Anda di halaman 1dari 5

Cari jurnal tentang tujuan penelitian korelasi

*14 Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengetahui sejauh mana variasi-
variasi suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan dari koefisien korelasi (Narbuko dan Achmadi 2012:48). Hangga
Kusuma, Agus Kristiyanto, Kiyatno. Desember 2016. Hubungan Motivasi, Tinggi
Badan dan Power Otot Tungkai terhadap Keterampilan Bolabasket. Jurnal Media
Ilmu Keolahragaan Indonesia, Volume 6(Nomor 2), 48 (Jurnal)

*15 Penelitian korelasional berguna untuk berbagai penelitian, yakni untuk 1.


Menilai suatu hubungan dan korelasi tentang sesuatu 2. Untuk melihat konsistensi
suatu hal 3. Prediksi
1. Menilai suatu hubungan dan korelasi
Metode penelitian korelasional digunakan untuk menilai hubungan dan pola
hubungan antar variabel dalam satu kelompok subjek. Misalnya, penelitian
korelasional digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
Apakah ada hubungan antara bakat matematika dan prestasi dalam bidang ilmu
komputer? Apa arah dan kekuatan hubungan ini ? jika ada, kemungkinan akan
didaptkan prediksi ada hubungan positif antara skor matematika dan nilai dalam
ilmu komputer. Sebuah studi korelasional akan menentukan sejauh mana hubungan
antara variabel-variabel ini.

2. Untuk melihat konsistensi


Korelasi dapat digunakan untuk mengukur konsistensi (atau ketiadaan) dalam
berbagai kasus. Contohnya, seberapa konsisten peringkat jasa yang diberikan
secara independen yang diberikan oleh kepala sekolah dan asisten kepala sekolah
untuk guru di sekolah?

3. Prediksi
Jika menemukan bahwa dua variabel berkorelasi, maka kita dapat dengan mudah
menggunakan satu variabel untuk prediksi yang lain. Semakin tinggi korelasinya,
semakin akurat prediksi. Misalnya korelasional penelitian mengenai nilai sekolah
dan bakat ilmiah berhubungan dengan nilai IPK saat perguruan tinggi. Jika nilai
siswa tinggi, edia lebih mungkin untuk mempunyai nilai tinggi di perguruan tinggi
daripada siswa yang mendapat nilai rendah pada dua prediktor variabel. Peneliti
dapat memprediksi dengan tingkat akurasi tertentu IPK mahasiswa berdasarkan
nilai sekolah menengah dan nilai tes bakat. Prediksi ini tidak berlaku untuk setiap
kasus karena faktor-faktor lain, seperti motivasi, inisiatif, atau kebiasaan belajar,
tidak dipertimbangkan. Namun, secara umum, prediksi cukup baik untuk berguna
bagi petugas penerimaan perguruan tinggi. Ary, Donald; Jacobs, Lucy C; Razafieh,
Asghar. 2009. Introduction to Research in Education (8th ed). Belmont:
Wadsworth Cengage Learning (Buku)

Cari jurnal tentang tujuan survey cross sectional


*16 Survei Potong Lintang/cross-sectional metode pilihan jika ingin mempelajari
tentang penampang (sampel) dari populasi pada satu titik waktu. Contoh dari studi
potong lintang/cross-sectional yakni, jika kita akan membandingkan keterampilan
kosa kata dari sampel anak-anak dari kelas 1, 4, dan 7 pada tahun 2006. Berbeda
dengan longitudional yaitu bersifat jangka panjang dimana jika longitudional maka
diteliti mengenai keterampilan kosakata siswa di kelas satu di tahun 2000, dan saat
mereka kelas empat di 2003, dan saat kelas 7 pada 2006.
Selain sebagai pilihan untuk mempelajari peluang populasi dari suatu waktu (yang
berarti tidak memakan banyak biaya, seperti waktu dan tenaga, dan
mempertahankan kerjasama dalam jangka waktu seperti longitudional) tujuan dari
survey cross sectional/potong lintang adalah karena bersifat satu waktu maka
memungkinkan peneliti untuk lebih banyak mendapatkan sampel dibandingkan
longitudional, maka terdapat kekurangan seperti mungkin akan mendapatkan anak
kelas 1 yang lebih dewasa dari seumurannya atau anak kelas 4 yang lebih
kekanakan dibandingkan anak kelas 4 seumurannya maka akan memunculkan
perbedaan yang lebih sedikit dari seharusnya, tetapi dengan survey potong
lintang/cross selections dengan sampel yang cukup besar maka akan mengurangi
masalah ini. Ary, Donald; Jacobs, Lucy C; Razafieh, Asghar. 2009. Introduction to
Research in Education (8th ed). Belmont: Wadsworth Cengage Learning (Buku)
*17 Adapun jika menurut Karakteristik Penelitian Cross-Sectional Penelitian
cross-sectional lebih banyak dilakukan dibanding penelitian longitudinal, karena
lebih sederhana dan lebih murah. Dalam penelitian crosssectional, peneliti hanya
mengobservasi fenomena pada satu titik waktu tertentu. Pada penelitian yang
bersifat eksploratif, deskriptif, ataupun eksplanatif, penelitian cross-sectional
mampu menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lain pada populasi
yang diteliti, menguji keberlakuan suatu model atau rumusan hipotesis serta tingkat
perbedaan di antara kelompok sampling pada satu titik waktu tertentu. Namun
penelitian cross-sectional tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan dinamika
perubahan kondisi atau hubungan dari populasi yang diamatinya dalam periode
waktu yang berbeda, serta variabel dinamis yang mempengaruhinya. Kelemahan
rancangan cross-sectional Allis Nurdini. Juli 2006. Cross-Sectional Vs
Longitudinal: Pilihan Rancangan Waktu Dalam Penelitian Perumahan
Permukiman. Dimensi Teknik Arsitektur, Vol. 34(No.1), 52-58 (Jurnal)

Cari jurnal tentang Hipotesis Ha

*18 Hipotesis adalah bagian terpenting dalam penelitian sebagai kesimpulan


penelitian itu sendiri. Hipotesis bersifat dugaan, karena itu peneliti harus
mengumpulkan data yang cukup agar memberi bukti dugaan peneliti benar.
Hipotesis dibedakan atas dua jenis yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol ditandai kata-kata tidak ada pengaruhnya, tidak terdapat
hubungan, dan sebagainya. Hipotesis alternatif merupakan lawan hipotesis nol.
Jika hipotesis nol tidak terbukti, maka hipotesis alternatif diterima. Sebaliknya jika
hipotesis nol dapat dibuktikan kebenarannya, maka hipotesis alternatif tidak
diterima. Hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa adanya perubahan,
perbedaan, ataupun hubungan untuk populasi umum. Dalam konteks eksperimen,
Hipotesis Alternatif memprediksikan bahwa variabel bebas (perlakuan) memiliki
pengaruh terhadap variabel bergantung. Enos Lolang. November 2014 – Februari
2015. Hipotesis Nol Dan Hipotesis Alternatif. JURNAL KIP, Vol. 3(No.3), 685-
695 (Jurnal)

Cari jurnal tentang gaya belajar siswa(gaya kognitif)


*19 Gaya kognitif adalah jembatan antara kecerdasan dan kepribadian. Gaya kognitif mengacu pada
karakteristik seseorang dalam menanggapi, memproses, menyimpan, berpikir, dan menggunakan
informasi untuk menanggapi suatu tugas atau berbagai jenis situasi lingkungan (Brown, 2006;
Kozhevnikov, 2007).

Idris (2006) mengidentifikasi 3 tipe gaya kognitif yaitu Field Dependent (FD), Field Intermediate (FDI),
dan Field Independent (FI). Individu FD cenderung bekerja dengan motivasi eksternal, yaitu mencari
bimbingan dan petunjuk dari orang lain. Individu FDI cenderung memiliki kemampuan seperti siswa FD
atau FI karena FDI terletak di antara keduanya. Individu FI memandang persoalan secara analitis, mampu
menganalisis dan mengisolasi rincian yang relevan, mendeteksi pola, dan mengevaluasi secara kritis
suatu persoalan (Yousefi, 2011).

Cari jurnal tentang populasi harus ditetapkan secara tegas dan


jurnal sampel harus mewakil populasi.
*20 Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat diambil sebagai subjek
penelitian melalui proses sampling yaitu proses menyeleksi bagian dari papulasi
yang mewakili keseluruhan populasi

Syarat-syarat sampel
representative, sampel bisa mewakili populasi yang ada. Untuk memperoleh
kesimpulan penelitian, maka sampel yang diambil harus mewakili populasi yang
ada. Untuk itu dalam penentuan sampel harus direncanakan dan jangan asal saat
mengambil sampel. Misalnya, kita ingin membahas hubungan antara pengetahuan
klien dan ketaatan diet pada klien diabetes, dari yang tidak sekolah, tidak lulus SD,
Lulus SD, SMP, SMU, akademisi, perguruan tinggi, dan lain-lain. Semua tingkat
Pendidikan harus ada dalam sampel.

Sampel harus cukup banyak, maka hasil penelitian mungkin akan lebih
representatif.
Adapun kenapa penentuan kriteria sampel harus tegas dikarenakan agar dapat
membantu peneliti untuk mengurangi bias dari hasil penelitian, khususnya jika
terhadap variabel-variabel control yang ternyata mempunyai pengaruh terhadap
variabel yang akan kita teliti selain itu diperlukan untuk mengendalikan variabel
penelitian yang tidak diteliti, tetapi ternyata berpengaruh terhadap variabel
https://books.google.co.id/books?
id=62jmbdySq2cC&pg=PA91&dq=sampel+harus+mewakili+populasi&hl=id&sa=
X&ved=0ahUKEwiwndiYxoDmAhU5wTgGHT8_B1AQ6AEIKTAA#v=onepage
&q&f=true (Buku)
Cari jurnal landasan teori mendefinisikan variabel variabel
judul secara lengkap
http://www.scielo.br/pdf/prod/v28/0103-6513-prod-28-e20170086.pdf ini ado tapi belum aku translate

Cari jurnal rumusa masalah harus spesifik, dan simple tarok disini

Cari jurnal tujuan penelitian berkaitan dengan rumusa


masalah

Anda mungkin juga menyukai