Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)
OLEH
MUHAMMAD RAHMADANI
NISN 0037131986
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RAHMADANI
NISN 0037131986
Pimpinan Pembimbing
PT. Budiduta Agromakmur PT. Budiduta Agromakmur
SAPTANTO. PW SYAMSUDIN
ii
LEMBAR PENGUJIAN
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RAHMADANI
NISN 0037131986
Pimpinan Pimpinan
SAPTANTO. PW SYAMSUDIN
iii
IDENTITAS SISWA
MUHAMMAD RAHMADANI
NISN 0037131986
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil Praktek Kerja Lapangan `
Penyusunan laporan PKL adalah salah satu syarat untuk mengikuti ujian
akhir semester tahun 2021-2022 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis
melaksanakan PKL kerja di PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari
pihak pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
Demikian laporan ini saya buat semoga bermanfaat semua pihak yang
berkepentingan.
MUHAMMAD RAHMADANI
NISN 0037131986
v
DAFTAR ISI
vi
1. Melakukan pemupukan pada tanaman karet..............................................8
2. Penyemprotan gulma pada tanaman karet.................................................9
3. Melakukan Pemanenan Tanaman Perkebunan Karet................................9
4. Mengelola pemanenan hasil perkebunan karet........................................10
5. Proses sortasi dan pengepakan.................................................................12
BAB III..................................................................................................................13
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN............................................................13
A. Tempat dan Waktu PKL...............................................................................13
B. Kelapa Sawit.................................................................................................13
1. Alat dan bahan..........................................................................................13
2. Alat Pelindung Diri (APD) Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3):....14
3. Prosedur Kerja..........................................................................................15
C. KARET.........................................................................................................20
1. Alat dan bahan..........................................................................................20
b. K3 Dan APD.............................................................................................22
c. Prosedur Kerja..........................................................................................23
DATA TEMPAT PERKERJAAN INDUSTRI.....................................................30
ABSENSI...............................................................................................................31
LAPORAN AKTIVITAS......................................................................................35
BAB IV..................................................................................................................47
PROSEDUR PERUSAHAAN...............................................................................47
A. Sejarah Perusahaan.......................................................................................47
B. Struktur Organisasi.......................................................................................48
BAB V....................................................................................................................49
PENUTUP..............................................................................................................49
A. Kesimpulan...................................................................................................49
B. Saran.............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................50
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap
kerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia
usaha/industri/perkebunan.
Oleh karena itu diadakan suatu program praktek kerja lapangan (PKL).
Yaitu dengan melaksanakan praktek kerja agar setiap siswa lulusan SMK
mempunyai pengalaman dalam dunia kerja sebelum memasuki dunia kerja
tersebut secara nyata setelah lulusan sekolah.
1
5. Keputusan Dikdasmen tahun 2018 tentang pedoman praktek kerja
lapangan Peserta Didik SMK
C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
D. Tujuan Umum
E. Tujuan Khusus
2
BAB II
DASAR – DASAR TEORI KEGIATAN
A. Kelapa Sawit
3
tanda-tanda guna pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam
yang telah direncanakan, jarak tanam tergantung dari jenis/tipe tanah dan
jenis bibit.
Bibit yang siap ditanam biasanya ditandai dengan daun yang sudah
terpisah-pisah menjadi beberapa helai daun, umur bibit yang sudah siap
tanam berkisar antara 10-14 bulan.Kondisi Polybag harus dijaga
keutuhannya, karena akan mempengaruhi kemampuan tanaman tersebut
dalam menghasilkan akar pada fase-fase awal penanaman.
4
3. Melakukan Pemeliharaan Tanaman Menghasikan Pada Tanaman
Kelapa Sawit
Pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) adalah untuk
menghasikan tanaman kelapa sawit dengan produktivitas maksimal dengan
biaya produksi serendah mungkin dan mempertahankan produktivitas yang
tinggi secara berkelanjutan dan menjaga lingkungan perkebunan setiap
kegiatan pemeliharaan yang dimaksudkan untuk menciptakan kondisi
lingkungan tumbuh optimal bagi tercapainya pertumbuhan dan produksi
optimal tanaman yang dibudidayakan.Pemeliharaan tanaman secara
manual terdiri dari rawat piringan manual, gawangan manual
(babat),pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan
menggunakan parang, dan juga pruning. Pruning ialah pekerjaaan
memotong pelepah dengan tujuan menjaga standar jumlah Pelepah tiap
pohon Kelapa Sawit. Jika Tanaman terlambat di pruning maka pelepah
akan tumbuh lebat dan akan menyulitkan Pekerjaan panen sehingga Buah
akan banyak yang tidak Ter panen. Pada saat penuntasan harus diusahakan
sampai batas sangga 2 (Dua Pelepah di bawah tandan Paling bawah harus
ditinggalkan) bekas potongan tunas harus mepet atau dekat dengan pokok,
Setelah dilakukan penuntasan Pelepah disusun di gawangan mati dan tidak
boleh dibuang di piringan, parit ,atau pasar pikul. Pembuangan pelepah
yang berlebihan akan menyebabkan bertambahnya jumlah bunga jantan
dan dengan sendirinya akan mengurangi jumlah dan berat Tandan Buah
yang dihasilkan akan tetapi jika pembuangan tidak dilakukan maka akan
timbul kesulitan pada saat memanen tandan buah.
5
awal kelapa sawit sangat membutuhkan air dalam jumlah yang sangat
banyak.Penanaman pada awal musim hujan ialah yang paling tepat karena
persediaan air sangat berperan dalam menjaga pertumbuhan bibit tanaman
yang baru dipindahkan (Fauzi.Y, 2008)
Tujuannya adalah:
6
- Memudahkan pengawasan.
- Mengetahui hanca yang tidak selesai dipanen.
- Perencanaan pengangkutan hasil.
Hanca panen disusun memanjang dan bersambung sedemikian rupa
mengikuti jalan transportasi. Sistem hanca panen terbagi menjadi 3, yaitu
hanca panen tetap, hanca panen giring, dan dapat juga dimodifikasi
setengah hanca giring/tetap.
a. Hanca tetap
Pemanen diberi hanca dengan luas tertentu untuk dapat
diselesaikan pada hari itu juga tanpa ada perpindahan dan hanca
tersebut dikerjakan terus-menerus oleh orang yang sama setiap
rotasinya.
b. Hanca giring
Pemanen diberi hanca dengan luas tertentu yang dipanen
bersama-sama dan apabila telah selesai berpindah ke hanca
lain/berikutnya yang ditentukan oleh mandor.
c. Setengah hanca giring
Pemanen melaksanakan system hanca giring pada tahap pertama
agar supaya suplai buah ke pabrik sudah dapat terpenuhi selambat-
lambatnya jam 09.00 pagi, kemudian diteruskan dengan hanca tetap.
Cara panen
Panen dilakukan ketika sudah ada dua brondolan (2 buah lepas dari
tandannya atau jatuh kepiringan) pada setiap tandan. Untuk tandan yang
beratnya lebih dari 10 kg, kreterianya menggunakan satu brondolan.
Namun, kreteria ini perlu disesuaikan dengan kondisi setempat misalnya,
untuk areal yang rawan pencurian kriteria tersebut dapat diperkecil untuk
mengurangi resiko pencurian. Dengan adanya brondolan yang jatuh
ketanah pemanen tidak perlu melihat ke atas.
7
Adapun kreteria panen yang baik sebagai berikut.
B. Tanaman Karet
8
disekitarnya dibersihkan terlebih dahulu agar nantinya pupuk yang anda
berikan tidak dimakan oleh gulma tersebut. Meskipun dalam pemberian
pupuk ini bisa meningakatkan hasil produksi getah karet, namun jika
kebetulan harganya turun maka biaya pembelian pupuk pun akan sangat
berat, sehingga tak perlu memberikan pupuk nantinya.Namun jika harga
jual getah karet meningkat, maka bisa menambahkan pupuk agar nantinya
produksi getah bisa melimpah dan mendapat keuntungan lebih.
9
Kriteria tanaman karet sebelum melakukan penyadapan:
a. Matang sadap
- Umur tanaman karet 5-6 tahun
- Lilitan batang pohon karet minimal 45 cm pada ketinggian 100 cm
dari kaki gajah (pertautan okulasi)
- Ketebalan kulit pohon karet minimal 7 ml dari ketinggian 100 cm.
b. Lilit batang
Pengukuran lilit batang pada pohon karet ditandai dengan titik
(35-39 cm,: 4044 cm).
c. Mal sadap
Sebelum melakukan penyadapan langkah awal adalah pembuatan
mal sadap, yaitu penentuan posisi garis sadap dan lentak mangkuk
sadap diletakan pada luar barisan tanaman, dan ketika tanaman
memasuki untuk menghasilkan, mangkuk sadap diseblah barat barisan
sehingga terlindung dari sinar matahari. Jumlah garis sadap ada 3 daun
dengan lebar daun masing-masing 1,7-2 cm.
10
d. Pembekuan Lateks
Pembekuan lateks dilakukan didalam bak koagulasi dengan
menambahkan zat keagulan yang bersifat asam. Pada umumnya
digunakan Iarutan asam format, asam semut atau asetat/asam cuka
dengan konsentrasi 1-2 % kedalam lateks dengan dosis 4m/kg karet
kering jumlah tersebut dapat diperbesar jika didalam lateks telah
ditambahkan zat anti keagulan sebelumnya. Asam format pekat 0,5-0,7
ml/liter lateks. Sebelumnya lateks ditambahkan NA Bisulfit untuk
menghilangkan warna kuning pada lateks dan dapat juga menggunakan
asam semut.
e. Penggilingan
Penggilingan dilakukan setelah proses pengeringan selesai, hasil
pembekuan atau keagulan digiling untuk mengeluarkan kandungan air,
mengeluarkan sebagian serum, membilas membentuk lembaran tipis
dan memberi garis batikan pada lembaran. Untuk memperoleh
lembaran sit keagulan digiling dengan beberapa penggilingan yaitu:
gilingan rol liern, gilingan rol belimbing dan rol gilingan motifbatik
dengan menggunakan mesin domping (yusup 2019)
f. Proses pengasapan.
Proses pengasapan dilakukan setelah proses penggilingan hal ini
dilakukan untuk mengurangi kadar air karet. Suhu atau temperatur
panas yang digunakan di naikkan secara bertahap dan dilakukan
pengecekan suhu 1 jam sekali untuk mengetahui kadar suhu di ruangan
tanah pengasapan naiknya suhu secara bertahap sesuai dengan
perhitungan hari sebagai berikut:
- Hari pertama 30-35 0 C
- Hari kedua 53-400C
- Hari ketiga 40-45 0 C
- Hari keempat 45-500 C
- Hari kelima 50-55 0 C
- Hari keenam 50-600 C
11
- Hari ketujuh 600 C
o Keseragaman warna
o Gelembung udara
o Kekeringan
o Noda oleh benda asing
o Berat antara 1-1,5 kg/lembar
o Lembar sit 2,5 mm — 3,5 mm dan lebar 4,5 mm
12
BAB III
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
B. Kelapa Sawit
2. Air
2. Parang
13
1. Dodos Tanamnan kelapa sawit
2. Parang
14
b. pada saat melakukan penyiangan gulma pada pembibitan tanaman
kelapa sawit K3 yang kami gunakan adalah: Rondoup Hati-hati saat
penyiangan sampai mengenai mata karena benda tersebut sangatlah
beracun.
c. pada saat melakukan penanaman perkebunan kelapa sawit K3 yang
kami gunakan adalah parang, dan cangkul. Hati-hati saat melakukan
pelepasan polybag dan menanam karena alat tersebut bisa melukai
bagian tubuh misalnya tangan dan kaki.
d. pada saat melakukan pengendalian gulma secara manual pada tanaman
kelapa sawit K3 yang kami gunakan adalah parang. Hati-hati saat
pengendalian karena benda tersebut sangatlah tajam.
e. pada saat melakukan pruning K3 yang kami gunakan adalah dodos dan
egrek. Hati-hati saat melakukan pruning jangan sampai mengenai
bagian tubuh misal tangan dan kaki karena benda tersebut sangatlah
tajam.
f. pada saat melakukan panen tanaman kelapa sawit K3 yang kami
gunakan adalah dodos egrek dan tojok. Hati-hati saat melakukan panen
karena benda tersebut sangatlah tajam.
3. Prosedur Kerja
a. Prosedur Kerja pemancangan kelapa sawit
- Persiapan lahan untuk pemancangan kelapa sawit
- Pemancangan dilakukan sesuai dengan jarak tanamnya (sistim segi
tiga sama sisi)
- Pemancangan adalah menempatkan tempat – tempat yang akan di
tanam bibit kelapa sawit
- Pastikan arah barisan tanaman membentang dari timur ke barat
- Buatlah pancang kepala setinggi 2 m
- Kemudian tentukan batas-batas daerah/blok yang akan dipancang
serta ditetapkan sebuah patokan untuk memancang
- Dari titik patokan ini lantas ditarik garis lurus yang membentang ke
arah utara-selatan
15
- Kemudian pasanglah pancang kepala sampai ke batas area/blok
yang akan dipasangi pancang dengan jarak antar pancang yaitu 8 m
- Setelah itu, dari titik yang sama pula dibuat garis tegak lurus ke
arah timur-barat
16
- Menyusun pelepah hasil sisa pemangkasan di gawangan mati atau
disusun diantara pokok tanaman dan dipotong menjadi tiga bagian.
17
Gambar 3 Penanaman kelapa sawit Gambar 4 Bibit yang telah di tanam
18
- Kerani panen harus secepatnya memeriksa dan menerima buah di
TPH, buah yang sudah diterima kerani panen harus diberi tanda
(Cap) dengan alat gancu, buah yang tidak dicap tidak dibenarkan
diangkut oleh transport.
- Pada saat kerani panen memeriksa dan menerima buah sekaligus
melakukan grading - TPH yang tujuannya untuk mengetahui dari
awal kualitas buah yang di panen sebelum dilakukan grading buah
di loading ramp PKS.
Gambar 5 Mengutip buah yang telah Gambar 6 pengangkutan buah kelapa sawit
dipanen
19
C. KARET
e. Alatlateks
Dan Bahan Pengolahan lateks
2 Bak volume Air
No Alat Bahan
1 Bak 750 liter
750liter Lateks
32 Plat besi
gayung Air semut
Asam
43 pengaduk45
Saringan Asam semut
mesh
5 Gilingan tangan
6f. Alat Dan Bahan Penggilingan lateks
timbangan
No Alat Bahan
1 Mesin Lateks yang sudah beku
penggiling
2 bambu Air
20
g. Alat Dan Bahan Pengasapan lateks
No Alat Bahan
1 Smoke house Lateks yang sudah jadi lembaran
2 Kayu bakar
3 Api
b. K3 Dan APD
a. Keselamatan kerja (APD dan K3) waktu pemupukan adalah:
APD
- Masker gunanya untuk menjaga udara yang kita hirup agar bersih.
- Topi gunanya untuk melindungi kepala dari sinar matahari
- Sepatu bot gunanya untuk melindungi kaki dari serangan binatang
dan lainya
21
- Sarung tangan gunanya untuk melindungi tangan dari duri dan
lainnya
- Hati-hati saat memegang pupuk tanpa memakai APD
b. Keselamatan kerja (APD dan K3) waktu penyemprotan adalah:
APD
- Masker gunanya untuk menjaga udara yang kita hirup agar bersih.
- Topi gunanya untuk melindungi kepala dari sinar matahari
- Sepatu bot gunanya untuk melindungi kaki dari serangan binatang
dan lainya
- Hati-hati saat menuangkan larutan kedalam sprayer
c. Keselamatan kerja (APD dan K3) pada waktu pemanenan adalah:
- Masker gunanya untuk menjaga udara yang kita hirup agar bersih.
- Topi gunanya untuk melindungi kepala dari sinar matahari
- Sepatu bot gunanya untuk melindungi kaki dari serangan binatang
dan lainya
- Hati-hati saat menggunakan pisau sadap karena tajam dan dapat
mengenai tangan
d. Keselamatan kerja (APD dan K3) pada waktu pengelolaan hasil
perkebunan karet.
- Masker gunanya untuk menjaga udara yang kita hirup agar bersih.
- Topi gunanya untuk melindungi kepala dari sinar matahari
- Sepatu bot gunanya untuk melindungi kaki dari serangan binatang
dan Iainya
- Sarung tangan gunanya untuk melindungi tangan dari duri dan
lainnya
- Hati-hati saat menggunakan gunting karena tajam takut mengenai
tangan
22
c. Prosedur Kerja
a. Prosedur kerja pemupukan
- Menyiapkan alat-alat bahan untuk kegiatan pemupukan tanaman
karet
- Mengukur dosis yang akan di tabur
- Melakukan pemupukan di antaran pohon satu dan pohon lainnya,
jangan sampai mengenai kaki gajah
- Dosis penaburan pupuk sekitar 150gr/pohon
- Pemupukan yang dilakukan secara berlebihan dapat menyebabkan
keracunan bagi tanaman
23
Gambar 10 Pencampuran herbisida dan air Gambar 11 proses penyemprotan gulma
24
- Lateks yang diangkut oleh truk dari kebun diantar di Stasiun
penerimaan lateks.
- Kemudian volume lateks diukur.
- Setelah itu pengambilan sample contoh kadar karet kering (K3)
100ml.
- Setelah pengambilan sample 100ml di campur asam semut 5ml
lalu di aduk.
- Setelah beku lalu dilakukan penggilingan menggunakan
gilingan tangan, digiling 6x setelahnya di keringkan dengan
handuk dan tiriskan.
- Setelah itu di timbang dan di dapatlah kadar kering karet.
- Kemudian periksa kondisi lateks, setelah itu tuang kebak
penerimaan dan disaring memakai saringan 45 mesh
25
- Slab yang sudah jadi diangkat menuju mesin penggilingan.
Pada mesin pengilingan, siap digiling dengan tujuan agar slab
menjadi tipis dan permukaannya menjadi lebih lebih lebar.
- Jenis mesin giling yang digunakan adalah penggilingan sheter
bermerek aristo yang memiliki 5 patron dan mempunyai
ketebalan patron yang berbeda-beda. Untuk patron yang
pertama mempunyai ketebalan 10 mm, kedua dengan
ketebalan 8 mm, patron ketiga dengan ketebalan 6mm, patron
keempat ketebalannya 4mm, patronyang terakhir atau patron
keenam memiliki ketebalan 3 mm, pada patron terakhir
terdapat patron yang disebut dengan printer dan berbentuk
spiral.
- Patron terakhir ini bertujuan untuk memberikan merek dan
memberikan alur-alur pada permukaan lembaran sheet.
- Slab yang ditelah digiling menjadi lembaran kemudian dicuci
kembali untuk menghilangkan bahan kimia yang ada di slab.
- Lembaran yang sudah dicuci kemudian di tiriskan di bambu, 1
bambu 3 lembar sheet, setelah itu angkut ke ruang pengasapan
atau smoke house.
26
g. Prosedur kerja pengasapan
- Lembaran sheet yang telah digiling diangkut dirumah pengasapan.
- Kemudian lembaran yang masih basah digantung dan disusun
diatasbambu, setiap lembaran yang disusun tidak boleh
tertumpuk dengan lembaran yang lain karena menyebabkan
ketidak kematangan pada lembaran.
- Lembaran yang disusun dan digantung dibiarkan selama berapa
menit untuk penirisan sambil menunggu lembaran sheet
diangkut kerumah pengasapan.
- Setelah penirisan air dari lembaran sheet, kemudian dipanaskan
dengan system pengasapan.
- Apabila sheet siap dipanen, maka bara ditungku dimatikan
kemudian sheet dipanen dan dibawa ditempat sortasi.
27
I. Prosedur kerja pengepakan
- Hasil dari sortasi yang telah dipisahan berdasarkan kualitasnya
kemudian ditimbang seberat 113kg.
- Lemba ran sheet yang telah ditimbang, kemudian dimasukan
kedalam kotak pres dengan cara disusun rapi menyilang.
- Pres lembaran sheet yang telah berada dalam kotak.
- Letakkan satu bahan papan pres diatas gelendeng peluncur
dengan memberikan lapisan plastic atau lembaran sheet.
- Biarkan lembaran sheet yang telah diberi pengikat selama lebih 5jam.
- Kemudian buka pengikat ball sheet.
- Bungkus ball sheet dengan sheet yang telah disiapkan sebanyak
8lembar, dengan cara ditusuk menggunakan jarum penusuk.
- Setelah dibungkus, lumuri dengan campuran kapur talk dan
minyak tanah dengan perbandingan 5:2.
- Ballsheet siap untuk diberi nama sesuai dengan kualitasnya
28
DATA TEMPAT PERKERJAAN INDUSTRI
29
ABSENSI
BULAN :Agustus
MINGGU KE :1 (satu)
PARAF
KEHADIRAN PEMBIMBIN
G INSTANSI
HARI/TANGGAL HADIR
TIDAK I S A
TERLAMBA
TERLAMBA
T
T
Kami 12.08.202
s 1
Jum'a 13.08.202
t 1
14.08
Sabtu
2021
16.08.202
Senin
1
18.08.202
Rabu
1
30
Mengetahui
ABSENSI
BULAN :Agustus
MINGGU KE :2 (dua)
KEHADIRAN
HADIR PARAF
HARI/TANGGAL PEMBIMBING
TIDAK I S A INSTANSI
TERLAMBAT TERLAMBA
T
Kamis 19.08.2021
Jum'at 20.08.2021
Sabtu 21.08 2021
Senin 23.08.2021
Selasa 24.08.2021
31
Mengetahui
ABSENSI
BULAN :Agustus
MINGGU KE :3 (tiga)
PARAF
KEHADIRAN PEMBIMBING
INSTANSI
HARI/TANGGAL HADIR I S A
TIDAK
TERLAMBAT
TERLAMBAT
Rabu 25.08.2021
32
Kamis 26.08.2021
Senin 30.08.2021
Selasa 31.08.2021
Mengetahui
ABSENSI
BULAN :September
MINGGU KE :4 (empat)
KEHADIRAN PARAF
PEMBIMBING
HADIR INSTANSI
HARI/TANGGAL
TIDAK I S A
TERLAMBAT
TERLAMBAT
Rabu 01.09.2021
33
Kamis 02.09.2021
Jum'at 03.09.2021
Senin 06.09.2021
Selasa 07.09.2021
Mengetahui
LAPORAN AKTIVITAS
34
5 Rabu,18.08.2021 Pembukaan lahan secara manual
Mengetahui
LAPORAN AKTIVITAS
35
Mengetahui
LAPORAN AKTIVITAS
36
Mengetahui
LAPORAN AKTIVITAS
Mengetahui
37
Guru Pembimbing Pembimbing Perusahaan/Istansi
ABSENSI
BULAN :September
MINGGU KE :1 (satu)
PARAF
KEHADIRAN PEMBIMBING
HARI/TANGGAL INSTANSI
HADIR
TERLAMBA TIDAK I S A
T TERLAMBAT
Selasa 14.09.202
1
Sabtu 18.09.202
1
Kamis 23.09.202
38
1
Sabtu 25.09.202
1
Senin 27.09.202
1
Mengetahui
ABSENSI
MINGGU KE :2 (dua)
HARI/TANGGAL PARAF
KEHADIRAN PEMBIMBING
INSTANSI
HADIR I S A
TERLAMBA TIDAK
39
TERLAMBA
T
T
Selasa 28.09.202
1
Rabu 28.09.202
1
Selasa 05.10.202
1
Rabu 06.10.202
1
Kami 07.10.202
s 1
Mengetahui
ABSENSI
BULAN :Oktober
MINGGU KE :3 (tiga)
40
KEHADIRAN PARAF
PEMBIMBING
HADIR
INSTANSI
HARI/TANGGAL
TIDAK I S A
TERLAMBAT TERLAMBA
T
Jum'at 08.10.2021
Senin 11.10.2021
Selasa 12.10.2021
Rabu 13.10.2021
Kamis 14.10.2021
Mengetahui
ABSENSI
BULAN :Oktober-November
MINGGU KE :4 (empat)
41
PARAF
KEHADIRAN PEMBIMBING
INSTANSI
HARI/TANGGAL HADIR
TIDAK
TERLAMBA I S A
TERLAMBA
T
T
Jum'at 15.10.202
1
Kami 21.10.021
s
Senin 25.10.021
Senin 01.11.202
1
Rabu 17.11.202
1
Mengetahui
LAPORAN AKTIVITAS
42
Tempat PKL : PT. Budiduta Agromakmur
Pembimbing PKL : Syamsudin
Mengetahui
LAPORAN AKTIVITAS
43
No Hari & Tanggal Kegiatan Paraf
LAPORAN AKTIVITAS
44
No Hari & Tanggal Kegiatan Paraf
1 Jum'at, 08.10.2021 Membersihkan gawangan kelapa sawit
Mengetahui
LAPORAN AKTIVITAS
45
No Hari & Tanggal Kegiatan Paraf
1 Jum'at, 15.10.2021 Membersihkan gulma di kebun kelapa
sawit secara manual pada TM
Mengetahui
BAB IV
PROSEDUR PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
46
Jahab. –Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Secara Geografis area
perkebunan terletak di antara 0 27 LS – 33 ‘ LS dan 116 55 ‘ BT – 116 57 ‘
BT. Adapun batas Area perkebunan PT.Budiduta Agro makmur, yaitu :
47
masyarakat sekitarnya. Dan sebagai pembelajaran kepada masyarakat sekitar
mengenai investasi jangka panjang 25 tahun ke depan apabila ikut bergabung
di perusahaan.
B. Struktur Organisasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
48
4. Siswa dapat lebih memahami teknik/cara penanaman, pruning,
pemupukan, dan panen tanaman kelapa sawit
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pahan Iyung. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Niaga swadaya: Jakarta.
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budi daya dan Pengelolaan Kelapa Sawit.
Agromedia: Jakarta.
Sunarko, 2014. Budi Daya Kelapa Sawit di Berbagai Jenis Lahan. Agromedia
Pustaka : Jakarta
Pardamean, M., 2012. Panduan lengkap pengelolaan kebun dan pabrik kelapa
sawit.Agromedia Pustaka : Jakarta
http://duniakebun.blogspot.com/2011/03/pengendalian-hama-dan-penyakit-
di.html
49
50