
BAB V
PERCOBAAN BROAD-CRESTED WEIR
(BENDUNG AMBANG LEBAR)

5.1. Teori Dasar


Pada kondisi aliran di hilir “broad-crested weir” tidak mengalami
“obstruction”, hal ini menunjukkan bahwa kondisi aliran diatas weir,
sehingga dapat dipakai sebagai dasar mengukur energi spesifik. Bila
kecepatan dihulu weir kecil, maka nilai tinggi kecepatannya (u2/2g) dapat
diabaikan dan energi spesifik diatas weir adalah E = H.
Dengan memperhatikan persamaan (C.4) dalam percobaan sluice gate,
maka untuk “broad-crested weir” didalam saluran dengan penampang segi
empat, berlaku :
3 /2 3/ 2
2E 2H
q=g1 /2 × yc 3/ 2=g1 /2 × ( )
3
≈ g1/ 2 × ( )
3
atau

3/ 2
2H
Q=b × g × 1 /2
3 ( ) ≈ 1,705 ×b × H 3/ 2 ………………………....(5 - 1)

Secara umum rumus pengaliran diatas “broad-crested weir” ditulis :


C=Cd × b × H 3 /2………………………………………………………(5 - 2)
Dengan :
Q = debit yang melalui weir (m3/det)
b = lebar weir (m)
H = tinggi air diabetes weir (m)
Cd = koefisien debit
Dengan asumsi kedalaman kritis terjadi pada penampang 2, maka perhitungan
debit yang mengalir pada pelimpah dapat dinyatakan sebagai berikut
V c2 2
y= y c + = y ………………………………………………….(5 - 3)
2g 3 c
maka :
V c2 2 2
= y c − y c dan y= y c
2g 3 3
1
V c= . yc . 2 . g
2

98
V c= √ g . yc
Untuk debit persatuan lebar (q) adalah :
q=v c . y c
2
¿ √ g . yc . . y
3
2 2
¿
3 √
g. . y.y
3
2 2
¿
3 √
g . . g . y 1 /2 ………………………………………………..………(5 - 4)
3
Untuk kondisi sebenarnya, debit dipengaruhi oleh koofisien debit, maka
persamaan umum untuk debit bpada pelimpah ambang lebar :
2 2
3 3 √
Q= .C d . g . . g . y 1/ 2 . b ………………………………………………..(5 - 5)

Dimana :
Cd = koofisien debit
g = gravitasi (9,81 m/det2)
y1 = tinggi muka air diatas ambang pada hulu pelimpah (m)
b = lebar dasar saluran (m)
Penentuan harga Cd menurut Govina Rao dan Muralidhar dimana Cd tergantung
pada batasan besarnya perbandingan y1/L, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk Long-crested weir, dengan y1/L < 0,1
Maka :
Cd = 0,561 ( y1 / L )0,022 ………………...………………………………(5 - 6)
2. Untuk Broad-crested weir, dengan 0,1 < y1/L < 0,4
Maka:
Cd = 0,028 ( y1 / L ) + 0,521 …………………...…………………….…(5 - 7)
3. Untuk Narrow-crested weir, dengan 0,4 < y1/L < 0,5
Maka :
Cd = 0,120 ( y1 / L ) + 0,492 …………...……………………………….(5 - 8)

99
Gambar 5 - 1 : Bentuk aliran pelimpah ambang lebar dengan variasi harga y1/L

5.2. Peralatan yang digunakan


1. Saluran terbuka
2. Meteran taraf
3. Tabung pitot
4. Bendung ambang lebar (broad-crested weir)

5.3. Cara Kerja


1. Siapkan peralatan dan pastikan posisi saluran terbuka dan bendung
ambang lebar horizontal.
2. Alirkan secara perlahan-lahan sampai melimpah sedikit diatas weir dan
kemudian hentikan aliran air.
3. Ukur dan catat ketinggian air dihulu weir sehingga data batas
permukaannya.
4. Alirkan air kembali untuk mendapatkan ketinggian H tertentu diatas
weir, dan kemudian naikkan aliran air untuk mendapatkan data H yang
lain sebanyak 4 kali dengan interval kenaikan (∆H) = ..... mm.
5. Pada setiap langkah percobaan ukur dan catat nilai H, Q, Yu, Yc, dan L
(panjang pengempangan, lihat gambar diatas).
6. Pada setiap pengaliran amati secara cermat profil aliran diatas weir.

100
5.4. Arahan Pembahsan
a. Apakah nilai Cd selalu tetap untuk setiap nilai Q ?
b. Apakah aliran diatas weir selalu paralel ?
c. Apakah panjang pengembangan (L) berpengaruh terhadap nilai Cd ?

5.5. Tabulasi Data dan Hasil Hitungan

Gambar 5 – 2. Profil Aliran Memanjang Ambang Lebar I

101
Tabel 5 – 1. Data Broad-Crested Weir
Jarak Panjang
Yu Yc L H Y1 Y3
Loncatan Loncatan
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
(m) (m)
0,18
1,94 0,81 0,03 0,3 0,063 0,023 0,064
1

Tabel 5 – 2. Hasil Pengamatan Pada Bendung Ambang Lebar I


5 detik 12 24
No
Tair Tair Tair
1 16.4 30.9 58.9
2 14.1 29.8 62
3 13.8 31 62.9
4 15.1 30.2 64.3
5 16.7 32.2 63.6
Rata- rata 15.22 30.82 62.34

 Menghitung Rata – rata tinggi air


Tair
Rerata=
n
(16,4+ 14,1+13,8+ 15,1+16,7)
Rerata di waktu 5 detik = = 15,22 cm
5
(30,9+29,8+31+30,2+32,2)
Rerata di waktu 12 detik = = 30,82 cm
5
(58,9+62+62,9+64,3+ 63,6)
Rerata di waktu 24 detik = = 62,34 cm
5

Tabel 5 – 3. Data Hasil Perhitungan Lapangan untuk Ambang Lebar 1


Diamater Tair Volume air Q
waktu
(m) (m) (m3) (m3/det)
5 0.42 0.152 0.0211 0.0042
12 0.42 0.308 0.0427 0.0036
24 0.42 0.623 0.0863 0.0036

Perhitungan :
 Pada waktu 5 detik
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,152 = 0,0211 m3
2
V 0,0211
Q air = = = 0,0042 m3/detik
t 5

102
 Pada waktu 12 detik
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,308 = 0,042 m3
2
V 0,0427
Q air = = = 0,0036 m3/detik
t 5

 Pada waktu 24 detik


0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,632 = 0,0863 m3
2
V 0,0863
Q air = = = 0,0036 m3/detik
t 5

 Menghitung nilai Cd
Y1 = 0,023
H = 0,063
L = 0,30
∑ Q 0,00 42+0,00 36+0,00 36
Qrata-rata = = = 0,0038 m3/det
n 3
H3/2 = 0,0633/2 = 0,0158
Y1/L = 0,023 / 0,30 = 0,077

Karena nilai Y1/L = 0,077 < 0,1 maka :


Cd = 0,561 ( y1 / L )0,022
= 0,561 (0,078)0,022
= 0,530

103
y3
y

Gambar 5 – 3. Profil Aliran Memanjang Ambang Lebar II

Tabel 5 – 4. Tabel Data Broad-Crested Weir


Jarak Panjang
Yu Yc L H
Loncatan Loncatan Y1 Y3
(m) (m) (m) (m)
(m) (m)
0,21 0,01
1,85 1,12 0,03 0,22 0,035 0,052
0 5

Tabel 5 – 5. Hasil Pengamatan Pada Bendung Ambang Lebar II


5 detik 12 detik 24 detik
No
Tair Tair Tair
1 10.1 21.6 40.3
2 9.1 20.8 39.8
3 10 21.3 40.4
4 10.1 21.4 40.3
5 9.2 20.5 41.2
Rata- rata 9.7 21.12 40.4

104
 Menghitung Rata – rata tinggi air
Tair
Rerata=
n
(10,1+9,1+10+10,1+9,2)
Rerata di waktu 5 detik = = 9,7 cm
5
(21,6+20,8+ 21.3+21,4+20,5)
Rerata di waktu 9 detik = = 21,12 cm
5
(40,3+39,8+40,4 +40,3+ 41,2)
Rerata di waktu 12 detik = = 40,4 cm
5

Tabel 5 – 6. Data Hasil Perhitungan Lapangan untuk Ambang Lebar 2


Waktu Diamater Tair Volume air Q
(det) (m) (m) (m3) (m3/det)
5 0.42 0.097 0.0134 0.0027
12 0.42 0.21 0.0292 0.0024
24 0.42 0.40 0.0559 0.0023

Perhitungan :
 Pada waktu 5 detik
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,097 = 0,0134 m3
2
V 0,0134
Q air = = = 0,0027 m3/detik
t 5

 Pada waktu 12 detik


0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,21 = 0,0292 m3
2
V 0,0292
Q air = = = 0,0024 m3/detik
t 5

 Pada waktu 24 detik


0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,40 = 0,0559 m3
2
V 0,0559
Q air = = = 0,0023 m3/detik
t 5

105
 Menghitung nilai Cd
Y1 = 0,015
H = 0,035
L = 0,22
∑ Q 0,00 27+0,00 24+ 0,0023
Qrata-rata = = = 0,0025 m3/det
n 3
H3/2 = 0,0353/2 = 0,0065
Y1/L = 0,015 / 0,22 = 0,068

Karena nilai Y1/L = 0,068 < 0,1 maka :


Cd = 0,561 ( y1 / L )0,022
= 0,561 (0,068)0,022
= 0,529

3
y
y

Gambar 5 – 4. Profil Aliran Memanjang Ambang Lebar III

Tabel 5 – 7. Tabel Data Broad-Crested Weir


Panjang
Jarak Loncatan Yu Yc L H
Loncatan Y1 Y3
(m) (m) (m) (m) (m)
(m)
1,82 1,17 0,209 0,03 0,165 0,034 0,016 0,058

106
Tabel 5 – 8. Hasil Pengamatan Pada Bendung Ambang Lebar III
5 detik 12 detik 24 detik
No
Tair Tair Tair
1 9.5 19.6 39.4
2 9.6 19.7 38.7
3 10.2 20.2 39.8
4 9.8 20.3 38.2
5 10.1 19.5 38.1
Rata- rata 9.84 19.86 38.84

 Menghitung Rata – rata tinggi air


Tair
Rerata=
n
(9,5+ 9,6+10,2+9,8+10,1)
Rerata di waktu 5 detik = = 9,84 cm
5
(19,6+19,7+ 20,2+ 20,3+19,5)
Rerata di waktu 12 detik = = 19,86 cm
5
(39,4+ 38,7+39,8+38,2+38,1)
Rerata di waktu 24 detik = = 38,84 cm
5

Tabel 5 – 9. Data Hasil Perhitungan Lapangan untuk Ambang Lebar 3


Waktu Diamater Tair Volume air Q
(det) (m) (m) (m3) 3
(m /det)
5 0.42 0.098 0.0136 0.0027
12 0.42 0.199 0.0275 0.0023
24 0.42 0.388 0.0538 0.0022

Perhitungan :
 Pada waktu 5 detik
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,098 = 0,0136 m3
2
V 0,0136
Q air = = = 0,0027 m3/detik
t 5

 Pada waktu 12 detik


0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,199 = 0,0275 m3
2
V 0,0275
Q air = = = 0,0023 m3/detik
t 5

107
 Pada waktu 24 detik
0,42 2
V air = π .r 2 . T air = 3,14 × ( ) × 0,388 = 0,0538 m3
2
V 0,0538
Q air = = = 0,0022 m3/detik
t 5
 Menghitung nilai Cd
Y1 = 0,016
H = 0,034
L = 0,165
∑ Q 0,00 27+0,002 3+0,00 22
Qrata-rata = = = 0,0024 m3/det
n 3
H3/2 = 0,0343/2 = 0,0063
Y1/L = 0,016 / 0,165 = 0,097

Karena nilai Y1/L = 0,097 < 0,1 maka :


Cd = 0,561 ( y1 / L )0,022
= 0,561 (0,097)0,022
= 0,532

108
Tabel 5 – 10. Data Hasil Perhitungan H^3/2, Y1/L, dan Cd
Jarak Panjang
Yu Yc L H
Loncata Loncatan Y1 Y3 Q H^3/2 Y1/L Cd
(m) (m) (m) (m)
n (m) (m)
0,06
1,94 0,81 0,181 0,03 0,023 0,064 0,3 0,0038 0,0158 0,077 0,530
3
0,03
1,85 1,12 0,210 0,03 0,015 0,052 0,22 0,0025 0,0065 0,068 0,529
5
0,03
1,82 1,17 0,209 0,03 0,016 0,058 0,165 0,0024 0,0063 0,097 0,532
4

0.07

0.06

0.05

0.04
H (m)
0.03 Q
0.02

0.01

0
1 2 3

Gambar 5 – 5. Grafik hubungan antara Q dan H

0.6

0.5

0.4

0.3 H (m)
Cd
0.2

0.1

0
1 2 3

Gambar 5 – 6. Grafik hubungan antara H dan Cd

109
0.6

0.5

0.4

0.3 Q
Cd
0.2

0.1

0
1 2 3

Gambar 5 – 7. Grafik hubungan antara Q dan Cd

5.6. Kesimpulan
a. Nilai Cd tidak selalu tetap.
Pada Q = 0,0038 m3/det nilai Cd sebesar 0,530
Pada Q = 0,0025 m3/det nilai Cd sebesar 0,529
Pada Q = 0,0024 m3/det nilai Cd sebesar 0,532

b. Aliran diatas weir tidak selalu paralel, melainkan tergantung dari debit
aliran yang mengalir. Dari percobaan diatas didapat:
- debit pada ambang lebar 1 Q = 0,0038 m3/det
- debit pada ambang lebar 2 Q = 0,0025 m3/det.
- debit pada ambang lebar 2 Q = 0,0024 m3/det.

c. Panjang L berpengaruh terhadap nilai Cd, hal ini dapat dilihat dari rumus
Cd yang kami pakai, yaitu :
- Apabila ( y1 / L ) < 1, maka rumus yang digunakan adalah,
Cd= 0,561 ( y1 / L )0,022
Dari percobaan diatas didapat nilai L pada ambang lebar 1 sebesar 0,30 m
pada ambang lebar 2 sebesar 0,22 m dan pada ambang lebar 3 sebesar
0,165m.

110
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini adalah kami melakukan praktikum dengan 6
percobaan yaitu:
1. Penurunan Energi Spesifik dan Kedalaman Kritis
2. Debit Aliran yang melalui Sluice Gate
3. Loncatan Hidraulik
4. Ambang Lebar 1 (Broad – Crested Weir)
5. Ambang Lebar 2 (Broad – Crested Weir)
6. Ambang Lebar 3 (Broad – Crested Weir)
Yang mana dipercobaan – percobaan tersebut kami menghitung nilai
kecepatan, debit, kedalaman kritis, energi spesifik, Cd dan lainnya.

6.2. Saran
Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya perlu memperhatikan saran –
saran dibawah :
1. Perlu memperhatikan keadaan alat praktikum
2. Perlu memperhatikan keadaan air yang akan digunakan ketika praktikum
3. Komunikasi yang baik antara yang melakukan percobaan dengan yang
mencatat data, agar tidak terjadi kesalahan pengambilan data.
4. Perlu adanya salah seorang yang merekap data secara langsung ke
Microsoft Office Excel.

111
LAMPIRAN

Gambar pengukuran tinggi bukaan pintu saluran


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar pengukuran jarak loncatan


Sumber : Dokumentasi Pribadi

112
Gambar pengukuran panjang loncatan
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar pengukuran debit air


Sumber : Dokumentasi Pribadi

113
Gambar pengukuran ketinggian air
Sumber : Dokumentasi Pribadi

114

Anda mungkin juga menyukai