Anda di halaman 1dari 63

TUGAS MAKALAH

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA

TENTANG

“PEMBERKASAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Dari Mata Kuliah Hukum Acara
Peradilan Agama

Dosen: Gunawan, S.H., M.H.

Disusun Oleh:

Lexsi Imelda Dahyar 41033300181101

Khanifah Adami 41033300181166

Erick Maulana Hermawan 41033300181103

Ajie Azmil Suhermady 41033300181193

Kelas A2 / Semester 7

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG
Surat gugatan

Kepada Yth:
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Bandung
 

Di

Tempat
 

Dengan hormat

Bersama ini, saya Herliana Fitria Astia, agama Islam, umur 25 tahun, beralamat di Jl.
Laswi, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal , Kota Bandung selanjutnya
akan disebut sebagai PENGGUGAT.
 

Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap


 

Ilmi Muhamad Sidiq, agama Islam, umur 26 tahun, pekerjaan Serabutan , berlamat di
Jl. Laswi, Keluharahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung yang
untuk selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT.
 

Adapun yang menjadi dasar-dasar dan alas an diajukannya gugatan perceraian adalah
sebagai berikut:
1. Pada 11 Januari 2011, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan
perkawinan dan tercatat di Kantor Urusan Agama Bandung dengan Akta Perkawinan
dengan nomor 248/11/11tertanggal 01 September 2018
2. Selama melangsungkan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3
orang anak yaitu: Hilmi Putra Siddiq, laki-laki, lahir di Kota Bandung ,tanggal 14
Februari 2012 dengan Akta Kelahiran No tertanggal_____ ,Nisa Azzaqiyah ,
perempuan, lahir di Majalengka, tanggal 15 Maret 2014 dengan Akta Kelahiran
No_______tertanggal_____ dan Nurul Hidayah , perempuan, lahir di Kota Batam
tanggal 16 April 2017 dengan Akta Kelahiran No tertanggal
3. Sejak awal perkawinan berlangsung, Tergugat telah memiliki kebiasaan dan
sifat yang selalu pulang larut tanpa alasan yang jelas.
4. Meski Tergugat bekerja, namun sebagian besar penghasilannya dipergunakan
tidak untuk kepentingan dan nafkah anak dan istrinya.
5. Apabila Penggugat memberikan nasehat, Tergugat bukannya tersadar serta
mengubah kebiasaan buruknya namun mengabaikan dan terus melakukan perilaku
buruknya .
6. Bahwa, dalam pertengkaran dan perselisihan penggugart seringkali menghina
7. Kebiasaan Tergugat makin menjadi setelah kelahiran anak kedua dari
Penggugat/Tergugat
8. Tergugat juga tidak pernah mendengarkan dan membicarakan masalah ini secara
baik dengan Penggugat yang akhirnya mendorong Penggugat untuk membicarakan
masalah ini dengan keluarga Tergugat untuk penyelesaian terbaik dan pihak keluarga
Tergugat selalu menasehati yang nampaknya tidak pernah berhasil dan Tergugat
tetap tidak mau berubah

9. Sikap dari Tergugat tersebut yang menjadikan Penggugat tidak ingin lagi untuk
melanjutkan perkawinan dengan Tergugat

10. Bahwa, dengan terjadinya pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus
tersebut, maka perkawinan yang telah dibina selama kurang lebih 8 (delapan) tahun
tersebut tidak lagi dapat menjalin hubungan untuk saling berbagi kasih,saling
menyayangi, dan saling membantu satu sama lain, serta menanamkan budi pekerti
terhadap anak dari Penggugat dan Tergugat

11. Lembaga perkawinan yang sebenarnya adalah tempat bagi Penggugat dan
Tergugat saling menghargai, menyayangi, dan saling membantu serta mendidik satu
sama lain tidak lagi didapatkan oleh Penggugat. Rumah tangga yang dibina selama
ini juga tidak akan menanamkan budi pekerti yang baik bagi anak-anak
Penggugat/Tergugat.

Berdasarkan uraian diatas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang


memeriksa perkara ini untuk memutuskan
1. Menerima gugatan penggugat
2. Mengabulkan gugatan penggugat untuk keseluruhan
3. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat
sebagaimana dalam Akta Perkawinan No 248/11/11_yang tercatat di Kantor Urusan
Agama Bandung
4. Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak berada dalam kekuasaan
penggugat
5. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, nafkah anak sebesar Rp.
2.000.000,00 / bulan
6. Membebankan seluruh biaya perkara kepada Tergugat.
Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-
adilnya.
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih
 
Bandung, 01 September 2018
 

Hormat Penggugat
 

Herliana Fitria Astia


JAWABAN TERGUGAT
Nomor : 338/PDT.G/2018/PA.BDG

Bandung, 04 Mei 2015

Perihal : Jawaban Tergugat

Antara :
Herliana Fitria astia
Melawan
Ilmi M. Shidiq

Kepada Yth,
Ketua Majelis Hakim dalam perkara
Nomor : 338/PDT.G/2018/PA.BDG
Pengadilan Agama
Di-
Bandung

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Yang bertanda tangan di bawah ini kami :


Ligar Ayu Pramesty,S.H,M.H. Advokat dan Konsultan Hukum yang berkantor di
Jalan Cendrawasi No. 28 Bandung, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal
tanggal 2018 (terlampir), bertindak untuk dan atas nama Tergugat :
Nama : Ilmi M. Shidiq
Agama : Islam
Umur : 26 tahun
Pekerjaan : Serabutan
Alamat : Jalan Laswi No. 05 RT. 05 RW 03 Kelurahan Cibangkong,
Kecamatan Batu tunggal, Kota Bandung.

Dengan ini perkenankan Tergugat menyampaikan jawaban-jawaban atas Gugatan


Cerai tertanggal yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

1. Bahwa, Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat seluruhnya, kecuali yang


secara tegas diakui;
2. Bahwa benar, Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah, yang
terrcatat di Kantor Urusan Agama ( KUA ) Kecamatan Kiaracondong , Kota
Bandung berdasarkan Akta Nikah No. 453/02/IV/2008 ;
3. Bahwa benar, pada awal masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah
tinggal bersama-sama hidup rukun,damai, dan telah dikaruniai anak laki-laki dan
perempuan yang bernama Hilmi Putra Shidiq, Nisa Azzaqiyah dan Nurul Hidayah ;
4. Bahwa benar, sejak kurang lebih 4 (tempat) tahun terakhir diantara Penggugat
dan Tergugat telah sering terjadi pertengkaran dan perselisihan, dan meskipun
pertengkaran dan perselisihan tersebut sering berujung pada perdamaian, namun
pertengkaran dan perselisihan tersebut tetap terulang secara terus menerus;

5.Bahwa tidak benar , Tergugat memiliki kebiasaan dan sifat yang selalu pulang larut
tanpa alasan yang jelas

6.Bahwa tidak benar sebagian besar penghasilannya dipergunakan tidak untuk


kepentingan dan nafkah anak dan istrinya , sebaliknya seluruh penghasilan diberikan
kepada istrinya

7 Bahwa tidak benar, Tergugat telah menghina Penggugat pada saat pertengkaran
dan perselisihan terjadi;

8 Penggugat telah meninggalkan rumah dalam 3 bulan terakhir tanpa seijin tergugat

9. Bahwa sebenarnya tergugat berusaha menjadi suami terbaik dalam keluarga dan
mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarga, dan perawakan
Penggugat yang tidak bersabar dalam menghadapi setiap masalah

7. Bahwa benar, Tergugat dan Penggugat telah melakukan berbagai upaya untuk
mengatasi terulangnya pertengkaran dan perselisihan yang sering kali terjadi;
8. Bahwa tidak benar, perkawinan yang telah dibina selama 7 (Tujuh) tahun itu
tidak dapat lagi menjalin hubungan untuk saling berbagi kasih,saling menyayangi,
dan saling membantu satu sama lain, serta menanamkan budi pekerti terhadap anak
dari Penggugat dan Tergugat. Akan tetapi, semua hubungan itu dapat dijalin apabila
Penggugat sadar dan harus bersikap untuk saling memahami;

Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, Tergugat mohon dengan hormat
sudilah kiranya Pengadilan Agama Bandung berkenan memutuskan:

1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya, atau setidak-tidaknya menyatakan tidak


dapat diterima;
2. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara.

Demikianlah jawaban Tergugat terhadap Gugatan Penggugat.


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat

(Ligar Ayu Pramesty S.H M.H)


KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
RIFQI AULIA RAHMAN., SH, MH., & Rekan
Jln. Wastukencana No.31 Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung, Kota
Bandung

Jumat, 15 Oktober  2018

Hal : REPLIK
Lamp : -

Kepada Yang Terhormat,


Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara No. 388/PDT.G/2018/PA
Pengadilan Agama Kota Bandung

Di

Bandung

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Bertindak untuk dan atas nama klien kami: Herliana Fitri Astia selaku Pemohon
dalam perkara No. 388/PDT.G/2018/PA. BDG dengan ini Pemohon hendak
mengajukan Replik sebagai tanggapan jawaban Termohon sebagai berikut:
1. Bahwa hal-hal yang diakui kebenarannya oleh Termohon merupakan suatu
pengakuan sebagai bukti sah untuk dapat dikabulkan permohonan ikrar talak
Pemohon.
2. Bahwa benar dalam perkawinan tersebut, pemohon dan termohon telah
menghasilkan tiga orang anak yang masing-masing bernama Hilmi Putra Siddiq,
laki-laki, lahir di Kota Bandung ,tanggal 14 Februari 2012 dengan Akta Kelahiran
No tertanggal_____ ,Nisa Azzaqiyah , perempuan, lahir di Majalengka, tanggal 15
Maret 2014 dengan Akta Kelahiran No_______tertanggal_____ dan Nurul Hidayah ,
perempuan, lahir di Kota Batam tanggal 16 April 2017 ..
3. Bahwa Penggugat tidak sepakat sama sekali jika Tergugat mengatakan penggugat
meninggalkan rumah tanpa seijin penggugat. hal ini akan Pemohon buktikan dalam
acara
pembuktian.
4. Bahwa Pemohon tidak sepakat dengan Termohon yang mengatakan jika keributan
yang terjadi antara Pemohon dan Termohon tidak sering dan jarang,
5. Bahwa Pemohon menolak pernyataan bahwa sebenarnya Termohon sudah
berusaha menjadi suami terbaik dalam keluarga dan mempertahankan keutuhan dan
keharmonisan keluarga, dan perawakan pemohon yang tidak bersabar dalam
menghadapi setiap masalah.
6. Bahwa sebenarnya Tergugat tidak menunjukan dan tidak berniat untuk menjadi
suamri yang terbaik dalam keluarga dan tidak menunjukan keinginan untuk menjaga
keutuhan dan keharmonisan keluarga serta Termohon memang sering keluar rumah
tanpa alasan dan tanpa merasa bersalah.
Berdasarkan alasan di atas mohon Majelis Hakim Pemeriksa Perkaran memberikan
putusan sebagai
berikut :
PRIMAIR
1. Menolak jawaban gugatan
2. Menerima dan mengabulkan seluruh permohnan talak Pemohon.
3. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara.
SUBSIDAIR
Mohon putusan seadil-adilnya
Demikian Replik ini kami ajukan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jember, 15 Oktober 2018

Hormat Kami

Kuasa Hukum Pemohon

Bandung, 22 Oktober 2018


Hal    : DUPLIK                    

Kepada Yang Terhormat,


Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
No. 388/PDT.G/2018/PA BDG 
Di
Bandung

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Berdasarkan replik tertanggal 22 Oktober 2018, maka perkenankan kami mengajukan
duplik sebagai berikut :
DALAM KONPENSI
1. Bahwa pada prinsipnya Termohon tetap pada pendiriannya sebagaimana telah
disampaikan pada jawaban dan dalam gugatan Rekonpensi.
2. Bahwa Termohon pada prinsipnya menolak seluruh permohonan Pemohon,
kecuali yang telah diakui kebenarannya.
3. Bahwa terhadap dalil-dalil Termohon yang diajukan dalam jawaban Termohon
yang tidak dijawab oleh Pemohon dalam konpensi dianggap telah diakui kebenarannya
oleh Pemohon Konpensi.
4. Bahwa Pemohon sejak awal permohonan sampai pada replik sangat antusias dan
bersemangat dan berkeyakinan bahkan mendahului kehendak illahi dimana Pemohon
menyatakan bahwa perkawinan antara Pemohon dengan Termohon tidak dapat
diperbaiki lagi. Hal ini menunjukkan bahwa Pemohon sebagai ibu rumah tangga telah
gagal karena pemohon selalu meminta untuk bercerai.
5. Bahwa Pemohon sebagai istri dan ibu rumah tangga seharusnya menutup aib
keluarga dan tidak diselesaikan melalui Pengadilan oleh karena perceraian adalah
perbuatan yang tidak disukai Allah dan seharusnya perceraian tidak perlu terjadi.
DALAM REKONPENSI
1.      Bahwa  pada prinsipnya Termohon tetap pada pendiriannya sebagaimana yang
telah disampaikan dalam jawaban dan gugatan Rekonpensi.
2. Bahwa pada pokoknya Termohon Konpensi / Penggugat Rekonpensi menolak
seluruh Permohonan Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi, kecuali yang telah
diakui kebenarannya
3. Bahwa terhadap dalil-dalil Termohon Konpensi / Penggugat Rekonpensi yang
diajukan dalam jawaban Termohon Konpensi / Penggugat Rekonpensi yang tidak
dijawab oleh Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi dalam Konpensi dianggap
telah diakui kebenarannya oleh Pemohon Konpensi.
4. Bahwa Termohon tetap berpendapat bahwa Termohon mendapatkan kiswah dan
maskan sebesar Rp. 200.000,00 ( dua ratus ribu rupiah ) karena hal itu sudah wajar dan
sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dan kiswah serta maskan adalah berbeda dari
nafkah penghidupan.
5. Bahwa Termohon dapat menerima dan memahami jika Pemohon berkeberatan
dengan nilai mut`ah yang sebesar Rp.400.000,00 ( empat ratus ribu rupiah ) namun hal
itu tetaplah masuk akal  dan wajar mengingat harta yang dimiliki oleh Pemohon.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka kami mohon kepada yang terhormat Majelis
Hakim  Pemeriksa Perkara untuk memutus dengan amar putusan sebagai berikut :
PRIMAIR

     DALAM KONPENSI
1. Menolak Replik Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima
2. Menerima jawaban Termohon untuk seluruhnya
DALAM REKONPENSI
1.      Menolak Replik Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya tidak dapat diterima
2. Menerima Jawaban Termohon Konpensi / Penggugat Rekonpensi untuk
seluruhnya
3. Menghukum pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah
penghidupan sebesar dari sepertiga dari gaji yang diterima setiap bulan oleh Pemohon
Konpensi / Tergugat Rekonpensi sesuai dengan jumlah dalam sturk gaji yang diterima
per bulan
4. Menghukum Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah
mut`ah kepada Termohon Konpensi /Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 400.000,00
( empat ratus ribu rupiah ) atau setidaknya sesuai dengan nafkah mut`ah yang wajar.
5. Menghukum Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar kiswah
dan maskan sebesar Rp. 200.000,00 ( duaratus ribu rupiah )
6. Menghukum Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar bunga
(moratoir) atas keterlambatan pembayaran tersebut sebesar Rp.100.000,00 ( seratus ribu
rupiah ) setiap harinya.
7. Menetapkan secara hukum Bahwa Termohon Konpensi / Penggugat Rekonpensi
berhak atas harta bersama ( gono-gini ) yang besarnya ditentukan berdasarkan hukum
Islam.

SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim  pemeriksa Perkara berpendapat lain, mohon putusan seadil-
adilnya.

Demikian duplik ini kami ajukan. Atas perhatian dan perkenan Majelis Hakim 
Pemeriksa Perkara kami ucapkan terima kasih
Wassalamu`alaikum Wr Wb.

Hormat Kami
Kuasa Hukum Termohon

LIGAR AYU PRAMESTY, S.H., M.H.

BARANG BUKTI
PENGADILAN NEGERI BANDUNG

PUTUSAN

NO. REG. PERKARA : 338/PDT.G/2018/PA.BDG

PERKARA PERCERAIAN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara


perdata pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara
perdata gugatan antara:

Herliana Fitria Astia, agama Islam, umur 25 tahun, beralamat di Jl. Laswi, Kelurahan
Cibangkong, Kecamatan Batununggal , Kota Bandung - - - - - - - - - - - - -

Selanjutnya disebut Sebagai - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - PENGGUGAT

Dalam hal ini Penggugat menguasakan Rifqi Aulia Rahman.S.H.,M.H. .


Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal : - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
-----------------------------------------------------------
- -- - - - - MELAWAN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Ilmi Muhamad Sidiq, agama Islam, umur 26 tahun, pekerjaan Serabutan , berlamat di
Jl. Laswi, Keluharahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung - - - - -
- ---
Selanjutnya disebut sebagai - - - - - - - - - - - - - - TERGUGAT - - - - - - - - - - - - - -
Dalam hal ini Tergugat menguasakan Ligar Ayu Pramesty.S.H,M.H. Advokat dan
Konsultan Hukum yang berkantor di Jalan Cendrawasi No. 28 Bandung, berdasarkan
surat kuasa khusus tertanggal tanggal 2018

Pengadilan Negeri tersebut - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Dalam hal ini Penggugat menguasakan . Berdasarkan Surat Kuasa Khusus


tertanggal

Telah membaca berkas perkara - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


----------------------------------------------

Telah membaca dan mempelajari bukti-bukti surat yang diajukan pihak


penggugat ;

Telah mendengar pihak penggugat dan saksi-saksi yang diajukan oleh pihak
penggugat di persidangan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - -

TENTANG DUDUKNYA PERKARA:

Menimbang, bahwa Penggugat dalam Surat gugatannya tertanggal 01 September


2018
yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal , di
bawah Nomor register : telah mengajukan gugatan yang pada pokoknya sebagai
berikut:

1.Pada 11 Januari 2011, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan


dan tercatat di Kantor Urusan Agama Bandung dengan Akta Perkawinan dengan
nomor 248/11/11tertanggal 01 September 2018

2.Selama melangsungkan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3


orang anak yaitu: Hilmi Putra Siddiq, laki-laki, lahir di Kota Bandung ,tanggal 14
Februari 2012 dengan Akta Kelahiran No tertanggal 453/02/IV/2008 ,Nisa
Azzaqiyah , perempuan, lahir di Majalengka, tanggal 15 Maret 2014 dengan Akta
Kelahiran No tertanggal 453/02/IV/2008 dan Nurul Hidayah , perempuan, lahir di
Kota Batam tanggal 16 April 2017 dengan Akta Kelahiran No tertanggal
453/02/IV/2008

3.Sejak awal perkawinan berlangsung, Tergugat telah memiliki kebiasaan dan sifat
yang selalu pulang larut tanpa alasan yang jelas.
4 Meski Tergugat bekerja, namun sebagian besar penghasilannya dipergunakan tidak
untuk kepentingan dan nafkah anak dan istrinya melainkan untuk kebiasaan
buruknya yaitu berjudi dan mabuk mabukan .

5.Apabila Penggugat memberikan nasehat, Tergugat bukannya tersadar serta


mengubah kebiasaan buruknya namun mengabaikan dan terus melakukan perilaku
buruknya .

6 Bahwa, dalam pertengkaran dan perselisihan penggugart seringkali menghina

7. Kebiasaan Tergugat makin menjadi setelah kelahiran anak kedua dari


Penggugat/Tergugat

8.Tergugat juga tidak pernah mendengarkan dan membicarakan masalah ini secara
baik dengan Penggugat yang akhirnya mendorong Penggugat untuk membicarakan
masalah ini dengan keluarga Tergugat untuk penyelesaian terbaik dan pihak keluarga

9.Tergugat selalu menasehati yang nampaknya tidak pernah berhasil dan Tergugat
tetap tidak mau berubah

10.Sikap dari Tergugat tersebut yang menjadikan Penggugat tidak ingin lagi untuk
melanjutkan perkawinan dengan Tergugat

11. Bahwa, dengan terjadinya pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus
tersebut, maka perkawinan yang telah dibina selama kurang lebih 8 (delapan) tahun
tersebut tidak lagi dapat menjalin hubungan untuk saling berbagi kasih,saling
menyayangi, dan saling membantu satu sama lain, serta menanamkan budi pekerti
terhadap anak dari Penggugat dan Tergugat

12.Lembaga perkawinan yang sebenarnya adalah tempat bagi Penggugat dan


Tergugat saling menghargai, menyayangi, dan saling membantu serta mendidik satu
sama lain tidak lagi didapatkan oleh Penggugat. Rumah tangga yang dibina selama
ini juga tidak akan menanamkan budi pekerti yang baik bagi anak-anak
Penggugat/Tergugat.

13 Bahwa perselisihan-perselisihan dan pertengkaran-pertengkaran antara Penggugat


dengan Tergugat telah terjadi secara terus-menerus dan berlarut, sehingga antara
Penggugat dengan Tergugat tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
tangga, karena itu terpenuhilah Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Pekawinan, yang berbunyi sebagai berikut, antara suami dan istri terus-menerus
terjadi perselisihan dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.
14 Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka cukup alasan bagi
Penggugat untuk menuntut perceraian berdasarkan putusan Pengadilan.

15. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim
pemeriksa perkara untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut:

PRIMAIR

1. Menerima gugatan penggugat

2. Mengabulkan gugatan penggugat untuk keseluruhan

3. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat


sebagaimana dalam Akta Perkawinan No 248/11/11_yang tercatat di Kantor Urusan
Agama Bandung

4.Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak berada dalam kekuasaan penggugat

5.Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, nafkah anak sebesar


Rp.2.000.000,00 / bulan

6.Membebankan seluruh biaya perkara kepada Tergugat.

7.Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-
adilnya

SUBSIDAIR

1.Mohon agar perkara ini diperiksa dan diadili dengan seadil-adilnya (Ex aeque et
bono).

2.Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditentukan oleh Penggugat dan
Tergugat , masing-masing diwakili oleh kuasanya, telah datang hadir menghadap
sidang.

3.Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah


pihak melalui mediasi dengan menggunakan mediator bebas tetapi tidak berhasil,
karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan dan dibacakan surat gugatan yang isinya
dipertahankan oleh Penggugat.

4.Menimbang Bahwa atas gugatan dari penggugat yang disampaikan oleh kuasa
Hukumnya Maka tergugat memberikan jawaban gugatan sebagai berikut :
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa, Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat seluruhnya, kecuali yang secara
tegas diakui;

2.Bahwa benar, Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah, yang terrcatat
di Kantor Urusan Agama ( KUA ) Kecamatan Kiaracondong , Kota Bandung
berdasarkan Akta Nikah No. 453/02/IV/2008 ;

3. Bahwa benar, pada awal masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah tinggal
bersama-sama hidup rukun,damai, dan telah dikaruniai anak laki-laki dan perempuan
yang bernama Hilmi Putra Shidiq, Nisa Azzaqiyah dan Nurul Hidayah ;

4. Bahwa benar, sejak kurang lebih 4 (tempat) tahun terakhir diantara Penggugat
dan Tergugat telah sering terjadi pertengkaran dan perselisihan, dan meskipun
pertengkaran dan perselisihan tersebut sering berujung pada perdamaian, namun
pertengkaran dan perselisihan tersebut tetap terulang secara terus menerus;

5.Bahwa tidak benar , Tergugat memiliki kebiasaan dan sifat yang selalu pulang larut
tanpa alasan yang jelas

6.Bahwa tidak benar sebagian besar penghasilannya dipergunakan tidak untuk


kepentingan dan nafkah anak dan istrinya , sebaliknya seluruh penghasilan diberikan
kepada istrinya

7 Bahwa tidak benar, Tergugat telah menghina Penggugat pada saat pertengkaran
dan perselisihan terjadi;

8 Penggugat telah meninggalkan rumah dalam 3 bulan terakhir tanpa seijin tergugat

9. Bahwa sebenarnya tergugat berusaha menjadi suami terbaik dalam keluarga dan
mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarga, dan perawakan Penggugat
yang tidak bersabar dalam menghadapi setiap masalah

10. Bahwa benar, Tergugat dan Penggugat telah melakukan berbagai upaya untuk
mengatasi terulangnya pertengkaran dan perselisihan yang sering kali terjadi;

8. Bahwa tidak benar, perkawinan yang telah dibina selama 7 (Tujuh) tahun itu
tidak dapat lagi menjalin hubungan untuk saling berbagi kasih,saling menyayangi,
dan saling membantu satu sama lain, serta menanamkan budi pekerti terhadap anak
dari Penggugat dan Tergugat. Akan tetapi, semua hubungan itu dapat dijalin apabila
Penggugat sadar dan harus bersikap untuk saling memahami

Menimbang, bahwa untuk menanggapi jawaban rekonvensi Tergugat,


Penggugat mengajukan repliknya pada tanggal 13 September 2011 , sebagai berikut ;
1. Bahwa hal-hal yang diakui kebenarannya oleh Tergugat merupakan suatu
pengakuan sebagai bukti sah untuk dapat dikabulkan permohonan ikrar talak
Pemohon.

2. Bahwa benar dalam perkawinan tersebut, pemohon dan termohon telah


menghasilkan tiga orang anak yang masing-masing bernama Hilmi Putra Siddiq,
laki-laki, lahir di Kota Bandung ,tanggal 14 Februari 2012 dengan Akta Kelahiran
No tertanggal 453/02/IV/2008 ,Nisa Azzaqiyah , perempuan, lahir di Majalengka,
tanggal 15 Maret 2014 dengan Akta Kelahiran No_______tertanggal_____ dan
Nurul Hidayah , perempuan, lahir di Kota Batam tanggal 16 April 2017 ..

3. Bahwa Penggugat tidak sepakat sama sekali jika Tergugat mengatakan penggugat
meninggalkan rumah tanpa seijin penggugat. hal ini akan Pemohon buktikan dalam
acara
pembuktian.

4. Bahwa Pemohon tidak sepakat dengan Termohon yang mengatakan jika keributan
yang terjadi antara Pemohon dan Termohon tidak sering dan jarang,

5. Bahwa Pemohon menolak pernyataan bahwa sebenarnya Termohon sudah


berusaha menjadi suami terbaik dalam keluarga dan mempertahankan keutuhan dan
keharmonisan keluarga, dan perawakan pemohon yang tidak bersabar dalam
menghadapi setiap masalah.
6. Bahwa sebenarnya Tergugat tidak menunjukan dan tidak berniat untuk menjadi
suamri yang terbaik dalam keluarga dan tidak menunjukan keinginan untuk menjaga
keutuhan dan keharmonisan keluarga serta Termohon memang sering keluar rumah
tanpa alasan dan tanpa merasa bersalah

Menimbang Bahwa atas replik oleh penggugat yang disampaikan oleh


Penasehat
Hukumnya Maka tergugat memberikan tanggapannya (dupliknya) sebagai berikut :

1.Bahwa pada prinsipnya Termohon tetap pada pendiriannya sebagaimana telah


disampaikan pada jawaban dan dalam gugatan Rekonpensi.

2.Bahwa Termohon pada prinsipnya menolak seluruh permohonan Pemohon, kecuali


yang telah diakui kebenarannya.

3.Bahwa terhadap dalil-dalil Termohon yang diajukan dalam jawaban Termohon


yang tidak dijawab oleh Pemohon dalam konpensi dianggap telah diakui
kebenarannya oleh Pemohon Konpensi.
4 Bahwa Pemohon sejak awal permohonan sampai pada replik sangat antusias dan
bersemangat dan berkeyakinan bahkan mendahului kehendak illahi dimana Pemohon
menyatakan bahwa perkawinan antara Pemohon dengan Termohon tidak dapat
diperbaiki lagi. Hal ini menunjukkan bahwa Pemohon sebagai ibu rumah tangga
telah gagal karena pemohon selalu meminta untuk bercerai.

5.Bahwa Pemohon sebagai istri dan ibu rumah tangga seharusnya menutup aib
keluarga dan tidak diselesaikan melalui Pengadilan oleh karena perceraian adalah
perbuatan yang tidak disukai Allah dan seharusnya perceraian tidak perlu terjadi .

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini adalah
Pertengakaran antara suami isteri yang berawal karena kesalahpahaman dan faktor
ekonomi, sehingga mengakibatkan salah satu pihak ( Penggugat) menceraikan
suaminya (Tergugat) dengan alasan kebiasaan burk berjudi dan mabuk mabukan
sehingga tidak terpenuhinya nafkah lahir dan batin

Menimbang, Penggugat telah terbukti tidak memenuhi kewajibannya sebagai kepala


keluarga untik memenuhi nafkah lahir dan bathin Tergugat berupa

Menimbang, bahwa Tergugat masih mencintai Penggugat sering melakukan


kebiasaan buruk dan berjanjia akan merubah kebiasaanya , dan menggangap
pertengakaran selama ini hanya kesalahpahaman .

Menimbang, bahwa terpenuhinya dan dapat memuktikannya unsur – unsur


pasalpasal 39 UU No 1 Tahun 1974 dan pasal 110 komplikasi hukum islam yaitu
tentang alasan – alasan yang dapat mengakibatkan perceraian, sehingga majelis
hakim menyatakan menerima seluruhnya dalil – dalil gugatan yang diajukan oleh
Penggugat

Menimbang, bahwa mengenai bukti –bukti yang relevan dengan perkara ini patutlah
untuk menerima.

Menimbang, bahwa mengenai petitum pokok dari pihak Penggugat sebagaimana


yang dipertimbangkan diatas diterima , maka Majelis Hakim akan
mempertimbangkan petitum-petitum lainnya, dan sangatlah beralasan untuk
menerimanya.

MENGADILI

1. Menerima gugatan penggugat


2. Mengabulkan gugatan penggugat untuk keseluruhan

3. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat


sebagaimana dalam Akta Perkawinan No 248/11/11_yang tercatat di Kantor Urusan
Agama Bandung

4. Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak berada dalam kekuasaan penggugat

5. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, nafkah anak sebesar Rp.
2.000.000,00 / bulan

6. Membebankan seluruh biaya perkara kepada Tergugat.

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim Pengadilan


Negeri Bandung pada hari oleh kami : Dr. Lexsi Imelda Dahyar, S.H., M.H., Prof. Dr.
Ajie Azmil Suhermady, S.H., M.H., Dr. Guruh Bintang Permana, S.H., M.H.,
masing-masing sebagai hakim putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka
untuk umum pada hari 19 Februari 2020 oleh ketua majelis tersebut didampingi oleh
hakim-hakim anggota tersebut di atas, dibantu oleh Erick Maulana, S.H., M.H. panitera
Pengadilan Negeri Bandung dengan dihadiri para pihak.

Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis

Dr. Lexsi Imelda Dahyar, S.H. M.H. Dr. Ajie Azmil Suhermady, S.H. M.H.

Dr. Guruh Bintang Permana, S.H., M.H.

Panitera

Erick Maulana, S.H., M.H.


PUTUSAN

Nomor:1553/Pdt.G/2016/PA.Badg.

DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
tingkat pertama, dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Talak, antara:

PEMOHONumur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan Menejer PT.XXXXXXBandung, tempat


tinggal di Kecamatan Andir Kota Bandung, diwakili kuasanya Ajie Azmil
Suhermady, S.H.,M.H. Dan Erick Maulana Hermawan, SH. Advokat yang
beralamat di Jl. PHH Mustofa (Suci) No. 206 Bandung, sebagai Pemohon,

Melawan

TERMOHONumur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di
Kecamatan Andir Kota Bandung, sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Pemohon, Termohon serta para saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 14 April 2016


yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bandung, Nomor:
1553/Pdt.G/2016/PA.Badg. tanggal 14 April 2016, telah mengemukakan hal-hal sebagai
berikut :
1. Bahwa, pada tanggal 09 Desember 1998, Pemohon dengan Termohon melangsungkan

pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Banjar,

Pandeglang, Jawa Barat sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : 563/43/XII/1998 tanggal 9

Desember 1998;

2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal

Kecamatan Andir, Bandung.

3. Bahwa, selama berumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang

anak yang bernama :

3.a. ANAK 1, lahir Jakarta 30 Agustus 2000;

3.b. ANAK 2, lahir Jakarta 15 Oktober 2002;

3.c ANAK 3, lahir Bandung 08 Februari 2009;

4. Bahwa, semula rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, tetapi sejak

bulan April tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya antara Pemohon dan Termohon telah

terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan:

4.1.Termohon tidak mau lagi mengurus Pemohon sebagaimana mestinya sebagai istri,

demikian juga anak-anak Pemohon dan Termohon kurang diperhatikan oleh Termohon .

4.2.Termohon tidak bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik, sulit diatur dan tidak patuh

terhadap Pemohon.

4.3.Termohon selalu cemburu buta dan tidak ada rasa percaya ataupun menghargai

terhadap Pemohon sebagai Suami, menyebabkan Pemohon tidak nyaman dalam

menjalani hidup rumah tangga.

4.4.Termohon dengan Orang Tua dan keluarga Pemohon kurang harmonis.

4.5. Pemohon dan Termohon sudah tidak ada kecocokan lagi.


5. Bahwa, puncak keretakan hubungan antara Pemohon dengan Termohon tersebut terjadi

kurang lebih pada Juli tahun 2015, yang akibatnya Pemohon dan Termohon pisah kamar

dan tidak berhubungan suami istri lagi sampai sekarang, dan sejak bulan Juli 2015

Pemohon tinggal di rumah dinas nya di luar kota dengan alamat Purwokerto;

6. Bahwa, Percekcokan dalam rumah tangga yang selalu tegang membuat suasana yang

kurang baik dan tidak nyaman dalam rumah tangga, terutama Termohon kerap kali

melibatkan anak-anak dalam pertengkaran yang tidak perlu yang ada kian hari semakin

besar pertengkaran, dan kerap menyinggung Almh Orangtua Pemohon yang kurang etis

dibicarakan, sehingga tidak ada harapan lagi bagi Pemohon dengan Termohon untuk hidup

rukun dalam rumah tangga;

7. Bahwa, keluarga Pemohon dan Termohon sudah berusaha agar rumah tangga kembali

rukun, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil;

8. Bahwa, dengan kejadian tersebut diatas, rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah

tidak dapat dibina dengan baik lagi, sehingga rumah yang sakinah, mawaddah dan rahmah

tidak tercapai , Pemohon merasa menderita lahir bathin dan sudah tidak mungkin lagi untuk

meneruskan rumah tangga dengan Termohon serta tidak ada jalan terbaik kecuali

perceraian;

9. Bahwa, terhadap biaya perkara agar dibebankan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas dengan ini Penggugat mohon kehadapan Bapak Ketua

Pengadilan Agama Bandung Cq Majelis Hakim, agar berkenan kiranya:

Primair

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberikan izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu Raj’i

terhadap Termohon (TERMOHON) di hadapan sidang Pengadilan Agama Bandung;


3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum yang berlaku;

Subsidair

Dan atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon untuk menjatuhkan putusan lain yang

seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon dan
Termohon telah hadir, dan Majelis Hakim telah mendamaikan Pemohon dan Termohon akan
tetapi tidak berhasil.;

Menimbang bahwa Pemohon dan Termohon telah menempuh proses mediasi dengan
mediator. Drs. H. Syamsul Bahri, SH. MH., sebagaimana laporan mediator tanggal 16 Juni
2016, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dilanjutkan dalam sidang tertutup untuk


umum selanjutnya dibacakan permohonan Pemohon sebagaimana telah mendapat perbaikan,
mengenai usia pihak Pemohon dan Termohon, semula tertulis usia 52 tahun, yang benar
adalah 42 tahun karena lahir pada tahun yang sama yaitu tahun 1974. Selanjutnya nama orang
tua Termohon, tertulis Sunarto Prajodirjo, yang benar adalah Sunarto Projodirdjo. Dan
mengenai jumlah anak tertulis 2 (dua) orang, yang benar jumlahnya 3(tiga) sebagaimana
tersebut di atas dan Pemohon tetap pada dalil permohonannya. ;

Menimbang bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon telah memberikan


jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :

Dalam Eksepsi :

1. Bahwa pada prinsipnya Termohon menolak semua dalil-dalil yang dikemukakan


oleh Pemohon sebagaimana yang terdapat dalam surat gugatannya Nomor
Perkara : 1553/Pdt.G/2016/PA. Badg. tertanggal 31 Maret 2016 kecuali yang secara
tegas-tegas diakui kebenarannya Termohon.
Gugatan Error In Persona
2. Bahwa Pemohon tidak cermat dan mengada ngada dalam membuat Permohonan
Talak kepada Pengadilan Agama Bandung Majelis Hakim yang memeriksa Perkara
ini sehingga menurut Termohon Permohonan talak /gugatan ini cacat formil dan
materil;
3. Bahwa terhadap perkara ini termohon salah menyebutkan identitas Pemohon dan
Termohon ;
4. Bahwa dalam Permohonan talak melalui kuasanya menyebutkan identitas Suami
Termohon bernama PEMOHON S.E, Umurnya 52 tahunserta Pekerjaan swasta.
Bahwa yang sebenarnya adalah suami termohon merupakan kelahiran 13 juni 1974
sehingga jika dihitung maka usianya tidak sampai 52 tahun, namun baru berusia 42
tahun,begitu pula dalam menyebutkan pekerjaan, yang sebenarnya Pemohon
bekerja di salah satu BUMN PT. KeretaApi Indonesia ( persero ) bukanswasta ;
5. Bahwa bagitupula dalam menyebutkan identitas Termohon dalam permohonan
talak, Pemohon tidak cermat dengan menyebutkan usia termohon yakni 52 tahun,
padahal Termohon merupakan kelahiran 12 januari 1974, sehingga jika dihitung
maka Termohon baru berusia 42 tahun bukan 52 tahun ;
6. Bahwa selain itu nama ayah termohon juga salah, dalam gugatan disebutkan bahwa
nama Termohon adalah TERMOHON, padahal yang sebenarnya adalah
TERMOHON;
7. Bahwa dengan demikian gugatan telah cacat formil sehingga majelis dapat
menyatakan bahwa gugatan error in persona ;
Gugatan Obscurer Libell

8. Bahwa Permohonan talak pemohon juga tidak jelas, asal-asalan, tidak bersesuaian
dengan fakta serta kabur;
9. Bahwa dalam permohonan talak tersebut menyebutkan bahwa Pemohon dan
Termohon menikah pada tanggal 28 Januari 1999, padahal antara Pemohon dan
Termohon menikah tanggal 9 Desember 1998 bukan tanggal 28 Januari 1999.
Sehingga jelas gugatan telah tidak memenuhi syarat materil dan formil dalam
membuat surat PermohonanTalak/Gugatan;
10. Bahwa begitupula dalam menyebutkan anak pemohon dan pemohon, Pemohon
menyebutkan anak pemohon dan termohon adalah 2 (dua), padahal pada
kenyataannya antara pemohon dan termohon dikaruniai anak sebanyak 3 (tiga)
orang anak ;
Bahwa dengan berdasarkan segala fakta sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas,
maka sehubungan dengan eksepsi kami tersebut, mengingat Permohonan Termohon cacat
Formil serta Materil maka kami mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk memberikan putusan menolak Permohonan Talak Pemohon untuk seluruhnya
atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklaard);

Dalam Konpensi

1. Bahwa Termohon dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil Pemohon yang dikemukakan
dalam permohonannya, kecuali terhadap segala sesuatu yang telah diakui secara tegas
dan benar ;
2. Bahwa tidak benar melangsungkan pernikahan pada tanggal 28 januari 1999, ang benar
adalah Termohon dan Pemohon adalah suami Istri Sah yang telah menikah pada tanggal
9 Desember 1998 dihadapan Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama
Kecamatan Banjar, kabupaten pandeglang berdasarkan Kutipan akta Nikah Nomor :
563/43/XII/1998 pada tanggal 9 Desember 1998 ;
3. Bahwa benar setelah pernikahan Pemohon dan Termohon menempati rumah di
Kecamatan andir Kota bandung dan dikaruniai 3 orang anak bukan 2 orang anak yakni:
3.1. ANAK 1 Lahir Jakarta 30 Agustus 2000;
3.2. ANAK 2 Lahir Jakarta 15 oktober 2002;
3.3. ANAK 3 Lahir Bandung 8 Februari 2009

4. Bahwa Termohon menolak dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pemohon sebagai dasar
diajukannya permohonan cerai talaq oleh Pemohon adapun alasannya adalah sebagai
berikut :
- Bahwa tidak benar apa yang didalilkan pemohon pada point 4, bahwa
tidak ada perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon pada
bulan April 2014 dan keadaan rumah tangga keduanya dalam keadaan baik-baik
saja sebagaimana biasanya suami Istri sedang membina rumah tangga dan
membesarkan anak yang sedang tumbuh dan berkembang ;
- Bahwa tidak benar dan mengada-ada serta tuduhan yang tidak berdasar
apa yang telah disampaikan Pemohon terhadap Termohon pada point 4 (1)
dalilnya yang menyatakan bahwa Termohon tidak mau lagi mengurus Pemohon
layaknya sebagai istri demikian juga anak-anak Pemohon dan termohon kurang
diperhatikan oleh Termohon ;
- Bahwa yang sebenarnya adalah Termohon telah melakukan apa saja
yang diperintahkan oleh Pemohon sebagai suami termasuk mengurus Pemohon
dan anak-anak pemohon dan termohon. Kalau Termohon sudah tidak peduli
atau tidak mengurus suami dan anak – anak, selama ini siapa yang mengurus?
Baju kotor siapa yang nyuci kalau bukan Termohon, pakaian rapi siapa yang
seterika kalau bukan Termohon, masak nasi, merapihkan rumah,
memepersiapkan keperluan anak sekolah, keperluan suami itu semua siapa
yang mengurusinya kalau bukan sama Termohon? yang dinamakan Termohon
sudah tidak mengurus suami dan anak – anak seperti apa?
- Bahwa Termohon telah mengikuti apa yang diperintahkan Pemohon
sebagai suami, Sebagaimana ajaran islam bahwa dalam Quran Surat An-Nisa
ayat 34 menegaskan:

“ Wanita yang baik adalah yang taat kepada suaminya dan menjaga rumah
tangganya serta memelihara rahasia dan harta bendanya. ” (QS. An-Nisa' :
34 ) ;

Bahwa justru Termohon sangat kaget suami Termohon melayangkan gugatan


cerai ke Pengadilan Agama tanpa kompromi dengan Termohon dan setelah
Termohon menerima surat panggilan dari Pengadilan Agama hari Senin, tanggal
23 Mei 2016 dimana Termohon posisi masih berduka karena kaka Termohon
meninggal dunia pada tanggal 11 Mei 2016;

- Bahwa kebohongan berikutnya telah pula disampikan oleh Pemohon


dalam point 4 (2) gugatanya dengan menuduh Termohon tidak bias menjadi
ibu rumah tangga yang baik, sulit diatur dan tidak patuh terhadap Pemohon ;
- Bahwa yang sebenarnya adalah Termohon bekerja mengurus rumah
tangga 24 Jam dan katanya sulit diatur. Sulit diatur yang mana? Termohon
setiap pergi keluar rumah Termohon selau meminta izin suami, apa yang
Termohon lakukan Termohon selau meminta izin suami. Termohon
mengeluarkan uang saja Termohon meminta izin suami. Jujur Termohon jarang
keluar rumah karena Termohon malu jadi bahan pembicaraan karena suami
Termohon tidak pernah ada di rumah.
- Bahwa kebohongan berikutnya telah pula disampaikan oleh Pemohon
dalam point 4 (3) gugatanya dengan menuduh Termohon selalu cemburu buta
dan tidak ada rasa percaya atau menghargai Pemohon ;
- BahwaTidak akan ada akibat jika tidak ada sebab. Termohon pernah
merasakan rasa sakit yang luar biasa, bahwaTahun 2010 silam, suami
Termohon pernah ada hubungan dengan perempuan lain yang bernama
XXXXXX. Pegawai loket stasiun besar Bandung. PadaDimana waktu itu umur
anak Termohon yang kecil berusia 1 tahun. Istri mana yang tidak sakit hati,
tidak kecewa di khianati, dan diduakan oleh suami.
- BahwaTermohon selalu berdoa kepada Allah SWT meminta diberi
petunjuk kebenaran tentang apa yang teman teman Termohon bicarakan ke
Termohon selama ini. Walau suami Termohon tidak mengakui dia selingkuh
tapi hati Termohon tetap merasakan bahwa dia sedang dekat dekat dengan
perempuan lain. Dengan perubahannya yang bikin Termohon tetap curiga, di
Statsiun Bandung tempat Pemohon kerja banyak teman teman Termohon
bahkan sekretaris suami ( teman kerja Termohon dulu ) tau tentang masalah
ini, jadi Termohon selalu dapat info kedekatan mereka. Teman Termohon
pada bilang mereka suka nonton berangkat dari stasiun ber-empat tapi saat di
bioskop mereka memisahkan diri untuk nonton berdua, lalu katanya mereka
sering makan siang berdua, berkarauke, kuliah antar jemput.
- Bahwa sepintar – pintar nya menyembunyikan bangkai pada akhir nya
baunya akan tercium juga. Peribahasa tersebut terbukti pada suami
Termohon.BahwaPada Bulan November 2010 silam, ada yang mengirim sms
percakapan mesra mereka. Suami Termohon begitu memperhatikan
perempuan itu.Dalam isi sms itu,suami Termohon mengirimdengan kata
perhatiandan romantic. BahwaTermohon minta dipertemukan dengan
perempuan itu, Dengan disaksikan kaka laki – laki Termohon, kita bertemu di
XXXXXXTermohon tanya tentang kebenaran hubungan mereka berdua, dan
benar mengakui bahwa ada hubungan dengan suami Termohon.Mulai dari situ
suami Termohon berubah, ada perhatian sama istri, suka telepon, suka sms ,
walau suami telah berubah tapi hati Termohon tetap sakit dan kecewa,
kepercayaan sama selama ini dia salah gunakan.Dari kejadian 2010
perubahan suami ga bertahan lama,Termohon sering protes kenapa berubah
lagi. Bahwa Pasti semua istri menuntut ingin diperhatikan,di manja walaupun
sibuk kerja.Apa lagi suami Termohon sering dines diluar kota kan jarang
ketemu jatah pulang 2 minggu sekali agar Termohon tidak curiga dan selalu
ingin diberi kabar, bagaimanapun komunikasi adalah kunci hubungan
harmonis;
- Bahwa kebohongan berikutnya telah pula disampikan oleh Pemohon
dalam point 4 (4) dan (5) gugatanya dengan menuduh Termohon dan orang
tua Pemohon Kurang harmonis serta antara pemohon dan termohon tidak ada
kecocokan lagi;
- Bahwa antara Termohon dan orang tua Pemohon sama sekali tidak ada
masalah, baik-baik saja. Bahkan mertua Termohon mendukung Termohon
untuk mempertahankan rumah tangga Pemohon dan Termohon ;
5. Bahwa tidak benar apa yang disampaikan Pemohon dalam point 5 gugatannya
sebagai puncak dari perselisihan seolah-olah adalah semua kesalahan
Termohon yang tidak mengurus suami, bahwa fakta yang sebenarnya adalah
Termohon tidak tahu maksud Pemohon dalam gugatannya bahwa Termohon
dan suami pisah kamar dan tidak berhubungan suami istri lagi sampai sekarang
sejak Bulan Juli 2015. Termohon jelaskan disini, Termohon sangat tidak
mengerti kenapa bisa dinyatakan pisah kamar dan Termohon mulai tinggal di
mess Jl. XXXXX sejak Bulan Juli 2015. Sepengetahuan Termohon, Pemohon
mulai tinggal di mess Purwokerto dari Bulan Desember 2014, jadi bukan mulai
dari Bulan Juli 2015 dikarenakan suami Termohon kerjanya dimutasi ke Daop 5
mulai tanggal 9 Desember 2014. Jadi otomatis suami Termohon tinggalnya di
mess logawa Purwokerto dan otomatis juga Termohon dan suami pisah rumah
dan pisah kamar dikarenakan Termohon di Bandung lalu suami di Purwokerto.
Jadi pisahnya rumah atau kamar bukan dikarenakan ada keretekan rumah
tangga melainkan suami dimutasi kerja. Namun selama ini Termohon sering
mendatangi rumah dinas Pemohon bersama anak anak termohon dan pemohon.
Bahwa yang sebenarnya adalah Bahwa menurut Pemohon puncak keretakan
hubungan suami istri Bulan Juli 2015. Termohon jelaskan disini bahwa Bulan Juli
suami Termohon berubah total 100%. Termohon tidak tahu penyebabnya
padahal selama ini baik – baik saja. Selama Bulan Juli sampai Bulan Desember
2015, suami Termohon pulang 3x disitu Termohon tambah kuat kecurigaan kalau
Pemohon berselingkuh lagi dimana Pemohon sudah tidak peduli lagi sama
Termohon dan anak – anak, Termohon sering mengingatkan jangan sampai
kejadian 2010 terulang lagi karena sumpah berat itu masih berlaku untuk
selamanya. Diingatkan seperti itu Pemohon tambah brutal, tambah benci, kalau
di telepon tidak pernah mau mengangkat, dibbm hanya di baca saja, sampai face
book Termohon diblokir dan WA pun ikut diblokir. Bahwa bulan November –
Desember benar – benar gak pulang cuman Termohon dan anak – anak
berliburan ke Purwokerto tanggal 29 Desember 2015 ;
Bahwa Tanggal 18 januari 2016 jam 23.55 suami nge-BBM dan SMS,kebetulan
Termohon sudah tidur, dan jam 5 pagi anak Termohon gedor-gedor pintu,
Termohon kaget, anak Termohon ngasih in HP BB di pake anak Termohon,
katanya ini ada SMS dari ayah Termohon baca SMS-nya, Termohon kaget
serasa disambar petir disiang bolong, suami menjatuhkan talak lewat SMS. ke 2
anak Termohon tidak sekolah, mereka mengurung diri dikamar, Termohon
bingung, dari pagi sampai malam anak-anak tidak mau keluar kamar, tidak
makan, tidak minum Termohon minta bantuan adik ipar supaya datang kerumah
untuk membujuk supaya keluar, tidak berhasil, adik kandung Termohon juga
datang Termohon tidak cerita masalah sebenarnya, ibu mertua marah besar
kepada suami Termohon kaka Termohon juga sama marah besar.
Bahwa tanggal 29 Januari 2015 Termohon,anak-anak dan kaka pergi ke
purwokerto untuk menemuiPemohon, Termohon datang ke mess logawa jam 8
pagi, di meja makan Termohon lihat kunci mobil, Termohon ambil dan mobil
Termohon buka siapa tau ada sesuatu di mobil-nya , ternyata benar di mobil
belakang ada plastik baju perempuan yang habis di laundry, Termohon kaget,
Termohon ambil bungkusan plastic itu dan Termohon membukanya ternyata
benar baju perempuan dan celana dalam perempuan itu, dan juga rincian
pengambilan rumah serta rincian harga catering untuk acara nikahan, Termohon
otomatis marah istri mana yang tidak sakit hati melihat baju dan celana dalam di
mobil suami, Termohon kekamar Termohon liatsuami sudah siap mau ke kantor,
Termohon nanya ini baju perempuan siapa? suami jawab ini bukan urusan
kamu,kamu udah bukan istri Termohon lagi, otomatis Termohon marah,
Termohon masih sah istri kamu, kamu talak Termohon lewat SMS itu tidak sah,
Termohon keluar, sambil bawa baju itu, suami ngejar dan merebut bungkusan
baju itu Termohon pertahankan karena untuk barang bukti, suami tambah brutal
dengan mata merah, suami dorong Termohon sampe terjatuh karena
mempertahankan baju itu, suami berusaha mau rebut, Termohon dekap terus
suami mau nampar Termohon, Termohon tangkis dan Termohon tampar suami
sambil bilang sadar kamu mas perempuan itu perempuan tidak benar. Anak-
anak Termohon berteriak sambil nangis liat ayah-nya kaya kesetanan dan lupa
diri, kaka Termohon loncat dan narik tangan suami Termohon ke kamar, anak-
anak rangkul Termohon sambil nangis dia tidak terima ibunya di aniyaya gara-
gara perempuan itu, Termohon telfon ibu mertua atas kejadian tadi, otomatis ibu
mertua marah besar. Tidak selang lama Termohon sudah tenang, Termohon
masuk kamar dan Termohon lihat suami menantang kaka Termohon tidak ada
rasa takut-nya. Setelah suami pergi ke kantor kaka ngajak pulang takut ada apa-
apa dan akhirnya Termohon pulang jam 2 dengan hati yang hancur, remuk
keping-keping, Termohon sempat minta maaf atas kejadian tadi siang kepada
suami, Termohon nyampe rumah jam 8 malam. Termohon langsung BBM suami
ngasih tau udah nyampe rumah. Hari minggu jam 3 sore ibu mertua telfon
Termohon, katanya buntar telfon mami, terus cerita atas kejadian hari jum’at,
bukan dapat bela’an dari ibunya justru malah di marahin habis-habisan, dan ibu
mertua menanyakan siapa perempuan itu sebenarnya? Suami jawab namanya
XXXXXX anak loket stasiun Purwokerto, orang asli Purwokerto. Dan atas
informasi identitas perempuan itu Termohon caritahu alamat rumah perempuan
itu ;
Bahwa Tanggal 11 Februari 2016 Termohon dapat kabar dari adik ipar bahwa
suami posisi ada di Bandung mengajak ketemuan dengan adiknya. Dan otomatis
Termohon mencari tahu ke staff Daop 5 Purwokerto dan benar Pemohon izin
pulang dulu ke Bandung untuk menemui istri dan anak-anak tetapi hingga sore
Pemohon tidak kunjung datang kerumah. Termohon dan anak anak
menghubungi Pemohon tapi tidak dijawab. Mengirim pesan juga tidak kunjung
dibalas otomatis dengan rasa penasaran Termohon menghubungi staff Daop 5
Purwokertolagi. Ternyata perempuan itu ikut serta ke Bandung dan terhubung
dengan status BBM nya perempuan itu “selamat datang kota parahyangan”.
Termohon tidak tahu maksud mereka datang ke Bandung mau ngapain ternyata
setelah Termohon menerima surat panggilan tanggal 23 Mei 2016 dari kantor
Pengadilan Agama, baru mengerti bahwa mereka ke Bandung itu ingin menemui
pengacara untuk menggunggat cerai ;
Bahwa Termohon, ibu mertua, adik ipar kompromi bagaimana caranya untuk
menyelamatkan suami Termohon dari perempuan itu, dengan keputusan
bersama Termohon dan ibu mertua akan mendatangi rumah orang tua
perempuan itu. Berangkatlah Termohon dan anak – anak ke purwokerto pada
tanggal 13 Februari 2016. kami berangkat ke rumah rumah orang tua perempuan
itu dan kebetulan perempuan itu ada di rumah. nahan emosi padahal sudah tidak
kuat ingin menampar wajahnya. Disitu ibu mertua memperkenalkan Termohon
sebagai istrinya pak Buntar dan ini anak – anaknya pak Buntar, perempuan itu
diam tidak banyak ngomong. Ibunya tidak terima kalau anaknya disalahkan
terus.BahwaPerempuan yang bernama XXXXXX TRIYANI itu awalnya tidak
mengakui ada hubungan dengan suami Termohon, dan Termohon liatin photo –
photo mesra mereka. Photo di mobil suami Termohon, photo waktu di
Pangandaran, dan merayakan ulang tahunnya yang ke 23 tahun. Perempuan itu
diam seribu bahasa. Termohon minta perempuan itu untuk menjauhi suami
Termohon dan anak – anak mengambil kembali pemberian dari Pemohon hadiah
ulangtahun kepada perempuan itu.
Bahwa Dari semenjak Termohon dan anak – anak dan juga ibu mertua datang
ke rumahnya perempuan itu, Pemohon tambah menjauh dan tambah benci dan
juga jadi sering bertengkar dengan adiknya dan Pemohon jadi sering melawan
ibunya. Padahal suami Termohon anak yang paling nurut, semenjak kenal
dengan perempuan itu Pemohon jadi seringberbohongdansusah dinasehatin,
melawan terus ke orang tuanya.
Tanggal 18 Februari 2016 telek mutasi Pemohon ke Bandung keluar, sujud
syukur Alhamdulillah.
Bahwa Tanggal 23 Februari 2016 Termohon dan anak yang paling kecilke
Purwokerto bermaksud untuk membantu membereskan baju dan barang barang
Pemohon. Sampai Purwokerto pukul 20.30 WIB. Termohon menelfon Pemohon
tidak dijawab terus dan Termohon dan anak langsung ke mess, sampai di mess
ternyata Pemohon tidak ada dan barang-barang belum dirapihkan oleh
Pemohon. Termohon menunggu hingga pukul 00.00 WIB. Pemohon tidak
kunjung pulang bahkan hand phone nya tidak aktif sama sekali, ibu mertua dan
adik ipar mengkhawatirkan Termohon dan marah kepada Pemohon.
Bahwa Tanggal 24 Februari 2016 saya dihubungi adik ipar mengabarkan bahwa
Pemohon posisi sudah di Bandung otomatis Termohon kecewa dan kesal dan
siang sekitar pukul 10.00 WIB.Termohon dihubungi oleh Deputi karena mungkin
dikasih tahu oleh teman suami Termohon yang tinggal di mess itu, disitulah
semua cerita atas perselingkuhan suami Termohon dengan perempuan itu
semua menjadi merasa kasihan kepada Termohon. Mereka mendukung ke
Termohon untuk mempertahankan rumah tangga dan perempuan itukerjanya
dipindahkan ke stn Selawi. Semenjak kepindahan ke Bandung sampai detik ini
suami belum mau pulang ke rumah, suami memilih mengontrak diluar, tidak ada
kabar sedikit pun, suami selalu bilang “ istirahat di mess.” Katanya. Bahwa
Intinya Termohon dan anak – anak diterlantarkan dan dizolimi oleh suami dari
Bulan Juli pertengahan 2015 sampai sekarang namun Termohon Percaya bahwa
setiap manusia punya salah, dan termohon akan mempertahankan Rumah
tangga Pemohon.
Bahwa saya meyakini penyebab dari semua ini adalah Perempuan yang
bernama XXXXXX yang menghancurkan bahtera rumah tangga kami,
kecurigaan Termohon sangat beralasan karena pada tanggal 30 Januari 2016
suami mengirim foto mesra dengan perempuan yang bernama XXXXXX ke
akun Facebook Termohon. Termohon yakin bukan suami termohon yang
mengirimkan melainkan Perempuan yang bernama XXXXXX tersebut.
Perempuan tersebut ingin menghancurkan rumahtangga Pemohon dan
Termohon ;
6. Bahwa sesungguhnya yang terjadi adalah karena Pemohon telah menodai
sakralnya perkawinan yang telah diucapkan dalam ijab qobul atas nama Allah
SWT Dzat Yang Maha Mengetahui serta disaksikan kedua orangtua bahwa
Pemohon telah berbuat hal yang bertentangan dengan Hukum dan Agama ;
7. Bahwa Termohon yang harus berjuang sendirian dan harus merawat anak,
Pemohon sebagai suami yang seharusnya melindungi, menyayanginya,
memberikan dukungan dan semangat justru lebih memilih hidup bersama
dengan perempuan lain dengan cara melakukan tindakan yang melanggar
hukum;
Bahwa sebagaimana (QS ath-Thalaaq [65]: 6)
“ Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk
menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq)
itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka
bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka
berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu
(segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka
perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.”

8. Bahwa Termohon menolak secara tegas dalil sebagaimana yang diungkapkan


Pemohon Poin 6 dalam Permohonan talaknya, bahwa Termohon selama
berumah tangga 17 tahun belum pernah bertengkar sampai besar, itu fitnah.
Kalau bertengkar hal kecil iya kami memang suka. Kita sebagai manusia biasa
tidak ada yang sempurna. Disini Termohon jelaskan, Termohon belum pernah
kalau ada masalah selalu melibatkan anak – anak. Termohon melibatkan anak –
anak ketika ke rumah orang tua perempuan selingkuhan suami Termohon, itu iya
benar sekali karena untuk menyadarkan perempuan itu yang telah merusak
rumah tangga Termohon dan biar tahu bahwa anak mas Buntar sudah besar
semua.Termohon tidak pernah menyinggung Alm. Bapak mertua, Termohon
hanya memberi cermin akibat menceraikan istri dan melantarkan anak demi
perempuan lain. Hanya itu. Menurut Termohon itu bukan menyinggung.

9. Bahwa Termohon menolak dalil Permohonan Talak poin 7, yang sebenarnya


adalah tidak ada upaya dari suami untuk mempertahankan rumah tangga
agar rukun kembali, namun Termohon selalu berusaha untuk kebaikan
Termohon dan anak termohon untuk mempertahankan rumah tangga
pemohon dan termohon yang sudah di bangun kurang lebih 17 tahun
lamanya.
10. Bahwa Termohon sebagai Istri yang sah bersama anak kandung Pemohon
dan Termohon ingin selalu mempertahankan rumah tangga pemohon dan
termohon demi anak-anak dan Termohon Percaya bahwa ini bukan
sepenuhnya salah Pemohon dan ini lah ujian bagi pernikahan Pemohon dan
termohon, sebagaimana Hadist Riwayat HR. Ahmad, yang di shahihkan
syuaib al-Arnauth dimana hadist tersebut menyatakan bahwa :
“Seseorang dianggap melakukan dosa, jika dia menyia-nyiakan orang-orang yang
wajib dia nafkahi”;

10. Bahwa termohon dengan itikad baik akan mempertahankan rumah tangga
pemohon dan termohon agar kembali rukun dan tidak terjadi perceraian, ini
adalah ujian bagi pernikahan Pemohon dan Termohon. Oleh karenanya
mohon kepada majelis untuk tidak mengabulkan Permohonan Pemohon;
11. Bahwa Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan diatas dengan ini
Termohon memohon dengan hormat kepada yang mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan memutus perkara ini untuk mempertimbangkan permohonan
Pemohon dengan dalil-dalil yang dikemukakan Termohon ;
12. Bahwa Ketentuan ini pun sekaligus memastikan bahwa pembiayaan untuk
pemenuhan kebutuhan pokok anak yang terlahir dari pernikahan adalah
kewajiban suami baik terjadi perceraian maupun tidak ;
13. Bahwa dengan demikian biaya kebutuhan anak bernama:
- ANAK 1Lahir Jakarta 30 Agustus 2000
- ANAK 2Lahir Jakarta 15 oktober 2002
- ANAK 3Lahir Jakarta 8 Februari 2009
hingga mandiri dalam setiap bulannya menjadi kewajiban Pemohon ;

Dalam Rekonvensi

1. Bahwa yang semula disebut sebagai Termohon sekarang dan untuk selanjutnya
sebagai Penggugat Rekonvensi, sedangkan Pemohon dalam pemohonan Konpensi
sekarang dan untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat Rekonpensi ;
2. Bahwa Penggugat Rekonpensi mohon agar hal-hal yang telah diuraikan terseb ut diatas,
dianggap pula termasuk pada bagian rekonvensi ini ;
3. Bahwa Apabila perceraian antara keduanya telah dikabulkan maka Penggugat
Rekonvensi sebagaimana Pasal 158 Kompilasi Hukum Islam dengan ini memohon Biaya
Mut’ah sebesar Rp. 300.000.000 (tigaraus Juta Rupiah) dan Iddah sebagaimana Pasal 153
Kompilasi Hukum Islam sebesar 3 X Suci Rp.25.000.000 per bulan sama dengan Rp.
125.000.000 (seratusduapuluh lima Juta Rupiah)yang harus dibayarkan oleh tergugat
rekonpensi kepada penggugat rekonpensi secara seketika dan keseluruhan dari jumlah
uang tersebut sekaligus Sebesar Rp425.000.000 (empatratusduaPuluh Lima Juta Rupiah);;
4. Bahwa mengingat anak-anakatasnamaANAK 1 Lahir Jakarta 30 Agustus 2000,
ANAK 2 Lahir Jakarta 15 oktober 2002danANAK 3Lahir Bandung 8 Februari 2009 masih
belum dewasa dan membutuhkan bimbingan dan secara psikologis lebih dekat dengan
Penggugat dR dan keluarga Penggugat dR, sehingga tidak berlebihan apabila Penggugat
dR memohonkan kepada Pengadilan Agama Kelas I-A Bandung c/q Majelis Hakim yang
memeriksa perkara dan mengadili perkara ini untuk memberikan hak asuh (Hadhanah)
berada dalam asuhan Penggugat dR sebagai ibu kandungnya ;
5. Bahwa sebagaimana Pasal 156 point a yang menyatakan “Anak yang belum
mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah dari ibunya” ;
6. Bahwa hak nafkah bagi anak tidak putus sehingga Pemohon dK dan Tergugat dR
sebagai ayah tetap berkewajiban menanggung semua kebutuhan anak, selalipun ANAK 1
Lahir Jakarta 30 Agustus 2000, ANAK 2 Lahir Jakarta 15 oktober 2002dan ANAK 3
Lahir Bandung 8 Februari 2009 ada dalam pemeliharaan Pergugat Rekonpensi ;
Sebagaimana Imam Ibnul Mudzir mengatakan, bahwa seorang lelaki wajib menanggung
nafkah anak-anaknya yang masih kecil, yang tidak memiliki harta. Karena anak seseorang
adalah darah dagingnya, dia bagian dari orang tuanya. Sebagaimana dia berkewajiban
memberi nafkah untuk dirinya dan keluarganya, dia juga berkewajiban memberi nafkah
untuk darah dagingnya. (al-Mughni, 8/171) ;
7. Bahwa untuk membiayai kehidupan dari ANAK 1 Lahir Jakarta 30 Agustus 2000,
ANAK 2 Lahir Jakarta 15 oktober 2002danANAK 3Lahir Bandung 8 Februari 2009selama
dalam asuhan Penggugat dR dengan ini Tergugat dR berkewajiban memeberikannya
hingga anak mandiri adapun biaya kebutuhan terebut dalam setiap bulannya sebesar
Rp.30.000.000 (Tigapuluhjuta rupiah) ;
8. Bahwa sebagaimana (QS ath-Thalaaq [65]: 6)
“ Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati)
mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka
berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka
menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui
kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.”

Ketentuan ini pun sekaligus memastikan bahwa pembiayaan untuk pemenuhan kebutuhan
pokok anak yang terlahir dari pernikahan adalah kewajiban suami baik terjadi perceraian
maupun tidak ;

Bahwa dengan demikian biaya kebutuhan anak bernama ANAK 1 Lahir Jakarta 30
Agustus 2000, ANAK 2 Lahir Jakarta 15 oktober 2002danANAK 3Lahir Bandung 8
Februari 2009 hingga mandiri dalam setiap bulannya menjadi kewajiban Pemohon
dK/Tergugat dR ;
9. Bahwa Pemohonan Rekonvensi ini didasarkan pada bukti dan saksi yang dapat
dipertanggungjawabkan, karenanya dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun Tergugat
rekonvensi melakukan upaya hukum ;
10. Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan diatas dengan ini Penggugat dR
mohon dengan hormat kepada yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
perkara ini berkenan kiranya mengabulkan dalil-dalil terurai dalam jawaban pemohonan
ini dan selanjutnya memutuskan sebagai berikut;
Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan diatas dengan ini mohon dengan
hormat kepada yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini
berkenan kiranya mengabulkan dalil-dalil terurai dalam jawaban pemohonan ini dan
selanjutnya memutuskan sebagai berikut;

Dalam Eksepsi

1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Termohon untuk seluruhnya;


2. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak
dapat diterima/Niet Ontvankelijk Verklaard;
3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.
Dalam Konpensi :

1. Menolak pemohonan pemohon untuk seluruhnya dengan dalil yang diajukan Termohon;
2. Menolak Permohonan cerai/talaq pemohon ;
3. Menghukum Pemohon untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini ;
Dalam Rekonvensi :

Primer :

1. Mengabulkan gugatan rekonvensi untuk seluruhnya ;


2. Mengabulkan gugatan rekonvensi atas pemeliharaan anak (hadhanah) atas nama:
a. ANAK 1 Lahir Jakarta 30 Agustus 2000
b. ANAK 2 Lahir Jakarta 15 oktober 2002
c. ANAK 3 Lahir Bandung 8 Februari 2009
kepada Penggugat Rekonvensi;
3. Mengabulkan Biaya Mut’ah sebesar Rp. 300.000.000 (tigaraus Juta Rupiah) dan Iddah
sebagaimana Pasal 153 Kompilasi Hukum Islam sebesar 3 X Suci Rp.25.000.000 per bulan
sama dengan Rp. 125.000.000 (seratusduapuluh lima Juta Rupiah)yang harus dibayarkan
oleh tergugat rekonpensi kepada penggugat rekonpensi secara seketika dan keseluruhan
dari jumlah uang tersebut sekaligus Sebesar Rp.425.000.000 (empatratusduaPuluh Lima
Juta Rupiah);
4. Mengabulkan biaya kebutuhan anak atasnama:
a. ANAK 1 Lahir Jakarta 30 Agustus 2000
b. ANAK 2 Lahir Jakarta 15 oktober 2002
c. ANAK 3 Lahir Bandung 8 Februari 2009
setiap bulannya sebesar Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) ;

5. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar biaya perkara ini ;

Subsider

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berpendapat lain
Mohon Putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et Bono)

Menimbang, bahwa atas jawaban tersebut, Pemohon telah mengajukan, replik


Pemohon yang ditandatangani Kuasa Hukumnya tertanggal 21 Juli 2016, pada pokoknya :

Dalam Eksepsi

Menolak eksepsi Termohon ;

Dalam pokok perkara

Primer

1. Mengabulkan permohonan pemohon ;


2. Menolak jawaban Termohon;
3. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talaknya kepada Termohon ;
4. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum ;
Dalam Rekonvensi

1. Menolak gugatan seluruhnya ;


2. Tergugat tetap akan bertanggungjawab atas biaya pemeliharaan sesuai dengan
kemampuan ;
Menimbang, bahwa atas Replik tersebut, Termohon telah mengajukan, dupliknya yang
ditandatanganinya sendiri oleh Termohon tertanggal 28 Juli 2016, pada pokoknya tetap
sebagaimana dalam jawaban semula, untuk lengkapnya termuat dalam Berita Acara Sidang
perkara ini :

Menimbang, bahwa untuk membuktian dalil-dalinyal Pemohon telah mengajukan alat


bukti berupa :

I. Bukti Surat
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk PEMOHON, SE.
NIK.XXXXXXdikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bandung Provinsi Jawabarat yang telah
dicocokan dengan aslinya dan dibubuhi materai secukupnya, (bukti P.1) ;
2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 563/43/XII/1998 tanggal 29
Desember 1998 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Banjar
Pandeglang Jawa Barat yang telah dicocokan dengan aslinya dan dibubuhi materai
secukupnya, (bukti P.2) ;
3. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) PEMOHON, SE. dikeluarkan oleh
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Bandung Provinsi
Jawabarat yang telah dicocokan dengan aslinya ( belum tertanda tangan Kepala Dinas
ybs), namun telah dibubuhi materai secukupnya, (bukti P.3);
4. Fotokopi Setoran/ potongan angsuran BRI tertanggal 22/08/2016,
bermaterai 6000, ditandai P-4 ;
Bukti Saksi

Saksi I, SAKSI 1 lahir 1954, Agama Islam, sebagai Ibu Kandung Pemohon ;

Saksi II, SAKSI 2, lahir 1978, Agama Islam, sebagai Adik Kandung Pemohon ;

Menimbang bahwa kedua orang saksi tersebut dibawah sumpahnya telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi I, SAKSI 1, menerangkan :

- Bahwa saksi kenal kepada Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah Ibu kandung
Pemohon;
- Bahwa semula rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis dan
telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, akan tetapi sejak 5 (lima) tahun terakhir Pemohon
banyak mengeluh kepada saksi jika Termohon sudah tidak lagi/kurang memperhatikan
kewajibannya sebagai Ibu, kalau pagi tidak menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya ;
- Kalau keluarga datang berkunjung Termohon tampak kurang senang ;
- Kalau pertengkarannya saksi tidak mengetahui précis ;
- Bahwa waktu lebaran tahun 2015 saksi datang ditempat Pemohon dan Termohon masih
ada makan bersama ;
- Bahwa setelah dikonvirmasi kepada Pemohon ada perempuan yang dicemburui
Termohon, menurut Termohon katanya pacarnya Pemohon, namun setelah ditanya ke
Pemohon katanya sebagai Teman ;
- Bahwa memang pernah ada peristiwa pertengkaran hebat di tempat tinggalnya,
masalah perempuan itu, namun hari itu juga langsung dipertemukan mereka Pemohon
dan Termohon;
- Bahwa sikapnya Termohon tidak mau ;
- Bahwa karena masalah perempuan tersebut, Termohon suka ancam tentang nasib
Pemohon di tempat kerjanya;
- Bahwa sekarang Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal, Pemohon tinggal di
Kosan, dan Termohon masih tinggal di rumah dinas PT. XXXXXX(KAI), kurang lebih
sudah setahun terakhir mereka sering berselisih dan bertengkar;
- Bahwa Pemohon sebagai Manager PT. Kareta Api Indonesia Daerah Operasi Bandung ;
- Bahwa Saksi tidak tahu persis penghasilan Pemohon ;
- Bahwa adapun biaya hidup mereka masih ditanggung 100% masih lancar ;
- Bahwa saksi selaku Ibu Pemohon sering menasehati Pemohon ;
- Bahwa melihat kondisi rumahtangga mereka sudah tidak sehat seperti tersebut, menurut
Saksi lebih baik berpisah saja;
- Bahwa saksi sudah tidak sanggup lagi untuk menyattukan mereka ;
Saksi II, SAKSI 2, menerangkan :

- Bahwa saksi kenal kepada Termohon, karena saksi adalah adik kandung Pemohon;

- Bahwa selama ini mereka tinggal di rumah dinas PT. XXXXXXBandung ;


- Bahwa semula rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis dan
telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, akan tetapi sejak kurang lebih sathun terakhir
mereka sering berselisih dan bertengkar;
- Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut karena Termohon menduga/
menuduh Pemohon ada perselingkuhan dengan perempuan lain ;
- Bahwa saksi melihat pernah ada kejadian pada waktu di Jakarta, mereka tampak
bertengkar. Masalahnya ada ucapan keluar dari mulut Termohon yang kurang baik, ia
menyebut istilah sebutan bagi wanita jalanan (menyebut kata Ublag), karena plat mobil
mereka kebetulan bertuliskan UB ;
- Bahwa sebutan tersebut ditujukan kepada hubungan Pemohon dengan perempuan
yang dicurigai Termohon ;
- Bahwa hal lain yang saksi bisa lihat dari sikap Termohon adalah cukup dominan dalam
menentukan/memutuskan. Jika Pemohon bilang A, tapi Termohon maunya B, maka
Pemohon harus ikut kata Termohon, yaitu B ;
- Bahwa Termohon juga kurang respon terhadap keluarga Pemohon ;
- Bahwa pernah Termohon datang di Jawa dan selama di jawa Pemohon lebih banyak
minta tolong kepada saksi ketimbang kepada Termohon dalam minta bantuan/minta
tolong. Lebih dekat kepada Saksi dari pada ke Termohon ;
- Bahwa menurut saksi urusan mereka terserah kepada Pemohon dan Termohon ;
Menimbang bahwa atas keterangan dua orang saksi tersebut, Pemohon
membenarkannya ada pertengkaran hebat di Purwekerto pada waktu Termohon datang
menemui Pemohon, masalahnya dengan perempuan yang dicurigai Termohon itu. Dan
Termohon memang sengaja datang tidak memberitahukan kepada Pemohon, untuk
meyakinkan bahwa Pemohon memang ada perempuan selingkuhannya, dan ternyata
menemukan barang bukti pakaian yang habis di Laudry, nanti akan diperlihatkan. Dan
Termohon tidak bermaksud mengada-ada, hanya untuk meyakinkan ucapan Termohon dalam
jawaban, dan Termohon masih berharap Pemohon merubah sikapnya dan membicarakannya
lagi dengan Termohon ;

Menimbang, bahwa untuk membuktian dalil-dalinya, Termohon telah pula mengajukan


alat bukti berupa :

Bukti Surat

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk An.


TERMOHONNIK.XXXXXXXXXX dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bandung Provinsi
Jawa Barat yang telah dicocokan dengan aslinya dan dibubuhi materai secukupnya,
(bukti T.1) ;
2. Foto/Gambar yang memuat gambar Pemohon dan teman
perempuan nama XXXXXX, yang dicurigai Termohon sebagai teman selingkuhan
Pemohon sebanyak 18 gambar, ditandai bukti P-2, sebagai lampiran;
3. Prin out, memuat beberapa gambar perempuan tersebut dan
percakapan Termohon dengan adik Pemohon, sebanyak 30 halan, ditandai Bukti P-3,
sebagai lampiran ;
4. Slip Gaji Pemohon terakhir bulan Juli 2016, ditandai bukti T-4 ;
5. Nota Laundry Nomor :12074 dan nomor 12024, masing-masing
tanggal 14/12/2015 dan tanggal 5/1/2016, ditandai bukti T-5 ;
6. Percakapan Ibu Pemohon degan perempuan XXXXXX (teman
selingkuhannya Pemohon), sebanyak 1 halaman ;
7. Percakapan antara Vieco lan dengan Termohon, sebanyak 8
halaman, ditandai bukti T-7 ;
8. Foto /gambar XXXXXX menggunakan baju T-sert yang ditemukan
di mobil tanggal 29/01/2016 (baju dimaksud diperlihatkan di depan sidang kepada Majelis,
dan diakui oleh Pemohon benar adannya); ditandai bukti P-8 ;
9. Print out percakapan Ibu Pemohon dengan Termohon, sebanyak
7 lembar, ditandai bukti P-9 dan P-10 ;
Menimbang, bahwa selain bukti tersebut, Termohon telah pula menghadirkan seorang
saksi sebagai keluarga ke persidangan, yaitu;

KAKAK TERMOHON, lahir 1969, Agama Islam, sebagai Kakak Kandung Termohon ;

Saksi tersebut dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya
sebagai berikut :

Saksi I Termohon, menerangkan :

- Bahwa saksi kenal kepada Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah adik kandung
Termohon ;
- Bahwa semula rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis dan
telah dikarunia 3 (tiga ) orang anak, mereka tinggal di Rumah Dinas PT. XXXXXXdi
Bandung ;
- Bahwa saksi tidak banyak tahu masalahnya, hanya tiba-tiba pada tanggal 29 Januari
2016, anak-anak Pemohon telepon ke saksi dari Jawa (Purwekerto) ingin ditemui di
Purwokerto untuk menemui ayahnya;
- Saksi datang dengan Termohon di Purwokerto (di MESS), ternyata sampai di tempat
terjadi pertengkaran hebat antara Pemohon dan Termohon. Ternyata Termohon
mendapati di dalam mobil Pemohon pakaian dalam dan rok perempuan yang selama ini
yang dicurigai perempuan selingkuhannya;
- Bahwa setelah itu sudah terjadi musyawarah keluarga dan sikap Pemohon bagus,
terima saran keluarga, namun tidak lama kemudian, 3 (tiga) bulan, malah ada panggilan
sidang dari Pengadilan Agama Bandung ;
- Bahwa menurut saksi masih perlu dibicarakan lagi dengan pihak Pemohon dan saksi
siap/ bersedia jadi penengah dalam masalah Pemohon dan Termohon;
- Bahwa ternyata setelah diberi waktu oleh Pengadilan untuk memediasi kembali, Saksi
datang di kantor Pemohon tanggal 1 September 2016, saksi lihat pak Buntar (pihak
Pemohon) welcome, bercerita dengan saksi baik-baik, hanya terdiam dan mengatakan
Pemohon Trauma dengan kejadian di Purwekerto tempo lalu (29/01/2016);
Menimbang bahwa atas keterangan saksi tersebut, Pemohon menerima dan Termohon
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan akibat perceraian, Pemohon telah menyanggupi


bahwa Pemohon tetap akan bertanggungjawab masalah nafkah anak-anak sesuai
kesanggupan yaitu memberikan sebesar Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah) setiap bulan hingga
dewasa, dan untuk mut’ah dan IddahTermohon sebesar Rp.8.000.000.- (delapan juta) sesuai
dengan kemampuan ;

Menimbang bahwa terhadap kesanggupan Pemohon tersebut Termohon menyatakan


menolaknya dan tetap pada gugatan semula sebaimana dalam jawaban dan dupliknya;

Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon masing-masing telah mengajukan


kesimpulan yang pada pokoknya Pemohon tetap pada permohonan semula dan Termohon
tetap pada jawaban dan gugatannya semula, untuk lengkapnya sebagaimana telah dicatat dan
termuat dalam berita acara sidan;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala yang dicatat dalam
berita acara sidang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini ;

PERTIMBANGAN HUKUM

Dalam Eksepsi
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, terlebih dahulu majelis
menilai dan menanggapi eksepsi Termohon yang pokoknya gugatan/permohonan Pemohon
error in persona dan obscure libel, akan tetapi berdasarkan penilaian majelis sesungguhnya
jawaban Termohon dalam eksepsi telah menanggapi secara materil mengenai pokok perkara,
bukan menyoroti terkait kewenangan mengadili ;

Menimbang, berdasarkan pengakuan Pemohon dan bukti KTP dan telah dikonvirkamasi
kepada pihak Termohon ternyata para pihak adalah orang yang dimaksud dan mengenai nama
orang tua, tanggal pernikahan dan jumlah anak serta umur para pihak dan lain-lain mengenai
kekeliruan juga sudah mendapat pembetulan sebagaimana tersebut, maka eksepsi Termohon
tidak cukup alasan dan karenanya harus dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa perkara ini mengenai permohonan cerai talak yang diajukan oleh
pihak-pihak yang beragama Islam dan diajukan pula ke Pengadilan Agama tempat tinggal
Termohon sebagaimana bukti P.1 (Kutipan Akta Nikah) dan bukti P.2 (KTP), oleh karenanya
berdasarkan Pasal 49 (a) dan Pasal 66 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan
Undang-Undang No. 50 Tahun 2009, Pengadilan Agama Bandung berwenang memeriksa dan
mengadili perkara a quo;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 130 HIR jo pasal 82 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dengan Undang-Undang nomor 3
Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah berusaha
semaksimal mungkin mengupayakan perdamaian, agar kedua belah pihak berperkara bisa
hidup rukun kembali membina rumah tangga dan sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung
RI Nomor 1 Tahun 2008, Majelis hakim sesuai kesepakatan kedua belah pihak berperkara telah
menunjuk yaitu yaitu Drs.H. Syamsul Bahri, SH.MH., akan tetapi berdasarkan Laporan Tertulis
Mediator dan Pernyataan yang ditandatangani oleh Mediator, Pemohon dan Termohon,
ternyata mediasi telah gagal atau tidak berhasil sehingga karenanya ketentuan pasal 130 HIR
serta Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 7 ayat (1) Perma 1 Tahun 2016 dipandang telah terpenuhi;

Dalam Konvensi

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana


diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor : 563/43/XII/1998 tanggal 9
Desember 1998, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Banjar Pandeglang
Jawa Barat (bukti P.2), harus dinyatakan terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon
adalah suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti tersebut menurut Majelis Hakim telah memenuhi
maksud Pasal 2 (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 dan Pasal 1888 KUH Perdata,
sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan bukti yang mengikat dan sempurna;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas terbukti bahwa


Pemohon adalah suami sah Termohon. Dengan demikian Pemohon dan Termohon berkualitas
sebagai subjek hukum (legitima persona standi in judicio) dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa dalam persidangan Pemohon dan Termohon telah datang


menghadap secara pribadi, Majelis Hakim telah mendamaikan kedua belah pihak akan tetapi
tidak berhasil sehingga persyaratan yang ditetapkan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1974 jo. pasal 82 ayat (1) dan (2) serta pasal 69 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009 dipandang telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon telah diwajibkan menempuh mediasi


dengan Mediator yang terdaftar pada Pengadilan Agama Bandung, namun tidak berhasil damai;

Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim tidak berhasil mendamaikan pihak, baik
melalui mediasi, maupun yang dilakukan oleh Majelis Hakim sendiri dalam persidangan, maka
perkara ini harus diselesaikan melalui putusan pengadilan;

Menimbang, bahwa dalam jawabannya Termohon di samping menjawab dalil-dalil


permohonan Pemohon, Termohon juga telah mengajukan tuntutan balik atau rekonvensi
kepada Pemohon, oleh karenanya dalam pertimbangan selanjutnya Majelis Hakim akan
memilah menjadi dua bagian, yaitu Dalam Konvensi dan Dalam Rekonvensi ;

Menimbang, bahwa untuk memudahkan penyebutan para pihak dalam konvensi,


Pemohon dalam Konvensi selanjutnya disebut Pemohon dK dan Termohon dalam Konvensi
selanjutnya disebut Termohon dK;

Menimbang, bahwa inti permohonan Pemohon dK adalah permohonan ijin ikrar talak
dengan alasan sebagaimana tercantum dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah (PP)
No. 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam (KHI) yaitu: “antara suami dan
isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup
rukun lagi dalam rumah tangga”;

Menimbang, bahwa Termohon dK dalam jawabannya pada intinya menyatakan bahwa


Termohon menyadari akan kondisi rumahtangganya sudah tidak dapat diperahankan lagi,
namun alasan dan bantahannya sebagaimana dalam jawaban dan dupliknya tersebut diatas
pada pokoknya mengakui dalil permohonan Pemohon dK angka 1, 2, 3 dan 4 dan masih
keberatan cerai, dan Termohon menolak dalil permohonan Pemohon dK angka 5 terkait
alasan-alasan yang dikemukakannya, yaitu ; Dikatakan Termohon tidak bisa menuruti nasehat,
sering membangkan (bersikap/kata-kata kasar) terhadap Pemohon, tidak menghargai
Pemohon dan kurang memperhatikan dalam mengurus/melaksanakan kewajiban sebagai Ibu
rumahtangga sebagaimana mestinya ;

Menurut Termohon sebenarnya adalah Sikap Pemohon lah yang mulai berubah terhadap
Termohon sejak Juli tahun 2015, Pemohon menjalin hubungan lagi dengan perempuan lain
nama XXXXXX, dan yang sekarang dengan XXXXXX Pegawai Loket Stasiun Besar Kota
Bandung, meskipun Pemohon tidak mengakui, namun Termohon merasakan. Dan setelah
dikonvirmasi langsung dengan disaksikan oleh saudara laki-laki perempuan tersebut ternyata
benar adanya hubungan dengan Pemohon, dan mengenai hal ini oleh Pemohon sendiri tidak
secara tegas dibantahnya dalam repliknya. Dan sejak itu hubungan Pemohon dan Termohon
mulai tidak harmonis, sering bertengkar dan berselisih dan puncaknya terjadi sejak Pemohon
mutasi di Daerah Operasi 5 (Daop 5) Purwekerto, yaitu sejak Desember 2014. Dan pada
tanggal 29 Januari 2016 terjadi pertengkaran hebat saat Termohon mendatangi Pemohon di
Purwekerto, pertengkaran mana sampai melibatkan saudara Termohon, dan setelah itu terjadi
perpisahan tempat tinggal hingga sekarang ;

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil permohonannya Pemohon dK mengajukan


bukti surat, yaitu bukti P.1 sampai dengan bukti P.4,. Bukti-bukti mana telah diberi meterai
cukup, telah di-nazegelen oleh Kantor Pos dan telah cocok dengan aslinya oleh karena itu bukti
tersebut telah memenuhi maksud Pasal 2 (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 dan Pasal
1888 KUH Perdata, sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan bukti yang mengikat dan
sempurna;
Menimbang, bahwa untuk untuk meneguhkan dalil-dalil jawabannya Termohon dK
mengajukan bukti tertulis serta gambar/Foto, dan seorang saksi dari keluarga terkait kondisi
rumahtangganya saja ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tertulis yang diajukan tersebut, yaitu berupa
Foto dan pakaian yang diperlihatkan dimuka sidang, dihubungkan dengan permohonan
Pemohon dK, jawaban Termohon dK, replik Pemohon dK dan duplik Termohon dK, serta
keterangan para saksi, telah jelas bagi Hakim diakui secara diam oleh Pemohon sendiri yang
menjadi permasalahan pokok adanya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dK
dengan Termohon dK, penyebabnya adalah karena adanya sikap pemohon yang telah menjalin
hubungan dengan wanita lain nama XXXXXX tersebut ;

Menimbang, bahwa karena Pemohon telah jelas mengakui sendiri alasan penyebab
adanya perselisihan rumahtangganya dengan Termohon, pengakuan mana telah disebutkan
diatas, maka sesuai ketentuan pasal 174 HIR, cukup menjadi bukti untuk memberatkan orang
yang mengaku itu, baik yang diucapkannya sendiri, maupun dengan pertolongan orang lain,
yang istimewa dikuasakan untuk itu ;

Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian yang didalilkan oleh Pemohon dK
adalah adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus atau Pasal 19 huruf f PP No.
9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) KHI, maka untuk memenuhi ketentuan Pasal 22 ayat (2) PP
No. 9 Tahun 1975, Majelis Hakim telah memerintahkan Pemohon dK dan Termohon dK untuk
menghadirkan pihak keluarga atau orang dekat dari Pemohon dK dan Termohon dK untuk
didengar keterangannya;

Menimbang, bahwa masing-masing pihak telah menghadirkan keluarganya/orang dekat,


yaitu Pemohon dK menghadirkan nama: Saksi I, SAKSI 1 lahir 1954, Agama Islam, sebagai
Ibu Kandung Pemohon dan Saksi II, SAKSI 2, lahir 1978, Agama Islam, sebagai Adik Kandung
Pemohon, keduanya beragama Islam. Sedangkan dari pihak Termohon dK menghadirkan
nama KAKAK TERMOHON, lahir 1969, Agama Islam, sebagai Kakak Kandung Termohon ;

Mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai halangan sebagai saksi, mereka telah
menghadap di muka sidang, telah disumpah secara agama Islam dan telah memberikan
keterangan di depan sidang tentang apa yang mereka lihat, dengar dan saksikan, hal ini telah
sesuai ketentuan yang diatur dalam Pasal 145 ayat (2) HIR ;
Menimbang, bahwa ke 3 (tiga) orang saksi yang dihadirkan Pemohon dK/Termohon dK
pada intinya menerangkan bahwa :

- Saksi sudah beberapa kali menasihati Pemohon agar rumah tangganya


bisa dipertahankan terus, tetapi tidak berhasil;
- Saksi sudah tidak sangup lagi merukunkan karena Pemohon tidak
menghendaki hidup bersama lagi dengan Termohon, telah berpisah dan tidak lagi
saling melayani satu sama lain sebagai layaknya suami isteri selama kurang lebih
15 (lima belas) bulan hingga saat ini ;
- Bahwa bahkan menurut keterangan keluarga Termohon yakni KAKAK
TERMOHON (saudara kandung Termohon), waktu diajak bicara dengannya tanggal
1 September 2016, mengatakan Pemohon merasa Trauma atas peristiwa yang
terjadi di Purwekerto tanggal 29 Januari 2016 lalu ;
- Bahwa Pemohon tetap memilih untuk berpisah dengan Termohon karena
sudah tidak nyaman hidup bersama dengan Termohon ;
- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak lagi melaksanakan hak dan
kewajiban layaknya suami isteri, namun secara lahir masih tetap ada melaksanakan
kewajibannya untuk anak-anaknya ;
- Bahwa keluarga sudah cukup memberikan pandangan dan nasehat dan
sudah tidak mampu lagi menyatukan Pemohon dan Termohon ;
Menimbang, bahwa isi lengkap dari keterangan para saksi baik dari Pemohon dK
maupun Termohon dK, telah tercantum dalam berita acara sidang;

Menimbang, bahwa terkait dengan dalil permohonan Pemohon dK angka 1 telah diakui
oleh Termohon dK dan telah diperkuat oleh bukti surat dan saksi sehingga dengan demikian
menurut Majelis Hakim dalil permohonan Pemohon dK angka 1 telah terbukti bahwa Pemohon
dK dan Termohon dK adalah suami isteri sah serta pertimbangan atas hal yang sama telah pula
disampaikan pula oleh Majelis Hakim dalam pertimbangan mengenai legal standing Pemohon
dan Termohon dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa terkait dengan dalil permohonan Pemohon dK angka 2, diakui oleh
Termohon dK, dalil mana diperkuat pula oleh keterangan saksi-saksi sehingga dengan
demikian dalil permohonan Pemohon dK angka 2 tersebut telah terbukti;
Menimbang, bahwa terkait dengan dalil permohonan Pemohon dK angka 3 telah diakui
oleh Termohon dan diperkuat keterangan para saksi, sehingga dengan demikian telah terbukti
bahwa dari perkawinan Pemohon dK dan Termohon dK telah dikaruniai tiga orang anak
sebagaimana tersebut diatas;

Menimbang, bahwa terkait dengan dalil permohonan Pemohon dK angka 4 terkait


dengan adanya perselisihan dan pertengkaran, Termohon dK membenarkan adanya
pertengkaran dan perselisihannya namun penyebabnya bukan karena Termohon tidak taat
atau membangkang kepada Pemohon, atau tidak melaksanakan kewajiban Termohon selaku
Iburumah tangga yang sebenarnya adalah “adanya perubahan sikap dari Pemohon sendiri
yang telah menjalin hubungan dengan perempuan lain atau adanya Wanita Idaman Lain nama
XXXXXX Triyani, pegawai loket di Stasiun Kereta Api, menurut pengakuannya kepada
Termohon pada saat dikonfirmasi langsung dan disaksikan oleh saudaranya perempuan
tersebut dan Pemohon sendiri ada ditempat waktu itu ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut sesungguhnya keadaan rumah tangga


Pemohon dan Termohon sebagaimana digambarkan diatas adalah sebagai akibat dari sikapnya
Pemohon sendiri yang membuat kondisi rumahtangganya menjadi tidak harmonis, padahal
sebenarnya menurut Termohon, meskipun demikian adanya pihak ketiga, Termohon sendiri
masih keberatan bercerai, menerima keadaan tersebut dan masih ingin tetap mempertahankan
keutuhan rumahtangganya dengan Pemohon, namun karena Pemohon tetap mau
menceraikannya akhirnya Termohon pasrah menerima keadaan dan sikap Pemohon;

Menimbang, bahwa Menurut Majelis sikap Termohon tersebut telah menujukan sikap
perhatian kepada Pemohon dan keluarga karena Termohon masih ingin mempertahankan
ikatan nikah, namun dari fakta yang lain Termohon bersikap yang membuat Pemohon
merasaTrauma atas peristiwa yang terjadi di Purwokerto tanggal 29 Januari 2016, adalah fakta
hukum yang tidak bisa dibantah bahwa Termohon juga tidak dapat mengendalikan diri dan
tindakannya, ucapannya yang menyebabkan Pemohon merasa trauma karenanya sehingga
terjadi perpisahan tempat tinggal karena Pemohon sudah tidak merasa nyaman lagi hidup
bersama dengan Termohon, Pemohon merasa sudah tidak dihargai lagi oleh Termohon ;

Menimbang, bahwa hal tersebut menurut Majelis Hakim sikap Termohon tidak feer, tidak
adil dalam menghargai sikap Pemohon, bahkan bisa memicu konplik yang lebih jauh lagi,
sehingga untuk tidak menimbulkan hal-hal yang lebih mudlarat lagi kondisi seperti ini harus
segara diakhiri dengan mempertimbangkan kondisi riil rumahtangganya dengan tidak
mempermaslahkan siapa dan apa yang mejadi penyebab dalam perselisihan dan pertengkaran
yang akhirnya berspisah selama kurang lebih 15 (lima belas )bulan ;

Menimbang, bahwa terkait dengan dalil permohonan Pemohon angka 6,7 dan 8,
dihubugkan dengan keterangan para saksi dari Termohon dan saksi dari Pemohon ternyata
telah terbukti bahwa Pemohon tetap tidak menghendaki bersatu lagi hidup bersama dengan
Termohon sebagai suami isteri, adalah fakta hukum yang tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi
rumahtangga Pemohon dan Termohon benar-benar telah pecah yang sulit untuk dipersatukan
kembali, dengan demikian apa yang ditentukan pada pada pasal 39 ayat (1) dan( 2) Undang-
undang Nomor 1 Tahun 1974, jo. Pasal 19 huruf (f) PP No. 9 Tahun 1975 jis. Pasal 116 Huruf
(f) Kompilasi Hukum Islam, telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa atas keadaan rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK


tersebut sudah diupayakan oleh para saksi untuk didamaikan, namun tidak berhasil dan para
saksi menyatakan tidak sanggup lagi merukunkan Pemohon dan Termohon ;

Menimbang, bahwa dalam melihat kondisi rumah tangga Pemohon dK dengan


Termohon dK, Majelis Hakim berpadangan bahwa dalam perkara perceraian tidak ada istilah
kalah-menang, serta mencari siapa yang paling bersalah yang menyebabkan
ketidakharmonisan rumah tangga, namun yang terpenting bagi Majelis adalah melakukan
penilaian tentang kondisi senyatanya dalam rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK,
dengan mencoba mencari jawaban atas pertanyaan apakah dalam rumah tangga Pemohon dK
dan Termohon dK sering terjadi perselisihan dan pertengkaran? Apakah kondisi rumah tangga
Pemohon dK dan Termohon dK sudah termasuk kategori pecah atau belum ? Dan apakah pula
rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK masih bisa dipertahankan atau tidak. Dan, hal-
hal inilah yang akan menjadi fokus Majelis Hakim dalam pertimbangan-pertimbangan
selanjutnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil permohonan Pemohon dK, jawaban


Termohon dK, replik Pemohon dK, duplik Termohon dK, dan bukti-bukti yang diajukan, Majelis
Hakim telah menemukan fakta kejadian sebagai berikut :

1. Rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK semula sempat rukun di awal pernikahannya
hingga memperoleh tiga orang anak sebagaimana tersebut diatas, dan saat ini anak tersebut
dalam asuhan Termohon ;
2. Rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK sejak Juli tahun 2015 sering bertengkar dan
puncaknya sejak 15 (lima belas) bulan terakhir, sudah berpisah rumah sebagai akibat
adanya pihak ketiga (Wanita Idaman Lain) yang menyebabkan adanya perselisihan dan
pertengkaran, pengakuan mana Pemohon telah mempunyai wanita idaman lain dan sejak itu
masing-masing sudah tidak lagi melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai suami isteri ;

3. Pemohon sampai tahap kesimpulan menyatakan tetap ingin bercerai dengan Termohon,
sementara Termohon telah menyadari akan kondisi rumahtangganya sudah sulit untuk
dipertahankan dan disatukan kembali karenanya ia pasrah menerima kenyataan sikap
Pemohon ;

4. Keluarga sudah cukup memberikan nasehat dan saran namun kembali kepada sikap para
pihak untuk memutuskan apakah tetap dipertahankan atau putus secara baik-baik ;

Menimbang, bahwa berdasar fakta kejadian di atas, Majelis Hakim dapat menemukan
fakta hukum dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa dalam rumah tangga seharusnya terbangun sikap saling cinta-
mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir-bathin yang satu kepada
yang lain sebagaimana dikehendaki Pasal 33 UU No. 1 Tahun 1974 jo Pasal 77 ayat (2) KHI,
sementara dalam rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK suasana ini sudah sulit
terbangun karena sikap Pemohon dK yang selalu menyatakan tetap ingin bercerai dengan
Termohon dK ;

Menimbang, bahwa dengan keadaan rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK


seperti itu maka keharusan adanya saling pikul kewajiban untuk membina rumah tangga yang
sakinah, mawaddah dan rahmat, sebagaimana dikehendaki Pasal 77 ayat (1) Kompilasi Hukum
Islam sudah agak sulit untuk bisa diwujudkan dalam rumah tangga Pemohon dK dan Termohon
;

Menimbang, bahwa suatu rumah tangga akan bisa berlangsung dengan baik apabila
dikehendaki oleh kedua belah pihak suami-isteri, sementara dalam rumah tangga Pemohon
dengan Termohon kehendak bersama itu sudah tidak ada, karena sikap Pemohon yang tetap
ingin menceraikan Termohon. Dengan sikap yang seperti itu jelas apabila rumah tangga
Pemohon dan Termohon tetap dipertahankan maka tujuan pernikahan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974, yakni: “… ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” atau tujuan pernikahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yakni: “… untuk mewujudkan
kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah”, sudah tidak mungkin dapat
diwujudkan dalam rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK;

Menimbang, bahwa Pemohon dK dan Termohon dK faktanya sudah pisah tempat


tinggal selama kurang lebih 15 (lima belas) bulan, Pemohon memilih keluar rumah Dinas dan
tinggal di Kost, anak-anak dan Termohon tetap menunggu dan tinggal di rumah Dinas, tempat
kediaman bersama. Keluarga sudah cukup berupaya menyatukan mereka namun Pemohon
tetap tidak mau bersatu rukun lagi. Dengan kondisi seperti ini menurut Majelis Hakim
menandakan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis dan sulit
untuk dipersatukan kembali ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam setiap persidangan telah berusaha


mendamaikan Pemohon dan Termohon agar rukun kembali membina rumah tangga dan
upaya tersebut telah dilakukan juga melalui mediator, bahkan pihak keluarga kedua belah pihak
pun telah berusaha merukunkan, akan tetapi upaya perdamaian tersebut tidak berhasil karena
sikap Pemohon yang sudah tidak mau membina rumah tangga dengan Termohon ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim sangat menghargai sikap dan keinginan Termohon
yang tetap ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Pemohon, akan tetapi keinginan
Termohon tersebut sudah sangat sulit diwujudkan karena sikap Pemohon sendiri yang sudah
tidak mau hidup bersama lagi dengan Termohon. Dan justru apabila kondisi seperti ini tetap
dipertahankan dalam arti didiamkan berlarut akan menimbulkan kemadaratan baik bagi
Termohon ataupun bagi Pemohon, padahal berdasarkan pemahaman Majelis Hakim dari
hadits nabi : ‫رار‬QQ‫رر وال ض‬QQ‫ ال ض‬dalam hidup ini tidak boleh ada kemadaratan dan tidak boleh
membuat kemadaratan bagi diri, keluarga dan orang lain;

Menimbang, bahwa berdasarkan teori maslahat, mempertahan suatu rumah tangga


suami-isteri adalah suatu kemaslahatan, akan tetapi manakala dalam rumah tangga itu sering
berselisih bagaimanapun kualifikasi perselisihannya, salah satu pihak sudah tidak mencintai
pihak lainnya dan sudah tidak mau lagi melanjutkan membina rumah tangga, jelas apabila
rumah tangga itu tetap dipertahankan akan sia-sia dan akan menimbulkan “madarat baru” bagi
kedua belah pihak suami-isteri karena dengan kondisi rumah tangga seperti itu kecil
kemungkinan rumah tangga akan dapat dibina dengan sakinah, mawaddah dan rahmah,
karenanya sesuai pemahaman Majelis Hakim dari kaidah fiqih ‫الح‬QQ‫دم على جلب المص‬QQ‫د مق‬QQ‫ع المفاس‬QQ‫ دف‬,
bahwa menghindari suatu kemadaratan harus lebih dikedepankan dan diutamakan dari pada
meraih suatu kemaslahatan;

Menimbang, bahwa menurut ajaran luhur agama Islam yang Majelis Hakim pahami
dari beberapa ayat al-Quran atau hadits antara lain dari Surat Al-Baqarah ayat 229, sedapat
mungkin ikatan pernikahan yang suci itu dapat dipertahankan dan dibina secara makruf (baik),
akan tetapi manakala ikatan pernikahan yang suci itu mau dilepaskan melalui perceraian
hendaklah dilakukan secara baik (‫ ) أو تسريح بأحسان‬dalam arti jangan sampai akibat dari pelepasan
ikatan pernikahan tersebut memutuskan sillaturrahmi antara Pemohon dK dengan Termohon
dK dan dengan keluarga masing-masing;

Menimbang, bahwa atas dasar fakta hukum di atas, Majelis Hakim dalam
permusyawaratannya berkesimpulan bahwa dalam rumah tangga Pemohon dK dan Termohon
dK telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus tanpa perlu membahas lebih
lanjut apa dan siapa yang menjadi penyebab timbulnya perselisihan dan pertengkaran tersebut
(vide: Putusan Mahkamah Agung RI No. 38 K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991 dan No. 90
K/AG/1993 tanggal 24 Juni 1994), sehingga dengan demikian menurut Majelis Hakim rumah
tangga Pemohon dK dan Termohon dK sudah dapat dikategorikan telah “PECAH” (broken
marriage) yang sulit untuk dipersatukan kembali, dan perceraian adalah solusi terbaik untuk
mengakhiri rumah tangga Pemohon dK dan Termohon dK;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, harus


dinyatakan bahwa permohonan cerai talak yang diajukan Pemohon dK telah memenuhi alasan
perceraian yang diatur dalam pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jis pasal 19 huruf
(f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam,
oleh karenanya permohonan Pemohon dK tersebut dapat dikabulkan dengan memberi izin
kepada Pemohon dK untuk mengucapkan ikrar talak 1 (satu) raj’i terhadap Termohon dK di
hadapan sidang Pengadilan Agama Bandung;

Dalam Rekonvensi

Menimbang, bahwa untuk memudahkan penyebutan identitas para pihak dalam


rekonvensi, yang semula Termohon dalam Konvensi menjadi Penggugat, sedangkan Pemohon
dalam Konvensi selanjutnya cukup disebut menjadi Tergugat ;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya telah mengajukan tuntutan sebagai


berikut:
1. Menghukum Tergugat membayar biaya hadlonah untuk 3 (tiga) orang anaknya sejumlah
Rp.30.000.000.-(tiga puluh juta rupiah) setiap bulannya;
2. Menghukum Tergugat memberikan mut’ah kepada Penggugat sejumlah Rp.300.00.000,-
(tiga ratus juta rupiah );
3. Menghukum Tergugat membayar nafkah selama Termohon iddah 3 kali suci, sejumlah
Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) perbulan x 3 bulan, Total jumlah =
Rp.75.000.000.- Tujuh puluh lima juta rupiah);
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat dR tersebut, Tergugat dR melalui repliknya
telah menyampaikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menolak membayar nafkah yang totalnya sebesar tersebut diatas karena sudah tidak wajar
dan keterlaluan ;
2. Tergugat dR hanya mampu dan bersedia memberikan kepada Penggugat biaya, berupa :
1. biaya hadlonah anak 3 orang sejumlah Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah) perbulan hingga

anak-aak dewasa ;

2. nafkah iddah selama 3 bulan dan mut’ah untuk Penggugat sejumlah Rp.8.000.000.-

(delapan juta rupiah);

Menimbang, bahwa atas replik tersebut, Penggugat dR telah menyampaikan duplik


secara tertulis yang intinya tetap dengan dalil-dalil jawabannya dan gugatannya;

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut, Penggugat dR mengajukan bukti tertulis


tentang Penghasilan Tergugat (bukti T-4), dan saksi Penggugat yang telah dipertimbangkan
oleh Majelis Hakim dalam pertimbangan Konvensi yang ada relevansinya dalam gugatan
rekonvensi ini harus dianggap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan akan
dipertimbangkan pula dalam gugatan rekonvensi sebagaimana tersebut dibawah;

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil keberatannya terhadap gugatan


rekonvensi, Tergugat dR telah mengajukan bukti Potongan Penghasilan, yaitu bukti P-4,
sebagai bukti potongan penghasilan Tergugat, bukti mana menurut penilaian Majelis Hakim
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam Rekonvensi ini. Demikian juga keterangan saksi
dalam Konvensi yang ada relevansinya dengan gugatan rekonvensi ini harus dianggap
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan akan dipertimbangkan pula dalam gugatan
rekonvensi ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas, selanjutnya untuk
menjawab apakah Penggugat berhak atau tidaknya atas nafkah Iddah dan Mut’ah, akan
dipertimbangkan sebagai berikut :

Tentang Nafkah Iddah dan Mut’ah

Ad. Tentang Iddah

Menimbang, bahwa meskipun saat sekarang Penggugat dan Tergugat sedang berpisah
rumah, namun perpisahannya bukan atas dasar kehendak semata dari Penggugat, tapi
Tergugat sendiri yang sudah keluar rumah dan Penggugat tetap dalam rumah, hal ini
membuktikan bahwa sikapnya Penggugat yang tetap masih menerima/ berharap kehadiran
Tergugat. Dan seorang isteri yang ditalak harus menunggu masa iddah, tidak boleh menikah
dengan orang lain selama masa iddah tersebut, maka sebagai konsekuensi dari ketentuan
pasal 11 UU No.1 Tahun 1974 jo. pasal 39 ayat (1) huruf b) jis. Pasal149 huruf a) dan b)
Kompilasi Hukum Islam, Penggugat tetap memperoleh haknya sebagaimana ketentuan pasal
tersebut yang besarnya tetap mengacu pada penghasilan Tergugat (bukti T-4) pertimbangan
diatas dan akan ditetapkan sebagaimana amar tersebut dibawah ;

Menimbang, bahwa Tergugat sebagai Manejer PT. KAI Daop Bandung yang
pendapatannya sebagaimana bukti T-4, yaitu sejumlah Rp.15.931.018.- (lima belas juta
sembilan ratus tiga puluh satu ribu delapan belas rupiah). Hal ini menunjukkan bahwa secara
financial ia mampu memberikan kebutuhan pokok yang wajar sesuai kepatutan, dan standarnya
adalah bukti T-4 tersebut yang tetap dijadikan dasar petimbangan, maka hal tersebut menurut
Majelis adalah dalam batas cukup, sehingga untuk beban nafkah Iddah wajib dibebankan
kepada Tergugat selama 3 bulan setelah dijatuhkannya Talak ;

Menimbang, bahwa penghasilan Tergugat sebesar seperti tersebut jika dihubungkan


dengan gugatan Penggugat sebesar Rp.75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah) sebagai
nafkah iddah selama 3 (tiga) bulan, menurut Majelis, Penggugat tidak realistis menuntut
sebesar tersebut, karena Tergugat masih ada beban lain yang harus dipikul oleh Tergugat,
antara lain potongan mobil Rp.5.051.000/bulan hingga bulan Januari 2017 dan potongan
lainnya di Kantor sejumlah Rp.3.629.644, sebagaimana bukti ( T-4 dan bukti P-4, page 1-2) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti dan pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis
dapat menetapakan beban nafkah iddah kepada Tergugat setiap bulannya sebesar
Rp.2.000.000.- (dua juta rupiah). Jumlah tersebut atas dasar jumlah penghasilan Tergugat
Rp.15.931.018 dibagi 3 : 30 hari=Rp.177.011/perhari, sehingga jika digenapkan menjadi
Rp.200.000/hari, maka total nafkah iddah yang patut dibebankan kepada Tergugat adalah 3
bulan (90 hari) x Rp.200.000.- = Rp.18.000.000.(delapan belas juta rupiah);

Ad.Mut’ah

Menimbang, bahwa oleh karena telah ternyata antara Penggugat dR dan Tergugat dR
ba’da al-dukhul, dalam arti antara Penggugat dR dengan Tergugat dR telah menjalin hubungan
sebagai suami isteri, maka sesuai ketentuan Pasal 149 huruf a, Pasal 158 dan Pasal 160
Kompilasi Hukum Islam serta Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 184
K/AG/1995 tanggal 30 September 1996 dan Nomor 299 K/AG/2003 tanggal 23 Desember
2004, bekas suami (dalam hal ini Tergugat dR) berkewajiban memberikan mut’ah yang layak
kepada bekas isteri (dalam hal ini Penggugat dR) pada saat atau sebelum ikrar talak dijatuhkan
yang nilai/jumlahnya sebagaimana akan disebutkan di bawah ;

Menimbang, bahwa terkait gugatan mut’ah yang diajukan Penggugat dR (posita angka
3 (jawaban/rekonvensi) yaitu sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), ternyata oleh
Tergugat dR dalam repliknya secara tegas menolaknya namun dalam kesimpulan ia bersedia
memberikan mut’ah sebesar Rp.4.000.000.-(empat juta rupiah);

Menimbang, bahwa terkait gugatan mut’ah tersebut, Majelis Hakim akan


mempertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pemahaman Majelis Hakim dari Al-Qur’an Surat Al-
Baqarah ayat 241 :‫ا على المتقين‬QQ‫المعروف حق‬QQ‫اع ب‬QQ‫( وللمطلقت مت‬Dan bagi perempuan-perempuan yang
diceraikan hendaklah diberi mut’ah menurut cara yang patut, sebagai suatu kewajiban bagi
orang yang bertaqwa), mut’ah adalah pemberian yang menyenangkan dari mantan suami
kepada mantan isterinya sebagai imbalan atas perceraian serta hiburan atas kesedihan akibat
talak yang dialami mantan isteri, karenanya menurut Majelis Hakim pemberian mut’ah yang
hanya sekali seumur hidup kepada seorang wanita yang telah mendampingi Pemohon dalam
suka dan duka selama kurang lebih 18 tahun hidup bersama sampai keadaannya Pemohon
seperti sekarang, adalah wajar dan merupakan suatu kebajikan dan simbol harga diri bagi
seorang suami apabila ia mampu memberikan mut’ah yang layak dan pantas kepada seorang
isteri yang akan diceraikannya;

Menimbang, bahwa sesuai bukti T-4 (bukti dK) dan bukti tersebut menjadi bukti
Penggugat dR, Tergugat dR bekerja di PT. XXXXXX(KAI) sebagai Manejer dengan
penghasilan sejumlah Rp.15.931.000/ bulan, sesuai bukti T-4; Dengan mempertimbangkan
pengeluaran Kantor (bukti T-4) sejumlah Rp.3.629.644.- dan potongan lainnya, seperti
angsuran Mobil di BRI (bukti P- 4) sejumlah Rp. 5.051.000,- sampai dengan Januari 2017,
diluar biaya anak selama ini yang diberikan oleh Tergugat. Dengan memperhatikan usia
perkawinan antara Tergugat dR dengan Penggugat dR sudah berlangsung selama 18 (delapan)
tahun, menurut Majelis Hakim adalah wajar, pantas dan memenuhi rasa keadilan apabila
Tergugat dR dihukum menyerahkan mut’ah kepada Penggugat berupa uang sejumlah
Rp.2.500.000.- x 10=Rp.25.000.000- (dua puluh lima juta rupiah) yang harus diberikan sebelum
penjatuhan ikrar talak;

Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan di atas, tuntutan Penggugat dR tentang


Mut’ah patut untuk dikabulkan dengan jumlah sebagaimana telah dipertimbangkan di atas;

Tentang Nafkah Anak/ hadlonah

Menimbang, bahwa terkait dengan gugatan Penggugat dR Tergugat dR harus dihukum


memberikan nafkah sebesar Rp. 30 juta. Setiap bulannya untuk tiga orang anaknya, terhadap
hal ini Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa selama berlangsungnya perkawinan Penggugat dR dan Tergugat


dR telah dikaruniai tiga orang anak sebagaimana tersebut diatas yang selama ini masih lancar
ditanggung kebutuhannya oleh Tergugat, namun setelah terjadinya perceraian anak-anak
tersebut harus tetap terjamin kebutuhan dasarnya, maka sesuai ketentuan Pasal 2 huruf c)
Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, anak mempunyai hak untuk
hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, dan untuk terpenuhinya hak anak itu sudah
barang tentu diperlukan biaya yang harus dipenuhi oleh orang tuanya dalam hal ini Tergugatlah
yang berkewajiban untuk memenuhi kewajibannya ;

Menimbang, bahwa apabila terjadi perceraian, sesuai ketentuan Pasal 41 huruf b


Undang-Undang No. 1 Tahun 1974, Pasal 105 huruf c dan Pasal 149 huruf d Kompilasi Hukum
Islam, maka ayah adalah orang yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan
pendidikan yang diperlukan oleh anak sampai anak tersebut berusia 21 tahun atau dewasa, dan
bilamana ayah tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, Pengadilan dapat menentukan
bahwa ibu ikut bertanggung jawab untuk memikul biaya tersebut;
Menimbang, bahwa atas tuntutan Penggugat dR tersebut, Tergugat dR dalam repliknya
Tergugat telah menyanggupinya sebesar Rp.5.000.000,- (lima ratus ribu) setiap bulan untuk
tiga orang anak;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kedudukan dan penghasilan Tergugat dR


sebagaimana telah dipertimbangkan dalam pertimbangan diatas, menurut Majelis Hakim
tuntutan Penggugat dan kesanggupan Tergugat tidak realistis dan kurang memenuhi rasa
keadilan, oleh karenanya maka apabila setelah Tergugat dR menjatuhkan talak terhadap
Penggugat dR, berdasarkan bukti dan pertimbangan diatas, adalah wajar dan patut jika
Tergugat dR dihukum memberikan biaya hadlanah/nafkah sehari-hari untuk 3 (tiga) orang
anaknya perorang minimal sejumlahRp.2.000.000.- x 3 (tiga) orang anak = Rp.6.000.000,-
(enam juta rupiah) per bulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan, karena biaya kesehatan
dan pendidikan tetap ditanggung Tergugat dR dimulai sejak dijatuhkan ikrar talak sampai anak
tersebut dewasa atau mandiri ;

Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan di atas, tuntutan Penggugat dR mengenai


tuntutan biaya pendidikan dan kebutuhan hidup anak patut untuk dikabulkan dengan jumlah
sebagaimana telah dipertimbangkan di atas;

Menimbang, bahwa terhadap ketiga anak-anak Penggugat dan Tergugat yang saat ini
dalam pemeliharaan Penggugat ia tetap dalam pemeliharaannya kecuali ada alasan hukum
bahwa Penggugat tidak berhak lagi berdasarkan hukum untuk memeliharanya dengan tidak
mengurangi hak Tergugat selaku bapaknya untuk memberikan baik materil maupun non materil
(kasih sayangnya) dengan tidak dibatasi waktu dan keadaan sepanjang untuk kepentingan
anak samata ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989


tentang Peradilan Agama, sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, pengiriman salinan putusan ke Kantor
Urusan Agama merupakan kewajiban yang melekat pada Panitera Pengadilan Agama;

Menimbang, bahwa hal-hal lain yang tidak dipertimbangkan dalam putusan ini, harus
dinyatakan dikesampingkan ;

Dalam Konvensi dan Dalam Rekonvensi:


Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, berdasarkan
ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. pasal 90 Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009, maka biaya perkara yang timbul dalam perkara ini harus dibebankan kepada Pemohon
dK /Tergugat dR;

Mengingat, ketentuan hukum Islam, pasal-pasal dari HIR, Undang-Undang Nomor 48


Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana diubah dengan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, serta ketentuan
hukum lain yang berhubungan dengan perkara ini ;

MENGADILI

Dalam Eksepsi

Menolak eksepsi Termohon ;

Dalam Konvensi

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap

Termohon

(TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bandung;

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Bandung untuk mengirimkan salinan

penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan

Banjar Kabupaten Pandeglang Jawa Barat, atau kepada Kantor Urusan Agama dimana

Pemohon dan Termohon saat ini berdomisili, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan

untuk itu;

Dalam Rekonvensi

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ;


2. Menghukum Tergugat /Pemohon dK untuk memberikan kepada Penggugat dR, berupa :

1. mut’ah berupa uang sejumlah Rp. 25.000.000.- (dua puluh lima juta rupiah) ;

2. nafkah iddah selama 3 bulan Rp.18.000.000.-(delapan belas juta rupiah);

3. Menghukum Tergugat menyerahkan nafkah setiap bulan untuk tiga orang anaknya, yaitu :

1. ANAK 1, lahir tanggal 30/08/2000;

2. ANAK 2, lahir tanggal 15/10/2002;

3. ANAK 3, lahir tanggal 08/02/2009;

Minimal sebesar Rp.6.000.000,- (enam juta rupiah) setiap bulannya sampai anak-
anaknya dewasa diluar biaya pendidikan dan kesehatan;

4. Menolak selain dan selebihnya ;

Dalam Konvensi/Rekonvensi

Menghukum Pemohon dK/Tergugat dR untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.

231.000,- (dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah );

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada

hari Kamis tanggal 13 Oktober 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 12 Muharram 1438 H.,

oleh kami Drs. H. Komarudin, MH. sebagai Ketua Majelis serta Drs. Ahmad Juaeni dan Dr. H.

Kamaludin, MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, sesuai Penetapan Ketua Pengadilan

Agama Bandung Nomor : W10-A1/5534/HK.05/X/2016 tanggal 03 Oktober 2016. putusan mana

dibacakan/ diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum

dengan dihadiri oleh para hakim Anggota serta Gun Gun Gunawan, SH. sebagai panitera

pengganti dan dihadiri oleh Pemohon dan KuasaTermohon;

Ketua Majelis
Ttd.

Drs. H. Komarudin, MH.

Hakim Anggota, Hakim Anggota,

Ttd. Ttd.

Drs. Ahmad Juaeni Dr. H. Kamaludin, MH.

Panitera Pengganti,

Ttd.

Gun Gun Gunawan, SH.

Rincian Biaya :

1. Pendaftaran Rp. 30.000,-

2. Biaya Proses Rp. 50.000.-

2. Panggilan Rp. 140.000,-

3. Redaksi Rp. 5.000,-


4. Materai Rp. 6.000,-

Jumlah Rp. 231.000,-

(dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah).

Dicatat disini:
- Putusan ini belum berkekuatan hukum tetap;
- Putusan ini dimohonkan banding oleh Termohon pada tanggal: 14-10-2016;
- Salinan putusan ini diterbitkan untuk melengkapi berkas bundel B;

Untuk salinan

Pengadilan Agama Bandung

Wakil Panitera

Wahid Hilmi, SH., MH.

Anda mungkin juga menyukai