Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS PELAYANAN POST NATAL CARE (PNC) TERHADAP

TINGKAT KEPUASAN IBU PASCA PERSALINAN DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS TILANGO TAHUN 2021
Effectiveness Of Post Natal Care (Pnc) Services On The Level Of Mother
Satisfaction Post Delivery In The Working Area Of The Health Center
Ocha Suharti S. Ibrahim
Administrasi Kebijakan Kesehatan, Jurusan Kesehatan Masyarakat,
Universitas Negeri Gorontalo
Ochaibrahim17@gmail.com

Abtrak
Masa nifas atau postpartum adalah masa nifas yang dimulai sejak bayi baru lahir
dan plasenta bayi dilahirkan hingga keadaan kandungan kembali seperti saat
sebelum hamil. masa ini pada umumnya terjadi sekitar 6 minggu. Namun demikian,
sepanjang periode nifas yaitu setelah melahirkan hingga 28 hari setelah kelahiran adalah
masa-masa risiko tinggi. Kematian bayi lahir hidup dalam masa 28 hari sejak kelahiran
yang dikenal sebagai tingkat kematian neonatal (neonatal mortality rate) dilaporkan
terjadi di seluruh dunia. Begitu juga dengan kematian ibu karena komplikasi pasca
persalinan cukup tinggi. Sehingga ibu nifas perlu mendapatkan asuhan pelayanan nifas
yang bermutu. Mutu tersebut dapat terlihat dari standar waktu dimana ibu nifas
dianjurkan untuk melakukan kunjungan nifas paling sedikit 3 kali. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi ibu nifas terhadap mutu
pelayanan postnatal care.

The puerperium or postpartum period is the puerperium period that starts from the
time the newborn and the baby's placenta is born until the state of the womb
returns to its pre-pregnancy state. This period generally occurs around 6 weeks.
However, during the puerperium period, namely after giving birth to 28 days after
birth, this is a period of high risk. Deaths of live births within 28 days of birth,
known as the neonatal mortality rate, are reported worldwide. Likewise, maternal
mortality due to postpartum complications is quite high. So that postpartum
mothers need to get quality postpartum care. This quality can be seen from the
standard time in which postpartum mothers are recommended to make at least 3
postpartum visits. The purpose of this study was to determine the relationship
between postpartum mothers' perceptions of the quality of postnatal care services.

Kata Kunci : Pelayanan, postpartum, post natal care


PENDAHULUAN suhu), pemeriksaan fundus uteri,
Masa nifas adalah masa pemeriksaan lochia, dan pengeluaran
postpartum atau puerperium disebut pervaginam lainnya; pemeriksaan
juga masa sesudah persalinan, masa payudara dan anjuran ASI eksklusif,
perubahan, pemulihan, pemberian komunikasi, informasi,
penyembuhan, dan pengembalian dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
alat-alat kandungan/reproduksi, nifas dan bayi baru lahir, termasuk
seperti sebelum hamil yang lamanya keluarga berencana, serta pelayanan
6 minggu atau 42 hari pasca KB pasca persalinan. Kunjungan
persalinan (Wibowo, 2017). nifas ini bertujuan untuk menilai
status ibu dan bayi baru lahir juga
Pemeriksaan bayi baru lahir untuk mencegah, mendeteksi, serta
dan ibu pasca persalinan sangat menangani masalah-masalah yang
penting untuk memastikan kesehatan terjadi (Reinissa & Fitri, 2017).
dan keselamatan bayi dan ibu,
terutama pada masa nifas awal yaitu Menurut (Gustirini, 2021),
setelah kelahiran bayi dan selama 7 kunjungan postpartum merupakan
(tujuh) hari pertama setelah kunjungan yang dilakukan ibu nifas
melahirkan. Namun demikian, ke tenaga kesehatan selama masa
sepanjang periode nifas yaitu setelah nifas. Namun fenomena yang terjadi
melahirkan hingga 28 hari setelah di masyarakat kunjungan postpartum
kelahiran adalah masa-masa risiko jarang dilakukan sesuai standard,
tinggi. Kematian bayi lahir hidup sering kali hanya satu kali atau dua
dalam masa 28 hari sejak kelahiran kali kunjungan selama postpartum
yang dikenal sebagai tingkat selama tidak ada keluhan pada ibu
kematian neonatal (neonatal maupun bayi.
mortality rate) dilaporkan terjadi di
Tujuan pemeriksaan pasca
seluruh dunia. Begitu juga dengan
persalinan (PNC) adalah: Menjaga
kematian ibu karena komplikasi
kesehatan ibu dan bayinya,
pasca persalinan cukup tinggi
melaksanakan skrining yang
(Gustirini, 2021).
komprehensif, mendeteksi masalah,
Mutu pelayanan kesehatan mengobati atau merujuk bila terjadi
ibu nifas dapat terlihat dari standar komplikasi pada ibu maupun bayinya
waktu dimana ibu nifas dianjurkan kemudian memberikan pendidikan
untuk melakukan kunjungan nifas kesehatan tentang perawatan
paling sedikit 3 kali kunjungan kesehatan diri, nutrisi, menyusui,
dengan standar operasionalnya pemberian imunisasi kepada bayinya
meliputi pemeriksaan tanda vital dan perawatan bayi sehat.
(tekanan darah, nadi, respirasi dan
Dilihat dari aspek persepsi itu. Seketikar 50% kematian ibu
pelanggan, mutu adalah penilaian terjadi dalam 24 jam pertama,
subjektif pelanggan. Dan dilihat dari postpartum sehingga pelayanan
aspek kebutuhan dan keinginan pasca persalinan yang berkualitas
pelanggan, mutu adalah apa yang harus terselenggarakn pada masa itu
dikehendaki dan dibutuhkan oleh untuk memenuhi kebutuhan ibu dan
pelanggan (Pendidikan et al., 2017). bayi (Yuliyanik, 2019).

Pelayanan Postnatal Care METODE PENELITIAN


adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan segera setelah melahirkan. Jenis penelitian yang
Masa setelah melahirkan disubut digunakan dalam penelitian ini
dengan masa nifas. Masa nifas adalah metode kualitatif dilakukan
dimulai setelah kelahiran plasenta dengan wawancara. Populasi dalam
dan berakhir ketika alat-alat penelitian ini adalah semua ibu nifas
kandungan kembali seperti keadaan yang berada di puskesmas Tilango.
sebelum hamil. Masa nifas atau Rancangan penelitian ini
puerperium dimulai sejak 2 jam menggunakan pendekatan cross
setelah lahirnya plasenta samapi sectional study dimana proses
dengan 6 minggu (42 hari) setelah pengambilan data dilakukan dalam
waktu yang bersamaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

No. Penulis Judul Hasil Penelitian


Afifah Efektivitas Pelaksanaan Kasus kematian ibu nifas di
1. Nasyahta Dila, Pelayanan Kesehatan KabupatenLumajang
Laksono Ibu Pasca Persalinan menunjukkan pelayanan
Trisnantoro, diKabupaten Lumajang kesehatan ibu nifas yang tidak
Dwi Handono efektif. Kematian ibu nifas
sebagian besar terjadi di RS
PONEK menunjukkan adanya
kelemahan tata laksana kasus
komplikasi ibu nifas baik di
tingkat rumah sakit maupun
FKTP. Ketidakpatuhan terhadap
SOP dan kesiapsiagaan fasilitas
kesehatan yang kurang matang
menjadi penyebab tidak
langsung terjadinya kasus
kematian ibu di RS PONEK dan
Puskesmas PONED.
pelaksanaan pelayanan
kesehatan ibu nifas yang tidak
berkualitas turut berkontribusi
terhadap kasus kematian ibu
masa nifas.
2. Dhia Falih Inisiasi Kunjungan Post Adapun inisiasi waktu
Annisa, Juliani Natal Care Dengan kunjungan Nifas yang terbagi
Ibrahim Tingkat Kesakitan Fisik menjadi 2 kategori yakni Inisiasi
Pada Ibu Pasca Telat sebanyak 71 responden
Melahirkan (87,7%) dan Inisiasi Tepat
sebanyak 10 responden (12,3%)
Dari tanda tanda adanya Infeksi
dapat dilihat bahwa dari 81
responden sebanyak 62
responden (76,5%) mengalami
Infeksi dan 19 responden
lainnya (23,5%) tidak
mengalami Infeksi.
Dwi Jayanthi, Determinan Penelitian ini menemukan
3. Ansariadi, Dian Pemanfaatan Pelayanan bahwa di daerah Kabupaten
Sidik Pasca Persalinan (Post- Jeneponto hampir setengah dari
Natal Care) Ibu responden yang pernah
Primipara Di memanfaatkan pelayanan pasca
Kabupaten Jeneponto persalinan (postnatal care)
sekitar 59,8% dan terdapat
40,2% responden yang tidak
pernah memanfaatkan
pelayanan pasca persalinan
(postnatal care). Jika dilihat dari
kunjungan lengkap
pemeriksaan, hanya seperempat
responden yang memanfaatkan
pelayanan pasca persalinan
(postnatal care) dan hampir
semua ibu yang bersalin
memilih tenaga kesehatan
sebagai tenaga penolong
persalian.

4. Dhia Falih Inisiasi Postnatal Care Dari Kunjungan Nifas Ibu dapat
Annisa Dini Terhadap Angka dijelaskan bahwa dari 81
Kesakitan Fisik Ibu responden terdapat 80
Pasca Melahirkan Di responden (98,8%) yang
Puskesmas Kota berkunjung pada Kunjungan
Makassar Nifas ke-2 dan 1 responden
(1,2%) lainnya berkunjung pada
Kunjungan Nifas ke 3. Adapun
inisiasi waktu kunjungan Nifas
yang terbagi menjadi 2 kategori
yakni Inisiasi Telat sebanyak 71
responden (87,7%) dan Inisiasi
Tepat sebanyak 10 responden
(12,3%)

5 Arindita Persepsi Ibu Nifas Diketahui responden dengan


Reinissa, Fitri Tentang Pelayanan Post persepsijaminan kurang baik
Indrawati Natal Care Dengan terkait mutu pelayanan
Kunjungan Ulang postnatal care, sebanyak 19
orang (46,3%) Sedangkan,
responden dengan persepsi
jaminan baik terkait mutu
pelayananpostnatal care,
Sebanyak 22 orang (53,7%).
Kemudian, responden dengan
persepsi empati kurang baik
terkait mutu pelayanan
postnatal care, sebanyak 18
orang (43,9%). Sedangkan,
responden dengan persepsi
empati baik terkait mutu
pelayanan postnatal care,
sebanyak 23 orang (56,1%).
Dan responden dengan persepsi
bukti langsung kurang baik
terkait mutu pelayanan
postnatal care, sebanyak 22
orang (53,7%). Sedangkan,
responden dengan persepsi
bukti langsung baik terkait
mutu pelayanan postnatal care,
sebanyak 19 orang (46,3%)
6. Yuliyanik Karakteristik Ibu dan Post Dari hasil tersebut dapat dilihat
natal Treatment (PNT) bahwa masih banyak ibu nifas
Berhubungan Dengan yang belum pernah
Terjadinya Postpartum mendapatkan post natal
Blues Ibu Nifas treatment yaitu pijat oksitosin
dan massage, dimana hal
tersebut merupakan tindakan
yang dapat membantu agar ASI
ibu dapat keluar dengan lancar
dan ibu nifas juga merasa segar
dan nyaman selama menghadapi
masa nifasnya.
7. Asmuji, Diyan Model Edukasi ibu nifas di wilayah Puskesmas
Indriyani Postnatal Melalui Kaliwates Jember yang medapat
Pendekatan Family penkes tentang nutrisi masa
Centered Maternity kehamilan hampir sama dengan
Care (Fcmc) yang tidak mendapatkan penkes,
yaitu masing-masing 12 orang
(48 %) dan 13 orang (52 %).
Pendidikan kesehatan
berpengaruh secara
menguntungkan terhadap
kebiasaan, sikap, dan
pengetahuan yang ada
hubungannya dengan kesehatan.
Hal ini sesuai dengan pendapat
Notoadmodjo (2003) bahwa
pendidikan tidak lepas dari
proses belajar, dan faktor-faktor
manusia yang berperan dalam
proses belajar adalah
kematangan, pengetahuan dan
motivasi.
8. Gita Sekar ANALISIS FAKTOR Pada penelitian ini dengan Uji
Prihanti KUNJUNGAN IBU NIFAS Chi-Square, didapatkan bahwa
DI WILAYAH KERJA terdapat hubungan antara
PUSKESMAS PONED X pengetahuan dengan kunjungan
nifas ibu, dengan nilai p=0,000
(p < 0,05). Begitu juga
berdasarkan distribusi data,
yang didapatkan bahwa
sebagian besar yang melakukan
kunjungan nifas sudah
berpengetahuan tinggi, yaitu
sebanyak 73,6%. Berdasarkan
Uji ChiSquare, didapatkan
riwayat kehamilan memiliki
hubungan dengan kunjungan
nifas, dengan p=0,039 (p <
0,05), sedangkan riwayat
persalinan tidak memiliki
hubungan dengan kunjungan
nifas, dengan p=0,091 (p >
0,05).
9. Ria Gustirini Pengetahuan Ibu Hasil penelitian menunjukkan
Postpartum Normal bahwa sebagian besar responden
Tentang Perawatan memiliki pengetahuan yang
Luka Perineum cukup dalam hal perawatan luka
perineum. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang
dilakukan oleh Trisnawati dkk
dimana terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan
dengan penyembuhan luka
jahitan perineum (p<0,05)
10. Tri Faktor-Faktor Yang Variabel yang berhubungan
Pinaringsih, Berhubungan Dengan dengan niat untuk melaksanakan
Emmy Kunjungan Ibu Nifas kunjungan Pendidikan
Riyanti, Ke Pelayanan (p=0,046) kehamilan (p=0,032)
Aditya Kesehatan Di Wilayah responden untuk melaksanakan
Kusumawati Kerja Puskesmas kunjungan nifas (p=0,001)
Tlogosari Kulon Kota Persepsi kontrol perilaku
Semarang terhadap kunj responden
(p=0,003) 3. Variabel yang tidak
berhubungan dengan niat untuk
melaksanakan kunjungan nifas:
Umur (p= 0,473) 0,615), jumlah
anak (p= 0,481) pengetahuan
(p= 0,489) status kunjungan
nifas responden (p= 0, 119)

Pembahasan penelitian dari artikel persalinan (postnatal care) (p>0,05).


yang dibuat dengan 10 jurnal yang Penelitian ini menyimpulkan bahwa
sudah direview menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu
tidak terdapat hubungan antara (p=0,002), tenaga penolong
pekerjaan ibu dengan pemanfaatan persalinan (p=0,019), jangkauan ke
pelayanan pasca melahirkan pelayanan kesehatan (p=0,038),
(postnatal care) pada ibu. Demikian dukungan keluarga (p=0,000),
juga dengan usia ibu serta pelayanan riwayat komplikasi (p=0,000) dengan
antenatal care dengan pemanfaatan pelayanan postnatal care pada ibu
pelayanan pasca melahirkan pasca nifas dan tidak ada hubungan
(postnatal care) pada ibu bersalin antara usia ibu (p=0,304), pekerjaan
(p>0,05). Namun ada hubungan yang ibu (p=0,131), dan pelayanan
bermakna antara pendidikan ibu, antenatal care (p=0,207) dengan
tenaga penolong persalinan, pelayanan postnatal care pada ibu
jangkauan ke pelayanan kesehatan, pasca nifas.
dukungan keluarga/ suami dan
riwayat komplikasi dengan KESIMPULAN
pemanfaatan pelayanan pasca
Post Natal care atau Masa
nifas (puerperium) dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Distribusi
responden berdasarkan jangkauan ke
pelayanan kesehatan yang dilihat dari
jarak fisik tempat pelayanan
kesehatan yang dekat dengan rumah
menunjukkan jarak/ jangkauan ke
fasilitas kesehatan yang termasuk
dalam jangkauan jauh sebanyak 158
responden (64,9%) dan yang
termasuk kategori dekat sebanyak 86
responden (35,2%). Berdasarkan
kunjungan ANC menunjukkan
bahwa hampir semua responden
pernah memeriksakan kehamilan
(98,4%) dan 75,4% responden yang
memiliki pemeriksaan cukup pada
pemeriksaan antenatal care.

SARAN

Bagi instansi terkait


disarankan untuk meningkatkan
mutu pelayanan pada bidang
kehandalan (reliability), daya
tanggap (responseiveness), jaminan
(assurance), empati (empathy), dan
bukti langsung (tangible) terutama
pada pelayanan nifas postnatal care.
Saran bagi peneliti selanjutnya
disarankan untuk menambahkan
variabel mutu pelayanan di luar dari
dimensi mutu (Service Quality).
DAFTAR PUSTAKA

Gustirini, R. (2021). Pengetahuan Terjadinya Postpartum Blues


Ibu Postpartum Normal Tentang Ibu Nifas. Care : Jurnal Ilmiah
Perawatan Luka Perineum. Ilmu Kesehatan, 7(2), 69.
Jurnal Kebidanan, 10(1), 31– https://doi.org/10.33366/jc.v7i2.
36. 1319
https://doi.org/10.35890/jkdh.v1
0i1.173

Pendidikan, B., Perilaku, I., &


Kesehatan, F. (2017). Faktor-
Faktor Yang Berhubungan
Dengan Niat Kunjungan Ibu
Nifas Ke Pelayanan Kesehatan
Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tlogosari Kulon Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 5(3),
653–660.

Reinissa, A., & Fitri, I. (2017).


Persepsi Ibu Nifas Tentang
Pelayanan Postnatal Care
Dengan Kunjungan Ulang.
Higeia Journal of Public
Health, 1(4), 109–119.
http://journal.unnes.ac.id/sju/ind
ex.php/higeia

Wibowo, A. (2017). Antenatal-


Postnatal Care Center Di
Yogyakarta Dengan
Pendekatan Healing
Environment Pada Ruang
Dalam Dan Ruang Luar. 8(1),
1–9. http://e-
journal.uajy.ac.id/id/eprint/1136
3

Yuliyanik, Y. (2019). Karakteristik


Ibu Dan Post Natal Treatment
(Pnt) Berhubungan Dengan

Anda mungkin juga menyukai