Anda di halaman 1dari 12

EKSISTENSI 6 AGAMA DI INDONESIA

Disusun untuk menyelesaikan tugas agama Katholik

Nama : Luluk Nur Fadhillah Mukminurrahmah


NIM : 621019

Progran Studi S1 Kebidanan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo Semarang
2021
A) Eksistensi Agama Hindu
Agama Hindu (disebut pula Hinduisme) merupakan agama dominan di Asia
Selatan terutama di India dan Nepal yang mengandung aneka ragam tradisi. Agama ini
meliputi berbagai aliran di antaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta serta suatu pandangan
luas akan hukum dan aturan tentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar
pada karma, darma, dan norma kemasyarakatan. Agama Hindu cenderung seperti
himpunan berbagai pandangan filosofis atau intelektual, daripada seperangkat keyakinan
yang baku dan seragam.

1) Pendiri Agama Hindu


 Para ahli Barat memandang Hinduisme sebagai peleburan dari berbagai
tradisi dan kebudayaan di India, dengan pangkal yang beragam dan tanpa tokoh
pendiri. Disinilah poin yang membedakan agama Hindu dengan agama lain di dunia.
Agama Hindu dipenuhi dengan tradisi yang heterogen dan independen. Di dalam
Hindu, tidak ada yang mengklaim satu nabi saja, tidak memuja satu dewa, tidak
menganut satu faham filosofis, tidak mengikuti atau mengadakan satu ritus
keagamaan, tak lain dan tak bukan, agama Hindu itu merupakan suatu jalan hidup.
2) Kitab Suci
Dalam praktiknya, konsep ketuhanan yang diyakini oleh agama Hindu bersifat
kompleks dan bergantung pada Nurani setiap umatnya atau pada tradisi dan filsafat
yang diikuti masing-masing. Agama Hindu memiliki konsep Nirguna-brahman atau
dalam arti esensi alam semesta, realitas sejati, atau Tuhan impersonal, sementara
sebagian mazhab meyakini konsep Saguna-brahman yang menyebut Tuhan agama
Hindu dengan nama Wisnu, Siwa, atau bahkan Sakti, seperti Saraswati. Dengan
demikian, agama Hindu juga memiliki banyak kitab suci, beberapa diantaranya adalah
Weda, Upanishad, Mahabhrata, Ramayana, Bhagawadgita, Purana, Manusmerti, dan
Agama.
3) Sejarah Terbentuknya Agama Hindu
Asal-usul dan sejarah Hinduisme yang tepat cukup menantang untuk dilacak dan
dijelaskan karena tidak memiliki pendiri khusus. Apa yang membuat Hinduisme unik adalah
kenyataan bahwa ia bukan satu agama melainkan kompilasi dari banyak tradisi dan filosofi.
Meskipun tidak ada tanggal tertentu yang dapat dengan mudah ditemukan, banyak ahli
percaya bahwa kepercayaan Hindu dimulai kira-kira antara tahun 2300 dan 1500 SM.
Asal-usul agama Hindu di dunia dimulai dari masuknya Bangsa Arya ke India
sejak 1500 SM. Masuknya Bangsa Arya ke India membawa perubahan yang sangat
besar dalam tata kehidupan masyarakat India. Perubahan tersebut terjadi karena
Bangsa Arya mengadakan integrasi kebudayaan dengan Bangsa Dravida dan
selanjutnya integrasi ini melahirkan agama Hindu. Bangsa Arya mulai menulis kitab-
kitab suci Weda. Kitab suci ini dituliskan dalam 4 bagian seperti Reg Weda, Sama
Weda, Yayur Weda dan Atharwa Weda. Peradaban dan kehidupan bangsa Hindu
jelas terdapat juga dalam kitab Brahmana atau dalam kitab Upanisad. Ketiga kitab
inilah yang menjadi dasar pemikiran dan dasar kehidupan orang-orang Hindu. Asal-
usul agama Hindu ditindaklanjuti dengan adanya perubahan corak kehidupan di
India. Corak kehidupan masyarakat Hindu tersebut dibedakan atas 4 kasta,
diantaranya :
a. Kasta Brahmana: Keagamaan.
b. Kasta Ksatria: Pemerintahan.
c. Kasta Wacyd (Waisya): Pertanian dan perdagangan.
d. Kasta Cudra (Sudra): Kaum pekerja kasar.
Kepercayaan Bangsa Hindu bersifat politeisme (memuja banyak dewa). Di
dalam pemujaan terhadap dewa itu sering dibuatkan patung-patung yang
disesuaikan dengan peranan dewa tersebut di dalam kehidupan manusia. Patung-
patung itu merupakan simbol dari dewa-dewa yang disembahnya seperti misalnya
Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Dewa Pelindung, dan
Dewa Siwa sebagai Dewa Pelebur atau Pembinasa. Ketiga dewa itu diberi nama Tri
Murti. Tri Murti sendiri berarti yang Maha Kuasa. Sedangkan dewa-dewa lainnya
yang dipuja seperti Dewi Saraswati sebagai Dewi Kesenian dan Ilmu Pengetahuan,
Dewi Sri sebagai Dewi Kesuburan, dan lain sebagainya.
4) Jumlah Pemeluk Agama Hindu di Indonesia
Berdasarkan data Global Religious Futures, jumlah
pemeluk agama Hindu Indonesia sebanyak 4,21 juta jiwa pada 2020. Jumlah tersebut
menempatkan pemeluk Hindu di Indonesia berada di urutan ke-4 terbesar di dunia
atau setara 0,36% dari pemeluk agama Hindu dunia yang mencapai 1,16 miliar jiwa.
Negara dengan pemeluk agama Hindu terbesar adalah India dengan jumlah 1,09
miliar jiwa atau 94,17% dari total pemeluk agama Hindu dunia. Urutan kedua
ditempati Nepal dengan jumlah pemeluk Hindu sebanyak 28,6 juta jiwa (2,46%).
Berikutnya di urutan ketiga ditempati Banglades dengan pemeluk agama
Hindu sebanyak 13,7 juta jiwa (1,19%), kemudian Pakistan sebanyak 3,99 juta jiwa
(0,36%), Sri Lanka 3,09 juta jiwa (0,27%), dan Amerika Serikat sebanyak 2,5 juta
jiwa (0,22%).
Negara dengan pemeluk agama Hindu terbesar lainnya, yaitu Malaysia dengan
jumlah 1,94 juta jiwa (0,17%), Inggris dengan jumlah 1,03 juta (0,19%), dan
Myanmar dengan jumlah 890 ribu jiwa (0,08%). Berdasarkan data Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah
pemeluk agama Hindu berjumlah 4,67 juta atau 1,71% dari total populasi sebanyak
272,23 juta jiwa.
B) Eksistensi Agama Budha
Agama Buddha  adalah sebuah agama berpaham nonteisme atau filsafat yang
berasal dari bagian timur anak benua India dan berlandaskan kepada ajaran Siddhartha
Gautama. Penyebaran agama Buddha di India dimulai sejak abad ke-6 sebelum Masehi
hingga abad ke-4 sebelum Masehi. Agama Buddha adalah agama terbesar keempat di
dunia dengan lebih dari 520 juta pengikut, atau lebih 7% populasi dunia, yang dikenal
sebagai Buddhis. Agama Buddha juga meliputi beragam ilmu,
nilai tradisi, filosofi, keyakinan dan kepercayaan, meditasi, dan praktik spiritual yang
sebagian besar berdasarkan pada ajaran-ajaran awal yang dikaitkan dengan Buddha dan
menghasilkan filsafat yang ditafsirkan.
1) Pendiri Agama Budha
Buddha Gautama dilahirkan dengan nama Siddhārtha
Gautama (Sanskerta: Siddhattha Gotama; Pali: "keturunan Gotama yang tujuannya
tercapai"), dia kemudian menjadi Sang Buddha (secara harfiah: orang yang telah mencapai
Penerangan Sempurna). Dia juga dikenal sebagai Sakyamuni ('orang bijak dari kaum Sakya')
dan sebagai Tathagata. Siddhartha Gautama adalah guru spiritual dari wilayah timur laut
India yang juga merupakan pendiri Agama Buddha. Ia secara mendasar dianggap oleh
pemeluk Agama Buddha sebagai Buddha Agung (Sammāsambuddha) pada masa sekarang.
Siddhartha Gautama merupakan figur utama dalam agama Buddha, keterangan
akan kehidupannya, khotbah-khotbah, dan peraturan keagamaan yang dipercayai oleh
penganut agama Buddha dirangkum setelah kematiannya dan dihafalkan oleh para
pengikutnya. Berbagai kumpulan perlengkapan pengajaran akan Siddhartha Gautama
diberikan secara lisan, dan bentuk tulisan pertama kali dilakukan sekitar 400 tahun
kemudian. Pelajar-pelajar dari negara Barat lebih condong untuk menerima biografi
Buddha yang dijelaskan dalam naskah Agama Buddha sebagai catatan sejarah, tetapi
belakangan ini "keseganan pelajar negara Barat meningkat dalam memberikan
pernyataan yang tidak sesuai mengenai fakta historis akan kehidupan dan pengajaran
Buddha."
2) Kitab Suci
Kitab suci Budha adalah Tripitaka. Setiap aliran Agama Buddha berpegangan
kepada Tripitaka sebagai referensi utama karena di dalamnya tercatat sabda dan
ajaran Buddha Gautama.
3) Sejarah Terbentuknya Agama Buddha
Agama Buddha diketahui berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para
ilmuwan dengan memanfaatkan berbagai objek pengamatan seperti peninggalan
sejarah, cerita-cerita kuno, dan apa yang tertulis dalam berbagai kitab masa lampau.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa agama Buddha terlahir di abad ke-6 SM di
Nepal. Orang yang menjadi pencetusnya adalah seorang ksatria bernama Siddharta
Gautama. Agama ini muncul dari perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan
helinistik (Yunani), kebudayaan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
Agama ini juga muncul karena adanya reaksi terhadap hadirnya agama Hindu yang
muncul lebih awal.
Dari Nepal, agama Buddha menyebar dengan cepat mengalahkan penyebaran
agama Hindu ke berbagai daerah di India, hingga ke seluruh benua Asia. Hingga kini,
agama Buddha sudah menjadi agama mayoritas di beberapa negara seperti Thailand,
Kamboja, Singapura, Myanmar, dan Taiwan.
4) Jumlah Pememluk Agama Buddha di Indonesia
Menurut data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian
Dalam Negeri, pemeluk agama Buddha di Indonesia mencapai 2,04 juta jiwa pada
Juni 2021. Jumlah tersebut sebesar 0,75% dari total penduduk yang sebanyak 272,23
juta jiwa. Pemeluk agama Buddha terbanyak di Jakarta, yakni mencapai 396,91 ribu
jiwa atau 19,46% total pemeluk agama Buddha di Indonesia.
C) Eksistensi Agama Kristen Protestan
Kristen adalah agama Abrahamik monoteistik berasaskan riwayat
hidup dan ajaran Yesus Kristus, yang merupakan inti sari agama ini. Agama Kristen
adalah agama terbesar di dunia, dengan lebih dari 2,5 miliar pemeluk, atau sekitar 2,6
miliar jiwa atau hampir 33% dari populasi global, yang disebut "umat Kristen",
atau "umat Kristiani". Umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Juru
Selamat umat manusia yang datang sebagai Mesias (Kristus) sebagaimana dinubuatkan
dalam Alkitab Perjanjian Lama.
1) Pendiri Agama Kristen
Pendiri agama Kristen adalah seorang Yahudi bernama Yesus, yang lahir di
Betlehem, Palestina, antara tahun 8 hingga 4 SM. Tradisi biasanya menyebutkan
bahwa dia lahir dalam bulan Desember tahun pertama era Kristen yaitu, tahun 1 M.
Protestanisme adalah sebuah denominasi dalam agama Kristen. Denominasi ini
muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalilnya.
Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran
maupun otoritas Gereja Katolik. Kata ini didefinisikan sebagai gerakan agamawi yang
berlandaskan iman dan praktik Kekristenan yang berawal dari dorongan Reformasi
Protestan dalam segi doktrin, politik dan eklesiologi, melawan apa yang dianggap
sebagai penyelewengan Gereja Katolik Roma.

2) Sejarah Agama Kristen


Agama Kristen adalah agama Abrahamik yang bermula sebagai sebuah sekte
dari agama Yahudi era Kenisah kedua pada pertengahan abad pertama tarikh Masehi.Sekte
ini berasal dari Yudea, kemudian menyebar dengan
pesat ke Eropa, Syam, Mesopotamia, Anatolia, Transkaukasia, Mesir, Etiopia,
serta India, dan pada akhir abad ke-4 telah menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi
Sesudah Abad Penjelajahan, agama Kristen menyebar pula ke Benua
Amerika, Australasia, Afrika Sub-Sahara, dan ke segenap penjuru dunia melalui karya
misi dan kolonialisme. Agama Kristen telah berperan besar dalam
pembentukan Peradaban Dunia Barat.
Sepanjang sejarahnya, agama Kristen telah mengalami skisma dan sengketa
teologi yang memunculkan bermacam-macam gereja dan denominasi. Tiga cabang
agama Kristen yang terbesar di dunia adalah Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur,
dan rumpun besar denominasi Kristen Protestan. Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks
Timur saling memutuskan hubungan persekutuan dalam peristiwa Skisma Timur–
Barat pada 1054, sementara rumpun Kristen Protestan muncul pada
zaman reformasi abad ke-16 sebagai pecahan dari Gereja Katolik.
3) Kitab Suci
Bagi para pemegang Agama Kristen Protestan menyebut kita suci mereka
dengan sebutan Alkitab yang terdiri dari 66 bagian yang terbagi menjadi dua bagian
yaitu 39 yang masuk ke dalam Perjanjian Lama dan 27 yang masuk ke dalam
Perjanjian Baru.
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Alkitab dapat dikelompokkan lagi
menjadi beberapa bagian berdasarkan gaya penulisan dan isinya. Perjanjian Lama
terdiri dari lima bagian, yaitu:
 Kitab Taurat yang terdiri atas 5 kitab
 Kitab Sejarah yang terdiri atas 12 kitab
 Kitab Puisi yang terdiri atas 5 kitab
 Kitab Nabi-nabi Besar yang terdiri dari 5 kitab
 Dan yang terakhir, Kitab Nabi-nabi Kecil yang terdiri dari 12 kitab.

Selanjutnya, Perjanjian Baru dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu:


 Kitab Injil yang terdiri atas 4 kitab
 Kitab Sejarah yang terdiri atas 1 kitab
 Surat-surat Rasuli yang terdiri atas 21 kitab
 Dan yang terakhir, Kitab Wahyu yang terdiri atas 1 kitab.

4) Jumlah Pengikut Agama Kristen Protestan di Indonesia


Mayoritas umat Kristen Indonesia adalah umat Protestan. Dari 23,5 juta total
penduduk Indonesia beragama Kristen, sekitar 16,5 juta orang mengikuti ajaran-
ajaran Protestan.

D) Eksistensi Agama Katholik


Istilah Katolik berasal dari bahasa Yunani, bahasa yang sering dijadikan rujukan
dalam belajar agama dan teologi Kristen Katolik, yaitu Katholikos. Artinya, adalah ajaran
yang bersifat umum dan tersebar di seluruh dunia atau dapat diterima di seluruh dunia.
Yang pertama memakai istilah Katolik adalah Ignatius dari Antiokia. Kata Katolik  lebih
lanjut dianggap sebagai nama ajaran gereja yang benar.
1) Pendiri Agama Katholik
Menurut Tradisi Suci Kristen Katolik, pendiri Gereja Katolik adalah Yesus
Kristus sendiri. Kitab Suci Perjanjian Baru meriwayatkan kiprah dan ajaran Yesus,
bagaimana ia memilih kedua belas rasulnya, maupun amanatnya kepada mereka untuk
melanjutkan karyanya.
2) Sejarah Agama Katholik
Menurut Tradisi Suci Kristen Katolik, pendiri Gereja Katolik adalah Yesus
Kristus sendiri. Kitab Suci Perjanjian Baru meriwayatkan kiprah dan ajaran Yesus,
bagaimana ia memilih kedua belas rasulnya, maupun amanatnya kepada mereka untuk
melanjutkan karyanya. Gereja Katolik mengajarkan bahwa peristiwa turunnya Roh
Kudus ke atas para rasul pada hari Pentakosta adalah tonggak sejarah permulaan kiprah
Gereja Katolik di muka umum. Umat Katolik percaya bahwa Santo Petrus adalah Uskup
Roma yang pertama, sekaligus rasul yang menahbiskan Linus menjadi Uskup Roma
berikutnya, dan oleh karena itu merupakan cikal bakal dari suksesi apostolik tak terputus
sampai kepada Uskup Roma saat ini, yakni Paus Fransiskus. Dengan kata lain, Gereja
Katolik memelihara kesinambungan suksesi apostolik Uskup Roma selaku pengganti Santo
Petrus, yang lazim dikenal dengan sebutan "Sri Paus".
Menurut Injil Matius, Kristus menetapkan Petrus menjadi "cadas" landasan
Gerejanya, karena ia mengakui Yesus sebagai Kristus. Meskipun sebagian ahli sudah
menandaskan bahwa Petrus adalah Uskup Roma yang pertama, sebagian lainnya
berpendapat bahwa keberadaan lembaga kepausan tidak bergantung pada keyakinan
bahwa Petrus adalah Uskup Roma, bahkan tidak bergantung pula pada keyakinan
bahwa Petrus pernah tinggal di Roma. Banyak ahli meyakini bahwa struktur
kepemimpinan Gereja Perdana di kota Roma mula-mula terdiri atas sekumpulan
imam atau sekumpulan uskup, sebelum berkembang menjadi struktur kepemimpinan
yang terdiri atas satu orang uskup dan sekumpulan imam pada abad ke-2, dan sebutan
"Uskup Roma" sesungguhnya baru kemudian hari dilekatkan para pujangga pada
nama para mendiang rohaniwan Roma terkemuka, termasuk Petrus. Bertolak dari
pandangan semacam ini, Oscar Cullmann dan Henry Chadwick mempertanyakan
keberadaan kaitan resmi antara Petrus dan lembaga kepausan modern,
sementara Raymond E. Brown mengemukakan bahwa sekalipun penyebutan Petrus
sebagai uskup lokal kota Roma dalah tindakan anakronistis, umat Kristen pada masa
hidup Petrus sudah tentu menganggap Petrus memiliki "peran-peran tertentu yang
menjadi pangkal perkembangan peran lembaga kepausan dalam Gereja pada masa-
masa selanjutnya". Menurutnya, peran-peran tersebut "sangat mempengaruhi
pembentukan anggapan bahwa Uskup Roma, uskup dari kota tempat Petrus wafat dan
tempat Paulus bersaksi tentang kebenaran Kristus, adalah pengganti Petrus,
pengemban tugas penggembalaan Gereja semesta".
3) Kitab Suci
Kitab Suci Katolik atau Alkitab Katolik adalah Alkitab yang memuat
keseluruhan 73 kitab kanonik, termasuk kitab-kitab Deuterokanonika, yang diakui
oleh Gereja Katolik.
4) Jumlah Pengikut Agama Katholik di Indonesia
Dari 23,5 juta total penduduk Indonesia beragama 7 juta orang lainnya
mengikuti ajaran-ajaran Katolik.

E) Eksistensi Agama Islam


Kata islām berasal dari bahasa Arab aslama—yuslimu dengan arti semantik
sebagai berikut: tunduk dan patuh (khadha‘a wa istaslama), berserah diri, menyerahkan,
memasrahkan (sallama), mengikuti (atba‘a), menunaikan, menyampaikan (addā), masuk
dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi al-salm au al-silm au al-
salām). Dari istilah-istilah lain yang akar katanya sama, “islām” berhubungan erat dengan
makna keselamatan, kedamaian, dan kemurnian. Secara istilah, Islam bermakna
penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah serta pasrah dan
menerima dengan puas terhadap ketentuan dan hukum-hukum-Nya. Pengertian “berserah
diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan untuk paham fatalisme, melainkan
sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam mengikuti ajaran agama dan lebih suka
memilih jalan mudah dalam hidup. Seorang muslim mengikuti perintah Allah tanpa
menentang atau mempertanyakannya, tetapi disertai usaha untuk memahami hikmahnya.
Islam adalah sebuah kepercayaan dan pedoman hidup yang menyeluruh. Dalam Islam
diajarkan pemahaman yang jelas mengenai hubungan manusia dengan Allah (dari mana
kita berasal), tujuan hidup (kenapa kita di sini), dan arah setelah kehidupan (ke mana kita
akan pergi). Muslim adalah orang yang memeluk ajaran Islam dengan cara menyatakan
kesaksiannya tentang keesaan Allah dan kenabian Muhammad.
1) Pendiri Agama Islam
Agama Islam pertama kali lahir di negara Arab, dimana kedatanganya diawali
dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir
zaman dan diangkat oleh Allah SWT menjadi rasul. Setelah itu, Nabi Muhammad
SAW pun menyebarkan Islam kepada seluruh kaum Arab.
2) Sejarah Agama Islam
Sejarah Islam adalah peradaban agama Islam yang di mulai dari turunnya
wahyu pertama pada tahun 610M yang diturunkan kepada rasul yang terakhir
yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, (Arab Saudi) sampai dengan sekarang.
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang
sangat mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang
lain merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah ketika itu merupakan
tempat suci bagi bangsa Arab. karena di tempat tersebut terdapat berhala-berhala
agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang paling penting
adalah Ka'bah.
Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal
12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 21 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad
merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib
meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab
meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul
Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu
Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah ketika ia berusia
25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.
Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim.pada usia 35 tahun, kota
mekkah dilanda banjir, Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan
masyarakat yang memiliki masalah sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala,
masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi
Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk
mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah. Ketika Nabi
Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia
mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang
dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama
Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah, setelah turun
wahyu al-quran surat al hijr ayat 94.
Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah
dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu
dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad
dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama
kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah.
Setelah Nabi Muhammad wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.
3) Kitab Suci
Kitab suci agama Islam adalah Al- Quran yang telah diwahyukan Allah
kepada Nabi Muhammad lalu disebarkan kepada umatnya hingga saat ini.
4) Jumlah Pengikut Agama Islam di Indonesia
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 272,23
juta jiwa pada Juni 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 236,53 juta jiwa (86,88%)
beragama Islam. Artinya mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.

F) Konghucu
Agama Konghucu adalah sebuah agama yang diakui di Indonesia bersama dengan
5 agama lain. Konghucu sebagai agama muncul sebagai akibat dari keadaan politik
di Indonesia. Agama Konghucu lazim dikaburkan makna dan hakikatnya
dengan Konfusianisme sebagai filsafat.
1) Pendiri Agama Konghucu
Kong Hu Cu atau Konfusius, kadang-kadang sering hanya disebut Kongcu (Hanzi:
孔 夫 子 、 孔 子 , hanyu pinyin: Kongfuzi 、 Kongzi) (551 SM – 479 SM) adalah
seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok. Filsafahnya
mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang
kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui
sebagai nabi. Pengaruh Kong Hu Cu terhadap peradaban Tiongkok tidak boleh dianggap
enteng; ajarannya telah meluas ke Jepang, Korea dan Vietnam, khususnya
melalui Konfusianisme, doktrin yang dikembangkan murid-muridnya dan para komentator.
2) Sejarah Agama Konghucu
Agama Khonghucu, tepatnya disebut Ru Jiao, sudah ada 2000 tahun sebelum Nabi
Khongcu lahir. Para raja dan rakyat harus menjalankan upacara agama dan menjunjung tinggi
moralitas seperti yang diajarkan oleh para luhur raja. Nabi Khongcu lahir pada tahun 551 SM.
Ia ditugaskan oleh Tuhan untuk menata kembali tata upacara agama Ru Jiao dan mengajarkan
kepada raja dan rakyat Tiongkok tentang spiritual dan moral agar rakyat Tiongkok hidup
lebih sejahtera dan damai. Pada waktu itu di Tiongkok terjadi perpecahan yang menjadikan
negeri Tiongkok kacau balau. Para kepala daerah ingin menjadi raja, mereka saling berperang
berebut wilayah. Zaman itu disebut zaman Chun Qiu ( Musim Semi dan Musim Gugur).
Nabi Khongcu mendirikan sekolah yang menampung murid sebanyak 3000 orang. Setelah
para murid itu pandai banyak yang mendirikan sekolah meneruskan ajaran Nabi Khongcu.
Namun, ada juga murid yang mendirikan sekolah dengan aliran lain. Pada waktu itu muncul
aliran yang bermacam-macam di Tiongkok, bakan ada aliran yang bertentangan dengan
ajaran Nabi, antara lain aliran Mohist yang didirikan oleh Mo Zi.
Dua tokoh besar yang meneruskan ajaran Rujiao yaitu Meng Zi atau Mencius (371-
289 SM) dan Xun Zi (326-233 SM). Kedua tokoh ini memang mengajarkan ajaran Rujiao dari
Kong Zi, namun mereka mempunyai perbedaan pendapat dalam beberapa hal karena mereka
hidup dalam situasi negara Tiongkok yang berbeda. Meng Zi hidup pada saat awal kekacauan
muncul, sedangkan Xun Zi lahir saat kekacauan itu sudah memuncak.
Meng Zi mengajarkan: manusia akan hidup bahagia apabila negara makmur dan sejahtera,
untuk itu menusia harus melaksanakan Perintah Tuhan, yaitu menjalani hidup lurus, jujur, dan
tidak serakah. Kekacauan terjadi dalam masyarakat karena banyak orang tidak menjalankan
hidup sesuai Perintah Tuhan. Ajaran Meng Zi lebih mengarah kepada ajaran agama, kekuatan
iman sangat diperhatikan. Meng Zi menyakini bahwa watak dasar manusia itu baik.
Xun Zi mengajarkan bahwa manusia bisa hidup bahagia apabila negaranya kuat dan kaya.
Untuk mewujudkan negara yang kuat dan kaya perlu dibuat undang-undang yang
berlandaskan cinta kasih dan keadilan, dan ditentukan sistem kemasyarakatan yang jelas.
Rakyat perlu dididik untuk hidup sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang ada. Ajaran Xun
Zi lebih mengarah kepada ajaran Filsafat Konfusianisme. Xun Zi tidak yakin bahwa watak
dasar manusia itu baik, maka dia menyarakan adanya penegakan hukum yang serius agar
rakyat hidup lurus dan benar.
Ajaran kedua tokoh ini telah memperkuat posisi ajaran Rujiao sebagai agama,
pandangan hidup, sistem filsafat bagi masyarakat Tionghoa. Sejak awal dinasti Han, ajaran
Rujiao juga diserap oleh bangsa Jepang, bangsa Korea, dan bangsa Vietnam sampai dengan
sekarang. Bangsa-bangsa tersebut menyerap ajaran Rujiao menurut keperluan mereka. Di
Jepang untuk keperluan pemerintahan mereka mengambil ajaran Xun Zi, untuk keperluan
rakyat banyak digunakan ajaran Meng Zi. Di Korea, ajaran Meng Zi lebih banyak diambil
dari pada ajaran Xun Zi. Di Vietnam, ajaran Xun Zi lebih banyak dimanfaatkan dari pada
ajaran Meng Zi. Di Tiongkok sekarang, untuk pemerintahan lebih banyak diambil
ajaran Xun Zi, namun rakyat lebih banyak mengenal ajaran Meng Zi.
Pada xaman dinasti Han (206 SM) Agama Khongcu atau Ru Jiao ditetapkan sebagai
agama negara, dan semua pejabat negara harus lulus ujian negara dengan materi ujian
ajaran Ru Jiao, yang bersumber dari Kitab Klasik, kitab ini ditulis berdasaekan ajaran
Nabi Khongcu oleh para murid-Nya. Namun pada waktu itu banyak orang dengan
aliran lain mengaku sebagai pembawa ajaran Khongcu, tujuannya supaya diterima
sebagai pejabat.
Pada tahun 97 M, diadakan seminar di Gua Macan Putih (nama sebush gedung
di Istana), untuk menetapkan ajaran Nabi Khongcu yang asli dan dipisahkan dari
ajaran Khongcu yang palsu. Pemisahahan ini mempunyai dampak positip, tetapi juga
mempunyai dampak negatif. Dampak positifnya ajaran Nabi Khongcu yang murni
sudah ditetapkan. Dampak negatifnya, banyak buku tulisan pemikir Rujiao yang ikut
tersingkirkan atau tidak diakui sebagai ajaran Rujiao. Perlu dijelaskan di sini bahwa
pasa zaman itu terjadi pepecahan antara Kelompok teks baru dan teks lama.
Tampaknya yang menentukan putusan dalam seminar itu dari kelompok teks baru.
Tulisan Yang Xiong ( kelompok teks lama) yang berjudul Tai Xuan Jing (Kitab
Rahasia Besar) tidak dimasukkan dalam ajaran Rujiao. Tulisan Yang Xiong justru
dimanfaatkan oleh agama Tao sebagai kitab yang amat penting.
Semula agama Konghucu adalah untuk semua rakyat Tiongkok atau bangsa
Tionghoa, ajaran agama Khonghuci itu diajarkan melalui sekolah dan para orang tua.
Lembaga agamanya adalah negara itu sendiri. Setiap raja yang naik tahta wajib
membuat rumah ibadah Khonghucu (Bio atau Miao atau kelenteng) sebanyak tujuh
buah, setiap gubernur lima buah, dan residen tiga buah.
Pada akhir dinasti Han (210 M) di Tiongkok muncul agama Tao. Agama Tao
ini mengambil berbagai unsur, a.l. ajaran Taoisme, kitab Yi Jing, kitab Tai Xuan Jing,
ilmu Kedewataan Tiongkok kuna, dan konsep Reinkarnasi. Agama Tao ini bukan
agama negara, mereka lebih bebas menyebarkan ajarannya dengan mendirikan tempat
ibadah yang lebih kecil. Perhatian mereka adalah pada ajaran spititual dan ritual,
termasuk ilmu magis dan mistik. Mereka mempunyai pendeta yang menyucikan diri
dari urusan duniawi. Umat mereka khusus, yaitu yang mempelajari ajaran dari
pendeta mereka, bukan di sekolah seperti agama Khonghucu.
Agama Khonghucu pada waktu itu juga mempunyai lembaga khusus yang
mempelajari agama, tetapi tidak banyak jumlahnya. Para muridnya setelah lulus juga
mengikuti ujian menjadi pejabat negara. Kedudukan agama Khonghucu yang sangat
istimewa di Tiongkok saat itu telah menjadikan tokoh agama Khonghucu lupa
membina umatnya secara intensif, mereka kurang menekankan pada ajaran spiritual,
tetapi lebih menekankan pada pengabdian masyarakat.
Pada abad V, agama Buddha Mahayana mulai berkembang di Tiongkok,
akibatnya terjadi persaingan dalam memperebutkan umat dengan agama Tao.
Persaingan itu berlanjut menjadi konflik fisik yang melibatkan para pengikutnya.
Kaisar dinasti Tang saat itu melerai konflik dengan menyatukan tigs lembaga agama
menjadi San Jiao atau Tiga Agama (di Indonesia disebut Tri Darma). Sejak itu di
Tiongkok tidak ada konflik umat beragama, karena mereka mempunyai tempat ibadah
yang sama. Masing-masing umat mempelajari ajaran agamanya sendiri dan tetap
rukun dengan umat lain.
Tentang konsep Tri Darma ini masih ada perbedaan pendapat antara
pengikutnya, yaitu ada yang memahami Tri Darma sebagai koalisi, ada yang
memahaminya sebagai sinkritisme. Menurut kami, kedua pendapat itu terserah
masing-masing. Biarkanlah masing-masing pengikut Tri Darma memilih caranya
sendiri untuk konsep itu.
Dengan adanya Tri Darma tidak berarti agama Khonghucu, agama Tao, dan
agama Buddha Mahayana Tiongkok melebur menjadi satu. Maisng-masing agama
masih berdiri sendiri-sendiri, namun mereka mengakui bahwa ada sebagian umat
mereka merupakan umat bersama yang perlu dibina bersama. Untuk itu, rohaniwan
Khonghucu mendapat kesempatan untuk menguraikan ajaran agama Khonghucu di
kelenteng atau Tempat Ibadah Tri Darma (TITD), di samping di tempat Ibadah Untuk
agama Khonghucu ( Khongcu Bio)
Hari-hari besar agama Khonghucu dirayakan bersama di TITD maupun di Khongcu
Bio, dan juga di rumah-rumah penduduk. Tangal satu bulan satu tahun Imlik (yin li)
adalah haru Besar agama Khonghucu ( termasuk Tri Darma). Pada hari-hari
menjelang tanggal satu sampai dengan tanggal 15 bulan satu dilakukan berbagai
kegiatan upacar keagamaan. Namun, masih banyak orang Tionghoa yang sudah tidak
memeluk agama Khonghucu atau Tri Darma masih merayakan hari Sin Tjia itu
sebagai tradisi menyambut musim semi (sayangnya di Indonesia tidak ada musim
semi). Hal itu adalah hak mereka untuk merayakan hari itu sebagai apa yang
dipahaminya, namun jangan mengatakan bahwa hari Tahun Baru Imlik itu bukan hari
besar agama. Nagi mereka bukan hari besar agama, tetapi bagi umat Khonghcu dan
umat Tri Darma adalah hari besar agama.
Bagi umat Khonghucu dan Tri Darma, kue kranjang adalah kue yang
dipersembahkan kepada Tuhan pada awal tahun, kue Bulan ( Tiong Ciu Pia) pada
pertengan bulan delapan, wedang ronde pada hari Tangcik (21Desember), dan
kuecang bakcang untuk sembahyang tanggal lima bulan lima Imlik.
3) Kitab Suci
Agama Khonghucu memiliki dua kitab utama, yaitu Kitab Si Shu dan Kitab
Wu Jing yang terbagi lagi menjadi beberapa bagian. Kitab Si Shu yang secara
langsung bersumber dari Nabi Khongcu hingga Meng Zi memiliki beberapa bab,
yaitu:
 Kitab Ajaran Besar atau yang disebut dengan Da Xue / Thai Hak
 Kitab Tengah Sempurna atau yang disebut dengan Zhong Yong / Tiong Yong
 Kitab Sabda Suci atau yang disebut dengan Lun Gi / Lun Yu
 Dan yang terakhir, Kitab Bingcu atau yang disebut dengan Meng Zi / Bing Cu

Kitab Wu Jing yang bersumber dari para Nabi Purba dan Raja Suci terdiri dari:
 Kitab Sajak atau yang disebut dengan Shi Jing
 Kitab Hikayat atau yang disebut dengan Shu Jing
 Kitab Perubahan atau yang disebut dengan Yi Jing
 Kitab Kesusilaan atau yang disebut dengan Li Jing
 Kitab Chun Chiu atau yang disebut dengan Chun Qiu Jing
4) Jumlah Pengikut Agama Konghucu di Indonesia
 Dalam data Kementerian Dalam Negeri tahun 2018, penduduk Indonesia
berjumlah 266.534.836 jiwa dengan 86,7% beragama Islam (Indonesia merupakan
wilayah dengan penduduk muslim terbanyak di dunia[2]), 7,6% Kristen Protestan,
3,12% Kristen Katolik, 1,74% Hindu, 0,77% Buddha, 0,03% Konghucu, dan 0,04%
agama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai