Masih banyak kalangan menganggap bahwa matematika sebagai
ilmu yang sulit. Hal itu dikarenakan siswa yang belum menerima matematika secara sukarela atau senang hati. Disinilah menjadi tantangan seorang guru untuk menjadikan pembelajaran matematika tersebut dapat diterima, disenangi dan sesuai kompetensi dasar yang hendak dicapai. Pembelajaran matematika diartikan sebagai proses belajar matematika oleh siswa dengan bantuan/pendampingan guru. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran matematika, kegiatan utama dilakukan oleh siswa untuk mempelajari bahan ajar matematika dalam rangka menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Guru matematika berfungsi sebagai fasilitator dan dinamisator kegiatan belajar oleh siswa. Definisi pembelajaran matematika yang bermakna mempunyai cakupan yang luas karena kecenderungannya masih umum dan belum terukur. Dalam kajian ini, parameter pembelajaran matematika bermakna terdiri atas belajar matematika bermakna tidak sekadar hafalan (menghafal) berdasarkan teori Ausubel dan belajar matematika bermakna melalui kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan. Jika seorang siswa berkeinginan untuk mengingat sesuatu tanpa mengaitkan dengan hal yang lain maka baik proses maupun hasil pembelajarannya dapat dinyatakan sebagai hafalan dan tidak akan bermakna baginya. Disini akan dipaparkan cara mewujudkan pembelajaran matematika yang menyenangkan dan pembelajaran yang bermakna dengan metode pembelajaran matematika yang diharapkan sesuai kurikulum 2013. Untuk itu para siswa diharapkan dapat belajar untuk mengamati, menanya, menncoba, mengolah, menyaji, menalar, membentuk jejaring dan mencipta atau disebut juga dengan pendekatan model pembelajaran scientific approach. Kata Kunci : pembelajaran matematika menyenangkan, pembelajaran bermakna, teori Ausubel, kurikulum 2013 dan scientific approach. C. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan a. Proses pembelajaran matematika yang baik mempunyai tahapan- tahapan yang disesuaikan dengan perkembangan. Pada level dasar, pembelajaran harus dimulai dari suatu yang kongret dan perlahan- lahan menuju pemahaman yang abstrak atau simbolis. Selain itu, unsur-unsur psikologi pembelajaran juga perlu diperhatikan. b. Dalam pembelajaran matematika bermakna, guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan. Jika proses tersebut terjadi dalam pembelajaran matematika, maka siswa mudah memahami konsep dipelajari dan tentu saja tidak mudah dilupakan. c. Terkait dengan pembelajaran matematika, perubahan orientasa i dan pengembangan kurikulum tersebut dimulai dengan perubahan struktur kurikulum. 2. Saran Beberapa hal patut diperhatikan oleh para guru matematika terutama dalam penyelenggaraan pembelajaran matematika yang dilakukan melalui: tahap persiapan, tahap pembelajaran, dan tahap evaluasi, agar pembelajaran matematika lebih menarik. DAFTAR PUSTAKA
Ana Farida, Suhud Rois, Edi S. Ahmad. 2012 . Sekolah yang
Menyenangkan : Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa. Bandung : Nuansa. Ariesandi Setyono. 2006. Mathemathic. Jakarta : Gramedia. Ausubel, D. 1963. The psychology of meaningful verbal learning. New York: Grune & Stratton. Marsigit. 2012. Kajian Panelitian (Review Jurnal Internasional) Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.