Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Tn. A

OLEH KELOMPOK III :

1. Ni Putu Ari Wijayanti (18101110001)


2. N Putu Ayu Dina Febriani (18101110003)
3. Ni Putu Sinta Dewi (18101110014)
4. Made Witari (18101110017)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADVAITA MEDIKA TABANAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


ASUHAN KEPERAWATAN

A. Case Report
Lansia dengan masalah komunikasi
B. Pengkajian (Focus Assesement)
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dauh Pala Tabanan
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. D
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan klien : Anak kandung
2. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan utama saat pengkajian
Ny.D mengatakan Tn.A tidak biasa bicara, lemas separuh badan kanan.
3. DIAGNOSA MEDIS
Stroke Hemoragik
4. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien ditemukan oleh keluarga dalam kondisi tidak sadar dan muntah di tempat
tidur. Kemudian pasien dibawa ke rumah sakit untuk dipriksa. Ny.D mengatakan
bahwa Tn.A sulit diajak berkomunikasi. Tn.A mendapatkan tindakan di UGD
yaitu diberikan infus RL 20 tpm, terapi oksigen 3 liter/menit pemeriksaan EKG
(hasilnya sinus takikardia), CT-scan, dan Foto Thorax.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Keluarga mengatakan pasien belum pernah mengalami stoke sebelumnya. Pasien
mempunyai riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. Pasien tidak memiliki
riwayat DM, jantung dan asma.
c. Riwayat Kesehatan Kelaurga
Tidak ada anggota yang mempunyai penyakit serupa seperti Tn.A
5. GENOGRAM

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

Meninggal

Klien

Tinggalserumah

Hubungandekat
6. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Klien terlihat tampak lemas, GCS 452 compos metis
b. Tanda-Tanda Vital
- TD : 130/90 mmHg
- N : 85 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- S : 36,4oC
c. Pemeriksaan Abdomen
- INSPEKSI
Bentuk abdomen datar, tidak ada jejas, tidak ada asites.
- PALPASI
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada hepato/ splenomegali.
- PERKUSI
Tympani
- AUSKULTASI
Bising usus normal 5 kali/menit.
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Darah Lengkap
Leukosit : 17,10 µL ( N : 3.500 – 10.000/µL )
Eritrosit : 5,84 juta µL ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )
Haemoglobin : 16,10 gr/dL ( N : 11.0 – 16.3 gr/dL )
Haematokrit : 50,5 % ( N : 35.0 – 50 gr/dl )
b. Hasil rontgen
- Konfigurasi jantung baik
- Pulmo tak tampak kelainan.
c. Hasil EKG
- Sinus takikardia
d. Hasil CT-scan
- Masih tampak perdarahan pada pendunkules serebri kiri, mesecepalon
kiri dan talamus kiri tetapi densitas dan volumenya berkurang.
- Odema perifokal lebih luas.
- Efek massa masih tampak.
C. Analisis Data
No Hari/Tanggal Data Penunjang Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Selasa, 21 Ds : keluarga Tn.A Penurunan Gngguan
Desember mengatakan pasien tidak sirkulasi verbal. komunikasi
2021 mampu berbicara, sulit verbal
menggunakan ekspresi
wajah atau tubuh.
Do : pasien tanpak lemas,
ketidak mampuan berbicara
dan menyebutkan kata-kata
(afasia).

D. Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi serebral ditandai
dengna tidak mampu berbicara, afasia.
E. Intervensi
No Hari/Tangga Diagnosis Tujuan dan Hasil Intervensi Rasional
l Kriteria
1 Selasa, 21 Gangguan Setelah dilakukan Promosi komunikasi : Defisit bicara
Desember komunikasi tindakan keperawatan - Monitor kecepatan, tekanan, kualitas, Memonitor kecepatan, tekanan,
2021 verbal selama 1 x 24 jam volume dan diksi bicara. kualitas, volume dan diksi
diharapkan hambatan - Monitor proses kognitif, anatomis, dan bicara.
komunikasi verbal fisiologis yang berkaitan dengan - Memonitor proses kognitif
dapat teratasi, dengan bicara. (mis. Memori, pendengaran, yang berkaitan dengan bicara.
kriteria hasil : dan bahasa) - Menggunakan metode
Komunikasi verbal : - Gunakan metode komunikasi alternatif komunikasi ynag alternatif
1. Kemampuan (mis. Menulis, mata berkedip, papan agar pasien dapat
bicara komunikasi dengan gambar dan huruf, berkomunikasi.
meningkat. isyarat tangan, dan komputer) - Menyesuaikan gaya bicara
2. Kesesuaian - Sesuaikan gaya komunikasi dan dengan pasien
ekspresi wajah kebutuhan (mis. Berdiri di depan - Mengarahakan pasien
atau tubuh. pasien, dengarkan dengan seksama, berbicara dengan perlahan.
meningkat tunjukan satu gagasan atau pemikiran - Mengarahkan merujuk pasien
3. afasia sekaligus bicaralkah dengan perlahan ke ahli patologi atau terapis
menurun. sambil mengindari teriakan, gunakan jika perlu.
komunikasi tertulis atau meminta
bantuan keluarga untuk memahami
ucapan pasien.)
- Anjurkan berbicara perlahan.
- Rujuk ke ahli patologi bicara atau
terapis

F. Implementasi
No Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Respon Ttd
1 Kamis, 09 Nyeri akut - Mengidentifikasi lokasi, Ds : pasien mengatakan nyeri
Desember karakteristik, durasi, frekuensi, pada perut, pasien mengatakan
2021 kualitas, intensitas nyeri. nyeri terasa tertusuk-tusuk dan
hilang timbul.
Do : pasien tampak mengernyit
saat nyeri timbul, pasien tampak
gelisah

- Mengidentifikasi skala nyeri Ds : pasien mengatakan skala


nyeri 6, pasien mengatakan nyeri
hilang timbul.
Do : pasien tampak geisah dan
cemas

- Mengidentifikasi nyeri non verbal Ds : pasien mengatakan nyeri saat


bergerak
Do : pasien tampak mengernyit
saat nyeri timbul

- Memberikan tehnik non- Ds : pasien mengatakan


farmakologis untuk mengurangi menyetujui melakukan tehnik
nyeri non-farmakologis dalam
mengurangi nyeri.
Do : pasien tampak kooperatif

Ds : pasien mengatakan nyeri


- Mengontrol lingkungan yang hilang timbul
memperberat rasa nyeri Do : pasien tampak tenang

Ds : pasien mengatakan
- Menjelaskan penyebab periode dan memahami penjelasan dari pasien
pemicu nyeri Do : pasien tampak kooperatif

Ds : pasien mengatakan nyeri


- Mengkolaborasi pemberian Do : pasien tampak gelisah
analgetik, jika perlu
2 Jumat, 10 Intoleransi - Memonitor respon fisik, emosi, Ds : pasien mengatakan susah
Desember Aktifitas sosial, dan spiritual terhadap bergerak karena inisiasi
2021 aktivitas. pembedahan
Do : pasien tampak lemah dan
aktifitas sehari masih dibantu
keluarga

- Memfasilitasi aktivitas motorik Ds : pasien mengatakan tidak


untuk merileksasi otot dapat beraktifitas
Do : pasien tampak dibantu dalam
aktifitas sehari-hari

- Mengajarkan melakukan aktivitas Ds : pasien mengatakan ingin


fisik, sosial, dan kognitif dalam melakukan aktifitasnya sehari-
menjaga fungsi dan kesehatan hari
Do : pasien tampak kooperatif
saat diajarkan aktifitas fisik, sosial
dan kognitif
- Mengkolaborasi dengan
terapis, okupasi, dalam Ds : pasien mengatakan bersedia
merencanakan dan memonitor menerima terapis, okupasi dalam
program aktifitas program aktifitas
Pasien tampak kooperatif dalam
terapis
3 Sabtu, 11 Defisit nutrisi - Mengidentifikasi status nutrisi Ds : pasien mengatakan tidak
Desember nafsu makan, dan pasien
2021 mengatakan berat badanya
menurun dari 68 kg menjadi 48
kg
Do : pasien tampak lemas dan
cemas
- Memonitor asupan makan
Ds : pasien mengatakan nafsu
makan menurun dan pasien
mengatakan mual
Do : pasien tampak lemas, dan
pucat
- Memonitor berat badan
Ds : pasien mengatakan berat
badan menurun
Do : pasien tampak lemas, berat
badan pasien dari 68 kg menjadi
48 kg
- Melakukan oral hygiene
sebelum makan Ds : pasien mengatakan akan
melakukan oral hygiene yang
dianjurkan oleh perawat
Do : pasien tampak kooperatif
- Mengkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan jumlah Ds : pasien mengatakan nafsu
kalori dan nutrien, Jika perlu makan menurun
Do : pasien tampak lemas

F. Evaluasi
No Hari/Tanggal Diagnosis Evaluasi Ttd
1 Kamis, 09 Desember Nyeri akut S : pasien megatakan nyeri,
2021 P : nyeri bila bergerak
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian laparatomi dan kolostomi
S : skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul
O : pasien tampak meringis dan gelisah
A : nyeri akut
P : lanjutkan Intervensi
2 Jumat, 10 Desember Intoleransi aktivitas S : pasien mengatakan aktivitas sehari-hari masih dibantu
2021 keluarga
O : pasien tampak kesulitan bergerak
A : Intoleransi Aktivitas
P : lanjutkan intervensi
3 Sabtu, 11 Desember Defisit nutrisi S : pasien mengatakan nafsu makan menurun, dan merasa mual
2021 O : pasien tampak lemas dan pucat
A : defisit Nutrisi
P : lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai