Anda di halaman 1dari 4

Di Indonesia, penyakit demam thypoid bersifat endemic (penyakit yang selalu ada di

masyarakat sepanjang waktu walaupun dengan angka kejadian yang kecil).


Prevalensi nasional untuk demam thypoid (berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan) adalah 1,60%. Sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi demam
thypoid diatas prevalensi nasional yaitu Nanggroe Aceh Darussalam (2,96%),
Bengkulu (1,60%), Jawa Barat (2,14%), Jawa Tengah (1,61%), Banten (2,24%),
NTB (1,93%), NTT (2,33%), Kalimantan Selatan (1,95%), Kalimantan Timur (1,80%),
Sulawesi Selatan (1,80%), Sulawesi Tengah (1,65%), Gorontalo (2,25%), Papua
Barat (2,39%), dan Papua (2,11%). Prevalensi demam thypoid banyak ditemukan
pada kelompok umur sekolah (5-24 tahun) yaitu 1,9%, dan tertendah pada bayi yaitu
0,8% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2013

Tifoid harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, karena penyakit ini
bersifat endemis dan mengancam kesehatan masyarakat. Permasalahannya
semakin kompleks dengan meningkatnya kasus-kasus karier (carrier) atau relaps
dan resistensi terhadap obat-obat yang dipakai, sehingga menyulitkan upaya
pengobatan dan pencegahan. Angka kesakitan tifoid di Indonesia dilaporkan
sebesar 81,7 per 100.000 penduduk, dengan sebaran menurut kelompok umur
0,0/100.000 penduduk (0–1 tahun), 148,7/100.000 penduduk (2–4 tahun),
180,3/100.000 (5-15 tahun), dan 51,2/100.000 (≥16 tahun). Angka ini menunjukkan
bahwa penderita terbanyak adalah pada kelompok usia 2-15 tahun. Hasil kajian
kasus di rumah sakit besar di Indonesia menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan jumlah kasus tifoid dari tahun ke tahun dengan rata-rata kesakitan
500/100.000 penduduk dan kematian diperkirakan sekitar 0,6–5%. (Elisabeth Purba,
2016).

Elisabeth Purba, I., Wandra, T., Nugrahini, N., Nawawi, S., Kandun, N. (2016).
Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia: Tantangan dan Peluang.
Media Penelit. Dan Pengemb. Kesehat. 26, 99–
108.doi:10.22435/mpk.v26i2.5447.99-108.

World Health Organization (WHO) menyatakan penyakit demam


tifoid di dunia mencapai 11-20 juta kasus per tahun yang mengakibatkan
sekitar 128.000 - 161.000 kematian setiap tahunnya (WHO,2018).
Demam tifoid menjadi penyebab utama terjadinya mortalitas dan
morbiditas di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah
(Batubuaya, 2017).
Batubuaya, D., Ratag, B, T., Wariki, W. 2017. Hubungan Hygiene Perorangan dan
Aspek Sosial Ekonomo Dengan Kejadan Demam Tifoid di Rumah Sakit
Tk.III R. W. Mongisidi Manado. Jurnal Media Kesehatan, 9(3):1-8.
Puspa W, Prihatini, Probohoesodo MY. Kemampuan uji tabung widal menggunakan
antigen import dan antigen lokal. Indonesian Journal of Clinical Pathology and
Medical Laboratory.2005;12(1):31-7.
Ahmad,et al, 2016).

Algerina, 2008

Badan Litbangkes, 2013).

Batubuaya, 2017).
Elisabeth, 2016).
Gandasoebrata, 2010

Hasan, 2007

Jawet E, 2012

Kosasih dan Kosasih, 2008

Meta S., 2013)

Moeharyo, 2009

Nainggolan, 2009

Nasronudin, 2011

Notoatmodjo, 2012

Pratiwi, et al 2018

Probohoesodo et al, 2005

Rohman, 2010

Sacher et al, 2004

Sheerwood, 2011

Sianny H, 2016

Soegijanto, 2002)

Soegijanto, 2012

Soegijanto, 2012

Soegijanto, 2012).

Sulistia, 2016).
Utami, 2010

Wardhani, 2005

WHO,2018)
Widoyono, 2008

Winn, 2005

Yunia S, 2016
Ahmad, S., Banu, F., Kanodia, P., Bora, R., Ranhotra, A., 2016. Evaluation Of
Clinical and Laboratory Profile of Typhoid Fever in Nepalese Children - A
Hospital - Based Study. International Journal of Medical Pediatrics and
Oncology, Vol 2(2), pp. 60-66.

Anda mungkin juga menyukai