Percobaan 1
Disusun Oleh :
A. Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
Merangkai operational-Amplifier (OP-Amp) sebagai Diferensiator.
Mengamati fungsi kerja Diferensiator.
Menentukan tegangan keluaran pada Diferensiator.
B. Teori Dasar
Kalau komponen C pada rangkaian penguat inverting di tempatkan di depan, maka
akan diperoleh rangkaian differensiator Dengan analisa yang sama seperti rangkaian
integrator, akan diperoleh persamaan penguatannya :
Menjadi :
Sehingga diperoleh :
Rumus ini secara matematis menunjukkan bahwa tegangan keluaran vout pada
rangkaian ini adalah differensiasi dari tegangan input vin. Contoh praktis dari hubungan
matematis ini adalah jika tegangan input berupa sinyal segitiga, maka outputnya akan
mengahasilkan sinyal kotak.
C. Alat dan Bahan
Modul Delorenze DL2155DIS
Sumber tegangan Dc simetris ±15 volt
AFG
Osiloskop 2 ch
Probe
Kabel secukupnya
D. Gambar Rangkaian
E. Prosedur Percobaan
F. Data Hasil Percobaan
G. Analisa Data
H. Diketahui :
I. R : 10 K Ω = 10x103 Ω
C : 9,7 nf = 9,3x 10−9nf
Vin :1V
Vout : 140 V
Jawab :
dVin
Vout = -RC
dt
4 −9 1 v−0 v
Vout = -−( 10 x 9,7 x 10 )
37,06
−5 1 v −0 v
Vout = -−( 9,7 x 10 )
37,06
Vout = 140 V
K. Kesimpulan
Dari hasil pratikum dapat disimpulkan rangkaian diferensiator berfungsi
mendiferensialkan tegangan input terhadap waktu, penggunaan diferensiator juga sebagai
tapis lulus atas, dan osiloskop sebagai alat untuk menampilkan gelombang keluarannya.
Pengaruh Resistor dan kapasitor pada rangakaian integrator dan differensiator berbeda.
Untuk rangkaian integrator variasi kapasitor dan resistor yang semakin besar maka
tegangan outputnya semakin kecil, ditanadai dengan tinggi pulsa yang semakin pendel.
Sebaliknya untuk rangkaian differensiator variasi kapasitor dan resistor yang semakin
besar maka tegangan outputnya akan semakin besar, ditandai dengan tinggi pulsa
gelombang yang semakin panjang.