Anda di halaman 1dari 25

KETIDAK PASTIAN PENGUKURAN

Hasan Surya

PT. MAIRODI MANDIRI SEJAHTERA


TRAINING, CONSULTING & ENGINEERING SERVICES
+62 22 721 5668 www.mairodi-training.co.id training@mairodi-training.com

mairodi.trainingconsulting mairoditraining mairodimandirisejahtera mairoditraining


 ketidakpastian pengukuran adalah parameter non negative yang
mengkarakteristikan penyebaran nilai-nilai yang berkaitan
dengan kuantitas yang diukur
 ketidakpastian pengukuran adalah menetapkan rentang nilai
yang didalamnya diperkirakan nilai benar
 Ketidakpastian berbasis pada teori kemungkinan dan
menggambarkan

2
 Tujuan pengukuran adalah untuk memberikan informasi tentang
suatu Kuantitas yang diukur, misalnya : Volume, Beda potensial
 Tidak ada pengukuran yang eksak
 Ketika kuantitas diukur, hasilnya tergantung pada sistem
pengukuran, prosedur pengukuran, keterampilan operator,
lingkungan, dan efek lainnya

3
 Bahkan ketika kuantitas diukur beberapa kali, dengan cara yang
sama dan dalam situasi yang sama, pada umumnya akan
diperoleh nilai yang berbeda
 Penyebaran nilai yang terukur akan dikaitkan dengan seberapa
baik pengukuran dibuat. rata-rata mereka akan memberikan
perkiraan nilai sebenarnya dari suatu kuantitas, umumnya akan
lebih dapat diandalkan daripada nilai pengukuran individu

4
Random and systematic errors

 Terdapat dua jenis kesalahan pengukuran, yaitu :


• sistematik error
• random error
 Kesalahan sistematis terkait dengan fakta bahwa nilai diukur
berisi pergeseran
 Secara umum, kesalahan sistematis, dianggap sebagai
komponen kesalahan yang tetap tergantung pada beberapa
kuantitas lainnya.

5
Random and systematic errors

 Random error berkaitan dengan fakta bahwa ketika pengukuran


diulangi, umumnya akan memberikan nilai yang terukur yang
berbeda dari nilai sebelumnya
 Nilai Random menggambarkan bahwa nilai yang diukur
berikutnya tidak bisa diprediksi dengan tepat dari nilai
sebelumnya

6
GUM approach

 Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement (GUM)


adalah dokumen yang diterbitkan oleh JCGM yang menetapkan
aturan-aturan umum untuk mengevaluasi dan mengungkapkan
ketidakpastian dalam pengukuran
 GUM memberikan cara untuk mengungkapkan persepsi kualitas
hasil pengukuran

7
GUM approach

 Pendekatan GUM menyatakan hasil pengukuran sebagai


estimasi terbaik kuantitas yang diukur bersama-sama dengan
ketidakpastian pengukuran yang terkait
 Salah satu dasar pendekatan GUM adalah bahwa
memungkinkan untuk menjelaskan kualitas pengukuran dengan
melibatkan kedua kesalahan sistematis dan acak pada pijakan
yang sebanding,

8
Measurement model

 Karena adanya ketidakpastian dalam pengukuran, maka


hasil ukur tidak berupa sebuah nilai, melainkan berupa
sebuah rentang nilai yang setiap nilai dalam rentang tersebut
memiliki kemungkinan (probabilitas) benar yang sama satu
terhadap yang lainnya.

X  X O  X
• X = Besaran Fisis
• Xo ± X : Hasil Ukur dan Ketidakpastiannya

9
Jenis Teori Ketidakpastian
 Teori kesalahan
a. Pengukuran tunggal
b. Pengukuran berulang
 Teori kesalahan fungsi satu variabel
a. Pengukuran tunggal
b. Pengukuran berulang
 Teori kesalahan fungsi 2 variabel
a. Keduanya pengukuran tunggal
b. Satu variabel pengukuran tunggal, satu variabel pengukuran
berulang
c. Keduanya pengukuran berulang
 Teori kesalahan dengan grafik
10
Teori Kesalahan Pengukuran Tunggal

 Pengukuran tunggal dilakukan terhadap besaran yang dicapai


pada kondisi-kondisi tertentu dan tidak mungkin terulang
dengan kondisi-kondisi yang sama atau setidak-tidaknya
dianggap sama
 Contoh: Bila kita gabungkan dua benda yang suhunya
berbeda, akan tercapai suhu keseimbangan antara keduanya
(hanya terjadi satu kali kejadian)
 Secara umum, untuk menyatakan data pengukuran tunggal
adalah:
x  x o  x
• Xo = Hasil Ukur
• X = ½ nilai skala terkecil alat ukur yang digunakan
11
Teori Kesalahan Pengukuran Berulang

 Pengukuran berulang dalam hal ini adalah pengukuran yang


berhingga, dengan pengulangan yang cukup kecil, n ≈ 10 kali.
 Secara umum, untuk menyatakan data pengukuran tunggal
adalah:
x  x  x

 x 
2
• X = Rata-rata hasil ukur -x
x  i

• X = Harga simpangan n - 1

12
Teori Kesalahan Fungsi 1 Variabel

13
Teori Kesalahan Fungsi Satu Variabel

14
Kasus Pengukuran Tunggal

 Jika diameter penampang sebuah kawat penghantar d = (2,62


± 0,01) mm, tentukan ketidakpastian luas penampang kawat
itu ?
 d = (2,62 ± 0,01)mm  ½ skala terkecil

d  2,62 mm, d  0,01 mm



A .d 2  5,39 mm 2
4
  
A   A  .d 
 d  d
 
 2 d .d  0,04
4 
15
Kasus Pengukuran berulang
 Jika diameter penampang sebuah kawat penghantar berdasarkan
percobaan pengukuran berulang 10 kali diperoleh hasil seperti di
bawah ini, tentukan ketidakpastian luas penampang kawat itu.
No. d (mm) No. d (mm) di - d ABS
1 2,63 1 2,63 0,01 1E-04
2 2,62 2 2,62 0 0
3 2,61 3 2,61 0,01 0,0001
4 2,63 0,01 1E-04
4 2,63
5 2,61 0,01 0,0001
5 2,61
6 2,61 0,01 0,0001
6 2,61 7 2,63 0,01 1E-04
7 2,63 8 2,6 0,02 0,0004
8 2,6 9 2,6 0,02 0,0004
9 2,6 10 2,61 0,01 0,0001
10 2,61 TOTAL 26,15 0,11 0,0015
16
Kasus Pengukuran Berulang

17
18
Teori Kesalahan Melalui Grafik

 Hasil praktikum adakalanya dinyatakan dalam bentuk sebaran


titik pada grafik, dan besaran yang akan kita peroleh pun
adakalanya merupakan perilaku kurva kemiringan (gradien) dari
grafik tersebut.
 Teori kesalahan dengan menggunakan grafik yang akan kita
gunakan hanya berlaku untuk grafik fungsi linier dan
menggunakan metode garis sejajar, dengan persamaan yang
digunakan umumnya bersifat y= ax +b

19
Metode Garis Sejajar

1. Menentukan garis yang memuat titik terbanyak (garis AB),


dengan cara memilah garis yang menghubungkan sebaran
titik, gunakan penggaris agar garis yang anda pilih bersifat
linier, kemudian buat simpangan pada titik-titik yang ada.

20
Metode Garis Sejajar

 Menentukan daerah jangkauan data yang diijinkan, dengan cara


menentukan garis yang sejajar dengan garis utama (AB) pada titik
simpangan maksimum dan titik simpangan minimum.

21
Metode Garis Sejajar

 Menentukan garis dengan kemiringan maksimum A”B” dan garis


kemiringan minimum A’B’, dengan cara menarik garis miring yang
berada dalam jangkauan daerah sebaran data yang diijinkan.

22
Metode Garis Sejajar

 Menentukan harga α1, α2, dan α3 yang


merupakan sudut kemiringan dari setiap
garis yang terbentuk, kemudian
Menentukan kesalahan koefisien a pada
persamaan garis y = ax + b, dengan a
adalah harga kemiringan garis utama
(garis AB)
 a1 = tg α1, untuk garis AB
 a2 = tg α2, untuk garis A’B’
 a3 = tg α3, untuk garis A”B”,
 maka:
 Δa1 = |a1-a2| dan Δa2 = |a2-a3|,
 sehingga,
 Δa = (Δa1+Δa2)/2

23
Metode Garis Sejajar

 Menentukan kesalahan konstanta b pada persamaan garis y =


ax + b,

24
Metode Garis Sejajar

 Grafik dan teori kesalahan menggunakan program komputer


wajib digunakan hanya sebagai pembanding (ambil salah satu
program saja. Disarankan Origin dan Ms Excel)

25

Anda mungkin juga menyukai