Anda di halaman 1dari 2

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

1. Air limbah dyeing dan printing melewati masuk kedalam bak equalisasi melewati bar
screen
2. Dari bak equalisasi, air naik ke cooling tower untuk penurunan suhu
3. Setelah dari cooling tower, air limbah masuk ke bak netralisasi. Dalam bak netralisasi,
apabila limbah terlalu asam diberi Caustik dan apabila limbah terlalu basa ditambahkan
asam sulfat
4. Dari bak netralisasi, limbah masuk ke bak aerasi (aerasi 1 dan aerasi 2) pada bak aerasi
terdapat bakteri-bakteri yang diberi nutrisi menggunakan carbon (NAW)
5.1 Dari bak aerasi 1, air limbah masuk ke bak sedimentasi. Pada bak ini limbah di endapkan
(air limbah masuk ke bak watervit dan lumpurnya dikembalikan ke bak aerasi 1)
5.2 Dari bak aerasi 2, air limbah masuk ke clarifier 6 untuk diberikan Ca(OH) 2
6.1 Air limbah masuk ke bak watervit. Pada bak watervit, air limbah diberikan Ca(OH) 2 untuk
selanjutnya dialirkan ke clarifier 1,2,3,8
6.2 Dari clarifier 6, air masuk ke clarifier 7 untuk diberikan Ferro Sulfat dan PAM
7. Setelah penambahan Ca(OH)2 air dialirkan ke clarifier 1,2,3,8 untuk ditambahkan Ferro
sulfat dan PAM
8. Setelah penambahan obat, air limbah dipisahkan antara air dan lumpurnya
9.1 Air limbah masuk ke bak effluent 1
9.2 Lumpur masuk ke thickener tank untuk ditambahkan dengan CPAM agar air sisa dan
lumpur dapat terpisah
10.1 Dari bak effluent 1, air limbah yang sudah diolah masuk ke bak final effluent untuk
selanjutnya di buang melewati meteran
10.2 Setelah masuk ke thickener tank, lumpur masuk kedalam beltpress untuk dihilangkan kadar
air yang tersisa
11. Air sisa beltpress dikembalikan ke bak equalisasi sedangkan lumpur yang sudah di press
sehingga menjadi padat, disimpan dalam Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai