Anda di halaman 1dari 8

PREVALENSI PENDERITA SINUSITIS DI RUMAH

SAKIT UMUM PROVINSI HAJI MEDAN


TAHUN 2015

Nurmalia*), Budi Mulyana**), Wan M.Ismail***)

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara,


Jalan Sisingamangaraja No. 2A
Email: Nurma.lia0808@gmail.com

ABSTRAK

Sinusitis didefenisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal dan merupakan penyakit yang sering
ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Faktor predisposisi dan penyebab sinusitis dapat berupa faktor
lingkungan, faktor fisik, faktor lokal, infeksi virus, infeksi bakteri dan infeksi jamur. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prevalensi penderita sinusitis di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan tahun 2015 berdasarkan usia
dan jenis kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam
penelitian ini sebanyak 93 orang, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang tercatat
dalam rekam medis.

Hasil penelitian menunjukkan kejadian sinusitis didapatkan 93 penderita dari jumlah pengunjung 57.672
pasien yang datang berobat dengan jumlah penderita sinusitis tertinggi pada kelompok umur 40-44 tahun sebanyak
13 orang (13,98%) dan jumlahnya lebih banyak pada jenis kelamin perempuan sebanyak 49 orang (52,69%).
Berdasarkan prevalensinya tertinggi pada kelompok pada umur 40-44 tahun sebanyak 0,23% dan prevalensinya lebih
banyak pada jenis kelamin perempuan sebanyak 49 orang sebanyak 0,85%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
angka prevalensi penderita sinusitis di Rumah Sakit Umum Provinsi Hasil Medan tahun 2015 sebesar 1,61%.
Diharapkan kepada pihak rumah sakit dan dinas kesehatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas tentang
pola hidup yang baik dan sehat untuk mencegah terjadinya sinusitis serta diharapkan untuk melengkapi sistem
pencatatan rekam medis penderita sinusitis terutama pada riwayat usia dan jenis kelamin.

Kata Kunci : Sinusitis, Prevalensi, Umur, Jenis Kelamin

PENDAHULUAN

Sinusitis merupakan penyakit yang sering hipertrofi konka, sumbatan kompleks ostio-meatal
ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari, bahkan (KOM), infeksi tonsil, infeksi gigi dan kelainan
dianggap sebagai salah satu penyebab gangguan imunologik.(1)
kesehatan tersering di seluruh dunia. Sinusitis
didefenisikan sebagai inflamasi mukosa sinus Sinusitis pada anak lebih banyak ditemukan
paranasal. Sinusitis umumnya disertai atau dipicu karena anak-anak mengalami infeksi saluran nafas
oleh rhinitis sehingga sering disebut rhinosinusitis. atas 6–8 kali per tahun dan diperkirakan 5%–10%
Penyebab utamanya ialah selesma (common cold) infeksi saluran nafas atas akan menimbulkan sinusitis.
(2)
yang merupakan infeksi virus, yang diikuti infeksi
bakteri. Beberapa faktor etiologi dan faktor
predisposisi antara lain infeksi saluran pernafasan Di Amerika, sinusitis mempengaruhi 1 dari 7
atas (ISPA) akibat virus, bermacam rhinitis, polip orang dewasa dengan lebih dari 30 juta orang
hidung, kelainan anatomi seperti deviasi septum atau didiagnosis setiap tahun.(3) Sinusitis kronik sering
ditemukan dengan insidensi dan prevalensi yang terus diagnosis sinusitis maksila dengan infeksi gigi rahang
meningkat, secara kasar diperkirakan mengenai atas sebanyak 35 penderita yang terdiri dari 9 laki-
sekitar 35 juta penduduk Amerika setiap tahunnya .(4) laki dan 26 perempuan.(12)
Sinusitis adalah salah satu penyakit dengan prevalensi
tinggi sekitar 146 per 1000 populasi di Amerika Rumusan Masalah
Serikat yang mempengaruhi semua kelompok umur.(3) Uraian ringkas dalam latar belakang masalah
diatas memberikan dasar bagi peneliti untuk
Di Inggris, sinusitis akut mempengaruhi 3 dari merumuskan pertanyaan penelitian tentang :
1000 orang sedangkan sinusitis kronis mempengaruhi Bagaimana prevalensi penderita sinusitis di Rumah
1 dari 1000 orang.(5) Sakit Umum Provinsi Haji Medan tahun 2015.

Menurut survey di Kanada, prevalensi Tujuan Penelitian


rinosinusitis pada pasien dengan umur >12 tahun a. Tujuan Umum :
yang memiliki jenis kelamin wanita lebih tinggi Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk
daripada pria (5,7% untuk wanita dan 3,4% untuk mengetahui prevalensi penderita sinusitis di
pria) dan meningkat seiring bertambahnya usia.(6) Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
tahun 2015.
Prevalensi penyakit sinusitis di Indonesia juga b. Tujuan Khusus :
cukup tinggi, terbukti dari data DEPKES RI tahun 1. Untuk mengetahui prevalensi penderita
2003 menyebutkan bahwa penyakit tersebut berada sinusitis berdasarkan usia di Rumah Sakit
pada urutan ke-25 dari 50 pola penyakit utama.(7) Umum Provinsi Haji Medan tahun 2015.
2. Untuk mengetahui prevalensi penderita
Pada penelitian deskriptif retrospektif, angka sinusitis berdasarkan jenis kelamin di
kejadian sinusitis di Poliklinik THT-KL RSUP di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
Bagian Radiologi BLU Prof. Dr. R. D. Kandou tahun 2015.
Manado Periode 1 Januari-31 Desember 2011 dengan 3. Untuk mengetahui jumlah penderita
diagnosa sinusitis maksilaris sebanyak 60 penderita. sinusitis berdasarkan usia di Rumah Sakit
Kebanyakan kasus adalah perempuan yaitu sebesar Umum Provinsi Haji Medan tahun 2015.
56,67% dengan umur tebanyak 30-40 tahun 4. Untuk mengetahui jumlah penderita
(Posumah AH, et al. 2013).(8) sinusitis berdasarkan jenis kelamin di
Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
Menurut European Position Paper on
tahun 2015.
Rhinosinusitis and Nasal Polyps (EPO3S)
mengungkapkan bahwa prevalensi rinosinusitis lebih
Manfaat Penelitian
tinggi pada wanita dibandingkan pria, sesuai dengan
1. Bagi peneliti
hasil penelitian di Poliklinik Rinologi Alergi Ilmu
Untuk menambah pengetahuan dan
Kesehatan THT-KL RSHS Bandung periode Januari-
pengalaman penulis dalam menyusun
Desember 2011 dijumpai wanita sebanyak 17 orang
karya tulis ilmiah dan mengetahui
yaitu 68% dan pria 8 orang yaitu 32% (Pradana Y, et
prevalensi penderita sinusitis di Rumah
al. 2012).(9)
Sakit Umum Provinsi Haji Medan tahun
Menurut data dari Poli THT-KL di Rumah 2015.
Sakit PHC Surabaya periode 1 Januari-31 Desember 2. Bagi masyarakat luas
tahun 2013, diperoleh sebanyak 61 kasus dengan Untuk menambah wawasan masyarakat
prevalensi rinosinusitis terbanyak diderita oleh luas tentang sinusitis.
perempuan dengan jumlah 44 orang yaitu 72% pada 3. Bagi peneliti lain
interval usia 37-44 tahun yaitu 25%.(10) Dapat dijadikan sebagai bahan informasi
untuk melakukan penelitian selanjutnya.
Penelitian di RSUD Raden Mattaher Jambi
tahun 2011 tercatat sebanyak 301 pasien dan tahun Waktu dan Tempat Penelitian
2012 sebanyak 374 pasien yang menderita Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
rhinosinusitis,(11) sedangkan penderita rinosinusitis Umum Provinsi Haji Medan, Jalan Rumah Sakit Haji
kronis yang datang ke RSUP H. Adam Malik tahun Medan.Penelitian ini dimulai pada bulan Juli sampai
2011 sebesar 190 penderita.(2) Penelitian di poliklinik Desember 2016.
THT-KL RSUP Haji Adam Malik Medan yang
dilakukan dengan studi kasus cross sectional dan
bersifat deskriptif, ditemukan 256 penderita di Sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua Lokasi Rumah Sakit Umum Provinsi Haji
penderita sinusitis yang tercatat dalam rekam medis Medan yaitu di Jalan Rumah Sakit Haji Medan
di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan selama Kecamatan Medan Estate Kabupaten Deli Serdang
periode bulan Januari 2015 – Desember tahun 2015. dengan luas tanah 6 Ha dan luas bangunan seluas
12.000 m. Secara operasional Rumah Sakit Haji
Instrumen Penelitian Medan dibuka pada tanggal 15 Juni 1992 untuk
Instrumen penelitian pada penelitian ini yaitu kegiatan poliklinik. Pada tanggal 1 Juli secara penuh
menggunakan data sekunder yang tercatat dalam Rumah Sakit Haji Medan mempunyai Tipe B (VIP)
rekam medis yang terdiagnosis sebagai penderita dengan kapasitas 139 tempat tidur.
sinusitis di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
tahun 2015 dengan menggunakan teknik total Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
sampling. telah mendapat sertifikat dan Menteri Republik
Indonesia No.YM.00.03.2.2.835 yang meyatakan
Prosedur Penelitian bahwa Rumah Sakit Haji Medan telah mendapat
Data rekam medis yang telah terkumpul status Akreditasi penuh tingkat dasar meliputi
dicatat dan diolah dengan menggunakan SPSS 21 pelayanan gawat darurat, rekam medis, pelayanan
untuk mempermudah pengolahan datanya, dengan keperawatan dan pelayanan administrasi manajemen.
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing
Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan
editing untuk pemeriksaan kelengkapan data, Prevalensi Penderita Sinusitis
kesinambungan data sehingga validitas data
Prevalensi adalah jumlah kasus baru dan kasus
dapat terjamin.
lama pada suatu kurun waktu tertentu yang diteliti
b. Coding
dibandingkan dengan population at risk dikalikan
Dilakukan untuk mempermudah dalam
dengan konstanta.
mengklasifikasikan data dengan memberi kode
tertentu. Rumus yang digunakan :
c. Entering
Data yang sudah siap di olah ke dalam
program computer. Prevalensi = Jumlah penderita baru + lama x Konstanta
Population at Risk
d. Tabulating
Untuk memperoleh analisa data dan
pengolahan data serta pengambilan kesimpulan
data, maka data dimasukkan ke dalam bentuk a. Population at Risk = Semua pasien yang datang
tabel distribusi frekuensi dan diagram berobat di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji
lingkaran. Medan tahun 2015 kecuali penderita sinusitis.
b. Konstanta = 1000%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan, jumlah
populasi yang datang berobat di Rumah Sakit Umum
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Provinsi Haji Medan pada tahun 2015 yaitu
berjumlah 57.672 orang dan jumlah penderita baru
Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
sinusitis tahun 2015 yang tercatat dalam rekam
adalah salah satu rumah sakit di Sumatera Utara
medis yaitu berjumlah 49 Orang dan jumlah penderita
khususnya di kota Medan. Gagasan mendirikan
lama sinusitis tahun 2015 yang tercatat dalam rekam
sebuah rumah sakit yang bernafaskan Islam,
medis yaitu berjumlah 44 Orang.
dicetuskan oleh Bapak Gubernur Sumatera Utara
Raja Inal Siregar yaitu pada tanggal 11 Maret 1991,
dan diresmian pada tanggal 4 Juni 1992 oleh Presiden
Jadi, prevalensi penderita sinusitis berdasarkan rumus
Republik Indonesia (H.M Soeharto). Pada tanggal 3
yaitu :
Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji
Medan dengan ketua umum Kepala Daerah Tingkat 1
Sumatera Utara. Adapun direktur RS Haji Medan Prevalensi = 49 orang + 44 orang x 1000% = 1,61%
pertama kali adalah dr. H. Gading Hakim, Sp.KJ pada 57.579 orang
tahun 1992 – 1998.
Berdasarkan rumus diatas, prevalensi 13 orang dengan prevalensi 0,23%, pada umur 45-49
penderita sinusitis di Rumah Sakit Umum Provinsi tahun berjumlah 9 orang dengan prevalensi 0,16 %,
Haji Medan pada tahun 2015 yaitu sebesar 1,61%. pada umur 50-54 tahun berjumlah 5 orang dengan
prevalensi 0,09%, pada umur 55-59 tahun berjumlah
Prevalensi penderita Sinusitis Berdasarkan Umur di 7 orang dengan prevalensi 0,12%, pada umur 60-64
Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan Tahun tahun berjumlah 3 orang dengan prevalensi 0,05%,
2015. pada umur 65-69 tahun berjumlah 3 orang dengan
prevalensi 0,05%, pada umur 70-74 tahun berjumlah
Umur Jumlah Prevalensi 1 orang dengan prevalensi 0,02% dan pada umur >75
penderita tahun berjumlah 2 orang dengan prevalensi 0,03%.
0-4 tahun 1 0,02% Prevalensi Penderita Sinusitis Berdasarkan Jenis
5-9 tahun 2 0,03% Kelamin di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
Tahun 2015
10-14 tahun 7 0,12%
Jenis Jumlah Prevalensi
15-19 tahun 10 0,17% Kelamin Penderita
20-24 tahun 8 0,14% Laki-laki 44 0,76%

25-29 tahun 10 0,17% Perempuan 49 0,85%


30-34 tahun 4 0,07% Total 93 1,61%
35-39 tahun 8 0,14%

40-44 tahun 13 0,23%

45-49 tahun 9 0,16%


Jenis Kelamin Frekuensi %
50-54 tahun 5 0,09%

55-59 tahun 7 0,12% Laki-laki 44 47,31%

60-64 tahun 3 0,05% Perempuan 49 52,69%

65-69 tahun 3 0,05%


Total 93 100%
70-74tahun 1 0,02%
>75 tahun
2 0,03%
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa
prevalensi kejadian sinusitis berdasarkan jenis
Total 93 1,61 % kelamin yaitu dengan total 1,61%. Pada jenis kelamin
laki-laki berjumlah 44 orang dengan prevalensi
0,76% dan pada jenis kelamin perempuan berjumlah
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 49 orang dengan prevalensi 0,85%.
prevalensi kejadian sinusitis berdasarkan umur 0-4
tahun berjumlah 1 orang dengan prevalensi 0,02%,
pada umur 5-9 tahun berjumlah 2 orang dengan Jumlah Penderita Sinusitis
prevalensi 0,03%, pada umur 10-14 tahun berjumlah
7 orang dengan prevalensi 0,12%, pada umur 15-19 Selama periode Januari 2015 hingga Desember
tahun berjumlah 10 orang dengan prevalensi 0,17%, 2015, penderita sinusitis di Rumah Sakit Umum
pada umur 20-24 tahun berjumlah 8 orang dengan Provinsi Haji Medan yang tercatat dalam rekam
prevalensi 0,14%, pada umur 25-29 tahun berjumlah medis yaitu berjumlah 93 pasien. Hal-hal yang akan
10 orang dengan prevalensi 0,17%, pada umur 30-34 diamati adalah penderita sinusitis berdasarkan umur
tahun berjumlah 4 orang dengan prevalensi 0,07%, dan jenis kelamin.
pada umur 35-39 tahun berjumlah 8 orang dengan
prevalensi 0,14%, pada umur 40-44 tahun berjumlah
Jumlah Penderita Sinusitis Berdasarkan Umur di
Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan Tahun 0-4 tahun
2015 5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
Umur Frekuensi % 1% 2% 1%
8% 2%
3% 3% 20-24 tahun
8% 25-29 tahun
11% 30-34 tahun
0-4 tahun 1 1,07% 5%
9% 35-39 tahun
10%
40-44 tahun
5-9 tahun 2 2,15% 11%
14% 45-49 tahun
10-14 tahun 7 7,53% 9% 50-54 tahun
4% 55-59 tahun
15-19 tahun 10 10,75% 60-64 tahun
64-69 tahun
20-24 tahun 8 8,60% 70-74 tahun
>75 tahun
25-29 tahun 10 10,75%

30-34 tahun 4 4,30%


Diagram Jumlah Penderita Sinusitis Berdasarkan
35-39 tahun 8 8,60% Umur di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
Tahun 2015.
40-44 tahun 13 13,98%
Berdasarkan tabel dan gambar diatas,
45-49 tahun 9 9,68%
diketahui bahwa dari 93 orang jumlah pasien, pada
50-54 tahun 5 5,38% umur 0-4 tahun berjumlah 1 orang (1,07%), pada
umur 5-9 tahun berjumlah 2 orang (2,15%), pada
55-59 tahun 7 7,53% umur 10-14 tahun berjumlah 7 orang (7,53%), pada
umur 15-19 tahun berjumlah 10 orang dengan
60-64 tahun 3 3,23% (10,75%), pada umur 20-24 tahun berjumlah 8 orang
(8,60%), pada umur 25-29 tahun berjumlah 10 orang
65-69 tahun 3 3,23%
(10,75%), pada umur 30-34 tahun berjumlah 4 orang
70-74 tahun 1 1,07% (4,30%), pada umur 35-39 tahun berjumlah 8 orang
(8,60%), pada umur 40-44 tahun berjumlah 13 orang
>75 tahun 2 2,15% (13,98%), pada umur 45-49 tahun berjumlah 9 orang
(9,68%), pada umur 50-54 tahun berjumlah 5 orang
(5,38%), pada umur 55-59 tahun berjumlah 7 orang
Total 93 100% (7,53%), pada umur 60-64 tahun berjumlah 3 orang
(3,23%), pada umur 65-69 tahun berjumlah 3 orang
(3,23%), pada umur 70-74 tahun berjumlah 1 orang
(1,07%) dan pada umur >75 tahun berjumlah 2 orang
(2,15%).

Jumlah Penderita Sinusitis Berdasarkan Jenis


Kelamin di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
Tahun 2015
penyebab gangguan kesehatan tersering di seluruh
Jenis Kelamin dunia.(3,23,11,1)

2. Usia
Laki-laki Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
45%
55% perempuan terhadap pasien sinusitis di Rumah Sakit Umum
Provinsi Haji Medan Tahun 2015 diketahui bahwa
jumlah pasien yang tertinggi pada umur adalah 40-44
tahun sebanyak 13 orang (13,98%) dengan prevalensi
penderita 0,23 % dari 57.579 pengunjung yang
berobat ke Rumah Sakit Umum Provinsi Haji Medan
Tahun 2015. Hal ini dapat dilihat sesuai penelitian
Budiman BJ (2010) mengatakan bahwa prevalensi
Diagram Jumlah Penderita Sinusitis Berdasarkan sinusitis di Amerika Serikat pada tahun 2000 adalah
Jenis Kelamin di Rumah Sakit Umum Provinsi Haji sebesar 14% dan hampir 75% terjadi pada usia antara
Medan Tahun 2015. 30-69 tahun dan prevalensi ini meningkat seiring
dengan bertambahnya usia. Menurut Desrosiers et al
Berdasarkan tabel dan gambar diatas, (2011) yang melakukan survey di Canada melaporkan
diketahui bahwa jumlah pasien tertinggi pada jenis bahwa prevalensi sinusitis berdasarkan usia lebih
kelamin yaitu pada jenis kelamin perempuan banyak ditemukan pada usia ≥12 tahun dan
berjumlah 49 orang (52,68%), sedangkan pada pasien meningkat dengan bertambahnya usia dan sesuai
jenis kelamin laki-laki berjumlah 44 orang (47,31%). dengan literature Ardine Y (2014) yang melakukan
penelitian di Rumah Sakit PHC Surabaya tahun 2013
yang mengatakan bahwa prevalensi sinusitis
terbanyak pada interval usia 37-34 (25%). Menurut
Pembahasan Hasil Penelitian Arivalagan (2013) yang melakukan penelitian di
RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2011
Dari hasil penelitian mengenai Prevalensi mengatakan bahwa sinusitis sering terjadi pada
Penderita Sinusitis di Rumah Sakit Umum Provinsi kelompok umur 31-45 tahun mungkin karena
Haji Medan Tahun 2015, maka pembahasannya aktivitas sosial mereka lebih sering di luar rumah
sebagai berikut : dengan polutan atmosfer yang buruk seperti asap
rokok serta asap kenderaan bermotor dan mereka
1. Prevalensi memiliki risiko besar untuk tertular atau terpajan
virus atau bakteri yang dapat menimbulkan resiko
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
terjadinya sinusitis.(23,6,10,2)
terhadap pasien sinusitis di Rumah Sakit Umum
Provinsi Haji Medan Tahun 2015 diketahui bahwa 3. Jenis Kelamin
prevalensi penderita sinusitis adalah 1,61% dari
57.579 pengunjung yang berobat ke Rumah Sakit Berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah pasien
Umum Provinsi Haji Medan Tahun 2015. Menurut tertinggi berdasarkan jenis kelamin adalah jenis
penelitian Brook I (2016) mengatakan bahwa kelamin perempuan sebanyak 49 orang (52,69%)
prevalensi sinusitis di Amerika Serikat adalah146 per dengan prevalensi penderita 0,85% dari 57.579
1000 populasi disebabkan karena di belahan bumi pengunjung yang berobat ke Rumah Sakit Umum
utara beriklim lembab dengan konsentrasi serbuk sari Provinsi Haji Medan Tahun 2015. Hal ini dapat
lebih tinggi sehingga meningkatkan resiko terjadinya dilihat sesuai dengan penelitian Desrosiers et al
sinusitis dan menurut penelitian Budiman BJ (2010) (2011) yang melakukan survey di Canada melaporkan
mengatakan bahwa prevalensi sinusitis di Indonesia bahwa prevalensi sinusitis berdasarkan jenis kelamin
pada tahun 2004 dilaporkan sebesar 12,6% dari 30 lebih tinggi pada wanita (5,7%) dibandingkan dengan
juta penduduk. Menurut Septiwati (2013) mangatakan laki-laki (3,4%) dan sesuai dengan penelitian Ardine
bahwa berdasarkan data dari Divisi Rinologi Y (2014) yang melakukan penelitian di Rumah Sakit
Departemen THT RSCM tahun 2005 diperoleh PHC Surabaya tahun 2013 yang mengatakan bahwa
persentase penderita sinusitis adalah 69%. Menurut prevalensi sinusitis terbanyak diderita oleh
Soepardi EA et al (2012) sinusitis merupakan perempuan (72%). Menurut Posumah AH (2013)
penyakit yang sering ditemukan dalam praktek dokter yang melakukan penelitian di RSUP
sehari-hari, bahkan dianggap sebagai salah satu
Prof.Dr.R.D.Kandou Manado pada tahun 2011
mengatakan perempuan lebih banyak dimungkinkan Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
karena yang datang berobat lebih banyak perempuan ***)
dr. Wan M.Ismail, M.Biomed : Dosen Bidang
dan pada umumnya perempuan lebih peduli dengan Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Islam
keluhan sakit sehingga lebih cepat datang berobat. Sumatera Utara, Medan
(6,10,8)

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan 1. Soepardi, E.A, et al. 2012. Telinga Hidung


1. Prevalensi penderita sinusitis di Rumah Tenggorok Kepala & Leher. Ed 6. Balai
Sakit Umum Provinsi Haji Medan tahun Penerbit FK UI. Jakarta: 122-130.
2015 didapatkan prevalensi sebesar 1,61%. 2. Arivalagan, P., & Rambe, A. 2013.
2. Jumlah penderita sinusitis di Rumah Sakit Gambaran Rinosinusitis Kronis Di RSUP
Umum Provinsi Haji Medan tahun 2015 Haji Adam Malik pada Tahun 2011. E-
berdasarkan umur paling banyak pada umur Jurnal FK-USU, 1 (1). Available from:
40-44 tahun sebanyak 13 orang (13,98%) http://202.0.107.5/index.php/ejurnalfk/article
dengan prevalensi penderita 0,23% dan /view/1342/710. (Accesed 04 Mei 2016).
paling sedikit pada umur 0-4 tahun yang 3. Brook, I. 2016. Acute Sinusitis. Emedicine
berjumlah 1 orang (1,07%) dengan Medscape : 1-11. Available from:
prevalensi penderita 0,02 % dan pada umur http://emedicine.medscape.com/article/2326
70-74 tahun yang berjumlah 1 orang (1,07%) 70-overview. (Accesed 05 Mei 2016).
dengan prevalensi penderita 0,02 %. 4. Candra, E.W., et al. 2014. Hubungan Kadar
3. Jumlah penderita sinusitis di Rumah Sakit IL-8 Sekret Mukosa Hidung pada
Umum Provinsi Haji Medan tahun 2015 Rhinosinusitis Kronik tanpa Polip-Nonalerfi
berdasarkan jenis kelamin paling banyak dengan Fungsi Penghidu Setelah Pemberian
adalah jenis kelamin perempuan sebanyak Antibiotik Makrolid. Journal MKB, 46 (1) :
49 orang (52,69%) dengan prevalensi 6-14. Available from :
penderita 0,85% . http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/
article/download/221/pdf_122. (Accesed 05
Mei 2016 ).
Saran 5. Brook, I. 2016. Chronic Sinusitis. Emedicine
Medscape : 1-7. Available from:
1. Diharapkan kepada pihak rumah sakit dan http://emedicine.medscape.com/article/2327
dinas kesehatan memberikan penyuluhan 91-overview. (Accesed 04 Mei 2016).
kepada masyarakat luas tentang pola hidup 6. Desrosies, M., et al. 2011. Canadian Clinical
yang baik dan sehat serta faktor-faktor risiko Practice Guidelines for Acute and Chronic
dari penyakit sinusitis untuk mencegah Rhinosinusitis. BioMed Central: 1-36.
terjadinya sinusitis. Available
2. Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit from
Umum Provinsi Haji Medan untuk :https://aacijournal.biomedcentral.com/articl
melengkapi sistem pencatatan rekam medis es. (Accesed 11 Juli 2016).
penderita sinusitis terutama pada riwayat 7. Multazar, A., et al. 2012. Ekspresi
usia dan jenis kelamin dan tidak mempersulit Cyclooxygenase-2 (COX-2) pada penderita
mahasiswa dalam pengambilan data rekam rinosinusitis kronis. Oto Rhino
medis. Laryngologica Indonesia, 42 (2) :96-103.
Available from:
www.orli.or.id/index.php/orli/article/downlo
ad/.../24. (Accesed 18 Juli 2016).
*) 8. Posumah, A.H., Ali, R.H., & Loho, E. 2013.
Nurmalia : Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Gambaran Foto Waters Pada Penderita
Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.
**) Dengan Dugaan Klinis Sinusitis Maksilaris
dr. Budi Mulyana Sp.THT-KL : Dosen Bidang
Di Bagian Radiologi FK UNSRAT/SMF
Telinga Hidung Tenggorok Fakultas Kedokteran
Radiologi Blu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado Periode 1 Januari 2011-31 15. Nagel, P., & Gṻrkov, R. 2012. Dasar-Dasar
Desember 2011. Jurnal e-Biomedik, 1 (1): Ilmu THT. Ed 2. EGC. Jakarta: 34-45.
129-134. Available 16. Moore, K.L., et al. 2013. Anatomi
from Berorientasi klinis. Ed 5. Jil 3. Erlangga.
:http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiom Jakarta :135-138.
edik/article/view/1176. (Accesed 06 Mei 17. Mescher, A.L. 2012. Histologi Dasar
2016). Junqueira. ed 12. Ahli Bahasa : Huriawati
9. Pradana, Y, et al. 2012. Efektivitas Hartanto. EGC. Jakarta : 294.
Imunoterapi Terhadap Gejala, Temuan 18. Adam, G.L., Boies, L.C., & Hilger, P.A.
Nasoendoskopik dan Kualitas hdiup Pasien 2015. Buku Ajar Penyakit THT (Boies
Rinosinusitis Alergi. Oto Rhino Fundamentals of Otolaryngology). Ed 6.
Laryngologica Indonesia, 42 (2) : 88-95. EGC. Jakarta : 240-260
Available from : 19. European Position Paper on Rhinosinusitis
http://www.orli.or.id/journal/index.php/orli/a and Nasal Polyposis. Rhinology, Supplement
rticle/view/24. (Accesed 18 Juli 2016). 20, 2007. Available from :
10. Ardine, Y. 2013. Profil Pasien Rinosinusitis www.rhinologyjournal.com; www.eaaci.net.
Kronis di Rumah Sakit PHC Surabaya (Accesed 11 Juli 2016).
Tahun 2013. Available from: 20. Timmreck, T.C. 2004. Epidemiologi. Ed 2.
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/1245. EGC. Jakarta : 143-145.
(Accesed 18 Juli 2016). 21. Noor, NN. 2008. Epidemiologi. Rineka
11. Septiwati, M., Taher, A., & Rahayu, U. Cipta. Jakarta : 67.
2013. Hubungan Infeksi Gigi Rahang Atas 22. Kasjono, HS & Kristiawan, HB. 2009.
dengan Kejadian Rhinosinusitis Maksilaris Intisari Epidemiologi. Mitra Cendika Press.
di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Jogjakarta: 48-51.
Mattaher Jambi. Online Journal UNJA, 1 23. Budiman, BJ & Rosalind, R. 2010. Bedah
(1): 1-12. Available from: Sinus Endoskopi Fungsional Revisi Pada
http://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/ked Rinosinusitis Kronis. Available
okteran/article/view/989/797. (Accesed 04 from
Mei 2016). :http://repository.unand.ac.id/17210/1/Bedah
12. Farhat. 2007. Peran Infeksi Gigi Rahang _Sinus_Endoskopi_Fungsional_Revisi_pada
Atas pada Kejadian Sinusitis Maksila di _Rinosinusitis_Kronis.pdf (Accesed 02
RSUP H. Adam Malik Medan. Majalah Desember 2016).
Kedokteran Nusantara, 40 (1) : 21-28. 24. Lapau, Buchari. 2009. Prinsip dan Metode
Available from : http://perpus.org/doc/hP- Epidemiologi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta:
peran-infeksi-gigi-rahang-atas-pada- 30-31.
keja.html. (Accesed 10 Mei 2016). 25. Morton, RF., et al. 2009. Epidemiologi &
13. Snell, R.S. 2012. Anatomi Klinis Biostatistik. Ed 5. Jil 3. Erlangga. Jakarta :
Berdasarkan Klinis. EGC. Jakarta: 40-42. 135-138.
14. Paulsen, F., & Waschke, J. 2013. Sobotta 26. Notoatmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Atlas Anatomi Tubuh Manusia. ed 23. jil 3. Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta : 75- 89 &
EGC. Jakarta : 61-65. 115-186

Anda mungkin juga menyukai