Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tiara Saufa Nauli Harahap

NIM : 20.31.023320

Mata Kuliah : Dasar Agroekosistem

Dosen Pengampuh : Djoko Eko H. S., S. P., M. P.

Agroekosistem

1. Bagaimana upaya yang Anda lakukan untuk menekan kerugian akibat adanya
kompetisi di dalam ekosistem?
 Kompetisi dalam ekosistem merupakan proses alami yang sering terjadi. Dalam
proses budidaya tanaman, kompetisi ini pun juga akan terjadi dan ketika tidak
dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan dampak negative. Kompetisi
dalam ekosistem terbagi atas dua jenis yaitu intraspesifik (tanaman yang satu
spesies) dan kompetisi interspesifik (tanaman dengan spesies yang berbeda).
Kompetisi yang terjadi dapat diminimalkan dengan berbagai cara meliputi
pengaturan secara teknis dalam budidaya tanaman. Pengaturan jarak tanam
menjadi salah satu langkah yang cukup efektif, dimana dalam satu luasan areal
diatur jarak satu tanaman dengan tanaman lainnya, sehingga dalam proses
penyerapan hara dna juga penggunaan iklim mikro dapat terbagi secara merata.
Selain itu, pemilihan jenis tanaman yang memiliki morfologi daun yang tegak,
juga dapat menekan kompetisi dalam memanfaatkan cahaya, sehingga tidak da
daun yang saling tumpah tindih. Kemudian, kompetisi secara interspesifik
umumnya terjadi antara tanaman budidaya dengan gulma. Upaya yang dilakukan
yaitu dengan menggunakan herbisida pra tanam sebelum dilakukan penanaman.
Hal ini akan menghambat pertumbuhan gulma, sehiingga pada proses
pertumbuhan tanaman budidaya tidak akan tersaingi oleh gulma tersebut.
2. Jelaskan jenis pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dalam ekosistem?
 Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dalam ekosistem yaitu:
a. Pertumbuhan dan perkembangan batas yaitu proses penangkapan atau
pemanfaatan energi oleh ekosistem dan membawanya melintasi batas dari
system tersebut.
b. Pertumbuhan dan perkembangan biomassa yaitu proses peningkatan biomassa
melalui peningkatan jumlah protoplasma dalam semua substansi ekosistem
c. Pertumbuhan dan perkembangan jaringan yaitu proses peningkatan
komplesitas suatu jaringan ekologis, siklus kehidupan dan mineral yang
kompleks, melambatnya siklus pertukaran hara dan proses spesialisasi habitat
yang menyempit.
d. Pertumbuhan dan perkembangan informasi yaitu kemajuan secara
revolusioner yang menunjukkan keanekaragaman yang lebih tinggi, ukuran
mahluk hidup yang membesar, rentang hidup yang lama, dan terjadi lebih
banyak symbiosis.
3. Jelaskan jenis-jenis suksesi dalam ekosistem, dan berikan contohnya masin-
masing!
 Jenis suksesi berdasarkan pengaruhnya yaitu:
a. Sukesi autogenic yaitu perubahan secara berurutan pada komunitas yang
disebabkan oleh pengaruh dan aktivitas organisme secara internal terhadap
lingkungan dan habitatnya.
b. Suksesi alogenik yaitu perubahan yang terjadi secara berurutan pada
komunitas yang disebabkan oleh pengaruh factor eksternal terhadap aktivitas
organisme
Jenis suksesi berdasarkan kondisi habitat awalnya yaitu:
a. Suksesi primer yaitu perubahan yang terjadi dalam suatu komunitas akibat
hilangnya komunitas awal. Contohnya akibat terjadinya kebakaran dalam
suatu komunitas, yang menghilangkan seluruh populasi awal.
b. Suksesi sekunder yaitu perubahan yang terjadi dalam suatu komunitas akibat
hilangnya sebagian komunitas awal. Contohnya suatu komunitas yang terkan
banjir, namun menyisakan individu yang bertahan, sehingga terjadi
perkembangan kembali.
4. Mengapa terjadi proses produksi dan dekomposisi dalam eksosistem?
 Proses produksi merupakan proses yang memanfaatkan radiasi matahari dalam
membentuk energi atau bahan makanannya melalui mekanisme fotosintesis,
khususnya pada mahluk hidup yang memiliki klorofil atau zat hijau daun.
Sedangkan dekomposisi merupakan proses penguraian bahan organik oleh
decomposes secara alami. Proses dekomposisi ini terjadi ketika mahluk hidup
telah mati. Kedua proses ini pasti terjadi karena merupakan rentetan proses yang
terjadi dalam ekosistem, dimana produsen akan mengahasilkan bahan makanan
yang dimanfaatkan oleh konsumen satu, dua dan seterusnya. Hingga pada
puncaknya akan terjadi kematian yang merupakan awal dari proses penguraian
bahan organik yaitu dekomposisi. Proses ini sejatinya merupakan proses yang
berkaitan dengan rantai karbon, dimana proses produksi mengahsilkan karbon dan
dekomposisi juga akan menguraikan karbon.
5. Apa bukti terjadinya siklus biogeokimia dalam ekosistem?, jika perlu berikan
salah satu contohnya dan jelaskan!
 Proses biogeokimia merupakan proses pendauran kembali terhadap unsur-unsur
kimia terhadap protoplasma yang berada pada kawasan biotik maupun abiotic.
Salah satu proses biogeokimia yang sangat penting dalam ekosistem yaitu proses
daur karbon, secara spesifik yaitu melalui fotosintesis. Reaksi fotosintesis terjadi
pada mahluk hidup yang memiliki klorofil, contohnya tanaman. Tanaman akan
memanfaatkan karbon dioksida bebas di udara yang direaksikan dengan air,
dengan bantuan cahaya dan klorofik maka akan menghasilkan glukosa dan
oksigen. Glukosa dimanfaatkan tanaman sebagai sumber energi untuk tumbuh dan
berkembang, sedangkan oksigen dilepaskan ke udara melalui stomata yang
menjad sumber bagi manusia untuk bernapas.
6. Jelaskan fungsi factor internal dan eksternal pertumbuhan dalam agrekosistem?
Berikan contohnya masing-masing satu factor!
 Factor internal pertumbuhan dalam agroekosistem yaitu pengaruh akibat dari
proses internal tanaman itu sendiri. Factor internal ini meliputi factor genetic,
embryogenesis, masa lalu dan factor bahan tanam. Fungsi dari factor internal ini
yaitu sebagai acuan atau parameter pertumbuhan yang akan terjadi pada suatu
tanaman. Faktor genetic dapat ditinjau dari asal usul benih atau bibit, apakah
memiliki tetua yang unggul atau tidak, factor embryogenesis dapat ditinjau dari
kualitas biji yang terbentuk, akibat proses penyerbukan yang terjadi, factor masa
lalu dapat ditinjau dari kemampuan suatu jenis tanaman pada masa lalu dan masa
sekarang dengan berbagai kondisi lingkungan yang berbeda, sehingga akan
menampakkan pertumbuhan yang tidak sama pula, dan factor bahan tanam dapat
ditinjau dari keadaan benih atau biji, misalnya ukuran biji ataupun umur panen
biji, karena ukuran biji telah terbukti akan menghasilkan pertumbuhan yang
berbeda, antara biji berukuran kecil dan besar.
Faktor eksternal pertumbuhan dalam agroekosistem yaitu pengaruh dari proses
eksternal yang terjadi di luar tanaman, meliputi seluruh komponen abiotic. Faktor
eksternal meliputi air, cahaya, unsur hara, kualitas cahaya, kelembaban udara,
kandungan karbon dioksida di udara, kecepatan angin dan jumlah pertukaran
udara per jam. Fungsi factor eksternal ini secara langsung memberian dampak
terhadap seluruh proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dimana air,
cahaya dan nutrisi sangat penting dalam proses fotosintesis. Kelembaban udara
dan kecepatan angin juga berperan dalam proses respirasi tanaman. Faktor
kandungan karbon dioksida, kualitas cahaya, jumlah pertukaran udara juga
menjadi penting pada proses fotosintesis tanaman.

Anda mungkin juga menyukai