ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti & Aedes Africanus. • Karena vektornya nyamuk chikungunya tergolong Arthropod-Borne Disease yaitu penyakit yang disebarkan oleh artropoda DISTRIBUSI
• Chikungunya tersebar di daerah tropis &
subtropis yang berpenduduk padat Afrika, India, dan Asia Tenggara • Lokasi penyebaran penyakit ini tidak berbeda jauh dengan DBD karena faktor utamanya sama nyamuk Aedes Aegypti. • Di daerah endemis DBD sangat mungkin juga terjadi endemis chikungunya. ETIOLOGI
• Penyebab virus Ross River & Barmah
Forest, Sindbis, Mayaro, Chikungunya, & virus O’nyong-nyong menyebabkan penyakit dengan gejala yang sama. PENULARAN • Chikungunya endemik di daerah yang banyak ditemukan kasus DBD. • Kasus DBD pada wanita & anak lebih tinggi dengan alasan mereka lebih banyak berada di rumah pada siang hari saat nyamuk menggigit. • KLB chikungunya bersifat mendadak dengan jumlah penderita relative banyak. • Selain manusia, virus chikungunya juga dapat menyerang tikus, kelinci, monyet, baboon, dan simpanse. MASA INKUBASI
• Masa Inkubasi 3 – 11 hari.
GAMBARAN KLINIS • Gejala penyakit diawali dengan demam mendadak, kemudian diikuti munculnya ruam kulit & Limfadenopati, Artralgia, Mialgia, atau Arthritis yang merupakan tanda & gejala khas chikungunya. • Penderita dapat mengeluhkan nyeri atau ngilu bila berjalan kaki karena serangan pada sendi-sendi kaki. • Dibandingkan dengan DBD, gejala penyakit ini muncul lebih dini. • Perdarahan jarang terjadi • Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis & laboratorium, yaitu adanya antibodi IgM dalam darah PENGOBATAN
Pengobatan suportif
Analgesik
Infus bila perlu
PENCEGAHAN • Pencegahan chikungunya hampir sama dengan pencegahan untuk penyakit DBD • Penting bagi masyarakat untuk melakukan gerakan PSN secara rutin, menggunakan obat anti nyamuk pada jam-jam saat nyamuk banyak menggigit, & mengoleskan lotion anti nyamuk pada anak sekolah. THANK YOU..