tp
s:
//j
ab
ar
.b
ps
.g
o.id
ht
tp
s:
//j
aba
r.b
ps
.g
o.id
I
TINJAUAN EKONOMI
PROVINSI JAWA BARAT
2020
ISSN : 2714-9218
id
Katalog : 9199011.32
.
go
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
.
ps
.b
Tim Penyusun
. id
go
Penanggung Jawab : Samiran, S.Si, MT
.
ps
Penyunting : 1. Yan Yan Gustiana, SST, M.Stat
.b
ar
3. Samiran, S.Si, MT
//j
s:
id
merupakan publikasi yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
.
go
Jawa Barat.
.
ps
Dalam publikasi ini disajikan tinjauan perekonomian Provinsi Jawa
.b
Publikasi terdiri dari tujuh bab, yaitu Tinjauan Ekonomi Indonesia dan
Jawa Barat, Penerimaan dan Pengeluaran Daerah, Pertumbuhan Ekonomi,
Inflasi dan Daya Beli Masyarakat, Neraca Perdagangan, Pariwisata, serta
Kondisi Ketenagakerjaan. Semoga publikasi ini bisa memberikan gambaran
ringkas terkait kondisi perekonomian di Jawa Barat pada tahun 2020. Kritik
dan saran sangat kami butuhkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Halaman
Kata Pengantar v
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar xi
id
Bab I Tinjauan Perekonomian Indonesia dan Jawa Barat 1
.
go
1.1 Ekonomi Terkontraksi 3
.
ps
1.2 Inflasi Terendah 10
.b
Bab VI Pariwisata 99
id
6.1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk 101
.
go
6.2 Wisatawan Mancanegara Menurut Kebangsaan 103
.
ps
6.3 Perkembangan Wisatawan Nusantara ke Jawa Barat 104
.b
Halaman
id
Tabel 2.4 Pengeluaran Daerah Provinsi Jawa Barat , 2018 – 24
.
go
2020 (Triliun Rupiah)
Tabel 3.1 .
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 dan Laju 32
ps
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha,
.b
2016 - 2020
ar
ab
2020
tp
Tabel 3.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 dan Laju 47
ht
Tabel 3.4 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Distribusi PDRB 48
id
Tabel 6.1 Tujuan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke 106
.
go
Jawa Barat dan Indonesia, 2017-2019 (Persen)
.
ps
Tabel 6.2 Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia 110
di Hotel Provinsi Jawa Barat, 2020
.b
ar
Tabel 7.3 PDRB, Tenaga Kerja, dan Produktivitas Tenaga Kerja 137
Menurut Lapangan Usaha di Jawa Barat, 2020
Halaman
id
Tahun 2020 Year on Year (Persen)
.
go
Gambar 1.3 Sumber Kontraksi Ekonomi Jawa Barat Menurut 6
.
ps
Pengeluaran , Triwulan III-2020, Triwulan IV-2020,
Tahun 2020 Year on Year (Persen)
.b
ar
id
Pengolahan Jawa Barat Menurut Sub Kategori, 2019
.
go
– 2020 (Persen)
Gambar 3.6
.
Struktur Ekonomi Kategori Industri Pengolahan 38
ps
Jawa Barat Menurut Sub Kategori, 2020 (Persen)
.b
ar
id
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
.
Jawa Barat, 2016 – 2020 (Persen)
Gambar 3.16
. go
Laju Pertumbuhan Ekonomi Komponen 51
ps
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Jawa Barat
.b
id
(Persen)
.
go
Gambar 5.1 Pertumbuhan Nilai Ekspor Jawa Barat, 2018- 2020 83
(Persen) .
ps
.b
(Persen)
s:
tp
Gambar 7.1 Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan 114
Bukan Angkatan Kerja di Jawa Barat, 2016 -2020
id
(Juta Orang)
.
go
Gambar 7.2 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Jenis Kelamin 115
.
ps
di Jawa Barat, 2016 -2020 (Juta Orang)
.b
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
positif, namun 11 kategori lainnya mengalami kontraksi termasuk kategori
.
go
dominan penopang ekonomi Jawa Barat. Dari sisi pengeluaran, seluruh
.
ps
komponen pengeluaran mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan daya beli masyarakat tertekan,
.b
ar
meskipun tingkat inflasi yang terjadi rendah. Inflasi nasional sebesar 1,68
ab
persen dan Jawa Barat sebesar 2,18 persen pada tahun 2020 adalah inflasi
terendah sepanjang sejarah BPS merilis angka inflasi.
//j
s:
id
sosial, politik, bahkan kebiasaan (kultur) masyarakat.
.
go
Kinerja ekonomi Indonesia pada 2020 dipengaruhi oleh dampak
.
pandemi Covid-19. Pendapatan pemerintah dan kredit perbankan mengalami
ps
kontraksi. Tumbuhnya kepercayaan pasar menjadi peluang memulihkan
.b
ar
perekonomian nasional.
ab
. id
. go
ps
.b
ar
Sumber: Badan Pusat Statistik dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
ab
//j
s:
jasa. Hal ini merupakan salah satu dampak dari pembatasan mobilitas di
hampir seluruh negara mitra dagang. Yang memberikan pengaruh pada
menurunnya kinerja ekspor-impor. Ekspor nasional terkontrasi pada tahun
2020. Penurunan ekspor diiringi pula dengan permintaan domestik yang
melemah hingga tidak dapat menopang perekonomian Indonesia, dan
berimbas pada terkontraksinya ekonomi Indonesia di level 2,07 persen.
Sama halnya dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang
terkontraksi, ekonomi Jawa Barat di tahun 2020 pun mengalami penurunan.
Laju perekonomian ekonomi Jawa Barat tumbuh minus 2,44 persen di tahun
2020. Terkontraksi lebih dalam dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
. id
go
Gambar 1.3 Sumber Kontraksi Ekonomi Jawa Barat
.
Menurut Pengeluaran , Triwulan III-2020, Triwulan IV-2020, Tahun 2020
ps
Year on Year (Persen)
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
. id
.go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Berbagai upaya telah dilakukan untuk bangkit keluar dari jurang resesi,
.
go
menuju upaya pemulihan ekonomi. Bantuan sosial digulirkan pemerintah, baik
.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.
ps
Bantuan sosial mendapat porsi terbesar dalam program penanganan Covid-19
.b
ar
masyarakat. Tidak hanya itu, stimulus fiskal pun digulirkan pemerintah dengan
//j
fiskal, tetapi juga didukung oleh kebijakan moneter. Bauran kebijakan Bank
Indonesia terus diperkuat dan terkoordinasi erat dengan pemerintah serta
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dengan tetap menjaga stabilitas
makroekonomi dan sistem keuangan (Bank Indonesia, 2020).
Meskipun masih dibayangi oleh pandemi, ekonomi Indonesia 2021
diproyeksikan berpotensi membaik. Selain membaiknya beberapa indikator di
sektor moneter, dua hal yang memberi harapan adalah tumbuhnya
kepercayaan pasar dan dimulainya vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Program vaksinasi Covid-19 yang dipadukan dengan konsistensi
pemerintah melakukan testing, tracing, dan treatment (3T), serta partisipasi
masyarakat menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci
id
Pandemi Covid-19 mengakibatkan daya beli masyarakat tertekan.
.
go
Inflasi nasional sebesar 1,68 persen pada tahun 2020 adalah inflasi terendah
.
ps
sepanjang sejarah BPS merilis angka inflasi. Demikian halnya dengan Jawa
.b
Barat, capaian inflasi tahun 2020 sebesar 2,18 persen merupakan inflasi
ar
Gambar 1.6 Laju Inflasi Umum Tahunan Indonesia dan Gabungan 7 Kota di
tp
id
global. Kondisi-kondisi tersebut berdampak pada rendahnya inflasi di berbagai
.
go
daerah. Hal ini ditandai dengan beberapa bulan di tahun 2020, Indonesia
.
maupun Jawa Barat mengalami beberapa kali deflasi.
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//j
ab
ar
.b
ps
.go
.id
Pengeluaran dan Penerimaan
II Pemerintah
id
daya ekonomi dengan lebih efisien dan efektif, serta mendorong birokrasi yang
.
go
efektif, melayani, dan bebas korupsi (Kementerian Keuangan, 2020).
.
Sejalan dengan dinamika pembangunan daerah serta kondisi capaian
ps
hasil pembangunan yang perlu terus diakselerasi dalam penanganannya serta
.b
ar
Kebijakan Umum APBD (KUA) Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 yaitu tetap
//j
id
pelayanan publik dan penataan daerah.
.
go
Rancangan APBN maupun APBD Jawa Barat tahun 2020 yang telah
.
ditetapkan sebelumnya, harus mengalami perubahan skenario sebagai
ps
dampak adanya pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 menimbulkan
.b
ar
ketidakpastian yang tinggi karena tidak diketahui kapan akan berakhir. Hal ini
ab
ekonomi ke depan.
tp
ht
id
dan investment allowance (pengurang dalam menghitung penghasilan kena
.
go
pajak serta tunjangan depresiasi) untuk industri padat karya. Lalu ada pula
.
strategi untuk meningkatkan kualitas SDM dan perlindungan sosial (Badan
ps
Pusat Statistik, 2020).
.b
ar
APBNP 2020 (Perpres No.72 Tahun 2020), seperti kebijakan pemberian insentif
//j
Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan Kartu Sembako yang cakupannya
tp
ht
diperluas karena adanya PHK akibat pandemi, serta pengucuran dana transfer
daerah dan dana desa yang prioritas untuk penanganan pandemi Covid-19.
Bahkan penyelesaian lima destinasi wisata super prioritas tetap berjalan
proyeknya dengan harapan bahwa setelah pandemi berakhir, sektor ini bisa
paling cepat rebound.
Peraturan Presiden (Perpres) No 72 Tahun 2020 ditindaklanjuti dengan
terbitnya lima Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020. Kelima
pergub tersebut yaitu : Pergub No. 14 Tahun 2020; Pergub No. 18 Tahun 2020;
Pergub No. 25 Tahun 2020; Pergub No. 42 Tahun 2020; dan Pergub No. 55
Tahun 2020. Kelima pergub ini mengatur terkait pergeseran APBD 2020
id
sumber pendapatan agar penerimaan daerah dapat terus meningkat dan
.
go
mengurangi ketergantungan pembiayaan dan pembangunan.
.
Tahun 2020 penerimaan daerah mendapatkan kontraksi cukup besar
ps
sejak ditetapkannya Perpres No.72 Tahun 2020 tentang perubahan anggaran
.b
ar
karena pandemi Covid-19, yang diikuti dengan terbitnya lima Pergub terkait
ab
selama pandemi dan adanya pembatasan sosial skala besar, turut berperan
s:
Tahun
Jenis Penerimaan
2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4)
id
I Pendapatan Daerah 33,92 36,04 41,58
.
go
Pendapatan Asli Daerah 19,64 21,24 25,22
.
ps
Pajak Daerah 18,15 19,63 23,65
.b
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
PPh Pasal 21 ditanggung oleh pemerintah selama masa pajak April 2020
1
sampai dengan Masa Pajak Desember 2020.
Pemerintah membebaskan PPh Pasal 22 Impor s.d Desember 2020 pada
2 perusahaan yang memiliki kode klasifikasi lapangan usaha sesuai yang
tercantum dalam PMK.
Pemerintah memberikan kebijakan pengurangan PPh Pasal 25 sebesar 30
3
persen s.d Desember 2020 para perusahaan dengan kriteria yang sama.
id
Wajib pajak atau perusahaan yang bergerak di bidang eksportir dan non
.
go
4 eksportir, dapat memanfaatkan insentif PPN berupa percepatan restitusi
s.d Desember 2020.
.
ps
Wajib pajak yang merupakan pelaku UMKM dengan peredaran bruto
.b
id
3 rangka penanganan pandemik Covid-19, dan/atau menghadapi ancaman
.
yang membahayakan perekonomian nasional.
go
Pemungutan PPN atas pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
4 .
dan/atau Jasa Kena Pajak oleh platform luar negeri melalui Perdagangan
ps
Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
.b
5 Perpanjangan masa lapor SPT Tahunan Pribadi dan SPT Masa PPN.
ar
ab
id
efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo, 2004). Penerimaan yang diterima daerah
.
go
akan digunakan sebagai pengeluaran untuk membiayai program-program
pemerintah dan pembangunan daerah.
.
ps
Anggaran pengeluaran mempunyai peranan yang sangat penting
.b
ar
Belanja Bunga - - -
id
Belanja Hibah
.
8,57 8,74 9,97
go
Belanja Bantuan Sosial 0,28 0,28 0,25
.
ps
Belanja Bagi Hasil 7,45 7,90 9,24
.b
ar
Belanja Bantuan
3,76 5,49 7,78
ab
Keuangan
//j
Pengeluaran Tidak
0,00 - 0,03
s:
Terduga
tp
id
.
.go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
cukup signifikan. Untuk menghindari dampak yang lebih besar, pemerintah
.
go
telah menyusun kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal
.
untuk tahun 2021 sebagai strategi percepatan pemulihan ekonomi dan
ps
penguatan reformasi. Kerjasama yang baik antara p emerintah pusat dan
.b
ar
ht
tp
s:
//j
ab
ar
.b
ps
.go
.id
III Pertumbuhan Ekonomi
id
.
go
Gambar 3.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Triwulan IV-2018 –
.
Triwulan IV-2020 Year on Year (Persen)
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
Ekonomi Jawa Barat tahun 2020 tumbuh negatif 2,44 persen (year on
year), terkontraksi lebih dalam dibanding pertumbuhan ekonomi pada masa
id
Triwulan II-2020 sebagai puncak kontraksi ekonomi Jawa Barat hingga
.
go
saat ini, dimana ekonomi tumbuh minus 5,91 persen. Secara perlahan, di
.
triwulan berikutnya ekonomi menunjukkan perbaikan menuju ke arah
ps
pemulihan. Walaupun pada triwulan III-2020 dan triwulan IV-2020 ekonomi
.b
ar
III-2020 LPE Jawa Barat minus 4,01 persen dan minus 2,39 persen di triwulan
//j
IV-2020.
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
4. Pengadaan Listrik dan Gas
3,37 -11,42 0,02 -1,20 -7,62
.
5. Pengadaan Air, Pengelolaan 1,01 1,08 1,13 1,17 1,30
go
Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6,33 7,13 4,96 3,03 10,80
103,51
. 111,00 119,31 126,63 119,07
ps
6. Konstruksi
5,02 7,24 7,48 6,14 -5,97
.b
id
terlalu terdampak Covid-19. Permintaan atas produk pertanian masih relatif
.
go
tinggi, demikian juga permintaan ekspor barang hasil pertanian dan perikanan
.
tetap meningkat dibandingkan tahun lalu. Lapangan usaha ini masih mampu
ps
tumbuh positif di tahun 2020, walaupun pertumbuhannya lebih lambat
.b
ar
id
4. Pengadaan Listrik dan Gas
0,72 0,61 0,56 0,52 0,48
.
5. Pengadaan Air, Pengelolaan 1,34 1,59 1,79 1,94 2,16
go
Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,08 0,09 0,09 0,09 0,10
134,11
.
147,55 165,61 181,32 171,26
ps
6. Konstruksi
8,11 8,25 8,45 8,54 8,20
.b
id
Menurut Lapangan Usaha, 2020
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
berdampak pada meningkatnya kapasitas produksi dari industri ini.
.
. go
Gambar 3.6 Struktur Ekonomi Kategori Industri Pengolahan Jawa Barat
ps
Menurut Sub Kategori, 2020 (Persen)
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
tahun 2020 memiliki peranan terhadap NTB Industri Pengolahan Jawa Barat
.
go
sebesar 24,61 persen.
.
Dari 16 sub kategori Industri Pengolahan, kontribusi terbesar bagi NTB
ps
Industri Pengolahan adalah sub kategori Industri Barang dari Logam,
.b
ar
Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik. Sub kategori ini
ab
memiliki peranan sebesar 21,51 persen terhadap NTB Industri Pengolahan, dan
//j
8,21 persen terhadap total PDRB Jawa Barat. Peranan yang cukup besar lainnya
s:
adalah sub kategori Industri Alat Angkutan, Industri Tekstil dan Pakaian Jadi,
tp
ht
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
.id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
id
konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), dan
.
go
konsumsi pemerintah), komponen pengeluaran investasi (pembentukan
.
modal tetap bruto dan perubahan inventori) serta ekspor dan impor.
ps
Di tahun 2020, seluruh komponen PDRB menurut pengeluaran
.b
ar
Tangga, Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga / LNPRT
s:
Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori) serta komponen Ekspor dan
Impor. Di tahun 2020, seluruh komponen PDRB menurut pengeluaran
mengalami kontraksi ekonomi.
Kontraksi terdalam dari komponen PDRB menurut pengeluaran terjadi
pada komponen Perubahan Inventori. Pada tahun 2020, Perubahan Inventori
tumbuh negatif 62, 35 persen. Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19
berdampak pada pemanfaatan inventori yang ada untuk memenuhi
kebutuhan produksi.
Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami
kontraksi pertumbuhan sebesar 8,34 persen. Hal ini sebagai dampak dari
penghentian pembangunan infrastruktur di awal hingga pertengahan tahun
Tabel 3.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 dan Laju Pertumbuhan
Ekonomi Menurut Pengeluaran, 2016-2020
PDRB ADHK (Triliun Rupiah) dan
Komponen Pengeluaran Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
2016 2017 2018 2019 2020
id
Rumah Tangga 5,31 4,61 5,03 4,75 -2,89
.
go
2. Pengeluaran Konsumsi 7,49 7,84 9,03 9,35 9,00
LNPRT 5,48 4,77 15,15 3,56 -3,78
.
ps
3. Pengeluaran Konsumsi 66,09 68,62 69,97 72,25 71,90
.b
4. Pembentukan Modal
Tetap Bruto 4,59 6,28 5,88 4,11 -8,34
//j
s:
Tabel 3.4 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Distribusi PDRB
Menurut Pengeluaran, 2016 – 2020
id
PDRB ADHB (Triliun Rupiah) dan
.
go
Komponen Pengeluaran Distribusi PDRB (%)
2016 2017
. 2018 2019 2020
ps
1. Pengeluaran 1.075,52 1.169,37 1.278,28 1.387,76 1.378,90
.b
Konsumsi Rumah
65,06 65,40 65,20 65,34 66,04
ar
Tangga
ab
Konsumsi
Pemerintah 6,09 6,04 5,76 5,53 5,68
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Gambar 3.14 Kontribusi Sub Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah
.
go
Tangga Provinsi Jawa Barat, 2020
.
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
2016 hingga 2020, ternyata tidak diiringi dengan tren angka pertumbuhannya.
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ekonomi yang baik tidak hanya bergantung pada besarnya konsumsi, tetapi
juga pada kemampuan investasi dan produksi. Meskipun demikian, investasi
mengalami kondisi yang cukup berat sejak tahun 2018. Perang dagang antara
Tiongkok dan Amerika Serikat menjadikan iklim investasi kurang mendukung
terutama di negara-negara berkembang. Kondisi ini ditambah dengan suku
bunga acuan The Fed yang naik hingga 4 kali yang menjadikan pasar modal
Amerika Serikat goyah. Kondisi perekonomian dunia yang terkontraksi di tahun
2020 turut mendukung beratnya iklim investasi yang terjadi. Selain itu,
penurunan ekonomi yang terjadi di Tiongkok berdampak pada penurunan
harga komoditas dan berpengaruh langsung pada investasi di Jawa Barat
mengingat posisi Tiongkok sebagai mitra dagang utama Jawa Barat.
id
Gambar 3.18 Laju Pertumbuhan Ekonomi Komponen Pembentukan Modal
.
go
Tetap Bruto Jawa Barat Menurut Sub Komponen, 2019 – 2020 (Persen)
.
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Gambar 3.19 Kontribusi Sub Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto
.
go
Jawa Barat, 2020
.
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
Di tahun 2017, kinerja ekspor barang dan jasa serta impor barang dan
jasa Jawa Barat melonjak tinggi. Kinerja ekspor barang dan jasa dari 2,93 persen
di tahun 2016 naik menjadi 13,40 persen di tahun 2017. Demikian halnya
dengan kinerja impor barang dan jasa, dari pertumbuhan 0,05 persen di tahun
2016 menjadi 12,22 persen di tahun 2017.
id
3.4 PDRB Per Kapita
.
go
PDRB per kapita atau yang biasa disebut dengan pendapatan per
.
kapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk yang didapat dari hasil bagi
ps
antara PDRB dengan jumlah penduduk di suatu wilayah pada tahun tertentu.
.b
ar
Tabel 3.5 Produk Domestik Regional Bruto per Kapita Provinsi Jawa Barat,
id
2016 - 2020
.
go
Tahun
Uraian
.
ps
2016 2017 2018 2019 2020
.b
4. Pertumbuhan PDRB
4,17 3,89 4,26 3,72 -3,65
per Kapita ADHK (%)
id
dan Kabupaten Bandung (5,80 persen).
.
. go
Gambar 3.21 Peta Sebaran Peranan PDRB Kabupaten/Kota terhadap PDRB
ps
Jawa Barat, 2020
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
rata Jawa Barat. Bahkan tiga kabupaten masih mampu tumbuh positif di tahun
.
go
2020, yaitu Kota Banjar, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
.
ps
.b
2020 (%)
ab
//j
s:
tp
ht
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
provinsi akan tetapi pendapatan per kapita kabupaten/kota lebih besar dari
.
go
pendapatan per kapita provinsi;
.
3. daerah berkembang cepat (growing region) yaitu daerah yang berkembang
ps
dengan cepat apabila laju pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota lebih
.b
ar
Gambar 3.25 LPE dan PDRB per Kapita Kabupaten/Kota Dibandingkan LPE
dan PDRB per Kapita Tanpa Migas Provinsi Jawa Barat, 2020
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Banjar, Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis,
.
go
Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sukabumi, Kota Depok, Kabupaten
.
Pangandaran, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, Kota Tasikmalaya,
ps
Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, dan Kota Bogor
.b
ar
pada kuadran III. Dengan demikian keduapuluh kabupaten/kota ini pada tahun
ab
yang berkembang dengan cepat karena laju pertumbuhan ekonomi kota lebih
s:
ht
tp
s:
//j
ab
ar
.b
ps
.go
.id
IV Inflasi dan Daya Beli Masyarakat
id
tabungan oleh masyarakat. Sebaliknya, inflasi yang tidak terkendali sehingga
.
go
menyebabkan hiperinflasi tentu berdampak negatif. Inflasi seperti ini akan
.
menimbulkan peningkatan harga yang cepat, penurunan daya beli
ps
masyarakat, berkurangnya investasi serta memperlambat pertumbuhan
.b
ar
ekonomi.
ab
rendahnya inflasi Jawa Barat. Selama tahun 2020, BPS mencatat laju inflasi
s:
dibandingkan laju inflasi tahun 2019 yang mencapai 3,21 persen. Laju inflasi
pada tahun 2020 berada dalam titik terendah dalam kurun waktu lima tahun
terakhir. Pandemi Covid-19 berdampak pada rendahnya perubahan tingkat
harga-harga umum secara terus menerus sepanjang tahun 2020.
Penghitungan inflasi yang didasarkan pada pengukuran Indeks Harga
Konsumen (IHK) tahun 2020 menggunakan tahun dasar 2018. Pemantauan IHK
di Jawa Barat mencakup tujuh kota IHK, yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota
Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Tasikmalaya.
Selama tahun 2020, inflasi bulanan (month to month) berada di bawah
satu persen. Inflasi tertinggi terjadi di Bulan Desember 2020 dengan nilai inflasi
sebesar 0,52 persen. Dari 11 (sebelas) kelompok pengeluaran, sebanyak enam
kelompok mengalami inflasi pada Desember 2020. Kelompok pengeluaran
69
TINJAUAN EKONOMI PROVINSI JAWA BARAT 2020 69
yang mengalami kenaikan harga yaitu Kelompok Makanan, Minuman dan
Tembakau sebesar 1,82 persen; Kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,03
persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,03 persen; Kelompok Transportasi
sebesar 0,09 persen; Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 0,04
persen; dan Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/ Restoran sebesar
0,83 persen.
Gambar 4.1 Laju Inflasi Bulanan di Jawa Barat, 2019 - 2020 (Persen)
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
70
70 TINJAUAN EKONOMI PROVINSI JAWA BARAT 2020
Listrik, dan Bahan Bakar Rumah; Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa
Keuangan; dan Kelompok Pendidikan tidak mengalami perubahan indeks
harga.
Jika diperhatikan lebih lanjut, gambar 4.1 menunjukkan ada perbedaan
pola kenaikan harga antarbulan pada 2019 dan 2020. Perbedaan kenaikan
maupun penurunan harga antarbulan disebabkan oleh perubahan permintaan
maupun penyediaan komoditas. Selain bergesernya Hari Raya Idul Fitri, adanya
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat dan dilanjutkan dengan
id
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro, memberikan pengaruh besar
.
go
terhadap perubahan harga komoditas.
.
Inflasi 2020 tercatat rendah sejalan permintaan domestik yang lemah
ps
dan pasokan yang terjaga. Inflasi melambat juga dipengaruhi pembatasan
.b
ar
7 kota di Jawa Barat pada tahun 2020 masih terkendali berada dalam rentang
//j
3% ± 1%. Dibanding pencapaian inflasi nasional tahun 2020 yang sebesar 1,78
s:
persen (y o y), capaian inflasi Jawa Barat pada tahun 2020 tercatat lebih baik
tp
ht
id
commodity di saat ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
.
. go
Tabel 4.1 Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran di Jawa Barat, 2020
ps
(Persen)
.b
ar
Umum 2,18
//j
72
72 TINJAUAN EKONOMI PROVINSI JAWA BARAT 2020
Lebih lanjut, tekanan inflasi pada kelompok kesehatan berkaitan
dengan prilaku masyarakat untuk menjaga stamina tubuh dan kesehatan agar
terhindar dari penularan Covid-19. Inflasi kelompok pengeluaran Kesehatan
gabungan tujuh kota IHK di Jawa Barat pada tahun 2020 juga cukup tinggi,
yaitu mencapai 4,43 persen. Kenaikan harga pada kelompok ini didorong oleh
subkelompok Obat-obatan dan Produk Kesehatan, terutama obat dengan
resep sebagai dampak dari tingginya permintaan dari masyarakat untuk
menjaga kesehatannya khususnya produk dan layanan kesehatan seperti tarif
id
dokter spesialis, tarif dokter umum, tarif rumah sakit, tarif dokter gigi, dan obat-
.
go
obatan untuk meningkatkan imun tubuh selama pandemi Covid-19. Kebijakan
.
pemerintah untuk mendorong penerapan protokol kesehatan turut andil
ps
terhadap lonjakan harga produk kesehatan.
.b
ar
ab
id
Makanan, Minuman, dan Tembakau disebabkan oleh kenaikan harga
.
go
komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah. Kenaikan harga
.
daging ayam ras dan telur ayam ras didorong oleh berkurangnya pasokan di
ps
pasaran, sebagai dampak lanjutan dari pemberlakuan kebijakan pengendalian
.b
ar
suplai melalui pengurangan DOC final stock (FS) oleh pemerintah melalui
ab
pengurangan jumlah setting dan cutting telur HE fertil umur 19 hari (Kantor
//j
Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dan Banten, 2021). Sementara kenaikan
s:
74
74 TINJAUAN EKONOMI PROVINSI JAWA BARAT 2020
lebih rendah dari gabungan 7 kota di Jawa Barat dan Kota Bekasi capaian inflasi
lebih tinggi dari inflasi gabungan 7 kota di Jawa Barat.
Gambar 4.3 Laju Inflasi Tujuh Kota di Jawa Barat, 2020 (Persen)
.id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
Dibandingkan inflasi Jawa Barat, inflasi Kota Bekasi tercatat lebih tinggi.
Inflasi yang terjadi di Kota Bekasi disebabkan oleh peningkatan harga
komoditas cabai merah, telur ayam ras, pisang, daging ayam ras, dan angkutan
antar kota. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat ketergantungan
terhadap daerah lain khususnya pasokan bahan makanan mengingat
karakteristik daerah sebagai wilayah konsumen. Di sisi lain, tingginya tingkat
mobilitas masyarakat di Kota Bekasi menjadi salah satu faktor pendorong inflasi
komoditas angkutan antar kota. Meskipun sempat terjadi penurunan aktivitas
id
provinsi maupun tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat dalam Tim
.
go
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi concern utama dalam melakukan
.
upaya pengendalian inflasi sekaligus dalam rangka mendukung pemulihan
ps
ekonomi (Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dan Banten, 2021).
.b
ar
ab
76
76 TINJAUAN EKONOMI PROVINSI JAWA BARAT 2020
ekonomi. Eratnya hubungan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi ini,
menjadi sebab pemerintah untuk lebih fokus terhadap konsumsi rumah
tangga dibandingkan fokus mengandalkan investasi yang bisa memperbanyak
ekspor-impor.
Menaikkan daya beli masyarakat bukan hal yang mudah. Pemerintah
perlu menahan harga barang dan jasa yang bisa dikendalikan (administered
price) seperti harga bahan bakar minyak (BBM), gas elpiji, maupun tarif dasar
listrik. Dengan terjaganya harga barang-barang tersebut, masyarakat sebagai
id
konsumen tidak terlalu terbebani pengeluarannya meski pendapatannya tidak
.
go
ada kenaikan signifikan.
.
Sama halnya dengan nasional, Jawa Barat disebut banyak pihak mulai
ps
memasuki era inflasi yang rendah dan stabil. Dalam waktu tiga tahun terakhir,
.b
ar
inflasi Jawa Barat secara tahunan mulai bergerak turun menjauhi angka 7,6
ab
persen yang pernah dicapai tahun 2014. Rendahnya inflasi tersebut antara lain
//j
disebabkan karena subsidi BBM selaku salah satu penyumbang inflasi terbesar
s:
78
78 TINJAUAN EKONOMI PROVINSI JAWA BARAT 2020
ht
tp
s:
//j
aba
r.b
ps
.g
o.id
ht
tp
s:
//j
ab
ar
.b
ps
.go
.id
V Neraca Perdagangan
id
Ekspor barang adalah seluruh barang yang dibawa keluar dari wilayah suatu
.
go
negara, baik bersifat komersial maupun bukan komersial. Non komersil bisa
.
berupa barang hibah, sumbangan atau hadiah. Ekspor dapat berupa barang
ps
yang akan diolah di luar negeri dan hasilnya dimasukkan kembali ke negara
.b
ar
dalam wilayah suatu negara, baik bersifat komersial maupun bukan komersial
//j
serta barang yang akan diolah di dalam negeri yang hasilnya dijual atau dibawa
s:
id
f. Ongkos muat barang dari dermaga ke atas kapal (tallying cost)
.
go
g. Biaya adminsitrasi shipping document/shipping order
.
h. Ongkos angkut dari pelabuhan muat sampai ke pelabuhan tujuan
ps
i. Ongkos bongkar barang dari atas kapal turun ke pelabuhan tujuan
.b
ar
(destination port)
ab
j. Premi asuransi
//j
s:
Adapun Impor mengacu pada nilai Cost Insurance and Freight (CIF). Baik FOB
tp
ht
id
positif sebesar 3,98 persen.
.
. go
Gambar 5.1 Pertumbuhan Nilai Ekspor Jawa Barat, 2018- 2020 (Persen)
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Desember 2020 dengan nilai US$ 2,65 miliar, bersamaan dengan
.
go
menggeliatnya ekonomi global terimbas pandemi. Pada sektor Migas, nilai
.
ekspor Migas terendah sebesar US$ 8,28 juta terjadi pada bulan April,
ps
sedangkan tertinggi pada bulan Juni 2020 senilai US$ 25,63 juta.
.b
ar
Pola yang relatif sama terjadi antara ekspor Non Migas dan Migas,
ab
dimana nilai ekspor terendah pada kurun April-Mei saat terjadi Pembatasan
//j
pandemi.
Klasifikasi ekspor menurut 10 komoditas utama dengan kontribusi
terbesar pada tahun 2020 hampir seluruhnya terkontraksi. Komoditas
Kendaraan dan Bagiannya dengan peranan terbesar (12,74 Persen) terkontraksi
cukup dalam 27,57 persen, sedangkan Plastik dan barang dari Plastik (2,69
persen) terkontraksi 8,50 persen. Komoditas Alas Kaki (6,14 persen)
mencatatkan kinerja positif cukup signifikan sebesar 25,96 persen, komoditas
Kertas Karton (3,60 persen) meski tumbuh positif tapi tidak cukup signifikan.
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
persen. Tercatat negara dengan kontraksi terdalam adalah Singapura (47,43
.
go
persen), menyusul Filipina (32,93 persen) dan Thailand (24,10 persen).
.
Sementara ekspor Non Migas Jawa Barat meski terdampak pandemi masih
ps
memiliki kinerja positif di negara-negara sebagai berikut : Tiongkok (19,49
.b
ar
ekspor Jawa Barat. Kontribusinya pada tahun 2020 sebesar 24,07 persen,
s:
Negara dengan kontribusi terbesar adalah Thailand (6,69 persen) disusul oleh
Filipina (5,44 persen) dan Vietnam (4,83 persen).
Pandemi Covid-19 berdampak terhadap transaksi perdagangan antar
negara di kawasan ASEAN. Hal ini dapat dicermati dari sisi kinerja ekspor Jawa
Barat ke beberapa negara di kawasan ASEAN. Mayoritas ekspor Jawa Barat di
kawasan ini mengalami kontraksi 2 (dua) digit pada tahun 2020, seperti
Singapura (47,43 persen), Filipina (32,93 persen), Thailand (24,10 persen) dan
Vietnam (18,45 persen).
id
ASIA (selain ASEAN) 10.314,43 9.911,67 9.339,81 -3,90 -5,74
.
go
Jepang 3.111,40 3.013,29 2.756,84 -3,15 -8,54
Tiongkok 1.743,20
.
1.678,80 2.004,05 -3,69 19,49
ps
Korea Selatan 963,03 924,56 955,43 -3,99 3,34
.b
ASEAN) Lainnya
tp
EROPA
Amerika Serikat 5.030,42 5.172,68 4.877,79 2,83 -5,71
Jerman 970,64 804,26 767,47 -17,14 -4,57
Amerika dan Eropa 4.377,33 3.832,99 3.580,71 -12,44 -6,62
Lainnya
Total 13 Negara 21.469,63 21.475,61 18.852,15 0,03 -11,32
Tujuan
Lainnya 8.893,28 8.451,81 7.536,12 -4,96 -10,82
Total Non Migas 30.362,91 29.927,42 26.388,27 -1,43 -11,18
id
Asean Lainnya 0,97 1,07 1,07
.
go
ASIA (selain ASEAN) 33,12 35,39 35,39
.
ps
Jepang 10,07 10,45 10,45
Tiongkok 5,61 7,59 7,59
.b
id
ton meningkat 4,45 persen dibandingkan tahun 2019. Tercatat volume ekspor
.
go
Non Migas sebesar 7,61 juta ton memberikan kontribusi 92,17 persen. Volume
.
ekspor Non Migas meningkat 2,92 persen, sedangkan volume ekspor Migas
ps
meningkat 26,47 persen.
.b
ar
terbesar periode Januari – Desember 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai
s:
US$ 26,59 miliar (16,28 persen), diikuti oleh Jawa Timur sebesar US$ 20,31 miliar
tp
ht
(12,44 persen), dan Riau sebesar US$ 13,77 miliar (8,43 persen). Kontribusi Jawa
Barat pada tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2019
yang mencapai US$29,94 miliar (17,87 persen). Ketiganya memberikan
kontribusi signifikan hingga mencapai 37,15 persen atau lebih dari sepertiga
ekspor nasional.
Gambar 5.3 Pertumbuhan Nilai Impor Jawa Barat, 2018- 2020 (Persen)
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
Tercatat sebanyak 13 negara asal impor utama Jawa Barat pada tahun
2020 dengan kontribusi sebesar 92,94 persen dari total impor. Angka ini
meningkat jika dibandingkan pada tahun 2019 sebesar 92,64 persen. Negara
id
Baku/Penolong dengan peranan terbesar 80,53 persen, mengalami kontraksi
.
go
terdalam diantara klasifikasi lain sebesar 21,92 persen. Impor Barang Modal
.
ps
memiliki peranan sebesar 11,15 persen dan terkontraksi 17,57 persen. Adapun
.b
(Persen)
s:
tp
ht
id
Ketika impor terkontraksi cukup dalam maka aktivitas produksi terimbas,
.
go
diantara alternatifnya memanfaatkan stok untuk bahan baku penolongnya
.
yang jumlahnya terbatas. Pada akhirnya output yang dihasilkan menurun
ps
demikian halnya dengan barang yang diekspor.
.b
ar
dengan kontraksi 20,51 persen pada nilai total impor Non Migas Provinsi
s:
Jawa Barat pada tahun 2020. Komoditas dengan peranan impor terbesar
tp
ht
Tabel 5.3 Nilai dan Perubahan Impor Jawa Barat Menurut Negara, 2018-2020
Nilai CIF (Juta US$) Perubahan (%)
Negara (Tujuan)
2018 2019 2020 2019 2020
ASEAN 2.622,93 2.331,31 1.212,59 -11,12 -17,37
Thailand 558,87 469,19 339,79 -16,05 -27,50
Vietnam 410,46 433,50 422,08 5,61 -2,63
id
Malaysia 416,26 288,36 206,93 -30,73 -10,87
.
go
Singapura 1119,7 1.062,64 168,23 -5,1 -34,18
Filipina 107,1 70,29 58,11 -34,37 -17,32
.
ps
Asean Lainnya 10,55 7,33 17,45 -30,49 138,01
.b
id
ASIA (selain ASEAN) 64,66 67,26 72,12
.
go
Jepang 14,07 12,27 13,57
Tiongkok
.
26,40 30,61 30,67
ps
Korea Selatan 13,74 14,33 16,82
.b
id
Tabel 5.5 Perkembangan Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan
.
go
Jawa Barat, 2018-2020
Uraian
. Nilai (Juta USD)
ps
2018 2019 2020
.b
ar
id
Taiwan). Di tahun 2019 neraca perdagangan Jawa Barat dengan tiga mitra
.
go
dagang utama mengalami defisit dengan rincian Tiongkok US$ 0,12 miliar;
.
Korea selatan US$ 0,05 miliar dan Taiwan 0,001 miliar. Adapun di tahun 2020
ps
neraca perdagangan Jawa Barat dengan Taiwan mengalami surplus.
.b
ar
ab
Gambar 5.6 Defisit Neraca Perdagangan Jawa Barat ke Tiongkok dan Korea
//j
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//j
ab
ar
.b
ps
.go
.id
VI Pariwisata
id
pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata
.
go
daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan
.
ekonomi. Kedatangan wisatawan pada suatu Obyek Daerah Tujuan Wisata
ps
(ODTW) pada hakikatnya menjadi salah satu pintu sumber pendapatan yang
.b
ar
setempat.
//j
pintu masuk di Jawa Barat (direct flight). Masih banyak Wisman yang datang
tetapi belum menjadikan Jawa Barat sebagai tujuan utama, sehingga bisa
masuk dari berbagai provinsi di Indonesia.
id
ke Jawa Barat, 2020 (Orang)
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Berbeda hal nya dengan Bandara Husein Sastranegara dan Bandara
.
go
Kertajati yang sempat menutup pintu masuk bagi para wisatawan
.
mancanegara, Pelabuhan Muarajati Cirebon selalu kedatangan para Wisman.
ps
Kedatangan melalui pelabuhan menjadi salah satu alternatif untuk masuk ke
.b
ar
Jawa Barat sepanjang tahun 2020. Bulan Februari 2020 merupakan bulan
ab
id
.
. go
ps
.b
Covid-19, jika dibandingkan dengan tahun 2019. Wisman dari Malaysia turun
ht
sebesar 19,36 persen, sementara Wisman dari Singapura turun sebesar 96,46
persen.
id
Badan Pusat Statistik.
.
. go
Gambar 6.3 Jumlah Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Jawa Barat,
ps
2015-2019 (Orang)
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Profesi/Bisnis 0,66 0,99 0,72 1,32 1,50 0,97
.
go
Pertemuan/Seminar/ 0,29 0,30 0,23 0,58 0,52 0,35
.
ps
Kongres
Pendidikan/Pelatihan 0,56 0,48 0,28 0,66 0,65 0,41
.b
Teman/Keluarga
s:
id
telah meluncurkan aplikasi berupa marketplace jasa wisata bernama Gurilaps,
.
go
atau situs https://gurilaps.com juga inovasi berupa laman informasi
.
kepariwisataan yakni https://Wonderfulwestjava.com guna mempermudah
ps
wisatawan mengakses objek wisata di Jawa Barat. Selain itu adanya kalender
.b
ar
ke Jawa Barat.
Upaya pemulihan ekonomi diantaranya dilakukan dengan upaya
membangkitkan kembali sektor Pariwisata di Jawa Barat. Berbagai fasilitas dan
kebijakan diberikan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, agar pelaku usaha Pariwisata bisa bangkit dengan cepat. Tentunya
pembukaan objek pariwisata perlu diimbangi dengan penerapan protokol
kesehatan, karena Jawa Barat masih belum lepas dari Covid-19.
Gambar 6.4 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Provinsi Jawa Barat,
2020 (Persen)
id
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Provinsi Jawa Barat, 2020 (Hari)
.
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Maret 3,70 2,03 3,66 1,78 1,18 1,65
.
go
April 5,32 2,86 5,30 1,86 1,32 1,70
.
ps
Mei 5,27 2,86 4,94 1,69 1,30 1,56
.b
Pada tahun 2020, jika dilihat menurut bulan, rata-rata lama menginap
tamu asing terlama terjadi pada bulan November 2020, yaitu selama 5,30 hari.
Adapun yang paling sebentar terjadi di bulan November, yaitu hanya 2,40 hari.
Untuk tamu Indonesia, rata-rata lama menginap yang paling lama terjadi di
bulan April 2020 (1,70 hari), sedangkan yang paling sebentar terjadi di bulan
Januari 2020 (1,19 hari). Terlihat bahwa baik tamu asing maupun tamu
Indonesia, rata-rata lebih lama menginap di hotel berbintang dibandingkan
hotel non bintang.
ht
tp
s:
//j
ab
ar
.b
ps
.go
.id
VII Kondisi Ketenagakerjaan
id
segala pihak. Pemerintah, masyarakat, lembaga keuangan, dan dunia usaha
.
go
perlu bersama-sama menciptakan atau mengembangkan lapangan kerja.
.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif pada kondisi
ps
ketenagakerjaan. Pengurangan kegiatan ekonomi dan sosial yang dilakukan
.b
ar
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
Sumber : Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Barat Agustus 2020
s:
tp
mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dari tahun 2016 sebesar 21,07 juta
orang hingga mencapai 24,21 juta di tahun 2020. Adapun untuk bukan
angkatan kerja mengalami fluaktuatif tiap tahunnya.
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
Sumber : Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Barat Agustus 2020
s:
tp
ht
Pada tahun 2020, jumlah penduduk bekerja yang berjenis kelamin laki-
laki mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,07
persen. Padahal, sebelumnya dalam empat tahun terakhir penduduk bekerja
yang berjenis kelamin laki-laki selalu mengalami peningkatan dari 12,82 juta
orang di tahun 2016 hingga mencapai 14,30 juta orang di tahun 2019.
Jika melihat dari fakta yang ada di lapangan sering kali kaum
perempuan menjadi penyelamat perekonomian keluarga. Fakta ini terutama
dapat terlihat pada keluarga-keluarga yang perekonomiannya tergolong
rendah, banyak dari kaum perempuan yang ikut menjadi pencari nafkah
tambahan bagi keluarga. Itu dapat terlihat pada gambar 7.2, dimana kaum
perempuan yang bekerja mengalami peningkatan 2,66 persen di tahun 2020.
id
pengangguran cukup signifikan terjadi di tahun 2020 mencapai 31,28 persen
.
go
dibandingkan dengan tahun 2019.
.
ps
Gambar 7.3 Jumlah Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin
.b
ar
Sumber : Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Barat Agustus 2020
id
orang, meningkat menjadi 0,84 juta orang di tahun 2020.
.
go
Selanjutnya, di luar penduduk dari angkatan kerja adalah penduduk
.
bukan angkatan kerja, yaitu penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang masih
ps
sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain
.b
ar
kegiatan pribadi. Jumlah bukan angkatan kerja di Jawa Barat ada sebanyak
ab
13,30 juta orang pada tahun 2020. Angka tersebut mengalami peningkatan
//j
sebesar 2,92 persen dibandingkan tahun 2019. Bukan angkatan kerja ini
s:
penurunan dari 75,82 persen (2019). Jumlah bukan angkatan kerja perempuan
ada sebanyak 9,87 juta orang, sedangkan jumlah bukan angkatan kerja laki-laki
sebanyak 3,43 juta orang.
Selama tahun 2016-2020, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di
Jawa Barat relatif berfluktuasi, yaitu berada pada kisaran 60 hingga 65 persen.
Pada Agustus 2020, TPAK mengalami penurunan dari 64,99 persen menjadi
64,53 persen. TPAK ini menunjukkan pasokan tenaga kerja (labour supply) yang
berpotensi aktif secara ekonomi untuk memproduksi barang atau jasa.
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
Sumber : Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Barat Agustus 2020
s:
tp
Hal yang cukup menarik dari TPAK ini adalah jika dilihat berdasarkan
ht
jenis kelamin. TPAK laki-laki berbeda cukup jauh dengan TPAK perempuan.
Pada tahun 2020, TPAK laki-laki mengalami penurunan dari 83,25 persen di
tahun 2019 menjadi 81,90 persen di tahun 2020, berbeda dengan TPAK
perempuan yang mengalami peningkatan, dari 46,33 persen menjadi 46,79
persen di tahun 2020. Tingginya partisipasi angkatan kerja bagi kaum laki-laki
ini menandakan kaum laki-laki lebih cenderung untuk terjun dalam kegiatan
perekonomian. Hal ini terdorong dengan tanggung jawab yang sebagian besar
dipikul oleh kaum laki-laki sebagai sumber penghasilan utama keluarganya.
Sementara itu, rendahnya TPAK perempuan ini disebabkan
perempuan lebih cenderung masuk ke bukan angkatan kerja. Banyaknya
jumlah perempuan yang termasuk ke dalam bukan angkatan kerja ini erat
id
Dilihat tabel 7.1, dari tahun 2016-2019 TPT laki-laki selalu menurun dari
.
go
9,37 persen ditahun 2016 menjadi 7,94 persen di tahun 2019, akan tetapi pada
.
tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 10,91 persen.. Berbeda halnya
ps
dengan TPT perempuan yang terus mengalami peningkatan 7,92 persen (2016)
.b
ar
menjadi 9,67 persen (2020). Fakta ini menandakan bahwa pandemi Covid-19
ab
tenaga kerja. Serta lapangan kerja yang kurang luas membuat para pencari
tp
ht
kerja sulit mendapatkan pekerjaan dikala masa pandemi ini belum berakhir.
id
Total 21,07 22,39 22,81 23,99 24,21
.
go
Penduduk Bekerja (Juta Orang)
.
ps
Laki-Laki 12,82 13,53 14,02 14,30 13,83
Perempuan 6,38 7,02 6,92 7,76 7,85
.b
TPAK (Persen)
ht
id
lalu menurun menjadi 91,77 persen (2018), meningkat kembali menjadi 91,96
.
go
persen (2019) dan di tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 89,54 persen.
.
Angka TKK tersebut menunjukkan bahwa dari 100 angkatan kerja di Jawa Barat
ps
pada tahun 2020, 89 diantaranya telah mampu menyerap pasar tenaga kerja.
.b
ar
berbeda jauh dengan perkembangan secara agregat. Apabila dilihat, TKK laki-
//j
laki cenderung berfluktuasi. TKK laki-laki turun dari 90,66 persen di tahun 2016
s:
menjadi 89,09 persen pada tahun 2020. Tidak berbeda jauh dengan TKK Laki-
tp
ht
Laki, TKK perempuan pun mengalami penurunan dari 92,06 persen pada tahun
2016 menjadi 90,33 persen di tahun 2020.
id
Perdesaan 6,93 7,68 5,62 5,69 5,66
.
go
Total 21,07 22,39 22,81 23,99 24,21
Penduduk Bekerja (Juta Orang)
.
ps
Perkotaan 12,82 13,53 15,77 16,82 16,50
.b
TPAK (Persen)
Perkotaan 63,24 62,79 62,71 64,78 63,89
Perdesaan 63,61 63,34 63,26 65,65 66,73
Total 60,65 63,34 62,84 64,99 64,53
TPT (Persen)
Perkotaan 9,37 8,00 8,29 8,09 11,07
Perdesaan 7,92 8,62 8,05 7,90 8,47
Total 8,89 8,22 8,23 8,04 10,46
TKK (Persen)
Perkotaan 90,66 91,98 91,71 91,91 88,93
Perdesaan 92,06 91,41 91,95 92,10 91,53
Total 91,12 91,78 91,77 91,96 89,54
Sumber : Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Barat Agustus 2020
id
perdesaaan dilakukan berdasarkan kepadatan penduduk, persentase rumah
.
go
tangga pertanian, dan keberadaan/akses pada fasilitas.
.
ps
Gambar 7.5 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Wilayah Tempat
.b
ar
Sumber : Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Barat Agustus 2020
id
Tingginya partisipasi angkatan kerja di perdesaan dibandingkan
.
go
dengan perkotaan menandakan bahwa potensi perekonomian di perdesaan
.
cukup besar. Potensi perekonomian tersebut didukung dengan adanya
ps
pasokan tenaga kerja yang tinggi. Meski demikian, potensi angkatan kerja
.b
ar
Hal ini jugalah yang membuat pemerintah fokus dalam pembangunan desa.
s:
id
para pekerja yang terkena PHK, ada baiknya pemerintah memberikan solusi
.
go
yang tepat untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan, karena di era
.
teknologi yang canggih ini segala bentuk perdagangan bisa di lakukan secara
ps
online.
.b
ar
empat tahun terakhir berada di atas angka 90 persen, pada tahun 2020 ini TKK
s:
untuk perkotaan berada di bawah 90 persen atau lebih detailnya 89,51 persen.
tp
ht
Sedangkan daerah perdesaan tetap berada di atas angka 90 persen yaitu 91,52
persen.
id
kerja dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar. Oleh karena itu,
.
go
semua pemangku kebijakan, seperti pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan
.
sebagainya bertanggung jawab terhadap peningkatan keterampilan tenaga
ps
kerja. Untuk menghadapi masalah ketenagakerjaan, para pemangku kebijakan
.b
ar
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
. id
go
Gambar 7.8 Tingkat Pendidikan Penduduk Bekerja di Jawa Barat, 2020
(Persen)
.
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
id
Sementara itu, penduduk yang bekerja dan berpendidikan SMA dan SMK yaitu
.
go
masing-masing 17,03 persen dan 13,51 persen.
.
ps
.b
ar
lapangan pekerjaan ini telah tercantum dalam KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan
s:
id
kontraksi akibat adanya pandemi Covid-19. Walaupun Lapangan usaha
.
go
perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda
.
motor (kategori G) menjadi andalan, tetapi untuk kategori tersebut terhadap
ps
PDRB Jawa Barat di tahun 2020 mengalami kontraksi 7,94 persen.
.b
ar
ab
2020 (Persen)
s:
tp
ht
id
terjadi karena para pekerja yang dulu mencari nafkah diperkotaan kembali ke
.
go
daerah perdesaan seiring dengan banyaknya PHK dan sulitnya mencari
.
pekerjaan di daerah kota akibat adanya pandemi Covid-19, sehingga
ps
dimungkinkan menjadi buruh tani merupakan solusi untuk dapat bertahan
.b
ar
tahun 2019 hampir tidak ada perubahan masih berada di posisi paling rendah,
//j
di tahun 2020 lapangan usaha ini mengalami penurunan menjadi 4,37 persen
s:
. id
. go
ps
.b
ar
ab
id
Gambar 7.11 Upah Minimum Kabupaten dan Upah Minimum Provinsi, 2020
.
go
(Rupiah)
.
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
Sumber : https://www.Kompas.com
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
Pada tahun 2020, di wilayah Provinsi Jawa Bali Nusa Tenggara, Provinsi
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)
tertinggi dengan Rp. 4.276.349 meningkat 8,51 persen dari tahun sebelumnya
sebesar 3.940.973. Selanjutnya Provinsi kedua dan ketiga dengan UMP terbesar
adalah Provinsi Bali, dan Provinsi Banten, yang dimana kenaikannya sama
id
7.6 Produktivitas Tenaga Kerja Jawa Barat
.
go
Daya saing wilayah merupakan salah satu aspek penting dalam
.
pembangunan ekonomi. Sumber daya manusia yang berdaya saing akan
ps
membuat suatu wilayah dapat bertahan dalam persaingan secara global.
.b
ar
sumber daya manusia (SDM). Melihat Gambar 7.15, produktivitas tenaga kerja
//j
Jawa Barat kembali meningkat tipis dari 96,27 juta per orang menjadi 96,33 juta
s:
per orang.
tp
ht
id
E. Pengadaan Air, Pengelolaan
2,16 0,17 12,86
.
Sampah, Limbah, dan Daur Ulang
go
F. Konstruksi 171,26 1,52 112,63
.
ps
G. Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil 303,86 4,98 61,08
.b
Makan Minum
s:
. id
. go
ps
.b
ar
Sumber : Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Barat Agustus
ab
2020 dan Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Triwulan IV-2020,
//j
diolah
s:
tp
ht
. id
. go
ps
.b
ar
ab
//j
s:
tp
ht
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. (2020). Statistik Perdagangan Luar
Negeri Provinsi Jawa Barat 2019. Bandung: Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Barat.
. id
_________. (2021). Berita Resmi Statistik : Perkembangan Indeks Harga
go
Konsumen/Inflasi No. 01/01/32/Th.XXIII, 4 Januari 2021. Bandung:
.
ps
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.
.b
Triwulan IV-2020
ht
_________. (2021). Provinsi Jawa Barat Dalam Angka 2021. Bandung: Badan
Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.
. id
go
_________. (2021). Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat 2020. Bandung: Badan
.
ps
Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.
.b
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat dan Banten. (2021). Laporan
Perekonomian Provinsi Jawa Barat Februari 2021. Bandung:
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dan Banten.
142
142 TINJAUAN EKONOMI PROVINSI JAWA BARAT 2019
Kementerian Keuangan. (2020, 05 18). Kementerian Keuangan Republik
Indonesia. Retrieved from https://www.kemenkeu.go.id:
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-ketentuan-
pajak-bagi-pelaku-e-commerce/
_________. (2020, Januari 1). APBN KITA Kinerja dan Fakta. Jakarta:
Kementerian Keuangan. Retrieved from
https://www.kemenkeu.go.id:
https://www.kemenkeu.go.id/single-page/apbn-2020
id
OECD. (2018). Survei Ekonomi OECD Indonesia 2018. Paris: OECD Publishing.
.
go
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (2019). Rancangan Kebijakan Umum
.
ps
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020. Bandung:
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
.b
ar
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/03/16/tantangan-
//j
pemulihan/
s: