Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.

S DENGAN KEJANG
DEMAM

DI RUANG ANAK EMERALD II RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH


BANJARMASIN

TANGGAL 20 S/D 29 DESEMBER 2021

OLEH:

AINUL FITRI, S. Kep


21.300.0184

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. S DENGAN KEJANG
DEMAM

DI RUANG ANAK EMERALD II RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH


BANJARMASIN

TANGGAL 20 S/D 29 DESEMBER 2021

OLEH:

AINUL FITRI, S. Kep


21.300.0184

Banjarmasin, 24 Desember 2021


Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

M. Saputra, S.Kep., Ners., MM Riswan, S.Kep., Ners


I. IDENTITAS DATA
Nama : An. S
Tempat/tgl lahir : 23/05/2019
Usia : 2 tahun 7 bulan
Pekerjaan Ayah : PNS
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl Anjir Muara Lama Rt.06, Batola.
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar
Pendidikan Ayah : S1
Pendidikan Ibu : S1

II. KELUHAN UTAMA


Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami demam.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke rumah sakit bersama kedua orang tuanya dengan keluhan
demam dan pasien sempat mengalami kejang 1 kali pada saat di rumah.
Durasi kejang pasien ± 5 menit. Pasien sempat mengkonsumsi obat batuk
yang diberikan ibunya karena pada saat itu pasien juga sedang mengalami
batuk pilek.

IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal : Tidak terdapat gangguan ataupun kelainan.
2. Intranatal : Pasien dilahirkan secara Sectio Cesarea (SC) atas keinginan
keluarga.
3. Postnatal : Tidak terdapat gangguan ataupun kelainan.
V. RIWAYAT MASA LAMPAU
1. Penyakit waktu kecil : Pasien pernah mengalami demam
dan batuk pilek tetapi tidak sampai
kejang.
2. Pernah dirawat di RS : Tidak Pernah
3. Obat-obatan yang digunakan : Tidak Ada
4. Tindakan (Operasi) : Tidak Pernah
5. Alergi : Tidak Ada
6. Kecelakaan : Tidak Pernah
7. Imunisasi : Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, dan
Campak.

VI. RIWAYAT KELUARGA


Ibu pasien mengatakan tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit
seperti pasien. Ibu pasien juga mengatakan tidak mempunyai penyakit
keturunan seperti diabetes.

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Sudah Meninggal

: Pasien
: Menikah

VII. RIWAYAT SOSIAL


1. Yang Mengasuh : Orang tua
2. Hub dg anggota keluarga : Orang tua dan anak
3. Hub dg Teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Baik
5. Lingkungan rumah : Baik

VIII. KEBUTUHAN DASAR SEBELUM SAKIT DAN SAAT SAKIT


1. Makanan yang disukai / tidak disukai : Ayam goreng tepung / sayur
Selera : Kurang nafsu makan.
Alat makan yang dipakai : Pasien biasa makan pakai tangan
ataupun sendok.
Pola makan / Jam : Pasien makan 2-3 kali sehari
dengan
porsi sedikit dan pasien lebih
banyak makan makanan ringan.
2. Pola Tidur
Kebiasaan sebelum tidur : Sebelum tidur pasien menonton
video kartun yang ada di internet.
3. Mandi : Sebelum sakit pasien mandi 2
kali
sehari dan pada saat sakit pasien
hanya diseka oleh orang tuanya.
4. Aktivitas Bermain : Sebelum sakit pasien aktif
bermain
bersama orang tua dan teman
sebaya. Saat sakit pasien hanya
berbaring di tempat tidur dan
menonton kartun melalui internet.
5. Eliminasi :Pasien BAK 4-5 kali sehari dan
BAB 1-2 kali sehari.

IX. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa Medis : Kejang Demam
2. Tindakan Operasi : Tidak Ada
3. Status Nutrisi : An. S usia 2 tahun dengan BB 9,8 kg,
menunjukkan BB kurang yang mana BB
ideal untuk pasien adalah 13 kg.
4. Status Cairan : Terpenuhi ditandai dengan tidak adanya
tanda dehidrasi pada pasien.
5. Obat-obatan : D5 ¼ 10 tpm, Inj antrain 3x100 mg, inj
ampicillin 4x200 mg, inj gentamicin
2x25mg, Diazepam puyer 3x2 mg/oral.
6. Aktivitas : Tidak Ada
7. Tindakan Keperawatan :
8. Hasil Laboratorium : Hb (10,0 g/dl), Ht (29,7%), dan Trombosit
(503 ribu/uL).
9. Hasil Rontgen : Tidak Ada
10. Data Tambahan : Tidak Ada

X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Pasien tampak pucat
Tanda Vital : Nadi 120 x/menit, RR 21 x/menit, Suhu 38,8 oC.
ANTROPOMETRI
TB/BB lahir : 50 cm/3,0 kg.
TB/BB sekarang : 81 cm/9,8 kg
Lingkar Kepala : 37 cm
Lingkar Perut : 44 cm
LILA : 8 cm
PENGKAJIAN PERSISTEM
1. Sistem Pernapasan
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak tampak otot bantu
pernapasan. Frekuensi napas 21 x/menit.
Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri sama.
Perkusi : Terdapat bunyi sonor.
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler.
2. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Wajah pasien tampak pucat dan tidak terdapat
sianosis.
Palpasi : Denyut nadi 120 x/menit dengan irama reguler,
CRT < 2 detik.
Perkusi : Terdengar suara pekak.
Auskultasi : Terdapat bunyi jantung S1 dan S2. Tidak terdengar
suara jantung tambahan.
3. Sistem Persyarafan : Tidak ada kelainan.
4. Sistem Pencernaan
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris. Mukosa bibir tampak
kering.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Terdapat bunyi timpani pada abdomen.
Auskultasi : Peristaltik usus 13 x/menit.
5. Sistem Perkemihan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada kandung kemih.
6. Sistem Endokrin : Tidak terdapat gangguan.
7. Sistem Muskuloskletal
Inspeksi : Tidak terdapat kelainan bentuk.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
8. Sistem Reproduksi : Pasien berjenis kelamin perempuan.

XI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Kemandirian dan bergaul : Pasien sudah bisa makan sendiri dan
mudah
diajak berkomunikasi.
2. Motorik halus : Pasien bisa menggunakan alat tulis untuk
membuat coretan pada kertas.
3. Kognitif dan Bahasa : Pasien sudah bisa berbicara dengan jelas.
4. Motorik kasar : Pasien dapat berjalan kaki dengan lancar.

XII. RINGKASAN RIWAYAT PERKEMBANGAN


Usia 4 bulan sudah bisa tengkurap.
Usia 6 bulan pasien mulai belajar duduk.
Usia 7 bulan sudah mulai bisa merangkak.
Usia 13 bulan pasien bisa berdiri dan berjalan.
Usia 15 bulan pasien mulai berbicaara.

XIII. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


.
1. DS : Ibu pasien Peningkatan laju Hipertermia
mengatakan pasien metabolism.
mengalami demam,

DO :
TTV
Nadi: 120 x/menit
RR: 21 x/menit
Suhu: 38,8oC.
Mukosa bibir
kering.
2. DS: Ibu pasien Tidak adekuatnya intake Ketidakseimbangan
mengatakan pasien nutrisi nutrisi kurang dari
hanya memakan kebutuhan tubuh.
sedikit makanan
yang disediakan
rumah sakit.

DO:
BB : 9,8 kg
Pasien hanya
menghabiskan ¼- ½
porsi makanan yang
disediakan rumah
sakit.

XIV. Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermia berhubungan dengan Peningkatan laju metabolisme.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan tidak adekuatnya intake.

XV. NURSING CARE PLANNING (NCP)

No. Diagnosa NOC NIC


Keperawatan (Nursing Outcome) (Nursing Intervention
Clasification)
1. Hipertermia Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam sesering mungkin.
Peningkatan laju diharapkan hipertermia dapat 2. Berikan antipiretik.
metabolisme. teratasi. Kriteria Hasil: 3. Berikan cairan IV.
Indikator IR ER 4. Kompres pasien
- Suhu tubuh 2 3 pada lipat paha dan
sesuai yang aksila.
diharapkan. 5. Tingkatkan
Ket:
1. Keluhan ekstrem. sirkulasi udara.
2. Keluhan berat.
3. Keluhan sedang.
4. Keluhan ringan.
5. Tidak ada keluhan.
2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor jumlah
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x24 jam nutrisi dan
kebutuhan tubuh diharapkan kebutuhan nutrisi kangdungan kalori.
berhubungan dengan dapat terpenuhi. 2. Monitor adanya
tidak adekuatnya Kriteria Hasil: penurunan BB.
intake. Indikator IR ER 3. Berikan informasi
- Intake 3 4 tentang kebutuhan
makanan dan nutrisi.
cairan. 4. Kolaborasi dengan
- Berat badan. 3 4 ahli gizi untuk
Ket:
menentukan
1. Keluhan ekstrem.
jumlah kalori dan
2. Keluhan berat.
nutrisi yang
3. Keluhan sedang.
dibutuhkan pasien.
4. Keluhan ringan.
5. Tidak ada keluhan.

XVI. Implementasi Keperawatan

No. Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1. Hipertermia 1. Memonitor suhu S : Orang tua pasien
berhubungan dengan sesering mungkin. mengatakan anaknya demam
Peningkatan laju 2. Memberikan disertai kejang.
metabolisme. antipiretik. O:
3. Memberikan cairan Keadaan Umum: Lemah
IV. TTV : Suhu: 38,6 oC.
4. Mengompres Nadi: 130 x/menit.
pasien pada lipat RR : 23 x/menit.
paha dan aksila. A : Hipertermia
5. Meningkatkan Indikator IR ER
sirkulasi udara. - Suhu tubuh 2 3
sesuai yang
diharapkan.

P : Lanjutkan intervensi
nomor 1-5.
2. Ketidakseimbangan 1. Memonitor jumlah S : Orang tua pasien
nutrisi kurang dari nutrisi dan mengatakan pasien tidak
kebutuhan tubuh kangdungan kalori. menghabiskan porsi makan
berhubungan dengan 2. Memonitor adanya yang disediakan rumah sakit.
tidak adekuatnya penurunan BB. O:
intake. 3. Memberikan Keadaan Umum: Lemah.
informasi tentang BB: 9,8 kg.
kebutuhan nutrisi. A: Ketidakseimbangan nutrisi
4. Berkolaborasi kurang dari kebutuhan tubuh.
dengan ahli gizi Indikator IR ER
untuk menentukan - Intake 3 4

jumlah kalori dan makanan dan

nutrisi yang cairan.

dibutuhkan pasien. - Berat badan. 3 4

P: Lanjutkan semua
intervensi.

XVII. Catatan Perkembangan


No Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf
. Keperawatan
1. Hipertermia 21/12/2021 S : Orang tua pasien mengatakan
berhubungan dengan anaknya demam disertai kejang.
Peningkatan laju O:
metabolisme. Keadaan Umum: Lemah
TTV : Suhu: 38,6 oC.
Nadi: 130 x/menit.
RR : 23 x/menit.
A : Hipertermia
Indikator IR ER
- Suhu tubuh 2 3
sesuai yang
diharapkan.

P : Lanjutkan intervensi nomor


1-5.
2. Ketidakseimbangan 21/12/2021 S : Orang tua pasien mengatakan
nutrisi kurang dari pasien tidak menghabiskan porsi
kebutuhan tubuh makan yang disediakan rumah
berhubungan dengan sakit.
tidak adekuatnya O:
intake. Keadaan Umum: Lemah.
BB: 9,8 kg.
A: Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.

Indikator IR ER
- Intake 3 4
makanan dan
cairan.
- Berat badan. 3 4

P: Lanjutkan semua intervensi.


3. Hipertermia 22/12/2021 S : Orang tua pasien mengatakan
berhubungan dengan badan pasien masih terasa panas.
Peningkatan laju O:
metabolisme. Kulit pasien teraba panas.
TTV : Suhu: 38,0 oC.
Nadi: 110 x/menit.
RR : 21 x/menit.
A : Hipertermia
Indikator IR ER
- Suhu tubuh 3 4
sesuai yang
diharapkan.

P : Lanjutkan intervensi nomor


1-5.
4. Ketidakseimbangan 22/12/2021 S : Orang tua pasien mengatakan
nutrisi kurang dari pasien hanya menghabiskan ½
kebutuhan tubuh porsi makan yang disediakan
berhubungan dengan rumah sakit.
tidak adekuatnya O:
intake. Keadaan Umum: Lemah.
BB: 10,2 kg.
A: Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.
Indikator IR ER
- Intake 3 4
makanan dan
cairan.
- Berat badan. 3 4
P: Lanjutkan semua intervensi.
5. Hipertermia 23/12/2021 S : Orang tua pasien mengatakan
berhubungan dengan pasien sudah tidak demam lagi
Peningkatan laju O:
metabolisme. TTV : Suhu: 37,4 oC.
Nadi: 100 x/menit.
RR : 22 x/menit.
A : Hipertermia
Indikator IR ER
- Suhu tubuh 5 5
sesuai yang
diharapkan.

P : Lanjutkan intervensi nomor


1-5.
6. Ketidakseimbangan 23/12/2021 S : Orang tua pasien mengatakan
nutrisi kurang dari pasien hanya menghabiskan ½
kebutuhan tubuh porsi makan yang disediakan
berhubungan dengan rumah sakit.
tidak adekuatnya O:
intake. Keadaan Umum: Lemah.
BB: 10,3 kg.
A: Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.
Indikator IR ER
- Intake 3 4
makanan dan
cairan.
- Berat badan. 3 4

P: Lanjutkan semua intervensi.

Anda mungkin juga menyukai