Anda di halaman 1dari 13

Analisis Kebutuhan Air Irigasi

• Kebutuhan air untuk irigasi diperkirakan dari


perkalian antara luas lahan yang dialiri dengan
kebutuhan air irigasi.
• Kebutuhan air irigasi dipengaruhi oleh :
• kebutuhan air konsumtif untuk tanaman (Etc)
• kebutuhan air untuk penyiapan lahan (IR)
• kebutuhan air untuk penggantian lapisan air
• perkolasi (P)
• hujan efektif (ER)
• efisiensi air irigasi (IE)
• luas areal irigasi (A).
• Kebutuhan air untuk irigasi juga dihitung
berdasarkan kebutuhan air untuk penyiapan
tanaman (di lahan), kebutuhan air untuk
pertumbuhan dan berdasarkan informasi pola
tata tanam tahunan.
• Kebutuhan air irigasi dihitung pada tiap daerah
pelayanan, sehingga pada tiap daerah pelayanan
parameter-parameter kebutuhan air irigasi
dihitung tersendiri
• Analisis kebutuhan irigasi:
• Kebutuhan netto air irigasi di sawah untuk tanaman
padi (NFR) dalam (mm/hari)
• Penggunaan Konsumtif (Etc) dalam (mm)
• Kebutuhan air irigasi untuk padi (WRD) dalam (l/dt
ha)
• Kebutuhan air irigasi untuk tanaman palawija (WRP)
• Kebutuhan air irigasi selama waktu
penyiapan/pengolahan lahan (IR)
• Penggenangan (WLR) dan kebutuhan Air untuk
Pembibitan
• Efisiensi Irigasi
Kebutuhan netto air irigasi di sawah untuk tanaman padi (NFR)
NFR = Etc + P – Re + WLR

dengan :
• Etc : Penggunaan konsumtif (mm)
• P : kehilangan air akibat perkolasi (mm/hari)
• Re : Curah hujan efektif (mm/hari)
• WLR : Penggantian lapisan genangan air
(mm/hari)
Tabel Nilai Perkolasi

Nilai Perkolasi
No. Jenis Tanah
(mm/hari)
1 Tanah Lempung 1–2
2 Tanah Lempung Pasiran 2– 3
3 Tanah Pasiran 3–6

Sumber : Dirjen Pengairan, Bina Program PSA 010, 1986


• Perkolasi adalah kehilangan air pada petak
sawah baik yang meresap kesamping ke bawah
(vertikal) maupun yang meresap ke samping
(horisontal).
• Besarnya perkolasi dipengaruhi oleh sifat tanah,
terutama sifak fisik tanah.
• Harga perkolasi berkisar antara 1 – 6 mm/hari.
Penggunaan Konsumtif (Etc) dalam (mm)
• Dengan menggunakan data-data klimatologi,
maka dapat dihitung besarnya evaporasi (Eo)
pada daerah irigasi dengan metode “Metode
Penman”.
• Besarnya koefisien tanaman (Kc) tergantung dari
jenis tanaman dan phase pertumbuhan.
Padi Palawija
Periode Tengah
Varietas Varietas Varietas Varietas Varietas
Bulanan
Biasa Unggul Biasa Unggul Unggul
1 1,20 1,20 1,10 1,10 0,50
2 1,20 1,27 1,10 1,10 0,75
3 1,32 1,33 1,10 1,05 1,00
4 1,40 1,30 1,10 1,05 0,82
5 1,35 1,30 1,10 0,95 0,45
6 1,24 - 1,05 -
7 1,12 0,95
8 - -
Sumber : Dirjen Pengairan, Bina Program PSA 010, 1986
• Kebutuhan air untuk tanaman adalah banyaknya
air yang dibutuhkan tanaman untuk membuat
jaringan tanaman, untuk diuapkan yang dikenal
sebagai “Evapotranspirasi” atau “Nilai
Consumtive Use”.
Etc = Kc x Eto
• dengan :
• Kc : Koefisien tanaman
• Eto : Evapotranspirasi potensial (mm/hari)
Kebutuhan air irigasi untuk padi (WRD) dalam (l/dt ha)

NFR
WDR =
ef  8,64
dengan :
NFR : Kebutuhan air untuk tanaman di lahan tersier
(mm/hari)
ef : Efisiensi irigasi secara keseluruhan (%)
efisiensi jaringan tersier sebesar 80%, saluran
sekunder sebesar 90% dan efisiensi di saluran
primer sebesar 90%, sehingga efisiensi total adalah
80% x 90% x 90% dibulatkan menjadi 65%.Koefisien
8,64 adalah faktor karena perubahan satuan dari
mm/hari menjadi ltr/det.
Kebutuhan air irigasi untuk tanaman palawija (WRP)

WRP = (ETc − Re )
ef  8,64
Kebutuhan air irigasi selama waktu penyiapan/pengolahan lahan
(IR)
Besar kebutuhan untuk penyiapan/pengolahan
lahan tergantung dari besar penjenuhan lahan,
lama pengolahan lahan, besar evaporasi dan
perkolasi.
Bagi tanaman padi direkomendasikan :
 Angka penjenuhan untuk sawah tanpa bero 200 mm
 Angka penjenuhan 250 mm untuk sawah yang
mengalami bero lebih dari 2,5 bulan.
 Kebutuhan air untuk pengelolaan tanah bagi
tanaman palawija sebesar 50 mm selama 15 hari.

Anda mungkin juga menyukai