SMKN 13 BANDUNG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pandemi covid-19 kini menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh dunia
termasuk indonesia. Masing-masing diseluruh dunia kini harus fokus untuk
menekan dan mengendalikan penyebaran virus dimasyarakat. Upaya penekanan
dan mengendalikan virus ini dilaksanakan juga di indonesia melalu protokol
kesehatan dengan program 3M ;
1. Mencuci tangan dengan sabun minimal 20 detik,
2. Memakai masker, dan
3. Menjaga jarak.
Pembelajaran jarak jauh diterapkan sejak bulan Maret 2020. Itu artinya, hampir 8
bulan sudah siswa belajar dari rumah. Kondisi yang berbeda dari keadaan normal
ini membuat guru di seluruh Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Sepanjang masa Pembelajaran Jarak Jauh ini, masih banyak siswa yang mengaku
bosan dan kelelahan. Banyak siswa mengeluh jika mereka dibebani berbagai tugas
dari berbagai mata pelajaran, sehingga tidak sempat beristirahat. Jam sekolah
terasa lebih melelahkan dibandingkan jam sekolah sebelum masa pandemi.
Tugas menumpuk, kurang paham konsep namun terpaksa harus melakukan ujian,
kalau tidak ingin kehilangan nilai. Nilai pas-pasan, kalau kurang masih harus ikut
remedial. Stres jadinya!
Di sisi lain guru-guru juga mengeluh, sudah berusaha mati-matian mengajar dan
memberi tugas agar siswa tidak ketinggalan materi pelajaran dan dapat lulus
dengan nilai yang minimal sesuai target KKM. Namun masih saja beban kurikulum
ini seperti kurang realistis diterapkan pada masa darurat seperti ini. Mana
mungkin target kurikulum normal ini dapat dicapai dengan sempurna. Semakin
berat saja rasanya beban guru.
Untuk mengadaptasi sebuah model Pembelajaran Jarak Jauh yang efektif baik
secara luring daring, ataupun terpadu, guru perlu sekali mengenali kebutuhan
siswa. Guru dapat terlebih dahulu menggali informasi terkait kondisi awal siswa
sebelum melaksanakan pembelajaran dengan melakukan asesmen diagnostik
awal. Misalnya mencari informasi mengenai cara belajar murid, kondisi daerah
tempat tinggal terkait akses internet, fasilitas alat bantu berupa gawai yang
dimiliki murid/ orang tua murid, jam belajar efektif, dan lain sebagainya.
Dari data ini dapat dikelompokkan model Pembelajaran Jarak Jauh yang efektif.
Dan tidak menutup kemungkinan ada kelompok yang harus belajar disekolah. Jika
kondisi ini benar terjadi maka sekolah perlu membuat aturan ketat siapa saja yang
diijinkan masuk lingkungan sekolah dan tidak. Syarat orang yang diijinkan masuk
di lingkungan sekolah tentu saja harus warga sekolah yang mengikuti aturan 3M
dan suhu tubuh normal.
IoT sendiri diperlukan sebagai konsep perangkat yang mampu digunakan dan
mentransfer data melalui internet sebagai medianya. Sedangkan AI adalah
kecerdasan buatan yang saling berhubungan dengan IoT.
Dari sinilah kami mencoba berinovasi membuat produk berbasis AI dan IoT
sehingga project ini kami beri judul “ Face Recognition with Thermal Camera”
II. TUJUAN
Tujuan pembuatan project/produk ini adalah agar hak siswa untuk belajar tetap
dapat diberikan. Melalui alat ini siapapun yang datang kelingkungan sekolah akan
diidentifikasi statusnya sehingga sekolah dapat meminimalisir kemungkinan
terpapar covid-19.
V. VOLUME
Karena produk ini harus dirangkai dari awal maka untuk tahap pertama proses
produksi memerlukan waktu yang cukup lama sehingga untuk awal kami
memprediksi volume produk 1 buah/3 bulan. Jika sudah jadi dan hasilnya baik
maka produk dapat dibuat sesuai pesanan.
BAB II
Menurut Fawzi Behmann dan Kwok Wu : Internet of Thing atau IoT adalah sebuah
istilah yang dimaksudkan dalam penggunaan internet yang lebih besar ,
mengadopsi komputasi yang bersifat mobile dan konektivitas kemudian
menggabungkanya kedalam kesehari-harian dalam kehidupan kita.
Pada model C-IoT dalam bentuk sederhanya terdiri dari Sensing, Gateway, dan
Services. Pengindraan (Sensing) akan memasukan apa yang di anggap penting,
Gateway akan menambah kecerdasan dan konektifitas untuk tindakan yang akan
di ambil baik tingkatan lokal atau menyampaikan informasinya ke Cloud level,
sedangkan Services akan menangkap informasi dan mercerna, menganalisa, dan
mengembangkan wawasan untuk membantu meningkatan kualitas hidup atau
improve business operation.
4. Industry 4.0
Revolusi industri 4.0 merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data terkini
dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk
segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Beberapa Isu penting dalam
Revolusi Industri 4.0 ini adalah bagaimana pemerintah, pelaku industri besar atau
kecil, akademisi, dan lapisan masyarakat luas menghadapi potensi yang dihasilkan
oleh kemajuan dalam bidang informasi teknologi yang mempunyai pengaruh
terhadap berbagai macam bentuk model bisnis. Semuanya berimplikasi dengan
adanya perubahan pola industri itu sendiri yang berupaya untuk mengelola proses
produksinya, adanya perubahan tersebut bisa mencapai seluruh rantai nilai baik
dari orang desa maupun perkotaan (Rosyadi, 2018).
5. Artificial Intelligence (mata pelajaran PPL dan PPWB kelas XI dan XII)
Raspberry Pi, sering disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan tunggal
(single-board circuit; SBC) yang seukuran dengan kartu kredit yang dapat digunakan
untuk menjalankan program perkantoran, permainan komputer, dan sebagai pemutar
media hingga video beresolusi tinggi. Raspberry Pi dikembangkan oleh yayasan
nirlaba, Rasberry Pi Foundation, yang digawangi sejumlah pengembang dan ahli
komputer dari Universitas Cambridge, Inggris
7. Thermal Camera
Thermal camera adalah perangkat yang menerjemahkan energi panas (panas)
menjadi cahaya tampak untuk menganalisis objek atau pemandangan
tertentu. Gambar yang dihasilkan dikenal sebagai termogram dan dianalisis
melalui proses yang disebut termografi. Thermal camera juga merupakan salah
satu alat canggih yang digunakan untuk memproses gambar yang diambil serta
akan menampilkan nya pada layar. Gambar-gambar ini dapat digunakan untuk
diagnosis langsung atau diproses melalui perangkat lunak khusus untuk
evaluasi, akurasi, dan keluaran laporan selanjutnya. Thermal camera membawa
suhu pengukuran ke tingkat berikutnya; alih-alih mendapatkan nomor untuk
suhu Anda mendapatkan gambar yang menunjukkan perbedaan suhu
permukaan.
9. Zip Ties
Cable ties atau Zip ties digunakan untuk mengikat sekumpulan kabel atau
mengkelompokkan kabel sehingga rapi dan terorganisir, kabel yang
dimaksudkan disini dapat berupa kabel apa saja baik itu kendaraan, di dalam
komponen elektronik atau diluar komponen. Cable ties umumnya terbuat dari
bahan dasar plastik Nylon-66 yang diproduksi dengan metode injection
moulding yang akurat. Cable ties kini dapat diperoleh di supermarket atau toko
alat listrik, toko otomotif, dan lain-lain.
BAB III
I. SKEMA
II. FLOWCHART
1. Kamera akan mendeteksi wajah dan suhu seseorang yang melewati kamera
2. Kamera mengambil data wajah dan suhu
3. Lalu data di kirimkan ke server
4. Jika wajah dikenali sebagai warga sekolah dan suhu kurang dari 37 0 C serta
menggunakan masker, led berwarna hijau dan satpam/resepsionis akan
mempersilahkan masuk.
5. Jika wajah tidak dikenali sebagai warga sekolah tapi suhu kurang dari 37 0 C
serta menggunakan masker, led berwarna kuning dan satpam/resepsionis
akan meminta orang tersebut mengisi data tamu.
6. Jika wajah dikenali sebagai warga sekolah dan suhu lebih dari 37 0 C walaupun
menggunakan masker, led berwarna merah dan satpam/resepsionis tidak akan
memberi ijin masuk.
0
7. Jika wajah tidak dikenali sebagai warga sekolah dan suhu lebih dari 37 C
walaupun menggunakan masker, led berwarna merah dan satpam/resepsionis
akan meminta orang pulang.
8. Semua data yang datang akan terekam di database.
Alat :
- Laptop
- Tang
- Gunting
- Solder
- Bor listrik
- Obeng
- Zip ties
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
PEMBIAYAAN
No Nama dan jenis barang Jumlah Biaya Keterangan
Satuan
1. Raspberry pi 4 1 x 1.124.500 1.124.500
PENUTUP
I. Kesimpulan
Agar sekolah dapat tetap memberikan hak seluruh siswa untuk belajar, perlu
kiranya dibuat Angket tentang kondisi siswa selama Belajar dari Rumah. Dari hasil
Angket tersebut dengan menggunakan machine learning akan dapat
dikelompokan siswa mana saja yang dapat melanjutkan pembelajaran jarak jauh
secar mandiri atau berkelompok atau bahkan karena kondisinya siswa terpaksa
harus hadir di sekolah. Untuk meminimalisir penularan covid -19 ini maka
diperlukan alat ini face Recognition with thermal camera. Diharapkan dengan
menggunakan alat ini sekolah dapat membatasi orang yang masuk ke lingkungan
sekolah. Selain itu sekolah mempunya catatan/ database orang-orang yang masuk
ke lingkungan sekolah sehingga memudahkan penelusuran jika terjadi sesuat. Dan
siswa-siswa pun tetap dapat menerima haknya untuk belajar.
II. Saran
Diharapkan semua sekolah khususnya di Jawa Barat, dapat tetap memberikan hak
anak untuk belajar dan menggunakan alat ini untuk tetap menjaga agar tidak
terpapar covid-19 yang saat ini menjadi pandemi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=FACE+RECOGNITION+WITH+THERMAL+CAM
ERA&safe=strict&sxsrf=ALeKk01FbSRHtHuqmjQ_MArDfsofOCdX4Q:16049338895
25&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiXzf3S3PXsAhWFfn0KHUYfB0IQ
_AUoA3oECBYQBQ&biw=1366&bih=600#imgrc=nytQ1J7JjLDchM
https://github.com/ageitgey/face_recognition
https://dzone.com/articles/doorbell-with-facial-recognition
https://towardsdatascience.com/real-time-face-recognition-an-end-to-end-
project-b738bb0f7348