Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BIDAN

DI PUSKESMAS PINILOSIAN
Analysis of Workload and Characteristics of Individual Midwife at Puskesmas
Pinolosian
Santika Lintong
Jurusan Kesehatan Masyrakat, Fakultas Olahraga dan Kesehatan,
Universitas Negeri Gorontalo
Email : lintongika@gmail.com
Abstrak
Tenaga kesehatan Khususnya dokter, bidan, dan perawat merupakan sumber daya
manusia yang keberadaanya sangat dibutuhkan di puskesmas. Menurut peraturan
Mentri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat,
analisis kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas terkait jenis dan jumlah tenaga
kesehatan di hitung berdasarkan beban kerja. Perhitungan beban kerja obyektif
perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi beban kerja yang sesungguhnya.
Untuk mencapai universal Healt Coverage (UHC) sumber daya manusia (SDM)
kesehatan mutlak diperlukan. Menurut WHO, indonesia termasuk dalam 57
negara yang menghadapi krisis tenaga kesehatan. Padahal 80% keberhasilan
pembangunan kesehatan ditentukan sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
Menurut PPSDMK Kemenkes RI tahun 2013 jumlah sumber daya manusia
(SDM) kesehatan yang tercatat sebanyak 877.088 orang. Terdiri dari 681.634
tenaga kesehatan dan 195454 tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari
90.444 Tenaga Medis, 288.405 Perawat, 137.110 Bidan, 40.181 Tenaga Farmasi,
dan 125.494 tenaga Kesehatan lainnya. Dalam rangka pemenuhan SDM kesehatan
diperlukan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang dapat mengantisipasi
kebutuhan lokal, nasional dan global. Salah satu faktor yang di nilai
mempengaruhi kinerja seorang pegawai adalah karakteristis. Karakteristik
individu di antaranya meliputi usia, masa kerja status kepegawaian, keterampilan,
dan motivasi. Faktor karakteristik individu ini ditangani merupakan unsur yang
berfungsi membentuk kinerja menjalankan pekeraan atau tugasnya, tanpa
terkecuali kinerja bidan di rumah sakit. Profesi bidan merupakan salah satu
tenaga pelayanan kesehatan secara nasional sudah mendapatkan pengakuan
dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah indonesia dan internasional
telah di akui oleh internatonal confederation of midwives (ICM), The
International Federation of Gynecology and Obstetris (FIGO), dan World Health
Organization (WHO).
Kata Kunci : Analisis beban kerja, Karakteristik Individu, dan Bidan
1. PENDAHULUAN

Tenaga kesehatan khususnya dokter, bidan, dan perawat


merupakan sumber daya manusia yang keberadaannya sangat dibutuhkan
di puskesmas. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun
2014 tentang pusat kesehatan Masyarakat, analisis kebutuhan tenaga
kesehatan di puskesmas terkait jenis dan jumlah tenaga kesehatan dihitung
berdasarkan beban kerja. Perhitungan beban kera obyektif perlu dilakukan
untuk mengetahui kondisi beban kerja sesungguhnya (Rana et al., 2020).

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015


menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat dari tahun-
tahun sebelumnya menjadi 305/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan
Angka Kematian Bayi (AKB) di tahun 2017 mengalami penurunan
menjadi 24/1.000 kelahiran hidup. Dallam jumlah ini, Indonesia masih
menjadi salah satu dari sepuluh negara dengan kematian neonatal tertinggi
di dunia (Lestari et al., 2020).

Salah cara untuk menguragi Angka Kematian Ibu, perlu adanya kualitas
pelayanan yang diperlukan oleh setiap pasien klien karena dengan
pelayanan yang baik dapat menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap
pelayanan. Sesuai dengan Permenkes RI no 1464/MENKES/PER/X/2010
pasal 18, yaitu bidan dalam menjalankan praktik/kerja senantiasa
meningkatkan matu pelayanan profesinya, dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidan dalam menjalankan
praktek kebidanan harus membantu program pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Distia Permatasari &
Damayanti, 2017).

Bidan merupakan profesi yang sangat penting di dalam pelayanan


kesehatan ibu dan anak. Seringkali di dalam pelayanannya muncul
kasus-kasus kegawatan daruratan, yang menuntut bidan harus
memaksimalkan fungsi dan perannya. Profesi bidan adalah salah satu
tenaga pelayanan kesehatan yang secara nasional sudah mendapatkan
pengakuan dalam undang-undang maupun peraturan Pemerintah Indonesia
dan secara Internasional telah diakui oleh international Federation of
Gynecology and Obstetris (FIGO), dan World Health Organization
(WHO) (Linda et al., 2021).

Seorang bidan dapat melakukan pertolongan ke masyarakat secara


mandiri. Tugas, tanggung jawab, dan kewenangan profesi bidan yaitu
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelayanan ibu
hamil, melahirkan, nifas, pelayanan keluarga berencana (KB), pelayanan
kesehatan masyarakat, dan pelyanan reproduksi lainnya (Linda et al.,
2021).

Bidan sebagai salah satu sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah
sakit yang harus dikelolah dengan tepat dalam proses menghasilkan jasa
medis dan merupakan salah satu bagian yang paling penting dan tanggung
jawab yang paling menantang dalam usaha kesehatan. Apalagi seiring
kemajuan teknologi dan dinamika masyarakat, tuntutan kebutuhan
masyarakat akan peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
merupakan suatu tantangan yang cukup berat (Hatijar et al., 2021).

Menurut Permenkes No.33 Tahun 2015 tentang penyusunan perencanaan


kebutuhan Sumber Daya Manusia salah satu metode yang digunakan
untuk menghitung kebutuhan SDM yaitu dengan analisis Beban kerja.
Analisis beban kerja bertujuan untuk merencanakan kebutuhan sumber
daya manusia di tingkat pelayanan sesauai dengan beban kerja sehingga
diperlukan kebutuhan sumber daya manusia dan untuk perencanaan
kebutuhan sumber daya manusia di fasilitas kesehatan.
2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang melibatkan penelitian


dalam penelitian secara observasi. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian dalam tujuan untuk memuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta
hubungan antara fenomenan yang diselidiki. Dpenelitian ini, untuk
mendapatkan jumlah penggunaan waktu setiap pola aktivitas bidan dan
tingkat beban kerja objektif, penelitian menggunakan metode Time and
Mation study dengan menggunakan formulir time and motion study.
Sedangkan beban kerja subjektif diukur dan di hitung menggunakan
metode NASA-TLX dengan wawancara menggunakan instrument NASA-
TLX.

Berdasarkan waktunya, penelitian ini merupakan penelitian corss sectional


karena observasi maupun pengumpulan data dilakukan pada suatu waktu,
dimana tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan tidak
berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang
bersamaan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

JUDUL PENULIS VARIABE POPULASI/SAMP HASIL


L EL
BEBAN Nafi’ah Nurfi Variabel populasi dalam Sebagian besar
KERJA Afriansyah Independe penelitian ini ada 53,3% bidan
MENTAL n : Beban adalah bidan yang berumur <40
DAN Kerja bekerja di tahun, 80,0%
KELUHAN mental dan puskesmas jetis bidan
KELELAHAN keluhan Yogyakarta yang berpendidikan
KERJA kerja berjumlah 15 terakhir D3,
PADA Variabel orang. 60,0% bidan
BIDAN DI Dependent memiliki masa
PUSKESMA : Bidan kerja di
S JETIS puskesmas jetis
YOGYAKAR selama <5 tahun,
TA dan 53,3% bidan
memiliki masa
kerja sebagai
bidan <17 tahun.
Sebagian besar
yaitu 73,3%
bidan memiliki
indeks massa
tubuh normal
(73,3%), dan
60,0% bidan
tidak memiliki
riwat penyakit,
serta 73,3%
bidan tidak rutin
berolahraga.
Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa beban
kerja mental
pada pekerjaan
bidan lebih besar
dibandingkan
dengan beban
kerja fisik, dan
rata-rata bidan
mengalami
kelelahan kerja
tingkat sedang
(60,0%).
Analisis Eska Distia Variabel Populasi penelitian Seluruh tenaga
Beban Permatasari Independe ini adalah seluruh dokter, bidan,
Kerja dan Nyoman n : analisis tenaga medis, perawat di
Tenaga Anita beban kebidanan, dan Puskesmas
Kesehatan Damayanti kerja keperawatan yang Pacarkeling
di Variabel melaksanakan Surabaya
Puskesmas Dependen kegiatan UKM dan memiliki
Pacarkeling : Tenaga UKP di Puskesmas kategori beban
SurabayaW Kesehatan Pacarkeling kerja underload
orkload Surabaya. Sampel dengan rata-rata
analysis for pada penelitian ini pelaksanaan
health berjumlah 13 waktu kerja
worker in orang dan terdiri produktif
Pacarkeling dari 3 Dokter 69,46% setiap
Public umum dan 1 harinya. Hal
Health
Dokter gigi, 2 tersebut tidak
Center bidan puskesmas sesuai dengan
Surabaya dan 2 bidan hasil survey
kelurahan, serta 4 pendahuluan
perawat dan 1 yaitu 58,33%
perawat gigi. memiliki beban
kerja yang berat
atau tinggi.
Persepsi beban
kerja yang tinggi
tersebut
dikarenakan
jadwal kerja
untuk
melaksanakan
tupoksi sesuai
dengan masing-
masing jabatan
belum di susun
dengan baik,
sehingga
sebagian besar
mereka beban
kerja nya tinggi
namun hanya
pada saat waktu
tertentu saja.
ANALISIS Gugun Variabel Populasi dalam Setelah
BEBAN Pamungkas Independe penelitian ini dilakukan
KERJA dan Eem nt : anasis adalah seluruh penelitian
SUMBER Kusmiati beban Sumber Daya analisis beban
DAYA kerja Manusia (SDM) kerja sumber
MANUSIA Variabel Kesehatan daya manusia
(SDM) Dependen berdasarkan (SDM) kesehatan
KESEHATA : SDM pendidikan di puskesmas
N DI kesehatan kesehatan di Ciwidey
PUSKESMA di puskesmas Kabupaten
S CIWIDEY puskesmas Ciwidey Bandung
KABUPATE Kabupaten menggunakan
N Bandung sebanyak metode
BANDUNG 21 orang. Workload
MENGGUN Indicators of
AKAN
Staffing Need
METODE
(WISN), maka
WORKLOA
diambil
D
kesimpulan
INDICATOR
sebagai berikut :
S OF
STAFFING a. Waktu kerja
NEED tersedia
(WISN) tahun 2018
berdasarkan
jumlah kerja
efektif
dipuskesmas
Ciwidey
adalah 2017
jam/ tahun
atau 121.050
menit.
b. Standar
beban kerja
petugas
kesehatan di
Puskesmas
Ciwidey
adlah dokter
umum
memiliki
beban kerja
yang tinggi,
Dokter gigi
memiliki
beban kerja
yang tinggi,
perawatan
gigi memiliki
beban kerja
yang tinggi,
perawat
memiliki
beban kerja
yang tinggi,
Gizi
memiliki
beban kerja
yang rendah,
bidan
memiliki
beban kerja
yang tinggi,
apoteker
memiliki
beban kerja
yang tinggi,
sanitarian
memiliki
beban kerja
yang rendah,
rekam medis
memiliki
beban kerja
yang tinggi
dan analisis
memiliki
beban kerja
yang sedang.
Pengaruh Herna linda Variabel Populasi penelitian Hasil menelitian
Karakteristi dkk Independe ini adalah seluruh menyimpilakan
k Individu n: bidan yang hanya tiga
dan Faktor Krakteristi bertugas di ruang variabel
Ekstrinsik k individu kebidanan rawat independent dari
terhadap dan faktor inap rumah sakit karakteristik
Kinerja ekstrinsik umum daerah individu yang
Bidan Variabel langsa yang terbukti
Dependen berjumlah 47 berpengaruh
: Bidan orang. secara signifikan
terhadap kinerja
bidan, yaitu
status
kepegawaian,
keterampilan,
dan motivasi.
Sementara itu
hanya ada dua
variabel
independen dari
faktor ekstrinsik
terbukti
berpengaruh
secara signifikan
atas kinerja
bidan, yaitu
supervisi dan
pelatihan.
HUBUNGA Stephany Variabel Sampel penelitian Kesimpilan dari
N Rana, Febi K. Independe yaitu semua tenaga hasil penelitian
KOMITMEN Kolibu dan n: kesehatan di ini yaitu :
ORGANISA Grace E.C. Komitmen Puskesmas Paniki a. Tenaga
SI DAN Korompis Organisasi Bawah Kota kesehatan
BEBAN Variabel Manado berjumlah yang ada di
KERJA Dependen 55 responden. Puskesmas
TERHADAP : tenaga Paniki Bawah
KINERJA kesehatan Kota Manado
TENAGA di sebagian besar
KESEHATA puskesmas memiliki
N DI paniki komitmen
PUSKESMA bawah organisasi
S PANIKI kota yang kurang
BAWAH manado baik.
KOTA b. Tenaga
MANADO kesehatan
yang ada di
Puskesmas
Paniki Bahwa
Kota Manado
sebagian besar
memiliki
beban kerja
rendah.
c. Tenaga
kesehatan
yang ada di
Puskesmas
Paniki Bawah
Kota Manado
sebagian besar
memiliki
kinerja yang
kurang baik.
d. Terdapat
hubungan
antara
komitmen
perganisasi
dengan kinerja
pada tenaga
kesehatan di
Puskesmas
Paniki Bawah
Kota Manado
e. Tidak terdapat
hubungan
antara beban
kerja dengan
kinerja pada
tenaga
kesehatan di
Puskesmas
Paniki Bawah
Kota Manado.
Kepuasan Hatijar Hatijar, Variabel Populasi penelitian Pelayanan bidan
Klien Post Risma putri Independe ini adalah semua yang baik efektif
Natal Care Utama, dan n: ibu bersalin yang dapat
Terhadap Dian Susanti kepuasan ada di Puskesmas memberikan
Kualitas Toyu klien Post Mapane.sampel kepuasan kepada
Pelayanan Natal Care dalam penelitian klien dalam hal
Bidan di Variabel ini dalah semua ini adalah ibu
Puskesmas Depeden : ibu Post Natal nifas sehingga
pelayanan Care (masa nifas) dari penelitian ini
Bidan yang sudah bahwa ada
mendapat hubungan antara
pelayanan di ruang pelayanan bidan
post natal care terhadap
sebanyak 57 kepuasan ibu
responden. nifas.
Kinerja Bella octaviani Variabel Penelitian ini Sebanyak 13
Bidan Violinansa, Independe menggunakan jurnal
dalam Chriswardani n : kinerja metode literatur mengatakan
Memberika Suryawati dan bidan review dengan bahwa kinerja
n Rani Tyas dalam menganalisis 20 bidan sudah baik
Pelayanan Budiya memberik jurnal nasional dalam
Antenatal an maupun memberikan
Care: Suatu pelayanan internasional yang pelayanan
Kajian Variabel terindeks dengan antenatal care.
Pustaka Dependen waktu penerbitan Sehingga dapat
: Bidan dalam kurun disimpulkan
waktu lima tahun bahwa kinerja
terakhir. bidan dalam
memberikan
pelayanan
antenatal care
sudah baik.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kinerja bidan
dalam pelayanan
ACN adalah
usia, sarana
prasarana,
pelatihan, masa
kerja,
pengetahuan,
motivasi,
kepemimpinan,
dan beban kerja.
PERAN Lestari Puji Variabel jumlah informen Berdasarkan
DAN Astuti, Dita Independe adalah 3 bidan wawancara
FUNGSI Wasthu n : peran yang bekerja di dengan 3
BIDAN Prasida dan dan fungsi Puskesmas informan rata-
DALAM Putri Kusuma bidan Wilayah Dinas rata
PELAKSANA Wardhani Variabel Kesehatan Kota menyimpulkan
AN Dependen Semarang bahwa peran
INFORMED : mereka di dalam
CONSENT pelaksanaa pelaksanaan
PADA n informen consent
KEGAWAT indormed pada kegawat
DARURATA consent darurat adalah
N OBSTETRI sebagai
DI pelaksanaan dan
PUSKESMA pengelola.
S

Pembahasan penelitian artikel yang di buat dengan 10 jurnal yang sudah di


review menunjukkan bahwa pada artikel ini bahwa karakteristik individu
yang terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bidan, yaitu
status kepegawaian, keterampilan, dan motivasi. Sementara itu untuk fakto
ekstrinsik terbukti berpengaruh secara signifikan atas kinerja bidan, yaitu
supervisi dan pelatihan. Berdasarkan hasil ini, direkomendasikan beberapa
hal. Pertama, perlu dilakukannya penilaian kinerja bidan secara objektif
berdasarkan profesi kebidanan sehingga dapat diketahui kemampuan dan
keterampilan bidan serta motivasinya. Dengan penilaian ini dapat dijadikan
rekomendasi dalam perencanaan kegiatan pelatihanbagi bidan dalam
peningkatan kemampuan dan keterampilan seperti pelatihan penanganan pre-
eklamsi dan/atau eklamsi, penanganan perdarahan selama kehamilan dan
persalinan.

Kelelahan kerja dapat dihindari dengan melakukan pengaturan ulang Shif


kerja sesuai dengan aturan dan syarat-syarat ketentuan Shif kerja pada bidan,
penentuan jam istrahat yang jelas, saat jam pelayanan dapat diiringi denga
musik kerja, dan rutin melaksanakan refreshing untuk mengurangi kejenuhan.

4. KESIMPULAN

Hasil penelitian menyimpulkan hanya tiga variabel independen dari


karakteristik individu yang terbukti berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja bidan, yaitu status kepegawaian, keterampilan, dan
motivasi. Sementara itu, hanya ada dua variaabel independen dari faktor
ekstrinsik terbukti berpengaruh secara signifikan atas kinerja bidan, yaitu
supervisi dan pelatihan. Berdasarkan kesimpulan tersebut,
direkomendasikan beberapa hal. Pertama, perlu dilakukannya penilaian
kinerja bidan secara objektif berdasarkan profesi kebidanan sehingga dapat
diketahui kemampuan dan keterampilan bidan serta motivasinya. Dengan
penilaian ini dapat dijadikan rekomendasi dalam perencanaan kegiatan
pelatihan bagi bidan dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan
seperti pelatihan penanganan pre-eklamsi dan/atau eklamsi, penanganan
perdarahan selama kehamilan dan persalinan, pelatihan APN (Asuhan
Persalinan Normal), penanganan bayi asfiksia, penanganan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. Rekomendasi kedua bahwa perlu
dilakukan proses supervisi khususnya pada pelayanan kebidanan dan
asuhan kebidanan sehingga bidan yang memiliki kinerja baik dapat
diberikan reward dalam bentuk penghargaan, peningkatan karier,
pemberian hadiah dan memberikan punishment pada bidan yang memiliki
kinerja kurang baik dalam bentuk teguran secara lisan dan tulisan,
pemindahan tempat tugas. Rekomendasi ketiga yaitu memberikan
kesempatan yang lebih luas bagi bidan untuk terus berkembang dan
mendapat peluang yang lebih terbuka untuk promosi, memperbaiki kondisi
kerja rumah sakit agar bidan merasa aman serta nyaman di dalam bekerja,
meningkatkan dukungan dari atasan, terutama atas kemajuan dan
keberhasilan bidan.
5. SARAN

Diperlukan tenaga bidan yang lebih banyak lagi, lebih meningkatkan lagi
SDM bidan di puskesmas, menigkatkan lagi keterampilan, pengetahuan
serta fasilitas kebidanan. Tenaga kebidanan kiranya dapat menyesuaikan
jam kerja yang baik, jam istrahat yang tepat agar dapat mengurangi beban
kerja bidan.
DAFTAR PUSTAKA

Distia Permatasari, E., & Damayanti, N. A. (2017). Workload analysis for health
worker in Pacarkeling Public Health Center Surabaya. Jurnal Manajemen
Kesehatan Indonesia, 5(3), 65–73.

Hatijar, H., Utama, R. P., & Toyo, D. S. (2021). Hubungan Kepuasan Klien Post
Natal Care Terhadap Kualitas Pelayanan Bidan Di Puskesmas. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 585–591.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.654

Lestari, D. F., Fatimatuzzahra, & Dominica, D. (2020). Jurnal Sains dan


Kesehatan. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(4), 242–247.

Linda, H., Zulfendri, Z., & Juanita, J. (2021). Pengaruh Karakteristik Individu dan
Faktor Ekstrinsik terhadap Kinerja Bidan. Jurnal Samudra Ekonomi Dan
Bisnis, 12(2), 271–285. https://doi.org/10.33059/jseb.v12i2.3467

Rana, S., Kolibu, F. K., Korompis, G. E. C., Kesehatan, F., Universitas, M.,
Ratulangi, S., & Kerja, B. (2020). Hubungan Komitmen Organisasi Dan
Beban Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Paniki
Bawah Kota Manado. Kesmas, 9(6), 53–58.

Anda mungkin juga menyukai