A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mengacu pada pada isi Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan
pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Undang-undang
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dikatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003). Pendidikan kejuruan
adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja
dalam bidang tertentu. Pengertian ini mengandung pesan bahwa setiap
institusi yang menyelenggarakan pendidikan keJuruan harus berkomitmen
menjadikan tamatannya mampu bekerja dalam bidang tertentu (Depdikbud,
1995). Berdasarkan definisi di atas, maka sekolah menengah kejuruan sebagai
sub sistim pendidikan nasional seyogyanya mengutamakan mempersiapkan
peserta didiknya untuk mampu memilih karir, memasuki lapangan kerja,
berkompetisi, dan mengembangkan dirinya dengan sukses di lapangan kerja
yang cepat berubah dan berkembang.
B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Meningkatkan kemampuan sebagian guru dalam memunculkan karakter
kewirausahaan peserta didik.
2. Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah.
C. Indikator
Indikator keberhasilan pelaksanaan IHT adalah:
1. Guru menguasai prakkat pembelajaran yang memunculkan karakter
kewirausahaan
2. Guru membuat perangkat pembelajaran yang memunculkan karakter
kewirausahaan
3. Guru menerapkan prangkat pembelajaran yang mampu memunculkan
karakter kewirausahaa
1. Persiapan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan meliputi:
a. Sosialisasi dan koordinasi dengan warga sekolah secara langsung
b. Membentuk panitia IHT
c. Menyusun program
d. Menyusun anggaran
e. Menentukan narasumber
f. Berkoordinasi dengan pengawas pembina dan yayasan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan meliputi:
a. menghadirkan seluruh dewan guru dan tenaga kependidikan
b. memberikan kesempatan kepada narasumber untuk memaparkan
materi
c. memberikan kesempatan kepada dewan guru untuk melakukan
simulasi
d. Guru mengajar pada peserta didik dengan memunculkan karakter
kewirausahaan
3. Monitoring
Berdasarkan hasil Monitoring pada kegiatan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan IHT Penerapan Karakter
Kewirausahaan dalam Dunia Pendidikan di SMK Tunas Harapan
Purwadadi adalah Berdasarkan hasil monitoring keterlaksanaan kegiatan
RPS pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
4. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan RPS peserta sudah mampu memunculkan karakter :
Kerja Keras Dan Pantang Menyerah
Motifasi Berprestasi Tinggi
Jujur
Realistis
Kreatif
5. Evaluasi
Dari hasil monev guru sudah mampu :
Menguasai prangkat pembelajaran yang memunculkan karakter
kewirausahaan
Membuat perangkat pembelajaran yang memunculkan karakter
kewirausahaan
Menerapkan prangkat pembelajaran yang mampu memunculkan
karakter kewirausahaa
Tetapi untuk student Wellbeing belum semua siswa mampu
memunculkan karakter kewirausahaan seperti :
Berani mengambil resiko
Mandiri (masih bergantung kepada orang lain )
6. Refleksi
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan refleksi meliputi:
1. Pengumpulan hasil Monev
2. Mencermati laporan hasil Monev.
3. Menyimpulkan hasil monev
Kegiatan RPS berjalan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
Guru menguasai, membuat dan menerapkan perangakat
pembelajaran yang memunculkan karakter kewirausahaan
Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sudah bersikap
pantang menyerah, bekerja keras dan motivasi berprestasi
tinggi, namun sebagian peserta didik belum berani mengambil
resiko dan masih bergantung terhadap orang lain
.
7. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang harus dilakukan berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi kegiatan RPS adalah:
Guru Membimbing dan mengarahkan Sebagian peserta didik yang
belum berani mengambil resiko dan masih bergantung kepada
orang lain
8. Sumber Daya
Sumber daya pada pelaksanaan kegiatan ini adalah :
Narasumber
Guru
Peserta Didik
Kepala Sekolah
Dokumentasi
9. Simpulan
Setelah melalui pembahasan pada setiap tahap, maka dapat
ditarik kesimpulan yaitu:
Pelaksanaan Penerapan Karakter Kewirausahaan Dalam Dunia
Pendidikan di SMK Tunas Harapan Purwadadi adalah berhasil
dengan predikat amat baik. Adapun keberhasilan tersebut dapat
dilihat skor komponen berikut:
Hasil Kegiatan Program Pengembangan Sekolah dengan skor
91,6%.
Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Sekolah dengan
skor 90,6%.
Evaluasi Hasil Kegiatan Program Pengembangan Sekolah dengan
skor 91,6%.
Pencapaian Student Wellbeing dengan skor 92,8%.
Selain komponen-komponen tersebut, keberhasilan kegiatan
IHT dapat dilihat pada peningkatan kemampuan guru dalam
menguasai, membuat dan menerapkan perangkat pembelajaran yang
memunculkan karakter kewirausahaan pada peserta didik.