Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun Oleh Kelompok B2


1. Karlin Ratna Mustika 1706978080
2. Nabila Nur Islami 1706978162
3. Tania Fitri Ananda 1706978401
4. Qorin Ratal 1706978295
5. Revina Rizka Sanni 1706978326
6. Rizky Haekal Eslam Rananda 1706038701
7. Venina Mani’ 1706978420
8. Des Anggraeni Runasiwi 1706038941
9. Dewi Puspitasari 1706038784
10. Riani Setiowati 1906428493
11. Nya Natalina Lukman 1906428461
(Kontribusi Sama)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
OKTOBER 2021
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Komunitas
Keperawatan komunitas menurut teori Nightingale bahwa kondisi
lingkungan yang buruk akan berdampak buruk bagi kesehatan dan kondisi
lingkungan yang baik dapat mengurangi penyakit (Allender, 2014). Lain hal nya
dengan Model Keperawatan komunitas yang disampaikan oleh Rogers. Model
Rogers menekankan bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian
bagiannya, yaitu berfokus pada bagian-bagian masyarakat, seperti perawatan
kesehatan atau perumahannya, tidak memberikan gambaran yang memadai
tentang totalitasnya (Allender, 2014). Perawat komunitas memiliki beberapa
peran yaitu:
- Klinisi, dapat juga dikatakan sebagai care provider. Terdapat tiga
penekanan khusus yang perlu diperhatikan terkait dengan peran perawat
sebagai klinisi, diantaranya:
● Holistic practice perawatan yang komprehensif dan total di semua
area, seperti fisik, emosional, sosial, spiritual dan ekonomis
● Focus on wellness, fokusnya untuk mempromosikan kesehatan,
menawarkan layanan pencegahan dan promosi kesehatan terhadap
klien yang berisiko tanpa menunggu mereka datang untuk meminta
bantuan setelah masalah tersebut muncul.
● Expanded skills mencakup faktor psikologis dan sosial budaya
dengan keterampilan perawat dalam mengamati masalah klien,
mendengarkan, dan berkomunikasi dengan klien.
- Peran pendidik sangat berguna dalam mempromosikan kesehatan karena:
● Pertama, klien tanpa penyakit akut yang dapat menyerap informasi
mengenai kesehatan dan mampu bertindak sesuai informasi yang
mereka peroleh tersebut.
● Kedua, audiens (klien) yang dapat dijangkau areanya lebih luas,
dengan penekanan pada populasi dan kelompok agregat,
pendidikan keperawatan ditargetkan untuk menjangkau orang
banyak.
- Kolaborator, perawat komunitas harus bekerja sama dengan berbagai
individu
● Kolaborator memiliki makna bahwa perawat saling bekerja sama
dengan orang lain dan berkoordinasi sebagai partner
● Setiap anggota di dalam tim memiliki peran dan kontribusinya
masing-masing untuk mencapai tingkat kesehatan masyarakat
● Sebagai anggota tim, perawat juga harus memiliki kemampuan
dalam berkomunikasi, mengidentifikasi kontribusinya terhadap
tim, dan bersikap asertif terhadap anggota lainnya
- Leader/Pemimpin, peran perawat komunitas sebagai pemimpin berfokus
pada bagaimana perawat mampu menciptakan perubahan. Perubahan yang
dimaksud adalah perawat sebagai agen yang menginisiasi perubahan yang
secara positif mempengaruhi kesehatan komunitas (Allender, 2014).
Kelurahan Curug, Depok terbagi menjadi beberapa RW, salah satunya
RW 08. RW 08 berada di daerah Rawa Kalong, Cimanggis, Depok terbagi
menjadi tiga RT, yaitu RT 001, 002, dan 003 yang memiliki populasi sekitar
kuirang lebih 400 kartu keluarga. Hasil pengkajian yang telah dilakukan kepada
Ibu RW dan ibu Kader setempat, didapatkan bahwa wilayah RW 01 sebelum
menjadi pemukiman warga merupakan wilayah sawah dan sudah mengalami
perkembangan infrastruktur, dan ekonomi yang baik sampai dengan saat ini. RW
01 merupakan wilayah padat penduduk dengan sebagian besar warga tidak
memiliki ventilasi yang tidak adekuat. Saat ini warga RW 01 tidak memiliki area
rekreasi dikarenakan pandemi dan sedang dilakukan renovasi. Sehingga, program
warga seperti karang taruna, posyandu dan posbindu terhenti saat ini .
Pengelolaan limbah warga dikumpulkan di setiap rumah dan baru diangkut setiap
minggu di hari Jumat. Masyarakat RW 01 sebagian besar bekerja sebagai buruh.
Perkembangan kesehatan selama pandemi Covid-19 cenderung terhenti, seperti
posbindu dan kegiatan senam lansia. Kegiatan posbindu baru aktif kembali sejak
bulan Oktober 2021. Warga RW 01 ketika sakit, langsung berobat ke klinik atau
puskesmas terdekat
Masyarakat di RW 08 pernah mendapat penyuluhan terkait diabetes,
namun didapat dari pihak kelurahan. Sedangkan, kader setempat belum pernah
mengadakan penyuluhan ataupun program kesehatan terkait diabetes melitus.
Selain diabetes, gizi pada balita juga menjadi perhatian kader di RW 08. Sejauh
ini sudah ada program di posyandu terkait pemeriksaan kesehatan pada balita.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa diabetes melitus dan
gizi pada balita merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian kader dan
masyarakat di RW 08. Oleh sebab itu, mahasiswa melakukan pengkajian dengan
fokus pada diabetes melitus dan gizi kurang pada balita dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner disebar ke total 88 KK di masing-masing RT di RW 08.
Kuesioner yang diberikan mencakup pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait
diabetes melitus. Berdasarkan hasil pengkajian dengan menggunakan kuesioner
ditemukan bahwa sebanyak 72,7 % masyarakat memiliki pengetahuan yang tinggi
terkait diabetes melitus dan gizi kurang. Kemudian, sebanyak 63,6 % masyarakat
memiliki kebiasaan dan aktivitas terkait diabetes melitus yang cukup baik.
Pengkajian serta tindakan yang sudah dilakukan mahasiswa meliputi
wawancara RW, RT, serta kader terkait karakteristik komunitas dan masalah
kesehatan di RW 08; windshield survey; melihat data sekunder dari puskesmas
terkait masyarakat dengan riwayat penyakit diabetes melitus dan gizi pada balita;
serta penyebaran kuesioner kepada total 88 KK di masing-masing RT di RW 08.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
pertemuan 2 dengan kader di RW 08 untuk mendiskusikan skoring terkait
prioritas masalah kesehatan di RW 08, kemudian akan dilakukan penyusunan
rencana keperawatan, planning of action, serta rancangan kegiatan dari program
yang akan dilakukan di RW 08.
2. Rencana Keperawatan
Analisis Data

No. Data Masalah


Keperawatan

1. DO:
● Sebanyak 44,3 % warga 08 suka memakan Perilaku Kesehatan
makanan yang manis Cenderung Berisiko
● Sebanyak 36,4 % warga memiliki Gaya hidup
berisiko DM seperti sering makan manis,
makan larut malam, jarang berolahraga, dll
DS:
● Hasil wawancara dengan Ibu Kader setempat,
masyarakat di RW 08 banyak yang mempunyai
riwayat DM

2. DO: Kesiapan Peningkatan


● Sudah ada program di posyandu terkait Pengetahuan
pemeriksaan kesehatan pada balita
● Sebanyak 72,7% masyarakat memiliki
pengetahuan yang tinggi terkait gizi kurang
DS: 
● Warga mengungkapkan keinginan untuk
mengetahui gizi seimbang
Skoring

Masalah Kesehatan: Diabetes Melitus

Kriteria Bobot Skala (S) (1-10) Rasional Total


Kriteria
(B x S)
(B)

Kesadaran 5
masyarakat akan
masalah

Motivasi 10
masyarakat
untuk
menyelesaikan
masalah

Kemampuan 5
perawat dalam
memengaruhi
penyelesaian
masalah

Ketersediaan 7
ahli atau fasilitas
terkait terhadap
solusi masalah

Beratnya 8
konsekuensi atau
derajat
keparahan
masalah

Waktu untuk 3
menyelesaikan
masalah

Total

Masalah Kesehatan: Gizi Kurang

Kriteria Bobot Skala (S) (1-10) Rasional Total


Kriteria
(B x S)
(B)

Kesadaran 5
masyarakat akan
masalah

Motivasi 10
masyarakat
untuk
menyelesaikan
masalah

Kemampuan 5
perawat dalam
memengaruhi
penyelesaian
masalah

Ketersediaan ahli 7
atau fasilitas
terkait terhadap
solusi masalah

Beratnya 8
konsekuensi atau
derajat
keparahan
masalah

Waktu untuk 3
menyelesaikan
masalah

Total

Diagnosa Keperawatan
● Masalah DM: Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
● Masalah gizi kurang: Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
Tujuan Umum
● Setelah 1x60 menit, pengetahuan dan perilaku kesehatan warga meningkat
Tujuan khusus
Setelah 1x60 menit, diharapkan warga mampu:
● Menerima perubahan status kesehatan meningkat dari sedang (skala 3) menjadi
meningkat (skala 5)
● Melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan meningkat dari cukup
menurun (skala 2) menjadi cukup meningkat (skala 4)
● Meningkatan kesehatan dari cukup menurun (skala 2) menjadi cukup meningkat
(skala 4)
● Mengendalikan kesehatan dari sedang (skala 3) menjadi meningkat (skala 5)

Nursing Care Plan

Diagnosis Outcome Intervensi

D.0003 Perilaku Dalam 1x60 menit, I.12435 Edukasi


Kesehatan Cenderung pengetahuan dan perilaku Perilaku Upaya
Berisiko kesehatan warga Kesehatan
Definisi: Hambatan meningkat dengan kriteria Observasi:
kemampuan dalam hasil: ● Identifikasi
mengubah gaya hidup atau L.12107 Perilaku kesiapan dan
perilaku untuk Kesehatan kemampuan
memperbaiki status Kriteria hasil: menerima
kesehatan ● Penerimaan informasi
terhadap Terapeutik:
perubahan status ● Menyediakan
kesehatan materi dan media
meningkat dari pendidikan
sedang (skala 3) kesehatan
menjadi meningkat ● Menjadwalkan
(skala 5) pendidikan
● Kemampuan kesehatan sesuai
melakukan kesepakatan
tindakan ● Menggunakan
pencegahan variasi metode
masalah kesehatan pembelajaran
meningkat dari ● Menggunakan
cukup menurun pendekatan
(skala 2) menjadi promosi kesehatan
cukup meningkat Edukasi:
(skala 4) ● Menjelaskan
● Kemampuan penanganan
peningkatan masalah kesehatan
kesehatan ● Mengajarkan
meningkat dari program kesehatan
cukup menurun dalam kehidupan
(skala 2) menjadi sehari-hari
cukup meningkat ● Mengajarkan cara
(skala 4) pemeliharaan
● Pencapaian kesehatan
pengendalian
kesehatan dari
sedang (skala 3)
menjadi meningkat
(skala 5)

D.0113 Kesiapan Dalam 1x60 menit, I.06208 Stimulasi


Peningkatan pengetahuan kemampuan Kognitif
Pengetahuan kognitif warga meningkat Observasi:
Definisi: Perkembangan dengan kriteria hasil: ● Mengidentifikasi
informasi kognitif yang L.09086 Status Kognitif keterbatasan
berhubungan dengan topik Kriteria hasil: kemampuan
spesifik cukup untuk ● Pemahaman kognitif
memenuhi tujuan mengenai situasi Terapeutik:
kesehatan dan dapat meningkat dari ● Melibatkan warga
ditingkatkan sedang (skala 3) dalam program
menjadi meningkat yang menstimulasi
(skala 5) untuk
● Kemampuan meningkatkan
membuat kemampuan
keputusan kognitif
meningkat dari ● Memberikan
cukup menurun kesempatan
(skala 2) menjadi kepada warga
cukup meningkat untuk memberikan
(skala 4) pendapat
● Pertimbangan ● Merencanakan
alternatif saat kegiatan stimulasi
memutuskan sensori
meningkat dari Edukasi:
sedang (skala 3) ● Menganjurkan
menjadi meningkat melakukan
(skala 5) kegiatan untuk
meningkatkan
kemampuan
● Menganjurkan
mengulang
informasi yang
didapatkan

3. Rancangan Kegiatan
- Topik : Penjelasan hasil pengkajian, skoring komunitas dan
penyusunan rencana kegiatan
- Metoda : Ceramah dan diskusi
- Media : PowerPoint (PPT)
- Waktu dan tempat : Senin, 11 Oktober 2021 Pukul 09.00 di Posyandu RW. 08
- Pengorganisasian kelompok, waktu, dan tempat :

No Peran Nama Tugas

● Membuka dan menutup


1. Moderator Dewi P
acara
● Memandu jalannya acara
● Memimpin proses
pertemuan 2

2. Operator + Notulis Riani ● Mengoperasikan power


point hasil pengkajian
● Memperhatikan proses
berjalannya penyuluhan
dan keaktifan peserta
untuk prioritas masalah
● Mencatat hasil diskusi
selama acara berlangsung

3. Penyampai hasil Pengkajian Nya ● Menyampaikan hasil


Lukman pengkajian

4. Pemimpin diskusi bersama Venina ● Membuka sesi tanya


warga menentukan prioritas jawab dari kegiatan
Rizky
masalah mahasiswa
Haekal
● Memulai proses diskusi
dengan warga
● Menjembatani antara
aspirasi warga dan
pendapat mahasiswa
● Menyimpulkan hasil
prioritas masalah

5. Rencana tindak lanjut untuk Tania ● Menyampaikan rencana


pertemuan ke 3 kegiatan mahasiswa
● mendiskusikan kegiatan
yang diusulkan oleh
warga
● Memulai proses diskusi
dengan warga terkait
kegiatan yang akan di
realisasikan
● Menjembatani antara
aspirasi warga dan
pendapat mahasiswa
● Menyimpulkan hasil
kegiatan yang akan
direncanakan

6. Humas Des ● Membantu mengurus


Anggraeni surat menyurat yang
diperlukan
● Menghubungi pihak RW
untuk perencanaan
pelaksanaan kegiatan
● Menyampaikan
undangan kepada pihak
RT, RW, kader

7. Logistik Karlin ● Membantu keperluan alat


dan media
● Koordinasi dengan Pihak
RW terkait peralatan
yang dipergunakan

8. Konsumsi dan Timekeeper Revina ● Menyiapkan konsumsi


untuk warga yang
datang
● Membantu
mengingatkan dan
menjaga waktu agar
sesuai dengan
rundown

9. Dokumentasi Nabila ● Mendokumentasikan


selama acara
berlangsung

10. PJ/Observer Qorin Ratal ● Memantau jalannya


acara

Strategi Pelaksanaan

Kegiatan
No. Acara Waktu Media
Mahasiswa Peserta

MC:
1. Pembukaan 5 menit ● Peserta
● Membuka acara
mengikuti
● Memperkenalk
pembukaan
an diri
acara dengan
● Membacakan
kondusif
susunan acara
● Memimpin doa
sebelum acara

PJ:
2. Sambutan 3 menit Peserta menyimak
singkat apa yang
Menjelaskan tujuan
disampaikan
pertemuan 2

Penyampaian
3. Penyampaian 15 menit ● Peserta Power
Hasil Pengkajian
hasil menyimak hasil point
● Membacakan
pengkajian kegiatan dan
hasil
evaluasi yang
pengkajian
sedang
disampaikan

Pemimpin Diskusi ● Membuka sesi


4. Diskusi 20 menit Power
● Menyerahkan tanya jawab dari
bersama point
diskusi kepada kegiatan
Warga RW 08
pemimpin mahasiswa
diskusi ● Memulai proses
● Pemimpin diskusi dengan
diskusi warga
memimpin ● Memberikan
jalannya tanggapan dan
diskusi masukkan
● Menjawab terhadap
pertanyaan dari masalah yang
Warga ada di
● Mendiskusikan masyarakat RW
prioritas 08
masalah ● Menyimpulkan
● Notulen hasil prioritas
mencatat sesi masalah
tanya jawab
dan hasil
diskusi

5. 15-20 Diskusi kegiatan ● Menyampaikan


Rencana
menit yang direncanakan rencana kegiatan
tindak lanjut
untuk pertemuan 3 mahasiswa
untuk
● mendiskusikan
pertemuan ke
kegiatan yang
3
diusulkan oleh
warga
● Memulai proses
diskusi dengan
warga terkait
kegiatan yang
akan di
realisasikan
● Menjembatani
antara aspirasi
warga dan
pendapat
mahasiswa
● Menyimpulkan
hasil kegiatan
yang akan
direncanakan

MC
6. Penutupan 10 menit ● Mengikuti
● Ucapan terima
penutupan
kasih kepada
dengan kondusif
pihak RW 08
● Menyampaikan
● Memimpin
kesan pesan ke
proses
mahasiswa
terminasi
dengan warga
● Penyampaian
harapan untuk
kegiatan
kedepan
● Pembacaan doa
penutup
Prioritas Masalah Komunitas

No. Masalah A B C D E F G H I J K L Total Prioritas


Kesehatan

1. Diabetes
Mellitus pada
masyarakat
RW 10

2. Gizi kurang
pada
masyarakat
RW 10

Pembobotan:
1. Sangat rendah, 2. Rendah, 3. Cukup, 4. Tinggi, dan 5. Sangat tinggi

Keterangan:
A = Besarnya masalah, B = Risiko masyarakat yang akan terkena, C = Potensial untuk
pendidikan kesehatan,
D = Minat masyarakat untuk mengatasi, E = Kemungkinan untuk diatasi, F = Sesuai
dengan program pemerintah,
G = Sesuai dengan peran perawat, H = Keluangan waktu, I = Sumber Dana, J = Fasilitas
kesehatan yang ada, K = Sumber Daya, dan
L = Ketersediaan tempat
Plan of Action (POA) Asuhan Keperawatan Komunitas

Diagnosis Keperawatan: Perilaku kesehatan cenderung berisiko (Domain 1; Kelas 2; 00188)

Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ

Dalam 1x 60 menit 5510 Pendidikan Masyarakat 11 Posyandu Pribadi Qorin


pertemuan warga Kesehatan: dan Tokoh Oktober Matahari Ratal
mampu menerapkan Terapeutik: Masyarakat 2021 (jam RW 08
perilaku kesehatan yang RW 08 akan
- Tentukan
baik, dengan kriteria Kelurahan disepakati
pengetahuan
hasil: Curug lebih
kesehatan dan gaya
Cimanggis lanjut)
hidup perilaku
1902 Kontrol risiko: Depok
warga saat ini.
- Warga dapat (Kader,
- Bantu keluarga
mengidentifikasi Ketua
memperjelas
faktor risiko dari RW/RT)
mengenai
DM dari jarang
keyakinan dan nilai
menunjukan
kesehatan.
(Skala 2)
- Libatkan warga
menjadi sering
dalam perencanaan
menunjukan
dan rencana
(Skala 4)
implementasi gaya
- Warga mampu
hidup dan
mengenali
modifikasi perilaku
kemampuan
kesehatan.
untuk merubah
perilaku dari Edukasi:
jarang
menunjukan
- Ajarkan tentang
(Skala 2)
strategi untuk
menjadi sering
menolak perilaku
menunjukan
hidup tidak sehat
(Skala 4)
- Tekankan
- Warga mampu
pentingnya pola
mencari
makan yang sehat,
informasi
tidur, dan
mengenai risiko
berolahraga.
DM dari jarang
- Gunakan berbagai
menunjukan
strategi dan
(Skala 2)
intervensi dalam
menjadi sering
program
menunjukan
pendidikan
(Skala 4)
- Warga berminat Observasi:
untuk
berpartisipasi - Identifikasi

dalam kegiatan karakteristik warga

skrining masalah yang

kesehatan dari mempengaruhi

jarang pemilihan strategi

menunjukan belajar

(Skala 2) - Prioritaskan

menjadi sering kebutuhan belajar

menunjukan dengan

(Skala 4) mengidentifikasi

- Warga mampu kebutuhan

memodifikasi berdasarkan

gaya hidupnya kesukaan,

untuk kemampuan
mengurangi perawat, sumber
risiko DM dari daya yang tersedia
jarang dan kemungkinan
menunjukan keberhasilan yang
(Skala 2) dicapai.
menjadi sering
(Bulechek, Butcher,
menunjukan
Docthterman, & Wagner,
(Skala 4)
2016)

Plan Of Action (POA):

Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ

1. Mengetahui jumlah 1. Pengisian absensi Masyarakat Minggu Posyandu Pribad


anggota yang hadir kehadiran dan Tokoh ke 4 (jam Matahari i
2. Sebagai bentuk 2. Pembukaan masyarakat akan RW 08
penerimaan 3. Sambutan oleh RW 08 disepakati
3. Menciptakan Tokoh Masyarakat Kelurahan lebih
kerjasama antara dan Ketua Curug lanjut)
masyarakat dan Pelaksana Cimanggis
ketua pelaksana 4. Penjelasan hasil Depok
4. Mengidentifikasi olah data angket (Kader,
masalah yang ada RW.8 mengenai Ketua
di RW 08 DM dan Gizi RW/RT)
5. Mengklarifikasi 5. Tanya jawab
hasil olah data oleh bersama para
panitia dengan peserta
peserta 6. Evaluasi jalannya
6. Menilai antusias pelaksanaan
warga atau tokoh pertemuan
masyarakat dalam 7. Penjelasan
mengatasi masalah mengenai rencana
kesehatan yang ada tindak lanjut
di RW 8 pertemuan
7. Menetapkan selanjutnya
masalah prioritas 8. Penutupan
beserta tindakan
yang akan
dilakukan sesuai
kesepakatan
bersama warga di
RW 08

4. Kriteria Evaluasi

a) Struktur
- Mahasiswa menyusun LP dan mengkonsultasikan ke pembimbing minimal 2 kali
sebelum diadakannya pertemuan dengan komunitas
- Mahasiswa memvalidasi kontrak pertemuan dengan komunitas
- Mahasiswa mempersiapkan media dan alat
- Mahasiswa mempelajari mengenai hasil pengkajian dan perencanaan skoring
yang akan dilakukan dengan komunitas
- Penerima informasi terdiri dari Lurah Kelurahan Curug, Perwakilan Puskesmas
Cimanggis, Tokoh agama setempat, Ketua RW. 08, Ketua RT. 02, Ketua RT. 03,
Ketua RT. 04, Ketua RT. 05, Ketua RT. 06, Ketua RT. 07, Ketua RT. 08, Ketua
RT. 09, Ketua RT. 10, Ibu Kader RW.08, dan ketua karang taruna RW. 08
- Kegiatan dilaksanakan dengan lingkungan yang tenang dan kondusif
b) Proses
- Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pengkajian dan skoring komunitas di RW.
08
- Seluruh penerima informasi dapat mengikuti rangkaian kegiatan
- Mahasiswa menyampaikan informasi secara lengkap, efektif, dan sesuai target
- Pertemuan dilakukan selama 1x90 menit atau sesuai dengan kontrak waktu yang
telah disepakati
- Pertemuan dihadiri minimal oleh satu perwakilan dari RW, satu perwakilan dari
masing-masing RT, dan dua perwakilan dari Kader di tiap RT
- Terdapat umpan balik dari peserta terhadap data yang disampaikan oleh
mahasiswa
c) Hasil
- Penerima informasi dapat menentukan masalah keperawatan prioritas pada
komunitas
- Kontrak untuk pelaksanaan implementasi tindakan keperawatan dapat disepakati
oleh mahasiswa dan penerima informasi

Daftar Pustaka

Allender, J. A., & Spradley, B. W. (2014). Community Health Nursing: Promoting and
Protecting the Public's Health (6 ed.). China: Lippincott Williams & Wilkins.
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC), Edisi 6. Philadelpia: Elsevier.
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: definitions and
classification 2018-2020. Jakarta: EGC
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M., & Swanson, E. (2013). Nursing outcomes
classification (5th ed.). Elsevier Mosby.

Anda mungkin juga menyukai