0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan1 halaman
Kabinet Djuanda (1957-1959) adalah kabinet ahli yang berusaha memperjuangkan kembalinya Irian Barat, menstabilkan ekonomi dan politik, serta merealisasikan program deklarasi Djuanda untuk membangun negara. Kabinet ini berakhir setelah Soekarno mengeluarkan dekret yang mengembalikan kekuasaan eksekutif kepadanya.
Kabinet Djuanda (1957-1959) adalah kabinet ahli yang berusaha memperjuangkan kembalinya Irian Barat, menstabilkan ekonomi dan politik, serta merealisasikan program deklarasi Djuanda untuk membangun negara. Kabinet ini berakhir setelah Soekarno mengeluarkan dekret yang mengembalikan kekuasaan eksekutif kepadanya.
Kabinet Djuanda (1957-1959) adalah kabinet ahli yang berusaha memperjuangkan kembalinya Irian Barat, menstabilkan ekonomi dan politik, serta merealisasikan program deklarasi Djuanda untuk membangun negara. Kabinet ini berakhir setelah Soekarno mengeluarkan dekret yang mengembalikan kekuasaan eksekutif kepadanya.
Zaken kabinet atau kabinet kabinet ahli, karena dalam
kabinet ini komposisi anggotanya merupakan tokoh-tokoh yang memiliki kemampuan sesuai bidangnya masing-masing. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses terbentuknya Kabinet Djuanda, kedua untuk menganalisis kinerja dari program kerja deklarasi Djuanda yang dapat membuahkan hasil, dan ketiga untuk menjelaskan hasil akhir dari kejayaan Kabinet Djuanda. Dalam melakukan pembuatan artikel sejarah ini, kami menggunakan metode pengumpulan topik dan pengumpulan sumber (heuristik) dengan mencari referensi dari berbagai sumber di internet serta buku tentang sejarah Indonesia yang nantinya informasi tersebut dapat kita gabungkan agar mudah dipahami. Pada penelitian ini menjelaskan terbentuknya Kabinet Djuanda yang diawali dengan pengunduran beberapa menteri kabinet Ali yang menyebabkan puncak ketegangan politik pada bulan Januari 1957. Kabinet Djuanda mengemban tugas yang cukup berat seperti memperjuangkan kembalinya Irian Barat, menghadapi keuangan serta perekonomian yang memburuk dan menghadapi kekacauan yang terjadi di setiap daerah. Dari beberapa tugas tersebut, Kabinet Djuanda memiliki program-program untuk melaksanakan tugas tersebut yang disusun oleh Soekarno yaitu membentuk dewan nasional, normalisasi keadaan republik, melancarkan pelaksanaan membatalkan KMB, perjuangan Irian Barat, serta mempergiat pembangunan Fernandes 1998. Untuk merealisasikan gagasan yang telah disampaikan tersebut, Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 sehingga Indonesia kembali kepada UUD 1945 sedangkan UUDS sudah tidak berlaku lagi. Perubahan ini memberikan pengaruh yang signifikan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, yang semula menggunakan sistem Parlementer, diganti dengan sistem presidensil. Maka Presiden memiliki peran sebagai kepala Pemerintahan dan kepala negara. Maka selanjutnya Djuanda dan Kebinetnya mengembalikan mandat kepada Presiden sehingga Kabinet Djuanda berakhir.
KATA KUNCI: Kabinet Djuanda, 1957-1959, Deklarasi Djuanda, Program Kerja, Hasil Akhir