Anda di halaman 1dari 14

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN

PENGHUNINYA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT


DAN AL- QURAN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas
Mata Kuliah IAD/ISD/IBD
Dosen Pengampuh : Hecsa Manora, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Age Gountama :1825.0003
Ayu Ade Raham :1825
Budiman :1825
Mayang widiyantro :1825.4036
Serli Munawaroh : 1827.0074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMBUMI SILAMPARI
KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar yakni Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan
kepada Dosen Mata Kuliah.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Namun, kami
tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan
untuk perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Lubuklinggau, oktober 2018

Penyusun

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
|2
Daftar isi
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
1.Pendahulu 4

i.i Latar belakang 4


i.ii Rumusan Masalah 4
i.iii Tujuan 5
BAB II 6
2. Landasan Teori 6
ii.i Pengertian Alam Semesta 7
ii.ii Teori Penciptaan Alam Semesta dari sisi perspektif Ilmu Sains 8
ii.iii Teori Penciptaan Alam semesta dari sisi pandangan Al –Q ur’an 12
BAB III 13
iii.i Penutup dan Daftar Pustaka 14

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
|3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perjalanan pembentukan alam raya ini, munculnya manusia dimuka
bumi secara nisbi masih sangat baru. Oleh sebab itu kita tidak boleh heran
bahwa sejak zaman purbakalah hingga sekarang manusia dari berbagai
peradaban mencoba mencoba menemukan teori terbentuknya bumi sesuai
dengan tingkatan pengembagan ilmu pengetahuan dan pemikiranya.
Perkembangan citra manusia mengenai alam raya ini seringkali terikat sangat
erat pada pengetahuan apriori yang diturunkan kepadanya melalui otoritas.Hal
ini menyebabkan bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya
melalui pengalaman.
Allah SWT. menurukan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu.
Beberapa fakta yang lalu dapat diungkapkan dengan teknologi pada abad
ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT.dalam Al-Quran 14 abad yang lalu.
Di dalamAl-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar
mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta.Kenyataan bahwa di
dalamAl-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu
pengetahuan modern adalah hal terpenting.Karena kesesuaian ini
menengaskan bahwa Al-Quran dalah firmaAllah SWT.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori-teori pembentukan alam semesta ?
2. Bagaimana pembentukan alam semesta dalam perspektif sains ?
3. Bagaimana pembetukan alam semesta dalam perspektif Al-Quran?

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
|4
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui teori-teori pembentukan alam semesta
2. Mengetahui pembentukan alam semesta dalam perspektif sains
3. Mengetahui pembentukan alam semesta dalam perspektif Al-Quran

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori-teori pembentkan alam semesta

1.1 Teori bigbang (ledakan besar)

Bigbang merupakan salah satu teori yang paling populer mengenai


terciptanya alam semesta.Teori yang pertama kali dikemukakan oleh George
Lematitre ini menyatakan asal usul alam semesta dimulai dari suatu atom
yang sangat padat.Pada suatu saat atom ini meledak karena memiliki energi
kalor yang tinggi, dan materinya tersebar keseluruh ruang angkasa. 

Akibat ledakan tersebut, partikel partikel atom berubah menjadi


banyak planet dan bintang yang tersebar keseluruh alam semesta.Untuk itu
dapat membutuhkan waktu ribuan hingga jutaan tahun lamanya.

1.2 Teori bintang kembar

Teori ini menyatakan bahwa tata surya terbentuk melalui dua bintang
kembar.Salah satu bintang kembar tersebut meledak karena memiliki materi
yang padat dan suhunya terlalu panas.Akibat dari ledakan tersebut dapat
membentuk planet planet disekitarnya. Karena bintang tersebut memiliki gaya
gravitasi, maka planet tersebut memutari bintangnya.

Faktor utama terciptanya teori bintang kembar mengacu pada hasil


dari penelitian sebelumnya terhadap pembentukan 'tata surya' yang lain.
Lyttleton berpendapat bahwa ia beranggapan ada tata surya lain yang tercipta
oleh teori bintang kembar.

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
|5
1.3 Teori kabut atau nebula 

Teori Nebula pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli filsafat


bangsa Jerman, Emmanuel Swedenborg pada tahun 1724-1804dan akhirnya
disempurnakan oleh Pierre Marquis De Leplace, seorang ahli astronomi bansa
perancis pada tahun 1749-1827 

Teori ini menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi


awan atau kabut gas yang sangat panas.Kondendasi tersebut menjadi bagian
bagian terpisah dan memutar.Pada bagian tengah kondensasi awan, partikel
partikel memusat sehingga terbentuklah sebuah bintang. Pada partikel yang
berada dibagian pinggir kondensasi membentuk planet dan sisanya
membentuk asteroid, meteor, dan lain lain.

1.4 Teori tidal

Teori yang dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1919 ini
menyebutkan bahwa planet terbentuk dari hasil percikan bintang yang disebut
tidal. Planet ini terbentuk karena terjadinya percikan antara dua bintang yang
saling berdekatan satu sama lain.

1.5 Teori keadaan tetap

Teori ini menyebutkan bahwa alam semesta terbentuk tanpa tercipta dan
tak akan pernah berakhir. Maksudnya adalah alam semesta terbentuk begitu
saja tanpa ada awalan. Teori ini artinya alam semesta akan selalu tetap dan
tidak ada istilah kiamat. Teori ini diciptakan karena setiap galaksi memiliki
jumlah yang tetap meskipun dari waktu ke waktu dapat berubah ubah.

Itulah beberapa penjelasan mengenai teori pembentukan alam


semesta.Tentunya hanya Zat Maha Kuasa yang mengetahui bagaimana alam
semesta ini dapat tercipta berserta isinya.Pasti ada alasan disetiap terciptanya
triliyunan bintang dan miliyaran galaksi.

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
|6
1.6 .   Teori Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C.
Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal
mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang
hampir menabrak matahari.

B. Pembentukan alam semesta dalam perspektif sains

Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh


pengetahuan di bumi, berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam
sains (seperti ketidakpastian Heisenberg tentang pengukuran simultan dimensi
ruang dan waktu), serta berbagai aturan untuk keperluan praktis.Melalui
sebuah kerangka besar gagasan yang menghubungkan berbagai fenomena
(teori relativitas umum, teori kinetik materi, teori relativitas khusus) coba
dikemukakan satu penjelasan.Berbagai hipotesa, gagasan awal atau tentatif
dikemukakan untuk menjelaskan fenomena.Tentu gagasan tersebut masih
perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan sebuah hukum.

Dunia fisika membahas konsep energi, hukum konservasi, konsep


gerak gelombang, dan konsep medan. Pembahasan Mekanika pun sangat luas,
dari Mekanika klasik ke Mekanika Kuantum Relativistik. Mekanika Kuantum
Relativistik mengakomodasi pemecahan persoalan mekanika semua benda,
Mekanika kuantum melayani persoalan mekanika untuk semua massa yang
kecepatannya kurang dari kecepatan cahaya. Mekanika Relativistik
memecahkan persoalan mekanika massa yang lebih besar dari 10-27 kg dan
bagi semua kecepatan. Mekanika Newton (disebut juga mekanika klasik)
menjelaskan fenomena benda yang relatif besar, dengan kecepatan relatif
rendah, tapi juga bisa dipergunakan sebagai pendekatan fenomena benda
mikroskopik.

Mekanika statistik (kuantum klasik) adalah suatu teknik statistik untuk


interaksi benda dalam jumlah besar untuk menjelaskan fenomena yang besar,
teori kinetik dan termodinamik. Dalam penjelajahan akal manusia di dunia

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
|7
elektromagnet dikenal persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan kelakuan
medan elektromagnet, juga teori tentang hubungan cahaya dan elektromagnet.
Dalam pembahasan interaksi partikel, ada prinsip larangan Pauli, interaksi
gravitasi, dan interaksi elektromagnet. Medan menyebabkan gaya;
medan-gravitasi menyebabkan gaya gravitasi, medan-listrik menyebabkan
gaya listrik dan sebagainya. Demikianlah, metode sains mencoba dengan lebih
cermat menerangkan realitas alam semesta yang berisi banyak sekali benda
langit (dan lebih banyak lagi yang belum ditemukan).

Pengetahuan tentang luas alam semesta dibatasi oleh keberadaan


objek berdaya besar, seperti Quasar atau inti galaksi, sebagai penuntun tepi
alam semesta yang bisa diamati; selain itu juga dibatasi oleh kecepatan cahaya
dan usia alam semesta (15 miliar tahun). Itulah sebabnya ruang alam semesta
yang pernah diamati manusia berdimensi 15-20 miliar tahun cahaya. Namun,
banyak benda langit yang tak memancarkan cahaya dan tak bisa dideteksi
keberadaannya, protoplanet misalnya. Menurut taksiran, sekitar 90% objek di
alam semesta belum atau tak akan terdeteksi secara langsung. Keberadaannya
objek gelap ini diyakini karena secara dinamika mengganggu orbit
objek-objek yang teramati, lewat gravitasi.

Berbicara tentang daya objek, dalam kehidupan sehari-hari ada lampu


penerangan berdaya 10 watt, 75 watt dan sebagainya; sedangkan Matahari
berdaya 1026 watt dan berjarak satu sa* dari Bumi, menghangatinya. Jika kita
lihat, lampu-lampu kota dengan daya lebih besarlah yang tampak terang.
Menurut hukum cahaya, terang lampu akan melemah sebanding dengan jarak
kuadrat, jadi sebuah lampu pada jarak 1 meter tampak 4 kali lebih terang
dibandingkan pada jarak 2 meter, dan apabila dilihat pada jarak 5 meter
tampak 25 kali lebih redup.

Maka, kemampuan mata manusia mengamati bintang lemah terbatas.


Ukuran kolektor cahaya juga akan membatasi skala terang objek yang bisa
diamati. Untuk pengamatan objek langit yang lebih lemah dipergunakan
kolektor atau teleskop yang lebih besar. Teleskop yang besar pun mempunyai

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
|8
keterbatasan dalam mengamati obyek langit yang lemah, walaupun berhasil
mendeteksi obyek langit yang berjuta atau bermiliar kali lebih lemah dari
bintang terlemah yang bisa dideteksi manusia. Makin jauh jarak galaksi,
berarti pengamatan kita juga merupakan pengamatan masa silam galaksi
tersebut. Cahaya merupakan fosil informasi pembentukan alam semesta yang
berguna, dan manusia berupaya menangkapnya untuk mengetahui prosesnya
hingga takdir di masa depan yang sangat jauh, yang akan dilalui melalui
hukum-hukum alam ciptaan-Nya. Pengetahuan kita tentang hal tersebut sangat
bergantung pada pengetahuan kita tentang hukum alam ciptaan-Nya; sudah
lengkap dan sudah sempurnakah, ataukah baru sebagian kecil, sehingga
mungkin bisa membentuk ekstrapolasi persepsi yang salah.

C. Pebentukan alam semesta dalam perspektifAl-Quran

Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang


lalu.Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad
ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT.didalam Al-Quran 14 abad yang
lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi
dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta.Kenyataan
bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu
pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan
bahwa Al-Quran adalah Firma Allah SWT.

Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11)Artinya: “Kemudian Dia menuju


kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia
berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami
datang dengan suka hati".

Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan
kumpulan dari gas-gas dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat
maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu
campuran yang lebih atau kurang stabil.

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
|9
Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang)
disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar
10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi
(pengembangan) alam semesta.Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut,
seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik.

Didalam Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS


Al-Anbiya : 30)Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka
tiada juga beriman”.

Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692)


ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala
yang telah berputar mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta tahun.Dalam
peroses perputarannya denagn kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah
bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda
angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu.Masing-masing bingkah beredar
menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah
jauh, hingga masing-masing menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan
tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh
Allah SWT.

Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47)Artinya: “Dan langit,


denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan memuaikannya
selebar-lebarnya”.

Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam


semesta secara terus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang
diumpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang
mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah
dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ (21:104)Artinya: “(yaitu) pada hari Kami
gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas.

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
| 10
sebagaimanaKami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan
mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya
kamilah yang akan melaksanakannya”.

Dalam surat Ath-Tholaq (65:12)Artinya: “Allah-lah yang menciptakan


tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar
kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis.Didalam


surat As-Sajada (32:4)Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari padanya
seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at[1189]. Maka
Apakah kamu tidak memperhatikan”.

[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita
imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat


bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at
yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara
keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12

Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang


menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya?
(yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".

Artinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di


atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar
makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa”. (Penjelasan itu
sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.dan Kami hiasi langit yang

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
| 11
dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya
dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi
Maha mengetahui”.

Dengan perincian penafsirannya sebagai  berikut :

1. Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu

2.    Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu

3.    Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian


waktu

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6
masa. Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan
tentang terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan
dalam ringkasan ini terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya
ini berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut
saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi
melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
| 12
Dari pembahasan tentang perkembangan pemikiran tentang terbentuknya alam
raya, yang diungkapkan melalui pendapat / pemikiran dari berbagai peradaban
bangsa, teori-teori yang dikemukakan dari beberapa ilmuan serta dari
pandangan Islam berdasarkan Al-Quran, maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan tentang pemikiran tentang terbentuknya alam semesta sudah
sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia, begitu juga
pendapat-pendapat dari berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori-teori
yang muncul tentang terbentuknya alam raya ini.
Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuan ternyata
ilmuan modern menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat (Teori Big
Bang) merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat
dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta
muncul menjadi ada. Namun perlu kita sadari bahwa jauh sebelum para ahli
mengemukakan teori Big Bang, ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas
menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.

B. SARAN
Demikian yang dapat penyusun sampaikan mengenai materi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanyamakalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
| 13
Trianto. 2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Prespektif Islam dan Barat. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Baiquni, Ahmad. 1997. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta:
PT. Dana Bhakti Primayasa
Mawardi, Nur Hidayat. 2000. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu
Budaya Dasar. Jakarta: CV Pustaka Setia
http://efrialdy.wordpress.com/2009/07/01/al-qur%E2%80%99an-sains-dan
-alam-semesta/
http://www.keajaibanalquran.com/earth_formationofrain.html
https://www.scribd.com/doc/145562457/Proses-Terbentuknya-Alam-Seme
sta-Dalam-Kajian-Sains-Dan-Al-Qur

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Fakultas Pendidikan Agama Islam
| 14

Anda mungkin juga menyukai