Anda di halaman 1dari 4

Dear,

My self, my lovely

Halo. Assalamu'alaykum, my self. Bagaimana kabarmu? Aku harap kamu tetap dalam
keadaan baik-baik saja dan masih tetap mencintai dirimu apa adanya.
oiya, izinkan diriku bercerita panjang × lebar × tinggi ketika kita dimabuk cinta oleh sebuah
tulisan, yang mana lama-lama cinta tersebut semakin dalam, sedalam rinduku pada masa
kecil yang kepolosannya bisa dikuadratkan.

masih ingatkah dirimu ketika awal mula kita mulai jatuh hati untuk menggerakkan pena?
Masih ingatkah dirimu ketika kita mulai merasa iri pada setiap keindahan tulisan yang
dirangkai pemiliknya? Ah, rasanya begitu mesra-mesra rindu kita bernostalgia seperti ini,
hihihi. Dulu, kita mulai suka pada sebuah karya tulis saat pertama kali mengenal dunia
orange, atau yang sering disebut wattpad. Lalu, tidak sengaja kita membaca cerita yang
begitu menyentuh hati. Cerita ala-ala islami yang membuat pola pikir kita berubah. Ingin
hijrah. Dari itu, kita mulai mencoba menulis di wattpad sebuah cerita yang bermanfaat bagi
orang lain. Terlebih-lebih pembaca dapat mengambil hikmah dan menerapkannya di
kehidupan nyata. Luar biasa, bukan? Ternyata tulisan bisa berefek besar bagi pembaca.
Dulu juga kita pernah merasa malu. Masih ingatkah kamu? Okelah, aku tulis saja di sini
daripada nanti kamu lupa. Baca baik-baik, ya. Ketika itu, pas kita menulis karya di wattpad,
tulisan kita di krisar oleh kakak senior. Tulisan itu sangat banyak kesalahannya. Entah itu dari
segi PUEBI, kelogisan cerita, alur, dan kawan-kawannya. Malu, pake banget. Apalagi itu
ruang publik, akan banyak yang tau tentunya. Namun, lambat laun, kita sadar, bukan?
Sebuah tulisan berkualitas dulunya adalah tulisan yang banyak mendapat berbagai kritikan.
Benar, 'kan?

Sekarang, tulisan kita sudah mulai ada perkembangan. Dulu berantakkan tak karuan,
sekarang sudah mulai tumbuh menawan. Keren, 'kan? Kita juga mulai komitmen untuk terus
produktif menulis. Setiap hari harus menulis, berapa katapun yang penting jari-jari lentik kita
terus menari. Oiya, kita juga setiap hari berkomitmen untuk membiasakan membaca. Kita
sudah berjanji 'kan untuk saling memegang prinsip?
Sekarang juga kita sudah percaya diri untuk ikut event-event menulis. Aku bangga banget,
loh, perihal ini. Kalau dulu, kita cuek banget sama yang namanya event. Gimana ngak cuek,
coba? Nulis aja malasnya gak ketulungan, tetapi cita-citanya mau jadi penulis profesional.
Hihihi, lucu, ya? Meskipun di event tidak menang, tak apa. Setidaknya kita sudah belajar
banyak hal dari sebuah kegagalan. Diantaranya adalah belajar dari kekurangan tulisan yang
dibuat, belajar untuk memanage waktu, belajar untuk terus bekerja keras, belajar untuk
produktif, dan belajar untuk menghargai sebuah karya. Indahnya sebuah kegagalan.

Satu lagi yang saat ini membuat bangga, yaitu kita sekarang diterima di sebuah universitas.
Bagiku, universitas ini adalah bentuk pengharapanku sejak lama. Sistemnya keren banget.
Inovatif. Kamu pasti sepemikiran denganku, ya?
nama universitasnya adalah Universitas Palaray Media (UPM). Di sini, kita dibina untuk
menjadi penulis yang bukan sekadar menulis, tetapi juga penulis yang bisa menempatkan
sebuah tulisan kita tepat di hati pembaca. Aku, sih, bersyukur banget bisa ada diantara
ratusan penulis hebat yang ada di sana. Kesempatan emas ini jangan sampai kita sia-siakan,
ya.

Di masa depan nanti, aku ingin kita dapat menebar banyak manfaat melalui tulisan-tulisan.
Dapat menjadi penulis hebat dan terkenal yang bukan sekadar mengutamakan materi dan
ketenaran, tetapi menjadi penulis yang dapat menjiwai setiap apa yang ditulis. Dapat
menggugah pikiran pembaca untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik. Seperti
layaknya lautan dengan deburan ombak yang menerjang karang, aku ingin kita dapat
melepaskan segala penat dan kekacauan pikiran pembaca melalui tulisan yang kita hadirkan.
Selain itu, aku ingin kita di masa yang akan datang bisa mendirikan taman baca yang berisi
novel layak baca dan segala macam buku edukasi. Lalu di samping taman baca, ada sebuah
taman indah dengan dihiasi beraneka ragam bunga, yang pastinya akan membuat pembaca
betah bermanja di sana. Lalu, setelah itu, kita mendirikan sebuah kelas literasi berbasis
online maupun offline. Kelas itu nantinya akan berisi materi seputar kepenulisan dari dasar
sampai level yang paling tinggi. Selain itu, kita nantinya akan menyumbang pemateri yang
kompeten di bidangnya. Tujuannya agar kelas ini benar-benar menjadi kelas yang
berkualitas. Tentunya gratis, dong, tanpa biaya. Tau ngak, kenapa aku mengajakmu
melakukan itu? Karena supaya masyarakat bisa lebih cinta terhadap buku. Lebih menghargai
dan menganggapnya ada. Selain itu, agar media sosial dan waktu mereka tidak terbuang sia-
sia. Keren, 'kan, ideku? Semoga kamu juga ikut senang terhadap rencanaku ini.

Sampai sini, aku cukupkan, ya surat ini. Semoga kamu senang membacanya. Sebelumnya,
aku minta maaf apabila ada kesalahan saat menulis surat ini. Entah itu di sengaja atau tidak,
karena pada dasarnya manusia biasa sepertiku mustahil bila tak ada noda dosa. Senang atau
ngak senang, pokoknya harus senang pas baca suratku ini. Hihihi, maksa amat.

Terima kasih sudah mau berjuang bersama hingga di titik ini. Terima kasih juga sudah
menerima diriku apa adanya. Untuk ketiga kalinya, terima kasih sudah berkenan membaca
surat yang penuh cerita ini. Aku berharap, kelak kita bisa menyinari setiap yang bernyawa.
Dapat menjadi insan yang benar-benar berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan.
Semoga saja.

Lamongan, 15 November 2020

Regards,
Imroatus Sholihah

Biodata Penulis
Imroatus Sholihah, perempuan yang lahir di Kota Soto 19 tahun silam. Ia menyukai dunia
menulis sejak mengenal wattpad. Dari situ, ia mencoba meningkatkan produktivitas dengan
menulis karya di waktu senggangnya. Hobinya adalah membaca, menulis, dan mempelajari
dirinya sendiri. Perempuan pengagum Khalil Gibran dan Jalaluddin rumi ini, bercita-cita
menjadi penulis yang dapat menebar banyak manfaat bagi orang lain. Moto hidupnya adalah
"Kebahagiaan yang haq bukan berasal dari banyaknya materi, tetapi berasal dari seberapa
banyak kelebihan/bakat yang dipunya dapat berpengaruh positif terhadap pola pikir dan
kebahagiaan orang lain"

Anda mungkin juga menyukai