NIM : 20190310013
Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan berkelanjutan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan. Indonesia terdiri dari beberapa wilayah yang memiliki struktur perekonomian
yang beraneka ragam. Struktur ekonomi dapat dilihat dari kontribusi masing-masing sektor
perekonomian. Pada tahap-tahap awal pembangunan menunjukan bahwa sektor utama yaitu
minyak dan gas bumi memiliki peran penting dalam pembentukan pendapatan suatu
wilayah/Negara. Turunnya peran/kontribusi sektor utama di semua wilayah tidaklah berarti
sektor utama di wilayah nilai tambahnya turun. Pada kenyataannya nilai tambahnya selalu
meningkat lebih tinggi. Perubahan struktur ekonomi wilayah-wilayah di Indonesia dipengaruhi
oleh potensi yang dimiliki wilayah itu sendiri yaitu sumber daya alam seperti tanah, iklim, hasil
tambang, hasil laut dan sumber daya manusia seperti tenaga kerja yang berpendidikan dan
memiliki keterampilan untuk dapat mengolah SDA yang ada.
Indonesia adalah ekonomi pasar di mana perusahaan milik negara (BUMN) dan
kelompok usaha swasta besar (konglomerat) memainkan peran penting. Ada ratusan kelompok
swasta yang terdiversifikasi yang berbisnis di Indonesia (namun mereka merupakan sebagian
kecil dari jumlah total perusahaan yang aktif di Indonesia). Bersama dengan para BUMN mereka
mendominasi perekonomian domestik. Ini juga berarti bahwa kekayaan terkonsentrasi di bagian
atas masyarakat (dan biasanya ada kaitan erat antara elit korporat dan elite politik di negara ini).
Ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai mempercepat lagi setelah
perlambatan ekonomi di tahun 2011-2015. Dengan demikian kita mungkin berada pada awal
sebuah masa yang dicirikhaskan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Namun, juga harus
digarisbawahi bahwa Indonesia adalah negara yang kompleks dan berisi risiko tertentu untuk
investasi. Lagipula, dinamika dan konteks negara ini ikut membawa risiko. Krisis keuangan Asia
pada akhir tahun 1990-an adalah salah satu kejadian terpenting dalam sejarah Indonesia. Dimulai
dengan krisis keuangan (Krismon), krisis ini dengan cepat meluas menjadi krisis sosial dan
politik yang mengakibatkan berakhirnya kekuasaan Suharto yang dilegitimasi oleh
perkembangan ekonomi. Indonesia menjadi negara yang paling terpukul oleh krisis ini sehingga
sebagian kemajuan ekonomi yang tercapai waktu rezim Orde Baru menjadi sia-sia.
Sektor Unggulan atau sektor kunci perekonomian di Indonesia yaitu Sektor Perdagangan,
Industri Kimia, Industri Pupuk dan Pestisida, Jasa lainnya, Bangunan, Industri Mesin, alat-alat
dan perlengkapan listrik, Industri Makanan Lainnya, Angkutan darat, Listrik,gas, dan air bersih,
Industri barang karet dan plastic, Peternakan, Industri kertas, branag dari kertas dan karton. Ke
13 sektor inilah yang memiliki indkes keterkaitan ke belakang dan indeks keterkaitan ke depan
yang nilainya lebih besar dari satu dan memegang peranan penting dalam menggerakan roda
perekonomian di Indonesia. 3. Terdapat 25 sektor perekonomian di Indonesia yang mempunyai
peranan yang tinggi dalam menarik indeks pendapatan masyarakat.