KONSEP TEORI
DEFINISI
Cedera kepala atau trauma kapitis adalah suatu gangguan trauma dari otak disertai/tanpa
perdarahan intestinal dalam substansi otak, tanpa diikuti terputusnya kontinuitas dari
otak.(Nugroho, 2015)
ETIOLOGI
Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma pada kepala meliputi trauma
olehbenda/ serpihan tulang yang menembus jaringan otak, efek dari kekuatan/energi yang
diteruskan ke otak dan efek percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak,
selain itu dapat disebabkan oleh Kecelakaan, Jatuh, Trauma akibat persalinan.
. Kematian pada penderita cedera kepala terjadi karena hipotensi karena gangguan
2. Perubahan perilaku
5. Kesulitan menelan
7. Paralisis
PATOFISIOLOGI
kerusakan pada parenkim otak, kerusakan pembuluh darah, perdarahan, edema dan
permeabilitas vaskuler.Patofisiologi cedera kepala dapat terbagi atas dua proses yaitu
cedera kepala primer dan cedera kepala sekunder, cedera kepala primer merupakan
suatu proses biomekanik yang terjadi secara langsung saat kepala terbentur dan dapat
memberi dampak kerusakan jaringan otak. Pada cedera kepala sekunder terjadi akibat
dari cedera kepala primer, misalnya akibat dari hipoksemia, iskemia dan perdarahan.
jaringan cerebral dan berakhir pada iskemia jaringan otak. (Tarwoto, 2007).
1. Cedera Primer
2. Cedera Sekunder
Kerusakan lanjutan oleh karena cedera primer yang ada berlanjut melampaui
volumenya tetap. Volume dipengaruhi oleh tiga kompartemen yaitu darah, liquor,
3. Edema Sitotoksik
kerusakan DNA, protein, dan membran fosfolipid sel (BBB breakdown) melalui
rendahnya CDP cholin (yang berfungsi sebagai prekusor yang banyak diperlukan
5. Apoptosis
Sinyal kemaitan sel diteruskan ke Nukleus oleh membran bound apoptotic bodies
terjadi kondensasi kromatin dan plenotik nuclei, fragmentasi DNA dan akhirnya
PATHWAY
Diagnosa Medik : Head Injury / Cedera Kepala Berat
Keluarga klien mengatakan , klien tidak sadarkan diri ± 2 jam sebelum masuk rumah sakit karena
kecelakaan lalu lintas ditabrak oleh motor di jalan jalur, keluarga mengatakan keadaan klien muntah-
muntah dengan mengeluarkan cairan darah konsistensi cair pekat. Lalu klien segera dibawa ke RSU Royal
Prima untuk mendapatkan pertolongan. Sesampainya di RS klien dengan penurunan kesadaran GCS
3 (E1M1V1) langsung masuk keruangan perawatan Prioritas 1 (Triage Merah) dan dilakukan tindakan
membersihkan jalan nafas dan memasang ETT serta alat bantu nafas ventilator pada tanggal 06
Desember 2021 jam 09.00 WIB. Pada tanggal 06 Desember 2021 pukul 09:30 di lakukan pengkajian
kasus keperawatan dan didapatkan hasil klien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 2t (E1VtM1),
terpasang monitor, terpasang monitor EKG, terpasang IVFD Ringerfundin gtt 20x/menit, terpasang
kateter, TD= 100/60 mmHg , RR= 30x/menit, T= 37,50C, HR= 65x/menit, adanya jejas di daerah mata,
pipi, luka di bagian kepala belakang sebelah kanan berukuran 3cm dan terdapat darah dari mulut.
a. Pemeriksaan Fisik
N : 65x/m
3 Kepala
√ Echymosis - Nyeritekan
√ belakang
4 Mata
RC Midriasis Miosis
5 Telinga
,
6 Hidung
-
j h
u a
m n
l /
a l
h a
: s
- e
L r
e a
c s
e i
t B
/ e
k n
e d
m a
e a
r s
a i
n p
g a -
, : -
b - -
r Lain-lain :- -
- Cairan, Warna:-jumlah: -
√ Lecet/kemerahan/laserasi Benda
- asing, berupa: -
Lain-lain : -
7 Leher
Dis
si
-
Ve
na
- Jug
ula
ris
Bengkak K
eb
Krepitasi iru
8 Dada/Paru an
se
kit
ar
le
he
r
La n:
in- -
lai
-
Ekspansi dinding dada meningkat/turun
-
Luka tusuk - Ukuran: -Lokasi : -
BJ BJ
Suara Jtg : I II Murmur Gallop
- -
Nyeri dada
Skala nyeri: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
- Lain-lain : p
……………………
t
-
t
9 Abdomen
e
e
r i t
a t u
t u s
s s u
p u k
t k
d -
- Ukuran:
…………
Lain-lain :
……………………
10 Genetalia
Simetris - Asimetris
Benjolan, ukuran: - lokasi: -
- Darah pd rektum, BAB:tidak BAB saat dikaji
- Lain-lain : -
11 Ekstremitas
Keterbatasan
- Fraktur, Lokasi: -
- Nyeri, Skala: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Lain-lain : -
12 Kulit
√ Echymosis - Ptechie
- Gatal-gatal/pruritus
- Insisi operasi, Ukuran:…………….., Lokasi:……………
Nyeri, Skala: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Tabel 3.1
3. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 3.2
K 41 Mmol/L 3,4-5,4
Cl 99 Mmol/L 95-108
HbsAg Negatif
Pengobatan
Tabel 3.4
Terapi obat
Cara
No Nama Terapi Dosis Golongan Obat
Pemberian
Tabel 3.5
kesadaran
Kerusakan Sel otak ↑
2. Kesadaran: coma
↑rangsangan simpatis
3. Terpasang
Ventilator,
↑tahanan
4. RR: 30x/m, vaskulerSistemik &
N : 65x/M
↓tek.
T : 37,50C
Pemb.darahPulmonal
TD: 100/60 mmHg
↑tek. Hidrostatik
5. Terdapat secret di
Ketidakefektifbersihan
jalan napas
2 DS : tidak dapat dinilai Ketidak
Cidera kepala
DO : efektifan
kesadaran jaringan
3. GCS: 2t (E1VtM1)
Gangguanautoregulasi
4. Terpasang
Ventilator,
Aliran darah keotak ↓
5. RR: 30x/m, O2 ↓
N : 65x/M
gangguan
0
T : 37,5 C metabolisme
7. Kebiruan sekitar
Asam laktat ↑
mata (jejas)
Ketidakefektifan perfusi
8. Kepala bengkak
jaringan cerebral
dan asimetris
2. Kesadaran: coma
3. Terpasang
Ventilator,
Kerusakan sel otak
Rangsangan simpatis
Kebocoran cairankapiler
4. RR: 30x/m,
N : 65x/M
T : 37,50C
tambahan stridor
Penumpukan cairan /
secret
1. Masalah keperawatan
2. Prioritas masalah
3. Diagnosa Keperawatan
DO :
2. Kesadaran: coma
3. GCS: E1VtM1,
4. Terpasang Ventilator,
5. RR: 30x/m,
N : 65 x/M
T : 37,50C
DO :
2. Kesadaran: coma
3. GCS: E1VtM1,
4. Terpasang Ventilator,
5. RR: 30x/m,
N : 65x/M
T : 37,50C
TD: 100/60 mmHg
6. Terdapat secret di selang ETT dan mulut
DO :
2. Kesadaran: coma
3. GCS: E1VtM1,
4. Terpasang Ventilator,
5. RR: 30x/m,
N : 65x/M
T : 37,50C
6. Pupil anisokor
INTERVENSI
2 Ketidakefektifan pola nafas b/d NOC: Status Pernapasan: Kepatenan NIC: manajemen jalan napas
gangguan neurologis ditandai jalan nafas
1. Monitor status pernafasan dan oksigenisasi
dengan Setelah dilakukan tindakan selama
2. Buka jalan nafas dengan teknik chin lift
DS : tidak dapat dinilai 2x12jam status pernafasan klien tidak
atau jaw thrust
DO : terganggu dengan kriteria hasil:
3. Identifikasi kebutuhan aktual/ potensial
1. Ku: Penurunan kesadaran 1. Tidak ada suara nafas tambahan
untuk memasukkan alat membuka jalan
2. Kesadaran: somnolen 2. Frekuensi pernafasan normal
nafas
3. GCS: E3V2M5
4. Terpasang Ventilator,
27
3 Ketidakefektian perfusi NOC: perfusi jaringan: cerebral NIC: Monitor tekanan intra kranial
Setelah dilakukan tindakan selama
jaringan serebral b/d trauma 1. Monitor status neorologis
DS : tidak dapat dinilai 2x12jam perfusi jaringan serebral klien 2. Monitor intake dan ouput
28
DO : tidak ada masalah dengan kriteria hasil: 3. Moniotr tekanan aliran darah ke otak
1. Ku: Penurunan 1. Tekanan intra cranial normal 4. Monitor tingkat CO2 dan pertahankan
kesadaran 2. Kesadaran normal dalam parameter yang ditentukan
2. Kesadaran: somnolen 3. Ukuran dan reaksi pupil normal 5. Periksa klien terkait adanya tanda kaku
3. GCS: E3V2M5 4. Tekanan darah normal kuduk
4. Terpasang Ventilator, 6. Sesuaikan kepala tempat tidur untuk
5. RR: 23x/m, mengoptimalkan perfusi jaringan
N : 78x/M serebral
T : 36,60C 7. Berikan informasi kepada keluarga/
TD: 120/70 mmHg orang penting lainnya
6. Pupil anisokor 8. Beritahudokteruntukpeningkatan TIK
7. Kebiruan sekitar mata yang
(jejas) tidakbereaksisesuaiperaturanperawata n.
IMPLEMENTASI
Tabel 3.7
Tanggal
1 Ketidak efektifan Senin, 1. Memonitor status pernafasan dan Selasa, 12-07-2019 Pukul 14:30
ditandai dengan 09:40 2. Memposisikan klien untuk memaksimalkan 2. Ku: Tidak sadarkan diri
1. Ku: Penurunan 09:45 3. Melakukan penyedotan (suction) melalui ● Pemasangan alat monitor
2. Kesadaran: coma R/: Penumpukan secret di jalan nafas klien 3. Kesadaran: - coma
monitor Wib R/: Posisi tempat tidur klien di tinggi kan (semi 6. RR: 30-x/m,
T : 37,50C 09:55 ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya TD: 100/60- mmHg
kritis
a) Ceftriaxone
b) Omeprazole
c) Paracetamol
d) Ringer Fundin
e) Dobutamin
DO : ventilasi 3. GCS: -
kesadaran 09:55 3. Mengauskultasi suara nafas, catat area yang 5. RR: -x/m,
2. Kesadaran: coma Wib ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya N : -x/M T
Ventilator, 09:57 4. Mengedukasi keluarga klien tentang keadaan A: Ketidakefektifan pola nafas belum
: 65x/M R/: keluarga klien menerima keadaan apapun P: Intervensi di hentikan (klien
T : 37,50C yang terjadi pada klien karena klien sudah kritis meninggal)
mulut f) Ceftriaxone
h) Paracetamol
i) Ringe Fundin
j) Dobutamin
3 Ketidak efektipan perfusi Selasa 1. Memonitor status neorologis selasa, 11-7-2019 Pukul 14:30
jaringan serebral b/d , 07- R/: GCS :2T, E:1 V:T M:1 S:-
trauma 12- O:
Di tandai dengan 2021 2. Menyesuaikan kepala tempat tidur untuk 1. Ku: Plus
5. RR: 30x/m, N 10:00 4. Kolaborasi dengan tim dokter dalam serebral belum teratasi
8. Kepala bengkak
dan asimetris
35