Anda di halaman 1dari 4

leh humaspmk on May 13, 2016

Kesehatan Berbasis Masyarakat Harus Ditingkatkan


Sukoharjo (12/04) – Sukoharjo menjadi salah satu tujuan dalam rangkaian kunjungan kerja
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan
Maharani di Jawa Tengah (Jateng). Di Kabupaten ini, Menko PMK mengingatkan kembali arti
penting kesehatan berbasis masyarakat.

Menurutnya, pemerintah telah mengajak masyarakat untuk menjaga dan menjalankan hidup
sehat melalui berbagai kebijakan. Dalam membangun kesehatan masyarakat misalnya,
pemerintah telah memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kesehatan melalui
program Indonesia Sehat dengan memberikan Kartu Indonesia Sehat. “Gunakanlah Kartu
Indonesia Sehat sesuai dengan kebutuhannya,” ujarnya.

Dalam percepatan pembangunan kesehatan berbasis masyarakat, Pemerintah melakukan upaya


melalui penyatuan kegiatan-kegiatan Kampung KB, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),
1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), Program keluarga harapan, sehingga  dengan
keselarasan lintas kegiatan tersebut, masyarakat akan memperoleh fasilitas dan pembinaan yang
berkelanjutan didalam membangun keluarga yang sehat, mandiri, dan sejahtera.

Menko PMK  memberikan perhatian khusus terhadap perencanaan keluarga yang merupakan
salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga, “Generasi muda melalui program GenRe
dapat belajar bagaimana merencanakan membangun keluarga. Selesaikan sekolah terlebih dahulu
agar masa depan terjamin,” pesannya.

Pekerjaan rumah BKKBN dalam meningkatkan pemahaman tentang perencanaan keluarga


sangat strategis, agar tercapai program pemerintah dalam menangani permasalahan
kependudukan. Diharapkan nantinya taraf hidup masyarakat akan menjadi lebih baik.

“Bantuan sosial yang diberikan ini tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, bukan
untuk kebutuhan konsumtif,” tegas Menko PMK kepada para penerima bantuan.

Ditegaskan kembali oleh Menko PMK bahwa pemberian KIS bukan berarti setiap sakit harus
langsung ke Rumah Sakit, tetapi periksa dulu ke Puskesmas. “Yang lebih utama adalah selalu
menjaga kesehatan,” lanjutnya.

Pemerintah memang terus mendukung kesehatan berbasis masyarakat. Aktivitas seperti


Posyandu, Polindes, dokter kecil dan lainnya misalnya bertujuan untuk perbaikan sanitasi
lingkungan, peningkatan kualitas ibu dan anak, pemberantasan penyakit penyakit menular,
pendidikan untuk kebersihan perorangan, perawatan untuk diagnosa dini dan menghimpun
potensi masyarakat.

Secara khusus, jelasnya, posyandu memiliki peran yang terdiri dari 5 (lima) kegiatan prioritas
yakni :KB, Kesehatan Ibu dan Anak, GIZI, IMMUNISASI dan penanggulangan diare.
“Keaktifan ibu merupakan salah satu faktor yang penting sebagai upaya meningkatkan kesehatan
dan pencegahan penyakit dalam pertumbuhan anak,” Menko PMK mengingatkan.

Dalam kesempatan itu pula, Menko PMK mengajak masyarakat perlu juga aktif dalam menjaga
kesehatan dengan berperilaku hidup sehat seperti menjaga  perilaku makan, perilaku beraktifitas,
perilaku istirahat, perilaku berolahraga, perilaku menjaga kebersihan, dan lainnya. Termasuk
meningkatkan konsumsi sayur dan buah, aktifitas fisik seperti berolahraga, dan deteksi dini
penyakit.

“Dalam lingkup keluarga, membangun generasi muda yang tangguh dan unggul, dimulai dari
menjaga kualitas makanan. Peran para ibu sangat penting di masyarakat pada pemilihan bahan
pangan dan makanan yang akan dikonsumsi oleh keluarga.Konsumsi yang pertama dalam
kehidupan keluarga adalah  ASI  ekslusif sampai dengan usia 6 bulan. Setelah itu diberi
Makanan Pendamping ASI (MP ASI)bersamaan diberikan buah,” pungkasnya.

Menko PMK dalam acara ini didampingi oleh Plh. Gubernur Jawa Tengah, Kepala BKKBN dan
Bupati Sukoharjo.

Adapun bantuan yang diberikan di balai Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten
Sukoharjo adalah :

 1 Ton PMT AS untuk Anak SD dari Kemenkes;


 2 Ton PMT Bumil dari Kemenkes;
 2 Ton MP ASI untuk Ibu Menyusui dan balita;
 200 lembar Leaflet, 3 buah Banner, 5 buah CD/Film Promosi Kesehatan untuk Kepala
Puskesmas Kecamatan Bendosari dari Kemenkes;
 1 set Kit Monitoring Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) untuk Kepala Dinas
Kesehatan dari Kemenkes;
 1 Board Games “Aku Anak Indonesia” untuk Sekolah PAUD dari Kementerian PPPA;
 1 Dos Buku Bacaan PAUD dari Kementerian PPPA;
 1 Dos Buku Bacaan Anak SD dari Kementerian PPPA;
 Bantuan PAUD senilai Rp 8.412.000.000,- untuk guru dan PAUD dari Kementerian
PPPA;
 500 Bantuan paket sandang untuk peserta PKH dari Kemensos;
 1 unit motor trail penanggulangan bencana untuk Kabupaten Sukoharjo dari Kemensos.

Anda mungkin juga menyukai