Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ASMA RAMADHAN

NIM : 203302072038

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS DAN


COVID-19 UNTUK WARGA DUSUN REJENG DESA BANGKA LELAK
KABUPATEN MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR

POA (PLANNING OF ACTION)


NO MASALAH TUJUAN STRATEGI RENCANA SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ
KEGIATAN
1. Defisiensi Memberikan Memberika Memberika Masyarakat Kamis, 30 Dusun Kader
pengetahuan pengetahuan dan n n di Dusun juli 2021 Renjeng Dusun
pemahaman pada Desa Renjeng
masyarakat penyuluhan penyuluhan Renjeng
masyarakat Bangka Desa
berhubungan kepada Desa
tentangCovid–19 dan Lelak Bangka
dengan kurang masyarakat Bangka
Dan cara pengetahua Lelak Kabupaten Lelak
informasi, tentang Manggarai Kabupaten
pencegahan n tentang Kabupaten
kurang sumber penyebaran Nusa Manggarai
Covid–19 serta Covid-19 Manggarai
pengetahuan, virus Covid- Tenggara Nusa
adaptasi New Nusa
dan cara Timur Tenggara
ketidakcukupa Normal agar 19 Tenggara
n masyarakat pencegahan Timur Timur
ahli di mampu Covid-19
komunitas. memahami serta
tentang cara adaptasi
pencegahan
New
dan adaptasi
New Normal Normal
yang terjadi
pada
masyarakat di
masyarakat
Dusun Renjeng
Desa Bangka
Lelak
Kabupaten
Manggarai
Nusa
Tenggara
Timur

2 Perilaku Memberikan - Menggunak Memberik Pada Kamis,30 Kelurahan Kader


. Cendrung promosi an perilaku an promosi kelompok juli 2021 Tambak kelurahan
beresiko b.d Kesehatan yang kesehatan yang Serang Tambak
kurangnya menghindari berisiko Banten Serang
- resiko Banten
pengetahua tinggi dan
n Memonitor rentang
lingkungan
tentang era - usia yang
terkait
new normal mendapatk
resiko
an promosi
mendukung
kesehatan
kebijakan
publik yang
sehat
LAPORAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
DI DESA REJENG DESA BANGKA LELAK
KABUPATEN MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan

di Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum

diketahui pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di

Wuhan. Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini

meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak

sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di

China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel

corona virus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru

pada 11 Februari 2020 yaitu Corona virus Disease (COVID-19) yang

disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Corona virus-2

(SARS-CoV-2).

Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah

menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori

lainnya. Menularnya Covid-19 membuat dunia menjadi resah, termasuk di

Indonesia. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak


pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus

tersebut. Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid–19 ke ratusan

negara, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan.

Protokol tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh

pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian Kesehatan

RI (2020).

Terkait perkembangan virus corona tersebut, akhirnya pemerintah

membuat kebijakan sebagai langkah pertama yaitu berupa anjuran social

distancing. Ini dimaknai bahwa pemerintah menyadari sepenuhnya

penularan dari Covid-19 ini bersifat droplet percikan lendir kecil-kecil

dari dinding saluran pernapasan seseorang yang sakit yang keluar pada

saat batuk dan bersin. Oleh karena itu, pemerintah menganjurkan kepada

siapapun yang batuk dan yang menderita penyakit influenza untuk

menggunakan masker, tujuannya untuk membatasi percikan droplet dari

yang bersangkutan.

Berdasarkan hasil wawancana dengan Kepala lurah Aur Kuning


didapatkan data bahwa masyarakat yang menerapkan protocol kesehatan
di era new normal ini hanya sebangian masyarakat 50% yang patuh
menjalankan protocol kesehatan yaitu cuci tangan sesudah dan sebelum
memengang sesuatu, memakai masker keluar rumah dan menjalankan
protocol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Pengertian Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan
warga desa beserta tokoh masyarakatnya dan para petugas untuk
membahas hasil Survei Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan
masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil survei mawas diri.
Tujuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Adapun tujuan dilaksanakannya Musyawarah Masyarakat Desa adalah
sebagai berikut:

1. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya;


2. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan
melalui pelaksanaan Desa Siaga dan Poskesdes;
3. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes

B. TUJUAN PELAKSANAAN MMD


1. Tujuan Umum
Memperkenalkan diri dan mensosialisasikan program kerja yang
di sampaikan
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat dan mahasiswa dapat mengenal satu sama lain
b. Masayarakat dapat mengerti program kerja yang akan di lakukan serta
berperan pada program yang direncanakan tersebut

BAB II

Peserta, Tempat dan Waktu Pelaksanaan MMD


MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas
dan sektor terkait di tingkat kecamatan (Seksi-seksi pemerintahan dan
pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama dan lain-lain). MMD
dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa.
MMD dilaksanakan segera setelah Survei Mawas Diri (SMD) dilaksanakan.
A. Pelaksanaan MMD
1. Mengkoordinasi kepada kepala desa teknik kegiatan MMD yang akan
dilakukan
2. Mengkoordinasi kepada kader waktu dan tempat
3. Melakukan rapat koordinasi antara mahasiswa, kepala desa, dan
kader
4. Membuat sususan pelaksanaan MMD
5. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
6. Membuat daftar hadir
B. Proses pelaksanaan MMD
1. Acara di mulai oleh protokol
2. Pembukaan acara/mukaddimah
3. Sepatah kata dari mahasiswa yang mewakili untuk memperkenalkan
anggota
4. Pengarah pembimbing
5. Sambutan dari kepala desa/dusun/kader
6. Membaca program yang akan diselenggarakan di Desa kelurahan Tambak
Serang Banten
7. Mematuhi protokol kesehatan
8. Tanya jawab ( tanggapan dan usulan masyarakat )
9. Menyimpulkan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja
oleh Kepala Desa;
10. Penutup.

C. WAKTU DAN PELAKSANAAN MMD


Waktu : Rabu, 29 juli 2021
Tempat pelaksanaan : Kantor Kelurahan Dusun Renjeng Desa Bangka
Lelak
Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur

D. MASALAH YANG DIBAHAS


1. Rencana program kerja Mahasiswa
a. Penyuluhan Kesehatan tentang Virus Covid-19
b. Promosi kesehatan tentang Virus Covid-19
2. Usulan dan tanggapan peserta MMD
a. Berikan penjelasan mengenai Virus Covid-19 dengan jelas
b. Berikan informasi untuk menghindari resiko menular Virus Covid-19

Tindak Lanjut Musyawarah Masyarakat Desa


Kader/tokoh masyarakat membantu kepala desa menyebarkan hasil
musyawarah/MMD berupa rencana kerja penanggulangan masalah
kesehatan dan membantu menindaklanjuti untuk kegiatan-kegiatan
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai