Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


SMF ANAK
RSUD CIKALONG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONG WETAN
WETAN 2019

GASTROENTERITIS (DIARE) AKUT


1. Pengertian (Definisi) Buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja
dengan frekuensi lebih dari 3x atau lebih sering dari biasanya
dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari.

2. Anamnesis 1. Onset
2. Total diare dalam 24 jam
3. Klinis tinja (konsistensi, lender, darah, bau)
4. Kembung
5. Mual
6. Muntah
7. Demam
8. Riwayat penyakit penyerta
9. Makan sebelum diare (asi,pasi)
10. Intake cairan
11. Tindakan yang telah diambil
3. Pemeriksaan Fisik 1. Berat badan,
2. Suhu tubuh,
3. Frekuensi denyut jantung dan
4. Pernapasan serta
5. Tekanan darah.
6. Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama dehidrasi:
kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda-
tanda tambahan lainnya: ubun-ubun besar cekung atau
tidak, mata: cowong atau tidak, ada atau tidaknya air mata,
bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah
4. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan
fisik dan penunjang.
Diare Akut
1. Tanpa dehidrasi : tidak ada tanda gejala yang cukup untuk
mengelompokkan dalam dehidrasi berat atau ringan sedang
2. Dengan dehidrasi ringan-sedang : 2 atau lebih tanda berikut:
gelisah; mata cowong; kehausan; cubitan kulit perut
kembali dgn lambat.
3. Dengan dehidrasi berat : 2 atau lebih tanda berikut :
letargi(penurunan kesadaran), mata cowong, tidak bisa
minum atau malas minum; cubitan kulit perut kembali
dengan sangat lambat (> 2 detik)
5. Diagnosis Banding 1. Diare Kronik
2. Disentri
3. Kolera
4. Intoleransi Laktosa
5. Antibiotic associated diarhea
6. Pemeriksaan Penunjang 1. Darah lengkap
2. Elektrolit
3. Feses lengkap

7. Terapi 1. Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah


a. Tanpa dehidrasi
Umur < 1 tahun : ¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret
Umur 1 – 4 tahun : ½ - 1 gelas setiap kali anak mencret
Umur diatas 5 Tahun : 1 – 1½ gelas setiap kali anak
mencret
b. Dehidrasi ringan-sedang
Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/
kg bb dan selanjutnya diteruskan dengan pemberian
oralit seperti diare tanpa dehidrasi.
c. Diare dengan dehidrasi berat
Beri cairan Intravena segera.
Ringer Laktat atau NaCl 0,9% (bila RL tidak
tersedia) 100 ml/kg BB, dibagi sebagai
berikut:
Umur Pemberian Kemudian
pertama 70ml/kg dalam
30ml/kg dalam
Bayi < 1 1 jam 5 jam
tahun
Anak 1-5 30 menit 2 ½ jam
tahun
* Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak
teraba
• Nilai kembali tiap 15-30 menit. Bila nadi belum
teraba,
beri tetesan lebih cepat.
• Juga beri oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa
minum;
biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau1-2 jam (anak)
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
Beri Zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti.
Dapat diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam 1
sendok air matang atau ASI.
- Umur < 6 bulan diberi 10 mg (1/2 tablet) per hari
- Umur > 6 bulan diberi 20 mg (1 tablet) per hari.
3. Teruskan pemberian ASI dan Makanan
Beri makan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada
waktu anak sehat
• Tambahkan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan
• Beri makanan kaya Kalium seperti sari buah segar, pisang,
air kelapa hijau.
• Beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih
kecil (setiap 3-4 jam)
• Setelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan
makanan tambahan selama 2 minggu
4. Antibiotik Selektif

8. Edukasi Nasihat kepada orang tua/pengasuh


(Hospital Health
Promotion) Untuk membawa anak kembali ke petugas kesehatan bila :
• Berak cair lebih sering
• Muntah berulang
• Sangat haus
• Makan dan minum sangat sedikit
• Timbul demam
• Berak berdarah
• Tidak membaik dalam 3 hari
9. Prognosis Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam

10. Kepustakaan 1. Buku Saku Petugas Kesehatan “Lima Langkah Tuntaskan


Diare” Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2011
2. Modul Pelatihan Diare IDAI 2008
3. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman Bagi
RS Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota 2009

Anda mungkin juga menyukai