Secara Berkelanjutan
Dr. Rhorom Priyatikanto
Pussainsa LAPAN
Evolusi Lingkungan Antariksa
Sejak 1957, benda artifisial semakin memadati lingkungan antariksa dekat Bumi
5560 roket
diluncurkan, 9600
satelit ditempatkan
di orbitnya, di
antaranya ada 5500
yang masih berada
di orbitnya, tapi
hanya sekitar 2300
yang masih
berfungsi.
Sekarang, 22300
objek terus dipantau.
Massa totalnya
mencapai 8800 ton.
Sumber:
ESA’s Annual Space Environment Report 2019
Pemanfaatan Lingkungan Antariksa
Dewasa ini, pemanfaatan lingkungan antariksa semakin meningkat
Sumber:
ESA’s Annual Space Environment Report 2019
Efek Samping
Keindahan langit malam berbintang terganggu jejak satelit
Sumber:
IAU.org, CTIO.NOAO.edu
Efek Samping
Gangguan terhadap langit malam
● Langit gelap berbintang dan daerah
sunyi radio merupakan aset bagi
umat manusia dan kehidupan liar.
● Beroperasinya konstelasi satelit
seperti Iridium, Starlink, OneWeb,
dsb dapat mengancam aset
berharga tersebut.
● Dalam 10 tahun mendatang,
diperkirakan terdapat ~30.000
satelit yang akan ‘meramaikan’
langit malam.
● Saat itu, terdapat ~1.000 satelit
yang tampak di atas ufuk setiap
saat.
Efek Samping
Sinyal 5G berpotensi mengganggu satelit cuaca yang mengukur uap air di atmosfer
● Teknologi komunikasi 5G menggunakan
sejumlah frekuensi radio/microwave untuk
transmisi data, salah satunya ~24 GHz
yang dekat dengan garis emisi uap air.
● Derau atau kebocoran sinyal 5G
berpotensi mengganggu pengamatan uap
air oleh satelit cuaca, terutama yang
memanfaatkan emisi 23,8 GHz.
● Frekuensi penyangga (buffer) perlu diatur
dengan ketat untuk mencegah gangguan
signifikan terhadap pengamatan cuaca.
● Ingat bahwa operasional satelit cuaca
berdampak besar bagi peradaban di
permukaan Bumi.
Sumber:
Nature.com
Berpikir Berkelanjutan
Pemanfaatan lingkungan antariksa untuk jangka panjang demi sebesar-besar manfaat
Space Sustainability : Cuaca
“... the ability to maintain the conduct of space Antariksa