Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian yang bersifat analitik

kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu

pengambilan data yang dikumpulkan pada suatu waktu sama untuk lebih

mempersingkat waktu (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini pengambilan data variabel bebas dan variabel

terikat dilakukan secara bersamaan berdasarkan status keadaan pada saat

itu (pengumpulan data), yaitu hubungan personal hygiene dengan kejadian

demam typhoid pada remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis

Kabupaten Ciamis. Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi dan tabel silang.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu varibel

bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Varibel bebas

(independen) dalam penelitian ini adalah personal hygiene. Sedangkan

variabel terikat (dependen) adalah kejadian demam typhoid.

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari

hubungannya antara satu variabel dengan lainya dan pengukurannya.

Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik

yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan (Riduwan dan

Akdon, 2013).

32
33

Tabel 3.1
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Definisi oprasional Alat ukur Hasil ukur Skala


konseptual
Independen
1 Personal Tindakan Perilaku responden Kuesioner 1. Baik, bila skor Ordinal
hygiene memelihara yang dilihat ≥ mean
kebersihan dan berdasarkan 2. Tidak Baik,
kesehatan a. Kebiasaan bila skor <
seseorang untuk mencuci tangan mean
kesejahteraan dengan sabun
fisik dan psikis setelah buang air
(Tarwoto, 2012). besar
b. Kebiasaan
mencuci tangan
sebelum makan
c. Kebiasaan
makan diluar
rumah
d. Kebiasaan
Mencuci Bahan
Makanan Mentah
yang Akan
Dimakan
Langsung
Dependen
2 Kejadian Penyakit infeksi Kondisi responden Kuesioner 1. Ya Ordinal
demam akut pada usus yang 2. Tidak
typhoid halus dengan mengalami kejadian
gejala demam demam lebih satu
lebih satu minggu yang
minggu atau dibuktikan dengan
lebih disertai diagnosis
gangguan pada dokter dan
saluran dengan hasil
pencernaan laboratorium
dengan atau uji widal
tanpa gangguan .
kesadaran
(Zulkoni, 2010).)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013), Populasi adalah wilayah generalisasi

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik


34

kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja usia 15-

19 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Kabupaten Ciamis

sebanyak 135 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan

jumlah sampel dilakukan sebuah sampling. Teknik sampling merupakan

teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling yaitu sebagian

dari populasi yang dapat mewakili target keseluruhan (Notoatmodjo,

2010). Cara pengambilan sampel dengan menggunakan rumus dari

Notoatmodjo (2010), yaitu sebagai berikut :

N
n =
1  N (d 2 )

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat kepercayaan 0,1

maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah :

135 135
n= n=
1  135(0,12 ) 1  135(0,01)

135
n=
1  1,35

135
n=
2,35

n = 57,44 dibulatkan menjadi 57


35

Dari perhitungan di atas diperoleh n =57, dengan demikian jumlah

sampel yang diperoleh minimal 57 orang remaja berumur 15-19 tahun

yang ada di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Ciamis

Kabupaten Ciamis.

Cara yang tepat dan dianggap mewakili populasi yaitu dengan

mengalokasikan jumlah sampel berdasarkan pusbila secara proporsional,

dengan rumus :

N
n =  n total
Ntotal

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

Berdasarkan rumus di atas maka dapat diperoleh distribusi jumlah

sampel yang dibutuhkan menurut kelurahan di Wilayah Kerja UPTD

Kesehatan Puskesmas Ciamis Kabupaten Ciamis, dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.2
Distribusi Sampel Remaja yang ada di Wilayah Kerja UPTD
Kesehatan Puskesmas Ciamis
Kabupaten Ciamis

Populasi N
No. Nama Kelurahan n x n total Sampel
(N) N Total
20
1. Sindangrasa 20  57 8
135
21
2. Linggasari 21  57 9
135
18
3. Ciamis 18  57 8
135
17
4. Cigembor 17  57 7
135
36

Populasi N
No. Nama Kelurahan n x n total Sampel
(N) N Total
19
5. Kertasari 19  57 8
135
19
6. Maleber 19  57 8
135
21
7. Benteng 21  57 9
135
Jumlah 135 57

Setelah diketahui proporsi dari setiap kelurahan maka penulis

mengambil sampel dengan cara diundi. Dengan Kriteria Sampel :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam,

2013).

Kriteria inklusi dari penelitian ini yaitu

1. Remaja berusia 15-19 tahun

2. Remaja yang bersedia dijadikan responden

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria dari studi (Nursalam, 2013)

1) Remaja yang sakit pada saat penelitian dilakukan.

2) Remaja yang berusia < 15 tahun dan > 19 tahun.

3) Remaja yang pindah rumah ke luar dari Wilayah Kerja Puskesmas

Ciamis pada saat penelitian dilakukan.


37

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data

primer yaitu data yang langsung diperoleh dari objek penelitian yang

dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada responden,

responden diminta menjawab sendiri kuesioner tersebut tetapi

sebelumnya responden diminta kesediaanya untuk berpartisipasi dalam

penelitian dengan menandatangani informed consent (pernyataan

kesediaan menjadi responden)..

2. Instrumen Penelitian

Proses penelitian memerlukan suatu alat untuk mengumpulkan

data. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket. Angket ini

selalu berbentuk formulir-formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

(question), maka angket sering disebut questionaire (Notoatmodjo,2010).

Kuesioner ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar

pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada

sejumlah objek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan

sebagainya. Teknik ini lebih cocok untuk memperoleh data yang cukup

luas dari kelompok/masyarakat yang berpopulasi besar, dan bertebaran

tempatnya.

Kuesioner untuk personal hygiene menggunakan skala guttman

terdiri dari 4 pertanyaan dengan 2 kriteria jawaban yaitu Ya dan Tidak

dipilih dengan memberikan tanda cheklist pada kriteria jawaban yang

paling sesuai, ya diberi nilai 1 dan tidak (tidak menerapkan perilaku

Personal Hygiene) diberi nilai 0. Sedangkan kejadian demam typhoid


38

terdiri dari 1 pertanyaan dengan menanyakan secara langsung kejadian

dengan menanyakan langsung kepada penderita demam typhoid..

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

(Arikunto, 2010).

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut

mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji

dengan uji korelasi skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor

total kuesioner tersebut. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik

korelasi “Product Moment” dengan rumus sebagai berikut:

Teknik korelasi yang dipakai adaah “Product Moment” dengan

rumus:

Keterangan:

r : Koefisien relasi

N : Jumlah responden uji coba

X : Skor salah satu pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan nomor 1 dikalikan skor total

Setelah dilakukan perhitungan korelasi antara masing-masing

pertanyaan dengan skor total, maka untuk melihat signifikansi dari


39

setiap pertanyaan maka dapat dilihat tabel nilai product moment. Jika

r-hitung lebih besar dari r-tabel maka perhitungannya memenuhi taraf

signifikan dan pertanyaan itu dianggap valid untuk dijadikan alat ukur

penelitian. Batas validitas r-tabel product moment untuk 20 orang

responden dengan tingkat kepercayaan 5% (α=0,05) adalah 0,444.

Jika nilai r-hitung lebih besar dari 0,444 maka pertanyaan tersebut

dianggap valid dan dapat dijadikan alat ukur penelitian (Arikunto,

2010).

Kuesioner personal hygien akan diujikan kepada 20 orang

remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang yang memiliki

karakteristik hampir sama dengan remaja di Wilayah Kerja

Puskesmas Ciamis.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten atau asas tetap bila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur

yang sama.

Dan untuk memperoleh indeks reliabilitas soal dengan

menggunakan Spearman Brown (Arikunto, 2010), yaitu:

2 xr1 . 1
r1.1  2 2
1  r1 . 1
2 2
40

Keterangan:

r1.1 : Reliabilitas instrumen

r½.½ : rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas dari kuesioner, maka

untuk melihat reliabilitasnya dari setiap pertanyaan maka dapat dilihat

tabel nilai korelasi product moment. Jika nilai r1.1 lebih besar dari nilai

rtabel, maka pertanyaan tersebut reilabel atau layak untuk dijadikan alat

ukur penelitian. Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf

signifikansi (α) = 0,05. Batas reliabilitas r-tabel product moment untuk

20 orang responden dengan derajat kebebasan (α=0,05) adalah

0,444 Jika nilai r-alfa lebih besar dari 0,444 maka pertanyaan tersebut

dianggap reliabel atau layak dijadikan alat ukur penelitian.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Penelitian ini diawali dengan melakukan survey pendahuluan

untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Data dasar

diambil dari Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis dalam berbagai tinjauan

pustaka dapat dijadikan sebagai referensi yang digunakan dalam

penyusunan proposal penelitian. Konsultasi dengan pembimbing dalam

penyempurnaan judul penelitian dan pembuatan proposal, melaksanakan

seminar proposal untuk mendapatkan masukan lebih lanjut demi


41

terlaksananya penelitian ini dan mendapatkan izin dari Program Studi S-1

Keperawatan STIKes Muhammadiyah Ciamis.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini antara lain: mendapatkan

izin untuk melakukan penelitian, menentukan dan membuat kerjasama

dengan petugas kesehatan ditempat penelitian yang akan membantu

pelaksanaan penelitian, menjelaskan maksud penelitian kepada

responden, melakukan pengumpulan data, setelah data terkumpul

kemudian melakukan pengolahan dan analisa data menggunakan teknik

komputerisasi.

3. Tahap Penyelesaian Penelitian

Setelah data di entry dan dianalisis, dilakukan penyajian hasil

pengolahan data dan diinterpretasikan bentuk distribusi frekuensi,

selanjutnya dilakukan pembahasan dari temuan-temuan penelitian,

menarik kesimpulan serta membuat saran atau rekomendasi mengacu

hasil penelitian yang telah dilakukan.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Pemeriksaan Data (Editing data)

Setelah data terkumpul maka dilakukan kelengkapan data,

kesinambungan dan keseragaman data dalam usaha melengkapi data

yang masih kurang.

b. Pemberian kode (Coding)


42

Dilakukan untuk memudahkan pengolahan data yaitu

melakukan pengkodean pada lembar observasi yang telah diisi yaitu

setiap keluhan atau jawaban dari responden.

c. Pemasukan Data (Entry data)

Setelah editing dan koding data selesai dan jawaban dilembar

jawaban sudah rapih dan memadai untuk mendapatkan data yang

baik selanjutnya dilakukan entry data dengan menggunakan

komputer.

d. Pembersihan Data (Cleaning data)

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan atau tidak. Cara yang bisa dilakukan

adalah dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang

diteliti dan melihat kelogisannya, bila ternyata terdapat kesalahan

dalam memasukan data, maka harus dilakukan pembetulan dengan

menggunakan komputer.

2. Analisis Data

a. Analisa Univariat

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa

univariat, yaitu analisis yang dilakukan terhadap variabel dari hasil

penelitian (Arikunto, 2010). Analisis dilakukan dengan menggunakan

komputer untuk mendapatkan frekuensi dari tiap-tiap sub variabel.

Untuk mengetahui kategori personal hygiene dengan

perhitungan analisis sebagai berikut :

Keterangan :
43

= Mean

= Jumlah tiap data

= Jumlah data

Adapun personal hygiene ini dapat dikategorikan menurut

Ridwan Akdon (2013) sebagai berikut :

1) Baik, jika skor ≥ mean

2) Kurang baik, jika skor < mean

Analisis dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi setiap

variable dengan perhitungan analisis menurut Notoatmodjo (2010)

yaitu sebagai berikut :

f
P x100%
n

Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi
n : Jumlah Sampel

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat untuk menentukan hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen. Pada penelitian ini

menggunakan uji statistik Chie Square dengan tingkat kesalahan

yang digunakan adalah α < 0,05. Besarnya pengaruh pada setiap

variabel independen terhadap variabel dependen digunakan prevalen

ratio dengan 95 % CI. Dengan rumus :

2  
 fo  fh  2
fh
44

Keterangan :
χ2 : Chie Square
fo : Frekuensi yang diobservasi atau diperoleh, baik melalui
pengamatan maupun hasil kuesioner
fh : Frekuensi yang diharapkan

1) Jika χ2 hitung > χ2 tabel dan α > ρ value, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, yang berarti ada hubungan personal hygiene dengan

kejadian demam typhoid pada remaja di Wilayah Kerja

Puskesmas Ciamis Kabupaten Ciamis.

2) Jika χ2 hitung < χ2 tabel dan ρ value < α, maka Ha gagal total dan Ho

diterima, yang berarti tidak ada hubungan personal hygiene

dengan kejadian demam typhoid pada remaja di Wilayah Kerja

Puskesmas Ciamis Kabupaten Ciamis.

G. Etika Penelitian

Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia

menjadi isu sentral saat ini. Pada penelitian ilmu keperawatan, karena hampir

90% subjek yang dipergunakan adalah manusia, maka peneliti harus

memahami prinsip-prinsip etika penelitian (Nursalam, 2013).

Secara umum prinsip etika dalam penelitian ini dapat dibedakan

menjadi tiga bagian Nursalam (2013), yaitu:

1. Prinsip manfaat

a. Bebas dari penderitaan

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan

penderitaan kepada subjek, khususnya jika menggunakan tindakan


45

khusus. Proses penelitian ini tidak ada tindakan khusus yang bisa

merugikan/mengganggu kenyamanan responden.

b. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari

keadaan yang tidak menguntungkan. Semua responden dalam

keadaan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dan tidak ada

unsur pemaksaan untuk menjadi responden.

c. Risiko

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan

keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.

Peneliti melakukan observasi keadaan lingkungan terlebih dahulu

sebelum melakukan penelitian.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

a. Hak untuk ikut/ tidak menjadi responden (right to self determination)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek

mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi

responden atau tidak. Tidak ada unsur pemaksaan untuk menentukan

kesediaan menjadi responden.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right

to full disclosure)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci

serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.

Peneliti menjelaskan dulu tujuan penelitian kepada calon responden

serta memberikan lembar pernyataan penelitian.

c. Informed consent

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang

tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk


46

bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Setelah

responden bersedia, responden diminta mengisi kesediaan menjadi

responden dan menandatanganinya.

3. Prinsip keadilan

a. Hak untuk mendapatkan peerlakuan yang adil (right in fair treatment)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama

dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian. Semua responden di

perlakukan sama tidak ada yang dibedakan sehingga antara

responden yang satu dan yang lainya tidak terjadi kecemburuan

sosial.

b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang

diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama

(anonymity) dan kerahasiaan (confidentiality). Hasil dari penelitian

yang didapat hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian dan

kerahasiaan reponden terjamin dengan tidak mencantumkan nama

hanya berupa nomor responden saja.

H. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis


49

pada bulan Juni-Juli Tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai