Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok : Adillah Nur Afifah (P27226021)

Dina Setyorini (P27226021)

Winda Reformerlanda GW (P27226021040)

FORMAT TELAAH JURNAL


JUDUL : Physiotherapists and patients report positive experiences overall with
telehealth during the COVID-19 pandemic: a mixed-methods study
PENELITI : Kim L Bennell, Belinda J Lawford, Ben Metcalf, David Mackenzie, Trevor
Russell, Maayken van den Berg, Karen Finnin, Shelley Crowther, Jenny
Aiken, Jenine Fleming, Rana S Hinman
PENERBIT : Journal of Physiotherapy
DOI : https://doi.org/10.1016/j.jphys.2021.06.009

P 1. Fisioterapis
(Population) Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah fisioterapis yang telah
terregistrasi di Australian Health Practitioner Regulation Agency, bekerja
dalam praktik pribadi atau komunitas setting dan telah melakukan satu atau
lebih konsultasi pasien individu dan atau kelompok melalui telehealth antara
bulan April sampai Oktober 2020.
Sebanyak 380 fisioterapis melakukan skrining awal secara online dengan
162 orang dikeluarkan diantaranya 42 orang tidak memenuhi syarat (22 orang
tidak memberikan perawatan melalui telehealh, 11 orang tidak terregistrasi
sebagai fisioterapis di Australian Health Practitioner Regulation Agency, dan 9
orang tidak praktik pribadi atau komunitas setting) dan 120 orang memilih
untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian ini. Sehingga penelitian dilakukan
oleh 218 orang fisioterapis yang telah memenuhi kriteria inklusi dan hanya 207
orang yang menyelesaikan survei.samapai akhir.

2. Pasien
Kriteria inklusi pasien dalam penelitian ini adalah minimal berusia 18
tahun yang pernah berkonsultasi dengan fisioterapi melalui telehealth baik
individu dan atau kelompok antara bulan April sampai Oktober 2020 untuk
masalah atau kondisi kesehatan apapun dan memiliki alamat email dan akses
ke internet.
Sebanyak 671 pasien menjalani skrining online dengan 251 orang
dikeluarkan diantaranya 69 orang tidak memenuhi syarat (68 orang belum
menjalani fisioterapi melalui telehealth antara bulan April sampai Oktober
2020, 1 orang tidak memiliki email atau akses internet, dan 182 orang memilih
untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian ini. Sehingga penelitian ini
dilakukan oleh 420 pasien yang memenuhi syarat dengan 401 orang yang
menyelesaikan survei sampai akhir.

I Dalam penelitian ini intervensi yang digunakan berupa telehealth.


Telehealth adalah penggunaan informasi elektronik dan teknologi telekomunikasi
untuk penanganan kesehatan pasien oleh tenaga medis maupun dokter. Informasi
(INTERVENTI elektronik tersebut dapat mencakup gambar digital, video, atau file teks yang
disimpan di komputer. Sementara teknologi telekomunikasi yang dapat terlibat
ON)
dalam praktik elehealth adalah smartphone, perangkat wearable, internet,
konferensi video, media streaming, hingga telepon maupun komunikasi nirkabel.
Telehealth yang dilakukan fisioterapis pada penelitian ini dapat berupa
telehealth individu maupun telehealth kelompok. Platform konferensi video yang
paling umum digunakan untuk teleheath individu adalah Physitrack (30%), Coviu
(20%) dan Zoom (16%). Sedangkan untuk telehealth kelompok mayoritas
menggunakan Zoom (94%). Berbagai informasi elektronik yang dapat diberikan
oleh fisioterapis kepada pasien untuk mendukung telehealth ini berupa instruksi
tertulis, diagram atau buklet (63%), materi pendidikan tentang masalah/kondisi
(54%) dan aplikasi untuk smartphone atau tablet (40%) untuk konsultasi individu,
dan pengingat pesan teks (66%) dan panggilan telepon lanjutan (31%) untuk kelas
kelompok.
C Jurnal ini menggunakan metode isi kualitatif dilakukan terhadap
(COMPARE) tanggapan teks bebas fisioterapis dan pasien tentang efektivitas dan kepuasan
terhadap penggunaan telehelath, dari hasil penelitian terdapat 2 jenis konsultasi,
yaitu : fisioterapis dengan pasien secara indiveidu dan fisioterapis dengan pasien
secara kelas kelompok

O Data yang dikumpulkan melalui quessionneir mengenai pelaksanaan


(OUT COME) konferensi video (biaya, perangkat lunak yang digunakan) dan pengalaman
dengan konferensi video masing-masing diberi skor pada skala ordinal 4 poin,
yaitu :
 kemudahan penggunaan teknologi
 kenyamanan berkomunikasi
 kepuasan dengan manajemen
 kepuasan dengan privasi/keamanan
 keamanan
 efektivitas.

Analisis isi kualitatif dilakukan terhadap tanggapan teks bebas fisioterapis


tentang fasilitator, hambatan, dan masalah keamanan yang dirasakan.
Hasil: Fisioterapis memberikan peringkat sedang hingga tinggi untuk efektivitas
dan kepuasan mereka dengan konferensi video. Sebagian besar bermaksud untuk
terus menawarkan konsultasi individu (81%) dan kelas kelompok (60%) melalui
konferensi video di luar pandemi. Untuk konsultasi individu dan kelas kelompok,
masing-masing, sebagian besar pasien memiliki persepsi sedang atau sangat
positif tentang
 kemudahan penggunaan teknologi (94%, 91%),
 kenyamanan berkomunikasi (96%, 86%),
 kepuasan dengan manajemen (92%, 93 %),
 kepuasan dengan privasi/keamanan (98%, 95%),
 keamanan (99% keduanya) dan
 efektivitas (83%, 89%).

Dibandingkan dengan 68% untuk kelas kelompok, 47% pasien


mengindikasikan bahwa mereka cenderung memilih konferensi video untuk
konsultasi individu di masa depan. Teknologi mendominasi baik sebagai
fasilitator maupun penghalang. Risiko jatuh adalah faktor keamanan utama.

T Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai November 2021.


(TIME)

Anda mungkin juga menyukai