Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI

BELAJAR INGATAN DAN AMNESIA

Disusun oleh kelompok 11 :

1. YULIANA (020.01.3709)
2. M RIZWAR LAKSONO A.A (020.01.3710)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatanm (STIKES) Mataram


Tahun pelajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,dan
hidayah -Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Biopsikologi
belajar ingatan dan amnesia

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

1
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 3

A. Latar belakang ........................................................................................................... 3

B. Rumusan masalah ..................................................................................................... 3

C. Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II .................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN .................................................................................................................... 5

A. Definisi ........................................................................................................................ 5

B. Jenis- jenis Daya ingat............................................................................................... 6

C. Gangguan daya ingat (Amnesia) .............................................................................. 8

BAB III ................................................................................................................................ 12

PENUTUP ........................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam pembahasan ini saya akan membahas tentang Belajar,Ingatan dan
Amnesia sebelum kita masuk lebih dalam saya akan menjelaskan satu per satu
pengertian belajar,ingatan dan amnesia. Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat
sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak
bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal ,Ingatan atau sering disebut
memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan
informasi dan yang terakhir Amnesia adalah dokumen hilanganya ingatan terutama
tentang masa lalu, hal menjadi lupa tentang apa yang terjadi sebelumnya.

Belajar berhubungan dengan bagaimana pengalaman mengubah otak, dan


ingatan berhubungan dengan bagaimana dengan perubahan-perubahan di simpan dan
setelah itu diaktifkan kembali. Tanpa kemampuan untuk belajar dan mengingat, kita
akan mengalami setiap saat seolah-olah terbangun dari tidur seumur hidup. Setiap
orang adlah orang asing, dan setiap kata tdak akan di pahami.

Pengetahuan kita tentang peran-peran ini banyak berasal dari studi terhadap
pasien-pasien neuropsikologis* dengan amnesia yang dihasilkan oleh kerusakan otak
(semua kehilangan ingatan yang bersifat patalogis) dan dari penelitian terhadap
model-model benatang untuk masalah ingatan yang sama

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi belajar ingat dan amnesia?
2. Apa saja jenis-jenis daya ingat?
3. Apa saja jangguan daya ingat (Amnesia)?

3
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi belajar ingat dan amnesia.
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis daya ingat
3. mengetahui apa saja jangguan daya ingat (Amnesia)

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Neuroplastisitas adalah konsep neurosains yang merujuk kepada kemampuan
otak dan sistem saraf semua spesies untuk berubah secara struktural dan fungsional
sebagai akibat dari input lingkungan. Plastisitas terjadi dalam berbagai tingkatan, dari
perubahan seluler yang terlibat dalam pembelajaran, hingga perubahan bersakal besar
yang terlibat dalam pemetaan ulang kortikal sebagai tanggapan kepada luka. Bentuk
plastisitas yang paling umum diakui adalah pembelajaran, memori, dan pemulihan
dari luka otak. Selama abad ke-20, para ilmuwan neurosains meyakini bahwa struktur
otak relatif tetap setelah periode kritis selama kecil. Keyakinan ini telah diruntuhkan
oleh penemuan-penemuan terbaru yang menunjukkan bahwa banyak aspek otak yang
tetap plastis bahkan hingga dewasa.

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut
teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respons.

Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak
dalam pengambilan informasi. Ingatan banyak dipelajari dalam psikologi kognitif dan
ilmu saraf. Terkait dengan bagaimana perubahan yang ada disimpan dan saat
dibutuhkan, akan diaktivasi kembali.

5
B. Jenis- jenis Daya ingat
daya ingat dan memori adalah kemampuan individu dalam menyimpan dan
memproduksi kembali pengalaman, pengetahuan, atau informasi yang pernah
didapatkannya. Informasi yang disimpan di dalam otak itu disebut memori/ingatan.

Menurut Santrock (2005) dan Jaeggi (2011), daya ingat atau memori dapat
diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Memori jangka pendek (Short Term Memory)


Memori atau ingatan jangka pendek adalah suatu proses penyimpanan
ingatan sementara. Ingatan jangka pendek disebut juga working memory
karena informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi
masih diperlukan. Jika informasi tidak diulang kembali dalam kurun
waktu 30 detik, maka informasi pada ingatan jangka pendek akan
menghilang. Informasi tersebut disimpan secara akustik (lewat bunyi yang
dikeluarkannya) lebih daripada secara visual (lewat penampakannya).
Memori jangka pendek dapat untuk mencerminkan kemampuan dari
pikiran manusia yang dapat menyimpan seberapa informasi dalam waktu
yang relatif singkat dan terbatas. Ada kemungkinan bahwa tidak setiap ide
sementara itu dapat diakses, atau bahkan, dalam keadaan sadar sekalipun.
Sebagai contoh, sesuai konsep di atas, jika anda berbicara dengan

6
seseorang yang memiliki aksen asing, maka secara tidak sengaja anda
terpengaruh dan mengubah cara bicara anda mengikuti aksen mereka,
maka anda dipengaruhi oleh alam bawah sadar anda (dan itu tidak dapat
dikontrol) aspek dari memori jangka pendek.
2. Memori jangka panjang (Long Term memory)
Memori jangka panjang adalah suatu proses penyimpanan informasi
yang relatif permanen. Memori jangka panjang merupakan penyimpanan
yang luas dari pengetahuan dan catatan dari peristiwa sebelumnya.
Memori jangka panjang bertambah seiring bertambahnya usia selama
masa pertengahan dan akhir kanak-kanak. Sistem memori jangka panjang
memungkinkan kita hidup dalam dua dunia, yaitu masa lalu dan masa
sekarang. Kemampuan untuk dapat mengingat masa lalu dan
menggunakan informasi tersebut untuk dimanfaatkan saat ini merupakan
fungsi dari memori jangka panjang.
Sistem memori jangka panjang memungkinkan kita hidup dalam dua
dunia, yaitu masa lalu dan masa sekarang. Kemampuan untuk dapat
mengingat masa lalu dan menggunakan informasi tersebut untuk
dimanfaatkan saat ini merupakan fungsi dari memori jangka panjang.
Kapasitas yang dimiliki memori jangka panjang sepertinya tidak terbatas.
Informasi dalam jumlah yang sangat besar yang tersimpan dalam memori
jangka panjang, memungkinkan individu untuk belajar, menyesuaikan diri
dengan lingkungan, serta mengembangkan identitas diri dan sejarah
kehidupan.
3. Memori Sensor (Sensory Memory)
Memori sensor adalah proses penyimpanan ingatan melalui jalur
saraf-saraf sensori yang berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi
yang diperoleh melalui panca indra (penglihatan, perabaan, penciuman,
pendengaran, dan pengecapan) hanya mampu bertahan selama 1 atau 2
detik. Memori sensor tidak seluruhnya berbeda dengan memori jangka
pendek. Memori sensor merupakan istilah yang merujuk pada memori

7
yang digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan suatu tindakan.
Sebagai contoh, ketika membuat suatu masakan, tidak melakukan
kesalahan seperti dua kali memasukkan bumbu masakan yang sama.
4. Memori Implisit atau Prosedural
Memori prosedural merupakan memori mengenai cara melakukan
sesuatu, seperti cara menyisir, menggunakan pensil, dan lain sebagainya.
Memori prosedural ini juga disebut memori implisit karena apabila suatu
kemampuan telah dimiliki seseorang, maka kemampuan tersebut tidak
lagi memerlukan pemrosesan secara sadar. Memori implisit adalah
pemanggilan kembali informasi terkait suatu peristiwa atau suatu objek
yang mempengaruhi tindakan dan pikiran yang dilakukan tanpa usaha
secara sadar. Jadi, memori implisit dipanggil kembali secara tidak sadar.
5. Memori Eksplisit atau Deklaratif
Pemanggilan kembali informasi terkait suatu peristiwa atau suatu
objek secara sadar disebut dengan memori eksplisit. Contohnya, ketika
seseorang ingin menceritakan masa lalunya kepada orang lain, maka yang
dilakukannya adalah secara sadar memanggil kembali informasi-
informasi masa lalu di dalam ingatannya
6. Memori Flashbulb
Memori Flashbulb merupakan memori pada situasi dimana seseorang
untuk pertama kalinya belajar/mencoba sesuatu yang sangat berkesan
baginya atau yang secara emosional menyentuh perasaannya.

C. Gangguan daya ingat (Amnesia)


Amnesia adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab amnesia dapat
berupa organik atau fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak,
akibat trauma atau penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat
sedatif) dan yang terparah bisa juga disebabkan oleh opeerasi transplantasi sum-sum
tulang belakang. Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya
mekanisme pertahanan ego. Amnesia dapat pula terjadi secara spontan, seperti terjadi

8
pada transient global amnesia. Jenis amnesia global ini umum terjadi mulai usia
pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan biasanya berlangsung kurang
dari 24 jam.

Dampak lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa


depan dan akan menyebabkan penderita akan selalu terbayang peristiwa yang telah
terjadi dan terlupakan jika bertemu kembali dengan sesuatu yang terlupakan tersebut.
Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National
Academy of Sciences menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan pada
hipokampus tidak dapat membayangkan masa depan. Hal ini terjadi karena bila
seorang yang normal membayangkan masa depan, mereka menggunakan pengalaman
masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin dihadapi. Sebagai contoh,
seseorang yang mencoba membayangkan apa yang akan terjadi dalam pesta yang
hendak didatanginya akan menggunakan pengalaman pesta sebelumnya untuk
membantu mengkonstruksi kejadian pada masa depan.

a. Anterograde amnesia: kejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak


ditransfer ke ingatan jangka panjang yang permanen. Penderitanya tidak
akan bisa mengingat apapun yang terjadi setelah munculnya amnesia ini
walaupun baru berlalu sesaat.
b. Retrograde amnesia: ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan
masa lalu yang lebih dari peristiwa lupa biasa.
Kedua kategori amnesia tersebut dapat muncul bersamaan pada pasien
yang sama. Contohnya seperti pada pengendara sepeda motor yang tidak
mengingat akan pergi kemana dia sebelum tabrakan (retrograde amnesia),
juga melupakan tentang kejadian di rumah sakit dua hari setelahnya
(anterograde amnesia).
c. Amnesa parsial: ketidakmampuan mengingat beberapa orang dalam
jangka waktu 3 tahun bahkan selamanya, kejadian ini biasanya disebabkan
oleh seseorang tersebut mengalami operasi transplantasi sum-sum tulang
belakang. Kejadian ini cukup langka karna tidak banyak orang yang mau

9
untuk melakukan tranplantasi sum-sum tulang belakang untuk pengobatan
penyakit Thalassemia Mayor.
1. Amnesia Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyebab utama lain untuk amnesia. Tanda
pertama penyakit Alzheimer sering kali berupa kemunduran ingatan ringan. Akan
tetapi, gangguan ini bersifat progresif. Pada akhirnya, demensia berkembang dan
menjadi sangat berat sehingga pasien tidak mampu melakukan aktivitas yang
sangat sederhana sekalipun (misalnya, makan,berbicara,mengenali pasangannya,
atau mengontrol buang air kecil). Penyakit Alzheimer adalah sebuah penyakit
terminal.
Upaya untuk memahami basis neural amnesia Alzheimer di fokuskan pada
pasien-pasien Alzheimer predemensia (pasien Alzheimer yang belum
mengembangkan demensia). Deficit ingatan pasien-pasien lebih umum
dibandingkan yang terkait dengan kerusakan lobus temporal medial, kerusakan
diensefalik medial, atau sindroma korsakoff (butters & delis, 1995). Selain deficit
anterograd dan retrograde berat pada tes-tes ingatan ekspilisit, pasien Alzheimer
predemensia sering kali defisien, sementara ingatan implicit untuk belajar
sensorimotor tidak (Gabriel et al., 1993; Postle, Corkin, & Groedon, 1996)
2. Neuroanatomi
ingatan pengenalan objek Betapapun menarik dan informatikanya studi
terhadap para pasien amnesik (penderita amnesia), studi ini memiliki
keterbatasan penting. Banyak pertanyaan tentang basis neural amnesia hanya
dapat dijawab melalui eksperimen terkontrol. Sebgai contoh untuk
mengidentifikasi struktur otak yang berpartisipasi diberbagai macam ingatan,
perlu untuk membuat lesi yang benar-benar tepat di berbagai struktur dalam
mengontrol apa dan kapan subjek belajar, serta bagaimana an kapan retensi
mereka dites. Oleh karena eksperimen semacam itu mustahil dilakukan dengan
subjek manusia, ada upaya untuk menegmbangkan model-model binatang untuk
amnesia yang dihasilkan oleh kerusakan otak pada manusia.

10
Laporan-laporan pertama tentang kasus H.M. pada 1950-an memicu upaya
massif untuk mengembangkan model binatang untuk gangguannya agar binatang
itu dapat dijasikan subjek analisis eksperimental. Ditahun-tahun awalnya, upaya
ini gagal total, lesi pada struktur-struktur lobus temporal medial tidak
menghasilkan amnesia anterograd pada tikus, kera, atau spesies-spesies
nonmanusia lainnya

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar berhubungan dengan bagaimana pengalaman mengubah otak, dan ingatan
berhubungan dengan bagaimana dengan perubahan-perubahan di simpan dan setelah
itu diaktifkan kembali. Tanpa kemampuan untuk belajar dan mengingat, kita akan
mengalami setiap saat seolah-olah terbangun dari tidur seumur hidup. Setiap orang
adlah orang asing, dan setiap kata tdak akan di pahami.
Pengetahuan kita tentang peran-peran ini banyak berasal dari studi terhadap
pasien-pasien neuropsikologis* dengan amnesia yang dihasilkan oleh kerusakan otak
(semua kehilangan ingatan yang bersifat patalogis) dan dari penelitian terhadap
model-model benatang untuk masalah ingatan yang sama.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Neuroplastisitas

https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar

https://id.wikipedia.org/wiki/Ingatan

Suarya, Luh M. K. S. dkk. 2016. Bahan Ajar Biopsikologi. Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana.

Pinel, John P. J. 2009. Biopsikologi: edisi ketujuh. Diterjemahkan oleh Helly


Prajitno Soejipto dan Sri Mulyantini Soejipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

13

Anda mungkin juga menyukai