PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akhir yang usianya dimulai dari 60 tahun keatas. Setiap individu mengalami
proses penuaan terlihat dari penurunan fungsi tubuh secara bertahap yang tidak
dapat dihindari. Hal ini dipengaruhi suatu kondisi tertentu seperti penyakit,
lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014). Adanya
gangguan penyakit pada lansia, penyebab lansia dapat berupa penyakit fisik
dan penyakit mental. Beberapa gangguan mental yang sering ditemukan pada
usia lanjut adalah depresi, insomnia, ansietas, dan delirium. Gangguan depresi
berkaitan dengan mood, kognitif dan gejala fisik. Gejala-gejala yang berkaitan
dengan mood yaitu merasa depresi, sedih, atau mood irritable, kehilangan
kesenangan, merasa bersalah dan tidak berguna, dan pikiran tentang kematian
urutan ke-4 penyakit dunia dan dari data penelitian epidemiologi yang
dilakukan WHO pada tahun 2014 pada kasus parah, depresi dapat
menyebabkan bunuh diri. Populasi dunia pada tahun 2019 yaitu sekitar 7,6
miliar orang dan terjadi peningkatan tahun 2050 mencapai 9,9 miliar.
Persentase populasi yang berumur lebih dari 60 tahun di dunia dari tahun 2015
sekitar 15% dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 22% (Kaneda, 2018).
Secara global populasi lansia semakin meningkat pada tahun 2020 jumlah
berusia dibawah lima tahun dan pada tahun 2050 sebanyak 80% lansia berada
Negara berkembang yang memiliki jumlah lansia pada tahun 2018 sebesar
9,3%, atau 22,4 juta jiwa (BPS, 2018). Pada tahun 2020 yaitu sebanyak 27,08
juta jiwa lansia, tahun 2025sebanyak 33,69 juta jiwa lansia, tahun 2035
sebanyak 48,19 juta jiwa lansia, dandi prediksi pada tahun 2050 Indonesia akan
depresi yaitu sebanyak 6,1% dari total seluruh penduduk sedangkan prevelansi
depresi lansia dijawa timur sebanyak 91% (Riskesdas, 2018). Dan berdasarkan
Dinas kesehatan kabupaten daerah nganjuk 2019 jumlah lansia yang memiliki
internal dan faktor eksternal. Dalam faktor internal terdiri dari biologis (usia,
jenis kelamin, riwayat keluarga, riwayat penyakit) dan faktor eskternal yaitu
(Marta, 2012). Kesepian akan sangat dirasakan oleh lansia yang hidup
rendah dan rasa percaya diri rendah dari beberapa faktor tersebut dapat
menimbulkan depresi. Apabila depresi yang terjadi pada lansia tidak dapat
kehadiran pasangan akan berdampak pada hilangnya jaringan sosial yaitu tidak
ada tempat untuk bertukar ide atau pendapat, kedua ketika membutuhkan
bantuan yang biasanya selalu bergantung pada pasangan kini tidak ada yang
yang lama.
dengan status menikah kecenderungan memiliki kualitas hidup yang lebih baik
sehingga tidak merasa kesepian. Pernikahan erat kaitannya dengan kasih
sayang dan rasa berbagi yang dibutuhkan oleh lansia, serta saling membantu
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini yaitu: “Apakah ada hubungan status perkawinan dengan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Nganjuk.
1. Bagi Lansia
lansia.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
a. Pengertian
1) Belum kawin: Yakni status yang dimiliki oleh mereka yang belum
3) Cerai Hidup: merupakan bagian dari mereka yang telah menikah dan
berpisah dengan suami atau istri dan disahkan secara hukum negara,
agama, dan hukum adat yang mana dari perpisahan tersebut belum
4) Cerai Mati: yakni pasangan yang telah menikah dan berpisah karena
2. Konsep Depresi
a. Definisi
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang
kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri
(Aspiani, 2014).
seperti :
1) Afektif
2) Fisiologi
3) Kognitif
ketidakpastian.
4) Perilaku
Agresif, agitasi, alkoholisme, perubahan tingkat aktivitas, kecanduan
opproach, diantaranya :
1) Pendekatan Psikodinamik
memperkuat ego.
Penghargaan atas diri yang kurang akibat dari kurangnya hadiah dan
3) Pendekatan Kognitif
hidupnya.
5) Pendekatan Farmakologis
Dari berbagai jenis upaya untuk gangguan depresi ini, maka terapi
dan dapat dipercayai serta valid dan memang dirancang untuk diujikan
menjawab “ya” atau “tidak”. Skor 0-10 menunjukkan tidak depresi, nilai
berat.
2014).
terbagi atas internal dan eksternal. Dalam faktor internal terdiri dari
meliputi :
a) Jenis kelamin
wanita.
b) Usia
Depresi lebih sering terjadi pada usia muda. Umur rata-rata awitan
c) Riwayat keluarga
kata lain, depresi semakin tinggi bila ada riwayat genetik dalam
keluarga.
d) Riwayat penyakit
paru.
e) Kepribadian lansia
terkena depresi.
2) Faktor eksternal
a) Status perkawinan
b) Pekerjaan
c) Stressor sosial
d) Dukungan sosial
Seseorang yang tidak terintregasi kedalam masyarakat cenderung
3. Konsep Lansia
disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih
b. Klasifikasi Lansia
c. Karateristik lansia
Lansia memiliki 3 karateristik sebagai berikut :
1) Berusia 60 tahun.
sakit.
d. Tipe Lansia
menjadi panutan.
2) Tipe mandiri
dilayani.
4) Tipe pasrah
1) Tipe optimis
2) Tipe konstruktif
toleransi tinggi, humoris, fleksibel, dan sadar diri. Biasanya sifat ini
Bersifat kritis dan menyalahkan diri sendiri, tidak ambisi, tidak dapat
Lansia yang tidak mudah menyerah, serius, senang berjuang dan bisa
menjadi panutan.
6) Tipe bermusuhan
sebagai hal yang tidak baik, takut mati, iri hati pada orang yang masih
(Dewi, 2014).
2014).
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori
biologi, teori psikologis, teori sosial dan teori spiritual (Maryam dkk,
2008),yaitu:
1) Teori Biologi
imunology slow theory, teori stres, teori radikal bebas dan teori rantai
silang.
Teori radikal bebas dewasa ini lebih banyak dianut dan dipercaya
kesalahan dalam proses transkripsi DNA atau RNA dan dalam proses
biokimia yang diprogram oleh molekul - molekul DNA dan setiap sel
5) Teori Stress
2008).
7) Teori Psikologi
2008).
karakteristik konsep diri dari seorang lansia. Konsep diri yang positif
8) Teori sosial
Ada beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses penuaan yaitu
proses interaksi sosial, teori penarikan diri, teori aktivitas, teori
situasi tertentu, yaitu atas dasar hal - hal yang dihargai masyarakat.
dkk, 2008).
c) Teori Aktivitas
Teori aktivitas tidak menyetujui teori disagement dan menegaskan
penuaan. Usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan
banyak ikut serta dalam kegiatan sosial. Usia lanjut akan merasa
d) Teori Kesinambungan
dalam proses penuaan, b) Peran usia lanjut yang hilang tidak perlu
e) Teori Perkembangan
dialami oleh usia lanjut pada saat muda hingga dewasa. Ada
Usia lanjut yang takut mati, c) Usia lanjut yang merasakan hidup
secara perorangan.
9) Teori Spiritual
Aging proses
1. Perubahan Fisik
2. Perubahan Psikososial
a. Kehilangan Financial
b. Kehilangan status
c. Kehilanganteman
d. Kehilangan Pekerjaan
e. Perubahan dalamcara hidup
f. Ekonomi akibat dari
pemberhetian jabatan
g. Penyakit kronis
h.Gangguan saraf pancaindra
Faktor yang mempengaruhi
i. gangguan gizi
Depresi: j. rangkaian kehilangan (kehilangan
1.Internal : teman dan keluarga)
a) Jenis Kelamin k. Hilangnya Kekuatan dan
b) Usia ketegapan fisik, perubahan
c) Riwayat Penyakit terhadap gambaran diri,
Penyakit Riwayat
perubahan konsep diri.
Keluarga Meliputi:
2.Eksternal (1) Demensia
a) Status Perkawinan (2) Berduka Cita
Tidak
terjadinya
(1) Belum kawin (3) Depresi depresi pada
(2) Kawin (a) Minat aktivitas Lansia
C. Hipotesis
konsep di atas dalam penelitian ini akan dikemukakan sebagai hipotesa sebagai
berikut:
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa
melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada
dimana peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel satu kali saja
ilmiah) mulai dari penatapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan
Sampling
Purposive Sampling
Sampel
Sebagian lansia di Kelurahan Kartoharjo Kabupaten Nganjuk yang
memenuhi kriteria inklusi.
Pengumpulan Data
Variabel Status Perkawinan : Lembar observasi
Variabel Depresi pada Lansia : Kuesioner
Pengolahan Data
Editing, coding, scoring, tabulating, analyzing dengan uji Spearman Rank
pada α (0,05)
Hasil
Disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan gambar
ρ-value ≤ α (0,05) Ha diterima, ρ-value > α (0,05) H0 diterima
Kesimpulan
Ada atau tidak ada hubungan status perkawinan dengan depresi pada
lansia di Kelurahan Kartoharjo Kabupaten Nganjuk.
Gambar 3.2 Kerangka Kerja Hubungan Status Perkawinan dengan Depresi
Pada Lansia di Kelurahan Kartoharjo Kabupaten Nganjuk.
1. Populasi
2. Sampel
3. Sampling
a. Kriteria Inklusi:
E. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
1. Variabel Independen
perkawinan.
2. Variabel Dependen
F. Definisi Operasional
1. Instrumen Penelitian
2. Pengumpulan Data
Nganjuk.
Kabupaten Nganjuk.
Kabupaten Nganjuk.
Kartoharjo.
a. Editing
b. Coding
1) Data umum
a) Jenis Kelamin
Perempuan = kode 2
b) Usia
c) Pendidikan
SD = kode 2
SMP = kode 3
SMA/SMK = kode 4
d) Pekerjaan
Swasta/Wiraswasta = kode 3
PNS = kode 4
2) Data Khusus
Kawin = kode 2
c. Scoring
1) Data Umum
P = ∑F X 100%
N
Keterangan :
∑F = Frekuensi Jawaban
P = Prosentase
100 % : Seluruhnya
50% : Setengahnya
0% : Tidak satupun
2) Data Khusus
(1) Favorable
(a) Pernyataan Ya =1
(2) Unfavorable
(a) Pernyataan Ya =0
d Tabulating
distribusi frekuensi.
e. Analyzing
(Budi, 2008):
H. Etika Penelitian
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Confidentility (Kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Y.R . 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik: Aplikasi Nanda
NIC NOC Jilid 1_Jilid 2, Jakarta: CV Trans Info Media.
Dewi, S. R. 2014. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish
Hidayat, A. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
_________. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik, Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Marchira C. R., Wirasto R.T dkk. 2007. Pengaruh Faktor-faktor Psikososial dan
Insomnia terhadap Depresi Pada Lansia di Kota Yogyakarta. Berita
Kedokteran masyarakat.23 : 1-5