Anda di halaman 1dari 8

Gizi Indon 2019, 42(1):53-60

GIZI INDONESIA
Journal of The Indonesian Nutrition Association
p-ISSN: 0436-0265 e-ISSN: 2528-5874
http://ejournal.persagi.org/index.php/Gizi_Indon

PERBEDAAN EDUKASI KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SD MENGGUNAKAN


METODE CERAMAH DENGAN ALAT PERAGA DAN MEDIA AUDIOVISUAL

Differences in Vegetable and Fruit Consumption Education in Elementary School Children


Using Lecture Methods with Props And Audiovisual

Septian Emma Dwi Jatmika1, Firnadea Ekarizky Safrilia2


1,2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan

E-mail: septianemma@ikm.uad.ac.id

Diterima: 21-12-2018 Direvisi: 23-01-2019 Disetujui terbit: 01-02-2019

ABSTRACT

The consumption of fruit and vegetables for children are quite less in Yogyakarta, it is around 93,6 percent
Another effort to increase the consumption of vegetables and fruits are rising knowledge and attitude by
health promotion with education methods used props and audiovisual media. This research was
conducted to know the difference between lecture method with props and audiovisual media for children
knowledge and attitude about the consumption of vegetables and fruits.This study was an experimental
quasi study with a control group design of pretest and post test non-equivalent. The sampling research
used purposive sampling with 55 students of 5 elementary grade. The test were use unpaired T tests.The
result are shown that there was no different between lecturer methods with props and audiovisual media
to children knowledge (p=0,073) and attitude (p=0,492) about consumed vegetable an fruits.

Keywords: consumption of vegetables and fruit, lecture methods, props, audiovisual

ABSTRAK

Di Yogyakarta anak yang kurang mengkonsumsi sayur dan buah masih sangat kurang yaitu 93,6 persen.
Salah satu upaya meningkatkan konsumsi sayur dan buah tersebut adalah meningkatkan pengetahuan
dan sikap dengan cara melakukan promosi kesehatan dengan metode penyuluhan ceramah menggunakan
alat peraga dan menggunakan media audio visual. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan
metode ceramah dengan alat peraga dan media audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap anak
tentang konsumsi sayur dan buah. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan
rancangan kelompok kontrol pretest dan posttest non ekuivalen. Pengambilan sampel penelitian
menggunakan purposive sampling dengan 55 siswa kelas 5 SD. Pengukuran diuji menggunakan uji T
tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tidak ada perbedaan metode ceramah dengan alat
peraga dan media audiovisual terhadap pengetahuan (p=0,073) dan sikap (p=0,492) anak tentang
konsumsi sayur dan buah. Pihak sekolah dapat menambahkan program sekolah yang berhubungan
dengan konsumsi sayur dan buah serta dapat mengembangkan metode penyuluhan maupun
pembelajaran yang dibantu dengan media seperti metode ceramah dengan menggunakan media
audiovisual dan alat peraga.

Kata kunci: konsumsi sayur dan buah, metode ceramah, alat peraga, audiovisual

53
Gizi Indon 2019, 42(1):53-60 Perbedaan edukasi konsumsi sayur dan buah... Septian EDJ., dkk.

PENDAHULUAN mengatakan jika memakan sayur akan muntah.


Hasil wawancara dengan siswa juga terdapat

S
ayur dan buah merupakan salah satu beberapa siswa yang tidak suka makan sayur
sumber makanan yang mengandung dan buah dengan berbagai alasan seperti
banyak zat gizi yang harus dikonsumsi bosan, lebih suka makan cepat saji, ada buah
manusia setiap kali makan. Tidak hanya bagi yang berduri, kemudian beberapa siswa juga
orang dewasa, mengonsumsi sayur dan buah tidak mengetahui manfaat buah dan sayur
sangat penting untuk dikonsumsi sejak usia karena saat ditanya beberapa pertayaan
anak-anak1. Konsumsi sayur dan buah pada seputar buah dan sayur kemudian juga terlihat
anak saat ini masih sangat kurang, menurut saat jam istirahat banyak siswa yang memilih
Kemenkes tahun 2010-2013 menunjukkan jajan di luar sekolah. Kemudian kantin sekolah
bahwa secara nasional perilaku anak yang juga terlihat kecil di bawah tangga dan tidak
kurang mengonsumsi sayur dan buah masih menjual sayur dan buah. Sehingga dalam
diatas 90 persen dan ditahun 2014 97,7 persen penelitian ini, peneliti ingin menilai pengetahuan
untuk anak Indonesia kurang mengonsumsi dan sikap anak tentang konsumsi sayur dan
sayur dan buah2. Daerah Istimewa Yogyakarta buah dengan menggunakan metode ceramah
yang makan sayur dan buah sampai tiga kali dan alat peraga dengan ceramah dan media
sehari hanya 15-16 persen3. audiovisual.
Kurangnya pengetahuan dan sikap dapat
mempengaruhi perilaku konsumsi sayur dan
METODE PENELITIAN
buah pada anak. Salah satu upaya
meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam
perilaku konsumsi sayur dan buah adalah Metode penelitian yang digunakan adalah
dengan cara melakukan promosi kesehatan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
dengan metode penyuluhan ceramah quasi eksperimental. Penelitian ini subjek tidak
menggunakan alat peraga dan menggunakan dikelompokan secara acak, akan tetapi peneliti
media audio visual. Adanya pesan kesehatan menerima keadaan subjek sesuai dengan
kepada anak dapat merubah pengetahuan rekomendasi guru. Rancangan penelitian yang
tentang kesehatan yang lebih baik, sehingga digunakan adalah rancangan kelompok kontrol
dapat berpengaruh terhadap perilaku4. pretest dan posttest non ekuivalen. Lokasi
Ceramah dapat dilakukan dengan kombinasi penelitian dilakukan di SD Negeri Glagah kota
metode yang bervariasi. Salah satunya dengan Yogyakarta yang beralamat di Jalan Prof. Dr.
menggunakan alat peraga. Alat peraga adalah Soepomo S.H., Janturan, Umbulharjo, Kota
alat bantu pendidikan yang digunakan dalam Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
menyampaikan sesuatu atau bahan pengajaran, Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas
karena pengetahuan setiap manusia diterima V tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah 2
atau ditangkap melalui panca indera sehingga kelas. Satu kelas berisi 28 siswa dan satu kelas
pengetahuan yang diperoleh semakin jelas5. lagi berisi 27 siswa. Teknik sampling yang
Media audiovisual adalah cara menyampaikan digunakan adalah purposive sampling.
materi dengan menggunakan mesin-mesin Penggunaan purposive sampling ini untuk
elektronik untuk menyajikan pesan-pesan menunjukkan perlakuan yang berbeda sehingga
audiovisual. Penggunaan media audio visual sampel diambil sebanyak dua kelompok yaitu
sangat berperan penting untuk membantu kelompok eksperimen yaitu kelas VB di SD
masyarakat dalam memahami pesan dan Negeri Glagah Yogyakarta dan kelompok
informasi yang disampaikan. Penggunaan pembanding di kelas VC SD Negeri Glagah
audiovisual sangat efektif untuk meningkatkan Yogyakarta. Instrumen pada penelitian ini
hasil belajar seseorang4. adalah kuesioner dengan materi yang meliputi
Studi pendahulan yang telah dilakukan di jenis sayur dan buah, anjuran konsumsi sayur
SD Negeri Glagah Kota Yogyakarta didapatkan dan buah, manfaat sayur dan buah, dan
hasil wawancara dengan salah satu guru bahwa dampak tidak mengonsumsi sayur dan buah.
siswa memiliki kebiasaan makan yang Penelitian ini menggunakan alat peraga
bervariatif dan ada beberapa siswa yang tidak berupa sayur dan buah asli serta audiovisual.
suka makan sayur, salah satu siswa Alat peraga yang berupa sayur dan buah asli

54
Gizi Indon 2019, 42(1):53-60 Perbedaan edukasi konsumsi sayur dan buah... Septian EDJ., dkk.

sebagai alat bantu dalam menyampaikan adalah Uji Mann Whitney digunakan untuk
intervensi mengenai konsumsi jenis dan macam mengetahui perbedaan pemberian intervensi
sayur dan buah, kemudian alat peraga berupa dengan metode ceramah menggunakan alat
foto atau gambar yang berisi gambar mengenai peraga dan metode ceramah menggunakan
dampak dan manfaat mengkonsumsi sayur dan media audiovisual, uji ini dilakukan karena
buah. Dan Audiovisual yang berupa video sebaran data tidak berdistribusi normal.
animasi mengenai konsumsi sayur dan buah.
Dari 16 video peneliti menggunakan 7 video HASIL
animasi yang bersumber dari youtube dengan
keyword konsumsi sayur dan buah dan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5
konsumsi sayur dan buah untuk anak. Total dari SD dengan jumlah siswa sebanyak 55 anak
video-video tersebut yaitu 25: 00 menit. Video yang terbagi menjadi 2 kelas. Kelas pertama
tersebut dipilih sesuai dengan ketentuan materi adalah kelas 5C yang diberi intervensi
meliputi jenis sayur dan buah, manfaat sayur menggunakan metode ceramah dengan alat
dan buah, dan dampak sayur dan buah. peraga. Kelas kedua adalah kelas 5B yang
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu Ada diberikan intervensi menggunakan metode
perbedaan rerata antara pengetahuan dan ceramah dengan media audiovisual. Hasil
sikap konsumsi sayur dan buah dengan pengetahuan dan sikap sesudah diberi
menggunakan metode ceramah dengan alat intervensi dengan metode ceramah
peraga dan media audiovisual pada anak di SD menggunakan alat peraga dan media
Negeri Glagah Yogyakarta. Uji yang dilakukan audiovisual dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1
Hasil Pengetahuan dan Sikap Sesudah Diberi Intervensi dengan Metode Ceramah Menggunakan Alat
Peraga dan Media Audiovisual pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Glagah Kota Yogyakarta

Media Persentase Alat Persentase


Variabel Hasil
Audiovisual (%) Peraga (%)
Menurun 3 10,72 3 11,11
Pengetahuan Meningkat 20 71,43 21 77,78
Sama 5 17,85 3 11,11
Menurun 1 3,57 6 22,23
Sikap Meningkat 24 85,71 19 70,37
Sama 3 10,72 2 7,40
Total 28 100,00 27 100,00

Tabel 2
Hasil Uji Mann-Whitney Test Pengetahuan dan Sikap Setelah Diberi Intervensi dengan Metode
Ceramah Menggunakan Alat Peraga dan Media Audiovisual

Variabel
Variabel Pengetahuan Mean Min Max p

Media Audiovisual 22,71 19 27


Pengetahuan 0,073
Alat peraga 22,72 20 27
Media Audiovisual 59,71 49 67
Sikap 0,492
Alat peraga 60,96 50 68

55
Gizi Indon 2019, 42(1):53-60 Perbedaan edukasi konsumsi sayur dan buah... Septian EDJ., dkk.

Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa Sedangkan untuk melihat perbedaan


sebanyak 71,43 persen dari 28 siswa metode ceramah dengan alat peraga dan media
mengalami peningkatan pengetahuan sesudah audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap
diberikan intervensi dengan media audiovisual setelah diintervensi dapat dilihat pada Tabel 2.
sebanyak 10,72 persen dari 28 siswa Berdasarkan Tabel 2 bahwa nilai rata-rata
mengalami penurunan. Dan siswa yang tidak pengetahuan pada metode ceramah
mengalami peningkatan sebanyak 17,85 persen menggunakan media audiovisual adalah 22,71
dari 28 siswa dan diketahui bahwa sebanyak dan alat peraga adalah 22,72 sedangkan nilai
77,78 persen dari 27 siswa mengalami rata-rata sikap pada metode ceramah
peningkatan sesudah diberikan intervensi menggunakan media audiovisual adalah 59,71
dengan metode ceramah menggunakan alat dan alat peraga 60,96. artinya perbedaan nilai
peraga, 11,11 persen dari 27 siswa mengalami rata-rata pada media audivisual dan alat peraga
penurunan. Dan siswa yang tidak mengalami sangat sedikit atau tidak jauh berbeda.
peningkatan sebanyak 11,11 persen dari 27 Perbedaan metode ceramah dengan
siswa. menggunakan alat peraga dan media
Pada variabel sikap diketahui bahwa audiovisual dapat diliat dari nilai p value atau
sebanyak 85,71 persen dari 28 siswa nilai sig (2-tailed) pada Tabel 16. Hasil pada
mengalami peningkatan sikap sesudah nilai sig (2-tailed) menunjukkan pada variabel
diberikan intervensi media audiovisual, hanya pengetahuan dengan menggunakan alat peraga
3,57 persen dari 28 siswa mengalami dan media audiovisual yaitu 0,073 dan varibel
penurunan, siswa yang tidak mengalami sikap dengan menggunakan alat peraga dan
peningkatan sebanyak 10,72 persen dan media audiovisual yaitu 0,492 yang berarti nilai
diketahui bahwa sebanyak 70,37 persen dari 27 sig (2-tailed) > 0,05. Sehingga hasilnya adalah
siswa mengalami peningkatan sikap sesudah tidak ada perbedaan rerata antara pengetahuan
diberikan intervensi dengan metode ceramah dan sikap konsumsi sayur dan buah dengan
menggunakan alat peraga, 22,23 persen dari 28 menggunakan metode ceramah dengan alat
siswa mengalami penurunan. Dan siswa yang peraga dan media audiovisual pada anak di SD
tidak mengalami peningkatan sebanyak 7,40 Negeri Glagah Kota Yogyakarta
persen dari 27.

BAHASAN Ceramah dapat dilakukan dengan kombinasi


metode yang bervariasi. Penggabungan metode
Perbedaan pengetahuan antara kelompok dan media ditambah dengan memperhatikan
metode ceramah dengan menggunakan alat karakteristik responden merupakan hal utama
peraga dan kelompok metode ceramah yang dijadikan pedoman bagi penelitian
menggunakan media audiovisual menunjukkan intervensi. Sehingga dalam hal ini
bahwa tidak terdapat perbedaan rerata antara penggabungan metode dan media seperti
pengetahuan konsumsi sayur dan buah pada metode ceramah digabung dengan media
kedua kelompok tersebut karena hasil pada nilai audiovisual atau media alat peraga dapat
sig (2-tailed) menunjukkan pada variabel mendukung meningkatnya pengetahuan siswa
pengetahuan dengan menggunakan alat peraga dengan baik7.
dan media audiovisual yaitu 0,073. Begitu juga Media audiovisual merupakan alat yang
pada hasil nilai rata-rata pengetahuan pada digunakan untuk meningkatkan kemampuan
metode ceramah menggunakan media otak, khususnya ketajaman otak dan daya ingat,
audiovisual dan alat peraga tidak jauh berbeda melalui media yang dapat didengar dan dilihat.
yaitu kelompok media audiovisual memiliki nilai Media audiovisual yaitu jenis media yang
22,71 dan kelompok alat peraga memiliki nilai mengandung unsur suara dan gambar yang
22,72. bisa dilihat. Salah satu tipe media audiovisual
Metode ceramah adalah salah satu cara yaitu audiovisual gerak yang menampilkan
menjelaskan suatu ide, pesan secara lisan suara dan gambar yang bergerak seperti film
kepada sekelompok pendengar. Penggunaan suara atau video. Pada penelitian ini media
metode ceramah juga efektif untuk pendidikan audiovisual yang digunakan adalah audiovisual
kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan6. gerak karena menggunakan film animasi

56
Gizi Indon 2019, 42(1):53-60 Perbedaan edukasi konsumsi sayur dan buah... Septian EDJ., dkk.

bergerak yang memberikan informasi berupa ceramah menggunakan media audiovisual


pentingnya konsumsi sayur dan buah. dapat dipengaruhi oleh indera penglihat dan
Penggunaan media tersebut sangat efektif pendengar. Meskipun alat peraga lebih banyak
untuk meningkatkan hasil belajar seseorang melibatkan panca indera, namun pada
karena melibatkan banyak panca indera penelitian ini alat peraga hanya melibatkan dua
sehingga informasi yang dilihat dan didengar panca indera saja yaitu pendengar dan
mudah diterima8. Pemilihan audio visual penglihat yang dapat mempengaruhi
sebagai media penyuluhan kesehatan dapat pengetahuan. Dari segi komunikasi kelas alat
diterima dengan baik oleh responden. Karena peraga dan kelas audiovisual sama-sama
media promosi kesehatan ini yang lebih menarik mendapatkan ceramah dengan materi yang
dan tidak monoton9 dan dapat meningkatkan sama dan untuk alat peraga yang digunakan
pengetahuan kesehatan10. Video merupakan menyesuaikan dengan materi yang ada di
media yang dapat menggambarkan suatu objek audiovisual. Sehingga hal ini menunjukkan
yang bergerak bersama-sama dengan suara bahwa tidak ada perbedaan antara metode
alamiah ataupun suara yang sesuai11. ceramah dengan alat peraga dan media
Alat peraga dalam promosi kesehatan audiovisual terhadap pengetahuan anak
dapat diartikan sebagai alat bantu untuk sekolah.
promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, Tingkat keberhasilan suatu informasi dapat
diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar dipengaruhi oleh metode yang tepat serta
komunikasi dan penyebarluasan informasi3. media pembelajaran seperti alat bantu
Biasanya alat peraga digunakan secara pendidikan berupa alat peraga yang dikemas
kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis secara menarik12 dan penerimaan pesan
dengan photo bahkan benda atau alat aslinya. melalui indera penglihatan adalah sebesar 90
Keuntungan alat peraga yaitu dapat persen sedangkan melalui indera pendengaran
menghindari salah pengertian/pemahaman atau adalah sebesar 5 persen sedangkan 5 persen
salah tafsir, dapat memperjelas apa yang lainnya untuk pengcapan, penciuman dan
diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap, perabaan13. Sehingga dapat disimpulakan
menarik serta memusatkan perhatian dan kedua media tersebut dapat meningkatkan
memberi dorongan yang kuat untuk melakukan pengetahuan karena menggunakan banyak alat
apa yang dianjurkan. Sesuai dengan teori diatas indera terutama indera penglihat.
saat penelitian anak-anak dapat melihat dan Sedangkan Perbedaan sikap antara
memegang sayur dan buah asli selain itu juga kelompok metode ceramah dengan
dapat melihat dampak yang diakibatkan apabila menggunakan alat peraga dan kelompok
tidak mengkonsumsi sayur dan buah melalui metode ceramah menggunakan media
tambahan alat peraga yaitu foto yang audiovisual menunjukkan hasil bahwa tidak
ditampilkan di power point. Peningkatan terdapat perbedaan rerata antara pengetahuan
pengetahuan pada post test terjadi karena konsumsi sayur dan buah pada kedua
pendidikan kesehatan disampaikan dengan kelompok tersebut karena hasil pada nilai sig
metode ceramah interaktif dan demonstrasi (2-tailed) menunjukkan pada variabel sikap
yang menggunakan alat peraga12. dengan menggunakan alat peraga dan media
Berdasarkan keuntungan yang dimiliki dua audiovisual yaitu 0,492 yang berarti nilai sig (2-
kelompok tersebut, kelompok metode ceramah tailed) > 0,05. Begitu juga pada hasil nilai rata-
dengan menggunakan media audiovisual rata pengetahuan pada metode ceramah
maupun kelompok metode ceramah menggunakan media audiovisual dan alat
menggunakan metode ceramah menggunakan peraga tidak jauh berbeda yaitu kelompok
alat peraga sama-sama memiliki kekuatan yang media audiovisual memiliki nilai 59,71 dan
dapat meningkatkan pengetahuan. Penelitian ini kelompok alat peraga memiliki nilai 60,96.
menggunakan metode ceramah dengan alat Media Audiovisual merupakan salah satu
peraga dan media audiovisual yang dapat media yang digunakan pada penelitian ini.
mempengaruhi pengetahuan responden. Media ini merupakan media yang baik untuk
Metode ceramah dengan alat peraga dapat digunakan saat promosi kesehatan karena
dipengaruhi oleh indera pendengar, penglihat, media tersebut melibatkan banyak indra dalam
peraba, pencium, perasa, sedangkan metode proses pembelajaran. Media audiovisual

57
Gizi Indon 2019, 42(1):53-60 Perbedaan edukasi konsumsi sayur dan buah... Septian EDJ., dkk.

mengandalkan pendengaran dan penglihatan pengetahuan alat peraga memiliki keuntungan


dari sasaran, dimana penggunaan audiovisual yaitu dapat menghindari salah
melibatkan semua alat indera pembelajaran, pengertian/pemahaman atau salah tafsir, dapat
sehingga semakin banyak indera yang terlibat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat
untuk menerima informasi, semakin besar lebih mudah ditangkap, menarik serta
kemungkinan isi informasi tersebut dimengerti memusatkan perhatian dan memberi dorongan
dan dipertahankan dalam ingatan.14 Proses yang kuat untuk melakukan apa yang
pendengaran dan pandangan yang didapat dari dianjurkan. Benda asli (objek) mempunyai
media audiovisual ini dapat menumbuhkan intensitas yang paling tinggi untuk
minat peserta didik dan selain itu juga proses mempersepsikan bahan pendidikan19. Sikap
pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan responden yang diberikan penyuluhan
dimana pun diperlukan sehingga mempercepat menggunakan alat peraga berupa slide foto
proses pemahaman dan memperkuat ingatan. yang ditampilkan pada powerpoint sebagian
Media audiovisual dapat mempengaruhi ketiga besar dikategorikan sikap sangat baik yaitu 88,4
domain pembelajaran dengan meningkatkan persen dan katagori baik sebesar 11,6 persen.6
pengembangan kognitif, mempengaruhi Hal ini terbukti saat dilakukan post test setelah
perubahan sikap dan ikut membangun intervensi menggunakan alat peraga hasil sikap
keterampilan motorik. Media audiovisual meningkat lebih baik dan pada saat intervensi
memberikan stimulus pada pendengaran dan melalui alat peraga foto, siswa dapat melihat
penglihatan, sehingga hasil yang diperolah lebih akibat apabila tidak mengkonsumsi sayur dan
maksimal.15 Penggabungan pendengaran dan buah secara rutin sehingga dapat menimbulkan
penglihatan mampun meningkatkan retensi rasa khawatir apabila tidak melakukan hal yang
motorik16. Kognitif video dapat memperkuat positif.
pemahaman siswa dan secara afektif, video Kerucut pengalaman Edgar Dale
dapat memperkuat siswa dalam merasakan menunjukkan bahwa media audiovisual
unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran melibatkan 30 persen memori yang bisa diingat
yang efektif.17 Pada penelitian ini untuk lebih oleh manusia karena sasaran dapat melihat dan
membangun sikap yang positif dalam konsumsi mendengar. Posisi alat peraga berada pada
sayur dan buah selain menggunakan media tingkatan melihat demontrasi melibatkan 50
audiovisual, penyampaian pesan dibantu juga persen memori yang bisa diingat karena
dengan metode ceramah yang dapat sasaran dapat melihat benda asli dan dapat
menyampaikan materi secara lisan dan cocok memegang buah asli19. Posisi alat peraga
untuk kalangan manapun. memang lebih tinggi dibandingkan dengan
Menurut Edgar Dale media audiovisual media audiovisual namun dengan berbagai
mempunyai banyak manfaat yaitu memberikan keuntungan media audiovisual yang disajikan
dasar-dasar konkrit untuk berfikir, membuat dengan menarik dapat menyamai kedudukan
pembelajaran lebih menarik, memungkinkan alat peraga dan berdasarkan hasil post test
hasil pembelajaran lebih tahan lama, pada kelas yang diberi intervensi menggunakan
memberikan pengalaman-pengalaman yang media audiovisual sikapnya meningkat
nyata, mengembangkan keteraturan dan sebanyak 85,71 persen dan hasil yang
kontinuitas berpikir, dapat memberikan didapatkan pada kelas alat peraga yaitu 70,37
pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara persen. Secara statistik hasil rata-rata post test
lain membuat kegiatan belajar lebih mendalam tidak bermakna atau berbeda jauh, namun
efisien dan beranekaragam, dan dapat dapat dilihat bahwa dengan audiovisual lebih
digunakan berulang-ulang. Selain itu dapat meningkatkan sikap.
Audiovisual memberikan kontribusi yang sangat Pada penelitian ini keduanya juga diberikan
besar dalam perubahan perilaku masyarakat, metode ceramah yang melibatkan 20 persen
terutama dalam aspek informasi dan persuasi.18 memori yang dapat diingat oleh manusia
Selain media audiovisual, alat peraga sehingga keduanya sama-sama memiliki
berupa buah asli dan foto juga merupakan keuntungan yang dapat meningkatkan sikap.
media yang digunakan untuk memberikan Edgar Dale juga menjelaskan bahwa pemberian
intervensi mengenai sayur dan buah. seperti pendidikan kesehatan pun akan lebih efektif dan
yang telah dijelaskan pada variabel optimal ketika menggunakan metode dan media

58
Gizi Indon 2019, 42(1):53-60 Perbedaan edukasi konsumsi sayur dan buah... Septian EDJ., dkk.

pendidikan kesehatan yang melibatkan banyak Saran


indera. Penggunaan alat peraga atau media Kepada siswa siswi SD Negeri Glagah
merupakan pengalaman salah satu prinsip untuk lebih meningkatkan konsumsi sayur dan
proses pendidikan. Media sangat membantu di buah, seperti memakan sayur dan buah secara
dalam melakukan penyuluhan agar pesan- rutin. Pihak sekolah dapat membantu siswa
pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas sisiwi dalam mengkonsumsi sayur dan buah
dan sasaran dapat menerima pesan tersebut seperti menyediakan sayur dan buah di kantin
dengan jelas dan tepat pula. Sesuai dengan dengan tampilan yang lebih menarik dan dapat
penelitian yang telah dilakukan yaitu memberikan peraturan atau jadwal siswa sisiwi
pemeberian edukasi tentang konsumsi sayur untuk membawa bekal sayur dan buah. Selain
dan buah menggunakan metode ceramah itu dapat menambahkan program sekolah yang
dengan media audiovisual dan alat peraga. berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah
Menurut para ahli indera, yang paling serta dapat mengembangkan metode
banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam penyuluhan maupun pembelajaran yang dibantu
otak adalah mata yaitu 75-87 persen. dengan media seperti metode ceramah dengan
Sedangkan lainnya tersalur melalui indera yang menggunakan media audiovisual dan alat
lain. Dari pengetahuan tersebut akan peraga
tersalurkan kedalam sikap, jika pengetahuan
baik maka akan mempengaruhi sikap yang baik UCAPAN TERIMA KASIH
juga4. Intervensi mengenai konsumsi sayur dan
buah disekolah bertujuan untuk meningkatkan Ucapan terima kasih kami sampaikan
pengetahuan dan kesadaran sikap tentang kepada Kepala Sekolah SD N Glagah Kota
pentingnya mengkonsumsi sayur dan buah Yogyakarta yang telah memberikan izin
untuk menurunkan angka penyakit seperti penelitian.
obesitas, penyakit mata, pencernaan, dan lain-
lain. Responden dalam penelitian ini adalah RUJUKAN
anak-anak sehingga peningkatan pengetahuan
anak SD nantinya diharapkan dapat 1. Candrawati E, Wiarsih W, Sukihananto.
meningkatkan kesadaran sikap bahkan perilaku Ketersediaan Buah Dan Sayur Dalam
anak untuk mengkonsumsi sayur dan buah Keluarga Sebagai Strategi Intervensi
secara rutin. Keterbatasan penelitian pada Peningkatan Konsumsi Buah Dan Sayur
penelitian ini adalah intervensi dilakukan hanya Anak Usia Prasekolah. Journal Care.
satu kali saja berdasarkan izin yang diberikan 2014;Vol. 2(3):31-40.
oleh pihak sekolah tempat penelitian dan waktu 2. Delacosta, K., Kamariotaki, M.P.,
atau jam yang diberikan untuk intervensi Pavlatou E. Can we asses pupil’s
ditentukan oleh pihak sekolah. science knowledge with animated
cartoons? Procedia Social Behavioral
Science. 2011;15 3272-3276.
www.sciencedirect.com.
SIMPULAN DAN SARAN 3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman
Pengelolaan Promosi Kesehatan Dalam
Simpulan Pencapaian PHBS. Jakarta; 2008.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 4. Fitriani. Promosi Kesehatan.
dilakukan tentang perbedaan metode ceramah Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011.
dengan alat peraga dan media audiovisual 5. Sigit Hariyadi. Modul Vidio Sebagai
terhadap pengetahuan dan sikap anak tentang Media Layanan Bimbingan Dan
konsumsi sayur dan buah di SD Negeri Glagah Konseling. Semarang: Sigit Hariyadi
Kota Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa Press; 2012.
tidak ada perbedaan rerata antara 6. Nur Dani Sulistyawati. Efektifitas Alat
pengetahuan dan sikap konsumsi sayur dan Bantu Penyuluhan Slide Power Point
buah dengan menggunakan metode ceramah Dengan Leaflet Tentang Kanker Servik
dengan alat peraga dan media audiovisual Terhadap Sikap WUS Dalam
pada anak di SD Negeri Glagah Yogyakarta. Pemeriksaan IVA Di Desa Jatimulyo

59
Gizi Indon 2019, 42(1):53-60 Perbedaan edukasi konsumsi sayur dan buah... Septian EDJ., dkk.

Dlingo Bantul Tahun 2014. Skripsi Jounal of Public Health. 2012;1(1):31-


STIKES Yogyakarta. 2014. 35. doi:10.1177/1403494814549494
7. Arlina Dhian. Pengaruh Pendidikan 18. Soekidjo Notoatmodjo. Promosi
Kesehatan Melalui Metode Ceramah Kesehatan Teori Dan Aplikasinya.
dengan Audiovisual terhadap Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Pengetahuan Ibu Tentang Menopouse 19. Edgar Dale. Audiovisual Methods In
di Dukuh Girimulyo, Kelurahan Teaching / Edgar Dale. New York:
Gergunung, Kecamatan Klaten Utara. Rinehart And Winston; 1963.
Skripsi Universitas Gadjah Mada, 20. Rosyidah dan Winarni. Efektifitas
Yogyakarta. 2011. Ceramah dan Audio Visual dalam
8. Anggi Marsella. Efektivitas Alat Peraga Peingkatan Pengetahuan dismenorea
dengan Media Audio Visual dan Alat Pada Siswi SMA. Journal Gaster.
Peraga Riil terhadap Peningkatan Minat 2016;14(2):90-99
dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA N
3 Klaten Materi Fluida Dinamis. Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta. 2017
9. Herlina. Perbandingan Metode
Ceramah Dan Media Audio Visual
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Putri Tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Di SMA
Negeri 11 Kota Jambi Tahun 2015.
Scientic Journal. 2015;4(1):112-116.
10. Kantohe ZR, Wowor VNS, Gunawan
PN. Perbandingan Efektivitas
Pendidikan Kesehatan Gigi
Menggunakan Media Video dan Flip
Chart terhadap Peningkatan
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
Anak. Journal e-Gigi. 2016;4(2):96-101.
11. Azhar Arsyad. Media Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Press; 2011.
12. Astuti NR. Promosi kesehatan gigi dan
mulut dengan metode ceramah
interaktif dan demonstrasi disertai alat
peraga pada Guru Sekolah Dasar
sebagai fasilitator. Information Design
Journal. 2013;2(2):16-25.
13. Azhar Arsyad. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada;
2010.
14. Soekidjo Notoatmodjo. Promosi
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta; 2007.
15. Sadiman. Media Pendidikan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada; 2010.
16. Maulana. Promosi Kesehatan. Jakarta:
EGC; 2009.
17. Nurhidayat O, Tunggul E, Wahyno B.
Perbandingan Media Power Point
Dengan Flip Chart Dalam Meningkatkan
Pengetahuankesehatan Gigi Dan Mulut.

60

Anda mungkin juga menyukai