Anda di halaman 1dari 11

BAB

KETIGA

BUSINESS PLAN / RENCANA BISNIS


Pertemuan Ke Tiga
Dosen : Jonggi Parlindungan.BBA.SE.MM

A. Definisi Business Plan
Business Plan (Rencana Bisnis) adalah suatu rangka kerja yang menjelaskan
setiap bagian yang akan dikerjakan semenjak dari awal hingga akhir. Serta memasukkan
berbagai kejadian - kejadian yang harus diantisipasi jika ada hal - hal yang tidak diinginkan
terjadi. Sehinga sebuah Business Plan dibuat dengan mengacu kepada kondisi - kondisi yang
dianggap realitis atau layak diterapkan.

B. Business Plan dan Studi Kelayakan Bisnis
Salah satu bagian penting pembuatan studi kelayakan bisnis adalah
pembuatan business plan. Tujuan Utama Business Plan untuk mendorong pembentukan
bisnis yang bekerja secara lebih fokus dan terukur. Sering pekerjaan bisnis mengalami
keterlambatan waktu lebih lama dari waktu yang ditargetkan, sehingga menyebabkan
timbulnya cost (biaya) yang lebih besar termasuk mengurangi perolehan keuntungan.


Fungsi Manajemen:

Tujuan Yang
Ilmu • Perencanaan
Diharapkan oleh
Manajeme • Pemimpinan
ORGANISASI
n • Pengendalian
• Pengorganisasia
n

Gambar: Kedudukan Dalam Ilmu
Manajemen

Dari gambar diatas bahwa PERENCANAAN (PLANNING) menempati posisi


utama atau teratas dari fungsi manajemen lainnya. Salah satu ukuran baik dan berkualitas

1
perencanaan yang dibuat dilihat dari segi sukses tidaknya aplikasi perencanaan tersebut
dilaksanakan.

Adapun Tugas dan Tanggung Jawab dalam Kegiatan Perencanaan, dapat


dilhat gambar sebagai berikut, yaitu :

TANGGUNG JAWAB Jangkauan dan Tugas Perencanaan

Rencana jangka panjang (lebih dari satu

Eksekutif tahun)

• Penelitian dan pengembangan


(Litbang)

Puncak •


Rencana Produk Baru
Pengeluaran Besar
Lokasi atau ekspansi fasilitas

Rencana jangka menengah (3 - 18 Bulan)

Manajer •

Perencanaan Penjualan
Perencanaan dan penganggaran
produksi

Operasi •


Penetapan tingkat tenaga kerja
Persediaan dan nilai sub kontrak
Analisis rencana - rencana operasi

Rencana jangka pendek (sampai dengan


Manajer Operasi, tiga bulan)

Penyelia dan •

Penugasan pekerjaan
Pemesanan
• Penjadwalan pekerjaan
Mandor • Penyelesaian produksi

2
Tujuan Pembuatan Business Plan :

1. Business Plan merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis.
Ini merupakan panduan anda tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang ditetapkan.
2. Merupakan alat mencari dana (Investor) sehingga berhasil dalam bisnis
3. Merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan
Investor. Dengan adanya business plan membuat mereka mengerti tujuan dan
operasional bisnis
4. Membuat anda sebagai Manajer, karena mengertahui langkah - langkah praktis
menghadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
5. Membuat pengawasan lebih mudah operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai
dengan rencana atau tidak.

C. Bentuk Format Business Plan
Dalam konteks pembuatan business plan kita perlu mengetahui ini dari business plan. Isi dari
sebuah business plan :
1. Kulit depan / cover judul
2. Ringkasan eksekutif sejarah / latar belakang bisnis
3. Deskripsi tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4. Deskripsi tentang pasar
5. Deskripsi tentang produk / komoditi yang akan diusahakan
6. Susunan pengurus dan kepemimpinan
7. Objectives dan goals / Sasaran dan tujuan keberhasilan
8. Gambar Keuangan
9. Lampiran

D. Business Plan dan Strategi Supply Chain Management
Salah satu peran yang mendukung kesuksesan strategi bisnis pada baiknya
mekanisme kualitas Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok). Supply Chain
Management adalah rangkaian hubungan antar perusahaan atau aktivitas yang
melaksanakan penyaluran pasokan barang atau jasa dari tempat asal sampai ke pembeli atau

3
pelanggan. Supply Chain menyangkut hubungan yang terus menerus mengenai barang, uang
dan informasi.



Perencanaan Penyiapan Proses Lelang Adminstrasi

Pengadaan Dokumen Kontrak


Berbagai Teknik, Metode dan Prosedur Bersangkutan

OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT

1. Kebijakan 1. Rancangan 1. Proposal 1. Penyerahan


Pengadaan Kontrak 2. Kontrak Pembayaran
2.

Daftar Pengadaan 2. Dokumen 2. Change order
Lelang/RFP 3. Acceptance

Gambar : Proses Pengelolaan Pengadaan dan Kontrak

Bahwa Posisi dan Peran Supply Chain dianggap penting dalam rangka menjaga hubungan baik
dengan para Stakeholeders. Stakeholders adalah mereka yang dianggap memiliki hubungan
kepentingan dengan perusahaan.

Dilihat secara horizontal, ada lima komponen utama atas pelaku dalam Supply Chain,
yaitu :
1. Supplier / Pemasok Dalam bentuk bahan baku
2. Manufacture / Pabrik pembuat produk
3. Distributor / Pedagang besar
4. Retailer / Pengecer
5. Customer / Pelanggan

Secara Vertikal, ada beberapa komponen utama Supply Chain, yaitu :
1. Buyer / Pembeli
2. Transporter / Pengangkut
3. Warehouse / Penyimpanan

4
4. Seller / Penjual
5. Dan sebagainya

E. Kategori Perencanaan Keuangan Dalam RENCANA BISNIS


Perencanaan Keuangan (Financial Planner) adalah suatu ilmu yang
menempatkan kajian tentang keuangan dengan menempatkan berbagai atribut keuangan
secara terkonsep dan sistematik baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Dalam merencanakan keuangan secara umum ada 3 bentuk kategori
perencanaan keuangan yaitu :
a. Perencanaan Keuangan jangka pendek
Dibuat dalam jangka waktu 1 tahun atau 12 bulan.
b. Perencanaan Keuangan jangka menengah
Dibuat dalam jangka waktu 1 sampai hingga 5 tahun, Perencanaan jangka menengah
dimulai saat keputusan mengenai kapasitas jangka panjang telah dibuat.
c. Perencanaan Keuangan jangka panjang
Dibuat dalam jangka diatas 5 tahun sampai 10 atau 15 tahun.

Menurut Stephen A. Ross, dkk menyatakan “ Untuk mengembangkan suatu rencana


keuangan MANAGER harus menentukan beberapa unsur - unsur dasar kebijakan perusahaan:

1. Perusahaan membutuhkan investasi pada aset - aset baru. Unsur ini akan timbul dari
peluang peluang investasi yang dipilih untuk dilaksanakan perusahaan dan merupakan
hasil suatu keputusan penganggaran modal perusahaan.
2. Tingkat pengungkitan keuangan yang dipilih untuk dipergunakan perusahaan. Hal ini
akan menentukan jumlah pinjaman yang akan digunakan oleh perusahaan untuk
mendanai investasinya pada aset ril. Hal ini berbicara Kebijakan Struktur Modal
Perusahaan.
3. Jumlah kas yang dirasakan perusahaan perlu dan layak untuk dibayarkan kepada para
pemegang saham. Ini adalah kebijakan deviden perusahaan
4. Jumlah likuiditas dan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dalam operasi sehari -
hari. Ini adalah KEPUTUSAN modal kerja bersih perusahaan.

5
Dalam Perencanaan Keuangan akan tergambar dengan unsur - unsur yang terlihat:

§ Ramalan Penjualan -> hampir semua rencana keuangan meminta adanya ramalan
penjualan yang diberikan secara eksternal.
§ Laporan Pro Forma -> Sebuah rencana keuangan akan memiliki ramalan neraca,
laporan laba rugi, dan laporan kas.
§ Persyaratan Keuangan -> Suatu rencana keuangan akan memuat satu bagian tentang
ketentuan pendanaan yang dibutuhkan. Bagian ini hendaknya mendiskusikan masalah
kebijakan dividen dan kebijakan utang.
§ Penyeimbang (Plug) -> Perusahaan memiliki ramalan penjualan dan estimasi
mengenai belanja aset yang dibutuhkan, seringkali akan dibutuhkan sejumlah
pendanaan baru karena proyeksi total assets akan melebihi proyeksi total kewajiban
dan ekuitas. Atau dengan kata lain neraca telah tidak seimbang lagi.
§ Asumsi - asumsi Perekonomian -> Rencana tersebut akan menyatakan secara eksplisit
Lingkungan Perekonomian,perusahaan itu berada di lingkungan daerah tsb.
§ Persyaratan ASET -> Suatu rencana keuangan dalam proyeksi belanja modal
F. Perencanaan Bisnis Yang Dikonsep Bertahap

Biaya / Cost
80.000
60.000
40.000

20.000

0 300 600 900 11.000 13.000
TIME / VOLUME
Gambar : Perencanaan Keuangan Yang Dilakukan Bertahap
Gambar diatas terlihat bagaimana keuangan dilakukan secara bertahap
dengan tujuan biaya (Cost) yang dikeluarkan juga bersifat bertahap. Dengan kata lain kontrol
manajemen juga dilakukan secara bertahap.Salah satu keuntungan bagi perusahaan dapat

6
memposisikan kekuatan manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) yaitu Karyawan untuk
bekerja terfokus.
Misalkan Perusahaan Kecap ABC dalam memproduksi 3.000 botol kecap
membutuhkan biaya Rp 200.000 dengan 7 Karyawan, dan untuk meningkatkan produksi
6.000 botol kecap dibutuhkan biaya Rp 380.000 dengan 10 Karyawan, dan seterusnya.

G. Fungsi Time Schedule Dalam Business Plan
Ada 3 (tiga) Tujuan pembuatan Time Schedule yang dilakukan Manajer
Keuangan, yaitu :
1. Memberi arahan pekerjaan secara terfokus dan mengutamakan
penyelesaian pekerjaan berdasarkan prioritas.

2. Pekerjaan dilakukan secara terjadwal dan tepat waktu, sehingga
memungkinkan terwujudunya konsep efektivitas dan efisiensi yang
diharapkan.

3. Kualitas time schedule yang sempurna dan disusun dengan konsep


manajemen keuangan serta modern dengan mengedepankan sikap kehati
- hatian (Prudential principle) dalam perencanaan bisnis. Maka diharapkan
setiap pekerjan dapat diselesaikan dengan baik dengan standar kualitas
dipertanggungjawabkan.

Mari Kita Lihat Gambar Contoh Business Plan di bawah ini :

7
No Uraian Kegiatan JAN FEB Mar April Mei Jun

1 Sewa Toko Butik di Plaza Senayan,


pemasangan instalasi listrik, lay out dan
sistim komputer terpadu

2 Pengurusan ijin operasional, SIUP, NPWP


dan ijin iklan, ijin Depnaker, dan
sebagainya.

3 Pemasangan ruang pamer pakaian, dan


tata mendesign dekorasi toko

4 Perekrutan Manajer Cabang, Supervisor,


Karyawan dan pelatihan pengembangan
(T&D).

5 Toko Butik “WARDHANA “... Go Opening.

Catatan : Pembuatan jangka waktu bulan bisa diperpanjang dan disesuaikan sesuai kebutuhan
perusahaan tersebut.

Tabel : Contoh Time Schedule Pada Bisnis Butik

8
H. Hubungan Jumlah Biaya Yang Dikeluarkan Dan Jangka Waktu Proyek

Jumlah Biaya Yang Dikeluarkan (juta)

Rp90

Rp75

Rp40 HIGH COST Garis Jangka Waktu Proyek

Rp15 MID COST

Rp10 PROFIT Time / Bulan

0 2 4 6 8 10 12

FIRST MIDDLE FINISH

Gambar : Hubungan Jumlah Biaya Yang Dikeluarkan dan Jangka Waktu Proyek

Gambar diatas menjelaskan bahwa dalam pekerjaan bisnis atau proyek yang
dilakukan maka pengeluaran biaya yang terbesar itu terjadi pada tahap AWAL (FIRST) dan
tahap PERTENGAHAN (MIDDLE). Namun dengan berjalannya tahun, maka dibagian AKHIR
(FINISH) pengeluaran lebih kecil. Misalkan : Pembuatan pabrik Kain TEKSTIL, maka pada saat
mencari lokasi tanah dan membangun pabrik, membeli mesin pabrik, pembelian bahan baku,
pembelian komputer, pemasangan listrik, pemasangan saluran air dan berbagai kebutuhan
lainnya dibutuhkan biaya yang tinggi.

Namum pada tahap kedua semakin berkembang, semakin berkurang, dan


pengeluaran lebih terfokus perekrutan pelatihan karyawan, administatif secara
komputerisasi. Pada tahap Ketiga bersifat Finishing dengan memperhataikan bagian - bagian
mana yang perlu diperbaiki.

Dalam konteks keuangan maka perkiraan atau estimasi biaya dikeluarkan


untuk setiap tahap tersebut harus dengan cermat diperhitungkan. Termasuk menempatkan
biaya - biaya lain atau biaya tidak terduga dengan tujuan untuk menghindari kesalahan

9
perkiraan biaya yang tidak diinginkan. Sehingga proses pekerjan pembangunan pabrik Kain
Tekstil dapat berlangsung aman dan lancar.


Uraian Menyusun
Aktivitas (2) Jadwal

Aktivitas (4)

Definisi
Anggaran
Lingkup Proyek Proyek (6)
(1)

Keperluan Perkiraan
Sumber Daya (3) Biaya (5)

Gambar : Proses Penyusunan Perkiraan Biaya Dan Anggaran

I. Contigency Plan
Contigency Plan adalah rencana cadangan yang dibuat untuk mengantisipasi
kemungkinan dan gagalnya rencana inti. Contigency Plan dalam perspektif keuangan dapat
diputuskan dalam bentuk cadangan (reserve) aset yang bersifat dapat dipergunakan sewaktu
- waktu. Cadangan tersebut dapat disimpan dan tercatat dalam neraca dibagian aktiva, baik
current asset maupun non current asset.
Contoh : Yayasan Internasional Golden Institute mempunyai cadangan
(reserve) sebesar 15.000 dollar Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Oktober 2018, $ 1 = Rp
9.500,- Kemudian pada tanggal 20 Oktober 2018, $ 1 = Rp 9.725. Maka kita dapat menghitung
selisih dengan sederhana yaitu :
𝜋"# = 𝑅𝑝&'( -𝑅𝑝(

Keterangan :

𝜋"# = Selisih Keuntungan dalam bentuk Rupiah per dollar Amerika

𝑅𝑝&'( = Nilai Rupiah per satu dolarnya pada masa lalu

𝑅𝑝( = Nilai Rupiah per satu dolarnya pada waktu sekarang

Penyelesainnya : Rp 9.500 - 9.725 = Rp 225,- (KEUNTUNGAN)

10
Jika Yayasan International Golden Institute mempunyai cadangan 15.000 dollar, maka
keuntungan diperoleh yaitu : $ 15.000 x Rp 225 = Rp 3.375.000,- (Keuntungan yang diperoleh
dalam kurun waktu 19 hari).

Dalam beberapa kasus banyak Perusahaan Indonesia, melakukan pinjaman


dengan mata curency dollar Amerika Serikat, dikarenakan suku bunga pinjaman dari Bank
Amerika Serikat, adalah rendah. Krisis Ekonomi 1997 / 1998 di Indonesia, menyebabkan
penjualan produk menurun, dan nilai rupiah terpuruh, sedangkan kewajiban hutang ke pihak
Perbankan Asing harus dibayarkan.

Akibat peristiwa krisis ekonomi 1997 / 1998 tersebut, banyak perusahaan


bangkrut, tidak mampu membayar hutang dalam mata uang asing dollar Amerika Serikat,
dimana nilai $ 1 = Rp 16.000. Kondisi kasus seperti ini harus diperhatikan Manager Keuangan,
yaitu untuk mengalokasikan sejumlah dana guna membayar kewajiban yang jatuh tempo
secara tepat waktu. Fungsi dan Posisi Contigency Plan memegang peran sentral dalam
membuat perusahaan terkendali secara stabil dalam finansial.

Semoga Minggu Depan Kita Jumpa Kuliah Tatap Muka

SALAM SUKSES

11

Anda mungkin juga menyukai