Anda di halaman 1dari 6

Tugas

Resume Eksistensi Sejarah

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia serta Ragam Bahasa Indonesia

Nim : A610190013

Nama : Alif Fatkhur Rochman

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Bab I
A. Wacana Pembuka
Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi paling penting untuk persatuan
indonesia. Kemahiran berbahasa indonesia menjadi bagian dari kepribadian Indonesia,
dengan mahir berbahasa indonesia kita dapat memenuhi kewajiban sebagai warga negara
NKRI. Kemahiran dalam berbahasa indonesia bagi seorang mahasiswa dapat dilihat dari
bagaimana seseorang tersebut dalam berpikir, berucap, menulis dan perilaku berbahasa
indonesia dalam konteks ilmiah dan akademik. Hal tersebut menjadikan bahasa indonesia
masuk kedalam mata kuliah pengembangan kepribadian mahasiswa di perguruan tinggi,
dengan harapan mahasiswa dapat menyebarkan pemikiran dan ilmunya seperti membuat
karya tulis ilmiah dengan susunan kalimat dan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Serta
melatih diri dengan menulis dan berkomunikasi dengan bahasa baik dan benar. Oleh karen
itu bahasa indonesia dianggap sangat penting dalam perkuliahan.

B. Eksistensi Bahasa Indonesia


Bahasa indonesia sebagai bahasa yang masih hidup tidak dapat menghindarkan diri
dari tuntutan perkembangan masyarakat pemakaiannya. Perkembangan bahasa indonesia
telah terjadi sepanjang masa. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan pertentangan
dimana mereka yang ingin mempertahankan bahasa indonesia zaman dahulu (Ejaan Lama)
dengan generasi muda yang ingin bahasa indonesia dewasa ini (EYD) agar terus
berkembang sesuai perkembangan zaman (tidak kaku).
Berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, agar bahasa indonesia dapat dimiliki oleh
semua komponen bangsa indonesia baik didalam negeri maupun luar negeri perlu
dilakukan upaya kebersamaan dalam pembinaan berbahasa indonesia dari ranah keluarga,
pendidikan, budaya, dan pemerintah secara berkesinambungan. Selain itu juga dilakukan
upaya startegis dalam pengajaran bahasa indonesia. Salah satunya adalah dosen, guru, dan
mahasiswa bahasa dan sastra indonesia memiliki tupoksi pelestarian dan pengembangan
bahasa indonesia di ranah pendidikan (Rohmadi, 2008).
Peluang pengembangan bahasa indonesia semakin terbuka lebar di perguruan
tinggi karena dikeluarkannya Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Nasional Republik Indonesia Nomor 43/DIKTI/Kep./2006 tentang rambu-
rambu pelaksanaan kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di
perguruan tinggi. Oleh karena itu, Dosen, guru, mahasiswa memiliki peluang yang besar
menjadi teladan berbahasa yang baik dan benar melalui pembelajaran mata kuliah bahasa
indonesia di semua program studi.

C. Wacana Penutup
Apabila guru, dosen, dan mahasiswa memiliki komitmen bersama untuk
memasyarakatkan pemakaian bahasa indonesia di lingkungannya masing-masing,
upaya pelestarian bahasa dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, pemakaian
bahasa yang baik harus selalu diimplementasikan dalam pemakaian bahasa seharihari,
baik di kampus maupun di rumah. Selain itu, diperlukan pembelajaran secara terus
menerus, khususnya dalam penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam
konteks tulis dan lisan.

Bab II

A. Sejarah
Pemahaman akan sejarah dan fungsi bahasa indonesia ini sangat diperlukan oleh
para mahasiswa. hal ini selaras dengan tulisan Sri Hastutu,dkk. (2008) mengatakan bahwa
berdasarkan pengalaman sejarah terdahulu pada zaman perjuangan hingga indonesia
merdeka tahun 1945 itulah sehingga kita mengetahui perkembangan bangsa ini. Dengan
sejarah yang panjang tersebut tentunya bahasa indonesia telah mencapai perkembangan
yang luar biasa, dari segi jumlah penggunanya maupun dari segi sistem tata bahasa dan
kosakata serta maknanya.
Saat ini bahasa indonesia telah menjadi bahasa yang besar, digunakan dan dipelajari
banyak negara. Selain itu keberhasilan indonesia dalam mengajarkan bahasa indonesia
kepada generasi uda juga dicatat sebagai prestasi dari segi peningkatan komunikasi
antarwarga negara indonesia.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam kongres pemuda yang dihadiri oleh aktivis
dari berbagai daerah di Indonesia, bahasa melayu diubah namanya menjadi bahasa
indonesia yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan atau bahasa
nasional. Karena bahasa indonesia telah dijadikan sebagai bahasa persatuan, maka rasa
persatuan bangsa menjadi semakin kuat. Pada tahun 1938 telah dilaksanakan Kongres
Bahasa Indonesia pertama di Solo, sebagai wujud perhatian yang besar terhadap bangsa
Indonesia. Pada masa pendudukan jepang, pemerintah jepang memberlakukan pelanggaran
penggunaan bahasa belanda. Hal tersebut menjadi dampak positif bagi warga indonesia
karena bahasa indonesia akan dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk
kehidupan politik dan pemerintahan.

B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Sebagai bahasa nasional, bahasa indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggan
kebangsaan, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan alat
perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
2. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggan Nasional
Bangsa indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi bahasa indonesia yang
menjadi bahasa nasional karena dengan adanya sebuah bahasa dapat menyatukan
berbagai suku bangsa yang berbeda. Hal tersebut menjadi kebanggaan bagi bangsa
Indonesia.
3. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang memiliki budaya dan bahasa yang
berbeda. Untuk membangun kepercayaan diri yang kuat, sebuah bangsa perlu adanya
identitas. Identitas sebuah bangsa bisa diwujudkan diantaranya melalui bahasanya,
4. Bahasa Indonesia sebagai alat Perhubungan Antardaerah dan Antarbudaya Masalah
yang dihadapi bangsa terdiri atas berbagai suku bangsa dengan budaya dan bahasa yang
berbeda adalah komunikasi. Diperlukan sebuah bahasa yang dapat dipakai oleh suku-
suku bangsa yang berbeda bahasanya sehingga mereka dapat berhubungan.
Bab III

A. Wacana Pembuka, Ragam Bahasa Formal & NonFormal


Ragam bahasa merupakan keanekaragaman bahasa yang digunakan sesuai dengan
pemakaian yang berbeda-beda menurut situasi dan kondisi. Secara umum, ragam bahasa
merupakan bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian. Terdapat dua jenis
ragam bahasa, yaitu bahasa formal dan bahasa tidak formal. Ragam bahasa formal
merupakan bahasa yang digunakan dalam situasi resmi seperti urusan surat-menyurat,
sesama mengajar, atau bertutur dengan orang yang kita tidak kenal dekat atau lebih tinggi
status dan pangkatnya. Sedangkan non formal merupakan bahasa yang digunakan dalam
situasi santai dalam kegiatan sehari-hari seperti berbicara dengan teman atau keluarga.
Ragam bahasa non formal memiliki beberapa sifat khusus, yaitu :
• Bentuk kalimatnya sederhana, kurang lengkap dan tidak banyak menggunakan kata
penghubung
• Menggunakan kata-kata yang biasa digunakan sehari-hari. Seperti bilang, bikin,
biarin.

Pada perkembangannya bahasa nonformal menciptakan ragam bahasa yang bervariatif


berdasarkan pemakainya, seperti bahasa gaul pada remaja yang saat ini sedang digemari.
Bahasa gaul atau bahasa prokem merupakan dialek bahasa indonesia nonformal yang
sering digunakan oleh kalangan remaja dan kalangan muda di indonesia, khususnya di
daerah perkotaan.
B. Wacana Penutup

Dengan penguasaan ragam bahasa, penurut bahasa akan dengan mudah


mengungkapkan gagasannya melalui pemilihan ragam bahasa yang ada sesuai dengan
kebutuhannya. Oleh karena itu, penguasaan ragam bahasa menjadi tuntutan bagi setiap
penutur mengingat kompleksnya situasi dan kepentingan masing-masing yang
menghendaki kesesuaian bahasa yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai