Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RIZKI CHANDRA GUNAWAN

NIM : 21.31.024412
MATA KULIAH : UAS EKOLOGI TANAMAN
1. Jelaskan ciri-ciri ekosistem tanaman budidaya!

 Terdapat beberapa ciri ekosiste tanaman budidaya yaitu:


a. Ekosistem budidaya tanaman merupakan ekosistem buatan atau yang
diciptakan dan dimodifikasi oleh manusia sebagai pengatur dalam proses
pembentukannya.
b. Ekosistem budidaya dalam sistemnya membutuhkan energi seperti energi
fosil.
c. Ekosistem budidaya dalam proses pembentukannya tentunya akan melakukan
perubahan lahan atau suatu zona yang awalnya alami hingga menjadi lahan
yang produktif untuk tanaman. Dalam pembentukan ekosistem budidaya tiadk
menutup kemungkinan terjadi pengrusakan ekosistem alami yang ada.
d. Ekosistem budidaya tidak memiliki keragaman yang tinggi layaknya
ekosistem alami, karena adanya pembatasan yang dilakukan oleh manusia.
e. Ekosistem tanaman budidaya memproduksi cemaran atau polutan akibat
proses budidaya yang dilakukan.
2. Budidaya jagung dan kedelai dilakukan dengan sistem tanam tumpangsari sebagai
berikut:
Sistem Penanaman:
Kode Perlakuan Jagung (J) : Kedelai Populasi Tanaman
Perlakuan (K)
JK3 Tumpangsari jagung : kedelai 1:3 J = 30
1 baris jagung dengan 3 baris K = 120
kedelai
Jarak tanam 100 x 30 cm
JK3 Tumpangsari jagung : kedelai 1:2 J = 45
1 baris jagung dengan 2 baris K = 120
kedelai
Jarak tanam 70 x 30 cm
JK1 Tumpangsari jagung : kedelai 1:1 J = 60
1 baris jagung dengan 1 baris K = 120
kedelai
Jarak tanam 40 x 30 cm

Hasil Panen
Hasil Panen (kg/ha)
Kode Perlakuan NKL
Jagung Kedelai
Tumpang Sari:
JK3 (1J : 3K) 3.512,8 903,0 1,59
JK2 (1J : 2K) 3.464,5 813,0 1,50
JK1 (1J : 1K) 3.451,2 291,0 1,06
Monokultur 6.000,0 1.170,0
Sumber: Aminal et al. 2014. Efisiensi pemanfaatan lahan pada tumpangsari jagung
(Zea mays L.) dan kedelai (Glycine max L. Merill) di lahan pasang surut. Jurnal
Lahan Suboptimal, 3(1): 62-70. https://doi.org/10.33230/JLSO.3.1.2014.107

Coba Anda berikan beberapa kesimpulan atau pernyataan-pernyataan penting dari


sistem tanam tersebut jika ditinjau dari nilai kesetaraan lahan (NKL) maupun dari
aspek agroekosistem! Jelaskan!

 Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dijelaskan bahwa tumpang sari kedelai
dan jagung dengan berbagai perbandingan populasi memberikan nilai kesetaraan
lahan. Umumnya, nilai kesetaraan lahan yang baik dan menguntungkan yaitu lebih
dari 1. Dari ketiga perbandingan kedelai dan jagung tersebut mencatatkan nilai NKL
lebih dari 1. Namun, nilai NKL tertinggi yaitu pada perlakuan kedelai dan jagung
dengan perbandingan 3:1. Tiga baris kedelai dan 1 baris jagung menunjukkan hasil
yang baik, dimana masing-masing produksinya mencatatkan hasil yang paling tinggi.
Dari aspek agroekosistem, model pertanaman polikultur dengan tumpangsari
merupakan upaya dalam meningkatkan jenis atau keragaman tanaman yang ada dalam
ekosistem. Hal tersebut tentunya dapat menekan kompetisi antar tanaman dalam
memanfaatkan sumber daya abiotik, sehingga dalam satu waktu dapat diproduksi
lebih dari satu jenis tanaman.

3. Jika lahan yang kita uruk (timbun) saat praktikum yang lalu adalah rencananya pada
bulan Februari 2023 akan ditanami tanaman sayuran Terong Ungu Varietas YUNITA
F1 ssebanyak 200 tanaman. Menurut Anda, apa yang terjadi jika lahan tersebut tanpa
diuruk (timbun) terlebih dahulu apabila ditinjau dari aspek agroekosistem? Coba
jelaskan!

 Melihat dari kondisi lahan kering tersebut mengakibatkan sulitnya


membudidayakan berbagai produk pertanian. Faktor primer yang diperlukan
tanaman untuk tumbuh adalah media tanam, air, cahaya, angin, dan nutrisi
tanaman. Semua faktor yang diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik
tersebut terhambat oleh kondisi daerah lahan kering yang memiliki iklim dan
cuaca ekstrim. Adapun pengelompokan faktor yang diperlukan tanaman untuk
dapat tumbuh dengan baik dan kendala yang terdapat di daerah lahan kering serta
cara mengatasinya ditampilkan dalam tabel berikut ini :

Anda mungkin juga menyukai