Anda di halaman 1dari 13

GOUT ARTRITIS

Gout Arthritis adalah penyakit yang terjadi karena penumpukan asam urat/kristal asam urat pada jaringan sendi akibat dari gangguan
metabolisme purin dalam tubuh sehingga membuat kadar asam urat dalam darah meningkat atau melebihi batas normal (hiperurisemia).
(Wijayanti.2017)

Patoflowdiagram
ETIOLOGI

Predisposisi Presipitasi

Genetik Jenis kelamin Umur Obesitas Alkohol Penyakit &


Makanan :
Obat-obatan
tinggi purin
Adanya > 40 tahun Kelebihan BB (daging, Kadar laktat
Pada pria kadar
metbolisme akan jeroan, dalam darah konsumsi obat-
asam urat pria
asam urat menghambat obatan diuretik
lebih tinggi kepiting,
bawaan ekskresi asam dan adanya
seafood, dll)
urat karena penyakit ginjal
Kekurangan metabolisme (gangguan pd
enzim HPRT lemak ginjal)
Kadar purin
pada RNA dan
dalam darah
DNA
produksi dan
sintesis asam
Kadar purin urat terganggu
bawaan

Menghambat
Gangguan
ekskresi asam
metabolisme
urat di tubulus
purin bawaan
ginjal
Gangguan metabolisme purin

P.penunjang : GOUT ARTRITIS Kurang terpapar


serum asam urat informasi
>7 mg/dL
Hiperurisemia Gagal ginjal
Salah interprestasi
informasi
Pengendapan cairan Pengendapan kristal
pengobatan
dlm sendi monosodium urat

Penimbunan pada membran sinovial Menimbulkan reaksi Akumulasi pada Tidak mengetahui
dan tulang rawan artikular fagositosis oleh ginjal tanda dan gejala
leukosi
Erosi tulang rawan, ploriferasi
Terjadi fagositosis Komplikasi : T&G: Tidak/kurang
cairan sinovial
kristal oleh leukosit Nefropati Gout mengetahui faktor yg
mempengaruhi kesehatan
Terbentuknya tofus/tofi sendi Kerusakan pada MK: Defisit Pengetahuan
jaringan
SLKI: Tingkat
Fibrosis, akilosis pd tulang Pengetahuan meningkat
Mekanisme SIKI: Edukasi kesehatan
peradangan
Pembentukan pada Perubahan bentuk
tukak sendi tubuh pd tulang Pelepasan mediator
dan sendi kimia prostaglandin,
Tofus mengering histamin, dan
T&G: Deformitas bradikinin

Kekakuan pada sendi MK: Gg Citra


(membatasi pergerakan) Tubuh Dirangsang oleh
hipotalamus,
SLKI: Citra tubuh menstimulasi saraf
SIKI: Promosi nosiseptor
Citra tubuh
Mekanisme nyeri

Sirkulasi darah
T&G: sendi kaku, rentan
Vasodilatasi kapiler Suhu di malam hari
gerak menurun

MK: Gangguanmobilitas
Eritema, panas Peningkatan rasa nyeri
fisik

SLKI:
T&G: Sulit tidur, nyeri
T&G: Nyeri, ekspresi
-Mobilitas fisik wajah meringis, MK: Gangguan pola tidur
-Pergerakan sendi gelisah
SLKI: Pola tidur
SIKI: MK: Nyeri akut
SIKI:
-Dukungan mobilisasi SLKI: Tingkat nyeri
tubuh - Edukasi aktivita/istirahat
-Teknik latihan penguatan SIKI:
- Menejemen nyeri
sendi
- Menejemen nyeri
- Pemberian
analgesik
ASUHAN KEPERAWATAN GOUT ARTRHITIS

A. PENGKAJIAN POLA GORDON


1. Pola Persepsi Dan Pemeliharan Kesehatan
a) Keadaan sebelum sakit : sering mengkonsumsi makanan seafood, mengkonsumsi alkohol, ketika merasa sakit sering membeli dan
mengkonsumsi obat di warung yang tidak sesuai anjuran.
b) Riwayat penyakit saat ini :
1. Keluhan utama : Nyeri
2. Riwayat keluhan utama : nyeri pada tungkai bawah, gelisah, demam, terdapat benjolan pada ibu jari kaki.
3. Riwayat penyakit yang pernah di alami : -
4. Riwayat kesehatan keluarga : kemungkinan keluarga memiliki riwayat penyakit yang sama

2. Pola Nutrisi Metabolik


a) Keadaan sebelum sakit : makan 3 kali sehari dan dihabiskan
b) Keadaan sejak sakit : makan 3 kali sehari, porsi kadang di habiskan dan kadang tidak.

3. Pola Eliminasi
a) Keadaan sebelum sakit : BAB dan BAK tidak bermasalah (BAB 1x/hari dan BAK kira-kira 6-7x/hari)
b) Keadaan sejak sakit : BAB 1x dalam sehari, BAK tidak lancar dan hanya berkemih sedkit-sedikit

4. Pola Aktivitas Dan Latihan


a) Keadaan sebelum sakit : melakukan aktibitas sevara mandiri
b) Keadaan sejak sakit : membutuhkan bantuan orang lain ketika ingin beraktivitas

5. Pola Istirahat Dan Tidur


a) Keadaan sebelum sakit : tidur 6-8 jam sehari
b) Keadaan sejak sakit : tidak cukup tidur di malam hari akibat nyeri yang di rasakan (kurang lebih 4 jam kadang terbangung)
6. Pola Persepsi kognitif
a) Keadaan sebelum sakit : tidak ada gangguan pada peglihata maupun pendengaran, dapat mengingat kejadia yang telah berlalu.
b) Keadaan sejak sakit : : tidak ada gangguan pada peglihata maupun pendengaran, dapat mengingat kejadia yang telah berlalu.

7. Pola Persepsi Dan Konsep Diri


a) Keadaan sebelum sakit : menerima dirinya dan bangga denga pencapaiannya selama ini.
b) Keadaan sejak sakit : merasa tidak percaya diri, kurang menerima keadaannya akibat perubahan bentuk pada tungkai.

8. Pola Peran Hubungan dengan sesama


a) Keadaan sebelum sakit : mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga, dan teman di lingkungan kerja
b) Keadaan sejak sakit : di temani oleh keluarganya

9. Pola Reproduksi Seksualitas


a) Keadaan sebelum sakit : tidak ada gangguan pada reproduksi seksualitas
b) Keadaan sejak sakit : tidak gangguan reproduksi sosialitas

10. Pola Koping Dan Toleransi Stress


a) Keadaan seblum sakit : menceritakan ke keluarganya jika memiliki masalah
b) Keadaan sejak sakit : sangat koomperatif selama dirumah sakit, komunikasi baik.

11. Pola Nilai Dan Keyakinan.


a) Keadaan sebelum sakit : rajin beribadah
b) Keadaan sejak sakit : sering berdoa untuk kesembuhannya
B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS :- Agen pencedera Nyeri akut
fisiologis
DO: (D.0077)
- Nyeri
- ekspresi wajah meringis
- gelisah

2 DS: - Hambatan lingkungan Gangguan pola tidur


(D.0055)
DO :
- sulit tidur
- nyeri

3 DS: - Kekakuan sendi Gangguan mobilitas


(D.0054) fisik
DO:
- rentan gerak ROM
menurun
- sendi kaku
4 DS: - Perubahan fungsi tubuh Gangguan citra
(D.0083) tubuh
DO:
- Deformitas
- Respon non verbal pada
perubahan dan persepsi
tubuh
5 DS:- Kurang terpapar Defisit Pengetahuan
informasi (D.0111)
DO:
- Tidak/kurang mengetahui
faktor yg mempengaruhi
kesehatan
- Menunjukkan persepsi yang
keliru terhadap masalah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

N DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
1 Nyeri akut b/d Agen pencedera fisiologis (D.0077)
2 Gangguan pola tidur b/d Hambatan lingkungan (D.0055)
3 Gangguan mobilitas fisik b/d Kekakuan sendi (D.0054)
4 Gangguan citra tubuh b/d Perubahan fungsi tubuh (D.0083)

5 Defisit pengetahuan b/d Kurang terpapar informasi (D.0111)


D. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN (SDKI) KRITERIA HASIL (SIKI)
(SLKI)

1 Kurang terpapar informasi Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (L.08238)


(D.0111) tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi,
...x...jam diharapkan karakteristik, durasi,
tingkat nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas,
menurun dengan kriteria intensitas nyeri
hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
o Keluhan nyeri 5 3. Kontrol lingkungan yang
o Meringis 5 memperberat rasa nyeri
o Gelisah 5 4. Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kolaborasi pemberian
analgesik

Pemberian Analgesik
(I.08243)
6. Identifikasi karakteristik
nyeri
7. Identifikasi kesesuaian jenis
analgesik dengan tingkat
keparahan nyeri
8. Jelaskan efek terapi dan
efek samping obat
9. Kolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesik, sesuai
indikasi.

2 Gangguan pola tidur b/d Setelah dilakukan Edukasi aktivita/istirahat


Hambatan lingkungan tindakan keperawatan (I.12362)
(D.0055) ...x...jam diharapkan pola 1. Identifikasi kesiapan dan
tidur (L.05045) membaik kemampuan menerima
informasi
dengan kriteria hasil:
2. Sediakan media pengaturan
o Kesulitan tidur cukup aktivitas dan istirahat
meningkat 4 3. Ajarkan cara mengidentifikasi
target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
Menejemen nyeri (I.08238)
4. Identifikasi skala nyeri
5. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
6. Kontrol lingkungam yang
memperberat rasa nyeri
7. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
8. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan Dukungan mobilisasi tubuh
b/d Kekakuan sendi tindakan keperawatan 1. Identifikasi tolenransi fisik
(D.0054) ...x...jam diharapkan melakukan pergerakan
mobilitas fisik (L.05042) 2. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
dan pergerakan sendi
meningkatkan pergerakan
(L.05044) meningkat 3. Anjurkan melakukan
dengan kriteria hasil: mobilisasi dini
o Rentan gerak 5
o Sendi pada tubuh 5 Teknik latihan penguatan sendi
4. Identifikasi keterbatasan
fungsi dan gerak sendi
5. Berikan posisi tubuh
optimal untuk gerakan sendi
pasif atau aktif
6. Ajarkan melakukan rentan
gerak aktif dan pasif secara
sistematis
7. Kolaborasi dengan
fisoterapi dalam
mengembangkan dan
melaksanakan program
latihan
4 Gangguan citra tubuh b/d Setelah dilakukan Promosi citra tubuh (I.09305)
Perubahan fungsi tubuh tindakan keperawatan 1. Monitor apakah pasien bisa
(D.0083) ...x...jam diharapkan citra melihat bagian tubuh yang
tubuh meningkat berubah
(L.09067) dengan 2. Diskusikan perubahan tubuh
kriteria hasil: dan fungsinya
o Melihat bagian tubuh 3. Anjurkan mengungkapkan
5 gambaran diri terhadap citra
tubuh
4. Latih mengungkapkan
kemampuan diri dari orang
lain maupun kelompok
5 Defisit pengetahuan b/d Setelah dilakukan Edukasi kesehatan (I.12383)
Kurang terpapar informasi tindakan keperawatan 1. Identifikasi kesiapan dan
(D.0111) ...x...jam diharapkan kemampuan menerima
tingkat pengertahuan informasi
(L.12111) membaik 2. Sediakan materi dan media
dengan kriteria hasil: pendidikan kesehatan
o Kemampuan 3. Jadwalkan pendidikan
menjelaskan kesehatan sesuai
pengetahuan tentang kesepakatan
suatu topik 5 4. Jelaskan faktor rid\siko
yang dapat mempengaruhi
kesehatan

E. EVALUASI

N EVALUASI
O
1 S:

O:
- Nyeri
- ekspresi wajah meringis
- gelisah

A : Masalah tidak teratasi.

P : Lanjutkan intervensi (2,3,4,5,7,8)


2 S:

O:
- sulit tidur
- nyeri

A : Masalah tidak teratasi.


P : Lanjutkan intervensi pada (3,6,7,8)
3 S:
O:
- rentan gerak ROM menurun
- sendi kaku

A : Masalah tidak teratasi.

P : Lanjutkan intervensi (2,3,5,6)


4 S:

O:
- Deformitas
- Respon non verbal pada perubahan dan persepsi tubuh

A : masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

5 S:

O:
- Tidak/kurang mengetahui faktor yg mempengaruhi kesehatan
- Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah

A : masalah teratasi teratasi

P: hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

PPNI 2018, Standar diagnosis keperawatan indonesia, defenisi dan indikator diagnostik keperaatan. edisi 1 jakarta DPP PPNI
PPNI 2018, standar intervensi keperawatan indonesia. Defenisi dan tindakan keperawatan. edisi 1 jakarta DPP PPNI
PPNI 2018, standar luaran keperawatan indonesia. Defenisi dan kreteria hasil keperawata. edisi 1 jakarta, DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai