Anda di halaman 1dari 6

BAB VI

HUKUM OHM
6.1. Tujuan Percobaan
1. Mengukur hambatan listrik.
2. Menetukan besar hambatan listrik suatu resistor dari rangkaian listrik dengan banuan
hukum ohm.
3. Menghitung panas disipasi pada suatu resistor dari rangkaian listrik dengan bantuan
hokum ohm.
6.2. Alat dan Bahan
1. Sumber daya AC/DC.
2. Sebuah voltmeter.
3. Sebuah ampermeter.
4. Resistor 150 Ω.
5. 6 buah konektor.
6. Kabel 50 cm merah dan hitam, masing-masing 3 buah.
7. Sebuah stopwatch.
6.3. Teori
Bila suatu penghantar diberikan potensial yang berbeda diantara kedua ujungnya,
maka dalam penghantar itu akan timbul arus listrik. Besarnya kuat arus yang melewati
penghantar ini tergantung pada besarnya kuat medan listrik (E) sedangkan sifat hantaran
bahan dinyatakan dengan hambatan jenis (P). hambatan jenis ini didefinisikan sebagai
perbandingan kuat medan (E) de€n rapat arus (J) :
E
P
J
Jika panjang penghantar I dengan beda potensial diantara kedua ujungnya adalah
Vab, dan besar kuat medannya E maka :
Va−Vb
E Vab
I
Maka diperoleh :
Vab I Vab
I =
PAa PIA

100
Selanjutnya ( P I / A ) inilah yang disebut sebagai hambatan ( resistansi / R ) dari
suatu penghantar, sehingga persamaan menjadi :
Vab
I
R
Untuk mengukur besar hambatan ini bias menggunakan voltmeter dan
amperemeter.
Akibat aliran arus listrik dalam penghantar tersebut menimbulkan panas disipasi
yang besarnya sebandingdengan daya listrik yang diberikan setiap detiknya.
W = P.t = I2.R.T
Dimana P adalah energy kalor yang diubah dari energy listrik R hambatan kawat
dan I lamanya arus listrik melewati penghantar.
6.4. Cara Percobaan
1. Susunlah rangkaian listrik.
2. Lakukan kalibrasi amperemeter dan voltmeter terhadap sumber arus / tegangan.
3. Dengan mengukur besar sumber arus, berturut turut naikkan tegangan-tegangan
minimum sampai dengan tegangan maksimum.
4. Catat besar arus dan tegangan setiap terjadi perubahan sumber arus, setelah mencapai
tegangan maksimum catat pula waktu yang diperlukan.
5. Tentukan hambatan pengganti dari masing-masing rangkaian pada setiap ercobaan.
6. Analisa perbedaan antara rangkaian.
7. Simpulkan hasil percobaan yang anda peroleh dengan teori.

101
6.5. Data Hasil Perhitungan R baru

NO VIN ( V) R (Ω) I (Ma)


1 12,0 150 28
2 13,4 150 31
3 14,4 150 33
4 15,8 150 36
5 17,7 150 42

Penyelesaian
1. Diketahui : Vin = 12,0 V
I = 28 mA = 0,028 A

Ditanyakan : R = ?

Dijawab : V =I . R

R=V ∈ ¿ ¿
I

12,0
¿ =428,57 Ω
0,028

2. Diketahui : Vin = 13,4 V


I = 31 mA = 0,031 A

Ditanyakan : R = ?

Dijawab : V =I . R

R=V ∈ ¿ ¿
I

13,4
¿ =432,26 Ω
0,031

3. Diketahui : Vin = 14,4 V

102
I = 33 mA = 0,033 A

Ditanyakan : R = ?

Dijawab : V =I . R

R=V ∈ ¿ ¿
I

14,4
¿ =436,36 Ω
0,033

4. Diketahui : Vin = 15,8 V


I = 36 mA = 0,036 A

Ditanyakan : R = ?

Dijawab : V =I . R

R=V ∈ ¿ ¿
I

15,8
¿ =438,89 Ω
0,036

5. Diketahui : Vin = 17,7 V


I = 42 mA = 0,042 A

Ditanyakan : R = ?

Dijawab : V =I . R

R=V ∈ ¿ ¿
I

17,7
¿ =421,43 Ω
0,042

103
1. V baru = I x R

= 0,028 x 428,57

= 11,96V

2. V baru = I x R

= 0,031 x 432,26

= 13,41 V

3. V baru = I x R

= 0,033 x 436,36

= 14,39 V

4. V baru = I x R

= 0,036 x 438,89

= 15,8 V

5. V baru = I x R

= 0,042 x 421,43

= 17,7 V

Tabel Hasil 6.5.1. Berdasarkan Hasil Perhitungan

No Tegangan sumber R (Ω ¿ I (A) IxR


(V) ( Baru)
1 12,0 428,57 0,028 11,96
2 13,4 432,26 0,031 13,41
3 14,4 436,36 0,033 14,39
4 15,8 438,89 0,036 15,8
5 17,7 421,43 0,042 17,7

6.6. Kesimpulan

104
1. Hukum ohm mengatakan bahwa tegangan pada terminal penghantar berbanding lurus
terhadap arus yang mengalir melalui material.
2. Nilai tegangan yang dihasilkan pada percobaan mendekati atau sama nilai tegangan
yang dihasilkan berdasarkan hasil perhitungan .

105

Anda mungkin juga menyukai