Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Nama : Diajeng Ayu Berliana


NIM : 21502241009
Mata Kuliah : Praktik Elektronika Dasar
Dosen : Dr. Sri Waluyanti, M.Pd
Tanggal praktik : 09 November 2021
Judul Job : Penguat JFET

A. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa menjelaskan sifat-
sifat penguat dasar meliputi :
1. Penguat inverting
2. Penguat non inverting
3. Penguat summing
4. Penguat diffrensiator

B. Alat dan Bahan


1. Laptop / PC
2. Internet
3. Browser (Firefox, Chrome, Opera)
4. Mouse
5. Simulator online Falstad https://www.falstad.com/circuit/circuitjs.html

C. Gambar Kerja

Gambar 1. Percobaan 1 Penguat Inverting


https://tinyurl.com/yggxodbq
Gambar 2. Percobaan 2 Penguat Non Inverting
https://tinyurl.com/yemp444y

Gambar 3. Percobaan 3 Penguat Summing


https://tinyurl.com/ye5f8yr4

Gambar 4. Percobaan 4 Penguat Diffrensiator


https://tinyurl.com/yk594mgu
D. Data dan Pembahasan
1. Penguat Inverting
a. Bentuk gelombang masukan dan keluaran :

𝑣𝑜 14,999 𝑉
b. Besarnya Av = 𝑣𝑖 = 5 𝑉 = 2,9998
c. Hubungan fasa antara masukan dan keluaran adalah berbanding
terbalik. Dapat dibuktikan dengan melihat gambar gelombang input
dan output diatas.
d. Rf diganti menjadi 10K

𝑅𝑓 10.000
Vo = − 𝑅𝑖 𝑉𝑖 = − 5𝑉 = -50V
1000
𝑣𝑜 15,03 𝑉
Av = 𝑣𝑖 = 5 𝑉 = 3,006
e. Persamaan tegangan tidak berlaku,karena jika berdasarkan hasil
perhitungan teori Vo yang seharusnya adalah sebesar 50 V,namun
pada prakteknya,Vo yang dihasilkan adalah sebesar
15,03V.Tegangan input tetap 5V, ketika Rf diganti menjadi 10K
,tegangan keluaran (vo) menjadi bertambah.Besar Av menjadi
bertambah juga. Lalu bentuk gelombang yang mula nya
sinus,menjadi gelombang kotak (ujung sinus terpotong).
f. Ketika Vac diturunkan menjadi 1V

𝑅𝑓 10.000
Vo = − 𝑅𝑖 𝑉𝑖 = − 1𝑉 = -10V
1000

Persamaan tegangan berlaku,karena pada perhitungan teori,Vo yang


dihasilkan adalah sebesar 10 V, pada prakteknya Vo yang
dihasilkan adalah sebesar 9,999V.
g. Karena semakin nilai Rf diperbesar,sedangkan nilai Ri dan Vi nya
tetap,tegangan keluaran juga akan ikut bertambah besar. Dengan
begitu akan berpengaruh juga pada bentuk gelombang
keluarannya.Karena nilai Vo semakin besar,ujung sinus terpotong.

2. Penguat Non Inverting


a. Bentuk gelombang keluaran dan masukan :

𝑣𝑜 15 𝑉
b. Besarnya Av = 𝑣𝑖 = 5 𝑉 = 3
c. Hubungan fasa antara masukan dan keluaran adalah berbanding
lurus ,atau bisa dikatakan bahwa masukan dan keluaran adalah
sefasa.
d. Jika Rf diganti 10K dan VAC diubah menjadi 1V

𝑣𝑜 10,999 𝑉
Diperoleh Av = Av = = = 10,999
𝑣𝑖 1𝑉

3. Penguat Summing
a. Bentuk gelombang masukan dan keluaran :

𝑅𝑓 𝑅𝑓 10𝐾 10𝐾
b. Vo = - ( 𝑅𝑖 𝑉1 + 𝑅𝑖 𝑉2) = - ( 1𝐾 0,5𝑉 + 5𝐾 1𝑉)
Vo = - (5V + 2V) = -7V
Menurut hasil perhitungan,hasil praktek percobaan ini memenuhi
persamaan teoritisnya. Vo hasil percobaan bernilai 6,999V , nilai
tersebut mendekati nilai hasil perhitungan teorinya.
c. Keluaran tidak menyatu karena frekuensi yang digunakan kecil.
d. Frekuensi v1 dan v2 diubah sebesar 400Hz.

Bentuk gelombang keluaran berbeda dengan percobaan


sebelumnya,karena pada percobaan sebelumnya frekuensi yang
digunakan antara v1 dengan v2 berbeda nilainya dalam arti tidak
dalam 1 frekuensi dan frekuensi yang digunakan juga kecil nilainya.
4. Penguat Differensiator (Selisih)
a. Bentuk gelombang keluaran :

b. Hubungan dengan bentuk serta besarnya tegangan masukan adalah


Jika Vinput 1 nilai nya hampir sama (mendekati) besar nilai Vinput
2,maka bentuk gelombang keluaran akan berubah menjadi
gelombang kotak.
Jika Vinput 1 nilainya lebih kecil daripada besar nilai Vinput
2,maka bentuk gelombang keluaran akan berubah hampir mirip
seperti bentuk gelombang Vinput yang nilai nya lebih besar yaitu
Vinput 2.
Begitu juga sebaliknya,jika Vinput 1 nilainya lebih besar daripada
besar nilai Vinput 2,maka bentuk gelombang keluaran akan berubah
hampir mirip seperti bentuk gelombang Vinput yang nilai nya lebih
besar yaitu Vinput 1.
c. Pada percobaan terbentuk gelombang kotak seperti itu karena nilai
Vinput 1 besarnya mendekati besar nilai Vinput 2,dengan begitu
bentuk gelombang input diantara keduanya akan saling
mendominasi dan sama kuat sehingga terbentuklah gelombang
keluaran seperti yang ditunjukkan pada gambar nomor 4a.
d. Ketika Vin dengan Vo besar tegangannya ditukar

e. Pada percobaan tersebut,gelombang keluaran yang semula


berbentuk gelombang kotak ,ketika nilai tegangan input 1 ditukar
dengan tegangan keluarannya,maka bentuk gelombang keluaran
berubah menjadi sinus tidak beraturan. Bentuk gelombang
keluarannya justru menyerupai bentuk gelombang input 2.Hal ini
seperti yang sudah saya katakan sebelumnya. Jika nilai Vin 1 lebih
kecil daripada nilai Vin 2 ,maka gelombang keluaran akan
menyerupai bentuk gelombang input yang nilai tegangannya lebih
besar.
E. Kesimpulan
1. Sifat Rangkaian Penguat Inverting :
a. Impedansi masukan sangat rendah
b. Rangkaian ini adalah rangkaian pembalik
c. Menerapkan hukum kirchoff arus
2. Sifat Rangkaian Penguat Non Inverting :
a. Impedansi masukan rendah
b. Rangkaian ini merupakan rangkaian penguat sinyal,dimana hasil
sinyal output tetap sefasa dengan sinyal inputannya.
c. Menerapkan hukum kirchoff arus
3. Sifat Rangkaian Penguat Summing :
a. Merupakan rangkaian penjumlah yang tersusun dari penguat
inverting dan non inverting yang diberi input 1 garis.
b. Penguatan tegangan tidak melibatkan nilai resistansi input
c. Bentuk gelombang vo tidak menyatu
d. Jika resistor input ,R1,R2,dll semua sama,”unity gain inverting
adder” akan dibuat.Namun,jika resistor input nilainya berbeda.
“scalling summing amplifier” yang dihasilkan akan menghasilkan
jumlah sinyal input yang berbobot.
4. Sifat Rangkaian Penguat Diffrensiator :
a. Tegangan keluaran merupakan differensiasi dari tegangan input.
b. Mmemiliki ketidakstabilan pada frekuensi tinggi ketimbang
rangkaian Op-Amp lainnya.
c. Sangat rentan terhadap sinyal noise acak

Anda mungkin juga menyukai