SUSUNAN REDAKSI
Penanggung Jawab : Dra. Jun Surjanti, SE, M.Si
Alamat Redaksi:
JURUSAN MANAJEMEN FE UNESA
Kampus Ketintang Surabaya, 60231
Telp. (031) 8299945, 8280009 PS.107 Fax. 8299946
Email : unindria@yahoo.com
BISMA
Jurnal Bisnis dan Manajemen
Volume 3 No. 2 Februari 2011
DAFTAR ISI
6. Pengaruh Asosiasi Merek Berdasarkan Fungsi Merek Produk Hand And Body
Lotion Citra Terhadap Loyalitas Merek di Surabaya
Nindria Untarini 186-205
HARIYATI
E-mail:aaan_har@yahoo.com
Abstract
This paper describes how the concept of Management Accounting, particularly the time-driven activity-
based costing (TD-ABC) can be applied in calculating the cost ) is realistic. Cost becomes a very important
element in calculating the earnings and net earnings were reported. The errors in the calculation of cost
(cost) would result in a pricing mistake. TD-ABC is a new concept of management accounting. The
emergence of TD-ABC is expected to eliminate the vulnerabilities that exist on the concept of the previous
concepts such as ABC. TD-ABC concept is usually applied to companies with sophisticated accounting
information systems were applicable to the Company as at the Farm Bryon ranch., Corp and Small and
Medium Enterprises. Therefore it can be said TD-ABC can be applied in a dynamic environment and
globalisasi and shifting corporate objective function in order to satisfy customer demand management
accounting to do more
219
tertentu, maka orang tersebut ikut bertanggung lag) antara saat dikeluarkannya biaya dengan saat
jawab terhadap biaya tertentu tersebut bersama dihasilkannya keluaran.
dengan pejabat yang dibantu. Karena sulitnya menghubungkan antara
biaya masukan dengan keluaran dapat berupa
2) Biaya Tidak Terkendalikan (Uncontrollable produk, jasa ataupun pendapatan penjualan, maka
Cost) besamya biaya discretionary ditentukan
Biaya tidak terkendalikan adalah biaya berdasarkan kebijaksanaan manajemen puncak
yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pada setiap awal periode anggaran yang berdasar
manajer atau pejabat tingkatan tertentu berdasar jumlah tetap atau jumlah variabel yang ditentukan
wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dari keluaran yang diharapkan. Anggaran tersebut
dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu dalam didasarkan pada program kerja yang akan
jangka waktu tertentu. dilaksanakan dan cara-cara melaksanakannya
sehingga anggaran biaya discretionary
menunjukkan jumlah maksimal yang boleh
Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan
dikeluarkan untuk melaksanakan program tersebut
Keluaran
maka jumlah tersebut dengan sangat terpaksa
Untuk tujuan pengendalian manajemen,
harus dilampaui maka sebelumnya memerlukan
khususnya hubungan biaya keluarannya, maka
pengesahan manajemen puncak.
karakteristik biaya dapat digolongkan menjadi
Manajemen dapat mengurangi atau
tiga :
meniadakan biaya discretionary tertentu dengan
1) Biaya engineered (engineered cost)
cara mengurangi atau tidak melaksanakan
2) Biaya discretionary (discretionary cost)
program kerja tertentu. Contoh biaya
3) Biaya committed (committed cost)
discretionary misalnya biaya promosi dan
advertensi penjualan, biaya pendidikan dan
1) Biaya Engineered (Engineered Cost)
latihan karyawan, biaya penelitian dan
Biaya engineered adalah elemen biaya (input)
pengembangan. Besarnya biaya tersebut dapat
yang mempunyai hubungan phisik yang eksplisit
ditentukan berdasar jumlah tetap untuk satu
dengan keluaran (output). Untuk menentukan
periode anggaran atau berdasar persentase terentu
hubungan phisik yang eksplisit antara biaya
dari hasil penjualan.
dengan keluaran ada 2 :
- Dengan analisis enjineering, sehingga biasa
3) Biaya Committed (Committed Cost)
dinamakan biaya enjineered.
Biaya committed atau biaya kapasitas
Analisis enjineering dilakukan dengan cara
(capacity cost) adalah meliputi biaya yang terjadi
mempelajari rancangan produk atau jasa yang
dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas
umunya dibuat oleh insinyur perusahaan. Dari
atau kemampuan organisasi dalam kegiatan
rancangan produk tersebut, dapat diketahui
produksi, pemasaran, dan administrasi. Biaya
bahan baku, peralatan dan mesin-mesin serta
committed berhubungan dengan penyediaan
jenisnya dan lamanya tenaga kerja yang
fasilitas produksi (misalnya bangunan, mesin-
diperlukan untuk mengolah produk atau jasa
mesin, peralatan), fasilitas pemasaran (misalnya
sehingga dapat disusun biaya standar untuk
gudang produksi selesai, kendaraan pengangkut),
menghasilkan produk atau jasa.
fasilitas administrasi organisasi (misalnya pejabat
- Dengan analisis biaya historical.
kunci) yang harus dimiliki perusahaan sehingga
Analisis biaya historical berarti mencari
perusahaan siap beroperasi. Biaya committed
hubungan statistik antara biaya (masukan)
merupakan biaya tetap, misalnya : biaya
dengan keluaran.
depresiasi, pajak bumi dan bangunan, asuransi,
gaji pejabat kunci. Biaya committed berhubungan
2) Biaya Discretionary (Discretionary Cost) dengan pembelian aktiva tetap dan pengadaan
Biaya discretionary atau managed cost pejabat kunci perusahaan yang bermanfaat untuk
adalah meliputi semua biaya (input) yang tidak jangka waktu panjang. Oleh karena itu biaya
mempunyai hubungan yang akurat dengan committed tidak dapat dipengaruhi oleh
keluaran (output). Biaya discretionary diperlukan manajemen dalam jangka pendek atau dalam
untuk menghasilkan keluaran yang bermanfaat tahun anggaran. Akan tetapi di dalam jangka
bagi perusahaan tetapi keluaran tersebut tidak panjang, manajemen dapat mengubah alokasi
memberikan hubungan yang akurat dengan sumber-sumber pada kapasitas yang dimiliki
masukan. Manajemen seringkali sulit untuk perusahaan sehingga dapat mempengaruhi
mengukur keluaran yang dihasilkan oleh besarnya biaya committed. Biaya committed
discretionary cost dan timbul selisih waktu (time timbul dari keputusan penanaman modal (capital
220
dudgeting decisions) yang dibuat oleh 2) Biaya Variabel
manajemen. Biaya variabel adalah biaya yang memiliki
Di dalam membuat keputusan mengenai karakteristik sebagai berikut :
kapasitas atau fasilitas yang akan digunakan oleh - Biaya yang jumlah totalnya berubah secara
perusahaan untuk jangka waktu panjang di masa sebanding dengan perubahan volume kegiatan,
yang akan datang, manajemen dapat semakin besar volume kegiatan semakin besar
mempengaruhi kapasitas aktiva tetap yang akan pula jumlah total biaya variabel, semakin
dibeli dan pengadaan pejabat kunci dengan rendah volume kegiatan semakin rendah pula
mempertimbangkan keluaran (output) yang jumlah total biaya variabel.
diharapkan sebesar 100.000 unit produk per tahun - Biaya variabel per satuan tidak dipengaruhi
maka cost aktiva tetap yang akan dibeli sebesar oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya
Rp. 100 juta, jika keluaran yang diharapkan satuan konstan. Contoh : biaya bahan baku,
sebesar 180.000 produk per tahun maka aktiva biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead
tetap yang dibeli dengan kapasitas yang lebih pabrik variabel, biaya pemasaran variabel, dan
besar yang umumnya mempunyai cost yang lebih biaya administrasi variabel.
besar pula.
3) Biaya Semi Variabel
Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Biaya semi variabel adalah biaya yang memiliki
Terhadap Biaya unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya
Atas dasar pengaruh perubahan volume terhadap tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk
biaya, biaya dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: menyediakan jasa sedangkan unsur variabel
1) Biaya tetap merupakan bagian dari biaya semi variabel yang
2) Biaya variabel dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
3) Biaya semivariabel Biaya semi variabel memiliki unsur biaya tetap
Penggolongan biaya ini bermanfaat untuk dan biaya variabel. Untuk memisahkan biaya semi
perencanaan, pembuatan keputusan, dan variabel ke dalam elemen biaya tetap dan biaya
pengendalian biaya. variabel, ada dua pendekatan yang digunakan
yaitu :
1) Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang memiliki a. Pendekatan analisis (Analytical approach)
karakteristik sebagai berikut : Dalam pendekatan ini diadakan kerjasama antara
- Biaya tetap jumlah totalnya tetap konstan, bagian teknik dengan bagian penyusunan
tidak dipengaruhi oleh perubahan volume anggaran untuk mengadakan penyelidikan
kegiatan atau aktivitas dengan tingkatan terhadap tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan, untuk
tertentu. menentukan perlu tidaknya suatu biaya, jumlah
- Biaya tetap per satuan (unit cost) berubah biaya pada berbagai kegiatan untuk pekerjaan
berbanding terbalik dengan perubahan volume tertentu, metode pelaksanaan pekerjaan yang
kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan paling efisien, dan jumlah biaya yang
semakin rendah biaya satuan, semakin rendah bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan
volumen kegiatan semakin tinggi biaya satuan. tersebut pada berbagai tingkat kegiatan.
Contoh : biaya overhead pabrik tetap, biaya
pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum b. Pendekatan historis (Historical approach)
tetap. Biaya tersebut elemennya dapat Pendekatan ini mencoba menentukan fungsi biaya
digolongkan kedalam : biaya depresiasi aktiva dengan cara menganalisis tingkah laku biaya yang
tetap, biaya asuransi, gaji pejabat kunci, dan terjadi di masa lalu dalam hubungannya dengan
biaya tetap lainnya. volume kegiatan. Dalam pendekatan historis, data
Tingkatan kekonstanan total biaya tetap terbatas biaya selama beberapa periode dikumpulkan dan
dalam jangka kapasitas (range of capasity) yang di hitung biaya tetap dan biaya variabelnya
merupakan daerah kapasitas di dalam mana dengan menggunakan metode tertentu.
manajemen melaksanakan kegiatan sehingga jarak
tersebut dinamakan juga jarak relevan (relevant Ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu :
range). Tingkatan kapasitas di luar jarak relevan 1. Metode Biaya Terjaga (Stand by Cost Method)
dapat mengakibatkan jumlah total biaya tetap Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya
berubah. Perubahan tingkatan kapasitas diatas yang harus tetap dikeluarkan andaikata
jarak relevan umumnya hanya dapat dilakukan perusahaan di tutup untuk sementara, jadi
dalam jangka panjang. produknya sama dengan nol. Biaya ini di sebut
221
biaya terjaga, dan biaya terjaga ini merupakan langsung dapat menyebabkan distorsi pada
bagian yang tetap. distribusi biaya tak langsung, jika tenaga kerja
langsung tetap digunakan sebagai basis alokasi
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High oleh perusahaan.
and Low Point Method) 3. Banyak operasi yang dapat dilakukan dengan
Metode ini merupakan teknik pemisahan biaya sedikit intervensi manusia.Banyak operasi
variabel dengan cara membandingkan biaya pada memiliki waktu siklus yang signifikan, dimana
tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan hal ini dapat dilihat dengan hanya sedikit
dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan perhatian yang diperlukan dari pekerja dan
terendah di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung pada saat seperti itulah biaya tidak didasarkan
merupakan unsur biaya variabel dalam biaya pada proses, tetapi pada set up dan tenaga kerja
tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi biaya langsung, maka akan terjadi kesalahan pada
semi variabel dengan biaya variabelnya. distribusi biaya.
4. Adanya manusia menggunakan mesin dan
3. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square mesin menggunakan manusia. Pada banyak
Method) fasilitas terdapat beberapa operasi dimana
Metode ini menganggap bahwa hubungan antara pekerja dibantu peralatan dalam melaksanakan
biaya dan volume kegiatan berbentuk garis lurus aktivitasnya dan pekerja memegang kendali,
dengan persamaan. selain itu juga ada operasi dimana pekerja
Y=a+bx melakukan aksi sederhana sebagai material
Dimana : handling untuk peralatan yang sedang bekerja.
Y = Total biaya semi variabel Dua situasi yang berbeda ini memerlukan
a = Biaya tetap distribusi biaya dengan pendekatan yang
b = Biaya variabel satuan berbeda,
x = Volume kegiatan Pada sistem biaya tradisional, dalam
mengalokasikan biaya pabrik tidak langsung ke
Sistem Traditional unit produksi, tetapi ditempuh cara sebagai
Dalam sistem biaya secara tradisional berikut: yaitu pertama dilakukan alokasi biaya
dapat dilihat bahwa biaya–biaya yang terlibat keseluruh unit organisasi yang ada, setelah itu
biasanya hanya biaya langsung saja, yaitu biaya biaya unit organisasi dialokasikan lagi kesetiap
tenaga kerja dan biaya material. Namun seiring unit produksi. Unsur-unsur biaya bersama
dengan berjalannya waktu muncul biaya–biaya dialokasikan secara proporsional dengan
yang bisa di golongkan kedalam biaya langsung. menggunakan suatu indikator atau faktor
Biaya–biaya tersebut seperti biaya reparasi, pembanding yang sesuai, sedangkan unsur-unsur
perawatan, utilitas, dan lain sebagainya. Sistem biaya yang lainnya dialokasikan secara langsung,
biaya akan membebankan biaya tidak langsung sesuai dengan perhitungan langsungnya masing-
kepada basis alokasi yang tidak representatif. masing.
Menurut Dauglas T.Hicks, terdapat Pada perusahaan industri yang
beberapa karakteristik yang dapat digunakan menghasilkan beberapa jenis produk, biasanya
sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah sistem terjadi berbagai jenis unsur biaya gabungan yang
biaya suatu organisasi membutuhkan perbaikan, harus dialokasikan kesetiap produk gabungan
yaitu : yang bersangkutan pada titik pisahnya masing-
1. Presentase dari biaya tak langsung menjadi masing.
bagian besar dari total biaya, atau biaya
overhead meningkat terus menerus beberapa Kelemahan Sistem akuntansi Biaya
tahun terakhir. Kecenderungan yang terjadi Tradisional
pada tahun–tahun terakhir dari suatu Hal-hal yang tidak diinformasikan oleh
perusahaan adalah penggantian yan gberulang sistem akuntansi biaya tradisional kepada
oleh tenaga kerja dengan teknologi. Biaya manajemen banyak sekali. Akuntansi biaya
teknologi semakin besar, biaya buruh yang tradisional memberi sedikit ide kepada
diperlukan menjadi semakin rendah. Hasil manajemen pada saat harus mengurangi
akhirnya adalah biaya yang lebih besar akan pengeluaran pada waktu yang mendesak. Sistem
dialokasikan kepada basis yang lebih kecil tersebut hanya memberikan laporan manajemen
2. Operasi-operasi yang menggunakan tenaga dengan menunjukkan dimana biaya dikeluarkan
kerja langsung telah digantikan oleh mesin- dan tidak ada indikasi apa-apa yang menimbulkan
mesin otomatis. Penambahan peralatan yang biaya.
mampu berjalan tanpa bantuan tenaga kerja
222
Sistem biaya tradisional memang pusat-pusat pertanggung jawaban yang kaku
memperhatikan biaya total perusahaan, akan dan terlalu menekankan kinerja jangka pendek.
tetapi mereka mengabaikan “below the line 7. Sistem akuntansi biaya tradisional memusatkan
expenses”, seperti penjualan, distribusi, riset, dan perhatian kepada perhitungan selisih biaya
pengembangan serta biaya administrasi. Biaya- pusat-pusat pertanggngjawaban tertantu
biaya ini tidak dibebankan kepasar, pelanggan, dengan menggunakan standar.
saluran distribusi, atau bahkan produk yang 8. Sistem akuntansi biaya tradisional tidak banyak
berbeda. Banyak manajer yang percaya bahwa memerlukan alat-alat dan teknik-teknik yang
biaya-biaya ini adalah tetap. Oleh sebab itu, canggih dalam sistem informasi dibandingkan
biaya-biaya “below the line” ini diperlakukan pada lingkungan teknologi maju.
secara sama dengan mendistribusikannya kepada 9. Sistem akuntansi biaya tradisional kurang
pelanggan. Padahal, sekarang ini beberapa menekankan pentingnya daur hidup produk.
pelanggan jauh lebih mahal untuk dilayani Hal ini dibuktikan dengan perlakuan akuntansi
dibandingkan dengan yang lain dan sebenarnya biaya tradisional terhadap biaya aktivitas-
beberapa biaya tersebut adalah biaya variabel. aktivitas perekayasaan, penelitian dan
Lebih jauh lagi dijelaskan oleh Supriyono (2002: pengembangan. Biaya-biaya tersebut
74-77) bahwa dengan berkembangnya dunia diperlakukan sebagai biaya periode sehingga
teknologi, sistem biaya tradisional mulai menyebabkan terjadinya distorsi harga pokok
dirasakan tidak mampu menghasilkan sistem yang daur hidup produk.
akurat lagi. Hal ini disebabkan karena lingkungan
global menimbulkan banyak pertanyaan yang Sistem Activity Based Costing
tidak dapat dijawab sistem akuntansi biaya Activity Based Costing Sistem (yang
tradisional, antara lain: kemudian disingkat ABC sistem) adalah suatu
sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-
1. Sistem akuntansi biaya tradisional terlalu aktifitas yang dilakukan untuk menghasilkan
menekankan pada tujuan penentuan harga produk/jasa. Activity Based Costing menyediakan
pokok produk yang dijual. Akibatnya sistem informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber
ini hanya menyediakan informasi yang relatif daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
sangat sedikit untuk mencapai keunggulan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap
dalam persaingan global. kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu
2. Sistem akuntansi biaya tradisional untuk biaya biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai faktor
overhead terlalu memusatkan pada distribusi penyebab dalam pengeluaran biaya dalam
dan alokasi biaya overhead daripada berusaha organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik
keras untuk mengurangi pemborosan dengan perhimpunan biaya. Dalam sistem ABC, biaya
menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai ditelusur ke aktivitas dan kemudian ke produk.
tambah. System ABC mengasumsikan bahwa aktivitas-
3. Sistem akuntansi biaya tradisional tidak aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya
mencerminkan sebab akibat biaya karena dan bukannya produk.
seringkali beranggapan bahwa biaya
ditimbulkan oleh faktor tunggal misalnya Struktur sistem ABC
volume produk atau jam kerja langsung. Desain ABC difokuskan pada kegiatan,
4. Sistem akuntansi biaya tradisional yaitu apa yang dilakukan oleh tenaga kerja dan
menghasilkan informasi biaya yang terdistorsi peralatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
sehingga mengakibatkan pembuatan keputusan Kegiatan adalah segala sesuatu yang
yang menimbulkan konflik dengan keunggulan mengkonsumsi sumber daya perusahaan. Dengan
perusahaan. memusatkan perhatian pada kegiatan dan
5. Sistem akuntansi biaya tradisional bukannya departemen atau fungsi, maka sistem
menggolongkan biaya langsung dan tidak ABC akan dapat menjadi media untuk memahami,
langsung serta biaya tetap dan variabel hanya mengelola, dan memperbaiki suatu usaha. Ada
mendasarkan faktor penyebab tunggal dua asumsi penting yang mendasari Metode
misalnya volume produk, padahal dalam Activity Based Costing, yaitu:
lingkungan teknologi maju cara penggolongan 1) Aktivitas-aktivitas yang menyebabkan
tersebut menjadi kabur karena biaya timbulnya biaya
dipengaruhi oleh berbagai macam aktivitas. Metode Activity Based Costing bahwa sumber
6. Sistem akuntansi biayaa tradisional daya pembantu atau sumber daya tidak
menggolongkan suatu perusahaan kedalam langsung menyediakan kemampuannya untuk
223
melaksanakan kegiatan bukan hanya sekedar 1. Biaya berdasarkan non unit harus merupakan
penyebab timbulnya biaya. prosentase yang signifikan dari biaya
2) Produk atau pelanggan jasa overhead.
Produk menyebabkan timbulnya permintaan 2. Rasio konsumsi antara aktivitas berdasarkan
atas dasar aktivitas untuk membuat produk unit dan berdasarkan non unit harus berbeda.
atau jasa yang diperlukan berbagai kegiatan
yang menimbulkan sumber daya untuk Pembebanan Biaya Overhead pada Activity-
melaksanakan aktivitas tersebut. Based Costing
Pada Activity-Based Costing meskipun
Asumsi tersebut diatas merupakan konsep dasar pembebanan biaya-biaya overhad pabrik dan
dari sitem ABC. Selanjutnya, karena adanya produk juga menggunakan dua tahap seperti pada
aktivitas akan menimbulkanan biaya, maka untuk akuntansi biaya tradisional, tetapi pusat biaya
dapat menjalankan usahanya secara efisien, yang dipakai untuk pengumpulan biaya-biaya
perusahaan harus dapat mengelola aktivitasnya. pada tahap pertama dan dasar pembebanan dari
Dalam hubungannya dengan biaya produk, maka pusat biaya kepada produk pada tahap kedua
biaya yang dikonsumsi untuk menghasilkan sangat berbeda dengan akuntansi biaya tradisional
produk adalah biaya-biaya untuk aktivitas (cooper, 1991:269-270).
merancang, merekayasa, memproduksi, menjual
dan memberikan pelayanan produk (Cokins dkk, Manfaat Penentuan Harga Pokok Produk
1996:12) Berdasarkan Aktivitas
Jika syarat-syarat penerapan sistem ABC
Syarat Penerapan Sistem Activity-Based sudah terpenuhi, maka sebaiknya perusahaan
Costing menerapkan sistem ABC dan segera mendesain
Dalam penerapannya, penentuan harga ulang sistem akuntansi biayanya karena akan
pokok dengan menggunakan sistem ABC bermanfaat sebagai berikut: (Supriyono,
menyaratkan tiga hal: 2002:698)
1. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang 1. Memperbaiki mutu pengambilan keputusan
tinggi 2. Memungkinkan manajemen melakukan
Sistem ABC mensyaratkan bahwa perusahaan perbaikan terus menerus terhadap kegiatan
memproduksi beberapa macam produk atau untuk mengurangi biaya overhead.
lini produk yang diproses dengan 3. Memberikan kemudahan dalam menentukan
menggunakan fasilitas yang sama. Kondisi biaya relevan.
yang demikian tentunya akan menimbulkan
masalah dalam membebankan biaya ke Cost Driver
masing-masing produk. Landasan penting untuk menghitung
2. Tingkat persaingan industri yang tinggi biaya berdasarkan aktivitas adalah dengan
Yaitu terdapat beberapa perusahaan yang mengidentifikasi pemicu biaya atau cost driver
menghasilkan produk yang sama atau sejenis. untuk setiap aktivitas. Pemahaman yang tidak
Dalam persaingan antar perusahaan yang tepat atas pemicu akan mengakibatkan
sejenis tersebut maka perusahaan akan ketidaktepatan pada pengklasifikasian biaya,
semakin meningkatkan persaingan untuk sehingga menimbulkan dampak bagi manajemen
memperbesar pasarnya. Semakin besar tingkat dalam mengambil keputusan. Jika perusahaan
persaingan maka semakin penting peran memiliki beberapa jenis produk maka biaya
informasi tentang harga pokok dalam overhead yang terjadi ditimbulkan secara
mendukung pengambilan keputusan bersamaan oleh seluruh produk. Hal ini
manajemen. menyebabkan jumlah overhead yang ditimbulkan
3. Biaya pengukuran yang rendah oleh masing-masing jenis produk harus
Yaitu bahwa biaya yang digunakan system diidentifikasi melalui cost driver.
ABC untuk menghasilkan informasi biaya yang
akurat harus lebih rendah dibandingkan dengan Keunggulan Metode ABC
manfaat yang diperoleh (Supriyono, 1994:664- Terdapat beberapa keunggulan ABC yaitu :
665). 1. Suatu pengkajian ABC dapat meyakinkan
manajemen bahwa mereka harus mengambil
Ada dua hal mendasar yang harus dipenuhi sejumlah langkah untuk menjadi lebih
sebelum kemungkinan penerapan metode ABC, kompetitif. Sebagai hasilnya mereka dapat
yaitu (Supriyono, 2002: 247) berusaha untuk meningkatkan mutu sambil
secara simultan memfokus pada mengurangi
224
biaya. Analisis biaya dapat menyoroti mengembangkan model tersebut dengan lebih
bagaimana benar-benar mahalnya proses elegan dan praktis untuk menentukan biaya dan
manufakturing, yang pada akhirnya dapat capacity utilization proses dan profitabliitas
memicu aktivitas untuk mereorganisasi proses, order, produk, dan konsumen. Model ini dikenal
memperbaiki mutu dan mengurangi biaya dengan Time-Driven Activity-Based Costing (TD-
2. ABC dapat membantu dalam pengambilan ABC).
keputusan
3. Manajemen akan berada dalam suatu posisi Time-Driven Activity Based Costing (TD-ABC)
untuk melakukan penawaran kompetitif yang TD-ABC merupakan suatu pendekatan
lebih wajar dalam akuntansi biaya yang lebih mudah dan
4. Dengan analisis biaya yang diperbaiki, lebih murah dibandingkan sistem ABC (Kaplan,
manajemen dapat melakukan analisis yang 2004:7). Selain itu TD-ABC juga sebagai suatu
lebih akurat mengenai volume, yang dilakukan inovasi sebagaimana dijelaskan Lambino (2007)
untuk mencari break even atas produk yang bahwa TD-ABC merupakan model inovasi yang
bervolume rendah. tersedia bagi organisasi untuk memperoleh
5. Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi kejelasan tentang biaya dan laba yang akan
sumber daya, manajemen dapat mulai diperoleh perusahaan yang telah menjual produk
merekayasa kembali proses manufakturing atau jasa pada pelanggan. Lambino (2007) juga
untuk mencapai pola keluaran mutu yang lebih menjelaskan bahwa:
efisien dan lebih tinggi. 1. TD-ABC merupakan model yang dapat
diestimasi dan diinstal dengan cepat.
Kelemahan Metode ABC 2. TD-ABC dapat dengan mudah diupdate untuk
Dalam penelitiannya, Kaplan & Anderson merefleksikan perubahan dalam proses,
(2007) melihat ketidakefisienan dari praktik ABC. variasi pesanan serta biaya dari sumber daya
Sebagian besar perusahaan menganggap ABC yang digunakan.
tidak cukup akurat untuk mengakomodasi 3. Data TD-ABC dapat diperoleh dari system
diversifikasi operasi, misalnya dalam aktivitas customer relation management (CRM) dan
pengiriman, dimana terdapat beragam variasi Enterprise Resource Planning (ERP)
seperti pengiriman dengan truk kapasitas penuh 4. TD-ABC dapat divalidasi dengan melakukan
atau tidak (LTL), kiriman ekspres sehari atau observasi langsung terhadap estimasi model
reguler, dengan container besar atau kecil, dan waktu.
sebaginya. Agar proses ABC menjadi akurat, 5. TD-ABC secara eksplisit mampu
maka harus dilakukan penambahan aktivitas memisahkan kapasitas sumber daya terpakai
survey yang memungkinkan data makin subyektif. dari kapasitas sumber daya yang tidak
Selain itu, desainer harus meng-update kembali terpakai untuk keperluan management action.
model melalui activity dictionary yang akan 6. TD-ABC mengeksploitasi time question yang
memicu penambahan kapasitas dan waktu proses menggabungkan berbagai variasi pesanan.
data dalam storage medium. Berbagi keterbatasan
ABC dapat dikelompokkan ke dalam 6 celah yang TD-ABC menurut Kaplan dan Norton (2004:7)
membawa sistem costing ini makin tidak populer merupakan solusi atas semua masalah yang terjadi
dan diminati (Kaplan & Anderson, 2007): dalam sistem ABC konvensional, antara lain:
1. Proses wawancara dan survey yang relatif lama 1. Konsumsi waktu dan biaya untuk proses
dan membutuhkan biaya cukup besar. interview dan survey.
2. Data yang dikumpulkan lebih subyektif dan 2. Data untuk ABC bersifat subyektif dan sulit
sulit untuk divalidasi. divalidasi.
3. Data sangat besar sehingga penyimpanan, 3. ABC sangat mahal baik dalam proses,
proses, dan pelaporan menjadi tidak efisien. pelaporan, maupun penyimpanannya.
4. Sebagian besar model ABC tidak terintegrasi 4. Banyak model ABC tidak menyediakan
dengan sistem perusahaan. integrasi data perusahaan secara menyeluruh
5. Model ABC sulit untuk di-update dalam untuk memanfaatkan peluang profitabilitas
merespon perubahan yang cepat. perusahaan.
6. Secara konsep, ABC dianggap tidak tepat 5. Model ABC cukup sulit diupdate untuk
karena mengabaikan potensi unused capacity menyesuaikan dengan perubahan lingkungan.
atau mengasumsikan resource bekerja pada
kondisi full capacity. TD-ABC membebankan biaya sumber
daya secara langsung pada obyek biaya melalui
Untuk mengantisipasi segala kendalan pada
dua cara : pertama, menghitung biaya kapasitas
sistem ABC, Kaplan & Anderson (2007)
225
sumber daya dan kedua menggunakan capacity informasi awal tentang biaya dan
cost rate untuk menentukan alokasi biaya terhadap profitabilitas.
masing-masing obyek biaya. Sistem ini TD-ABC menurut dapat digunakan secara
menghindari biaya mahal, konsumsi waktu serta bersama-sama dengan alat manajemen lain seperti
aktivitas subyektifitas (survey). TD-ABC overall equipment effectiveness (OEE) serta
menggunakan time equation yang secara langsung activity based budgeting (ABB) untuk melakukan
dan otomatis membebankan biaya sumber daya pengawasan atas biaya tetap terjadi dalam
pada aktivitas. Selain itu sistem ini hanya perusahaan Lambino (2007). Selain itu TD-ABC
mengunakan dua pengukuran yaitu: tingkat biaya juga dapat dihubungkan dengan alat-alat untuk
kapasitas (the capacity cost rate) untuk mengukur kinerja manajemen lain seperti Lean
departemen-departemen dan kapasitas Management, six sigma, dan benchmarking yang
penggunaan tiap-tiap transaksi di departemen- memungkinkan bagi manajemen untuk
departemen tersebut. Kedua pengukuran ini dapat mengoptimalkan dalam staffing personal kunci
diestimasi secara mudah dan obyektif. (bagian strategis) dengan mengeliminasi
TD-ABC memudahkan perusahaan dalam kompleksitas supply chain yang tidak diperlukan.
hal variasi waktu yang diminta atas berbagai jenis Keuntungan TD-ABC menurut Kaplan dan Norton
transaksi. Dalam TD-ABC diperbolehkan (2004):
mengestimasi waktu atas dasar pesanan atau 1. Lebih mudah dan lebih cepat untuk
karakteristik aktivitas. Akurasi model TD-ABC membangun model akurat
meningkat dari kemampuan memenuhi 2. Integrasi yang bagus dengan data yang
permintaan sumber daya dari berbagai operasi tersedia dari ERP dan CRMS
yang berbeda dengan menambahkan istilah-istilah 3. Model dengan pemeliharaan yang cepat dan
pada time equation departemen tersebut. Contoh: murah
time equation waktu pengepakan adalah 0,5 menit 4. Menyediakan efisiensi proses dan
(standar) + 6,5 menit (jika pesanan khusus) + 0,2 penggunaan kapasitas
menit (jika pengiriman lewat udara) + 30 menit 5. apat digunakan di berbagai industri /
(jika bahan-bahan berbahaya). Time equation juga perusahaan dengan kompleksitas pelanggan,
menyediakan manajemen kemudahan untuk produk, channel, segmen pasar dan proses,
mengupdate model TD-ABC yang serta jumlah konsumen yang banyak.
menggambarkan perubahan kondisi operasional
perusahaan. TD-ABC memudahkan perusahaan untuk
Kaplan (2004:8) menjelaskan bahwa meningkatkan proses sistem cost management.
model TD-ABC menunjukkan proses aktual dalam Informasi biaya yang dihasilkan akan lebih akurat
mengerjakan suatu aktivitas di perusahaan. TD- walaupun berdasarkan proses dan aktivitas yang
ABC dapat dipergunakan dalam proses yang lebih sangat beragam dan spesifik. Berbeda dengan
bervariasi dan lebih kompleks dibandingkan ABC ABC, TD-ABC mampu memproses lebih banyak
konvensional. Namun Kaplan dam Lambino data transaksi hanya dalam beberapa hari saja oleh
(2007) menjelaskan bahwa ada dua pertanyaan 2 karyawan saja. Sistem tersebut mampu
penting yang harus dijawab sebelum menyederhanakan proses costing dengan
mengimplementasikan TD-ABC, yaitu: mengeliminasi wawancara dan survey untuk
1. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan kebutuhan alokasi resource cost ke aktivitas
kapasitas sumber daya masing-masing sebelum membebankannya ke cost object, seperti
proses? order, produk, atau konsumen. Model TD-ABC
2. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk membebankan resource cost langsung ke cost
menyelesaikan suatu aktivitas ? object (Kaplan & Anderson, 2007). Mungkin alur
Selanjutnya, Lambino (2007) juga TD-ABC sejalan dengan pendekatan traditional
menjelaskan bahwa ada tiga langkah yang harus costing, namun sangat berbeda pada logika dasar
dilakukan agar suatu perusahaan berhasil dalam perhitungannya. TD-ABC menghitung cost driver
mengimplementasikan TD-ABC. Tiga langkah rate berdasarkan practical capacity dari resources
tersebut antara lain: yang tersedia, mengukur atau mengestimasi
1. Mempersiapkan model. jumlah waktu untuk sebuah aktivitas. Jumlah
2. Mendefinisikan data-data yang dibutuhkan, transaksi sangat fundamental bagi perhitungan
menentukan akses terhadap data tersebut, TD-ABC (Barrett, 2007).
serta melaksanakan analisis data. Dalam aplikasinya, pertama kali dihitung
3. Mengembangkan model dengan biaya pengadaan resource capacity kemudian
menggunakan software untuk menghasilkan mengkalkulasikan seluruh resource cost.
Kemudian total biaya tersebut dibagi dengan
226
kapasitas untuk menentukan capacity cost rate. 8. Perbaikan model cepat dan murah.
Langkah berikutnya, TD-ABC menggunakan 9. Menyediakan informasi yang jelas untuk
capacity cost rate untuk menggerakkan resource memudahkan pengguna mengidentifikasi akar
cost ke cost object dengan mengestimasi masalah.
kebutuhan resource capacity (time) yang 10. Dapat digunakan pada industri atau perusahaan
dibutuhkan oleh cost object. Dalam hal ini TD- apapun dengan kompleksitas yang tinggi.
ABC mampu menghitung reasource capacity Dalam aplikasinya, TD-ABC memiliki satu
untuk cost object yang unik dan terdiversifikasi. kelebihan terkait dengan compatibility-nya untuk
Dari hasil penelitian, Kaplan & Anderson (2007) diintegrasikan dengan sistem-sistem yang telah
menyimpulkan 10 poin keuntungan dari aplikasi ada di perusahaan seperti Activity-Based
model TD-ABC: Budgeting, program-program JIT atau Sig Sigma,
1. Permodelan lebih mudah dan cepat. bahkan dengan SCM dan CRM.
2. Mudah diintegrasikan dengan aplikasi ERP Barrett (2007) mengungkapkan satu poin
dan CRM. kelemahan dari TD-ABC yang pada dasarnya
3. Menggerakkan biaya ke transaksi dengan tidak berbeda dengan apa yang dialami oleh ABC
karakteristik (order, proses, konsumen, konvensional terkait dengan masalah keakuratan
supplier) yang spesifik. perolehan data. Jika data yang diperoleh out-of-
4. Proses capture data ekonomi operasi dapat date atau sekedar berdasar estimasi, maka akan
dilakukan bulanan. menghasilkan error yang substansial. Sebagai
5. Proses efisiensi dan capacity utilization lebih contoh adanya kesalahan 10 detik saja akan
visible. menjadi masalah besar ketika berhadapan
6. Forecast resources demand, memungkinkan (dikalikan) dengan jutaan aktivitas. Untuk itu,
perusahaan menganggarkan resource capacity TD-ABC harus benar-benar dibangun dan
dengan dasar prediksi jumla order dan didukung dengan sistem informasi yang benar-
kompleksitas. benar akurat, tepat, dan cepat. Berikut ini adalah
7. Mudah untuk diaplikasikan dalam enterprise gambar yang menunjukkan perbedaan diantara
wide model melalui aplikasi dan program ketiga konsep tersebut.
database.
Sumber: Cokins (2004), Performance Management: Finding The Missing Pieces (to Close The Intelligence
Gap), p. 106.
227
Implementasi Time-Driven Activity Based ini, lebih dititikberatkan pada faktor tenaga kerja
Costing (TD-ABC) Untuk Pengambilan dengan waktu yang optimal, efektif dan efisien
Keputusan Yang Berkelanjutan. dengan kondisi yang menguntungkan baik dari
TD-ABC biasanya diterapkan pada sisi tenaga kerja maupun perusahaan untuk
perusahaan perusahaan relatif besar dengan meningkatkan profitabilasnya. Perbedaan waktu
kapasitas yang sangat besar dan mempunyai tenaga kerja dan remunerasi sangat
sistem akuntansi yang canggih. Namun demikian diperhitungkan dalam menyeimbangkan
dalam tulisan Van Meensel J, Ghent University pendapatan yang diterima setelah dikurangi
“Time driven activity based costing for dengan biaya yang bukan tenaga kerja. Fokusnya
sustainability decisions” menyimpulkan bahwa terletak pada biaya tenaga kerja yang merupakan
TD-ABC dapat digunakan sebagai dasar opportunity cost yang kemudian diberi
pengambilan keputusan yang berkelanjutan. pembobotan pada setiap kegiatan.
Pengambilan keputusan yang berkelanjutan TD-ABC yang diterapkan pada The Bryon
sangat berkaitan erat dengan keputusan tentang Farm, tidak hanya digunakan untuk model
bagaimana tanggung jawab sosial suatu perbedaan dalam kerja dan ruang perumahan,
perusahaan terhadap lingkungannya atau tetapi juga untuk produksi nutrisi dan kriteria CSR
corporate social responsibility yang kemudian lainnya. Terdapat trade off antara kriteria ekonomi
disingkat CSR. Meensel mengatakan methodology dan kriteria ekologi pada TD-ABC yang
TD-ABC yang dikemukakan oleh Kaplan dan diterapkan pada kriteria kriteria CSR. Hasil TD-
Anderson (2004) diadopsi untuk menghitung ABC dapat digunakan untuk analisis integratif
estimasi jumlah jam tenaga kerja yang seperti DEA yang memungkinkan adanya
dibutuhkan, tingkat investasi pada perhitungan benchmark pada hasil pertanian individu.
space lantai yang dibutuhkan serta jumlah nutrient Berdasarkan hasil penelitian pada The Bryon
emissions yang dikeluarkan dalam proses Farm, disarankan petani untuk beralih ke sistem
produksi dan jumlah pendapatan yang diterima empat minggu dari sudut pandang tanggung jawab
dari suatu kegiatan produksi. sosial. Efisiensi ekonomi dan ekologi akan lebih
The Bryon Farm, adalah salah satu perusahaan baik, pendapatan tenaga kerja akan meningkat dan
yang bergerak dibidang peternakan yang konsentrasi input tenaga kerja akan memuaskan
mengadopsi konsep TD-ABC. Penelitian yang kebutuhan secara pribadi karena lebih banyak
dilakukan pada The Bryon Farm ini mengkaji waktu luang.
sampai sejauh manakah TD-ABC dapat digunakan Nilai tambah dari paper tersebut
untuk pengambilan keputusan yang berkaitan sehubungan dengan karya asli Kaplan &
dengan tanggung jawab sosial perusahaan Anderson adalah penggunaan TD-ABC untuk
terhadap lingkungannya. Konsep TD-ABC yang menguji sistem produksi baru. Apalagi ini
dikemukakan oleh Kaplan dan Anderson (2004) digunakan untuk membuat model yang
diadopsi untuk menghitung estimasi jumlah jam membungkus biaya yang berbeda dan model ini
tenaga kerja yang dibutuhkan, tingkat investasi dapat digeneralisasi untuk peternakan farrowing
pada perhitungan space lantai yang dibutuhkan ke produk jadi lainnya. Apakah semua peternakan
serta jumlah nutrient emissions yang dikeluarkan akan mengambil keuntungan dari konversi ke
dalam proses produksi dan jumlah pendapatan farrowing batch adalah pertanyaan lain yang
yang diterima dari suatu kegiatan produksi. Fokus hasilnya akan tergantung pada simulasi yang
konsep TD-ABC pada perusahaan The Bryon sebenarnya di peternakan masing-masing.
Farm adalah bagaimana CSR tersebut Penelitian ini menunjukkan bahwa saat ini
diaplikasikan dengan menggunakan konsep TD- TD-ABC dapat digunakan untuk memandu
ABC. Framework dari The Bryon Farm dalam manajemen dengan masalah keputusan
menerapkan tanggungjawab sosialnya dibagi pengolahan kotoran babi. Perbedaan Hanya dalam
menjadi (3) tiga aspek, yaitu : (1) Ekonomi, yang waktu kerja yang dihitung, dan remunerasi
meliputi : Labour, housing(capital) dan labour masukan ini dihitung sebagai bagian yang
income, (2) sosiologi, yang meliputi : menyeimbangkan pendapatan minus non - biaya
professional pride dan animal welfare and health, tenaga kerja. Selain itu, TD-ABC tidak hanya
(3) ekologi, yang meliputi : energi, nutrients dan digunakan untuk model perbedaan dalam kerja
manure. dan ruang perumahan, tetapi juga untuk produksi
Pengalaman dari The Bryon Farm nutrisi dan kriteria CSR lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa TD-ABC digunakan sebagai memungkinkan untuk menurunkan trade-off
alat manajemen untuk pengambilan keputusan antara kriteria ekonomi dan ekologi. Hasil TD-
untuk merubah sebuah proses produksi menjadi ABC dapat digunakan untuk analisis integratif
batch farrowing agar lebih informatif. Dalam hal seperti DEA yang memungkinkan benchmark
228
hasil pertanian individu dan kemajuan. 2. Konsep Six Sigma sebagai strategi bisnis
Efisiensi ekonomi dan ekologi akan lebih baik, dilakukan dengan 2 (dua) analisis, yaitu
pendapatan tenaga kerja akan meningkat dan berdasarkan analisis SWOT dan pencocokan
konsentrasi input tenaga kerja akan memuaskan berdasarkan tahap-tahap dalam penerapan Six
kebutuhan pribadi untuk lebih banyak waktu Sigma.
luang. 3. Prosedur Six Sigma pada IKM merupakan
Jadi TD-ABC merupakan salah konsep proses pengkajian melalui sistem berdaur dari
dalam Akuntansi manajemen yang paling akurat berbagai kegiatan terdapat lima tahapan yaitu :
dalam menghadapi lingkungan yang dinamis, Pengembangan fokus masalah penelitian,
termasuk didalamnya dapat diterapkan pada Perencanaan tindakan perbaikan, Pelaksanaan
perusahaan perusahaan yang sangat perhatian tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi,
terhadap tanggungjawab sosial (CSR) mereka Analisis dan refleksi, dan Perencanaan tindak
pada lingkungannya. lanjut
229
yang sangat sederhana, disamping itu TD-ABC Confrontation, Harvard Business
terbukti dapat diterapkan pada perusahaan School, Press, Boston, Massachusetts.
perusahaan yang peduli terhadap lingkungannya Everaet, Patricia, Brggemanm Werner ., and De
seperti pada perusahaan The Bryon Farm. Creus, Gertjan. 2008. Sanac Inc ; From
The Bryon Farm, menerapkan TD-ABC ABC to time driven ABC (TD-ABC) –
dalam proses produksi dengan mengkaitkan An instuctional case, Journal of
tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya Accounting Education, 1-37
(CSR) didalamnya dengan membuat Laporan Hariyati, dkk. 2010. Penerapan Metode Six-
keberlanjutan. Disamping dari hasil penelitian Sigma pada Usaha Kecil dan
tentang penerapan SixSigma pada Usaha Kecil Menengah, LPM – UNESA, Surabaya
dan Menengah yang dilakukan oleh Hariyati, dkk Hicks, Douglas T .1992. ABC for Small and Mid-
menyimpulkan TD-ABC dapat diterapkan pada Sized Business: An Implementqtion
konsep SixSigma. Guide. N ew York: JohnW iley & Sons,
Inc.
Kaplan, Robert S. & Anderson, Steven R. 2007.
DAFTAR ACUAN
Time-Driven Activity-Based Costing: A
Atkinson, Anthony. 2007. Fixed factor fine
Simpler and More Powerful Path to
tuning, CMA Management diakses dari
Higher Profits, Harvard Business
alamat website www.albusiness.com
School Press.
Bryon, K1, Everaet P.1, Lauwers, L.2 & Van
Kaplan, Robert S & Cooper, Robin. 1998. Cost &
Meensel J,m. 2008. Time Driven
Effect: Using Integrated Cost Systems to
activity – based costing for supporting
Drive Profitability and Performance,
sustainability decisions in pig
Harvard Business School Press, Boston,
production, diakses dari alamat website
Massachusetts.
http://chalengethemainstream.org.1-29
Lambino, Christine R. 2007. Time-Driven
Barrett, Richard, 2007, The 1-2-3 of ABC
Activity-Based Costing, Business
Methodologies: Time Splits, Time
Journal diakses dari alamat website
Capture, and Time Driven, Business
http://www.entrepreneur.com
Objects, www.businessobjects.com.
Reeve, James M., Readings and Issues in Cost
Cokins, Gary. 2004. Performance Management:
Management 2nd ed.. 2000. South-
Finding The Missing Pieces (to Close
Western College Publishing, Thompson
The Intelligence Gap). John Willey &
Learning.
Sons, Inc.
RA. Supriyono, 2002. Akuntansi Biaya dan
Cooper, Robin. 1995. When Lean Enterprise
Akuntansi Manajemen untuk Teknologi
Collide: Competing Through
Maju dan Globalisasi, Yogyakarta:
BPFE
230