MITRA CS
KONTRAKTOR DAN PERDAGANGAN UMUM
Jalan Raya Cicadas – Binong No. 17 Kec. Binong
Nomor : 05/SP/CV.MJ/V/2016
Lampiran :
Kepada Yth.;
Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi
UPT ULP Kabupaten Subang.
di
Subang
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Penawaran ini berlaku 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak batas akhir pemasukan
Dokumen Penawaran
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
LOKASI : D E S A/K E L. :
KECAMATAN : CIASEM
KABUPATEN : SUBANG
SUMBER DANA : APBD KABUPATEN SUBANG TAHUN 2016
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
R EK APIT U L ASI
TERBILANG : Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah
Penawar,
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
DAFTAR HARGA SATUAN PEKERJAAN
DIVISI 1. UMUM
4.2 (2)b Pek. Lapis Pondasi Agregat Kelas C (sirtu) M3 1.00 329,675.60 329,675.60
5.2 (1)c Pek. Lapis Pondasi Agregat Kelas C (sirtu) M3 1.00 335,341.46 335,341.46
3
5.2 (1)a Pek. Lapis Pondasi Bawah ( Batu Belah) M 1.00 357,528.67 357,528.67
DIVISI 7. STRUKTUR
7.3 (1) Pek. Baja Tulangan U24 Polos Kg 1.00 15,260.98 15,260.98
7.16.1(c) Pek. Perkerasan Jalan Beton K.350 (Ready Mix) L.4,0 m tb.20 cm M3 1.00 1,309,838.69 1,309,838.69
3
7.16.1(l) Pek. Beton K-125 (Ready Mix) tb. 5 cm M 1.00 1,079,358.68 1,079,358.68
DAFTAR HARGA SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT
HARGA HARGA
No. URAIAN KODE SATUAN SATUAN SATUAN
( Rp./O/jam) (Rp./OH/8jam)
HARGA
No. URAIAN KODE SATUAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)
BIAYA
No. URAIAN KODE HP KAPASITAS SEWA KETERANGAN
ALAT
HARGA
No. URAIAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)
7 Alat Bantu
1 Sekop 66,500.00 /Bh
2 Garpu 56,000.00 /Bh
3 Gerobak Dorong 520,000.00 /Bh
4 Gunting Potong Baja 200,000.00 /Bh
5 Kunci Pembengkok Tulangan 5,600.00 /Bh
6 Cangkul /Pacul 42,000.00 /Bh
7 Sendok Semen 20,000.00 /Bh
8 Ember Cor 4,000.00 /Bh
9 Roskam 20,000.00 /Bh
10 Concrete Cutter 400,000.00 /hari
11 Pengki 12,000.00 /Bh
12 Belincong 52,000.00 /Bh
13 Palu Besar 22,000.00 /Bh
FORMULIR STANDAR URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
(METODE ANALISA TEKNIS)
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Tebal lapis Agregat padat t 0.15 M
5 Berat isi padat Bip 1.20 ton/M3
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Berat isi agregat (lepas) Bil 0.91 ton/M3
8 Faktor kehilangan - Batu Belah Fh 1.05
1. BAHAN
Batu belah
Setiap 1 M3 Agregat padat diperlukan : 1 x (Bip/Bil) x Fh (M28) 1.3786 M3 Agregat lepas
2. ALAT
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 10.00 M3 / Jam
Produksi Agregat / hari = Tk x Q1 Qt 70.00 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 7.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0.7000 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0.1000 Jam
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Tebal lapis Agregat padat t 0.15 M
5 Berat isi padat Bip 1.62 -
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Berat isi agregat (lepas) Bil 1.44 ton/M3
8 Faktor kehilangan - Agregat C (sirtu) Fh 1.05
1. BAHAN
Agregat C (sirtu)
Setiap 1 M3 Agregat padat diperlukan : 1 x (Bip/Bil) x Fh (M28) 1.1813 M3 Agregat lepas
2. ALAT
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 10.00 M3 / Jam
Produksi Agregat / hari = Tk x Q1 Qt 70.00 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 7.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0.7000 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0.1000 Jam
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya
di lokasi pekerjaan
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Faktor Kehilangan Besi Tulangan Fh 1.10 -
1. BAHAN
1.a. Baja Tulangan (Polos) U24 (M39a) 1.1000 Kg
1.b. Kawat beton (M14) 0.0025 Kg
2. ALAT
2.a. ALAT BANTU Ls
Diperlukan :
- Gunting Potong Baja = 2 buah
- Kunci Pembengkok Tulangan = 2 buah
- Alat lainnya
3. TENAGA
Produksi kerja satu hari Qt 200.00 Kg
dibutuhkan tenaga : - Mandor M 1.00 orang
- Tukang Tb 1.00 orang
- Pekerja P 2.00 orang 3
Koefisien Tenaga / Kg :
- Mandor = ( M x Tk ) : Qt (L03) 0.0350 jam
- Tukang = ( Tb x Tk ) : Qt (L02) 0.0350 jam
- Pekerja = ( P x Tk ) : Qt (L01) 0.0700 jam
Rp. 15,260.98 / Kg
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.16.1(l) Analisa EI-7.16.1(l)
JENIS PEKERJAAN : Perkerasan Jalan Beton K.125 (lantai kerja)
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Campuran beton K. 125 dikirim oleh pemasok
4 Jumlah pengiriman campuran beton perjam Qt 10.00 M3
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
2. ALAT
3. TENAGA
Produksi Beton dalam 1 hari = Tk x Q2 Qt 70.00 M3
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0.2000 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 0.7000 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 1.4000 jam
Rp. 1,079,358.68 / M3
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.16.1(c) Analisa EI-7.16.1(c)
JENIS PEKERJAAN : Perkerasan Jalan Beton (L=4,0 M)
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Campuran beton K. 350 dikirim oleh pemasok
4 Jumlah pengiriman campuran beton perjam Qt 10.00 M3
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
2. ALAT
3. TENAGA
Produksi Beton dalam 1 hari = Tk x Q2 Qt 70.00 M3
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0.2000 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 0.7000 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 1.4000 jam
Rp. 1,309,838.69 / M3
ITEM PEMBAYARAN NO. : 4.2 (2)b Analisa EI-422b
JENIS PEKERJAAN : Lps. Pond. Ag. Kls. C (sirtu)
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Tebal lapis Agregat padat t 0.15 M
5 Berat isi padat Bip 1.62
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Lebar bahu jalan Lb 1.00 M
8 Proporsi Campuran : Gradasi harus
9 memenuhi
- Sirtu St 100.00 % Spesifikasi
10 Berat volume agregat (lepas) Bil 1.44 ton/m3
- Sirtu Fh 1.05
2. ALAT
2.a. TANDEM ROLLER (E17)
Kecepatan rata-rata v 1.50 KM / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.00 M
Jumlah lintasan n 8.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
ALAT BANTU
diperlukan :
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah
3. TENAGA
Produksi menentukan : Q1 14.00 M3/Jam
Produksi Agregat / hari = Tk x Q1 Qt 98.00 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 7.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0.5000 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0.0714 Jam
Rp. 329,675.60 / M3
Analisa EI-521a
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. TENAGA
1. Pekerja (L01) jam 1.4000 11,137.50 15,592.50
2. Tukang (L02) jam 0.7000 12,400.00 8,680.00
3. Mandor (L03) jam 0.2000 13,000.00 2,600.00
B. BAHAN
1. Campuran beton K. 125 (M47) M3 1.0000 886,800.00 886,800.00
2. Kayu Acuan (M99) M3 0.0350 1,832,100.00 64,123.50
3. Paku (M18) Kg 0.0890 12,500.00 1,112.50
C. PERALATAN
A. TENAGA
1. Pekerja (L01) jam 1.4000 11,137.50 15,592.50
2. Tukang (L02) jam 0.7000 12,400.00 8,680.00
3. Mandor (L03) jam 0.2000 13,000.00 2,600.00
B. BAHAN
1 Campuran beton K. 350 (M72) M3 1.0000 1,028,900.00 1,028,900.00
2 Plastik M2 5.5000 7,400.00 40,700.00
3 Multiplex 12 mm (M73) Lbr 0.1736 167,600.00 29,097.22
4 Kayu Acuan (M99) M3 0.0268 1,832,100.00 49,182.72
5 Paku (M18) Kg 0.3000 12,500.00 3,750.00
C. PERALATAN
1 Con. Vibrator (E20) jam 0.1000 46,000.00 4,600.00
2 Alat Bantu Ls 1.0000 7,660.00 7,660.00
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.20 -
6 Berat volume tanah (lepas) D 1.60 ton/m3
7 Hasil kerja rata-rata 6 m3/jam
8 Rata-rata bahu jalan yang tingginya 10 cm dari permukaan
jalan dipotong dengan tenaga manusia
9 Memuat dan membuang ke/dari truk dengan tenaga manusia
2. ALAT
2.a. DUMP TRUCK (E08)
Produksi per jam Q1 6.00 M3 / Jam
Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 30.00 KM/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 40.00 KM/Jam
Waktu siklus Ts1 menit
- Muat = (V x 60)/D x Q1xFk T1 31.25 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 T2 4.00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 T3 3.00 menit
- Lain-lain T4 2.00 menit
Ts1 40.25 menit
Kapasitas Produksi / Jam = V x Fa x 60 Q2 3.87 M3 / Jam
D x Fk x Ts1
3. TENAGA
Produksi menentukan : Q1 6.00 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 42.00 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 7.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 1.1667 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0.1667 Jam
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
Rp. 104,945.93 / M3
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1 (2) Analisa EI-312
JENIS PEKERJAAN : Galian Batu
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.20 -
6 Berat volume tanah (lepas) D 1.80 ton/m3
1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan
2. ALAT
2.a. COMPRESSOR & JACK HAMMER (E05/26/10/15)
Produksi per jam Q1 4.00 M3 / Jam
3. TENAGA
Produksi menentukan : JACK HAMMER Q1 4.00 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 28.00 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 10.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 2.5000 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0.2500 Jam
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
1. Compressor (E05) Jam 0.2500 180,000.00 45,000.00
2. Jack Hammer (E26) Jam 0.2500 34,000.00 8,500.00
3. Dump Truck (E08) Jam 0.4265 260,000.00 110,891.57
4. Alat bantu Ls 1.0000 1,466.67 1,466.67
Rp. 216,647.18 / M3
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN
PENINGKATAN JALAN CIASEM HILIR - TANJUNGTIGA (179)
LOKASI KABUPATEN SUBANG
TAHUN ANGGARAN 2016
WAKTU PELAKSANAAN
BOBOT
NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SATUAN JUMLAH BIAYA (Rp.) KET.
(%) MINGGU KE BOBOT (%)
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
100 %
3 Pek. Lapis Pondasi Bawah (batu belah) (leveling+pelebaran) 38.30 m3 13,693,348.06 5.09 5.09 =Rencana
4 Pek. Lapis Pondasi Agregat Kelas C (sirtu) (leveling+pelebaran) 23.50 m3 7,880,524.31 2.93 2.93 50 %
5 Pek. Baja Tulangan U24 Polos 4,040.40 kg 61,660,463.59 22.94 7.65 7.65 7.65
6 Pek. Lantai Kerja Beton K-125 (Ready Mix) tb. 5 cm 26.00 m3 28,063,325.68 10.44 5.22 5.22
7 Pek. Perkerasan Jalan Beton K.350 (Ready Mix) L.4 m tb.20 cm 104.00 m3 136,223,223.76 50.67 12.67 12.67 12.67 12.67
8 Pek. Lapis Pondasi Agregat Kelas C (sirtu) (bahu jalan) 32.50 m3 10,714,457.00 3.99 1.99 1.99
9 Pek. Perendaman (Curing) - ls 2,350,000.00 0.87 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12
1 Pek. Lapis Pondasi Bawah (batu belah) 1.50 m3 536,293.01 0.20 0.20
2 Pek. Lapis Pondasi Agregat Kelas C (sirtu) 2.00 m3 670,682.92 0.25 0.25
KOMULATIF RENCANA 0.73 1.95 7.05 9.98 15.20 20.42 28.06 35.71 43.35 56.02 68.82 81.61 94.40 94.53 94.65 94.78 94.90 97.10 99.34 99.73 99.97 100
0
ANALISA ALAT BANTU
Total 7 1,351,500.00
Total 7 1,351,500.00
Total 1,149,000.00
Total 3 211,200.00
Total 7 1,351,500.00
Total 349,000.00
Total 11 390,000.00
Total 44,000.00
KUANTITAS URAIAN MERK DAN TAHUN UKURAN MILIK SENDIRI/ KONDISI LOKASI
MODEL PEMBUATAN KAPASITAS/DAYA SEWA (BAIK/LAYAK)
PERALATAN UTAMA :
PERALATAN LAINNYA :
Penawar,
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan pekerjaan utama, terlebih dahulu harus dilaksanakan pekerjaan persiapan dengan tujuan untuk mempelancar
pelaksanaan pekerjaan utama. Adapun pekerjaan persiapan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan pengukuran kembali dilakukan untuk mengetahui atau mengecek lokasi kegiatan, sehingga diketahui batas-batas lokasi
pekerjaan yang akan dikerjakan. Adapun pekerjaan pengukuran kembali biasanya dilakukan bersama-sama antara pihak pengguna
Peralatan yang
jasa/direksi diperlukan
dengan untuk pekerjaan
pihak penyedia pengukuran kembali antara lain:
jasa/kontraktor.
1. Meteran
2. Patok (kayu/bambu)
3. Spidol/cat
4. Palu
Setelah pekerjaan pengukuran selesai, maka pekerjaan selanjutnya adalah pembuatan papan nama proyek. Papan nama proyek
minimal memberikan informasi tentang nama pekerjaan, lokasi, nama penyedia jasa, biaya, sumber dana, waktu pelaksanaan.
Adapun tujuan dari pembuatan papan nama proyek, yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang kegiatan
pembangunan di suatu daerah. Papan nama proyek harus dipasang di lokasi kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Pembuatan Direksikeet
Pekerjaan pembuatan direksikeet dilakukan sebelum pekerjaan dimulai, direksikeet berfungsi untuk penyimpanan bahan dan alat-alat
kerja, serta sebagai kantor direksi di lapangan yang dilengkapi dengan struktur organisasi proyek, gambar rencana pelaksanaan
pekerjaan, buku tamu dan buku direksi, serta fasilitas kantor lainnya, direksikeet juga berfungsi sebagai tempat pertemuan antara
direksi dan penyedia jasa.
Mobilisasi merupakan pekerjaan persiapan peralatan dan tenaga kerja di lapangan sebelum melaksanakan pekerjaan utama seperti:
persiapan alat berat, alat bantu lainnya dan tenaga kerja yang diperlukan untuk pekerjaan. Untuk pekerjaan Lapis Pondasi Bawah (Batu
Belah), Lapis Pondasi Agregat Klas C (Sirtu) alat berat yang diperlukan/digunakan adalah Tandem Roller 6 – 8 ton dan Water Tanker.
Sedangkan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan adalah antara lain cangkul, sekop, pengki, palu godam dan linggis.
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Pekerja = 10 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
2 sampai minggu ke - 2
3.1 (1) Galian Biasa (manual)(pelebaran)
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Pekerja = 7 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
2 sampai minggu ke - 2
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Pekerja = 7 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
3 sampai minggu ke - 3
1. Urutan Kerja
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Pekerja = 7 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
4 sampai minggu ke - 4
7.16.1 (1) Perkerasan Jalan Beton K125 ( Lantai Kerja)
1. Urutan Kerja
- Untuk persiapan pekerjaan Lantai Kerja, Badan jalan harus diperiksa kesesuaiannya dengan bentuk kemiringan
melintang dan elevasi-elevasi dengan bantuan suatu pola yang berjalan pada acuan ditepi perkerasan.
- Semua acuan sisi dipasang segaris dan dipegang/dimantapkan. Acuan sisi harus dipasang dan ditunjang
sedemikian rupa sehingga permukaan akhir acuan yang diselesaikan memenuhi persyaratan.
- Beton dikirim dalam truk pencampur atau truk pengaduk. Penakaran, pengangkutan dan pencampuran
beton dilaksanakan sesuai dengan persyaratan - persyaratan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.
- Mengajukan kesiapan pengecoran kepada Direksi Pekerjaan untuk memulai suatu pengecoran beton.
- Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan lokasi dan jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan.
- Sekelompok pekerja merapikan sambungan-sambungan dan lintasan terakhir dari balok finishing,
- Acuan tidak boleh dibongkar sampai beton mengeras, dan sebagai pijakan untuk Acuan Perkerasan
Beton K. 350.
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 2 Orang
- Tukang = 7 Orang
- Pekerja = 14 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
5 sampai minggu ke - 6
1. Urutan Kerja
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Tukang = 1 Orang
- Pekerja = 2 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
7 sampai minggu ke - 9
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 2 Orang
- Tukang = 7 Orang
- Pekerja = 14 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
10 sampai minggu ke - 13
Perendaman ( Curring)
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Pekerja = 2 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
11 sampai minggu ke - 16
1. Urutan Kerja
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Pekerja = 7 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
17 sampai minggu ke - 18
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Pekerja = 7 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
18 sampai minggu ke - 18
1. Urutan Kerja
3. Tenaga Kerja :
- Mandor = 1 Orang
- Pekerja = 7 Orang
Volume pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan akan diselesaikan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan dari minggu ke -
19 sampai minggu ke - 19
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
1. KEBIJAKAN K3
Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
2. PERENCANAAN
IDENTIFIKASI
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
1 2 3 4
PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi
- Mobilisasi Alat - Terjadinya Kecelakaan - Pasang Rambu Lalulintas
Lalulintas seperti Tabrakan - Siapkan Penjaga Lalulintas
Kendaraan > Luka Berat
- Mobilisasi Pekerja - Terjadinya Kecelakaan - Siapkan Kotak P3K untuk
Lalulintas seperti Tertabrak Penanggulangan Sementara
Kendaraan Bermotor > Luka Kecelakaan
Berat
2 Pengadaan Direksikeet - Tertimpa Bahan Bangunan - Pekerja di Wajibkan selalu
> Luka Berat Menggunakan Helm, Sarung
- Luka Terkena Alat Kerja Tangan, dan Sepatu Boat
> Luka Ringan - Siapkan Kotak P3K
3 Pasang Papan Nama Proyek - Luka Terkena Alat Kerja - Pekerja di Wajibkan selalu
> Luka Ringan Menggunakan Helm, Sarung
Tangan, dan Sepatu Boat
- Siapkan Kotak P3K
PEKERJAAN JALAN RIGID
3 Lapis Pondasi Bawah ( Batu Belah) / Pelebaran Jalan - Luka Terkena Alat Kerja - Pasang Rambu Lalulintas
> Luka Ringan - Pekerja di Wajibkan selalu
- Lecet - lecet Pada Tangan Menggunakan Helm, Sarung
> Luka Ringan Tangan, dan Sepatu Boat
- Tertabrak Kendaraan Yang - Siapkan Kotak P3K
Melintas > Luka Berat
1 2 3 4
4 Lapis Pondasi Agregat Klas C ( Sirtu ) / Pelebaran - Luka Terkena Alat Kerja - Pasang Rambu Lalulintas
Jalan > Luka Ringan - Pekerja di Wajibkan selalu
- Lecet - lecet Pada Tangan Menggunakan Helm, Sarung
> Luka Ringan Tangan, dan Sepatu Boat
- Tertabrak Kendaraan Yang - Siapkan Kotak P3K
Melintas > Luka Berat
5 Perkerasan Jalan Beton K125 ( Lantai Kerja) - Luka Terkena Alat Kerja - Pasang Rambu Lalulintas
> Luka Ringan - Pekerja di Wajibkan selalu
- Lecet - lecet Pada Tangan Menggunakan Helm, Sarung
> Luka Ringan Tangan, dan Sepatu Boat
- Tertabrak Kendaraan Yang - Siapkan Kotak P3K
Melintas > Luka Berat
6 Baja Tulangan U 24 Polos - Luka Terkena Alat Kerja - Pasang Rambu Lalulintas
> Luka Ringan - Pekerja di Wajibkan selalu
- Lecet - lecet Pada Tangan Menggunakan Helm, Sarung
> Luka Ringan Tangan, dan Sepatu Boat
> Luka Berat - Siapkan Kotak P3K
7 Perkerasan Jalan Beton K. 350 ; L. 4,0 M - Luka Terkena Alat Kerja - Pasang Rambu Lalulintas
> Luka Ringan - Pekerja di Wajibkan selalu
- Lecet - lecet Pada Tangan Menggunakan Helm, Sarung
> Luka Ringan Tangan, dan Sepatu Boat
- Tertabrak Kendaraan Yang - Siapkan Kotak P3K
Melintas > Luka Berat - Siapkan Penjaga Lalulintas
9 Lapis Pondasi Agregat Klas C ( Sirtu ) / Bahu Jalan - Tertabrak Kendaraan Yang - Pasang Rambu Lalulintas
Melintas > Luka Berat - Pekerja di Wajibkan selalu
- Terkena Pentalan Material Menggunakan Helm, Sarung
Penghamparan > Luka Berat Tangan, dan Sepatu Boat
- Terkena Debu Material - Siapkan Kotak P3K
> Luka Ringan - Siapkan Penjaga Lalulintas
PEKERJAAN OPRIT
1 Lapis Pondasi Bawah ( Batu Belah) - Tertabrak Kendaraan Yang - Pasang Rambu Lalulintas
Melintas > Luka Berat - Pekerja di Wajibkan selalu
- Terkena Pentalan Material Menggunakan Helm, Sarung
Penghamparan > Luka Berat Tangan, dan Sepatu Boat
- Luka Terkena Alat Kerja - Siapkan Kotak P3K
> Luka Ringan - Siapkan Penjaga Lalulintas
2 Lapis Pondasi Agregat Klas C ( Sirtu ) - Tertabrak Kendaraan Yang - Pasang Rambu Lalulintas
Melintas > Luka Berat - Pekerja di Wajibkan selalu
- Terkena Pentalan Material Menggunakan Helm, Sarung
Penghamparan > Luka Berat Tangan, dan Sepatu Boat
- Luka Terkena Alat Kerja - Siapkan Kotak P3K
> Luka Ringan - Siapkan Penjaga Lalulintas
2. Pemenuhan Perundang - undangan dan Persyaratan Lainnya
(Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan lain yang terkait dengan K3, sesuai dengan
pekerjaan/kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan)
Daftar Peraturan Perundang - undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
Organisasi K3
Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
PENANGGUNG JAWAB K3
KUANTITAS URAIAN MERK DAN TAHUN UKURAN MILIK SENDIRI/ KONDISI LOKASI
MODEL PEMBUATAN KAPASITAS/DAYA SEWA (BAIK/LAYAK) SAAT INI
Penawar,
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
BAB V
SPESIFIKASI UMUM
DAFTAR ISI
Halaman
DIVISI I – UMUM
i
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
ii
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
DIVISI 2 – DRAINASE
iii
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
iv
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
v
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
DIVISI 7 STRUKTUR
vi
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
vii
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
viii
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
ix
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
LAMPIRAN
1.4.A DAFTAR PERALATAN LABORATORIUM UNTUK PEMERIKSAAN
TANAH, ASPAL DAN BETON
x
SPESIFIKASI UMUM DESEMKBER 2006
xi
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
DIVISI I
UMUM
SEKSI 1.1
RINGKASAN PEKERJAAN
1) Cakupan pekerjaan dari Kontrak ini meliputi pelaksanaan pekerjaan jalan dan/atau
jembatan, pada ruas jalan dan/atau jembatan tertentu dalam sistem jalan negara
dan/atau propinsi. Pekerjaan-pekerjaan yang dicakup di dalam Spesifikasi ini dibagi
tiga kelompok, Pekerjaan “Utama”, Pekerjaan “Pengembalian Kondisi dan Minor”,
dan Pekerjaan “Pemeliharaaan Rutin”.
2) Kegiatan Pemeliharaan Rutin harus dimulai segera setelah periode Kontrak dimulai
dan dimaksudkan untuk mencegah setiap kerusakan lebih lanjut pada jalan dan/atau
jembatan minor. Kegiatan-kegiatan ini meliputi pekerjaan yang bersifat minor dan
tidak dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi jalan dan/atau jembatan ke kondisi
semula yang lebih baik dan juga bukan memperbaiki kondisi jalan dan/atau jembatan
ke kondisi yang lebih baik dari semula.
4) Pekerjaan Utama akan diterapkan pada ruas jalan termasuk jembatan minor yang
pengembalian kondisinya telah selesai dan dimaksudkan untuk meningkatkan kondisi
jalan termasuk jembatan minor ke kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya.
Pekerjaan Utama juga diterapkan untuk pembangunan jalan dan jembatan baru atau
penggantian jembatan lama. Pekerjaan ini umumnya akan berupa overlay atau
pelapisan kembali permukaan perkerasan, bila perlu, dilapisi terlebih dahulu dengan
lapis perkuatan (strengthening layer). Pekerjaan semacam ini akan memperbaiki
kerataan maupun bentuk permukaan jalan dan/atau meningkatkan proyeksi umur
struktur perkerasan pada ruas jalan tersebut.
5) Cakupan Kontrak ini juga mengharuskan Kontraktor untuk melakukan survei la-
pangan yang cukup detil selama periode mobilisasi agar Direksi Pekerjaan dapat
melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan detil pelaksanaan pekerjaan sebelum
operasi pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam Pasal 1.1.3 dari
Spesifikasi ini.
1-1
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Umum
Dalam cakupan pekerjaan dari Kontrak ini, tiga kelompok pekerjaan yang berbeda
yaitu pekerjaan utama, pekerjaan pengembalian kondisi dan minor, dan pekerjaan
pemeliharan rutin, dapat terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada, salah satu atau semua
klasifikasi pekerjaan yang terdaftar di bawah ini.
2) Pekerjaan Utama
a) Pelapisan Struktural
i) Overlay dengan lapisan aspal yang terdiri dari perataan dan perkuatan
dari AC-BC atau HRS-Base atau lapisan lainnya yang ditunjukkan
dalam Gambar dan dilanjutkan dengan pelapisan permukaan memakai
AC-WC atau HRS-WC atau lapisan jenis lainnya yang ditunjukkan
dalam Gambar.
ii) Overlay dengan dua lapis lapisan beraspal, terdiri dari lapis perata AC-
BC atau AC-Base atau HRS-Base, dan dilanjutkan dengan pelapisan
permukaan memakai AC-WC atau HRS-WC atau lapisan jenis lainnya
yang ditunjukkan dalam Gambar, untuk meratakan dan menutup
perkerasan lama yang stabil.
i) Bahu jalan berpenutup aspal yang terdiri dari Lapis Pondasi Agregat
Kelas A yang dilapisi dengan BURTU.
ii) Bahu jalan tanpa penutup aspal terdiri dari Lapis Pondasi Agregat
Kelas B.
1-2
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
i) Selokan tanah.
vi) Peninggian elevasi permukaan jalan (grade raising), hanya bila benar-
benar diperlukan dan dana dalam Kontrak masih mencukupi.
iii) Pekerjaan bangunan atas, seperti gelagar beton bertulang atau beton
pratekan atau baja.
1-3
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
vi) Perataan berat setempat pada jalan tanpa penutup aspal untuk menghi-
langkan ketidakrataan permukaan dan mempertahankan bentuk
permukaan semula, dilanjutkan dengan pemadatan kembali dengan
mesin gilas.
ii) Pengupasan bahu jalan yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan
yang telah selesai dikerjakan sehingga mencapai ketinggian yang benar.
ii) Perbaikan setempat pada beton non-struktural yang retak atau terke-
lupas, pasangan batu dengan mortar (mortared stonework) atau
pasangan batu (stone masonry) untuk saluran yang dilapisi (lined) dan
gorong-gorong. Perbaikan struktural pada saluran yang dilapisi (lined)
dan gorong-gorong termasuk rekonstruksi seluruh atau sebagian dari
ruas yang rusak akan diklasifikasikan sebagai pekerjaan utama menurut
uraian pekerjaan (2)(f) diatas.
iv) Stabilisasi dengan tanaman pada timbunan atau galian yang terekspos.
ii) Penyediaan dan pemasangan Rambu Jalan, Patok Pengarah dan Patok
Kilometer.
1-4
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
vi) Penyediaan dan pemasangan Lampu Pengatur Lalu Lintas dan Lampu
Penerangan Jalan.
a) Perkerasan Lama
ii) Perataan ringan secara rutin dengan motor grader pada jalan tanpa
penutup aspal untuk mengendalikan terjadinya lubang atau keriting
(corrugations).
ii) Penambalan lubang dan pelaburan retak pada bahu jalan lama ber-
penutup aspal.
ii) Pembuangan semua sampah dari sistem drainase yang ada setelah hujan
lebat.
1-5
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
d) Perlengkapan Jalan
i) Pengecatan ulang semua rambu jalan, patok tanda dan lainnya yang
tidak terbaca.
ii) Pembersihan rutin terhadap semua perlengkapan jalan dan pengatur lalu
lintas.
e) Jembatan
ii) Pemeriksaan dan pembersihan rutin kotoran dari semua saluran air
dimana penggerusan terhadap timbunan atau pondasi jembatan dapat
terjadi jika tidak dibersihkan.
iii) Pemeriksaan dan pembersihan rutin semua kotoran dan sampah dari
lubang-lubang drainase lantai jembatan dan pipa-pipa saluran.
1) Umum
Sebelum pekerjaan survei dimulai Kontraktor harus mempelajari Gambar asli untuk
dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan, dan harus memastikan dan memperbaiki
setiap kesalahan atau perbedaan yang terjadi, terutama yang berhubungan dengan
lebar jalan lama, lokasi setiap pelebaran perkerasan dan struktur drainase. Kontraktor
dan Direksi Pekerjaan harus mencapai kesepakatan dalam menentukan ketepatan
setiap perubahan yang dibuat dalam Gambar ini.
Kuantitas dalam Daftar Kuantitas dan Harga dapat diubah oleh Direksi Pekerjaan
setelah revisi minor terhadap seluruh rancangan telah selesai, dimana revisi minor ini
harus berdasarkan data survei lapangan yang dikumpulkan oleh Kontraktor sebagai
bagian dari cakupan perkerjaan dalam Kontrak.
Selama periode mobilisasi pada saat dimulainya Kontrak, Kontraktor harus melak-
sanakan survei lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur pada
perkerasan jalan lama, bahu jalan lama dan semua ciri-ciri tambahan lainnya seperti
sistem drainase, jembatan dan struktur minor lainnya, marka jalan, rambu lalu lintas,
dan lain sebagainya. Ketentuan survei lapangan yang lengkap dan detil terdapat dalam
Seksi 1.9, Rekayasa Lapangan.
1-6
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Setelah pekerjaan survei lapangan ini selesai, Kontraktor harus menyiapkan dan
menyerahkan laporan lengkap dan detil dari hasil survei ini kepada Direksi Pekerjaan,
tidak lebih dari tanggal yang ditentukan dalam Pasal 1.1.4 dari Spesifikasi ini. Tanggal
penyerahan ini akan merupakan tonggak yang sangat penting bagi dimulainya peker-
jaan dalam Kontrak dengan lebih dini dan berhasil.
Detil pelaksanaan yang lengkap pada setiap mata pekerjaan dalam cakupan Kontrak
ini akan diterbitkan secara bertahap untuk Kontraktor dan bilamana detil pelaksanaan
ini telah disiapkan, dapat mencakup, tetapi tidak boleh terbatas pada, sebagian atau
seluruh hal-hal berikut :
i) Detil rambu jalan, patok pengaman dan rel pengaman dan lain sebagainya,
baik pemasangan baru maupun penggantian.
1) Cakupan pekerjaan dalam Kontrak ini mensyaratkan bahwa kegiatan tertentu harus
diselesaikan secara berurutan menurut tongak-tonggak yang telah ditetapkan sebe-
lumnya. Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, tanggal yang menjadi
tonggak utama bagi kegiatan yang kritis adalah sebagai berikut :
1-7
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
2) Diagram yang menjelaskan lingkup dan urutan kegiatan dalam pekerjaan dari berbagai
pekerjaan utama diberikan dalam Lampiran 1.1.A pada akhir Seksi ini.
1) Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan dalam
Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, dimana
sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem Harga Satuan.
Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan kuantitas aktual yang
diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam Kontrak yang telah dilaksanakan
sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun
pembayarannya. Pembayaran juga akan dilakukan berdasarkan pengukuran dan
pembayaran Lump Sum untuk mata pembayaran “Mobilisasi”, “Relokasi Utilitas dan
Pelayanan Yang Ada”, “Cofferdam, Penyokong, Pengaku, dan pekerjan yang terkait”,
dan “Pekerjaan Pemeliharaan Rutin”, serta pengukuran dan pembayaran untuk
pekerjaan yang diperintahkan atas dasar Pekerjaan Harian.
1-8
PERIODE KONTRAK FISIK
CATATAN :
1. Contoh ini diperuntukkan bagi
seluruh Kontrak. PERIODE PEMELIHARAAN RUTIN
2. Diagram adalah tanpa skala.
3. Urutan dan waktu kegiatan PERIODE PELAKSANAAN
yang aktual ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan berdasarkan
Lingkup Pekerjaan setiap PERIODE MOBILISASI
Kontrak.
SERAH TERI
SURAT PERINTAH
MULAI KERJA
TANGGAL MULAI KERJA
SEKSI 1.2
MOBILISASI
1.2.1 UMUM
1) Uraian
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung pada
jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan di
bagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum harus memenuhi berikut:
iii) Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak.
iv) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini.
Pembongkaran tempat kerja oleh Kontraktor pada saat akhir Kontrak, termasuk
pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik Peme-
rintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula
sebelum Pekerjaan dimulai.
1 - 10
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
3) Periode Mobilisasi
Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar dalam Pasal 1.2.1.(1) harus
diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja, kecuali
penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu harus diselesaikan dalam waktu
45 hari.
Bilamana perkuatan jembatan lama atau pembuatan jembatan darurat atau pembuatan
timbunan darurat pada jalan yang berdekatan dengan proyek, diperlukan untuk memper-
lancar pengangkutan peralatan, instalasi atau bahan milik Kontraktor, detil pekerjaan
darurat ini juga harus diserahkan bersama dengan program mobilisasi sesuai dengan
ketentuan Seksi 10.2 dari Spesifikasi ini.
2) Dalam waktu 14 hari setelah Rapat Pra Pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan
Program Mobilisasi (termasuk program perkuatan jembatan, bila ada) dan Jadwal
Kemajuan Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.
3) Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang
disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.(1) dan harus mencakup informasi tambahan berikut :
1 - 11
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Lokasi base camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah detil di
lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Kontraktor, bengkel, gudang, mesin
pemecah batu dan instalasi pencampur aspal, serta laboratorium bilamana
fasilitas tersebut termasuk dalam cakupan Kontrak.
b) Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan
yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran,
bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di
lapangan.
c) Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Pena-
waran harus memperoleh persetujuan dari Direski Pekerjaan.
d) Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar
aman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal
mulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.
e) Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang
menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk
menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.
1) Pengukuran
Pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan atas dasar
jadwal kemajuan mobilisasi yang lengkap dan telah disetujui seperti yang diuraikan
dalam Pasal 1.2.2.(2) diatas.
2) Dasar Pembayaran
Mobilisasi harus dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal pembayaran yang
diberikan di bawah, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan dan pemasangan semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan, perkakas,
dan biaya lainnya yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam Pasal
1.2.1.(1) dari Spesifikasi ini. Walaupun demikian Direksi Pekerjaan dapat, setiap saat
selama pelaksanaan pekerjaan, memerintahkan Kontraktor untuk menambah peralatan
yang dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lump sum untuk Mobilisasi.
Pembayaran biaya lump sum ini akan dilakukan dalam tiga angsuran sebagai berikut :
b) 20 % (dua puluh persen) bila semua peralatan utama berada di lapangan dan
diterima oleh Direksi Pekerjaan.
1 - 12
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Bilamana Kontraktor tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai dengan salah satu dari kedua
batas waktu yang disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.(3) maka jumlah yang disahkan Direksi
Pekerjaan untuk pembayaran adalah persentase angsuran penuh dari harga lump sum
Mobilisasi dikurangi sejumlah dari 1 % (satu persen) nilai angsuran untuk setiap
keterlambatan satu hari dalam penyelesaian sampai maksimum 50 (lima puluh) hari.
1 - 13
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.3
1.3.1 UMUM
1) Uraian Pekerjaan
3) Ketentuan Umum
b) Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan Lokasi Umum dan
Denah Lapangan yang telah disetujui dan merupakan bagian dari Program
Mobilisasi seperti dirinci dalam Pasal 1.2.2.(2), dimana penempatannya harus
diusahakan sedekat mungkin dengan daerah kerja (site) dan telah mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
d) Bangunan yang dibuat harus mempunyai kekuatan struktural yang baik, tahan
cuaca, dan elevasi lantai yang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya.
e) Bangunan untuk penyimpanan bahan harus diberi bahan pelindung yang cocok
sehingga bahan-bahan yang disimpan tidak akan mengalami kerusakan.
f) Sesuai pilihan Kontraktor, bangunan dapat dibuat di tempat atau dirakit dari
komponen-komponen pra-fabrikasi.
g) Kantor lapangan dan gudang sementara harus didirikan diatas pondasi yang
mantap dan dilengkapi dengan penghubung dengan untuk pelayanan utilitas.
h) Bahan, peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk bangunan dapat baru
atau bekas pakai, tetapi dengan syarat harus dapat berfungsi, cocok dengan
maksud pemakaiannya dan tidak bertentangan dengan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku.
i) Lahan untuk kantor lapangan dan semacamnya harus ditimbun dan diratakan
sehingga layak untuk ditempati bangunan, bebas dari genangan air, diberi pagar
keliling, dan dilengkapi minimum dengan jalan masuk dari kerikil serta tempat
parkir.
1 - 14
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Umum
Kontraktor harus menyediakan akomodasi dan fasilitas kantor yang cocok dan meme-
nuhi kebutuhan proyek sesuai Seksi dari Spesifikasi ini.
2) Ukuran
Ukuran kantor dan fasilitasnya sesuai untuk kebutuhan umum Kontraktor dan harus
menyediakan sebuah ruangan yang digunakan untuk rapat kemajuan pekerjaan.
3) Alat Komunikasi
c) Bilamana ijin atau perijinan dari instansi Pemerintah yang terkait diperlukan
untuk pemasangan dan pengoperasian sistem telopon satelit semacam ini,
Direski Pekerjaan akan melakukan semua pengaturan, tetapi semua biaya yang
timbul harus dibayar oleh Kontraktor.
b) Rak atau laci untuk penyimpanan gambar dan arsip untuk Dokumentasi Proyek
secara vertikal atau horisontal, yang ditempatkan di dalam atau dekat dengan
ruang rapat.
5) Kantor Pendukung
Bilamana Kontraktor menganggap perlu untuk mendirikan satu kantor pendukung atau
lebih, yang akan digunakan untuk keperluan sendiri pada jarak 50 km atau lebih dari
kantor utama di lapangan, maka Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan
melengkapi satu ruangan pada setiap kantor pendukung dengan ukuran sekitar 12 meter
persegi yang akan digunakan oleh Staf Direksi Pekerjaan untuk setiap kantor pendukung.
1 - 15
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
2) Bengkel tersebut harus dikelola oleh seorang kepala bengkel yang mampu melakukan
perbaikan mekanis dan memiliki sejumlah tenaga pembantu yang terlatih.
Bangunan yang diuraikan dalam Seksi ini akan dibayar menurut pembayaran Lump Sum
untuk Mobilisasi sesuai dengan Seksi 1.2 dari Spesifikasi ini, dimana pembayaran harus
dianggap kompensasi penuh untuk pembuatan, penyediaan, pelayanan, pemeliharaan,
pembersihan dan pembongkaran semua bangunan tersebut setelah Pekerjaan selesai.
1 - 16
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.4
1.4.1 UMUM
1) Uraian
1 - 17
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
b) Usulan personil penguji : daftar beserta Daftar Riwayat Hidup semua teknisi
laboratorium yang diusulkan Kontraktor untuk pelaksanaan pengujian menurut
Kontrak ini.
c) Jadwal pengujian : jadwal induk (master schedule) semua pekerjaan yang akan
diuji. Dengan jadwal pelaksanaan (construction schedule) yang ada dapat
ditentukan tanggal sementara untuk masing-masing kegiatan pengujian. Jadwal
kegiatan pengujian ini harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dalam for-
mulir pendahuluan (preliminary form) untuk dievaluasi pada setiap awal bulan.
2) Bilamana secara khusus dimasukkan dalam lingkup Kontrak ini, maka Kontraktor harus
menyediakan dan memelihara sebuah laboratorium lengkap dengan peralatannya di
lapangan, sesuai dengan ketentuan berikut :
a) Tempat Kerja
ii) Bangunan harus dilengkapi dengan lantai beton beserta fasilitas pem-
buangan air kotor, dan dilengkapi dengan dua buah pendingin udara (air
conditioning) masing-masing berkapasitas 1,5 PK, serta harus memenuhi
semua ketentuan lainnya dalam Pasal 1.3.1.(3) dari Spesifikasi ini.
iii) Perlengkapan di dalam ruangan bangunan harus terdiri atas meja kerja,
lemari, ruang penyimpan yang dapat dikunci, tangki perawatan, laci arsip
(filing cabinet), meja dan kursi dengan mutu standar dan jumlah yang
mencukupi kebutuhan.
1 - 18
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Alat-alat ukur seperti timbangan, proving ring, dan lainnya harus dikalibrasi oleh
instansi yang berwenang dengan menunjukkan sertifikat kalibrasi.
Standard Nasional Indonesia (SNI), sebagaimana diberikan dalam Lampiran 1.4.B dalam
Spesifikasi ini harus digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Dalam segala hal,
Kontraktor harus menggunakan SNI yang relevan atau setara untuk menggantikan
standar-standar lain yang mungkin ditunjukkan dalam Spesifikasi ini.. Bilamana standar
tersebut tidak terdapat dalam SNI, Kontraktor dapat menggunakan stnadar lain yang
relevan sebagai pengganti atas perintah Direksi Pekerjaan.
2) Personil
Personil yang bertugas pada pengujian bahan haruslah terdiri atas tenaga-tenaga yang
mempunyai pengalaman cukup dan telah terbiasa melakukan pengujian bahan yang
diperlukan dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan
3) Formulir
Formulir yang dapat digunakan untuk pengujian yang sebenarnya dan pelaporan hasil
pengujian hanyalah formulir telah disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan
4) Pemberitahuan
5) Distribusi
Inspeksi dan pengujian akan dilaksanakan oleh Direksi Pekerjaan untuk memeriksa
pekerjaan yang telah selesai apakah telah memenuhi mutu bahan, kepadatan dari
pemadatan dan setiap ketentuan lanjutan yang menjadi diperlukan selama pelaksanan
pekerjaan.
1 - 19
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Setiap ruas secara keseluruhan yang terdiri dari bahan dan pengerjaan yang tidak
memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dibongkar dan diganti dengan bahan dan
pengerjaan yang memenuhi Spesifikasi ini. Bilamana Direksi Pekerjaan mengijinkan,
pekerjaan yang tidak diterima harus diperbaiki sedemikian hingga setelah diperbaiki
akan memenuhi semua ketentuan dalam kontrak. Semua perbaikan semacam ini harus
dilaksanakan atas biaya Kontraktor.
Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan paling tidak 5 hari di muka bahwa
suatu ruas telah selesai dikerjakan dan siap untuk diuji.
Bilamana pekerjan tersebut ditolak, dalam 10 hari Kontraktor harus mengajukan surat
yang menanyakan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki pekerjaan
yang ditolak.
1) Contoh
Semua contoh apakah berasal dari lokasi sumber bahan atau dari perkerasan yang telah
selesai harus disediakan oleh Kontraktor, tanpa biaya tambahan terhadap Kontrak.
2) Pengujian
Jika setiap pengujian yang tidak diperuntukkan atau atau tidak disyaratkan, atau karena
belum perlu dilaksanakan, atau karena belum disyaratkan di dalam Dokumen Kontrak
ternyata diperintahkan untuk dilaksanakan oleh Direksi Pekerjaan, atau bilamana Direksi
Pekerjaan memerintahkan kepada Pihak Ketiga untuk melaksanakan pengujian yang
tidak termasuk ketentuan dalam Pasal 1.2.1.(3) atau pelaksanaan pengujian di luar
lingkup Pekerjaan atau pengujian di tempat suatu pabrik pembuat atau fabrikasi bahan,
maka biaya untuk pelaksanaan pengujian tersebut menjadi beban Pemilik, kecuali jika
hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa pengerjaan atau bahan tersebut tidak sesuai
dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak, dengan demikian maka biaya
pengujian menjadi beban Kontraktor.
1 - 20
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.5
1.5.1 UMUM
1) Uraian
Ketentuan Seksi 1.8, Pemeliharaan Lalu Lintas, Seksi 1.11, Bahan dan Penyimpanan, dan
Seksi 10.2, Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan, harus diberlakukan sebagai
pelengkap isi dari Seksi ini.
1.5.2 PELAKSANAAN
1) Standard
2) Koordinasi
a) Bilamana diperlukan, Direksi Pekerjaan dapat mengatur batas beban dan muatan
sumbu untuk melindungi jalan atau jembatan yang ada di lingkungan proyek.
1 - 21
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
b) Bilamana terdapat bahan yang hendak dibuang di luar Daerah Milik Jalan, maka
Kontraktor harus mendapatkan ijin tertulis dari pemilik tanah dimana bahan
buangan tersebut akan ditempatkan, dan ijin tersebut harus ditembuskan kepada
Direksi Pekerjaan bersama dengan permohonan (request) untuk pelaksanaan.
c) Bilamana bahan yang dibuang seperti yang disyaratkan diatas dan lokasi pem-
buangan tersebut terlihat dari jalan, maka Kontraktor harus membuang bahan
tersebut dan meratakannya sedemikian hingga dapat diterima oleh Direksi
Pekerjaan.
1 - 22
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.6
1.6.1 UMUM
1) Uraian
Seksi ini merinci ketentuan dan dan prosedur untuk pelaksanaan pembayaran bulanan
sementara secara teratur melalui Usulan Sertifikat Bulanan yang harus disiapkan dan
diajukan oleh Kontraktor, diperiksa dan dievaluasi oleh Wakil Direksi Pekerjaan dan
disahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Usulan Sertifikat Bulanan harus diserahkan pada setiap bulan dari Periode Pelaksanaan.
Kontraktor harus bertanggungjawab penuh untuk penyiapan dan pengajuan setiap Usulan
Sertifikat Bulanan, dan harus mengikuti ketentuan berikut :
a) Usulan Sertifikat Bulanan harus disiapkan menurut formulir yang ditetapkan oleh
Direksi Pekerjaan.
1 - 23
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Waktu
Setiap Usulan Sertifikat Bulanan harus diberi tanggal menurut tanggal terakhir dari bulan
kalender, tetapi jumlah tuntutan penagihan (claim) harus didasarkan atas nilai yang sudah
diselesaikan sampai hari kedua puluh lima pada periode bulan yang bersangkutan. Usulan
Sertifikat Bulanan yang telah disiapkan itu harus dikirimkan kepada Direksi Pekerjaan
paling lambat pada hari terakhir dari setiap bulan kalender.
2) Isi
a) Usulan Sertifikat Bulanan harus merangkum ringkasan nilai semua jenis peker-
jaan yang telah diselesaikan menurut masing-masing Divisi dari Spesifikasi ini
terhitung sejak tanggal awal Kontrak, dan juga harus menunjukkan persentase
pekerjaan yang telah diselesaikan dari setiap Divisi sebagai nilai pekerjaan yang
telah diselesaikan dibandingkan terhadap Jumlah Harga Kontrak dari masing-
masing Divisi yang bersangkutan. Jumlah kotor Usulan Sertifikat Bulanan yang
diperoleh harus dihitung dari jumlah nilai pekerjaan yang telah diselesaikan dari
masing-masing Divisi, termasuk nilai “material on site” yang telah disetujui
untuk dibayar dan juga setiap pekerjaan tambahan yang telah disahkan melalui
Variasi.
b) Nilai pekerjaan yang telah diselesaikan dari setiap Divisi sebagaimana tercantum
pada Usulan Sertifikat Bulanan harus didukung penuh dengan lampiran doku-
mentasi yang menunjukkan bagaimana setiap nilai itu dihitung. Perhitungan yang
demikian akan mencakup hal-hal berikut ini tetapi tidak terbatas pada :
ii) Berita acara pengukuran kuantitas dan dimana ketentuan dalam Spesi-
fikasi ini mengsyaratkan penyesuaian Harga Satuan Mata Pembayaran
sebagaimana diperlukan untuk pelaksanaan pelapisan ulang (overlay)
yang disetujui dengan tebal atau kadar aspal kurang dari yang disyaratkan.
c) Selembar atau lebih ringkasan yang terpisah dan menunjukkan status berikut ini
harus dilampirkan dalam Usulan Sertifikat Bulanan :
iii) Variasi yang diminta dan usulan cara pembayaran (jika ada).
iv) Variasi.
1 - 24
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Kontraktor harus memelihara semua arsip pengukuran yang sudah disetujui beserta data
pendukung lainnya dan harus mengupayakan semua arsip ini tersedia setiap saat jika
diperlukan oleh Direksi Pekerjaan dan Wakil Direksi Pekerjaan untuk memeriksa ulang
perhitungan kuantitas Kontraktor dalam Usulan Sertifikat Bulanan. Cara perhitungan
yang digunakan untuk menentukan kuantitas untuk pembayaran harus benar-benar sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pengukuran dan pembayaran
untuk tiap Seksi dari Spesifikasi ini.
1) Waktu
b) Tanpa memandang apakah diadakan koreksi atau tidak terhadap Usulan Serti-
fikat Bulanan, sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan selama
pemeriksaannya, setiap Sertifikat Bulanan harus dilengkapi dengan tandatangan
dari semua pihak, dan harus siap untuk disampaikan kepada Pemilik paling
lambat hari kesepuluh bulan berikutnya.
1 - 25
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Dalam batas waktu seperti ditetapkan di atas, Direksi Pekerjaan harus menghitung
jumlah neto Sertifikat Bulanan dengan cara pemotongan dari jumlah total (gross sum)
yang diusulkan oleh Kontraktor atau jumlah yang disetujui lain atau jumlah yang
telah diubah sebagaimana ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dengan sejumlah yang
disyaratkan dalam Syarat-syarat Kontrak (Bab 3 dari Dokumen Kontrak). Usulan
Sertifikat Bulanan yang telah lengkap akan disahkan untuk pembayaran oleh Direksi
Pekerjaan, dan diteruskan kepada Pemilik untuk pelaksanaan proses pembayaran, dan
satu salinannya harus disampaikan kepada Kontraktor.
1 - 26
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.7
1.7.1 UMUM
1 - 27
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.8
1.8.1 UMUM
1) Uraian
a) Tujuan Pasal-pasal dalam Seksi ini adalah untuk menjamin bahwa selama
pelaksanaan pekerjaan semua jalan lama tetap terbuka untuk lalu lintas dan
dijaga dalam kondisi aman dan dapat digunakan, dan pemukiman di sepanjang
dan yang berdekatan dengan Pekerjaan disediakan jalan masuk yang aman dan
nyaman ke pemukiman mereka.
b) Dalam keadaan khusus Kontraktor dapat mengalihkan lalu lintas ke jalan alih
sementara. Pengalihan ini harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan
memenuhi ketentuan Pasal 1.8.2 di bawah ini.
c) Kata “lalu lintas” dalam seksi ini sering dikonotasikan sebagai segala macam
kendaraan, akan tetapi lalu lintas harus berarti semua kendaraan dan pejalan kaki.
c) Pengendalian lalu lintas harus mendapat perhatian khusus, pada saat kondisi
cuaca yang buruk, pada saat lalu lintas padat, dan selama periode dimana
pekerjaan yang sedang dilaksanakan sangat peka terhadap kerusakan.
1) Umum
1 - 28
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Jalan sementara ini harus dibangun sampai diterima Direksi Pekerjaan, meskipun
demikian Kontraktor tetap harus bertanggungjawab terhadap setiap kerusakan yang
terjadi atau disebabkan oleh jalan sementara ini.
Sebelum membuat jalan atau jembatan sementara, Kontraktor harus melakukan semua
pengaturan yang diperlukan, bila diperlukan termasuk pembayaran kepada pemilik
tanah yang bersangkutan atas pemakaian tanah itu dan harus memperoleh persetujuan
dari pejabat yang berwenang dan Direksi Pekerjaan. Setelah pekerjaan selesai,
Kontraktor harus membersihkan dan mengembalikan kondisi tanah itu ke kondisi
semula sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan dan pemilik tanah yang bersangkutan.
Jalan alih sementara atau detour harus dibangun sebagaimana yang diperlukan untuk
kondisi lalu lintas yang ada, dengan memperhatikan ketentuan keselamatan dan
kekuatan struktur. Semua jalan alih yang demikian tidak boleh dibuka untuk lalu lintas
umum sampai alinyemen, pelaksanaan, drainase dan pemasangan rambu lalu lintas
sementara telah disetujui Direksi Pekerjaan. Selama digunakan untuk lalu lintas umum
Kontraktor harus memelihara pekerjaan yang telah dilaksanakan, drainase dan rambu
lalu lintas sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Kontraktor harus membangun dan memelihara jembatan dan jalan samping sementara
untuk jalan masuk umum dari dan ke jalan raya pada semua tempat bilamana jalan
masuk tersebut sudah ada sebelum Pekerjaan dimulai dan pada tempat lainnya yang
diperlukan atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Agar dapat melindungi Pekerjaan, dan menjaga keselamatan umum dan kelancaran arus
lalu lintas yang melalui atau di sekitar pekerjaan, Kontraktor harus memasang dan
memelihara rambu lalu lintas, penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenis pada setiap
tempat dimana kegiatan pelaksanaan akan mengganggu lalu lintas umum. Semua rambu
lalu lintas dan penghalang harus diberi garis-garis (strips) yang reflektif dan atau terlihat
dengan jelas pada malam hari.
1 - 29
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
2) Petugas Bendera
Semua jalan alih sementara dan pemasangan pengendali lalu lintas yang disiapkan oleh
Kontraktor selama pelaksanaan Pekerjaan harus dipelihara agar tetap aman dan dalam
kondisi pelayanan yang memenuhi ketentuan dan dapat diterima Direksi Pekerjaaan
sehingga menjamin keselamatan lalu lintas dan bagi pemakai jalan umum.
2) Pembersihan Penghalang
Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menjamin bahwa perkerasan, bahu jalan
lokasi yang berdekatan dengan Daerah Milik Jalan harus dijaga agar bebas dari bahan
pelaksanaan, kotoran dan bahan yang tidak terpakai lainnya yang dapat mengganggu atau
membahayakan lalu lintas yang lewat. Pekerjaan juga harus dijaga agar bebas dari setiap
parkir liar atau kegiatan perdagangan kaki lima kecuali untuk daerah-daerah yang
digunakan untuk maksud tersebut.
Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk operasi pemeliharaan lalu
lintas yang dilaksanakan sesuai dengan Seksi dari Spesifikasi ini. Biaya pekerjaan ini
harus sudah termasuk dalam Harga Satuan dari semua Mata Pekerjaan yang terdapat
dalam Kontrak, dimana harga tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan semua bahan, pekerja, peralatan, perlengkapan dan biaya lainnya yang
perlu untuk pemasangan dan pemeliharaan semua instalasi darurat, untuk
pengendalian lalu lintas selama pelaksanaan Pekerjaan, untuk membuang
perlengkapan pengendali lalu lintas setelah Pekerjaan selesai dan untuk pembersihan
setiap penghalang.
1 - 30
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.9
REKAYASA LAPANGAN
1.9.1 UMUM
1) Uraian
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil tersebut harus disertakan dalam pelaksanaan
suatu survei lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan hasil survei lapangan untuk
menentukan kondisi fisik dan struktur perkerasan lama dan fasilitas drainase yang
bersangkutan. Dengan demikian akan memungkinkan Direksi Pekerjaan melaksanakan
revisi minor dan menyelesaikan serta menerbitkan detil pelaksanaan sebelum kegiatan
pelaksanaan dimulai. Selanjutnya personil tersebut harus disertakan dalam dalam
pematokan (staking out) dan survei seluruh proyek, investigasi dan pengujian bahan
tanah dan campuran aspal, and rekayasa serta penggambaran untuk menyimpan
Dokumen Rekaman Proyek.
1) Uraian
Selama 30 hari pertama sejak periode mobilisasi. Kontraktor harus mengerahkan personil
tekniknya untuk melakukan survei lapangan dan membuat laporan tentang kondisi fisik
dan struktur dari perkerasan, drainase selokan, gorong-gorong, jembatan dan struktur
lainnya, dan perlengkapan jalan lainnya seperti rambu jalan, patok kilometer, pagar
pengaman. Pekerjaan survei lapangan ini harus dilaksanakan pada seluruh panjang jalan
dalam lingkup Kontrak, dan harus mencakup berikut ini, tetapi tidak terbatas pada :
1 - 31
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
i) Jenis, bentuk, ukuran, dan profil memanjang dari semua selokan samping
di sepanjang kedua sisi jalan.
ii) Jenis, bentuk, ukuran, lokasi, panjang, dan kondisi gorong-gorong, terma-
suk detil dari setiap struktur tembok kepala dan lantai apron.
Untuk daerah berbukit atau bergunung, harus dilakukan Kontraktor survei detil
terhadap talud alam atau buatan yang diperkirakan tidak stabil dan membutuhkan
pekerjaan perlindungan talud.
d) Jembatan Lama
ii) Detil kondisi struktur setiap jembatan dan setiap elemen dalam struktur
yang sangat membutuhkan pekerjaan pengembalian kondisi.
i) Lokasi dan fungsi detil dari semua marka jalan lama, paku jalan (road
studs), mata kucing (cat eyes).
ii) Lokasi dan detil semua patok kilometer, patok pengarah, kerb, trotoar,
median.
iii) Lokasi, jenis, dan dimensi detil dari semua rel pengaman.
Kontraktor harus mempelajari Gambar asli yang terdapat dalam Dokumen Kontrak
dan berkonsultasi dengan Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan survei dimulai.
Gambar ini harus diantisipasi terhadap perubahan kecil pada alinyemen, ruas dan detil
yang mungkin terjadi selama pelaksanaan.
1 - 32
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud dari Gambar dan
Spesifikasi, dan tidak boleh mengambil keuntungan atas setiap kesalahan atau
kekurangan dalam Gambar atau perbedaan antara Gambar dan Spesifikasi dan
Kontraktor harus menandai dan memperbaiki setiap kesalahan atau kekurangan,
terutama yang berhubungan dengan lebar perkerasan lama dan lokasi dan arah setiap
pelebaran perkerasan dan struktur untuk drainase. Direksi Pekerjaan akan melakukan
perbaikan dan interpretasi untuk melengkapi Spesifikasi dan Gambar ini. Bilamana
dimensi yang diberikan dalam Gambar atau dapat dihitung, pengukuran berdasarkan
skala tidak boleh digunakan kecuali bila disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setiap
penyimpangan dari Gambar sehubungan dengan kondisi lapangan yang tidak
terantisipasi akan ditentukan dan diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Kontraktor dan Direksi Pekerjaan harus mencapai kesepakatan terhadap ketepatan atas
setiap perubahan yang diambil terhadap Gambar dalam Kontrak ini.
a) Umum
Kontraktor harus menyediakan satu set alat Benkelman Beam untuk pemerik-
saan kekuatan perkerasan lama dan sebuah Scala Dynamic Cone Penetro-
meter untuk pemeriksaan kekuatan perkerasan lama atau baru. Peralatan ini
harus tetap berada di proyek selama Periode Pelaksanaan untuk pengujian-
pengujian lebih lanjut sebagaimana disyaratkan dalam Dokumen Kontrak
atau sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan.
ii) Catatan dari nomor registrasi dan faktor kalibrasi dari kendaraan uji
yang digunakan maupun semua bacaan roughometer aktual harus
dimasukkan ke dalam laporan Kontraktor yang akan diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan, bersama dengan nilai rata-rata kekasaran untuk tiap
kilometer dan hasil perhitungan International Roughness Index (IRI)
untuk tiap kilometer.
1 - 33
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Umum
b) Pelaporan
Gambar penampang memanjang sepanjang kedua sisi jalan yang telah disiap-
kan harus dalam bentuk standar yang dapat diterima Direksi Pekerjaan dan
harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dengan jumlah satu asli dan tiga
salinan sebagai bagian dari laporan survei Kontraktor.
Survei Kontraktor pada pekerjaan perlindungan talud, struktur jembatan lama, marka
dan perlengkapan jalan lama harus dilaksanakan di bawah pengawasan Direksi
Pekerjaan, yang harus menjamin bahwa semua kondisi yang ada telah dicatat dengan
baik dan teliti. Formulir pelaporan kondisi tersebut harus dalam formulir yang dapat
diterima Direksi Pekerjaan.
Penyelesaian pekerjaan survei lapangan yang tepat waktu, yang tercakup dalam Pasal
ini akan sangat menentukan bagi kewajiban Direksi Pekerjaan dalam melaksanakan
revisi minor dan menyediakan gambar pelaksanaan bagi Kontraktor sebelum
dimulainya kegiatan pelaksanaan yang ditentukan. Oleh karena itu Direksi Pekerjaan
akan memantau kemajuan kegiatan survei lapangan oleh Kontraktor untuk menjamin
bahwa pekerjaan ini akan selesai dalam batas waktu yang ditentukan.
Jika menurut pendapat Direksi Pekerjaan, kemajuan kegiatan survei lapangan oleh
Kontraktor tidak dapat memenuhi waktu yang telah dijadwalkan atau bilamana
Kontraktor tidak memulai pekerjaan tersebut, atau tidak melaksanakan pekerjaan
tersebut menurut standar yang diminta Direksi Pekerjaan, maka Direksi Pekerjaan
dapat memilih untuk menyelesaikan survei lapangan itu dengan sumber dayanya
sendiri atau sumber daya lainnya sebagaimana dipandang perlu.
Dalam hal ini, Direksi Pekerjaan akan mengenakan sanksi yang dirinci dalam Pasal
1.9.7 bilamana menentukan tingkat pembayaran untuk atau dari Kontraktor untuk
pekerjaan survei lapangan yang dilaksanakan sedemkian.
1 - 34
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Setelah Direksi Pekerjaan menyelesaikan revisi minor dan menerbitkan gambar kerja,
Kontraktor harus yakin bahwa juru ukur (surveyor) yang telah dilengkapi dengan semua
gambar yang berisi informasi yang paling mutakir tentang lebar perkerasan yang
diperlukan dan potongan melintang standar. Semua pengukuran survei lapangan harus
dicatat dalam buku catatan standar untuk survei lapangan. Lembar halaman yang terlepas
tak boleh digunakan.
2) Periksalah Stasiun (Sta.) pada setiap patok kilometer lama siapkan sebuah denah yang
menunjukkan dengan pasti posisi setiap patok kilometer yang berhubungan dengan
Chainage proyek. Dalam keadaan bagaimanapun, patok kilometer lama tidak boleh
dipindah atau digeser selama Periode Kontrak, kecuali kalau mutlak dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan yang sebagaimana mestinya.
3) Pada lokasi dimana akan diadakan pekerjaan perbaikan tepi perkerasan atau pelebaran,
penampang melintang asli dari jalan lama harus diukur dan dicatat untuk perhitungan
kuantitas.
4) Untuk pengukuran semua lapis perata, dan bilamana diperlukan untuk penyesuaian
punggung jalan (camber), harus diadakan pengukuran profil memanjang sepanjang
sumbu jalan jalan bersama dengan dan profil penampanag melintang.
1) Pada umumnya, alinyemen jalan lama, permukaan jalur lalu lintas (carriageway surface),
dan patok kilometer lama harus menjadi patokan untuk memulai pekerjaan pemeliharaan
ruti, kecuali bila diperlukan perubahan kecil pada alinemen jalan, maka dalam hal ini
diperlukan titik kontrol sementara yang akan diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan dan data-
data detilnya akan diserahkan kepada Kontraktor bersama dengan semua data yang
bersangkutan untuk menentukan titik pengukuran pada alinyemen yang akan diubah.
2) Jika dipandang perlu menurut pendapat Direksi Pekerjaan maka Kontraktor harus
melakukan survei dengan akurat dan memasang “Bench Mark” (BM) pada lokasi tertentu
di sepanjang proyek untuk memungkinkan revisi minor terhadap Gambar, pengukuran
ketinggian permukaan perkerasan atau penetapan titik pengukuran (setting out) yang
akan dilakukan. Bench Mark permanen harus dibuat di atas tanah yang tidak akan mudah
bergeser.
3) Kontraktor harus memasang titik patok pelaksanaan yang menunjukkan garis dan
ketinggian untuk pekerjaan perbaikan tepi perkerasan, lebar bahu, dan drainase saluran
samping sesuai dengan penampang melintang standar yang diberikan dalam Gambar dan
harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan. Jika menurut pendapat Direksi Pekerjaan, setiap perubahan dari garis dan
ketinggian diperlukan, baik sebelum maupun sesudah penempatan patok, maka Direksi
Pekerjaan akan mengeluarkan perintah yang terinci kepada Kontraktor untuk
melaksanakan perubahan tersebut dan Kontraktor harus mengubah penempatan patok
sambil menunggu persetujuan lebih lanjut.
4) Bilamana diperlukan untuk tujuan pengukuran kuantitas, maka Kontraktor harus mela-
kukan pengukuran penampang melintang pada permukaan tanah asli dalam interval 25
m, atau jika diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
1 - 35
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Profil yang diterbitkan harus digambar di atas kertas kalkir dengan skala, ukuran dan tata
letak (layout) sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Gambar penampang
melintang harus menunjuk-kan elevasi permukaan akhir yang diusulkan, yang diperoleh
dari gambar detil rancangan.
Gambar profil asli bersama dengan tiga salinannya harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan. Direksi Pekerjaan akan menandatangani satu salinan untuk disetujui atau
untuk direvisi, dan selanjutnya dikembalikan kepada Kontraktor.
1) Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi yang berpengalaman,
untuk mengarahkan dan mengatur kegiatan pekerjaan perbaikan tepi perkerasan,
pelaksanaan overlay, termasuk lapis perata, dan pelaksanaan bahu jalan, saluran samping
dan struktur untuk drainase.
2) Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang tanah/aspal yang bertanggung-
jawab atas produksi aspal beton, termasuk pengadaan bahan, pembuatan rumus
perbandingan campuran, penyetelan bukaan penampung dingin dan panas dan semua
kebutuhan lainnya untuk menjamin agar persyaratan campuran aspal panas dapat
dipenuhi.
Ketentuan Pasal 1.9.3, 1.9.4, 1.9.5, dan 1.9.6 dalam Seksi dari Spesifikasi ini untuk
penyediaan pekerja, bahan dan peralatan untuk semua kegiatan Rekayasa Lapangan
Rutin selama Periode Pelaksanaan harus dipenuhi tanpa pembayaran tambahan dan
semua biaya tersebut harus dipandang telah termasuk dalam Harga Satuan yang telah
dimasukkan dalam berbagai Mata Pembayaran yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga. Peralatan survei dan peralatan lain yang disediakan Kontraktor harus tetap
menjadi milik Kontraktor setelah Kontrak selesai.
1 - 36
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Kecuali untuk yang disebutkan di bawah ini, penyediaan semua pekerja, bahan
dan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan survei lapangan dengan
baik, untuk menyiapkan penampang memanjang dan gambar-gambar lainnya
sebagaimana diperlukan, dan untuk menyiapkan dan menyediakan laporan
survei lapangan menurut ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi dari Spesifikasi
ini, termasuk survei kondisi perkerasan lama sesuai dengan ketentuan Pasal
1.9.2.(3) dari Specifikasi ini, harus dipenuhi tanpa pembayaran tambahan dan
semua biaya tersebut harus dipandang telah termasuk dalam Harga Satuan yang
dimasukkan dalam berbagai Mata Pembayaran yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
b) Investigasi tanah dan/atau perkerasan yang diperlukan untuk tyujuan selain dari
yang disebutkan diatas, jika diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan akan dibayar
atas dasar Pekerjaan Harian sesuai dengan Seksi 9.1 dari Spesifikasi ini.
1 - 37
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.10
STANDAR RUJUKAN
1.10.1 UMUM
1) Uraian
Bilamana bahan atau pengerjaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi ini harus memenuhi
atau melebihi peraturan atau standar yang disebutkan, maka Kontraktor harus bertang-
gungjawab untuk menyediakan bahan dan pengerjaan yang demikian.
Peraturan dan standar yang disebutkan ini akan menetapkan ketentuan mutu untuk
berbagai jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan cara pengujian untuk menentukan
mutu yang disyaratkan dapat dicapai.
1) Sewaktu Pengadaan
Dalam pengadaan seluruh jenis bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, Kontraktor
harus bertanggungjawab untuk memeriksa dengan detil ketentuan-ketentuan yang terda-
pat dalam peraturan dan standar yang disebutkan, dan memeriksa bahwa bahan-bahan
yang digunakan dalam pekerjaan ini telah memenuhi atau melebihi ketentuan yang
disyaratkan.
2) Sewaktu Pelaksanaan
Direksi Pekerjaan berhak untuk menolak hasil pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan
minimum yang disyaratkan. Direksi Pekerjaan juga berhak, dan tanpa merugikan pihak
lain, untuk menerima hasil pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan dengan cara
mengadakan penyesuaian terhadap Harga Satuan atau Nilai pekerjaan tersebut.
Bilamana disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau diminta secara tertulis oleh Direksi
Pekerjaan, maka Kontraktor tetap harus bertanggungjawab untuk menyerahkan kepada
Direksi Pekerjaan seluruh bukti yang menyatakan bahwa bahan atau pengerjaan, atau
keduanya, memenuhi atau melebihi ketentuan yang terdapat dalam peraturan dan standar
yang disebutkan.
1 - 38
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
4) Standar
Pnggunaan standar yang tercantum dalam Spesifikasi ini mencakup, tetapi tidak terbatas
pada, standar yang dirumuskan oleh badan-badan dan organisasi-organisasi berikut :
5) Tanggal Penerbitan
Tanggal pada saat penerbitan Dokumen Kontrak harus diambil sebagai tanggal pener-
bitan, kecuali bilamana disebutkan tanggal penerbitan tertentu maka tanggal penerbitan
tersebut harus diambil sesuai dengan standar yang berkaitan.
1 - 39
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.11
1.11.1 UMUM
1) Uraian
b) Memenuhi ukuran, pembuatan, jenis dan mutu yang disyaratkan dalam Gambar
dan Seksi lain dari Spesifikasi ini, atau sebagaimana secara khusus disetujui
tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
3) Pengajuan
c) Bilamana bahan aspal, semen, baja dan bahan-bahan fabrikasi lainnya akan
digunakan, maka sertifikat pabrik (mill certificate) bahan tersebut harus diserah-
kan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan awal. Direksi
Pekerjaan akan memberikan persetujuan tertulis kepada Kontraktor untuk
melakukan pemesanan bahan. Selanjutnya bahan yang sudah sampai di lapangan
harus diuji ulang seperti yang diuraikan dalam Pasal 1.11.2.(3).(b) di bawah
pengawasan Direksi Pekerjaan atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
1 - 40
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Sumber Bahan
Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat dipergunakan dan pernah diidentifikasikan
serta diberikan dalam Gambar hanya merupakan bahan informasi bagi Kontraktor.
Kontraktor tetap harus bertanggungjawab untuk mengidentifikasi dan memeriksa ualang
apakah bahan tersebut cocok untuk dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor harus menentukan sendiri jumlah serta jenis peralatan dan pekerja yang
dibutuhkan untuk menghasilkan bahan yang memenuhi Spesifikasi. Kontraktor harus
menyadari bahwa contoh-contoh bahan tersebut tidak mungkin dapat menentukan batas-
batas mutu bahan dengan tepat pada seluruh deposit, dan variasi mutu bahan harus
dipandang sebagai hal yang biasa dan sudah diperkirakan. Direksi Pekerjaan dapat
memerintahkan Kontraktor untuk melakukan pengadaan bahan dari setiap tempat pada
suatu deposit dan dapat menolak tempat-tempat tertentu pada suatu deposit yang tidak
dapat diterima.
3) Persetujuan
b) Jika mutu bahan yang dikirim ke lapangan tidak sesuai dengan mutu bahan yang
sebelumnya telah diperiksa dan diuji, maka bahan tersebut harus ditolak, dan
harus disingkirkan dari lapangan dalam waktu 48 jam, kecuali terdapat
persetujuan lain dari Direksi Pekerjaan.
1) Umum
Bahan harus disimpan sedemikian rupa sehingga mutunya terjamin dan terpelihara serta
siap dipergunakan untuk Pekerjaan. Bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian
rupa sehingga selalu siap pakai, dan mudah diperiksa oleh Direksi Pekerjaan. Tanah dan
bangunan (property) orang lain tidak boleh dipakai tanpa ijin tertulis dari pemilik atau
penyewanya.
Tempat penyimpanan di lapangan harus bebas dari tanaman dan sampah, bebas dari
genangan air dan permukaannya harus lebih tinggi dari sekitarnya. Bahan yang langsung
ditempatkan diatas tanah tidak boleh digunakan untuk Pekerjaan, kecuali jika permukaan
tanah tersebut telah disiapkan sebelumnya dan diberi lapis permukaan yang terbuat dari
pasir atau kerikil setebal 10 cm sedemikian hingga diterima oleh Direksi Pekerjaan.
1 - 41
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
c) Tumpukan agregat untuk untuk lapis pondasi atas dan bawah harus dilindungi
dari hujan untuk mencegah terjadinya kejenuhan agregat yang akan mengurangi
mutu bahan yang dihampar atau paling tidak mempengaruhi penghamparan
bahan.
1.11.4 PEMBAYARAN
1) Kontraktor harus melakukan semua pengaturan dengan pemilik atau pemakai lahan untuk
memperoleh hak konsesi yang diperlukan sehingga dapat mengambil bahan yang akan
digunakan dalam Pekerjaan. Kontraktor bertanggungjawab atas semua kompensasi dan
restribusi yang harus dibayarkan sehubungan dengan penggalian bahan atau keperluan
lainnya. Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dilakukan untuk kompensasi dan
restribusi yang dibayar Kontraktor, dan seluruh biaya tersebut harus sudah dimasukkan
ke dalam Harga Satuan untuk mata pembayaran yang terkait dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
1 - 42
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.12
JADWAL PELAKSANAAN
1.12.1 UMUM
1) Uraian
3) Pengajuan
b) Setiap akhir setiap bulan Kontraktor harus melengkapi Jadwal Pelaksanaan untuk
menggambarkan secara akurat kemajuan pekerjaan (progress) aktual sampai
tanggal 25 pada bulan tersebut.
c) Setiap interval mingguan Kontraktor harus menyerahkan pada setiap hari Senin
pagi, jadwal kegiatan mingguan yang menunjukkan lokasi seluruh operasi dan
kegiatan yang akan dilaksanakan selama minggu tersebut.
d) Jadwal Pelaksanaan untuk Sub Kontraktor harus diserahkan terpisah atau men-
jadi satu dalam seluruh jadwal pelaksanaan.
Kontraktor harus membuat Jadwal Kemajuan Keuangan dalam bentuk diagram balok
horisontal dan dilengkapi kurva yang menggambarkan seluruh kemajuan pekerjaan
dengan karakteristik berikut :
a) Setiap jenis Mata Pembayaran atau kegiatan dari kelompok Mata Pembayaran
yang berkaitan harus digambarkan dalam diagram balok yang terpisah, dan harus
dibentuk sesuai dengan urutan dari masing-masing kegiatan pekerjaan.
b) Skala waktu dalam arah horisontal harus dinyatakan berdasarkan satuan bulan.
1 - 43
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
e) Skala dan format dari Jadwal Kemajuan Keuangan harus sedemikian rupa hingga
tersedia ruangan untuk pencatatan, revisi dan pemutakhiran mendatang. Ukuran
lembar kertas minimum adalah A3.
Jika diperlukan oleh Direksi Pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan Analisa Jaringan
yang menunjukkan awal dan akhir setiap tanggal mulainya suatu kegiatan sehingga dapat
diperoleh suatu jadwal jalur kritis (critical path schedule) dan dapat diperoleh jadwal
untuk menentukan jenis-jenis pekerjaan yang kritis dalam seluruh jadwal pelaksanaan.
3) Jadwal Produksi Untuk Instalasi Pencampur Aspal (AMP) dan Peralatan Pendukung
Kontraktor harus menyediakan Jadwal untuk Instalasi Pencampur Aspal dan Peralatan
Pendukung secara terpisah, disertai dengan suatu perhitungan yang menunjukkan bahwa
hasil produksi Instalasi Pencampur Aspal dapat tercapai sesuai rencana kebutuhan.
Kontraktor harus menyediakan jadwal yang terpisah untuk lokasi semua sumber bahan,
bersama dengan rencana tanggal penyerahan contoh-contoh bahan dan rencana produksi
bahan dan jadwal pengiriman.
Kontraktor harus menyediakan jadwal pelaksanaan setiap jembatan dengan skala balok
horisontal untuk setiap jenis pekerjaan dan pelengkapnya untuk pencatatan kemajuan
pekerjaan (progress) aktual terhadap program untuk setiap mata pembayaran.
1) Waktu
Revisi semua jadwal pelaksanaan yang diuraikan pada Pasal 1.12.2 harus dilaksanakan
bilamana kemajuan keuangan aktual berbeda lebih dari 20 (dua puluh) persen dari
kemajuan keuangan rencana atau bilamana terdapat perubahan kuantitas yang menyolok
setelah diterbitkannya Variasi atau Addenda.
2) Laporan
Pada saat menyerahkan Revisi Jadwal Pelaksanaan maka Kontraktor harus melengkapi
laporan ringkas yang memberikan alasan-alasan timbulnya revisi, yang harus meliputi :
a) Uraian revisi, termasuk pengaruh pada seluruh jadwal karena adanya perubahan
cakupan, revisi dalam kuantitas atau perubahan jangka waktu kegiatan dan
perubahan lainnya yang dapat mempengaruhi jadwal.
1 - 44
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Pertemuan ini diadakan dalam hal terjadinya keterlambatan progres phisik oleh
Kontraktor berdasarkan skedule kontrak (Contract Schedule).
Dalam hal terjadi keterlambatan progres phisik oleh Kontraktor, maka prosedur ini harus
diikuti dalam untuk mengambil keputusan :
Semua kegiatan Rapat Pembuktian Keterlambatan (SCM) harus dibuat dalam Berita
Acara Rapat Pembuktian Keterlambatan yang ditandatangani oleh Pimpinan dari masing-
masing pihak sebagai catatan untuk membuat Persetujuan atas tindakan yang akan
dilakukan berikutnya.
1 - 45
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.13
PROSEDUR VARIASI
1.13.1 UMUM
1) Uraian
Perubahan-perubahan atas pekerjaan dapat terjadi karena diprakarsai baik oleh Direksi
Pekerjaan maupun oleh Kontraktor, dan harus disepakati serta ditandatangani oleh kedua
belah pihak yang dituangkan dalam Variasi. Bilamana dasar pembayaran yang dituang-
kan dalam Variasi tersebut mengakibatkan variasi dalam Struktur Harga Satuan Mata
Pembayaran atau variasi dalam Jumlah Harga Kontrak, maka Variasi tersebut harus
dinegosiasi dan dituangkan dalam Addendum Kontrak.
a) Variasi :
Perintah tertulis yang dibuat oleh Direksi Pekerjaan dan ditandatangani pula oleh
Kontraktor, menunjukkan bahwa Kontraktor menerima perubahan-perubahan
dalam Pekerjaan atau Dokumen Kontrak, persetujuan Kontraktor atas dasar
pembayaran dan penyesuaian waktu, jika ada, untuk pelaksanaan atas perubahan-
perubahan tersebut. Variasi harus diterbitkan dalam format standar dan harus
mencakup semua perintah yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan yang akan
mempengaruhi perubahan Dokumen Kontrak atau perintah sebelumnya yang
telah dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan.
b) Addenda :
3) Pengajuan
a) Pihak Kontraktor harus menunjuk secara tertulis salah seorang anggota dalam
perusahaannya untuk menerima variasi dalam Pekerjaan dan bertanggungjawab
untuk memberitahu kepada para pelaksana lainnya tentang adanya variasi
tersebut.
1 - 46
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
b) Direksi Pekerjaan akan menunjuk secara tertulis orang yang diberi wewenang
untuk mengurus prosedur Variasi atas nama Pemilik.
b) Gambar dan Spesifikasi tambahan atau revisinya untuk melengkapi detil usulan
perubahan.
d) Baik usulan perubahan dapat dilaksanakan menurut struktur Harga Satuan Mata
Pembayaran yang ada, maupun setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga
tambahan yang diperlukan harus disepakati terlebih dahulu untuk kemudian
dituangkan ke dalam Addendum Kontrak.
Pemberitahuan yang demikian hanya merupakan informasi, dan bukan sebagai suatu
perintah untuk melakukan perubahan dan juga bukan untuk menghentikan pekerjaan
yang sedang berlangsung.
e) Penjelasan detil baik untuk semua maupun sebagian dari usulan perubahan akan
dilaksanakan menurut struktur Harga Satuan Mata Pembayaran yang ada,
bersama dengan setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga yang dipandang
Kontraktor memerlukan kesepakatan.
1 - 47
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
2) Direksi Pekerjaan akan menyiapkan Variasi dan memberi nomor urut Variasi tersebut.
4) Variasi akan menetapkan dasar pembayaran dan setiap penyesuaian waktu yang
dibutuhkan sebagai akibat adanya perubahan tersebut, dan bilamana diperlukan, akan
menetapkan setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga tambahan yang telah
dinegosiasi sebelumnya antara Direksi Pekerjaan dan Kontraktor, yang diperlukan untuk
dituangkan dalam Addendum.
5) Direksi Pekerjaan akan menandatangani dan memberi tanggal Variasi tersebut sebagai
perintah supaya Kontraktor dapat memulai melaksanaan perubahan.
6) Kontraktor harus menandatangani dan memberi tanggal Variasi tersebut, untuk menun-
jukkan bahwa Kontraktor sepakat atas detil didalam perubahan tersebut.
1) Isi Addenda akan didasarkan pada salah satu dari hal-hal berikut :
c) Variasi atau Variasi-variasi yang telah ditandatangani yang berisi Harga Satuan
Mata Pembayaran baru atau Jumlah Harga tambahan, atau;
d) Karena adanya perubahan perkiraan kuantitas sebagai akibat suatu variasi dalam
Jumlah Harga Kontrak, sebagaimana yang dimasukkan ke dalam Perjanjian
Kontrak atau Addendum sebelumnya, atau;
e) Perhitungan kuantitas akhir dan Jumlah Harga Kontrak. untuk Addenda Penutup
pada saat Penutupan Kontrak;
(3) Addendum akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, teknis atau kuantitas, baik
penambahan ataupun penghapusan mata pembayaran, dengan lampiran-lampiran
Dokumen Kontrak yang direvisi untuk menentukan detil perubahan.
(4) Addendum akan memberikan perhitungan ringkas untuk setiap tambahan atau penye-
suaian Harga Satuan bersama dengan setiap variasi dalam Harga Kontrak atau
penyesuaian Periode Kontrak.
(5) Pemilik dan Kontraktor akan menandatangani Addendum tersebut dan menyampai-
kannya kepada Pemilik untuk persetujuan dan tandatangannya.
1 - 48
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.14
PENUTUPAN KONTRAK
1.14.1 UMUM
1) Waktu
Dalam batas waktu dan sesuai dengan ketentuan pada Pasal-pasal yang berkaitan dalam
Syarat-syarat Kontrak dan bilamana Kontraktor menganggap bahwa Pekerjaan tersebut
telah selesai, termasuk semua kewajiban dalam periode pemeliharaan, maka Kontraktor
harus mengajukan permohonan untuk penyerahan akhir. Setelah penyelesaian seluruh
pekerjaan perbaikan (remedial work) yang diminta oleh Panitia Serah Terima, dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir dan Pekerjaan tersebut dapat diterima, maka
Direksi Pekerjaan harus menyiapkan dan menerbitkan Berita Acara Penyelesaian Akhir.
c) Pekerjaan telah sepenuhnya diperiksa dan diuji sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Kontrak, dan bahwa semua pemeriksaan dan hasil pengujian telah
diterima oleh Direksi Pekerjaan, dan;
d) Pekerjaan telah lengkap dan siap untuk pemeriksaan akhir dan Serah Terima.
Akhir.
1 - 49
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Waktu
Dalam batas waktu dan sesuai dengan ketentuan pada Pasal-pasal yang berkaitan dalam
Syarat-syarat Kontrak, Kontraktor harus mengajukan permohonan pembayaran akhir
bersama dengan semua detil pendukung sebagaimana diperlukan oleh Direksi Pekerjaan.
Setelah ditelaah oleh Direksi pekerjaan dan jika perlu diamandemen oleh Kontraktor,
Direksi Pekerjaan akan menerbitkan Berita Acara Pembayaran Akhir oleh Pemilik.
Isi Berita Acara untuk Pembayaran Akhir yang diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan, harus
termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
b) Kuantitas akhir pekerjaan yang telah diselesaikan seperti yang dibuktikan dalam
berita acara pengukuran dan hasil perhitungan pada pekerjaan yang bersangkutan
c) Nilai setiap pekerjaan tambah atau kurang seperti disahkan dalam Addenda
selama Periode Kontrak.
iii) Variasi yang telah disetujui tetapi masih harus dituangkan dalam
Addendum.
iv) Setiap penyesuaian lainnya yang diperlukan pada ketentuan dan persya-
ratan dalam Dokumen Kontrak.
g) Jadwal tentang seluruh pembayaran yang telah disahkan oleh Direksi Pekerjaan.
h) Jumlah yang menjadi hak atau yang harus dipotong dari Kontraktor.
Berdasarkan detil Berita Acara Pembayaran Akhir yang dibuat oleh Direksi Pekerjaan,
Direksi Pekerjaan harus juga menyiapkan Addendum Penutup yang harus ditandatangani
Pemilik dan Kontraktor, dilengkapi dengan perhitungan akhir dari Jumlah Harga
Kontrak. Setelah memperoleh tanda tangan Kontraktor, selanjutnya Direksi Pekerjaan
harus menyerahkan Addendum Penutup tersebut ke Pemilik untuk ditandatangani
bersama-sama dengan Berita Acara Pembayaran Akhir yang telah disetujui.
1 - 50
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.15
1.15.1 UMUM
1) Uraian
Selama pelaksanaan Pekerjaan Kontraktor harus menjaga rekaman yang akurat dari
semua perubahan yang terjadi dalam Dokumen Kontrak dalam satu set Dokumen
Rekaman Proyek, dan harus memindahkan informasi akhir tersebut ke dalam Dokumen
Rekaman Akhir sebelum penyelesaian Pekerjaan.
3) Pengajuan
i) Tanggal.
1 - 51
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Syarat-syarat Kontrak.
b) Spesifikasi.
c) Gambar.
Dokumen Kerja harus disimpan dan diarsipkan dalam rak-rak di kantor lapangan, dan
Kontraktor harus menjaga dokumen kerja tersebut terlindung dari kehilangan atau
kerusakan sampai pemindahan data akhir ke dalam Dokumentasi Proyek Akhir telah
selesai dilaksanakan. Dokumen rekaman tersebut tidak boleh digunakan untuk maksud-
maksud pelaksanaan pekerjaan dan dokumen tersebut harus selalu tersedia setiap saat
untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan atau Pemilik.
Segera setelah semua bahan, aspal, agregat, bahan bahu jalan, semen, beton, campuran
aspal panas, dan sebagainya disetujui, maka semua contoh yang telah disetujui harus
disimpan dengan baik di lapangan.
1) Penanggungjawab
2) Pemberian Tanda
Segera setelah diterimanya Dokumen Kerja (Job Set), Kontraktor harus memberi tanda
pada setiap dokumen dengan judul “Dokumen Rekaman Proyek – Dokumen Kerja”,
dalam huruf cetak setinggi 5 cm.
3) Pemeliharaan
Pada saat penyelesaian Kontrak, kemungkinan sejumlah Dokumen Kerja harus dike-
luarkan untuk mencatat masukan-masukan baru dan untuk pemeriksaan, dan dalam
kondisi-kondisi yang demikian kegiatan seperti ini akan dilaksanakan, maka Kontraktor
harus mencari cara yang cocok untuk melindungi dokumen kerja tersebut untuk disetujui
Direksi Pekerjaan.
1 - 52
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Catatan pada Gambar harus dilakukan dengan menggunakan pensil berwarna yang dapat
dihapus (tidak boleh memakai tinta), perubahan harus diuraikan dengan jelas dengan
pencatatan dan kalau perlu dengan garis grafis. Catat tanggal semua masukan. Berilah
tanda perhatian pada setiap catatan dengan tanda “awan” pada tempat atau tempat-tempat
yang mengalami perubahan. Bilamana terjadi perubahan yang tumpang tindih (over-
laping), maka disarankan menggunakan warna yang berbeda untuk setiap perubahan.
Dokumen rekaman harus selalu diperbaharui jangan sampai terdapat bagian yang
tertanam dalam setiap pekerjaan yang dikerjakan tidak tercatat.
Beri tanda yang jelas untuk mencatat setiap detil pelaksanaan, misalnya :
b) Posisi horisontal maupun vertikal untuk utilitas bawah permukaan harus ditandai
pada bagian permukaan pekerjaan yang permanen.
c) Lokasi utilitas yang tertanam dalam pekerjaan harus diberi tanda sehingga
mudah terlihat dengan tanda-tanda khusus pada struktur.
5) Waktu Pencatatan
Semua catatan harus dibuat dalam jangka waktu 24 jam terhitung sejak diterimanya
informasi.
6) Keakuratan
Gunakan semua sarana yang diperlukan, termasuk perlengkapan khusus yang dipakai
untuk pengukuran, untuk menentukan lokasi bagian-bagian yang terpasang dan untuk
memperoleh data masukan yang akurat.
Kontraktor harus melakukan koordinasi atas semua perubahan yang terjadi dalam
Dokumen Rekaman, membuat catatan yang sesuai dan sebagaimana mestinya pada setiap
halaman Spesifikasi dan pada lembaran Gambar dan pada Dokumen lainnya, dimana
pencatatan yang demikian diperlukan untuk menunjukkan perubahan yang sebenarnya
terjadi. Keakuratan rekaman harus sedemikian rupa sehingga setiap pencarian bagian-
bagian pekerjaan yang ditunjukkan dalam Dokumen Kontrak di kemudian hari dapat
dengan mudah diperoleh dari Dokumen Rekaman yang telah disetujui.
1) Umum
1 - 53
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Seluruh perubahan data yang ditunjukkan dalam Dokumen Kerja dari Gambar Rekaman
harus dipindahkan dengan teliti ke dalam Gambar Rekaman Akhir menurut masing-
masing gambar aslinya, dan penjelasan yang lengkap dari semua perubahan selama
pelaksanaan dan lokasi aktual dari semua jenis pekerjaan harus ditunjukkan dengan jelas.
Berilah tanda perhatian pada setiap catatan dengan tanda “awan” yang mengelilingi
tempat atau tempat-tempat yang mengalami perubahan. Buatlah semua catatan
perubahan pada dokumen yang asli dengan rapi, konsisten, dan ditulis dengan tinta atau
pinsil keras hitam.
Bilamana dokumen selain Gambar telah dijaga bersih selama pelaksanaan Pekerjaan,
dan bila setiap data masukan telah dicatat dengan rapi agar dapat disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, maka dokumen kerja (job set) dari Dokumen tersebut (selain Gambar) akan
diterima Direksi Pekerjaan sebagai Dokumen Rekaman Akhir untuk Dokumen tersebut.
Bilamana Dokumen yang demikian belum dapat disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka
Kontraktor harus menyiapkan salinan baru dari Dokumen yang diperoleh dari Direksi
Pekerjaan. Pemindahan perubahan data ke dalam salinan baru ini harus dilakukan
dengan hati-hati agar dapat disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan satu set lengkap Dokumen
Rekaman Akhir pada saat mengajukan permohonan Berita Acara Serah Terima
Sementara. Bilamana diminta oleh Direski Pekerjaaan, maka Kontraktor harus mengikuti
rapat atau rapat-rapat peninjauan (review), melaksanakan setiap perubahan yang
diperlukan dan segera menyerahkan kembali Dokumen Rekaman Akhir kepada Direksi
Pekerjaan untuk dapat diterima.
1 - 54
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.16
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1.16.1 UMUM
1) Uraian
1) Kontraktor harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin bahwa tempat
kerja, struktur, kantor sementara, tempat hunian dipelihara bebas dari akumulasi sisa
bahan bangunan, sampah dan kotoran lainnya yang diakibatkan oleh operasi-operasi di
tempat kerja dan memelihara tempat kerja dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat.
2) Kontraktor harus menjamin bahwa sistem drainase terpelihara dan bebas dari kotoran dan
bahan yang lepas dan berada dalam kondisi operasional pada setiap saat
3) Kontraktor harus menjamin bahwa rumput yang tumbuh pada berm lama atau yang baru
dikerjakan dan pada talud samping dipangkas dan dipelihara sedemikian rupa sehingga
ketinggiannya maksimum 3 cm.
4) Bilamana dianggap perlu, Kontraktor harus menyemprot bahan dan sampah yang kering
dengan air untuk mencegah debu atau pasir yang beterbangan.
5) Kontraktor harus menjamin bahwa rambu jalan dan sejenisnya dibersihkan secara teratur
agar bebas dari kotoran dan bahan lainnya.
7) Kontraktor harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah di tempat yang
telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat maupun Daerah dan Undang-undang
Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
8) Kontraktor tidak diperkenankan mengubur sampah atau sisa bahan bangunan di lokasi
proyek tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
1 - 55
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
10) Kontraktor tidak diperkenankan membuang sisa bahan bangunan ke dalam sungai atau
saluran air.
11) Bilamana Kontraktor menemukan bahwa saluran drainase samping atau bagian lain dari
sistem drainase yang dipakai untuk pembuangan setiap jenis bahan selain dari pengaliran
air permukaan, baik oleh pekerja Kontraktor maupun pihak lain, maka Kontraktor harus
segera melaporkan kejadian tersebut kepada Direksi Pekerjaan, dan segera mengambil
tindakan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan untuk mencegah terjadinya
pencemaran lebih lanjut.
1) Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan
siap untuk dipakai Pemilik. Kontraktor juga harus mengembalikan bagian-bagian dari
tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam Dokumen Kontrak ke kondisi semula.
2) Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan, kerb, dan struktur harus diperiksa ulang
untuk mengetahui kerusakan fisik yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir.
Lokasi yang diperkeras di tempat kerja dan semua lokasi diperkeras untuk umum yang
bersebelahan langsung dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaan
lainnya harus digaru sampai bersih dan semua kotoran yang terkumpul harus dibuang.
Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk operasi pembersihan yang
dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan menurut Seksi dari Spesifikasi ini. Biaya untuk
pekerjaan ini dipandang telah dimasukkan ke dalam berbagai harga penawaran lump sum
untuk operasi Pemeliharaan Rutin sebagaimana disyaratkan dalam Seksi 10.1 dari
Spesifikasi ini.
1 - 56
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.17
1.17.1 UMUM
1) Uraian
Kontraktor harus memahami dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat pelak-
sanaan kegiatan konstruksi, serta cara penanganannya sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
2) Semua kendaraan dan mesin-mesin harus menghasilkan gas buang pada tingkat yang
sesuai dengan standar mutu udara.
5) Dalam pengadaan tenaga kerja dengan kemampuan dan keahlian sesuai dengan yang
diperlukan maka prioritas harus diberikan kepada pekerja setempat.
6) Dalam pemilihan lokasi sumber bahan (quarry), beberapa arahan di bawah ini harus
diperhatikan :
a) Prioritas harus diberikan pada lokasi sumber bahan yang sudah dibuka, bila-
mana jumlah dan mutunya memenuhi.
1 - 57
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
b) Lokasi sumber bahan harus dipilih dari yang dapat memberikan rasio
kapasitas produksi tertinggi (baik kuantitas maupun kualitas) dan kehilangan
sumber daya negara.
c) Lokasi sumber bahan yang berdekatan dengan alinyemen jalan, yang sangat
mudah diambil, lebih disarankan.
d) Eksploitasi sumber bahan di daerah sumber daya alam yang vital harus dihin-
dari, seperti hutan tanaman berkayu dan hutan lebat lainnya maupun daerah-
daerah penghasil bahan makanan dan hutan lindung untuk burung dan hewan
lainnya.
7) Penggalian di daerah sumber bahan hanya dilaksanakan untuk pemasokan bahan kebu-
tuhan proyek.
8) Bilamana sumber bahan terletak di daerah bergunung atau berbukit, atau bilamana
kondisi talud sangatlah mempengaruhi stabilitas lereng, maka penggalian bertangga
harus dilaksanakan. Lereng setiap sumber bahan yang telah dibentuk kembali harus
mempunyai kelandaian yang tidak kurang dari nilai rata-rata 1,3. Setelah pelaksanaan
lereng bertangga dan pembaharuan sistem drainase sebagaimana juga disyaratkan
dalam Pasal 3.1.1.(12).(d) dari Spesifikasi ini, permukaan tersebut harus dilengkapi
dengan lapisan rumput dan ditanami dengan semak maupun pohon. Pemeliharaan
tanaman ini diperlukan dalam dua tahun pertama setelah penanaman.
1 - 58
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
10) Kegiatan pembersihan dan pembongkaran hanya dilaksanakan di daerah yang benar-
benar diperlukan untuk Pekerjaan.
11) Pembabatan tanaman selama kegiatan pembersihan dan pembongkaran harus ditindak-
lanjuti dengan penanaman kembali sedemikian hingga mendekati kondisi sebelum
pembabatan.
12) Penanaman kembali dengan pohon atau semak sebagaimana yang disyaratkan dalam
Seksi 4.1 dan 8.3 dari Spesifikasi ini harus mengikuti arahan berikut :
e) Jenis tanaman berakar panjang tetapi tidak membahayakan stabilitas jalan dan
tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi lebih disarankan.
f) Berbagai jenis tanaman yang baik untuk digunakan untuk penanaman kembali
adalah : Leucaena leucocephala, Calliandra calonthrysus, Acacia auriculi-
formis, Acacia ducurrens dan Gliricidia sepium.
g) Pohon harus ditanam pada jarak yang cukup dari tepi jalan.
i) Pemeliharaan yang teratur pada tanaman yang ditanam kembali sangat diper-
lukan.
j) Pohon hasil penanaman kembali yang mati harus diganti dengan yang baru.
13) Permukaan yang menghasilkan sejumlah debu di atmosfer akibat kegiatan pekerjaan
harus dibasahi secara teratur sebagaimana juga disyaratkan dalam Pasal 1.16.2.(4) dari
Spesifikasi ini.
14) Kerusakan dan gangguan terhadap utilitas umum seperti jaringan telpon, listrik, gas,
pipa air, fasilitas irigasi, pipa minyak, pipa pembuangan, pipa drainase, dan lain
sebagainya, harus dicegah dengan upaya mendapatkan informasi tentang keberadaan
lokasi utilitas yang ada, terutama utilitas apa yang terletak di bawah permukaan tanah.
15) Kontraktor harus bertanggungjawab atas perlindungan terhadap setiap fasilitas pipa
kabel bawah tanah, saluran kabel bawah tanah atau jaringan bawah tanah lainnya atau
struktur yang mungkin ditemukan dan perbaikan atas setaiap kerusakan yang
diakibatkan operasi kegiatannya.
1 - 59
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
16) Bilamana sumur yang terletak di dekat lokasi pekerjaan yang dipengaruhi oleh kegi-
atan galian dan timbunan, maka sumur pengganti yang setara harus disediakan, mes-
kipun harus membuat sumur baru, baik dengan penggalian maupun pengeboran, yang
terletak sedekat mungkin dengan sumur lama.
17) Tumpahan minyak dan polusi bahan buangan yang berasal dari pekerjaan harus dice-
gah.
18) Aspal dan minyak buangan harus disimpan dalam tanki yang terletak diatas lantai
beton yang lebih tinggi dari tanah sekitarnya dan dikelilingi dinding yang cukup tinggi
sehingga dapat menghalangi tersebarnya cairan yang bocor atau tumpah.
19) Bahan aspal (termasuk air yang berasal dari mesin pencuci) dan minyak pemanas
buangan tidak boleh dibuangkan ke dalam saluran air ataupun dibuang diatas tanah
sebagaimana juga disyaratkan dalam Pasal 6.1.1.(7).(c) dari Spesifikasi ini.
20) Dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pekerjaan jembatan harus dicegah dengan
menggunakan teknik pengembalian bentuk yang cocok, sesuai dengan arahan berikut :
d) Jalan masuk yang dibuat di dalam saluran air untuk pelaksanaan pembuatan
pier harus ditutup kembali dengan tumpukan tanah di sampingnya dan harus
ditanami kembali.
21) Penggunaan sistem pelaksanaan yang memadai untuk mengurangi suara dan getaran
yang diakibatkan oleh pekerjaan jembatan harus diterapkan.
Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk pengelolaan lingkungan yang
dilaksanakan sesuai dengan Seksi dari Spesifikasi ini. Biaya pekerjaan ini harus sudah
termasuk dalam Harga Satuan dari semua Mata Pekerjaan yang terdapat dalam
Kontrak, dimana harga tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
semua bahan, pekerja, peralatan, perlengkapan dan biaya lainnya yang diperlukan
untuk pengelolaan lingkungan.
1 - 60
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 1.18
1.18.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini mencakup relokasi jaringan bawah tanah, kabel, lampu penerangan
jalan, tiang listrik, tiang telpon dan tiang lampu pengatur lalu lintas yang ada, bersama
dengan semua perlengkapan yang terkait, sebagaimana diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan jalan yang lancar dan sebagaimana mestinya, yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
a) Dalam konteks ini, istilah Instansi Setempat harus berarti setiap utilitas umum,
instansi pemasok atau instansi lain yang bertanggung-jawab terhadap utilitas
umum dan pelayanan.
i) Detil lokasi dari semua utilitas dan pelayanan yang akan dipindahkan,
ditempatkan atau terganggu sementara dalam mendukung pelaksanaan
pekerjaan jalan yang direncanakan.
iii) Rencana kerja yang terinci yang menunjukkan relokasi utilitas dan
pelayanan yang diperlukan.
iv) Persetujuan tertulis atas rencana ini dari setiap instansi setempat yang
terkai, dan
d) Setiap kerusakan utilitas dan pelayanan yang ada, yang disebabkan oleh
operasi-operasi Kontraktor harus diperbaiki Kontraktor dengan biaya sendiri.
1 - 61
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
b) Bilamana pekerjaan ini dikerjakan oleh badan yang kurang sesuai maka
Kontraktor harus bertanggung-jawab untuk melakukan pengaturan hal-hal
yang perlu dengan Instansi Setempat untuk menjamin agar penyambungan
kembali atas fasilitas tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat dan memenuhi
ketentuan setelah penyelesaian pekerjaan relokasi.
4) Jadwal Kerja
(c) Bilamana terjadi keterlambatan atas program yang disebutkan diatas, atau
keterlambatan pengaturan dengan Instansi Setempat oleh Kontraktor,
menyebabkan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan akibat
dari kinerja pekerjaan relokasi tersebut atau gangguan sementara terhadap
pelayanan yang ada, tidak akan dianggap sebagai alasan untuk memper-
panjang waktu penyelesaian kontrak.
1.18.2 PELAKSANAAN
Jika tidak diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, pemindahan, relokasi dan
penyambungan kembali utilitas dan pelayanan yang ada harus menjadi tanggung-
jawab, dan atas biaya Pemilik dan Instansi Setempat yang bersangkutan. Akan tetapi,
Kontraktor harus bertanggung-jawab untuk membuat semua pengaturan yang diperlu-
kan, menjaga fasilitas yang terekspos dari kerusakan, pembayaran biaya perijinan dan
hal-hal lain sebagaimana terinci dalam Spesifikasi ini.
1 - 62
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
c) Pelayanan yang ada yang harus diputus baik sementara atau permanen, harus
dialihkan atau dipotong dengan tepat dan aman di bawah pengawasan Instansi
Setempat, dan semua bahan bongkaran harus dibersihkan dengan cermat dan
disimpan di lapangan untuk pemulihan oleh pemilik (baik Instansi Setempat atau
Pemilik, sebagaimana memungkinkan).
d) Bahan dengan permukaan lama yang dilapisi (coating) yang akan dipasang
kembali di lokasi baru harus disiapkan, sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan sesuai dengan ketentuan Instansi Setempat, dengan perlindungan
atau pencegahan terhadap karat dan selanjutnya harus dicat ulang sebelum
dipasang kembali.
(e) Bahan lama yang sangat rusak atau lapuk untuk dipasang kembali harus dibuang
dari lapangan oleh Kontraktor, dan diganti dengan bahan baru sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana bahan lama menjadi tidak dapat
digunakan karena kerusakan yang disebabkan oleh Kontraktor, harus diperbaiki
atau diganti oleh Kontraktor dengan biaya sendiri, kecuali jika terdapat perjanjian
dua belah pihak yang menyatakan bahwa kerusakan tersebut memang tidak dapat
dihindarkan.
(f) Lubang atau kerusakan lainnya yang terjadi di lapangan harus dikembalikan
kondisinya oleh Kontraktor sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
dan sesuai dengan persyaratan yang relevan dengan Dokumen Kontrak.
1) Pengukuran
Mata Pembayaran yang terpisah untuk tiap Instansi Setempat yang relevan disediakan
dalam Seksi ini untuk pemindahan, relokasi atau gangguan terhadap Utilitas dan
Pelayanan yang ada. Pekerjaan yang diukur untuk pembayaran menurut mata
pembayaran ini adalah pekerjaan yang dilaksanakan langsung oleh Instansi Setempat
dan harus diukur sesuai dengan pembayaran aktual yang dilakukan kepada Instansi
Setempat untuk pekerjaan yang telah disetujui dan diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor harus diukur dan dibayar
menurut Seksi dari Spesfikasi ini, sebagai berikut :
1 - 63
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
b) Ongkos untuk perijinan dari Instansi setempat, salinan peraturan yang ber-
kaitan, dsb. yang telah dibayar oleh Kontraktor dan merupakan pembayaran
yang diperlukan menurut ketentuan Spesifikasi ini harus dibayar kembali
(reimbursed) kepada Kontraktor, pada harga yang sesuai sebagaimana
ditentukan oleh Peraturan Pemerintah atau Instansi Setempat setelah
menerima atau dokumentasi yang sesuai telah disediakan oleh Kontraktor.
Pembayaran kembali akan diperoleh dari jumlah yang ditentukan untuk
pekerjaan relokasi oleh Instansi Setempat yang relevan, menggunakan Variasi
sebagaimana yang disyaratkan dalam Pasal-pasal yang relevan dalam Syarat-
Syarat Kontrak untuk menentukan dan memerintahkan jumlah yang harus
dibayar.
2) Pembayaran
Pekerjaan yang telah diterima, diukur sebagaiamana disebutkan diatas, harus dibayar
dengan harga sebenarnya (at cost) pada mata pembayaran yang sesuai. Jumlah yang
dicantumkan dalam Mata Pembayaran tersebut akan disesuaikan dengan Variasi
sebagaimana disyaratkan dalam pasal-pasal yang relevan dari Syarat-Syarat Kontrak
sesuai dengan jumlah aktual yang diperlukan untuk pembayaran kepada Instansi
Setempat sesuai dengan penyelesaian pekerjaan relokasi. Pembayaran semacam ini
hanya dilakukan untuk pekerjaan yang diperintahkan secara tertulis oleh Direski
Pekerjaan, setelah penyelesaian pekerjaan dan berdasarkan persyaratan dokumentasi
yang sesuai dalam form yang telah diterima untuk menegaskan bahwa pembayaran
yang disetujui jumlahnya telah dilakukan oleh Kontraktor kepada Instansi Setempat.
1.18.(4) Relokasi Utilitas dan Pelayanan Gas Yang Ada Lump Sum
1 - 64
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
DIVISI 3
PEKERJAAN TANAH
SEKSI 3.1
GALIAN
3.1.1 UMUM
1) Uraian
b) Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan,
untuk formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau
struktur lainnya, untuk pembuangan bahan yang tak terpakai dan tanah humus,
untuk pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk
galian bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan
dan pembuangan bahan perkerasan beraspal pada perkerasan lama, dan
umumnya untuk pembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan
Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan penampang melintang yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
c) Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Seksi ini berlaku untuk
semua jenis galian yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan pekerjaan
galian dapat berupa :
i) Galian Biasa
ii) Galian Batu
iii) Galian Struktur
iv) Galian Perkerasan Beraspal
d) Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai
galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian
perkerasan beraspal
e) Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter
kubik atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi
Pekerjaan adalah tidak praktis menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara
atau pemboran, dan peledakan. Galian ini tidak termasuk galian yang menurut
Direksi Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang
ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto
maksimum sebesar 180 PK (Tenaga Kuda).
f) Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan
yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang
didefinisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu tidak dapat dimasukkan
dalam Galian Struktur.
3-1
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Galian Struktur terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan, tembok beton
penahan tanah, dan struktur pemikul beban lainnya selain yang disebut dalam
Spesifikasi ini.
3) Toleransi Dimensi
a) Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian perkerasan
beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar
atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan pada setiap titik, sedangkan
untuk galian perkerasan beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang
disyaratkan.
b) Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadap
aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan
untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi
genangan.
3-2
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum memulai
pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan, gambar
detil penampang melintang yang menunjukkan elevasi tanah asli sebelum operasi
pembersihan dan pembongkaran, atau penggalian dilaksanakan.
c) Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan untuk setiap galian untuk tanah
dasar, formasi atau pondasi yang telah selesai dikerjakan, dan bahan landasan
atau bahan lainnya tidak boleh dihampar sebelum kedalaman galian, sifat dan
kekerasan bahan pondasi disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan, seperti
yang disebutkan dalam Pasal 3.1.2.
d) Arsip tentang rencana peledakan dan semua bahan peledak yang digunakan,
yang menunjukkan lokasi serta jumlahnya, harus disimpan oleh Kontraktor untuk
diperiksa Direksi Pekerjaan.
b) Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian yang stabil dan
mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-
kan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang
memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak
stabil. Bilamana diperlukan, Kontraktor harus menyokong atau mendukung
struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil
atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka galian
tanah yang lebih dari 5 meter harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1
meter atau sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
c) Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya tidak
diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian parit untuk
gorong-gorong pipa atau galian pondasi untuk struktur, terkecuali bilamana pipa
atau struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan galian tersebut telah
ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan telah
dipadatkan.
3-3
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
d) Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut-off wall) atau cara lainnya untuk
mengalihkan air di daerah galian harus dirancang sebagaimana mestinya dan
cukup kuat untuk menjamin bahwa keruntuhan mendadak yang dapat
membanjiri tempat kerja dengan cepat, tidak akan terjadi.
e) Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi galian,
dimana kepala mereka, yang meskipun hanya kadang-kadang saja, berada di
bawah permukaan tanah, maka Kontraktor harus menempatkan seorang
pengawas keamanan di lokasi kerja yang tugasnya hanya memantau keamanan
dan kemajuan. Sepanjang waktu penggalian, peralatan galian cadangan (yang
belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat kerja galian.
f) Bahan peledak yang diperlukan untuk galian batu harus disimpan, ditangani,
dan digunakan dengan hati-hati dan di bawah pengendalian yang ekstra ketat
sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. Kontraktor
harus bertanggungjawab dalam mencegah pengeluaran atau penggunaan yang
tidak tepat atas setiap bahan peledak dan harus menjamin bahwa penanganan
peledakan hanya dipercayakan kepada orang yang berpengalaman dan
bertanggungjawab.
g) Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade)
yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan
setiap galian terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu jalan harus
diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat putih (atau
yang sejenis) beserta lampu merah atau kuning guna menjamin keselamatan para
pengguna jalan, sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
h) Ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.8, Pemeliharaan dan Pengaturan Lalu
Lintas harus diterapkan pada seluruh galian di Daerah Milik Jalan.
6) Jadwal Kerja
a) Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan
dengan pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yang mulus
(sound), dengan mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman akibat
hujan dan gangguan dari operasi pekerjaan berikutnya.
b) Galian saluran atau galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan dengan
pelaksanaan setengah badan jalan sehingga jalan tetap terbuka untuk lalu lintas
pada setiap saat.
c) Bilamana lalu lintas pada jalan terganggu karena peledakan atau operasi-operasi
pekerjaan lainnya, Kontraktor harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
atas jadwal gangguan tersebut dari pihak yang berwenang dan juga dari Direksi
Pekerjaan.
d) Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan maka setiap galian perkerasan
beraspal harus ditutup kembali dengan campuran aspal pada hari yang sama
sehingga dapat dibuka untuk lalu lintas.
3-4
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus
menyediakan semua bahan, perlengkapan dan pekerja yang diperlukan untuk
pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainase
sementara, dinding penahan rembesan (cut-off wall) dan cofferdam. Pompa siap
pakai di lapangan harus senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin
bahwa tak akan terjadi gangguan dalam pengeringan dengan pompa.
b) Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain
dimana air atau tanah rembesan (seepage) mungkin sudah tercemari, maka
Kontraktor harus senantiasa memelihara tempat kerja dengan memasok air bersih
yang akan digunakan oleh pekerja sebagai air cuci, bersama-sama dengan sabun
dan desinfektan yang memadai.
a) Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan dalam Pasal
3.1.1(3) di atas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus
diperbaiki oleh Kontraktor sebagai berikut :
i) Lokasi galian dengan garis dan ketinggian akhir yang melebihi garis dan
ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan harus digali lebih lanjut sampai
memenuhi toleransi yang disyaratkan.
ii) Lokasi dengan penggalian yang melebihi garis dan ketinggian yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, atau lokasi yang mengalami kerusakan atau menjadi
lembek, harus ditimbun kembali dengan bahan timbunan pilihan atau lapis
pondasi agregat sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
iii) Lokasi galian perkerasan beraspal dengan dimensi dan kedalaman yang
melebihi yang telah ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki
dengan menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan kondisi
perkerasan lama sampai mencapai elevasi rancangan.
3-5
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Bilamana bahan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat, agregat untuk campuran
aspal atau beton atau bahan lainnya diperoleh dari galian sumber bahan di luar daerah
milik jalan, Kontraktor harus melakukan pengaturan yang diperlukan dan membayar
konsesi dan restribusi kepada pemilik tanah maupun pihak yang berwenang untuk ijin
menggali dan mengangkut bahan-bahan tersebut.
a) Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-batas
dan lingkup proyek bilamana memungkinkan harus digunakan secara efektif
untuk formasi timbunan atau penimbunan kembali.
b) Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut (peat),
sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang
menurut pendapat Direksi Pekerjaan akan menyulitkan pemadatan bahan di
atasnya atau yang mengakibatkan setiap kegagalan atau penurunan (settlement)
yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan sebagai bahan yang tidak
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen.
c) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian
yang tidak disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk digunakan sebagai bahan
timbunan, harus dibuang dan diratakan oleh Kontraktor di luar Daerah Milik
Jalan (DMJ) seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
b) Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik
Kontraktor atau bila memenuhi syarat dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, dapat
dipergunakan untuk pekerjaan permanen dan dibayar menurut Mata Pembayaran
yang relevan sesuai dengan yang terdapat dalam Daftar Penawaran.
c) Setiap bahan galian yang sementara waktu diijinkan untuk ditempatkan dalam
saluran air harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan berakhir sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu saluran air.
d) Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh
Kontraktor harus ditinggalkan dalam suatu kondisi yang rata dan rapi dengan tepi
dan lereng yang stabil dan saluran drainase yang memadai.
3-6
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Prosedur Umum
c) Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi
dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi
Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya
dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat,
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
d) Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada
garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk
perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi
struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai
permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing
pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan
batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian
yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan
bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan dipadatkan.
e) Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika, menurut
pendapat Direksi Pekerjaan, tidak praktis menggunakan alat bertekanan udara
atau suatu penggaru (ripper) hidrolis berkuku tunggal. Direksi Pekerjaan dapat
melarang peledakan dan memerintahkan untuk menggali batu dengan cara lain,
jika, menurut pendapatnya, peledakan tersebut berbahaya bagi manusia atau
struktur di sekitarnya, atau bilamana dirasa kurang cermat dalam
pelaksanaannya.
g) Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau cara
lainnya, sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang aman
dan serata mungkin. Batu yang lepas atau bergantungan dapat menjadi tidak
stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan atau orang harus dibuang,
baik terjadi pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama.
2) Galian pada Tanah Dasar Perkerasan dan Bahu Jalan, Pembentukan Berm, Selokan dan
Talud.
Ketentuan dalam Seksi 3.3, Penyiapan Badan Jalan, harus berlaku seperti juga ketentuan
dalam Seksi ini.
3-7
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Galian untuk pipa, gorong-gorong atau drainase beton dan galian untuk pondasi
jembatan atau struktur lain, harus cukup ukurannya sehingga memungkinkan
pemasangan bahan dengan benar, pengawasan dan pemadatan penimbunan
kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan.
b) Cofferdam, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) atau tindakan lain untuk
mengeluarkan air harus dipasang untuk pembuatan dan pemeriksaan kerangka
acuan dan untuk memungkinkan pemompaan dari luar acuan. Cofferdam atau
penyokong atau pengaku yang tergeser atau bergerak ke samping selama
pekerjaan galian harus diperbaiki, dikembalikan posisinya dan diperkuat untuk
menjamin kebebasan ruang gerak yang diperlukan selama pelaksanaan.
c) Bila galian parit untuk gorong-gorong atau lainnya dilakukan pada timbunan
baru, maka timbunan harus dikerjakan sampai ketinggian yang diperlukan
dengan jarak masing-masing lokasi galian parit tidak kurang dari 5 kali lebar
galian parit tersebut, selanjutnya galian parit tersebut dilaksanakan dengan sisi-
sisi yang setegak mungkin sebagaimana kondisi tanahnya mengijinkan.
e) Galian sampai elevasi akhir pondasi untuk telapak pondasi struktur tidak boleh
dilaksanakan sampai sesaat sebelum pondasi akan dicor.
a) Sumber bahan (borrow pits), apakah di dalam Daerah Milik Jalan atau di tempat
lain, harus digali sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini.
c) Sumber bahan (borrow pits) di atas tanah yang mungkin digunakan untuk
pelebaran jalan mendatang atau keperluan pemerintah lainnya, tidak
diperkenankan.
d) Penggalian sumber bahan harus dilarang atau dibatasi bilamana penggalian ini
dapat mengganggu drainase alam atau yang dirancang.
e) Pada daerah yang lebih tinggi dari permukaan jalan, sumber bahan harus
diratakan sedemikian rupa sehingga mengalirkan seluruh air permukaan ke
gorong-gorong berikutnya tanpa genangan.
f) Tepi galian pada sumber bahan tidak boleh berjarak lebih dekat dari 2 m dari
kaki setiap timbunan atau 10 m dari puncak setiap galian.
3-8
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Sebagian besar pekerjaan galian dalam Kontrak tidak akan diukur dan dibayar menurut
Seksi ini, pekerjaan tersebut dipandang telah dimasukkan ke dalam harga penawaran
untuk berbagai macam bahan konstruksi yang dihampar di atas galian akhir, seperti
pasangan batu (stone masonry) dan gorong-gorong pipa. Jenis galian yang secara spesifik
tidak dimasukkan untuk pengukuran dalam Seksi ini adalah :
a) Galian di luar garis yang ditunjukkan dalam profil dan penampang melintang
yang disetujui tidak akan dimasukkan dalam volume yang diukur untuk
pembayaran kecuali bilamana :
i) Galian yang diperlukan untuk membuang bahan yang lunak atau tidak
memenuhi syarat seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.1.2.(1).(c) di
atas, atau untuk membuang batu atau bahan keras lainnya seperti yang
disyaratkan dalam Pasal 3.1.2.(1).(d) di atas;
ii) Pekerjaan tambah sebagai akibat dari longsoran lereng atau struktur
sementara penahan tanah atau air (seperti penyokong, pengaku, atau
cofferdam) yang sebelumnya telah diterima oleh Direksi Pekerjaan secara
tertulis.
b) Pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air, kecuali untuk galian
batu, tidak akan diukur untuk pembayaran menurut Seksi ini. Pengukuran dan
Pembayaran harus dilaksanakan menurut Seksi 2.1 dari Spesifikasi ini.
e) Galian untuk pengembalian kondisi bahu jalan dan pekerjaan minor lainnya,
kecuali untuk galian batu, tidak akan dibayar menurut Seksi ini. Pengukuran dan
pembayaran akan dilaksanakan sesuai Seksi 8.2 dari Spesifikasi ini.
f) Galian yang diperlukan untuk operasi pekerjaan pemeliharaan rutin tidak akan
diukur untuk pembayaran, kompensasi untuk pekerjaan ini telah termasuk dalam
harga penawaran dalam lump sum untuk berbagai operasi pemeliharaan rutin
yang tercakup dalam Seksi 10.1 dari Spesifikasi ini.
3-9
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembayaran
sebagai volume di tempat dalam meter kubik bahan yang dipindahkan, setelah
dikurangi bahan galian yang digunakan dan dibayar sebagai timbunan biasa atau
timbunan pilihan dengan faktor penyesuaian berikut ini :
i) Bahan Galian Biasa yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan
penyusutan (shrinkage) sebesar 0,85.
ii) Bahan Galian Batu yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan
faktor pengembangan (swelling) 1,2.
Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang melintang profil tanah asli
sebelum digali yang telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir dengan
garis, kelandaian dan elevasi yang disyaratkan atau diterima. Metode perhitungan
haruslah metode luas ujung rata-rata, menggunakan penampang melintang
pekerjaan dengan jarak tidak lebih dari 25 meter.
c) Bilamana bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan dapat
digunakan sebagai bahan timbunan, namun tidak digunakan oleh Kontraktor
sebagai bahan timbunan, maka volume bahan galian yang tidak terpakai ini dan
terjadi semata-mata hanya untuk kenyamanan Kontraktor dengan exploitasi
sumber bahan (borrow pits) tidak akan dibayar.
d) Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi
oleh bidang-bidang sebagai berikut :
Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang dasar pondasi yang
melalui titik terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini
galian tanah diperhitungkan sebagai galian biasa atau galian batu sesuai
dengan sifatnya
3 - 10
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
3) Dasar Pembayaran
Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan
pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan
pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan termasuk
cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan galian sebagaimana diuraikan dalam Seksi ini.
Bilamana cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, termasuk dalam
Mata Pembayaran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka pekerjaan ini
akan dibayar menurut Harga Penawaran dalam lump sum sesuai dengan ketentuan
berikut ini; pekerjaan ini mencakup penyediaan, pembuatan, pemeliharaan dan
pembuangan setiap dan semua cofferdam, penyokong, pengaku, sumuran, penurapan,
pengendali air (water control), dan operasi-operasi lainnya yang diperlukan untuk
diterimanya penyelesaian galian yang termasuk dalam pekerjaan dari Pasal ini sampai
suatu kedalaman yang ditentukan.
3 - 11
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 3.2
TIMBUNAN
3.2.1 UMUM
1) Uraian
b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini harus dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan pilihan di atas
tanah rawa.
Timbunan pilihan akan digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk
meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan
lokasi serupa dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan dengan baik. Timbunan
pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran
timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan,
dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor
yang kritis.
Timbunan pilihan di atas tanah rawa akan digunakan untuk melintasi daerah
yang rendah dan selalu tergenang oleh air, yang menurut pendapat Direksi
Pekerjaan tidak dapat dialirkan atau dikeringkan dengan cara yang diatur dalam
Spesifikasi ini.
c) Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang
sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase porous
yang dipakai untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah hanyutnya
partikel halus tanah akibat proses penyaringan. Bahan timbunan jenis ini telah
diuraikan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.
d) Pekerjaan ini juga mencakup timbunan batu dengan manual atau dengan
derek, dikerjakan sesuai dengan Spesifikasi ini dan sangat mendekati garis dan
ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
3 - 12
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
3) Toleransi Dimensi
a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau
lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus
memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang
bebas.
c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari
garis profil yang ditentukan.
d) Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20
cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.
4) Standar Rujukan
AASHTO :
a) Untuk setiap timbunan yang akan dibayar menurut ketentuan Seksi dari
Spesifikasi ini, Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan di bawah ini
kepada Direksi Pekerjaan sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan :
3 - 13
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
ii) Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk
bahan timbunan, bersama-sama dengan hasil pengujian laboratorium yang
menunjukkan bahwa sifat-sifat bahan tersebut memenuhi ketentuan yang
disyaratkan Pasal 3.2.2.
c) Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut ini dalam bentuk tertulis kepada
Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan, dan sebelum
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, tidak diperkenankan menghampar
bahan lain di atas pekerjaan timbunan sebelumnya :
ii) Hasil pengukuran permukaan dan data survei yang menunjukkan bahwa
toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.(3) dipenuhi.
6) Jadwal Kerja
a) Timbunan badan jalan pada jalan lama harus dikerjakan dengan menggunakan
pelaksanaan setengah lebar jalan sehingga setiap saat jalan tetap terbuka untuk
lalu lintas.
a) Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan harus dijaga tetap kering segera
sebelum dan selama pekerjaan penghamparan dan pemadatan, dan selama
pelaksanaan timbunan harus memiliki lereng melintang yang cukup untuk
membantu drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan dan juga harus
menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik. Bilamana
memungkinkan, air yang berasal dari tempat kerja harus dibuang ke dalam sistim
drainase permanen. Cara menjebak lanau yang memadai harus disediakan pada
sistem pembuangan sementara ke dalam sistim drainase permanen.
b) Kontraktor harus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk pengen-
dalian kadar air timbunan selama operasi penghamparan dan pemadatan.
3 - 14
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
8) Perbaikan Terhadap Timbunan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil
b) Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar
airnya yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.(3).(b) atau seperti yang diperintahkan
Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan
dengan penyemprotan air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan
menggunakan "motor grader" atau peralatan lain yang disetujui.
c) Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-
batas kadar air yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.(3).(b) atau seperti yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan
tersebut dengan penggunaan motor grader atau alat lainnya secara berulang-
ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah.
Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan
menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, Direksi Pekerjaan dapat
memerintahkan agar bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti
dengan bahan kering yang lebih cocok.
f) Perbaikan timbunan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi lembek
setelah pekerjaan tersebut selesai dikerjakan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan
haruslah seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.(8).(c) dari Spesifikasi ini.
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan atau lainnya
harus secepatnya ditutup kembali oleh Kontraktor dan dipadatkan sampai mencapai
kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi ini.
Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan
pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan berada
di luar rentang yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.3.(3).(b).
Pengendalian Lalu Lintas harus sesuai dengan ketentuan Seksi 1.8. Pemeliharaan dan
Pengaturan Lalu Lintas.
3 - 15
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
3.2.2 BAHAN
1) Sumber Bahan
Bahan timbunan harus dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Seksi 1.11
"Bahan dan Penyimpanan" dari Spesifikasi ini.
2) Timbunan Biasa
a) Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan
galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai
bahan yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen seperti
yang diuraikan dalam Pasal 3.1.1.(1) dari Spesifikasi ini.
b) Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi,
yang diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH
menurut "Unified atau Casagrande Soil Classification System". Bila penggunaan
tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut harus
digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan atau pada penimbunan
kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi.
Tanah plastis seperti itu sama sekali tidak boleh digunakan pada 30 cm lapisan
langsung di bawah bagian dasar perkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu
jalan. Sebagai tambahan, timbunan untuk lapisan ini bila diuji dengan SNI 03-
1744-1989, harus memiliki CBR tidak kurang dari 6 % setelah perendaman 4
hari bila dipadatkan 100 % kepadatan kering maksimum (MDD) seperti yang
ditentukan oleh SNI 03-1742-1989.
c) Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25, atau
derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 sebagai "very
high" atau "extra high", tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai
aktif adalah perbandingan antara Indeks Plastisitas / PI - (SNI 03-1966-1989) dan
persentase kadar lempung (SNI 03-3422-1994).
3) Timbunan Pilihan
3 - 16
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
d) Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi
timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup,
bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan
dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau
lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih,
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan tergantung pada kecuraman dari lereng
yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.
Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir
bersih lainnya dengan Index Plastisitas maksimum 6 %.
Batu harus keras dan awet dan disediakan dalam rentang ukuran yang memenuhi
ketentuan di bawah ini.
Jika tidak disebutkan lain dalam Gambar atau dalam Spesifikasi Khusus, maka semua
batu harus mempunyai volume lebih besar dari 120 centimeter kubik. Untuk timbunan
batu dengan manual, 75% batu terhadap volume total tidak boleh lebih kecil dari
ukuran batu untuk rip-rap sebagaimana yang disyaratkan dalam Pasal 7.10.(2) agar
dapat mengunci batu-batu besar tersebut sampai rapat dan yang terpenting dapat
mengisi rongga-rongga antar batuan besar yang dipasang sebagai timbunan. Bagian
muka batu yang terekspos harus seragam, tanpa adanya tonjolan lebih dari 30 cm
untuk timbunan batu dengan derek dan 15 cm untuk timbunan batu dengan manual, di
luar garis yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
a) Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak
diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
sesuai dengan Pasal 3.1.1.(11) dan 3.1.2.(2) dari Spesifikasi ini.
b) Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus
dipadatkan (termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila
diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi
kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.
c) Bilamana timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan di atas
timbunan lama atau yang baru dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong
bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat
dapat beroperasi di daerah lereng lama sesuai seperti timbunan yang dihampar
horizontal lapis demi lapis.
2) Penghamparan Timbunan
3 - 17
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
c) Timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, harus
diperhatikan sedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tercampur. Dalam
pembentukan drainase sumuran vertikal diperlukan suatu pemisah yang
menyolok di antara kedua bahan tersebut dengan memakai acuan sementara dari
pelat baja tipis yang sedikit demi sedikit ditarik saat pengisian timbunan dan
drainase porous dilaksanakan.
e) Bilamana timbunan badan jalan akan diperlebar, lereng timbunan lama harus
disiapkan dengan membuang seluruh tetumbuhan yang terdapat pada permukaan
lereng dan dibuat bertangga sehingga timbunan baru akan terkunci pada
timbunan lama sedemikian sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan. Selanjutnya
timbunan yang diperlebar harus dihampar horizontal lapis demi lapis sampai
dengan elevasi tanah dasar, yang kemudian harus ditutup secepat mungkin
dengan lapis pondasi bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama
sehingga bagian yang diperlebar dapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat
mungkin, dengan demikian pembangunan dapat dilanjutkan ke sisi jalan lainnya
bilamana diperlukan.
3) Pemadatan Timbunan
b) Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan
berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar
air optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada
kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai
dengan SNI 03-1742-1989.
c) Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm
dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari
5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu
tersebut. Lapis penutup ini harus dilaksanakan sampai mencapai kepadatan
timbunan tanah yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.(2) di bawah.
3 - 18
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
d) Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disya-
ratkan, diuji kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum
lapisan berikutnya dihampar.
e) Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah
sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha
pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi
dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang dilewati harus terus
menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu
lintas tersebut.
f) Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton
atau struktur, maka pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan
pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir sama.
g) Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment,
tembok sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka
tempat-tempat yang bersebelahan dengan struktur tidak boleh dipadatkan secara
berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur atau tekanan yang
berlebihan pada struktur.
j) Timbunan Pilihan di atas Tanah Rawa mulai dipadatkan pada batas permukaan
air dimana timbunan terendam, dengan peralatan yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
a) Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal
mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun juga
harus mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2 dengan
paling sedikit tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, yang
dipilih mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan.
3 - 19
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar harus
dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan
sesuai SNI 03-1742-1989. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 10 % bahan
yang tertahan pada ayakan ¾”, kepadatan kering maksimum yang diperoleh
harus dikoreksi terhadap bahan yang berukuran lebih (oversize) tersebut
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
b) Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harus
dipadatkan sampai dengan 100 % dari kepadatan kering maksimum yang
ditentukan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
4) Percobaan Pemadatan
3 - 20
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Pengukuran Timbunan
a) Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang
diperlukan, diselesaikan di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus
berdasarkan gambar penampang melintang profil tanah asli yang disetujui atau
profil galian sebelum setiap timbunan ditempatkan dan sesuai dengan garis,
kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang disyaratkan dan diterima.
Metode perhitungan volume bahan haruslah metode luas bidang ujung, dengan
menggunakan penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih
dari 25 m.
iii) Bila timbunan akan ditempatkan di atas tanah rawa yang dapat diper-
kirakan terjadinya konsolidasi tanah asli. Dalam kondisi demikian maka
timbunan akan diukur untuk pembayaran dengan salah satu cara yang
ditentukan menurut pendapat Direksi Pekerjaan berikut ini :
3 - 21
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
c) Timbunan yang dihampar untuk mengganti tanah yang dibuang oleh Kontraktor
untuk dapat memasang pipa, drainase beton, gorong-gorong, drainase bawah
tanah atau struktur, tidak akan diukur untuk pembayaran dalam Seksi ini, dan
biaya untuk pekerjaan ini dipandang telah termasuk dalam harga satuan
penawaran untuk bahan yang bersangkutan, sebagaimana disyaratkan menurut
Seksi lain dari Spesifikasi ini. Akan tetapi, timbunan tambahan yang diperlukan
untuk mengisi bagian belakang struktur penahan akan diukur dan dibayar
menurut Seksi ini.
d) Timbunan yang digunakan dimana saja di luar batas Kontrak pekerjaan, atau
untuk mengubur bahan sisa atau yang tidak terpakai, atau untuk menutup sumber
bahan, tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran timbunan.
e) Drainase porous akan diukur menurut Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini dan tidak
akan termasuk dalam pengukuran dari Seksi ini.
f) Kuantitas yang diukur untuk pembayaran timbunan batu pilihan harus dalam
jumlah meter kubik atau ton, diukur di lapangan, dari jenis yang ditunjukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, disediakan, dipasanag, dan diterima, tidak
termasuk galian. Pengukuran dalam volume atau tonase akan ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan di atas, dalam jarak angkut berapapun
yang diperlukan, harus dibayar untuk per satuan pengukuran dari masing-masing harga
yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran terdaftar di
bawah, dimana harga tersebut harus sudah merupakan kompensasi penuh untuk
pengadaan, pemasokan, penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian
bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biaya untuk penyelesaian yang sebagaimana
mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.
3 - 22
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 3.3
3.3.1 UMUM
1) Uraian
Menurut Seksi dari Spesifikasi ini pembayaran tidak boleh dilakukan terhadap
Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama yang diuraikan dalam Seksi 8.1 maupun
Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama pada Jalan Berpenutup Aspal yang
diuraikan dalam Seksi 8.2.
b) Untuk jalan kerikil, pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat dengan motor
grader untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan dan tanpa
penambahan bahan baru.
c) Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggaruan serta pekerjaan timbunan
minor yang diikuti dengan pembentukan, pemadatan, pengujian tanah atau bahan
berbutir, dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan
ditempatkan diatasnya, yang semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi
ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
3) Toleransi Dimensi
a) Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah
satu centimeter dari yang disyaratkan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta memiliki kelandaian
yang cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari air permukaan.
3 - 23
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
4) Standar Rujukan
Standar rujukan yang relevan adalah yang diberikan dalam Pasal 3.2.1(4) dari Spesifikasi
ini.
ii) Hasil pengujian pengukuran permukaan dan data survei yang menun-
jukkan bahwa toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.3.1.(3)
dipenuhi.
6) Jadwal Kerja
b) Bilamana permukaan tanah dasar disiapkan terlalu dini tanpa segera diikuti oleh
penghamparan lapis pondasi bawah, maka permukaan tanah dasar dapat menjadi
rusak. Oleh karena itu, luas pekerjaan penyiapan tanah dasar yang tidak dapat
dilindungi pada setiap saat harus dibatasi sedemikian rupa sehingga daerah
tersebut yang masih dapat dipelihara dengan peralatan yang tersedia dan
Kontraktor harus mengatur penyiapan tanah dasar dan penempatan bahan
perkerasan dimana satu dengan lainnya berjarak cukup dekat.
Ketentuan dalam Pasal 3.1.1.(7) dan 3.2.1.(7), yang berhubungan dengan kondisi tempat
kerja yang disyaratkan, masing-masing untuk Galian dan Timbunan, harus juga berlaku
bilamana berhubungan dengan semua pekerjaan Penyiapan Badan Jalan, bahkan pada
tempat-tempat yang tidak memerlukan galian maupun timbunan.
a) Ketentuan yang ditentukan dalam Pasal 3.1.1.(8) dan 3.2.1.(8) yang berhubungan
dengan perbaikan Galian dan Timbunan yang tidak memenuhi ketentuan, harus
juga berlaku bilamana berhubungan dengan semua pekerjaan Penyiapan Badan
Jalan, bahkan untuk tempat-tempat yang tidak memerlukan galian atau timbunan.
3 - 24
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
b) Kontraktor harus memperbaiki dengan biaya sendiri atas setiap alur (rutting) atau
gelombang yang terjadi akibat kelalaian pekerja atau lalu lintas atau oleh sebab
lainnya dengan membentuk dan memadatkannya kembali, menggunakan mesin
gilas dengan ukuran dan jenis yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan ini.
a) Pengendalian Lalu Lintas harus memenuhi ketentuan dalam Seksi 1.8 Pemeli-
haraan Lalu Lintas.
3.3.2 BAHAN
Tanah dasar dapat dibentuk dari Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, Lapis Pondasi
Agregat atau Drainase Porous, atau tanah asli di daerah galian. Bahan yang digunakan
dalam setiap hal haruslah sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, dan sifat-
sifat bahan yang disyaratkan untuk bahan yang dihampar dan membentuk tanah dasar
haruslah seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi untuk bahan tersebut.
a) Pekerjaan galian yang diperlukan untuk membentuk tanah dasar harus dilaksa-
nakan sesuai dengan Pasal 3.1.2.(1) dari Spesifikasi ini.
b) Seluruh Timbunan yang diperlukan harus dihampar sesuai dengan Pasal 3.2.3
dari Spesifikasi ini.
a) Tanah dasar harus dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Pasal
3.2.3.(3) dari Spesifikasi ini.
b) Ketentuan pemadatan dan jaminan mutu untuk tanah dasar diberikan dalam Pasal
3.2.4 dari Spesifikasi ini.
3 - 25
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Daerah jalur lalu lintas lama yang mengalami kerusakan parah, dimana operasi
pengembalian kondisi yang disyaratkan dalam Seksi 8.1 atau Seksi 8.2 dari Spesifikasi
ini dipandang tidak sesuai, akan digolongkan sebagai daerah yang ditingkatkan dan
persiapan tanah dasar akan dibayar menurut Seksi ini sebagai daerah yang persiapan
permukaan tanah dasarnya telah diterima oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas dari pekerjaan Penyiapan Badan Jalan, diukur seperti ketentuan di atas, akan
dibayar per satuan pengukuran sesuai dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran seperti terdaftar di bawah ini, dimana harga
dan pembayaran tersebut sudah mencakup kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan
dan biaya lainnya yang telah dimasukkan untuk keperluan pembentukan pekerjaan
penyiapan tanah dasar seperti telah diuraikan dalam Seksi ini.
3 - 26
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 3.4
3.4.1 UMUM
1) Uraian
3) Toleransi Dimensi
a) Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi dari elevasi yang
ditentukan atau disetujui dan atau lebih rendah dua centimeter.
b) Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta memiliki kelandaian
yang cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari air permukaan.
4) Standar Rujukan
3 - 27
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
ii) Hasil pengujian pengukuran permukaan dan data survei yang menun-
jukkan bahwa toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.4.1.(3)
dipenuhi.
6) Jadwal Kerja
Setiap penggaruan dan pencampuran kembali harus dilaksanakan setengah badan jalan
sedemikian hingga jalan tersebut dapat dibuka untuk lalu lintas sepanjang waktu.
a) Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan harus dijaga tetap kering segera
sebelum dan selama pekerjaan penggaruan dan pencampuran kembali, dan
formasi ini selama pelaksanaan harus memiliki lereng melintang yang cukup
untuk membantu drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan dan juga
harus menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik.
b) Kontraktor harus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk pengen-
dalian kadar air pekerjaan penggaruan dan pencampuran kembali selama operasi
penghamparan dan pemadatan.
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan atau lainnya
harus secepatnya ditutup kembali oleh Kontraktor dan dipadatkan sampai mencapai
kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi ini.
Pengendalian Lalu Lintas harus sesuai dengan ketentuan Seksi 1.8. Pemeliharaan dan
Pengaturan Lalu Lintas.
3.4.2 PELAKSANAAN
Bahan yang digaru harus dipindahkan dan disebar baik melintang maupun memanjang
sepanjang jalan dan dipadatkan sebagaimana yang disyaratkan untuk Lapis Pondasi
Agregat Kelas B. Bilamana diperlukan, bahan lapis pondasi bawah yang cocok harus
ditambahkan dan dicampur kembali dengan bahan bongkaran tersebut.
3 - 28
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Lapisan tersebut harus dipadatkan sampai mencapai kepadatan minimum tidak kurang
dari 96% dari kepadatan kering maksimum (SNI 03-1743-1989). CBR rendaman pada
kepadatan 96% dari kepadatan kering maksimum tidak boleh kurang dari 35%.
Bilamana diperlukan, maka Kontraktor harus menambah air ke dalam bahan tersebut,
dicampur dan dipadatkan kembali, tanpa pembayaran tambahan, agar diperoleh
kepadatan dan nilai CBR yang disyaratkan.
Dalam rekonstruksi perkerasan, Lapis Pondasi Atas lama, dipadatkan ulang sebagai-
mana yang disebutkan dalam Pasal ini, akan menjadi Lapis Pondai Bawah, dan
permukaan formasi yang selesai dikerjakan harus memenuhi toleransi yang disyarat-
kan dalam Pasal 3.4.1.(3) dari Spesifikasi ini.
Kuantitas untuk Pengupasan Permukaan Aspal Lama dan Pencampuran Kembali harus
diukur sebagai jumlah meter persegi formasi yang telah dipadatkan, selesai di lapangan
dan diterima.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diukur seperti ketentuan di atas, akan dibayar per satuan pengukuran
sesuai dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata
Pembayaran seperti terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut sudah
mencakup kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan dan biaya lainnya yang telah
dimasukkan untuk keperluan pekerjaan tersebut seperti telah diuraikan dalam Seksi ini.
3 - 29
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
DIVISI 4
SEKSI 4.1
PELEBARAN PERKERASAN
4.1.1 UMUM
1) Uraian
c) Bilamana alinyemen jalan lama tidak memenuhi ketentuan minimum dari fungsi
jalan tersebut (arteri, kolektor, dan lokal), maka pelebaran perkerasan harus
dilaksanakan dengan perbaikan alinyemen sedemikian hingga sumbu jalan
menjadi lebih lurus dan lengkung pada tikungan maupun pada puncak tanjakan
dapat dikurangi.
4-1
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
3) Toleransi Dimensi
a) Ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 5.1 untuk Lapis Pondasi Agregat dan
Seksi 5.4 untuk Lapis Pondasi Semen Tanah, harus berlaku.
b) Rentang tebal lapisan yang diijinkan dihampar dalam satu kali operasi harus
seperti yang ditentukan di Seksi lain dalam Spesifikasi ini untuk bahan yang
bersangkutan.
4) Standar Rujukan, Pengajuan Kesiapan Kerja, Cuaca Yang Diijinkan Untuk Bekerja,
Perbaikan Terhadap Pekerjaan Pelebaran Perkerasan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
dan Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian
Ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 5.1 untuk Lapis Pondasi Agregat, Seksi 5.4
untuk Lapis Pondasi Semen Tanah, dan Seksi 6.3 untuk Campuran Aspal Panas harus
berlaku, sesuai dengan bahan yang bersangkutan.
4.1.2 BAHAN
a) Galian untuk Pelebaran Perkerasan harus mampu menyediakan ruang gerak yang
cukup untuk alat penggilas (roller) normal. Bilamana lebar galian melebihi lebar
pelebaran perkerasan yang diperlukan, maka bahan galian tersebut harus diisikan
kembali dan dipadatkan bersama-sama dengan setiap bahan yang akan
digunakan untuk pelebaran perkerasan. Perhatian khusus harus diberikan untuk
menjamin agar bahan yang digunakan untuk pelebaran perkerasan tidak
terkontaminasi dengan bahan galian yang diisikan kembali, sedemikian rupa
sehingga diperlukan suatu acuan untuk memisahkan kedua jenis bahan selama
penghamparan. Acuan pemisah ini harus ditarik keluar bilamana pemadatan
segera akan dilaksanakan. Dalam hal ini, lebar galian yang melebihi lebar
pelebaran perkerasan yang diperlukan tidak akan dipandang sebagai kuantitas
galian tambahan yang dapat dibayar.
b) Bahan yang ada harus digali hingga kedalaman yang ditunjukkan dalam Gambar
atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Kecuali jika disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, maka bahan galian tidak boleh digunakan kembali sebagai
bahan untuk pekerjaan Pelebaran Perkerasan.
4-2
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Pencampuran di tempat antara bahan berbutir yang baru dengan lama umumnya tidak
diperkenankan. Meskipun demikian, bilamana bahu jalan lama tampak atau diketahui
terbuat dari bahan agregat yang baik, maka Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan
Kontraktor menggali lubang uji (test pit) untuk memastikan mutu bahu jalan lama dan
selanjutnya dapat menyetujui penggaruan bahan yang ada hingga kedalaman
rancangan, dicampur dengan bahan yang baru sebagaimana diperlukan dan dipadatkan
kembali. Bilamana telah dilaksanakan dengan cara ini, Pekerjaan Pelebaran
Perkerasan tetap harus memenuhi semua toleransi dimensi dan mutu yang disyaratkan
dalam Seksi ini.
Tepi perkerasan jalur lalu lintas yang terekspos harus dipangkas sampai mencapai
bahan yang keras (sound), yang tidak lepas atau retak atau ketidakstabilan lainnya,
untuk membentuk permukaan vertikal yang bersih, memenuhi ketentuan dalam Pasal
8.1.3 dari Spesifikasi ini.
a) Lebar pelebaran perkerasan harus cukup untuk pelebaran jalur lalu lintas
sesuai dengan lebar rancangan, sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar
atau sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan, serta pelebaran tambahan
yang cukup sehingga memungkinkan tepi setiap lapisan yang dihampar
bertangga terhadap lapisan di bawahnya atau terhadap perkerasan lama.
Susunan bertangga ini diperlukan untuk memungkinkan penggilasan yang
sedikit ke luar dari tepi hamparan dan untuk memperoleh daya dukung
samping yang memadai, dan harus dibuat berturut-turut selebar 5 cm untuk
setiap pelapisan (overlay) yang dihampar.
b) Formasi yang disiapkan harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan sesaat sebelum
penghamparan bahan yang diperlukan untuk pelebaran perkerasan dan bahan
tersebut tidak boleh dihampar sebelum pekerjaan penyiapan badan jalan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
4-3
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
a) Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.3 dalam Spesifikasi ini harus
berlaku kecuali bahwa frekuensi pengujian pengendalian mutu harus diting-
katkan sedemikian rupa sehingga tidak kurang dari lima pengujian indeks
plastisitas (plasticity index), lima pengujian gradasi butiran, dan satu pengujian
kepadatan kering maksimum harus dilakukan untuk tiap 500 meter kubik bahan
yang dibawa ke lapangan.
b) Bilamana Lapis Pondasi Agregat telah dicampur dengan bahan lama, maka
frekuensi minimum dari pengujian yang disyaratkan dalam (a) di atas harus
diterapkan pada tiap bahan baru yang dibawa ke lapangan, dan sebagai tambahan
harus diterapkan juga pada bahan yang telah dicampur di lapangan. Untuk
pengujian tambahan, Kontraktor harus mengambil contoh dari bahan yang telah
dicampur sampai kedalaman rancangan pada lokasi yang ditunjukkan oleh
Direksi Pekerjaan.
c) Frekuensi pengujian pengendalian kepadatan dan kadar air paling sedikit harus
satu pengujian (SNI 03-2828-1992) untuk setiap 50 m pekerjaan pelebaran pada
masing-masing sisi dari jalan (jika diterapkan pelebaran dua sisi), diukur
sepanjang sumbu jalan.
Ketentuan yang disyaratkan pada Seksi lain dalam Spesifikasi ini yang berhubungan
dengan Produksi, Penghamparan, Pemadatan dan Pengujian Lapisan Beraspal harus
berlaku dengan perkecualian berikut ini :
a) Sebelum bahan dihampar, lapis resap pengikat yang sesuai harus disemprotkan
pada lapis pondasi yang sudah dipersiapkan dan lapis perekat yang sesuai juga
harus disemprot pada permukaan vertikal dari tepi perkerasan lama.
b) Pada pelebaran yang agak sempit, penghamparan dapat dilakukan dengan cara
manual, tetapi dalam batas-batas temperatur seperti penghamparan dengan
mesin. Pemadatan harus dilakukan menggunakan alat pemadat mekanis atau alat
pemadat bergerak bolak balik yang disetujui. Alat pemadat kecil yang bermesin
sendiri dapat digunakan bilamana lebar pekerjaan pelebaran cukup untuk
menampung seluruh lebar roda alat pemadat.
4-4
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Tidak ada pengukuran atau pembayaran terpisah yang harus dilakukan untuk Pelebaran
Perkerasan menurut Seksi ini. Penggalian bahan yang ada, penyiapan badan jalan,
pemasokan, penghamparan, pemadatan, dan penyelesaian pekerjaan Pelebaran Perke-
rasan, seluruhnya akan dibayar menurut berbagai Mata Pembayaran yang digunakan
dalam Pekerjaan ini.
4-5
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 4.2
BAHU JALAN
4.2.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini harus terdiri dari pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan
bahan bahu jalan pada tanah dasar yang telah disiapkan atau permukaan lainnya yang
disetujui dan pelaburan (sealing) jika diperlukan, untuk pelaksanaan bahu jalan baru atau
peningkatan bahu jalan sesuai dengan garis, kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan
pada Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
3) Toleransi Dimensi
a) Untuk bahu jalan dengan laburan aspal, toleransi elevasi dan kerataan yang
disyaratkan dalam Pasal 5.1.1.(3), harus berlaku.
b) Untuk bahu jalan semen tanah, toleransi elevasi dan kerataan yang disyaratkan
dalam Pasal 5.4.1.(3), harus berlaku.
c) Untuk bahu jalan tanpa laburan aspal, permukaan akhir yang telah dipadatkan
tidak boleh berbeda lebih dari 1,5 cm di bawah atau di atas elevasi rancangan,
pada setiap titik.
d) Permukaan akhir bahu jalan, termasuk setiap pelaburan atau perkerasan lainnya
yang dihampar diatasnya, tidak boleh lebih tinggi maupun lebih rendah 1,0 cm
terhadap tepi jalur lalu lintas yang bersebelahan.
e) Lereng melintang tidak boleh bervariasi lebih dari 1,0 % dari lereng melintang
rancangan.
4-6
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
4) Standar Rujukan
Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.1.(4), 5.4.1.(4), 6.1.1.(3), dan 6.2.1.(3)
masing-masing untuk Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Semen Tanah, Lapis Resap
Pengikat, Burtu, harus berlaku.
Ketentuan yang diyaratkan dalam Pasal 5.1.1.(5), 5.4.1.(5), 6.1.1.(6), dan 6.2.1.(7)
masing-masing untuk Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Semen Tanah, Lapis Resap
Pengikat, Burtu, harus berlaku.
Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.1.(6), 5.4.1.(6), 6.1.1.(4), dan 6.2.1.(4)
masing-masing untuk Lapis Pondasi Agregat; Lapis Resap Pengikat, Burtu, harus
berlaku.
Harus berlaku ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.1.(7), 5.4.1.(7), 6.1.1.(5), dan
6.2.1.(5) masing-masing untuk Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Semen Tanah,
Lapis Resap Pengikat, Burtu, harus berlaku.
Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.1.(8) dan Pasal 5.4.1.(7) untuk Lapis
Pondasi Agregat dan Lapis Pondasi Semen Tanah, harus berlaku.
a) Pengendalian Lalu Lintas harus sesuai dengan ketentuan Seksi 1.8 Pemeliharaan
dan Pengaturan Lalu Lintas.
b) Kontraktor harus bertanggung jawab atas semua akibat yang ditimbulkan oleh
lalu lintas yang melewati bahu jalan yang baru selesai dikerjakan dan bila perlu
Kontraktor dapat melarang lalu lintas yang demikian ini dengan menyediakan
jalan alih (detour) atau pelaksanaan setengah badan jalan.
4-7
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
4.2.2 BAHAN
Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.2, 5.4.2, 6.1.2, dan 6.2.2 masing-masing
untuk Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Semen Tanah, Lapis Resap Pengikat, Burtu,
harus berlaku. Umumnya Lapis Pondasi Agregat Kelas A harus digunakan di bawah
bahu jalan dengan laburan aspal, sedangkan Lapis Pondasi Agregat Kelas B harus
digunakan di bawah bahu jalan tanpa laburan aspal.
1) Cara Pengukuran
Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.4.(1) untuk Lapis Pondasi Agregat, Pasal
5.4.7.(1) untuk Semen Untuk Lapis Pondasi Semen Tanah; Lapis Pondasi Semen Tanah,
Pasal 6.1.7.(1) untuk Lapis Resap Pengikat, Pasal 6.2.7.(1) untuk Bahan Aspal Untuk
Pekerjaan Pelaburan, dan Pasal 6.2.7.(3) Agregat Penutup Burtu, berlaku pada Seksi ini.
Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.4.(2) untuk Lapis Pondasi Agregat, Pasal
5.4.7.(1) untuk Semen Untuk Lapis Pondasi Semen Tanah; Lapis Pondasi Semen Tanah,
Pasal 6.1.7.(2) untuk Lapis Resap Pengikat, Pasal 6.2.7.(2) untuk Bahan Aspal Untuk
Pekerjaan Pelaburan, dan Pasal 6.2.7.(4) Agregat Penutup Burtu, berlaku pada Seksi ini
4-8
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
3) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan dengan cara di atas, harus dibayar menurut Harga Kontrak per
satuan pengukuran masing-masing untuk setiap mata pembayaran yang terdaftar di
bawah ini dan terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran
harus merupakan kompensasi penuh untuk perolehan, pemasokan, penghamparan,
pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, pemeliharaan permukaan akibat
beban lalu lintas, dan semua biaya lain yang diperlukan atau seharusnya untuk
penyelesaian yang sebagaimana mestinya pada pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini
4-9
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 5.5
5.5.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan semua buruh, peralatan, persediaan dan material,
dan dalam melaksanakan seluruh pekerjaan dalam kaitannya dengan pekerjaan Lapis
Beton Semen Pondasi Bawah; memasukkan, menyiapkan dan mengangkut agregat
(hauling), meletakkan dan membentangkan Lapis Beton Semen Pondasi Bawah;
pencampuran, pembasahan atau pengeringan, pemadatan, pembentukan dan
penyelesaian, perawatan, pemeliharaan dan termasuk pekerjaan khusus lainnya dalam
pekerjaan Lapis Beton Pondasi Bawah dan fasilitas yang berhubungan. Semua
pekerjaan harus dikerjakan dengan teliti dengan rencana dan gambar, spesifikasi dan
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. Lapis Beton Semen Pondasi Bawah dapat
dihamparkan untuk pemadatannya dengan salah satu cara dengan pencampuran basah
atau pencampuran setengah (semi) kering dengan roller, tergantung dari kondisi cuaca
dalam pelaksanaannya. Lapis Beton Semen Pondasi Bawah harus dibuat pada
Peralatan Pencampur Pusat (Central Mixing Plants) atau pada Peralatan Pencampur di
lapangan (Site Plants) dan harus dicampur dalam peralatan tersebut atau dengan truck
atau pencampur transit tetapi tidak diizinkan dicampur diperjalanan.
5.5.2 BAHAN
1) Agregat
a) Sumber Agregat
5 - 43
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Semua agregat yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum mulai pegambilan material tersebut dari tempat pengambilan.
Contoh bahan yang akan diuji harus diambil oleh kontraktor atas biayanya sendiri,
dan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, dan sebagian dari contoh material tersebut
harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk pengecekan di kemudian hari.
Persetujuan terhadap sumber khusus agregat harus tidak dianggap sebagai
persetujuan akhir agregat dari sumber tersebut, kecuali bila diolah, disimpan dan
digelar seperti persyaratan yang akan diterapkan kemudian. Bila gradasi atau
mutu dari agregat yang dikirimkan kelokasi proyek tidak cocok dengan gradasi
atau mutu yang diberikan dan diuji sebelumnya, atau tidak sesuai dengan
Spesifikasi, Direksi Pekerjaan berhak menolak agregat yang demikian itu.
Contoh-contoh harus mengalami pengujian-pengujian yang diperlukan
sebagaimana disyaratkan dalam Spesifikasi ini sesuai dengan kehendak Direksi
Pekerjaan. Kontraktor harus mengijinkan tiap rencana Direksi Pekerjaan untuk
memeriksa setiap agregat yang sedang digunakan atau yang ingin digunakan pada
setiap waktu, selama atau sesudah persiapan, atau sementara sedang digunakan
dalam pekerjaan, atau sesudah pekerjaan selesai. Semua agregat yang tidak sesuai
dengan spesifikasi ini, apakah ditempat atau tidak harus ditolak dan harus segera
dipindahkan keluar dari tempat pekerjaan. Kontraktor harus mengirim atau
mengatur dengan masing-masing prosedur untuk menyediakan semua agregat
yang diperlukan, tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan untuk pemeriksaan.
c) Penyimpanan Agregat
Agregat harus disimpan sedemikian untuk menjaga mutu yang disyaratkan dan
siap untuk dipakai. Agregat harus ditempatkan pada tempat yang keras,
permukaan yang bersih, bila dianggap perlu harus ditempatkan sedemikian hingga
memudahkan pemeriksaan setiap waktu. Bagian tempat dari daerah penyimpanan
harus ditinggikan dan miring kearah samping untuk membentuk drainase yang
layak terhadap kelembaban yang berlebihan. Agregat harus disimpan dengan cara
sedemikian untuk mencegah segregasi dan untuk memelihara gradasi dan kadar
air. Persediaan agregat tidak boleh langsung terkena sinar matahari. Kontraktor
diwajibkan menjaga kondisi agregat terhadap kadar air, suhu, gradasi dan lain-lain
supaya tetap/konstan selama penyimpanan dan selama dibawa ke tempat
pencampuran. Misalnya, jika bagian atas dari agregat yang tidak terlindung
dibawa ketempat pencampur menyebabkan temperatur adukan menjadi sangat
tinggi dan mutu CTSB menurun.
Agregat untuk CTSB harus sesuai dengan persyaratan pada Tabel 5.5.1. Semua
agregat untuk CTSB harus bebas dari bongkahan tanah lempung, kotoran, unsur
organik, atau unsur-unsur lain yang merugikan dan harus berkualitas sedemikian
sehihgga akan membentuk suatu CTSB yang kuat dan stabil.
5 - 44
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
2) Semen
Semen yang digunakan untuk CTSB adalah Portland cement biasa kecuali
ditunjukkan lain dalam gambar atau atas perintah Direksi Pekerjaan. Semen harus
sesuai dengan persyaratan SII 0013-77 “Cement Portland” dari JIS R5210 “Portland
Cement” atau AASHTO M85 (TYPE 1).
3) Air
Air yang digunakan untuk CTSB harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Air yang digunakan untuk mencampur, merawat atau pemakaian-pemakaian yang lain
harus bebas dari minyak, garam, asam, alkali, gula, tumbuh tumbuhan atau bahan-
bahan lain yang merugikan terhadap hasil akhir. Bila dianggap perlu oleh Direksi
Pekerjaan air harus diperiksa dengan cara membandingkan dengan air suling.
Perbandingan harus dibuat dengan cara pemeriksaan semen standar untuk kekekalan
waktu pengikatan, kekuatan adukan. Petunjuk-petunjuk tentang ketidak-kekalan
perubahan waktu ikat sama dengan atau lebih besar dari 30 menit, atau berkurangnya
kekuatan adukan lebih dari 10 % bila dibandingkan dengan air suling, sudah cukup
sebagai alasan untuk menolak penggunaan air semacam yang diperiksa tersebut
(AASHTO T26 - 79).
4) Bahan Pencampuran
Uraian Persyaratan
Analisa Ayakan % lolos saringan dalam berat (1)
• Ukuran Ayakan
1½ 95-100
¾ 50-100
No. 8 20-60
No. 200 0-15
• Indek Plastisitas (2) 9 max
• Kadar semen (3,4 6%
Catatan :
1. Analisa ayakan agregat harus dilalakukan sesuai dengan AASHTO T27 atau JIT A 1102.
2. Dilakukan pada contoh-contoh yang sesuai dengan AASHTO T87 dan dipakai untuk agregat sebelum
pencampurannya dengan bahan pencampur untuk kestabilan.
3. Persentase terhadap kering tanah.
4. Ini adalah harga perkiraan, hanya berlaku untuk perkiraan biaya bagi Kontraktor.
5 - 45
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
5.5.3 CAMPURAN
1) Perencanaan Campuran
1) Umum
5 - 46
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Alat pencampur yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan alat penimbang,
penyimpan air atau alat pengukur air, boleh digunakan atas persetujuan Direksi
Pekerjaan. Alat pencampur yang tidak dilengkapi dengan penimbang dan alat
pengukur air harus dibuatkan bak-bak pengukur isi dan tempat air yang memadai.
Alat pamadat dari roda baja, penggetar atau pemadat dari roda karet, harus digunakan
untuk pemadatan CTSB yang sudah dalam keadaan kadar air optimum untuk
pemadatan.
4) Pengangkutan
Truk mixer, truk pengaduk atau dump truk harus digunakan untuk pengangkutan
bahan-bahan dasar ke lokasi pekerjaan. Truk-truk yang baknya tidak bisa di balikkan
juga diijinkan untuk digunakan mengangkut bahan-bahan dasar tersebut.
5) Penggetar Perata
Penggetar perata bisa digunakan untuk pemadatan dan parataan adukan CTSB basah.
Acuan samping yang disetujui Direksi Pekerjaan harus selalu dipakai untuk konstruksi
yang menggunakan adukan CTSB.
6) Perkakas-perkakas lain
Perkakas-perkakas lain yang termasuk dalam daftar berikut ini harus disediakan dalam
jumlah yang cukup dan ditambah dengan perkakas lain yang ditunjuk oleh Direksi
Pekerjaan.
5 - 47
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
1) Unit Pencampuran
1) Unit Pencampur
a) Perbandingan Komposisi
Bila unit pencampur digunakan, semen, agregat dan air harus benar-benar
sebanding seperti petunjuk Direksi Pekerjaan.
b) Campuran
Waktu pencampuran harus sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan dan harus
dilanjutkan hingga adonan menjadi rata.
c) Penghamparan
Bilamana CTSB diproduksi untuk dipadatkan pada kadar air optimum dengan
penggilas, maka harus dihampar dengan mesin penghampar atau dengan grader.
Bilamana CTSB diproduksi secara basah maka harus dihampar dengan peralatan
tangan dan dipadatkan dengan penggetar perata atau batang penumbuk.
5 - 48
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Acuan samping yang disetujui harus dipasang pada ketinggian yang benar
dan perrnukaan akhir harus dibuat halus pada ketinggian yang sama dengan
perata atau penghalus tangan sesudah dilakukan pemadatan dengan
penggetar perata atau batang penumbuk.
e) Sambungan Pelaksanaan
Pada tiap-tiap hari akhir kerja, sambungan pelaksanaan kearah melintang harus
dibentuk dengan penutup atau dengan memotong sampai pada bagian material
yang padat untuk membuat permukaan melintang benar-benar tegak.
Perlindungan terhadap sambungan pelaksanaan harus diselenggarakan
sedemikian sehingga pada waktu pengecoran, penghamparan, pembentukkan,
pemadatan material tidak akan merusak pekerjaan yang sudah dilaksanakan
lebih dahulu. Perlu perhatian khusus terhadap kepadatan material yaitu pada
bagian yang berdekatan langsung dengan seluruh sambungan pelaksanaan. Bila
CTSB ditebarkan lebih dari 1 lapis, sambungan memanjang dan sambungan
melintang di lapis atas masing-masing harus lebih dari 0,5 m dan terpisah dari
lapis dibawahnya.
f) Perawatan
a) Umum
Karena kapasitas yang kecil dan dibutuhkan jumlah alat pencampur yang banyak
untuk memasok CTSB supaya motor grader tetap bekerja efisien, maka tidak
praktis untuk menggunakan tipe ini bagi CTSB yang dicampur pada kadar air
optimum untuk disebar dengan motor grader. Tipe pencampur ini dalam jumlah
yang cukup seperti yang ditetapkan Direksi Pekerjaan bisa dipakai untuk
mencampur CTSB (campuran basah atau setengah kering) apabila diangkut di
lapangan dengan gerobak dorong dan diratakan secara manual sebelum
dipadatkan.
b) Perbandingan campuran
Semen, agregat sub-base dan air harus menurut perbandingan yang tepat seperti
petunjuk Direksi Pekerjaan. Kontraktor harus mencoba mengusahakan kualitas
maksimum terus menerus.
5 - 49
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
c) Pencampuran
d) Pengangkutan
e) Penghamparaan
(i) Bila CTSB dicampur untuk dipadatkan dengan roller maka CTSB itu
harus ditebarkan merata diatas permukaan dengan memakai sekop. Untuk
menghindarkan segregasi, tidak diijinkan menggunakan penggaruk untuk
menebarkan CTSB. Material ditebarkan sampai level dan potongan
melintang yang sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar.
(ii) CTSB yang dicampur basah pada slump yang ditentukan Pengawas
Teknik, dibawa, dituang dan diratakan seperti di atas. Level permukaan
harus diawasi dari bekisting samping dan harus diatur pada kemiringan
yang betul, material harus dipadatkan dan diratakan dengan penggetar
perata atau batang pemadat. Permukaan dihaluskan dengan penghalus
kayu.
(iii) Pembentukan dan pemadatan, sambungan konstruksi dan perawatan harus
dilaksanakan seperti yang ditentukan pada ayat 1) butir d, e dan f di atas.
CTSB harus dibentuk dan diakhiri sesuai garis-garis kemiringan dan penampang yang
diperlihatkan pada gambar rencana. Permukaan yang telah selesai tidak boleh
berselisih lebih dari 3 cm dari elevasi rencana. Permukaan yang selesai tidak boleh
menyimpang lebih dari 3 cm dari mistar lurus 3 m bila dipakai sejajar dengan atau
tegak lurus kepada sumbu jalan. Mistar lurus harus dipakai dengan overlaping sebesar
1/2 dari panjang mistar pelurus. Perbedaan deviasi dari elevasi yang direncanakan
untuk lapis CTSB bagi perkerasan beton diantara 2 titik dalam jarak 20 cm tidak
melebihi 1,5 cm. Ketebalan lapisan CTSB yang sudah selesai harus berada diantara
lebih kurang 10 % dari ketebalan rencana. Bila kekurangan itu lebih dari 10 % dari
ketebalan rencana, maka harus digaruk, material ditambahkan supaya tercapai
ketebalan rencana, dicampur dan dipadatkan kembali sampai kekuatan yang
disyaratkan, dibentuk dan di-finishing sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. Bilamana
lebih dari 10 % dari ketebalan rencana maka harus digaruk, material diambil,
dipadatkan kembali seperti kekuatan semula, dibentuk, dan di-finishing sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan.
Catatan :
Pada kasus dimana subgrade terlalu rendah dan Kontraktor membuat CTSB 10 %
lebih tebal dari ketebalan rencana, padahal hasil akhir permukaan CTSB adalah masih
dalam toleransi diatas, Kontraktor harus menanggung biaya dari tambahan CTSB
yang terpakai untuk mengganti kekurangan pada subgrade.
5 - 50
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
5.5.9 PEMELIHARAAN
Lapisan CTSB harus dipertahankan dalam kondisi yang baik selama konstruksi yang
berurutan. Kerusakan harus diperbaiki sampai memuaskan Direksi Pekerjaan.
1) Pengukuran
CTSB yang dibayar adalah jumlah meter kubik dari CTSB, tidak termasuk
kemiringan tepi, yang sudah selesai dan diterima sehubungan dengan Gambar
rencana, Spesifikasi dan petunjuk Direksi Pekerjaan.
2) Pembayaran
Jumlah dari meter persegi dari CTSB yang diukur seperti diatas akan dibayar
dengan harga satuan kontrak tiap meter persegi yang mana harga dan
pembayaran merupakan kompensasi penuh untuk biaya pekerja, peralatan dan
material yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan, termasuk penyiapan
lapisan, mendatangkan dan menyiapkan agregat pilihan, pengangkutan,
penimbunan, penebaran dan semen, campuran, pembasahan, pemadatan,
pembentukan dan finishing, perawatan, pemeliharaan dan lain-lain butir
pekerjaan sehubungan dengan Gambar rencana, Spesifikasi dan sesuai petunjuk
Direksi Pekerjaan.
5 - 51
APBN 2004
SEKSI 5.6
5.6.1 UMUM
(1) Uraian
(b) Secara umum material agregatnya harus terdiri dari batu pecah, harus kuat,
keras, mudah dipadatkan, tahan gaya geser serta bebas dari material lunak,
retak dan berongga.
(3) Toleransi
(a) Toleransi ukuran untuk pekerjaan persiapan agregat base harus sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 3.3.1 (3) dari Spesifikasi ini.
(b) Tebal minimum Cement Treated Base (CTB) yang dihampar tidak kurang dari
tebal yang disyaratkan. Tebal maksimum tidak boleh lebih besar dari 10 mm
dari tebal yang di syaratkan.
(c) Tebal rata-rata pada potongan melintang dari survai lapangan harus tidak lebih
atau kurang dari 10 % dari yang ditentukan.
(d) Apabila sebuah mal datar sepanjang 3 meter diletakkan pada permukaan jalan
sejajar dan tegak lurus terhadap garis sumbu jalan, variasi permukaan yang
ada tidak boleh melampaui 8 mm tiap 3 meter .
(e) Cement Treated Base (CTB) tidak boleh di hampar dengan tebal lapisan
melebihi 15 cm tebal padat, dan tidak dalam lapisan kurang dari 7,5 cm tebal
padat.
5 - 52
APBN 2004
(f) Elevasi permukaan akhir tidak boleh berubah lebih dari 10 mm ke atas atau ke
bawah dari elevasi rencana dalam setiap titik.
(g) Ukuran pada tepi lapisan Cement Treated Base (CTB) diukur dari garis
sumbu rencana tidak boleh kurang dari yang tertera dalam Gambar Rencana.
AASHTO
AASHTO T 26 - 72 : Quality of Water to be used in Concrete
AASHTO T 104 - 77 : Soundness of Aggregate by use or Sodium Sulphate
AASHTO T 89 - 68 : Determining the Liquid Limit of Soil
AASHTO T 90 - 70 : Determining the Plastic Limit and Plasticity Index of
Soil
AASHTO T 96 - 74 : Resistance of Abrasion of Small Size Coarse
Aggregate by use of the Los Angeles Machine
AASHTO T 112 - 78 : Clay Lump and Friable Particle in Aggregate
AASHTO T 191 - 61 : Density of Soil in Place by Sand Cone.
AASHTO T 22 - 90 : Compressive Strength of Cylindrical Concrete
Specimen.
AASHTO T 134 - 70 : Moisture - Density Relations of Soil - Cement
Mixtures
AASHTO T 144 - 74 : Cement Content of Soil Cement Mixtures
AASHTO T 205 - 64 : Density of Soil in Place by the Rubber-Balloon
Method
AASHTO T 224 - 67 : Correction for Coarse Particles in the Soil
Compaction Test
AASHTO T 27 - 74 : Sieve Analysis of Fine and Course Aggregates
AASHTO T 147 - 65 : Materials for aggregate and soil - aggregate
subbase, base and surface courses.
AASHTO M 81 - 70 : Cut-back asphalt (rapid curing type)
AASHTO M 82 - 70 : Cut-back asphalt (medium curing type)
AASHTO M 140 - 70 : Emulsified asphalt
AASHTO M 141 - 70 : Slow curing liquid asphaltic road material
AASHTO M 208 - 72 : Cationic emulsified asphalt
(5) Persetujuan
(a) Hasil percobaan laboratorium dari agregat, termasuk sifat-sifat dan kualitas
disesuaikan dengan Spesifikasi yang ada terlebih dahulu sebelum melaksanakan
pekerjaan. Contoh-contoh harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan akan
disimpan sebagai referensi selama pelaksanaan konstruksi. Kontraktor harus
menyediakan tempat penyimpanan yang tahan terhadap air dan dapat di kunci di
lapangan untuk menyimpan contoh sesuai dengan instruksi Direksi Pekerjaan.
5 - 53
APBN 2004
Cement Treated Base (CTB) tidak boleh dikerjakan pada waktu turun hujan atau
ketika kondisi lapangan sedang basah/becek.
(7) Perbaikan Terhadap Lapis Pondasi Agregat dengan Cement Treated Base (CTB) Yang
Tidak Memenuhi Ketentuan.
Atas instruksi Direksi Pekerjaan, Kontraktor harus memperbaiki Cement Treated Base
(CTB) yang tidak memenuhi ketentuan sebagai diatur dalam spesifikasi maupun
gambar konstruksi termasuk antara lain :
5.6.2 BAHAN
(a) Semen harus sesuai dengan Standar Industri Indonesia, SII -13 -1977 Semen
Tipe -1.
(b) Direksi Pekerjaan mempunyai hak melaksanakan percobaan material Semen
untuk menjamin bahwa cara pengangkutan dan tempat penyimpanan tidak dapat
merusak Semen.
(c) Semua semen harus disimpan terlebih dahulu di tempat penyimpanan dengan
cara yang tepat/cocok.
5 - 54
APBN 2004
(2) Air
Air harus sesuai dengan AASHTO T26 -27 dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Air
harus bebas dari endapan dan dari zat yang merusak.
(3) Agregat
(1) Campuran Cement Treated Base (CTB) terdiri dari agregat, semen dan air atas
persetujuan Direksi Pekerjaan. Kadar semen harus ditentukan berdasarkan percobaan
laboratorium (laboratory test) dan percobaon campuran (trial mix).
Kadar air optimum harus ditentukan berdasarkan percobaan laboratorium.
Campuran Cement Treated Base (CTB) akan berkaitan dengan ketentuan kuat tekan.
Untuk mempersiapkan bahan/material untuk menempatkan percobaan campuran
kedalam cetakan silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm, dalam tiga lapisan sesuai
dengan AASHTO T 22 - 90.
5 - 55
APBN 2004
Selama proses penghamparan Cement Treated Base (CTB), percobaan silinder harus
dilakukan berpasangan. Silinder dari setiap pasangan harus dilakukan percobaan kuat
tekan pada umur 7 hari dan pada umur 21 hari.
Pada awal pekerjaan, dan sampai saat Direksi Pekerjaan memerintahkan pengurangan
jumlah silinder yang disyaratkan yaitu 6 silinder untuk setiap 1.000 m2 dari base atau
bagian yang di hampar setiap hari.
Apabila jumlahnya cukup dan hasil test silinder yang ada dapat memuaskan, Direksi
Pekerjaan bisa memutuskan bahwa kualitas beton dapat diterima, Direksi Pekerjaan
dapat mengurangi jumlah silinder menjadi tiga pasang untuk setiap 1.000 m2 dari
bagian yang dihampar setiap harinya.
Persyaratan kuat tekan (unconfine compressive strength) dari Cement Treated Base
(CTB) (kg/cm2).
(a) Disain campuran dalam Pasal 5.6.3 (1) harus dicoba di lapangan dengan luas
pekerjaan Cement Treated Base (CTB) 500 m2, dengan tebal berdasarkan
instruksi dari Direksi Pekerjaan.
(b) Luas percobaan dari Cement Treated Base (CTB) harus mendapat persetujuan
dari Direksi Pekerjaan.
(c) Selama pelaksanaan pekerjaan, yang meliputi penghamparan, pemadatan, dan
perawatan akan diawasi oleh Direksi Pekerjaan untuk memperoleh hasil yang
memuaskan.
(d) Berdasarkan hasil percobaan lapangan sesudah 14 hari Direksi Pekerjaan dapat
menyetujui Kontraktor untuk meneruskan pekerjaan atau menginstruksikan
Kantraktor untuk membuat beberapa variasi percobaan yang lain.
(a) Pencampuran dari Cement Treated Base (CTB) harus dengan peralatan
continous mixing plant sistim ukuran berat untuk menjamin kebenaran porsi
setiap bahan.
(b) Instalasi pencampuran harus dilengkapi dengan silo semen, tangki air (water
tank), feeding and matering devices yang akan menyalurkan agregat, semen dan
air kedalam mixer sesuai kuantitas yang dipersyaratkan dan campuran yang
homogen.
(c) Waktu pencampuran Cement Treated Base (CTB) terhitung pada waktu air
ditambahkan ke dalam campuran.
5.6.6 PENGANGKUTAN
(a) Cement Treated Base (CTB) harus diangkut dengan Dump Truck yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
5 - 56
APBN 2004
(b) Jumlah dan kapasitas Dump Truck harus berdasarkan Jadwal Proyek dan
kapasitas produksi alat pencampur (Mixer Plant).
(a) Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base ) harus sesuai dengan Spesifikasi Seksi 5.1
termasuk, ketebalan, ukuran, elevasi, seperti terlihat pada Gambar.
(b) Permukaan Lapis Pondasi Bawah (Sub Base ) harus bersih dan rata.
Cement Treated Base (CTB) harus dihampar dan ditempatkan di atas perbaikan tanah
dasar (sub grade), dengan metode mekanis, menggunakan alat high density screed
paver dengan dual tamping rammer sesuai instruksi Direksi Pekerjaan, untuk
mendapatkan kepadatan, toleransi kerataan dan kehalusan permukaan.
(3) Pemadatan
(a) Pemadatan Cement Treated Base (CTB) harus telah dimulai dilaksanakan paling
lambat 60 menit semenjak pencampuran material dengan air.
(b) Campuran yang telah dihampar tidak boleh dibiarkan tanpa dipadatkan Iebih
dari 30 menit .
(c) Kepadatan Cement Treated Base (CTB) setelah pemadatan harus mencapai
kepadatan kering lebih dari 95% maksimum kepadatan kering sebagai
ditentukan pada AASHTO T 134.
(d) Test kepadatan lapangan Cement Treated Base dilakukan berdasarkan AASHTO
T 191, T 205 atau cara lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
(e) Kadar air pada waktu pemadatan minimal sama dengan kadar air optimum dan
maksimal sama dengan kadar air optimum ± 2 %.
(f) Pemadatan harus telah selesai dalam waktu 120 menit semenjak semen dicampur
dengan air.
(a) Segera setelah pemadatan terakhir dan atas usul Direksi Pekerjaan bila
permukaan telah cukup kering harus ditutup dengan menggunakan:
5 - 57
APBN 2004
(c) Percobaan/uji material harus dilakukan untuk setiap 1.000 meter kubik Cement
Treated Base (CTB).
(d) Disamping kepadatan dan kadar air campuran, campuran harus diuji kadar
semen dalam campuran, sesuai dengan AASHTO T 144 -86.
Cement Treated Base (CTB) dibayar berdasarkan meter kubik padat sesuai dengan
ukuran yang ada pada potongan melintang & memanjang dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
Pembayaran terhadap bagian pekerjaan yang mengalami perbaikan atau dalam batas-
batas tertentu tidak memenuhi persyaratan, tidak boleh merugikan pemilik pekerjaan.
Kuantitas yang disetujui dapat dibayar sesuai Harga Kontrak yaitu per meter kubik,
sesuai dengan daftar Mata Pembayaran dibawah ini dan dapat dilihat dalam Daftar
Penawaran.
5 - 58
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 7. 16
7.16.1 UMUM
(1) Uraian
a) Pekerjaan yang ditetapkan dalam Pasal ini terdiri dari Konstruksi Perkerasan
jalan Beton semen portland diberi tulangan sebagaimana disyaratkan, diatas
badan jalan yang telah dipersiapkan dan diterima sesuai dengan spesifikasi ini,
menurut garis-garis ketinggian, kelandaian, ukuran, penampang melintang dan
penyelesaian akhir yang diperlihatkan dalam gambar atau sebagaimana diarahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
b) Kelas beton yang digunakan minimal harus K-350 sesuai dengan Seksi 7.1.
c) Persyaratan-persyaratan Seksi 7.1 Pekerjaan Beton harus berlaku pada bab ini.
Tetapi bila berlawanan dengan persyaratan-persyaratan bab ini, maka
persyaratan-persyaratan ini yang berlaku.
(3) Toleransi
Tabel 7.16.1 Variasi yang diperkenankan dalam Pelat Perkerasan jalan Beton
7 - 126
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Kualitas dari bahan-bahan yang disediakan, campuran yang dihasilkan, kualitas pekerjaan
dan hasil akhir harus dimonitor dan diawasi sebagaimana ditetapkan dalam Standar
Rujukan dalam Seksi 7.16.1.(5) dibawah ini.
Standar Rujukan yang terdaftar dalam Seksi 7.1.1.(6) dan 7.3.1.(4) harus berlaku pada
Seksi ini dengan tambahan – tambahan berikut.
(6) Pengajuan
(1) Semen
(a) Semen harus merupakan semen portland Jenis I, II atau III sesuai dengan
AASHTO M 85.
(b) Kecuali diperkenankan lain oleh Direksi Pekerjaan maka hanya produk dari
pabrik untuk satu jenis merek semen portland tertentu harus digunakan di proyek.
(2) Air
7 - 127
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Agregat kasar dan halus harus memenuhi persyaratan-persyaratan Seksi 7.1.2 (3)
Spesifikasi ini. Sekali cocok gradasi yang sesuai, termasuk daerah gradasi agregat
halus, telah ditentukan dan disetujui, maka gradasi tersebut hanya boleh diubah
dengan izin tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Persyaratan – persyaratan Pasal 7.1.2 (4) harus berlaku pada Seksi ini.
Lapisan bawah yang kedap air harus terdiri dari lembaran plastik yang kedap setebal 125
mikron. Dimana diperlukan tumpang tindih (overlap) antar lapis bawah tersebut, maka
tumpang tindih ini harus sekurang-kurangnya 300 mm. Air tidak boleh tergenang diatas
membran, dan membran harus kedap air waktu beton dicor. Suatu lapisan bawah yang
kedap air tidak boleh digunakan di bawah perkerasan jalan beton bertulang yang
menerus.
(a) Tulangan baja untuk jalur kendaraan harus berupa anyaman baja berprofil/berulir
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Pada umumnya tulangan baja harus
memenuhi Seksi 7.3 Spesikasi ini.
(b) Tulangan anyaman kawat baja harus memenuhi persyaratan-persyaratan
ASSHTO M 55. Tulangan ini harus disediakan dalam bentuk lembaran-lembaran
datar dan merupakan jenis yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan..
(c) Jaringan batang baja harus memenuhi persyaratan ASSHTO M 54. Bagian-
bagiannya harus berukuran dan berjarak antara sebagaimana diperlihatkan dalam
Gambar.
(d) Batang baja untuk Dowel harus berupa batang bulat biasa sesuai dengan
ASSHTO M 31. Batang-batang Dowel berlapis plastik yang memenuhi
ASSHTO M 254 dapat digunakan.
(e) Batang pengikat (Tie-Bar) harus berupa batang-batang baja berulir sesuai dengan
ASSHTO M 31.
7 - 128
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
(b) Bahan penutup sambungan (joint sealent) harus berupa Expandite Plastic,
senyawa gabungan bitumen karet grade 99 yang dituangkan dalam keadaan
panas, atau bahan serupa yang disetujui. Bahan primer sambungan harus
sebagaimana dianjurkan oleh pabrik pembuat bahan penyegel yang
bersangkutan.
Perbandingan bahan dan berat penakaran harus menggunakan cara yang ditetapkan dalam
B.S P.114. Untuk beton K-350 batasan kadar semen yang diberikan dalam Tabel
7.1.3.(1) harus ditetapkan.
Perbandingan sebenarnya antara air bebas terhadap semen untuk agregat dalam keadaan
permukaan kering harus ditentukan berdasarkan syarat-syarat kekuatan dan kemudahan
pengerjaan tetapi dalam hal apapun tidak boleh melebihi 0,55 berdasarkan massa.
Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan yang diusulkan dengan
membuat dan menguji campuran-campuran percobaan, dengan disaksikan Direksi
Pekerjaan. Dengan menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang
akan digunakan dalam pekerjaan. Campuran percobaan dapat dianggap dapat diterima
asal memenuhi semua persyaratan sifat campuran yang ditetapkan dalam Pasal 7.16.3 (3)
dibawah ini.
(a) Mutu beton minimal harus dari kelas K-350 kecuali jika ditunjukkan lain dalam
Gambar atau diarahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
(b) Kuat tekan karakteristik beton harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan Tabel
7.1.3.(3). Sebagai kemungkinan lain, jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka
kekuatan beton harus diawasi dengan menggunakan cara pengujian “the third-
point“ dalam hal mana kuat lentur karakteristik harus tidak boleh kurang dari 45
kg/cm2.
(c) Beton tersebut harus merupakan jenis yang memiliki sifat kemudahan pengerjaan
yang sesuai untuk mencapai pemadatan penuh dengan instalasi yang digunakan,
dengan tanpa pengaliran yang tak semestinya. Slump optimum sebagaimana
diukur dengan cara pengujian ASSHTO T 199 harus tidak kurang dari 20 mm
dan tidak lebih besar dari 60 mm. Slump tersebut harus dipertahankan dalam
batas toleransi ± 20 mm dari slump optimum yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump tersebut tidak boleh
digunakan untuk pelat-pelat perkerasan beton.
7 - 129
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Beton harus mempunyai suatu kekuatan lentur karakteristik sebesar minimal 45 kg/cm2
pada umur 28 hari bila diuji sesuai dengan ASSHTO T 97. Bila pengujian dilakukan pada
kubus 15 cm, kekuatan beton karakteristik minimal harus sebesar 350 kg/cm2 pada umur
28 hari. Persyaratan Seksi 7.1.3.(c) sampai 7.1.3.(e) juga termasuk harus berlaku pada
Seksi ini kecuali persyaratan Tabel 7.1.3.(3) pada Pasal 7.1.3.(e) harus dihilangkan.
Kekuatan beton 7 hari harus sebesar 0,7 x kekuatan lentur karakteristik.
(7) Pencampuran
Persyaratan-persyaratan Seksi 7.1.3 (6) harus berlaku pada Seksi ini dengan pengecualian
ayat (e). Beton yang dicampur secara manual tidak boleh digunakan.
Badan jalan harus diperiksa kesesuaiannya dengan bentuk kemiringan melintang dan
elevasi-elevasi yang diperlihatkan dalam Gambar dengan bantuan suatu pola/template
bergigi yang berjalan pada acuan tepi perkerasan. Bahan harus disisihkan/dibuang atau
ditambah, sebagaimana diperlukan, agar semua bagian badan jalan memiliki elevasi yang
benar. Badan jalan tersebut kemudian dipadatkan secara seksama dan diperiksa kembali
dengan pola/template tersebut. Beton tidak boleh ditempatkan/dihampar pada bagian
badan jalan yang belum diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Jika badan jalan terganggu setelah penerimaan, maka badan jalan tersebut harus dibentuk
kembali dan dipadatkan tanpa pembayaran tambahan untuk operasi ini.
Badan jalan yang telah selesai harus dalam kondisi halus dan padat sewaktu beton
ditempatkan. Badan jalan tersebut harus bebas dari lumpur dan bahan lepas atau bahan
yang merusak lainnya. Jika beton tersebut tidak ditempatkan diatas suatu membran kedap
air dan jika badan jalan tersebut kering pada waktu beton tersebut akan ditempatkan,
maka badan jalan tersebut harus disiram sedikit dengan air, untuk mendapatkan suatu
permukaan yang lembab. Cara penyiraman tersebut sedemikian rupa sehingga tidak
terbentuk genangan-genangan air. Jika suatu membran kedap air digunakan maka
membran tersebut harus ditempatkan setelah badan jalan yang bersangkutan telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setiap membran yang digelar sebelum
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan harus disingkirkan untuk memungkinkan
pengecekan dan pemeriksaan badan jalan oleh Direksi Pekerjaan.
7 - 130
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Roda-roda mesin penghampar dan penyelesai tidak boleh langsung berjalan pada
permukaan atas acuan-acuan sisi. Rel-rel harus diikatkan pada acuan-acuan tersebut, atau
harus ditunjang secara terpisah.
Acuan dan rel sisi harus dipasang dan ditunjang sedemikian rupa sehingga permukaan
akhir pelat yang diselesaikan memenuhi Pasal 7.16.5.(4) dan pinggiran pelat tersebut
dimanapun tidak boleh lebih dari 5 mm diluar alinyemen vertikal. Acuan-acuan dan rel
harus dipasang pada posisinya selambat-lambatnya tengah hari kerja sebelum
pembetonan berlangsung. Pada waktu tersebut Kontraktor harus memberi tahu Direksi
Pekerjaan panjang acuan dan rel yang telah dipasang. Direksi Pekerjaan akan memberi
informasi kepada Kontraktor mengenai segala kekurangan dalam acuan.
Tulangan baja harus sedemikian rupa sehingga luas penampang melintang efektif
tulangan baja dalam arah membujur tidak kurang dari yang diperlihatkan dalam Gambar.
Kuantitas dan distribusi tulangan harus dimodifikasi sebagaimana disetujui oleh Direksi
Pekerjaan disesuaikan dengan adanya bak kontrol, kotak permukaan, persimpangan atau
pelat-pelat yang berukuran lebar atau panjang yang tidak normal.
Tulangan baja harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga setelah pemadatan beton
tebal selimut pelat beton yang bersangkutan adalah 60 ± 10 mm dari permukaan akhir
pelat dan ini berakhir sekurang-kurangnya 40 mm dan tidak lebih dari 80 mm dari tepi
pelat-pelat yang bersangkutan pada semua sambungan beton kecuali pada sambungan
membujur dan sambungan konstruksi. Tulangan baja harus dipasang diatas batang-batang
Dowel dan batang-batang Tie-bar terlepas dari toleransi-toleransi penempatan tulangan
baja.
7 - 131
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Beton harus hanya dicampur sejumlah yang diperlukan untuk penggunaan saat
itu. Kontraktor harus bertanggung jawab dalam membuat beton dengan
konsistensi yang disyaratkan.
Mengencerkan kembali beton dengan menambah air atau dengan cara lain
biasanya tidak diperkenankan. Tetapi bila beton dikirim dalam truk pencampur
atau truk pengaduk, maka penambahan air dapat diberikan pada bahan-bahan
takaran (batch materials) dan pencampuran tambahan dilaksanakan untuk
menaikkan slump guna memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan, bila
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan, asalkan semua operasi ini dilaksanakan dalam
waktu tidak lebih dari 45 menit sejak dimulainya pencampuran agregat dan
semen yang bersangkutan serta perbandingan (ratio) air – semennya tidak
dilampaui.
(c) Pengecoran
(iv) Pengecoran beton harus diteruskan dengan tanpa berhenti sampai pada
suatu sambungan konstruksi yang telah ditentukan dan disetujui
sebelumnya atau sampai pekerjaan tersebut diselesaikan.
7 - 132
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
(v) Beton harus dicor dengan cara sedemikian rupa untuk menghindari
segregasi/pemisahan partikel-partikel halus dan kasar dalam campuran.
Beton harus dicor ke dalam acuan sedekat mungkin dengan posisi
akhirnya untuk menghindari pengaliran campuran beton dan tidak
diijinkan untuk mengalirkan campuran beton lebih dari satu meter setelah
pengecoran.
(vi) Beton harus dicor dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga beton yang
baru dicor menyatu dengan beton yang dicor sebelumnya sementara yang
baru dicor masih plastis.
Pada umumnya beton harus dihampar dengan mesin beralat penggetar, yang dirancang
untuk menghilangkan pra-pemadatan sebagai akibat pengendapan beton dari berbagai
ketinggian atau ketebalan. Mesin tersebut harus dirancang untuk mencegah segregasi dari
beton yang dicampur. Beton tersebut harus diendapkan secara merata sampai suatu
ketinggian sedikit lebih tinggi dari ketebalan yang disyaratkan dan kemudian harus
dicetak secara mekanis menjadi sesuai dengan permukaan yang benar.
Rancangan mesin penghampar dengan corong curah, yang dipasang pada rel harus
sedemikian rupa sehingga elevasi permukaan beton yang dicetak adalah sama untuk
kedua arah lintasan. Perlengkapan juga harus dibuat untuk penghamparan dengan
ketebalan yang berbeda dalam arah lebar perkerasan jalan, dan untuk menyesuaikan
penghamparan dengan cepat akibat adanya variasi-variasi ini.
Mesin penghampar harus mampu mencetak beton dengan tinggi/elevasi permukaan yang
tepat untuk konstruksi berlapis tunggal atau dua.
Beton untuk pelat-pelat bertulang harus dihampar dalam satu atau dua lapisan mengikuti
persyaratan-persyaratan berikut :
(i) Suatu pola (jig) berjalan harus digunakan untuk mempertahankan tulangan
pada posisinya atau tulangan tersebut harus ditunjang dengan penunjang-
penunjang logam pabrikasi atau ditanamkan dalam beton yang belum
dipadatkan dengan cara mekanis.
(i) Lapisan pertama harus dihampar dengan suatu elevasi sedemikian rupa
sehingga setelah pemadatan selanjutnya lapisan yang bersangkutan akan
menunjang tulangan pada beton yang telah dipadatkan pada suatu
kedalaman dibawah permukaan akhir.
(ii) Setelah tulangan ditempatkan pada posisinya harus ditutup dengan beton.
7 - 133
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Mesin pencetak perkerasan jalan beton dengan menggunakan vibrasi permukaan, harus
mencetak beton yang bersangkutan sehingga memiliki elevasi yang tepat dengan sebilah
pisau perata, kayuh berputar atau perlengkapan berputar, dan kemudian harus
memadatkan beton tersebut dengan vibrasi atau dengan suatu kombinasi vibrasi dan
penumbukan mekanis. Peralatan tersebut kemudian harus menyelesaikan permukaan
beton tersebut dengan menggunakan suatu batang perata yang bergoyang melintang atau
miring. Suatu batang perata lain untuk pekerjaan penyelesaian yang bergoyang secara
melintang atau miring harus disediakan setelah setiap mesin pembentuk sambungan
melintang dalam keadaan basah. Batang perata bergoyang tersebut harus berpenampang
melintang persegi dan harus membentangi seluruh lebar pelat yang bersangkutan dan
berbobot tidak kurang dari 170 kg/m. Batang ini harus ditunjang pada suatu kereta, yang
ketinggiannya harus dikontrol berdasarkan tinggi rata-rata dari sekurang-kurangnya 4 titik
yang ditempatkan secara merata dengan jarak antara sekurang-kurangnya 3,5 meter dari
rel penunjang, balok, atau pelat, pada setiap sisi dari pelat beton yang sedang diperkeras.
Bilamana perkerasan jalan beton dibangun dengan lebih dari satu lintasan menggunakan
mesin dengan roda-roda ber-flens, maka pelat-pelat yang berdampingan berikutnya harus
dibangun dengan menyangga mesin tersebut pada rel-rel yang beralas rata yang berbobot
tidak kurang dari 15 kg/meter diletakkan diatas beton yang telah diselesaikan untuk
menunjang roda-roda ber-flens, atau menggantikan roda-roda ber-flens tersebut pada satu
sisi mesin dengan roda-roda tanpa flens bertapal karet. Rel (track) bertapal karet, yang
dapat berjalan diatas permukaan beton yang telah diselesaikan juga dapat diterima.
Bilamana digunakan roda-roda tanpa flens atau rel bertapal karet, maka permukaan pelat
beton yang dilewati harus segera dibersihkan dan disikat secara seksama di depan mesin
untuk membersihkan semua lumpur dan serpihan pasir/kerikil. Roda-roda tanpa flens
harus berjalan cukup jauh dari tepi pelat untuk menghindari kerusakan pada pinggiran
pelat yang bersangkutan.
Bilamana pelat-pelat berukuran kecil atau tidak beraturan, atau bila tempat kerja yang
bersangkutan sedemikian terbatas sehingga menyebabkan penggunaan cara-cara yang
tetapkan dalam Pasal 7.16.4(3) dan 7.16.4(4) menjadi tidak praktis, dan dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan, maka beton harus dicor secara merata tanpa pra-
pemadatan atau segregasi dan dipadatkan dengan cara berikut ini.
Beton yang akan dipadatkan dengan balok vibrasi harus dicetak dengan suatu permukaan
sedemikian sehingga permukaan setelah semua udara yang terkandung dikeluarkan
dengan pemadatan berada di atas acuan-acuan sisi. Beton tersebut harus dipadatkan
dengan menggunakan sebuah balok penggetar/pemadat dari kayu bertapal baja berukuran
tidak kurang dari lebar 75 mm dan tebal 225 mm, dengan suatu masukan energi tidak
kurang daripada 250 watt/meter lebar pelat, balok penggetar tersebut diangkat dan
digerakkan maju ke muka dengan sedikit demi sedikit tidak melebihi ukuran lebar balok
tersebut. Kalau tidak, suatu alat pemadat balok kembar bervibrasi dengan kekuatan tenaga
yang ekivalen dapat digunakan. Bila tebal lapisan beton yang dipadatkan melebihi 200
mm, maka tambahan vibrasi bagian dalam (internal vibrating) secukupnya harus
diberikan meliputi seluruh lebar pelat untuk menghasilkan pemadatan sepenuhnya.
Setelah setiap 1,5 m panjang pelat dipadatkan, balok vibrasi harus ditarik kembali 1,5 m,
kemudian perlahan-lahan didorong maju sambil melakukan penggetaran diatas
permukaan yang telah dipadatkan untuk memberikan suatu permukaan akhir yang halus.
7 - 134
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Penyelesaian dengan penyikatan harus dilaksanakan dengan sebuah sapu kawat yang
lebarnya kurang dari 450 mm. Berkas kawat sapu yang digunakan harus pada mulanya
berukuran panjang 100 mm terbuat dari kawat berukuran 32 gauge. Sapu tersebut harus
tediri dari 2 baris berkas-berkas kawat yang berjarak antar sumbu 20 mm dan berkas-
berkas dalam satu baris harus berjarak 10 mm pusat ke pusat dan dipasang ditengah-
tengah celah antara berkas-berkas pada baris lainnya. Berkas-berkas tersebut masing-
masing harus diganti bila berkas yang terpendek telah aus menjadi 90 mm.
(2) Perawatan
Segera setelah penyapuan dan perapian tepi selesai, perawatan beton harus dimulai.
Permukaan terbuka dari beton yang baru dicor harus dilindungi terhadap pengaruh
matahari, angin, dan hujan dengan menggunakan rangka-rangka yang ditutup dengan
bahan-bahan yang bersifat merefleksi panas dan hujan. Setiap rangka harus dipasang
segera setelah penyelesaian perlakuan permukaan beton yang bersangkutan dan dengan
suatu cara sedemikian rupa sehingga permukaan beton tidak terganggu.
Bila penggunaan suatu membran (suatu lapisan tipis) senyawa perawat disetujui oleh
Direksi Pekerjaan maka harus sesuai dengan ASSHTO M 148, jenis 2. Senyawa tersebut
harus digunakan pada permukaan yang telah diselesaikan dengan menggunakan mesin
penyemprot yang telah disetujui.
Acuan tidak boleh dibongkar sampai beton yang baru dicor telah mengeras dalam waktu
sekurang-kurangnya 12 jam. Acuan tersebut harus dibongkar dengan hati-hati untuk
menghindarkan kerusakan pada perkerasan jalan.
7 - 135
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Segera setelah acuan dibongkar, maka ujung-ujung semua siar muai (sambungan
ekspansi) dan seluruh lebar bagian yang akan terbuka harus dibersihkan dari beton untuk
seluruh tebal pelat yang bersangkutan. Setiap daerah yang menunjukkan adanya sedikit
keropos harus ditambal dengan adukan yang terdiri dari satu bagian semen dan dua
bagian agregat halus berdasarkan berat. Bila Direksi Pekerjaan menganggap bahwa
tingkat keropos yang ada sedemikian rupa sehingga pekerjaan tersebut tidak dapat
diterima, maka Kontraktor harus membongkar bahan yang rusak dan menggantikannya
dengan bahan yang dapat diterima atas biayanya sendiri. Bagian yang dibongkar tersebut
harus untuk seluruh tebal dan lebar pelat yang bersangkutan dan sekurang-kurangnya
sepanjang 3 meter.
Setelah beton cukup mengeras, permukaan yang bersangkutan selanjutnya harus diuji
untuk diperiksa kebenarannya (trueness), dengan menggunakan straight-edge berukuran
3 meter yang disetujui dan diletakkan diatas permukaan yang bersangkutan pada posisi
yang berurutan dan saling meliputi (overlap) 1,5 meter melintasi seluruh permukaan.
Setiap bagian permukaan yang jika diuji dalam arah membujur, menunjukkan suatu
perbedaan atau menyimpang dari alat pengujian lebih dari 4 mm tetapi tidak lebih dari 8
mm harus diberi tanda dan segera digerinda dengan suatu alat gerinda yang disetujui
sampai perbedaan tersebut tidak lebih dari 4 mm. Perhatian khusus harus diberikan bila
memeriksa sambungan melintang untuk menjamin bahwa kriteria ini terpenuhi. Bila
perbedaan atau penyimpangan terhadap alat pengujian lebih dari 8 mm, maka perkerasan
harus dibongkar dan diganti oleh Kontraktor atas biayanya sendiri. Bagian-bagian yang
dibongkar tersebut harus sekurang-kurangnya sepanjang 3 meter dan untuk seluruh tebal
dan lebar pelat yang bersangkutan.
Kontraktor harus memasang dan memelihara perintang-perintang yang sesuai dan harus
memperkerjakan tenaga pengawas untuk mencegah lalu lintas umum serta para
pegawainya, dan wakil-wakilnya melintasi perkerasan yang baru dibangun sampai
perkerasan tersebut dibuka untuk penggunaan. Perintang-perintang ini harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas umum pada setiap jalur yang
dimaksudkan untuk tetap dibuka. Kontraktor harus memelihara rambu-rambu dan lampu-
lampu pengatur yang secara jelas menunjukkan setiap jalur yang terbuka untuk umum.
Dimana lalu lintas perlu melintasi perkerasan jalan tersebut, Kontraktor harus
membangun penyeberangan yang sesuai untuk menjembatani beton yang bersangkutan
atas biayanya sendiri, sebagaimana disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Dimana suatu jalur lalu lintas umum yang telah ditetapkan bersambungan dengan pelat
atau jalur yang sedang ditempatkan, Kontraktor harus menyediakan, memasang dan
kemudian memindahkan pagar pengaman sementara sepanjang garis pembagi yang telah
ditetapkan yang harus dipertahankan disitu sampai pelat beton yang bersangkutan dibuka
untuk lalu lintas. Perencanaan operasi Kontraktor harus sedemikian rupa untuk
meniadakan setiap gangguan terhadap jalur atau jalur-jalur lalu lintas umum.
Bila ruang bebas antar jalur-jalur lalu lintas umum dan peralatan operasional Kontraktor
terbatas, maka harus digunakan peralatan khusus yang dirancang untuk mengirim ke dan
meninggalkan daerah dalam lebar pelat beton yang sedang ditempatkan tanpa
mengganggu jalur umum manapun.
7 - 136
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Direksi Pekerjaan akan menentukan pada saat mana perkerasan boleh dibuka untuk lalu
lintas. Dalam segala hal, jalan tidak boleh dibuka untuk lalu lintas sebelum hasil terhadap
sampel yang dicetak dan dilapisi pengawet menurut AASHTO T 23 mencapai kekuatan
lentur minimum tidak kurang dari 90 % kekuatan minimum umur 28 hari, sebagaimana
ditentukan pada Spesifikasi ini, ketika ditest dengan third point method. Bila tidak ada
test, perkerasan tak boleh dibuka untuk lalu lintas sebelum 14 hari dari saat beton
dihamparkan. Sebelum lalu lintas dibuka, perkerasan harus dibersihkan dan penutup
(sealing) sambungan sudah sempurna.
Sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran dan pada lokasi seperti yang ditentukan
dalam Gambar. Semua sambungan harus dilindungi agar tidak kemasukan material yang
tidak dikehendaki sebelum ditutup dengan bahan pengisi.
Batang baja ulir (deformed) dengan panjang, ukuran, dan jarak seperti yang ditentukan
harus diletakkan tegak lurus dengan sambungan memanjang memakai alat mekanik atau
dipasang dengan besi penahan (chair) atau penahan lainnya yang disetujui, untuk
mencegah perubahan atau dimasukkan tabung kecuali untuk keperluan pelebaran
nantinya. Bila tertera dalam Gambar dan bila lajur perkerasan yang berdekatan
dilaksanakan terpisah, acuan baja harus digunakan untuk membentuk "keyway"
(takikan) sepanjang sambungan konstruksi. Tie bars, kecuali yang terbuat dari baja
rel, dapat dibengkokkan dengan sudut tegak lurus acuan dari lajur yang dilaksanakan
dan diluruskan kembali sampai posisi tertentu sebelum beton pada lajur yang
berdekatan dihamparkan atau sebagai pengganti tie bars yang dibengkokkan dapat
digunakan 2 batang tie bar yang disambung (two-piece connectors).
Sambungan memanjang acuan (longitudinal form joint) terdiri dari takikan 1 alur ke
bawah memanjang pada permukaan jalan. Sambungan tersebut harus dibentuk dengan
alat mekanikal atau dibuat secara manual dengan ukuran dan garis sesuai Gambar,
sewaktu beton masih mudah dibentuk. Alur ini harus diisi dengan kepingan (filler)
material yang telah tercetak (premolded) atau dicor (poured) dengan material penutup
sesuai yang disyaratkan.
7 - 137
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Kepingan sisipan ini tidak boleh rusak selama pemasangan atau karena pekerjaan
fíníshíng pada beton. Garis sambungan harus sejajar dengan garis sumbu (centre líne)
jalan dan jangan terlalu besar perbedaan kerataannya. Alat pemasangan mekanik
harus menggetarkan beton selama kepingan itu disisipkan sedemikian rupa agar beton
yang terganggu kembali rata sepanjang pìnggiran kepingan tanpa menimbulkan
segregasi.
Filler (bahan pengisi) untuk sambungan ekspansi (expansion joint filler) harus
menerus dari acuan ke acuan, dibentuk sesuai dengan subgrade dan takikan sepanjang
acuan. Filler sambungan pracetak (pre-form joint filler) harus disediakan dengan
panjang yang sama dengan lebar jalan atau sama dengan lebar satu lajur. Filler yang
rusak atau yang sudah diperbaiki tidak boleh digunakan, kecuali bila disetujui Direksi
Pekerjaan.
Filler sambungan ini harus ditempatkan pada posisi vertikal. Alat bantu atau
pemegang yang disetujui harus digunakan untuk menjaga agar filler tetap pada garis
dan alinyemen yang semestinya, selama penghamparan dan penyelesaian beton.
Perubahan posisi akhir sambungan tidak boleh lebih dari 5 mm pada alinyemen
horisontalnya menurut garis lurus. Bila filler dipasang berupa bagian-bagian, maka
diantara unit-unit yang berdekatan tidak boleh ada celah. Pada sambungan ekspansi
itu tidak boleh ada sumbatan atau gumpalan beton.
7 - 138
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Takikan ini harus dibuat dengan menekankan alat kedalam beton yang masih
plastis. Alat tersebut harus tetap ditempat sekurang-kurangnya sampai beton
mencapai pengerasan awal, dan kemudian harus dilepas tanpa merusak beton
didekatnya, kecuali bila alat itu memang dirancang untuk tetap terpasang pada
sambungan.
Sambungan ini harus dibuat dengan membuat alur dengan gergaji pada
permukaan perkerasan dengan lebar, kedalaman, jarak dan garis sesuai yang
tercantum pada Gambar, dengan gergaji beton yang disetujui. Setelah sambungan
digergaji, bekas gergajian dan permukaan beton yang berdekatan harus
dibersihkan.
Sambungan ini harus sesuai dengan ketentuan Pasal 7.16.6(1) untuk sambungan
memanjang acuan (longitudínal form joínts).
7 - 139
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Sambungan-sambungan membujur harus dibuat antara tepi-tepi jalur lalu lintas atau
sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar.
Lebar maksimum pelat tidak boleh lebih dari 4,50 m antara sambungan-sambungan
membujur atau antara sambungan membujur dan tepi perkerasan.
Batang-batang pengikat harus dipasang atau disisipkan tegak lurus terhadap garis
sambungan membujur, dan sambungan tersebut disegel sebagaimana ditetapkan dalam
Pasal 6.3.6(7). Batang-batang tersebut harus berdiameter 12 mm, 1 meter panjang berupa
batang berulir yang bertegangan leleh tinggi. Batang-batang tersebut harus dipasang
secara horizontal pada tengah-tengah tebal pelat dengan jarak antara 600 mm.
Bila perkerasan dibangun dengan lebar lebih dari lebar satu jalur dalam satu operasi,
maka suatu crack inducer berupa batang tipis dari kayu atau bahan sintetis atau pelat tipis
yang disetujui harus dipasang dengan kokoh pada badan jalan sepanjang garis sambungan
dalam batas toleransi horizontal ± 5 mm, dan dicetak kedalam dasar pelat yang
bersangkutan. Suatu alur harus dibuat pada puncak pelat tersebut, dan ditempatkan
vertikal diatas sumbu pelat tipis tersebut dengan suatu batas toleransi horizontal 12 mm.
Alur ini tidak boleh menyimpang dari garis umum sambungan-sambungan yang
bersangkutan. Kedalaman gabungan alur dan crack inducer harus berada pada
seperempat dan sepertiga ketebalan pelat yang bersangkutan dan perbedaan antara
kedalaman alur puncak dan tinggi crack inducer pada dasar harus tidak lebih besar dari
12 mm. Jika alur-alur dibuat dengan menggergaji, maka kedalaman alur tersebut harus
antara seperempat dan sepertiga ketebalan pelat, dan puncak batang pengikat harus
sekurang-kurangnya 20 mm dibawah dasar alur tersebut, crack inducer dapat ditiadakan.
Bila suatu crack inducer digunakan dalam perkerasan beton bertulang yang dikonstruksi
7 - 140
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
dalam 2 atau 3 lebar jalur dalam satu operasi, maka Kontraktor dapat menggantikan
batang-batang pengikat dan tulangan biasa dengan lembar-lembar anyaman baja tulangan
khusus yang diperpanjang paling sedikit 600 mm pada tiap sisi sambungan yang
bersangkutan, membentuk tulangan memanjang sebagaimana yang disyaratkan dalam
kontrak dan tulangan melintang berdiameter 8 mm dengan jarak antara 200 mm.
Lembaran anyaman tulangan tersebut harus diletakkan pada elevasi tulangan lainnya.
Bila suatu jalur kendaraan beton bertulang 3 jalur dikonstruksi dalam 2 lebar pelat, maka
sambungan membujur antara pelat-pelat tersebut harus berada pada sumbu jalur
kendaraan dan harus dikonstruksi dengan batang-batang pengikat sebagaimana ditetapkan
diatas. Setiap pelat yang dikonstruksi harus mempunyai lembar anyaman baja tulangan
khusus yang ditempatkan secara sentral dari jenis yang ditetapkan untuk perkerasan yang
dikonstruksi selebar 2 atau 3 jalur dalam satu operasi. Panjang tulangan melintang dalam
lembar anyaman baja tulangan khusus tersebut harus 600 mm lebih panjang dari pada
sepertiga lebar pelat .
Jika alur-alur tersebut dibuat dengan digergaji, maka kontraktor harus membentuknya
sebagai berikut :
(i) Celah-celah harus digergaji sampai kedalaman dan lebar penuh yang
diperlukan untuk segel seperti diperlihatkan dalam Gambar, atau
(ii) Dua celah digergaji, masing-masing satu sepanjang tiap tepi dari bahan
pengisi sambungan sampai kedalaman segel, dan bahan diantara celah-
celah tersebut dibuang. Jarak keseluruhan antara tepi-tepi bagian luar dari
kedua celah tersebut harus merupakan lebar segel yang disyaratkan.
Penggergajian awal harus diselesaikan secepat mungkin dan selalu dalam batas
waktu 18 jam dari setelah pemadatan akhir beton.
Alur-alur sambungan ekspansi dan sambungan konstruksi yang lebih lebar dari 5
mm harus disegel permanen atau sementara sebelum lalu lintas menggunakan
perkerasan yang bersangkutan. Celah-celah yang kurang lebar harus digergaji
sampai lebar dan kedalaman penuh yang disyaratkan dan segera dipasangi segel
permanen.
7 - 141
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Bila perkerasan dikonstruksi selebar dua atau tiga jalur dalam satu operasi, maka
sambungan atau sambungan-sambungan membujur dapat dibentuk dengan
menyisipkan didepan batang perata alat pelapis beton, suatu batang tipis yang
dibentuk sebelumnya yang disetujui dari suatu alat penyalur yang diperlengkapi
alat pemadat bervibrasi. Batang tipis tersebut harus cukup kaku untuk
memungkinkan batang tersebut ditempatkan secara vertikal dan cukup dalam
sehingga kedalaman total batang tipis dan crack inducer akan berada antara
seperempat dan sepertiga ketebalan pelat yang bersangkutan. Cara penempatan
batang tipis tersebut harus menjamin bahwa letaknya vertikal, sesuai dengan
alinyemen yang benar, pada kedalaman yang cukup untuk memungkinkan
dilintasi oleh balok finishing atau mesin pengalur beton plastis, dan dalam posisi
yang benar. Beton yang dipindahkan oleh batang tipis tersebut harus dipadatkan
dengan layak kedalam pelat dalam batas toleransi-toleransi permukaan yang
diizinkan dalam Pasal 7.16.5.(4). Bila pelat-pelat tepinya berbatasan, maka suatu
batang tipis yang dibentuk sebelumnya yang disetujui harus dipasang pada tepi
pelat beton yang telah mengeras membentuk sambungan membujur.
Bila perkerasan dari bahan lentur dan pelat beton berbatasan dalam arah
membujur pada elevasi permukaan jalan, maka suatu alur selebar 10 mm dan
sedalam 20 sampai 25 mm harus dibentuk atau digergaji, kemudian
disegel/ditutup sesuai dengan Pasal 7.16.4(7) dengan menuang suatu bahan segel
yang cocok untuk kedua perkerasan tersebut.
7 - 142
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
kering pada waktu penyegelan. Ketebalan minimum segel-segel harus sesuai dengan
rincian-rincian dalam gambar. Jika dalamnya alur melampaui ketebalan segel, alur
tersebut dapat didempul sampai kedalaman yang disyaratkan dengan suatu bahan dempul
yang dapat dipadatkan dari jenis yang tidak mempengaruhi dan tidak dipengaruhi oleh
senyawa penyegel yang akan digunakan. Setiap tepi-tepi alur-alur tersebut yang pecah
harus diperbaiki sehingga memuaskan Direksi Pekerjaan dengan menggunakan suatu
bahan yang disetujui, yang cocok harmonis dengan bahan penyegel, sebelum bahan
penyegel tersebut digunakan.
Alur-alur yang dipersiapkan kemudian harus diberi lapisan awal dan disegel dengan
senyawa-senyawa yang dituangkan sesuai dengan Pasal 7.16.2(8). Senyawa penyegel
yang harus dituang panas harus dipanaskan secara tidak langsung dan dikendalikan
dengan thermostat serta dilengkapi dengan sebuah pengaduk sampai suatu temperatur
tidak lebih tinggi dari temperatur pemanasan yang aman yang disarankan oleh pabrik
pembuat yang bersangkutan. Senyawa penyegel ini tidak boleh dipanaskan pada
temperatur tersebut untuk suatu perioda waktu lebih lama dari waktu pemanasan yang
aman yang dinyatakan oleh pabrik pembuatnya. Alat pelebur penuang harus dibersihkan
setiap akhir hari kerja dan setiap bahan yang telah dipanaskan dan tidak dipakai harus
dibuang. Bahan penyegel harus dituang sampai pada suatu permukaan antara 3 mm dan 6
mm dibawah permukaan beton yang bersangkutan, kecuali jika ditentukan lain dalam
kontrak.
Posisi dari bak kontrol, selokan dan sambungan-sambungan pada perkerasan jalan beton
harus disesuaikan relatif satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga pelat-pelat bak
kontrol dan selokan harus berdampingan dengan suatu sambungan, atau tepi dari pelat
perkerasan, atau kalau tidak terletak dalam batas tengah-tengah pelat. Bila ini tidak
mungkin, maka tulangan khusus harus ditempatkan di sekeliling ceruk (recess) selokan
atau bak kontrol.
Ceruk-ceruk bak kontrol dan selokan harus dibentuk dengan pengecoran pelat utama
terhadap kotak acuan. Tepi-tepi kotak harus vertikal dan mengikuti elevasi dan ketebalan
pelat. Acuan tersebut harus dibongkar bila beton di sekeliling tutup bak kontrol atau
selokan akan dicor.
Bahan pengisi sambungan setebal 20 mm yang dibentuk sebelumnya harus dipasang pada
tepi pelat yang terbuka, tebal pelat disediakan untuk kesempatan bagi kedalaman alur
penyegel, kalau tidak ceruk-ceruk (recesses) tersebut dapat digergaji setelah beton
tersebut mengeras.
Suatu alur penyegel harus dibuat langsung di atas bahan pengisi sambungan pra-bentuk
dan disegel sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 7.16.6.(8).
Tulangan harus ditempatkan pada posisi yang diperlihatkan dan beton dicor dengan
tangan dalam ruang antara pelat utama dan kerangka bak kontrol. Beton harus memenuhi
persyaratan-persyaratan kekuatan yang diberikan dalam Pasal 7.16.3.(3), dan campuran
tersebut harus dimodifikasi untuk memungkinkan pemadatan penuh dengan cara-cara
yang dipakai.
7 - 143
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Bila digunakan dowel (batang baja polos), maka harus dipasang sejajar dengan
perrnukaan dan garis sumbu perkerasan beton, dengan memakai pengikat/penahan logam
yang dibiarkan terpendam dalam perkerasan.
Ujung dowel harus dipotong agar permukaannya rata. Ukuran bagian dowel yang harus
dilapisi aspal atau pelumas lain harus sesuai yang tertera pada Gambar, agar bagian
tersebut tidak ada lekatan dengan beton, penutup (selubung) dowel dari PVC atau logam
yang disetujui Direksi Pekerjaan harus dipasang pada setiap batang dowel pada
sambungan ekspansi. Penutup itu harus berukuran pas dengan dowel dan bagian ujung
yang tertutup harus tahan air.
Sebagai pengganti dowel pada sambungan kontraksi, batang dowel bísa diletakkan dalam
seluruh ketebalan perkerasan dengan alat mekanik yang disetujui Direksi Pekerjaan.
Sambungan harus ditutup segera sesudah selesai proses perawatan (curing) beton dan
sebelum jalan terbuka untuk lalu lintas, termasuk kendaraan Kontraktor. Sebelum ditutup,
setiap sambungan harus dibersihkan dari material yang tidak dikehendaki, termasuk
bahan perawatan (membrane curing compound) dan permukaan sambungan harus bersih
dan kering ketika diisi dengan material penutup.
Material penutup (joint sealer) yang digunakan pada setiap sambungan harus sesuai
dengan yang tertera pada Gambar atau perintah Direksi Pekerjaan.
Material penutup harus diaduk selama pemanasan untuk mencegah pemanasan yang
berlebihan secara tidak merata. Waktu dituangkan, jangan sampai material ini tumpah
pada permukaan beton yang terbuka. Kelebihan material pada permukaan beton harus
segera díbersihkan. Penggunaan pasir atau material lain sebagai pelindung material
penutup tidak diperbolehkan.
(1) Umum
Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk menjamin bahwa kualitas beton
memenuhi Spesifikasi dan tanggung jawab ini tidak dapat dihilangkan dengan pengujian
yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi Pekerjaan.
Satu atau lebih pengujian ‘Slump’ sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
harus dilaksanakan untuk setiap takaran beton yang dihasilkan, dan pengujian tersebut
tidak akan dianggap telah dilaksanakan kecuali telah disaksikan oleh Direksi Pekerjaan
atau wakil–wakilnya.
Kontraktor harus melaksanakan tidak kurang dari satu pengujian kekuatan untuk setiap
20 meter kubik atau sebagian dari padanya, beton yang dicor. Setiap pengujian harus
7 - 144
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
termasuk pembuatan tiga contoh yang identik untuk diuji pada umur 3, 7, dan 28 hari.
Tetapi bila jumlah beton yang dicor dalam satu hari memberikan kurang dari 5 contoh
untuk diuji, maka contoh-contoh harus diambil dari 5 takaran yang dipilih secara
sembarangan. Contoh pertama dari contoh-contoh ini harus diuji pada umur 3 hari disusul
dua oleh pengujian lebih lanjut pada umur 7 dan 28 hari.
(i) Pengujian yang bersifat tidak merusak dengan menggunakan sclerometer atau
alat penguji lainnya.
(ii) Pengambilan dan pengujian inti beton.
(iii) Pengujian lain semacam itu sebagaimana ditetapkan Direksi Pekerjaan.
(1) Pengukuran
(i) Beton untuk perkerasan jalan harus diukur dalam jumlah meter kubik yang
telah ditempatkan dan diterima dalam pekerjaan sesuai dengan ukuran-
ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Volume yang diukur
harus merupakan hasil perkalian dari lebar jalur kendaraan yang diukur
tegak lurus terhadap garis sumbu jalur kendaraan yang bersangkutan,
dikalikan dengan panjang jalur kendaraan yang diukur sepanjang garis
sumbunya dikalikan dengan tebal lapis perkerasan tegak lurus dasar badan
jalan. Tidak ada pengurangan akan diadakan untuk lubang-lubang yang
luasnya kurang dari satu meter persegi.
(ii) Kuantitas yang diukur tidak termasuk daerah dimana perkerasan jalan
beton lebih tipis dari ketebalan yang ditetapkan, daerah pelat yang sudut
tepinya pecah atau retak yang tidak dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan
atau daerah-daerah dimana beton tidak mencapai kekuatan
karakteristiknya.
(iii) Ketebalan perkerasan jalan beton yang diukur untuk pembayaran dalam
segala hal harus merupakan ketebalan nominal rencana sebagaimana
diperlihatkan dalam Gambar. Dalam hal Direksi Pekerjaan menyetujui
atau menerima suatu lapisan yang lebih tipis yang cukup menurut alasan-
alasan teknis, maka pembayaran untuk perkerasan jalan beton tersebut
diadakan dengan menggunakan suatu harga satuan yang diubah sama
dengan :
Tidak ada penyesuaian harga satuan semacam itu dapat diadakan untuk
perkerasan yang diterima dengan ketebalan-ketebalan melebihi ketebalan
7 - 145
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
(b) Tulangan
(i) Tulangan baja akan diukur untuk pembayaran sebagai jumlah kilogram
yang dipasang ditempat yang bersangkutan dan diterima oleh Direksi
Pekerjaan. Jumlah kilogram tersebut harus dihitung dari panjang batang
yang sebenarnya dipasang, atau luas sebenarnya dari anyaman baja
tulangan yang dipasang, dan berat satuan dalam kilogram per meter
panjang untuk batang atau kilogram per meter persegi untuk luas anyaman
yang disetujui. Berat satuan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan harus
berdasarkan berat nominal yang diberikan oleh pabrik baja yang
bersangkutan atau, jika Direksi Pekerjaan memerintahkan demikian,
berdasarkan pengujian-pengujian penimbangan sebenarnya yang
dilaksanakan oleh Kontraktor terhadap contoh-contoh yang dipilih oleh
Direksi Pekerjaan.
(ii) Jepitan, ikatan dudukan, penunjang, batang dowel, batang pengikat (tie-
bar), pemisah atau bahan lainnya yang digunakan untuk menempatkan
atau mengikat baja tulangan supaya tetap ditempat, tidak boleh termasuk
dalam berat untuk pembayaran.
Membran kedap air, bila digunakan harus diukur untuk pembayaran sebagai
jumlah meter persegi yang sesungguhnya dihampar dibawah perkerasan jalan
beton. Luas yang diukur harus sama dengan luas untuk beton yang dihampar
diatasnya sebagaimana ditetapkan dalam pasal 7.16.8.(1) (a)-(i). Panjang lewatan
dan bahan yang ditempatkan diluar daerah perkerasan jalan beton tidak akan
diukur untuk pembayaran.
7 - 146
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
(2) Pembayaran
Kuantitas beton yang ditentukan sebagaimana diberikan diatas, dibayar menurut harga
penawaran per satuan pengukuran untuk jenis pembayaran yang diberikan dibawah ini
dan tercantum dalam daftar harga penawaran. Harga-harga dan pembayaran tersebut
harus dianggap merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan semua beton mutu K-
350, besi tulangan sambungan melintang dan memanjang, membran kedap air, agregat
dan semen, untuk pencampuran, penempatan, perataan, penyelesaian, perawatan dan
perlindungan beton, untuk menyediakan, menempatkan, dan membongkar acuan-acuan
serta perisai-perisai batang pengikat, untuk melengkapi dan menempatkan semua bahan-
bahan untuk pembuatan sambungan, untuk menggergaji dan menyegel sambungan-
sambungan dan sebagainya, dan semua tenaga kerja, peralatan serta pengeluaran
tambahan lainnya.
7 - 147
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
SEKSI 7. 17
7.17.1 UMUM
(1) Uraian
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, material, dan pelaksanaan
semua pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan lapisan perata (leveling course)
dan pekerjaan pelebaran perkerasan dengan wet lean concrete, termasuk persiapan
lapisan alas, pengangkutan dan penyiapan agregat, pencampuran, pengadukan,
pengangkutan, penuangan, pemadatan, finishing, pengawetan, pemeliharaan dan
pekerjaan insidental yang berkaitan. Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai
dengan Gambar Rencana, Spesifikasi, dan instruksi Direksi Pekerjaan.
Bila wet lean concrete ini ditentukan untuk levelling course, maka sebelum
dilaksanakan, lapisan alas harus bersih dari kotoran, lumpur, batu lepas, atau bahan
asing lainnya, dan diperiksa kepadatannya, kerataan finishing dan permukaannya oleh
Direksi Pekerjaan. Daerah yang tidak memenuhi ketentuan Spesifikasi harus
dibongkar, diperbaiki atau direkonstruksi sebagaimana perintah Direksi Pekerjaan.
Tidak ada pembayaran langsung untuk pekerjaan pembongkaran, perbaikan, atau
rekonstruksi ini, karena merupakan tanggung jawab Kontraktor.
Bila wet lean concrete ditentukan untuk pekerjaan pelebaran jalan, maka beton itu
harus diletakkan di atas alas yang sudah rata terdiri pasir alam setebal 4 cm. Pasir
alam yang tertinggal (tidak lolos) saringan No.200 dan yang fraksi halusnya
nonplastis, dapat digunakan. Pasir dengan kadar air yang memadai dihamparkan
diatas subgrade dan diratakan. Alas yang sudah rata harus dapat dipadatkan dengan
roller yang paling besar yang dapat dipakai. Sebelum pengerjaan wet lean concrete,
alas pasir harus dibasahi dengan air.
7.17.2 BAHAN
Agregat, semen dan air harus memenuhi ketentuan minimal mutu beton K-125 pada
Pasal 7.1.2 dalam Spesifikasi ini. Ukuran maksimum agregat harus dipilih oleh
Kontraktor dan disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian wet lean concrete, dan
harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
7 - 148
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Perbandingan jumlah semen dan agregat dalam kondisi kering jenuh (saturated
surface dry condition) harus memadai untuk memenuhi ketentuan kuat pecah beton
menurut Seksi ini, dan untuk menjaga konsistensi campuran. Perbandingan itu tidak
boleh kurang dari 1 : 2 : 4.
Wet lean concrete untuk levelling course harus dituang dalam cetakan baja atau kayu
secara cut off screeding, dengan landai dan elevasi tertentu.
(2) Sambungan
Sambungan konstruksi melintang dibuat pada akhir setiap pekerjaan pada hari itu, dan
harus membentuk permukaan vertikal melintang yang benar.
Wet lean concrete harus dicampur, diangkut, dituang, disebar dan dipadatkan menurut
ketentuan Pasal 7.1.3 dan 7.1.4.
(1) Finishing
Setelah pemadatan dan diratakan sampai bidang dan elevasi yang benar, wet lean
concrete harus dilepas (floating) sampai permukaan rata dan tidak ada permukaan
yang lebih rendah atau pun daerah yang terbuka. Kemudian permukaan harus diuji
dengan paling sedikit dua kali geseran mal datar (straight-egde) dengan panjang mal
tidak kurang dari 1,8 m.
Wet lean concrete harus segera dirawat, setelah finishing selesai, untuk jangka waktu
tidak kurang dari 7 hari. Perawatan untuk permukaan harus dilakukan dengan salah
satu metode berikut :
(b) Seluruh permukaan disemprot merata dengan bahan white pigmented curing
compound.
(c) Seluruh permukaan disemprot air merata kontinyu, dan kondisi kelembaban
dijaga agar tetap selama masa perawatan.
7 - 149
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Untuk ini harus disediakan silinder uji tekan beton (compressive strength), dengan
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, yang dibuat dari beton material wet lean concrete
yang diambil di lapangan.
Satu silinder mewakili 50 m kubik wet lean concrete yang dihamparkan, dan tidak
kurang dari tiga silinder harus dibuat setiap hari.
Kuat pecah beton rata-rata pada umur 7 hari dari setiap kelompok (group) contoh
(specimen) yang diambil pada setiap pelaksanaan pekerjaan tidak boleh kurang dari
30 kg/cm2.
Bila rata-rata kuat pecah beton pada lebih dari satu kelompok diantara lima kelompok
yang berurutan ternyata kurang dari 30 kg/cm2, maka kadar semen harus ditambah
sesuai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan, sampai hasilnya menunjukkan bahwa
campuran tersebut memenuhi syarat.
Bila ketentuan-ketentuan kuat pecah beton diikuti, nilai kuat pecah beton yang rendah
belum tentu menyebabkan hasil pekerjaan ditolak.
Wet lean concrete harus dibentuk dan diselesaikan sesuai dengan garis, landai dan
penampang permukaan seperti tertera pada Gambar Rencana. Penyimpangan pada
permukaan yang sudah selesai tidak boleh lebih dari 3 cm dari elevasi yang
direncanakan. Penyimpangan permukaan ini juga tidak boleh lebih dari 1 cm pada mal
datar (straight edge) 3 m ketika diterapkan sejajar dengan dan tegak lurus dari garis
sumbu (centre line) badan jalan.
Mal datar harus dipergunakan dengan cara overlap ½ dari panjangnya. Perbedaan
penyimpangan dari elevasi yang dikehendaki untuk lapisan perata (levelling course)
untuk perkerasan beton antara dua titik dalam 20 m, tidak boleh lebih dari 1,5 cm.
(4) Pemeliharaan
Peralatan atau pun kendaraan lalu lintas, termasuk kendaraan untuk keperluan
pelaksanaan, tidak boleh memasuki permukaan yang sudah selesai, selama 7 hari
pertama masa perawatan.
Setelah masa perawatan, peralatan dan kendaraan yang diperlukan untuk meneruskan
pekerjaan diperbolehkan memasuki daerah wet lean concrete.
Wet lean concrete harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik, sebelum
menghamparkan lapisan berikutnya. Kerusakan akibat apa pun harus diperbaiki
dengan mengganti lapisan pada daerah itu, atas tanggungan biaya Kontraktor sendiri.
7 - 150
SPESIFIKASI UMUM DESEMBER 2006
Jumlah wet lean concrete untuk levelling course akan dibayar berdasarkan jumlah
meter persegi dari levelling course itu, yang telah diselesaikan dan disetujui sesuai
dengan Gambar Rencana, Spesifikasi dan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Alas pasir akan dibayar berdasarkan jumlah meter persegi lapisan alas yang sudah
selesai dan setujui.
Untuk penambahan kandungan semen atau untuk kelebihan ketebalan lapisan dari
ketebalan minimum tidak ada tambahan pembayaran.
Jumlah wet lean concrete dan lapisan alas pasir, yang telah ditentukan di atas, akan
dibayar menurut Harga Kontrak untuk masing-masing butir pembayaran di bawah ini.
Pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan seluruh tenaga kerja,
peralatan dan material yang diperlukan, termasuk pembuatan lapisan alas pasir,
pencampuran, persiapan, pengangkutan, penghamparan, pemadatan, pekerjaan
penyelesaian (finishing), pengawetan, pemeliharaan dan pekerjaan lain yang
diperlukan, sesuai dengan Gambar Rencana, Spesifikasi dan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
7 - 151
DOKUMEN KUALIFIKASI
PADA
POKJA KONSTRUKSI UPT ULP KABUPATEN SUBANG
CV. MITRA CS
Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
CV. MITRA CS
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
STRUKTUR ORGANISASI
CV. MITRA CS
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
STAF STAF
PELAKSANA
MANDOR
TENAGA
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
CV. MITRA CS
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
FAKTA INTEGRITAS
Nama : AANG DARGA
Nomor Identitas : 3213081104600001
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : CV. MITRA CS
dan atas nama
Dalam Rangka Pengadaan Peningkatan Jalan Ciasem Hilir - Tanjungtiga ( 179 ) Kabupaten Subang , dengan ini
menyatakan bahwa :
1. Tidak akan melakukan praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN);
3. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan dan professional untuk memberikan hasil kerja terbaik
sesuai ketentuan peraturan perundag-undangan;
4. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam FAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif,
menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan / atau dilaporkan secara pidana.
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
materai
6000
AANG DARGA
Direktur
CV. MITRA CS
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Akta Pendirian YULIATI,
SH, Nomor 01 Tanggal 06 September 2000.
2. Saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I;
3. Saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. Saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang terkait, langsung
maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. Badan Usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak sedang dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. Salah satu dan / atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;
7. Data – data Badan Usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut :
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
A. Data Administrasi
B. Izin Usaha
1. Akta Pendirian
a. Nomor Akta : 01
b. Tanggal : 06 September 2000
c. Nama Notaris : YULIATI, SH
2. Direksi/ Pengurus Badan Usaha
No. Nama No. KTP Jabatan dlm Perusahaan
F. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/ Susunan Persero (untuk CV/Firma)
No. Nama No. KTP Persentase
2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak : 01-950-711-0-439-000
c. Bukti laporan Bulanan (tiga bulan terakhir)
Pajak Bulan :
1. PPh Pasal 25 :
2. PPh Pasal 21/Pasal 26 : Tgl :
3. PPN : Tgl :
Pajak Bulan :
1. PPh Pasal 25 :
2. PPh Pasal 21/Pasal 26 : Tgl :
3. PPN : Tgl :
Pajak Bulan :
1. PPh Pasal 25 :
2. PPh Pasal 21/Pasal 26 : Tgl :
3. PPN : Tgl :
G. Data Personalia Dan Peralatan Kantor
1. Data Personalia Perusahaan
Tenaga Ahli/ Teknis yang diperlukan
Tgl/ Bln/ Thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No. Nama Jabatan dlm Pekerjaan Tahun Sertifikat/ Ijazah
Lahir Pendidikan Kerja (Tahun) Keahlian
Subang, STM Pelaksana Teknis Pekerjaan
1 ALI BASAH TRIYANA Pelaksana Teknis Lapangan 12 Tahun 2015
22/01/1971 BANGUNAN Jalan
Subang,
2 AHMAD TOPIK SMA Tenaga Logistik 9 Tahun Pelaksana Logistik 1995
07/05/1977
Subang,
3 DESI YULIATI Tenaga Administrasi 6 Tahun Pelaksana Administrasi 2009
19/07/1991 SMA IPA
TADORIS Subang,
4 SLA Tenaga K3 Konstruksi 7 Tahun Pelaksana K3 Konstruksi 2009
15/04/1981
B. PERALATAN PROYEK
1 Roll Meter (100 m) 2 buah BISON 2012 Baik Subang Milik
2 Alat Pertukangan 1 Set Macam2 Merk 2012 Baik Subang Milik
3 Pompa Air 1 buah HONDA 2012 Baik Subang Milik
H. Data Fasilitas/Peralatan / Perlengkapan
BAIK
CONCRETE MIXER 1 7 - 9 M3 DONGPENG 2015 SUBANG DUKUNGAN
100 %
BAIK
CONCRETE VIBRATOR 1 50 - 70 M3 DONGPENG 2015 SUBANG DUKUNGAN
100 %
BAIK
WATER TANKER 1 5000 LTR TOYOTA 1989 SUBANG DUKUNGAN
80 %
BAIK
TANDEM ROLLER 1 6 - 8 TON BARATA 2008 SUBANG DUKUNGAN
85 %
I. Data Pengalaman Perusahaan
N I H I L
CV. MITRA CS
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
K. Modal Kerja.
Surat dukungan keuangan dari Bank :
Nomor : 0068/DKB/SUB-OPR/2016
Tanggal : 12/05/2016
Nama Bank : BANK BJB CAB. SUBANG
Nilai : Rp. 30.000.000,00
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui
bahwa data / dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang
saya wakili besedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
gugatan secara perdata, dan / atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan peraturan
perundang – undangan.
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
CV. MITRA CS
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
AKTIVA FASIVA
I. AKTIVA LANCAR : IV. HUTANG JANGKA PENDEK
Kas dan Bank Rp. 143.333 Hutang Dagang Rp. -
Piutang Usaha Rp. 33.530 Hutang Pajak Rp. -
Persediaan Barang Rp. 52.567 Hutang Lainnya Rp. -
Piutang Lainnya Rp. 55.000 JUMLAH ( d ) Rp. -
Pek. Dalam proses Rp. -
JUMLAH ( a ) Rp. 284.430 V. HUTANG JANGKA PANJANG ( e ) Rp. -
*) Piutang Jangka Pendek Rp. -
(s.d. enam bulan)
Piutang Jangka Panjang Rp. -
(lebih dari enam bulan)
Jumlah Rp. -
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
CV. MITRA CS
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
KEMAMPUAN FINANSIAL
Pelaksanaan
No Nama Proyek Nilai
Mulai Akhir
- - - - Rp. -
Rp. -
Rp. -
Rp. -
Jumlah Nilai Proyek yang sedang dilaksanakan Rp. -
IV. Perhitungan Nilai Kemampuan Dasar Khusus untuk Gol. Menangah dan Besar
1 Nilai Pekerjaan tertinggi dalam 5 tahun terakhir (NPT) Rp. 396.080.000,00
2 Kemampuan Dasar (KD) Rp. \
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
CV. MITRA CS
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
SKP = KP - Paket yang sedang dilaksanakan
KP : Kemampuan Paket (5 untuk Penyedia Jasa Kecil)
SKP = 5 - 0
= 5
1 Jumlah Kemampuan Menangani Paket Pekerjaan (KP) 5
2 Jumlah Nilai Paket-paket Pekerjaan yang sedang dilaksanakan -
3 Jumlah Sisa Kemampuan Menangani Paket Pekerjaan (SKP) 5
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
cv. Mitra cs
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
SURAT PERNYATAAN
TIDAK DALAM PENGAWASAN PENGADILAN, TIDAK PAILIT,
KEGIATAN USAHANYA TIDAK SEDANG DIHENTIKAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : AANG DARGA
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : CV. MITRA CS
dan atas nama
Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
Telepon/Fax : 0260 421456
E-mail : cvmitra_cs@yahoo.co.id
Dengan ini menyatakan bahwa perusahaan kami tidak Dalam Pengawasan Pengadilan, tidak pailit, dan
Kegiatan Usahanya Tidak Sedang Dihentikan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
cv. Mitra cs
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
SURAT PERNYATAAN
TIDAK MASUK DALAM DAFTAR HITAM / SANKSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : AANG DARGA
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan atas nama : CV. MITRA CS
Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
Telepon/Fax : 0260 421456
E-mail : cvmitra_cs@yahoo.co.id
Dengan ini menyatakan bahwa Perusahaan yang saya pimpin tidak masuk dalam daftar hitam / sanksi.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
cv. Mitra cs
JASA KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN UMUM
Jl. Raya Cicadas - Binong No. 17 Kec. Binong - Subang
SURAT PERNYATAAN
TIDAK SEDANG DALAM MENJALANI SANKSI PIDANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
- Nama : AANG DARGA
- Jabatan : Direktur
- Bertindak untuk dan atas nama : CV. MITRA CS
- Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
- Telepon/Fax : 0260 421456
- E-mail : cvmitra_cs@yahoo.co.id
Dengan ini menyatakan saya selaku Direktur CV. MITRA CS tidak sedang menjalani sanksi pidana.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
cv. Mitra cs
KONTRAKTOR DAN PERDAGANGAN UMUM
JALAN RAYA CICADAS NO. 17 KEC. BINONG
SURAT PERNYATAAN
BUKAN PEGAWAI K/L/D/I
Yang bertanda tangan di bawah ini :
- Nama : AANG DARGA
- Jabatan : Direktur
- Bertindak untuk dan atas nama : CV. MITRA CS
- Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
- Telepon/Fax : 0260 421456
- E-mail : cvmitra_cs@yahoo.co.id
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
SURAT PERNYATAAN
Penaggungjawab Teknis Perusahaan
Yang bertanda tangan dibawah ini :
- Nama : #REF!
- Alamat : Kp. Krajan Rt. 003/001 Cicadas - Binong
Kab. Subang
- Telepon : -
- Pendidikan terakhir : STM BANGUNAN
Adalah benar - benar Tenaga Inti / Ahli dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan :
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka pengadilan apabila
pernyataan yang saya berikan tidak benar.
Subang, 23 Mei 2016
Mengetahui, Yang Menyatakan
CV. MITRA CS
Pengalaman Kerja :
1. Tahun 2012, Peningkatan Jalan Kalijati - Sukamandi Paket I Kec. Kalijati Nilai Rp. 1,180,000,000
Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kab. Subang Perusahaan : CV. SINAR PANCAR
2. Tahun 2013, Peningkatan Jalan Pabuaran - Pringkasap (605) Paket II Kec. Pabuaran Kab. Subang Nilai Rp. 248.250.000
Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kab. Subang Perusahaan : CV. SINAR PANCAR
3. Tahun 2014, Pengaspalan Jalan Kp. Bungur - Kp. Skhji Paket III Kec. Patokbeusi Nilai Rp. 149,250,000
Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kab. Subang Perusahaan : CV. SINAR PANCAR
4. Tahun 2015, Pengaspalan Jalan Kp. Bungur - Kp. Skhji Paket III Kec. Patokbeusi Nilai Rp. 149,250,000
Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kab. Subang Perusahaan : CV. SINAR PANCAR
5. Tahun 2015, Pengaspalan Jalan Tegalkoneng - Pasirkonci Kec. Patokbeusi Nilai Rp. 149,400,000
Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kab. Subang Perusahaan : CV. SINAR PANCAR
Subang, 23 Mei 2016
Yang membuat
CURICCULUM VITAE
Penaggungjawab Teknis Perusahaan
Nama Lengkap : ALI BASAH TRIYANA
Tempat Tanggal : Subang, 22/01/1971
Lahir
Alamat : Kp. Krajan Rt. 003/001 Cicadas - Binong
, Kab. Subang
Status Kepegawaian : Pegawai Penuh Waktu
Perusahaan : CV. MITRA CS
Jabatan : Penaggungjawab Teknis Perusahaan
Pengalaman : 12 Tahun
Bekerja diperusahaan : 6 Tahun
Pengalaman kerja di perusahaan :
1 Tahun 2010, Pemeliharaan Jalan Ciasem - Mekarsari Kec. Ciasem Kab. Subang, Nilai Paket Rp. 49.185.000,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
2 Tahun 2012, Peeningkatan Jalan Sukanagara - Sukasari Ds. Cibitung Kec.Ciater, Nilai Paket Rp. 85.500.000,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
3 Tahun 2013, Peninngkatan Jalan Koranji - Kosar Kecamatan kalijati Nilai Paket Rp. 139.230.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
4 Tahun 2014, Peningkatan Jalan Pagaden - Kihiyang (121) Kec. Pagaden Kab. Subang Nilai Paket Rp. 149.455.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
5 Tahun 2015, Peningkatan Jalan Jatibaru - Mariuk ( 154 ) Kec. Tambakdahan Kab. Subang Nilai Paket Rp. 396.080.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
Subang, 23 Mei 2016
Yang membuat
SURAT PERNYATAAN
Penaggungjawab Teknis Perusahaan
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Adalah benar - benar Tenaga Inti / Ahli dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan :
- Nama Perusahaan : CV. MITRA CS
- Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
- Telepon : -
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka pengadilan apabila pernyataan yang saya
berikan tidak benar.
Subang, April 2016
Mengetahui, Yang menyatakan,
CV. MITRA CS
CURICCULUM VITAE
Pelaksana Teknis Lapangan
Nama Lengkap : ALI BASAH TRIYANA
Tempat Tanggal : Subang, 22/01/1971
Lahir
Alamat : Kp. Krajan Rt. 003/001 Cicadas - Binong
, Kab. Subang
Status Kepegawaian : Pegawai Penuh Waktu
Perusahaan : CV. MITRA CS
Jabatan : Pelaksana Teknis Lapangan
Pengalaman : 12 Tahun
Bekerja diperusahaan : 6 Tahun
Pengalaman Kerja di Perusahaan :
1 Tahun 2008, Peningkatan Jalan Sukamandijaya - Rancajaya ( 168 ) Kec. Ciasem Kab. Subang, Nilai Paket Rp. 249.525.000,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
2 Tahun 2010, Pemeliharaan Jalan Ciasem - Mekarsari Kec. Ciasem Kab. Subang, Nilai Paket Rp. 49.185.000,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
3 Tahun 2012, Peeningkatan Jalan Sukanagara - Sukasari Ds. Cibitung Kec.Ciater, Nilai Paket Rp. 85.500.00,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
4 Tahun 2013, Peninngkatan Jalan Koranji - Kosar Kecamatan kalijati Nilai Paket Rp. 139.230.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
5 Tahun 2014, Peningkatan Jalan Pagaden - Kihiyang (121) Kec. Pagaden Kab. Subang Nilai Paket Rp. 149.455.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
6 Tahun 2015, Peningkatan Jalan Jatibaru - Mariuk ( 154 ) Kec. Tambakdahan Kab. Subang Nilai Paket Rp. 396.080.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
Subang, 23 Mei 2016
Yang membuat
SURAT PERNYATAAN
Pelaksana Teknis Lapangan
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Adalah benar - benar Tenaga Inti / Ahli dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan :
- Nama Perusahaan : CV. MITRA CS
- Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
- Telepon : -
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka pengadilan apabila pernyataan yang saya
berikan tidak benar.
Subang, 23 Mei 2016
Mengetahui, Yang menyatakan,
CV. MITRA CS
CURICCULUM VITAE
Tenaga Logistik
Nama Lengkap : AHMAD TOPIK
Tempat Tanggal : Subang, 07/05/1977
Lahir
Alamat : Dusun Kelapa Dua Rt. 012/004 Cicadas - Binong
, Kab. Subang
Status Kepegawaian : Pegawai Penuh Waktu
Perusahaan : CV. MITRA CS
Jabatan : Tenaga Logistik
Pengalaman : 9 Tahun
Bekerja diperusahaan : 5 Tahun
Pengalaman Kerja :
Pengalaman Kerja di Perusahaan :
1 Tahun 2010, Pemeliharaan Jalan Ciasem - Mekarsari Kec. Ciasem Kab. Subang, Nilai Paket Rp. 49.185.000,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
2 Tahun 2012, Peeningkatan Jalan Sukanagara - Sukasari Ds. Cibitung Kec.Ciater, Nilai Paket Rp. 85.500.00,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
3 Tahun 2013, Peninngkatan Jalan Koranji - Kosar Kecamatan kalijati Nilai Paket Rp. 139.230.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
4 Tahun 2014, Peningkatan Jalan Pagaden - Kihiyang (121) Kec. Pagaden Kab. Subang Nilai Paket Rp. 149.455.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
5 Tahun 2015, Peningkatan Jalan Jatibaru - Mariuk ( 154 ) Kec. Tambakdahan Kab. Subang Nilai Paket Rp. 396.080.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
Subang, 23 Mei 2016
Yang membuat
AHMAD TOPIK
cv. Mitra cs
KONTRAKTOR DAN PERDAGANGAN UMUM
JALAN RAYA CICADAS NO. 17 KEC. BINONG
SURAT PERNYATAAN
Tenaga Logistik
Yang bertanda tangan dibawah ini :
- Telepon : -
- Pendidikan terakhir : SMA
Adalah benar - benar Tenaga Inti / Ahli dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan :
- Nama Perusahaan : CV. MITRA CS
- Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
- Telepon : -
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka pengadilan apabila pernyataan yang saya
berikan tidak benar.
Subang, 23 Mei 2016
Mengetahui, Yang menyatakan,
CV. MITRA CS
CURICCULUM VITAE
Tenaga Administrasi
Nama Lengkap : DESI YULIATI
Tempat Tanggal : Subang, 19/07/1991
Lahir
Alamat : Dusun Sukamantri Rt. 022/006 Ds. Kawunganteun Cikaum
, Kab. Subang
Status Kepegawaian : Pegawai Penuh Waktu
Perusahaan : CV. MITRA CS
Jabatan : Tenaga Administrasi
Pengalaman : 6 Tahun
Bekerja diperusahaan : 6 Tahun
Pengalaman Kerja di Perusahaan :
1 Tahun 2008, Peningkatan Jalan Sukamandijaya - Rancajaya ( 168 ) Kec. Ciasem Kab. Subang, Nilai Paket Rp. 249.525.000,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
2 Tahun 2010, Pemeliharaan Jalan Ciasem - Mekarsari Kec. Ciasem Kab. Subang, Nilai Paket Rp. 49.185.000,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
3 Tahun 2012, Peeningkatan Jalan Sukanagara - Sukasari Ds. Cibitung Kec.Ciater, Nilai Paket Rp. 85.500.00,00
Perusahaan : CV. MITRA CS
4 Tahun 2013, Peninngkatan Jalan Koranji - Kosar Kecamatan kalijati Nilai Paket Rp. 139.230.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
5 Tahun 2014, Peningkatan Jalan Pagaden - Kihiyang (121) Kec. Pagaden Kab. Subang Nilai Paket Rp. 149.455.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
6 Tahun 2015, Peningkatan Jalan Jatibaru - Mariuk ( 154 ) Kec. Tambakdahan Kab. Subang Nilai Paket Rp. 396.080.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
Subang, 23 Mei 2016
Yang membuat
DESI YULIATI
cv. Mitra cs
KONTRAKTOR DAN PERDAGANGAN UMUM
JALAN RAYA CICADAS NO. 17 KEC. BINONG
SURAT PERNYATAAN
Tenaga Administrasi
Yang bertanda tangan dibawah ini :
- Telepon : -
- Pendidikan terakhir : SMA IPA
Adalah benar - benar Tenaga Inti / Ahli dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan :
- Nama Perusahaan : CV. MITRA CS
- Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
- Telepon : -
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka pengadilan apabila pernyataan yang saya
berikan tidak benar.
Subang, 23 Mei 2016
Mengetahui, Yang menyatakan,
CV. MITRA CS
CURICCULUM VITAE
Tenaga K3 Konstruksi
Nama Lengkap : TADORIS
Tempat Tanggal : Subang, 15/04/1981
Lahir
Alamat : Kp. Krajan Rt. 03/01 Ds. Ciciadas
, Kab. Subang
Status Kepegawaian : Pegawai Penuh Waktu
Perusahaan : CV. MITRA CS
Jabatan : Tenaga K3 Konstruksi
Pengalaman : 7 Tahun
Bekerja diperusahaan : 3 Tahun
Pengalaman Kerja di perusahaan
1 Tahun 2012, Peeningkatan Jalan Sukanagara - Sukasari Ds. Cibitung Kec.Ciater, Nilai Paket Rp. 5.500.00,00
\ Perusahaan : CV. MITRA CS
2 Tahun 2013, Peninngkatan Jalan Koranji - Kosar Kecamatan kalijati Nilai Paket Rp. 139.230.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
3 Tahun 2014, Peningkatan Jalan Pagaden - Kihiyang (121) Kec. Pagaden Kab. Subang Nilai Paket Rp. 149.455.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
4 Tahun 2015, Peningkatan Jalan Jatibaru - Mariuk ( 154 ) Kec. Tambakdahan Kab. Subang Nilai Paket Rp. 396.080.000,-
Perusahaan : CV. MITRA CS
:
Subang, 23 Mei 2016
Yang membuat
TADORIS
cv. Mitra cs
KONTRAKTOR DAN PERDAGANGAN UMUM
JALAN RAYA CICADAS NO. 17 KEC. BINONG
SURAT PERNYATAAN
Tenaga K3 Konstruksi
Yang bertanda tangan dibawah ini :
- Nama : TADORIS
- Alamat : Kp. Krajan Rt. 03/01 Ds. Ciciadas
- Telepon : -
- Pendidikan terakhir : SLA
Adalah benar - benar Tenaga Inti / Ahli dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan :
- Nama Perusahaan : CV. MITRA CS
- Alamat : Jl. Raya Cicadas Binong No. 17 Kec. Binong Kab. Subang
- Telepon : -
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka pengadilan apabila pernyataan yang saya
berikan tidak benar.
Subang, 23 Mei 2016
Mengetahui, Yang menyatakan,
CV. MITRA CS
KUALIFIKASI MINIMAL
No. JABATAN DALAM PROYEK
Sertifikat Keahlian/ Keterampilan Pendidikan Pengalam Kerja (tahun)
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
DAFTAR USULAN PERSONIL INTI
Subang, 23 Mei 2016
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
DAFTAR USULAN PERALATAN
AKTA
SALINAN
TANGGAL I
6 Septeaber 2OOO.
NOMOR i '01
lm
B
i.i;i:.:i;;.:l:i,li:i"l..,i'':l.ili.:.g,iili:,;ii::..r::ri=:.:lic:.il;i::l::.::
>\
---.-
r I /,.1\''..
\€\r
7r-\
Va3rs- I=
dt+:: ;-::-:iu-ik- i+--q;ii+ {aiia,??- ?_:,=-:==q -r.;:Ea:= .j+=a:: iEip=:,i=g,_===:-== =::+?+a_:c i+=r
*
\
/
it'ti.Iiu11irjk^i.-:,Jl "Lii-Ei-?
'-----*-] ;a'=- lt;s:.",-i-:t:1
= iirii,-!.1-i r-i.;; ! ',:ia,:ut=-i1i-iSlil';i 'ainr-itI -t;t-.i';r' tg:bh
.ii rl. i r''i i-=h i-i, i i ri:i i :i: i i i=j.-:r':-L :i'1 iiii': i i :i. --- -- -----
i ,::r:.r-: i,ii: i:.'r!'..,-ir:.: :ii-r i:-,+,i+i !i.it ii; iEii lii.ii lii.l:11:ii,-- i.-'i-.ir,it--t i'l--+r-L! at#
r=*=aii=;:--i-.+ii:=:lsie;='i-=--:--:---::
Ii.:i!-.!
.----: ---.-!..-l;;'i-i.! ...--., .i1.,.-r.-.. ;i,!.,i^*.
i;.r::>'.-iiir i!ir-41=:1 i!iiiriiJli':
:...,'.,= !-=,!
:?th+-iiliii--i::--:.! .,.-- ;--*.'-... :==.--=!-!.
:i-i.! Ilf,i.:lf,ii:"1:I; Ur:cIi:i "i-1trIdil
E'....,r..
iraai Eiii i, a iri:F ii,+.ur;riirs:i,r.-
rrrirrir:rrrgr.fiirt!!-r i
ii,-------------
.'i-Eiriii
,- ".ei.';+i:=.-u t'rirtiaE i;:iii rar-.1 riiiir,ifiii 1;.iru-rr-tt fir.i:a:#*ag rieii?'gE;:=rEi=:r= iJaili
t+!-,,.
ri*iAai i.r.rii'
Aaiia.
,.i. i, =r-r-.'.-,
iiMi:-;!i'eiv ii+!iiir!r'.'.i=r-.',-.,ri-l-ri.r
l;-1iFaaa4.- l1giaa:ir+r!1!..1.- r=i,!rr.ii.i,ri,..r.
aj44.
r-!,rEsr:'rli!E1 l.-rr!.):t
!,e1lrsar?!.f1 rviri{Fq
1-='.',-:!,ir+
i(!,L. 4 lr_Li i 4 L .' t UEaU
?
,'i;,, .-!
r-LJ .-"=i'+
r+r iS-!',! !i !4.->l
! !lttU '- ! -' L S-! -
rr --.. -f--,-* I1\',-- T-\rr)r-ti l-- i.--- i ii'* i-i-,iir' i i-i [!1-LE]"ii s. IJf-\:
i-L::aEit-i iiidii .i..i_:ri.i lJ{.i1.iT--a Ltlil iiliil f\ti.l=-a!. .1i ii.r,I'}j1 !-r!-\
ir.'.i-:!
!! di.-i! ftir=l.i,rr
i ;!j!t!aUi r..14
i!ijiE
1 '-.^^;-,. *--.;*..
i!!GiUiPl=iillrlUIL ffi?!rn!iE
;!!ni-riiiE! h.-r,. ,- ,--;.',gn.i Z1-iii',_!'lggijiig
Uv!]cE.!ir
- --+ -------* - 4..
tiiiiii!1iii^i di ii-iir ir-n,*;sr'l,i--n t.='i i;i iii\-ij#.n+iiiii^ic;ai].i itrh.tL ii.:il ilijls iiii:nji
irr.iE:ji'rt.i:l ii:1i.?iil
irliiLiiiair? lLiiaiiii q;<:+i.!
:L!,rrlar i,.,i.i,r-
rraai a-r.i tirsirri..:.:a--.i.i ii,rr!ri.::ii i:.:iL ufriiii.;liii;:l-uLa;i
ii*rtiliLrn. i-irr-Lii iir.rii it-= i=trlil:i ..:iiiiile i'ii-.;ii'r'ii..iil iiii \iiiiffii ini i3,rir*=:in piirirt^
"= 5.-;.,;
iliiiiili:ii!l !ffi !r"!,1-E
ti'iilL !,r{r!I.
!riiiriiv ri-i.:t'?.:1,.::1
jiii ::i:!t .!iiL
dagii h."'.:..;.,*.i'
!riiii-i!;iiirr#t! Gdii't 'lii-,i,jiiii,.-il il+i:;.i;l --
.i "{i;.triii
!
\
:.!_::=_:
€-,'r.,'. iai=€I!+E-i-;.
=e;r,h*ir=irr-
fii=:'#ii::a:==.::.
I ii-+<j:! .J .
,'i;l;.i.-.t-r. ii:rjii=E..i. -r
.iii.i ll.rl.,_:ti ir:sii-4: r tl..e i.:lli.l1 sc=:jrE.:ri-,:,.1 i:;l_i,s Jih:-i;i
i!i-!fi.:i f;i5i ii.,rihiiil.-ut+ I.ih;i :-r:Ui riE;:r i!L..\r.ir.: iiri-,y--r-t..:1i:.. i iiii.r :_i.:.i:il.=h ,iii..:.ri:r:ii
E-'til h.i"i
'iii.ri-=,.iil iiir-='+.r*l i,i'-:h r<.-r.ii=rI ;;iiiii l'.,:i1 :-ir ;1 .'1i=i: i.:iiiri;i ,-+itr.!ii!un,_+.
;-=+iiEri:Ei E:EitiE
=+git:ri
;ig.t =-.j;=:= iriai: +iF+ri-.a:;+:- E.=h:;r: hi:i;e--r ,=.,;ii= !:;_:el::gi:"_=_=::
"\
.***....,*l'-!;? ,- i.,:=n;-,a.,..e? -- ,,...-. .,.'! r! .i,:.,='--, .',i--.+
i.; j=.;.=i1 i*i=i= iig:: i-=ui=rr :=,i.-::rr r,zii:=i=it-ae", l.--_Eajaa i::=,1=i rEi;:ri:: Fr=iii===i:rE-i Ei*ij
I . .--,;. r E i----i:_
a!q!: -iq-rl =*-
7
E-:?E:::at+L-i-i=eai?.::tE;g==:.-+1.":cCl.?rie.--.ai:-::;;;+1-==i:,
t!?- o-
1..'..1i.! rT. SmHl<
u-r! i iS 795
BIAYA - TIAYA lG-A'\.2
MENC,\T AT Rp
T ULIS S.N RP
JUMLAH Rp
NOTARIS
ERIKAGUSTIAN, SH
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.R.I.
Nomor : C-688.HT.03.01-Th .2004, Tanggal 3 1 Desemb er 20A4
Turunan / Salinan i.
Akta 3.;,,"ii,l.i;riur;'
Nomor
Tanggal 1e ;i]:i 2*1y
CV. MITRA CS
Nomor:20
ini Kamis, tanggal 18 - 06 ' 2015 (delapan belas Juni dua ribu lima
Pada hari
Bagian
belas), pukul 14.10 wIB (empat belas lebih sepuluh meirit waktu Indonesia
Barat),
menghadapdihadapansaya,ERIKAGUSTIAN,SarjanaHukum,Notarisdi
,bupatenSubangdengandihadiriolehsaksi-saksiyangsaya,Notariskenaldan
Tetangga003,RukunWarga00l'DesaCicadas'KecamatanBinong'
PemegangNomorIndukKependudukan3213081104600001..-----.-.-.
2'TuanKOSASIHSUMARNA,lahirdiSubangpadatanggall0.0g-1979
puluh sembilan)' Karyawan
(sepuluh September seribu sembilan ratus tujuh
Swasta,WargaNegaralndonesia,bertempattinggaldiKabupatenSubang,
DusunKrajan,RukunTetangga003'RukunWarga00l'DesaCicadas'
KecamatanBinong,PemegangNomorlndukKependudukan
32 1 308 1 009790003. --------*-
\-
\_
AKTA PERUBAHAN
CV. MTRA CS
Nomor:20
,Pada - 06 - 20|5 (delapan belas Juni dua ribu lima
hari ini Kamis, tanggal 18
waktu Indonesia Bagran
belas), pukul 14.10 wIB (enrpat belas lebih sepuluh menit
Barat),
menghadapdihadapanSaya,ERIKAGUSTIAN,SarjanaHukum,Notarisdi
saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan
,bupaten Subang dengan dihadiri oleh
W.?t 1. Tuan AANG DARGA, lahir di Subang pada tanggal 11 - 03 - 1954 (sebelas
Tetangga003,RukunWarga00l'DesaCicadas'KecamatanBinong'
PemegangNomorIndukKependudukan32l3081104600001..----------
TuanKoSASIHSUMARNA,lahirdiSubangpadatanggall0-09-|979
puluh sembilan)' Karyawan
(sepuluh September seribu sembilan ratus tujuh
Swasta,WargaNegaralndonesia,bertempattinggaldiKabupatenSubang,
Warga 001' Desa Cicadas'
Dusun Krajan, Rukun Tetangga 003' Rukun
3213081009790003.--
L
"(:
Seroja Gang Hebras Nomor 24, Rukun Tetangga 087, Rukun Warga 024,
Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris berdasarkan tanda pengenal yang
dahulu :-------------
- bahwa Tuan AANG DARGA, Tuan KOSASIH SUMARNA dan Tuan RA.
- bahwa dengan persetujuan para pesero tersebut terhitung mulai tanggal hari ini
perseroan serta tidak mempunyai sangkut paut lagi serta dibebaskan dari segala
perlu untuk dan dengan ini nrrengadakan beberapa perubahan dalam anggaran
Pesero Tuan AANG DARGA bertindak dalam perseroan ini sebagai satu-
sepenuhnva dan berhak mewakili perseroan ini, baik didalam maupun diluar
Pengadilan serta menandatangani untuk dan atas nama perseroan dalam segala
hal dan untuk segala tindakan, baik untuk melakukan segala perbuatan
itu berhak untuk mengikat perseroan ini dengan pihak lain dan sebaliknya pula
untuk mengikat pihak lain dengan perseraoan ini, dalam arti yang luas, dengan
lain.
yang oleh karenanya, maka tidak boleh ikut campur dengan pekerjaan
perseroan ini sehari-harinya akan tetapi pada setiap wakln berhak untuk
tindakan -vang telah dilakukan oleh mereka untuk perseroan selama masa
MITRA CS tersebut yang tidak diubah dengan akta ini tetap berlaku bagi para
pesero.----
para penghadap sesuai tanda pengenal yang disampaikan kepada saya, Notaris
penghadap juga menyatakan telah mengerti dan memahami isi akta ini.---
4 Meneenai akra ini dan segala akibat-akibatnya serta pelaksanaimnya pari
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Subang, pada hari dan tangga
tersebut pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh :-----
1. Nyonya VIENIE NOVIANTI, lahir di Subang pada rangg al L2 - 1 1 - 1983 (dua
belas Nopember seribu sembilan ratus delapan puluh tiga), pegawai Kantor
Kabupaten subang, Blok sukawarna, Rukun Tetangga 05, Rukun warga 01,
- sebagai saksi-saksi.
Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan
.-- saksi-saksi, maka ditandatanganilah aka ini oleh para penghadap tersebut, saksi-
Dibuat dengan tanpa memakai tambahan, coretan maupun gantian.
10 - 31b 20/t
PE&IERINTAII KASUPATEIII SUBANG
KECAMATAI{ BINCNG
I}ESA CICABAS
Aiamat, Jlrr Karya Bhakti No 35 Cicada: Binong subang Kode Pos 41253
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Desa Cicadas Kecamatan Binong
Kabupalen Subang menerangkan dengan sebenarnya bahuva :
KY
EfsE#
olorfu
w
\ tA.n tf,AtturAlEt\ SLItA!\u rt }lf,,Rtr lAtl tL{Itu?AI E"\ suB.{tc PLTIER.U\-IAII KABUPATEI{ SUBA]
IC{BUPATEIT SI,'BANG PEUERIN
t\: ST'BAIIG PEMERIIYTAH KABUPATEN
--rI .-* p-
AE KABTiPATEN STJBANG
lf ^"n-i-"''q. li
ll *lEiil, SUBAhIG PEMERINTAH KABUPATEN
llll \siEEi:
_!@r.CBL ll
Ii
AH KABUPATEN SUBANG
ll d-5--5& ii
AH I(ABUPATEN SUBANG
\ SUBANG PEMERINTAH KABUPATEN
SUBANG PEMERINTAH KABUPATEN
PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG
'ii*
IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL
Nomor :i1i 3l2i1i3 LE 0 I't4 6 0 1 019 7 7
l,:l;i\TAli t{A}tijP4'I'il,it r,itJtlAiiC i}iji?tEitf!'i4[J ti,rii]jt,A'rIift BLiB ii.,:,; F l. l1'! i, !.{ :,1{ "i,t" } I *i.ra 5 {-i l';t-i: [N SU BA
Sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 92 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha
dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, serta berdasarkan penilaian terhadap permohonan yang diajukan
badan usaha jasa konstruksi di bawah ini, Pemerintah Kabupaten Subang menetapkan bahwa:
I N.P.W.P
Nama
Badan Usaha
i
:
AANG DARGA
01.950.711.0-439.000
AH KABUPATEN
NTAH KABUPATEN
NTAH KABUPATEN
NTAH KABUPATEN
Nama Penanggung Jawab Teknik : ALI BASAH TRIYANA
No. Kartu Penanggung Jawab Teknik : 135.14lWasdafl/2014
.AH *:s.EiJ I,t" i !, N -\ a-r ii.{ Hr} rri-.riIlliiI\?-,1i{ SUBANG PEMERINTi\H KABUPATEN SUBA
s l.r.!': i:.t,:I!:;r.1 i L'li 5t_.j..1,".U
Telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan untuk melaksanakan kegiatan jasa usaha konstruksi di seluruh
wilayah Republik Indonesia dengan klasifikasi dan kualifikasi usaha sebagaimana tercantum di halaman
belakang
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUIK) ini berlaku sampai dengan tanggal 16 Januari 2017
AH KABUPATEN PE}IERINTAH gA B Uir.!t' li :u s i..' :}:t"Y(;
PEMERINTAH I{-q.}}!-JPA I- gi'i SU lJ,!}l C Dl::8,.i:'*!
i Llll'Lr\;,
.._a'r i
r r- if;
-- 1+t:
-L :;'(-
{G PEMERINTAII Dikeluarkan di KABU
YG PEMEIIINTA}I
NTAH Padatanggal
YG PEMERINTAII PATEN SUBA
AH \G PEMERINTAII PATEN SUBA
Eitirt'i ni-i \IG PlEMERTNTAH KABUPATEN
PENTERINTAH KABUPATEN
6f
\TG
\G PEMERINTAH
YG PEMERINTAH wl PATEN
NG 'PEIVIERINTAI.I KABUPATEN
ERINTAH PEIVIERINTAI{ f;t"1 KABUPATEN
t
PEMERINTAH KABUPATEN
,
PEMERINTAH KT
PEMERINTAH
PEMERINTAH KA
PEMERINTAH PEM EIT.INTAH KAB UPATEN
PEMERINTAH SUBANG PEMERII\TAH KABUPATEN
PEMERINTAH SUBAI\iG PEMERINTAH KABUPATEN
PEMERINTAH KABUP^{TEN SUBAITG PEMERINTAH KABUPATEN SUBAI
I\{ERINTAH PFLIFNTNTAIf r(Anr;rralrrr* srinixr: DEIIEI} IN'TA IT I' A DT ID^TEN CTID L!
*ri
&,
.h D I
o a
z
f
o. =
E
lr, z
I I
C:
lE nn
EH
\ru
tr;
(g
Eq
C];
c
c'6 -'(u
(EJ -.--
! ^6
(E=
CU€J
:l(,
# _9r
,=rur -o
a CC
(E{! 4-o= >F
v u! u!
k Ecd
t!
cc
f5(g =m;1
= 6cA (El-u6(0
t/, €
f 'a 'a
J g'=
-i o-
.? ffi
co -v. q
J
a
==
LL =&LPn =E
6'- 6 'i
c< E=
,,l,
rb
g
do
oo
>l
xl
\l Is
id
sE
E'=
o
ts:
)J
C!f
#
f
P#
cc E<
roO rE.a =-Jm
(oF(od)
ro:> (o(g ro
q .:
-' rE 0,
0:Z
i*
=ft
aJ(b
.)c
(!(u -SZ (o
(gE(gOJ -Sz _
-\a
o- do
t
a6
o- o- o-=o-
f.. dJ
r.. d
Rh
(qrq
(g (o s3
€:-
sE
(! G
r{L -r
rE
Y6
\o -)z
(!
a
tt S
L)!6r trt =
v oO Or
OO -l
OO
an
t^;G OO
F..-G
=rflO
v3Y (,
co
(,
co
OO
tut v\
6
in
,Jr{O
g 3
tn
CL
6
Y
(o lt
(! a e{
\z \l Ft
\l
rl
>z
a
f Y
LV
(!rq a
jc]-)c (a
a=
aou{
(oOJ
-c6 c,
roO--L z ilN ll') sf
zzg
PEM ERINTAH KABU PATEN SU BANG
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN
( B P M P)
Jalan Ade lrma Suryani No. 2 Subang Telp./Fax (0260) 411014
Keadaan Perusahaan
';'i.l''li Rerubah
Dikeluarkan di : SUBANG
. Pada
Tanggal : 20 OKTOBER 2014
A BUDIARTY,M.Si.
embinal'kl(lV/b)
NIP. 19711228 198903 2 006
g{X'Z 80686t SZCttLit:
(qlru)tlreunldifin tr rr\ :\q.: -ft
I
eNvSns N3tvdnSvy
(i'\
h'))
L\V
Ll"ZtV Sueqng FL*Lt"v (OgfOj 'dlat U 'oN uorlnse6 ruefung erurl opv ueltsf
(anidn)
:E
c o)
o
(r) .g
c o
0) o-
]C
'6 NI
lz q)
tl
L
C
a f
c -c
o (o
Y
H G o)
c(U
t
a
(E
-o) =
'6 o
C (o L
o
6 o
c .i
L
.A (!i m
Io Y o .c (,)
(t) ot o
:) o) (tr
lzc s tDl
-:zl fi,
=
--)
o) iE(o o (q
E E, o)
N a
zo
F r
=s ol g
a
z
C
J 3g
?6 ?6
U'
J c e
-c
$ a6N
ll
o F
LV
_g; EE
o_
v @ NO
oP 8=
dl
J
1
L *
o -o6 J
z z a
oX
CE
ON
ct)
C oo E-
fir oF-
U'
v E
o ooLL
oo E )s
c
:l YZ v
:fN
(,'=
J o)
I
cL f (o
o):, =(I,
eoD
lU c .J <X co)
(trE
o
TL E
c E c':P
o 14 o-Fo
-\z
f b iico ,,s
(l)joo
U' tr)
o) (rE =(s
oo_
.? (I,
A NEiJ
o (s :(tr
-C
c(I,
c tr s';
E o-o
'ro:oE
@ $ P'6(D
f N
o)
o o (l) !iEEor
-o
z o
f.-
o 2
ao_sG o
s
ae
I
o l
trm
6!u
a4
o_c
=p
zo= oti
I E
Y
o
f
lzCf)
tuo! T
o
o
E -:z -oc
o
O-(E
85 :
r*k sP
I
c_-o E ojY i* c
th
.i:lz
(9 6 Ni))
! bg
q
tDSY (oO-
(/)(6 O.O q., dH : 6 ac
o
,g
E g6 o o E(!
a=
!
f
o
fit ufi=n
YC
xsir
I
= o
tlrl- o0) (9 a oD(, o
oE
=.E
rag CE rlo <g
C
(\
{Stu
cn sC/)
c.-
(UU)
EL
(9
I
vb
r'6)
oc
Ev
-o3 o = 6P
l* o>
ix
.lrS
=(/)
)C =Efi =$5"' .'q orI
: 6E
Pk
q,
E,
ai
E6
EA =o
.EY
@o E. .9- _q0
^<e _a
oo i'rFo
\J .3 f 6N,
z?
;G
a1
(U-
o-E
L
:Y o(5
t o-f
cS
<d?! co)
oc f Yo -x XE,
ri- =o
[Dro
(u ^, _c !
Et 6s
cu (E
Y=.8
:tv
=_o
L-
OE
6q !!- <n
u, ts
S a =tr
=c!0) Eco
L-
O-
ea
ea ;i s rz =6;
-- 9 o
!
CO
(g0_
E',
EAE : E p-3 9.
.U'
(,)
H
=-s
di6
EF.i
=zE qEfl fi r$-.gE
-d
_\z o)
fr lfi \ii
(u
=oo) t lY r
g(tr ii=
(tl
--
8E E L
o iE!! 6 Y;
H HE € E:c=*Eg Eo
Ee
L(:
>\ i=s
ool
coJ zz< Yo-zwz-aY z i5 (Xd b oo
o
Y -N
o_
E.
hs
Af
(o.=
o.c:
-
6z
J
o-
Ei
o -
C
o
Y=
c(I,
(0
F
(D
N
N
o
.i
83
6
v 2=fi
(I,Y b
oi
<tr
)C
E s
3 gr
YiN E
n2o
f<Y 1 i I
s: E
p i
ti
f < od c
o //
YZ rlr (!
f fi
))l
I
1 J
#
==
XE EE
s6 #
A
N 0)
0
Y
=<
1
thJ o- YH i
<IJ S ; ;
=
-E* A E;
E3
v<
--== ILL
E e5
p
4<
<t (/) 2
I 9ro
2
S^o***uo'jt''
oooUr
z
9D = ;E .:33!
22 E EE E
%-
Hl
tr6 BrE *ao-oocl I
*g-= o,l
qap8unqeD v
E qE *E*[
E =
E,=H
E E Et
PI PE
rpQ.'
!
_o
c
t,
=mso B6'EE
_)IJ
_)E
=
o
o
E
U' o
(I, 'E
oE= r co *
-g
Eq
oo O
6 o !
)<Y o o
oo.o 6 ',a oo
cc
oo4./) =
,E
f,
m
o
-au,
(U<-
lJJa
3 PPa
f 6 6.(U -g
E
-q
!
o
o
o
r
hbi59
-EE(,);rr 5 Y Y
i
CP
oo
Eaa<
m_g_gg
oc
co
oo
OEE!' d oo
ZYY<
,{*.
: €rl: (d3:!
:ffi: *: ES
Y'5*: -L=
&:l *
:iq
d,:t ..8
E
o 6{. MF.. -\ ,f,r
5-"!
{d:l r
Z JP: i rt
:' m:
,"t t'' \
L4-l
L.-l rY
-t
x
i).UJ'*. { I r.J
s :i
-z
.i
L. /*r! 'i
rr Y'
!-, L_
g^: il
4*
N!l (}
7"\ :d
$'e
nir
=
P"i
&-
&-l f& ':l {E "l* I
LE!
i:- * +;ffi
x- ei
4l
#!E
h.: f6 "U "4l=
rr: ffiF
s
t
R $ .:
€i: {f}
e:
ffi {s {-ljir
-Jl
*ai ffi
U .JI J
\*l .1
qS
d;" s
!il rrt
*{.
{t} s!
fs
C
H=i'&
&:;'
fel6
ffil*
#r*-'3*u
oa aoaiitt
$ \ E
aJ
t):
B;
# t lc n:r}s dl
.&!.t
ffi
f -oooo E lA Hi. x ffi
.s
q"$: &r
€s w
C
L
,i-
T-el -*:..
"fi\
il
E'OOOO ili {}: pl ffi f,q n LL
U {p {P{ tJ
$ h ffi r q tfi
:)
$ :
s ----;;
F-
:
r "I
't
s. -:: r'l )
v/ -i
-i
';{ i]-.
#i
\ {- .;t .t)
r)
x- tr i./l
.&t E)
l-:i-t E
ull V'OJE
rn cra= E
G
L (ni ul rF
o
.-4Ur.rl-1
T5 L,l. 4t O^
: H:i;
!l:
{:: i;l ;l .-c t
t-; &
EV oq C; o
*.,
lo
.e "1" &* @
3s 8= frg
P= g; i-l
* 8F, H -.- ffi,,r:' o oo;'
bE oa'oh At'0;^?iS['.y
Q: *# E:r * -i*
*: \-, tr l&
F# FE- F: gF
EE- gH u ?i A,(U = O
EE
-oP-^ti=
Ei
5 E HT
E H *
g
=
E tfi EE
sx
o) -oc (E Y o q
]J g i
c cL
t bE tE b _g E q, +
EEE ilEE
=gHf EE:ilPE
cIEF
- 55E E H 3 so :5
EEgEEEIEEE
!q
g qE E * € E
E EE E 5= E. E * B
g
3 EE s Eg E E f;,
5 q 5*
5 *E g ES E 5
E *; E eE eE g EE
F U*p, g E E€ pg I gE:.S
E
.1 trrs
g:
'A qH EE E
E tp
E3 tp g
gE
=E
s F= s FE EA sE
- c.i c"i + d to .N d
PROVINSI JAWA BARAT
KABUPATEN SUBAHG
NIK : 3e1,30&11,0r{bn00{31,
Narns .AAN€0A}1GA
TBmpfiYTgl Lahr : SJEAI*G, 11{4 ISO
Jen$ (elarrifl :L]*.K,-LAK, C*l Da.ah
Ah,r'a1 :OUSIJN KRAJIN
BTiBW r0O3.,1001
Ke€resa jCiCAO,4S
Kecafrlalan : BlNOttG
Agama :iSLAM
*all"is Perkarnan: K49riN
Peke4asn :srrtR.a^5\{A.SfA
Kewarganegaraan: YYNI
Bdfskij liingga : 1 1+a-20] /
http://sidjpl l.intanet.pijak.go.id:.7777lSIDJP/Pkp?npwp=419507110...
'a
Sesuai dengan Pasal 2 ayat (2)/Pasal2 ayat (4) .) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2007 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-M|PJ12008, dengan iniditerangkan bahwa:
1. Nama CV.MITRA CS
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 01.950.71 1.0-439.000
5. MereMAkronim
6. $tatus Modal ,*o*ro
7. Status Usaha TUNGGAL
8. Kewajiban Pajak
IXIPPN [ ]PPnBM
r"*-{,t".
asy.ry<l\y'
1of I
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH D.!P JAWA BARAT II
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SUBANG
S!'sluii (icltgllt ['usul ] avilt (l ) Pasnl I a]'lt (l) x) Untilng-t.lnriilns \orttot 6 Trthtrrt l9Ei tctttanu Kctctttttalt t,ttltLnl
I)clrrlLrran Dircl.tLrr .lcndcrel Pa.jll< Nornor PER-10 PJ l() l-r. rlL-nglln ini dililangl'lrrr hrtltu lt:
.r Kllsitlklsr Lepungan [,saha { K[-1. )1-tlml : -ll0l2 - K()\sT[tt] Ksl (;1,.1)tr\C PEItK.\\T'oR.\\
I;cbrrrlri l{) I5
llr Klntor
si I'clavanrn.
:.,1{ rait^';.
i ri |'/!-
1\
;:r '
iilavulr trr
96908r5r989121002
TERDAFTAR : 10.10-2OOO
14.370.257.9-439.000
AANG DARGA
DSN. KRAJAN BLOK KRAJAN RT 03 RW 01
CICADAS
BINONG
SUBANG
TERDAFTAR : 04-02-2009
CV N4ITRA. CS
KONTRAKTOR DAN PERDAGA}..{GA}..{ UMUM
BANK
BNI
BRI
Il. Rsyu Ciooilas No. 17 Biuoug BPD
l
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH DJP JAWA BARAT II
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAIVA SUBANG
J1 Ukong Sutaatmadla No 72, Karanganyar
LAYANAN INFORIV]ASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 15OO2OO
EN4AIL pengaduan@pa]ak.go.1d
PETUGAS PENERIMA,
\rr
I
t *t.ir-
,, PFA.:A}'A
l*Ali!i
INDRY DAYANI
NIP 1 5022001
PEMIERI ruTAH KAEU PATEIU SL.! EANG
DINAS BINA MARGA DAIU PENGAIRAN
Jl. KS. Tubun No. 16 - Subang Tetp. (0260) 411106
Penyedia Jasa :
CV. MITRA CS
JL. RAYA CICADAS NO. 17 BINONG SUBANG
SURAT PERJANJ IAN ( K9NTRAK}
Nomor : 620 I 1.44/ BM/Sp/Disbima i r /vt I lotS
Pada hari ini Jumat tanggal Dua belas bulan Juni tahun Dua ribu tima belas, kami yang
bertanda tangan di
bawah ini :
1. Nama : RUSKANTO,ST, MT
labatan : Pejabat Pembuat Komitmen
AIamat : lalan K.S. Tubun No. 16 Subang
Selanjutnya disebut PIHAK KESATU
Dengan ini kedua belah pihak bersepakat mengadakan perjanjian dalam pelaksanaan pekerjaan
Peningkatan Jalan latibaru - Mariuk (154) sumber dana APBD KAS. Tahun Anggaran 2015 DpA SKpD Nornor:
1.03.1.03.02.01.15.03.5.2 Tanggal 31 Desember 2014 dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana
tercantum Calam pasal-pasal tersebut di bawah ini, termasuk seixua lampiran yang merupakan kesatuan
yang tidak terpisahkan, selanjutnya disebut kontrak.
Pasai L
TUG/\S DAN LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KESAIU dalam kedudukannya seperti tersebut di atas memberikan tugas kepada pIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA menerima tugas dari PIHAK KESATU untuk melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jalan
latibaru - Mariuk (154), dengan uraian pekerjaan seperti terlanrpir dalam daftar kuantitas dan harga.
Pasal 2
HA}( DAN KEWAJIBAN
2.1 PiHAK KEDUA waiib melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki pekerjaan secara cermat, akurat
dan penuh tanggung jawab derrgan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan,
angkutan ke atau dari lapangan dan segala pekerjaan permanen rnaupun sementara yang diperlukan
untuk pelaksanaan, penyeiesaian cian perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak.
7..2 PIHAK KEDUA wajib melaksanakau, menyelesaikan dan memperbaiki seluruh Dekerjaan sesuai
ketentuan kontrak, sampai diterima dengan baik oleh plllAK KESATU.
2.3 PIHAK KESATU wajib menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan peker.iaan.
2.4 PIHAK KESATU wajib membayar kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan, penyelesaian clan perbaikan
pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Pasal 3
NILAI KONTRAK
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
4'2 Jangka waktu pemeliharaan ditetapkan selama 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender, setelah
serah terima pertama pekerjaan kepada pIHAK KESATU.
pasal 5
UANG MUT\A
5.1 Uang muka dapat diberikan kepada PIHAK KEDUA sebesar rnaksirnum 30% (tiga puluh
perseratus)
dari nilai kontrak, seteiah PIHAK KEDUA menyerahkan jaminan uang muka kepada pIHAK
KESATU.
5.2 Pengembalian iaminan uang muka tersebut akan diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus sudah lunas pada
saat pekerjaan mencapai 100%.
Pasal 6
JATUINAN
(PELAKSANAAN, UANG MUKA DAN PEMTIJHARAAN)
f-
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
1.7 Pembayaran 100% (seratus persen) akan dilakukan oleh PIHAK KESATU apabila pekerjaan
telah selesai
100% (seratus persen) yang dinyatakan dengan Berita Acara Pemeriksaan pekerjaan
/penilaian dan
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
1a
Pembayaran sebagaimana butir l- dan 2 terse[:ut diatas dilaksanakan apabila plilAK KEDLJA telah
memenuhi persyaratan pembayaran sesuai dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 8
SANKSI DAN DENDA
8.1 Apabiia PIHAK KEDUA terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jaCwal dan setelah mendapat
peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dari PIHAK KESATU dan pIHAK KEDUA. tidak
mengindahkan tugas dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam pasal L dan pasal 2 Surat
Perjanjian (Kontrak) ini, maka untuk setiap hari lleterlambatarr PIHAK KEDLJA wajib membayar denda
sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari harga bagian kontrak yang belum dikerjakan dengan ketentuan
bahwa PIHAK KEDUAtetap berkewajiban untuk memenuhi ketentuan termaksud dalam ayat ini.
8.2. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA melal<ukan kesalahan/kelalaian sehingga
mengakibatkan keterlambatan penvelesaian pekerjaan dan serah terima pertama pekerjaan pada
waktu yang telah ditetapkan, maka PIHAK KESATU dapat mencairkan jaminan pelaksanaan.
of, Semua penerimaan denda yang diterima PlllAK KESATU dalam hubungan dengan Surat Perjanjian irri
akan disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Subang.
8.4 PIHAK KESATU dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan akibat kesalahan/kelalaian PIHAK KEDUA sudah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan
atau telah melampaul akhir tahun anggaran.
Pasal 9
KEADAAN KAHAR
9.1 Yang dimaksud dengan keadaan kahar (/orce mojeure) adalah s tatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak yang dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan pekerjaan yang tidak
dapat diatasi baik oleh PIHAK KEDUA maupun PIHAK KESATU diluar kesanggupan dan atau diluar
wewenang, seperti :
a. Adanya Bencana Alam seperti : gempa bumi, angin topan, banjir, perang, huru hara dan
sebagainya yang mengakibatkan kerusakan pekerjaan/menghambat pelaksanaan pekerjaan.
b. Adanya perubahan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Moneter yang langsung menyangkut dan
mengakibatkan kenaikan harga satuan bahan/upah kerja.
c. Adanya peristiwa-peristiwa lain yang rnasing-masing mempunyai dampak langsung terhadap
kelangsungan penyelesaian pekerjaan.
9.2 Apabila akibat adanya keadaan kahar (force mojeure) pekerjaan tersebut terpaksa dihentikan dan
tidak dapat dilanjutkan lagi, maka PIHAK KEDUA dibayar sebesar nilai prestasi kerja yang telah
dikerjakan. PIHAK KEDUAtidok dibenorkon mengojukon tuntuton loin seperti gonti rugi don loinnyo.
L
I
Pihak I
9'3 setiap peristiwa keadaan memaksa
seperti tersebut diatas harus mendapatkan
PillAK KESATU dengan terlebih dahr'rlu pengesahan dari
PIHAK KEDUA memberitahukan secara terturis kepada pr-1AK
KESATU selambat-lambatnya dalam waktu
14 (empat beras) hari karender sejak
kahar (/orce moieure), dan PIHAK KEDUA terjadinya keadaan
dibebaskan dari tanggung jawab atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang telah kerugian dan
ditetapkan.
Pasal 10
DIREKSITEKNIS
(PENGAWAS PEKERJAAN}
Pasal 11
PERSELISIHAN
11'1 Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK KESATU dan pIHAK KEDUA pada dasarnya diselesail<an
secara musyawarah.
1L'2 Apabila penyelesaian secara nrusyawarah tersebut diatas tidak mencapai penyelesaian,
nraka
dibentuk Panitia Arbitrase yang terdiri dari :
11'3 A'pabila cara penyelesaian tersebut pada butir 11.2 juga tidak mencapai penyeiesaian
selanjutnya
akan diambil jalur hukum yang berlaku.
11'4 PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA memilih tempat dan alamat yang tetap dalam Surat per.janjian
(Kontrak) ini yaitu kantor pengadilan Negeri Kabupaten Subang.
Pasal 12
PENUTUP
12'1 Dokumen l(ontrak yang ditentukan di barvah ini harus ciibaca serta rnerupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kontrak, yaitu :
a. Surat perjanjian termasuk Addendum nya bila ada;
b. Surat Penawaran berikut kuantitas darr harga;
c. Syarat-syarat Khusus Kontrak;
d. Syarat-syarat Umum Kontrak;
e. Spesifikasi Teknis;
f. Gambar Rencana;
g. Dokumen lainnya seperti : jaminan-jaminan, SppBJ, BAHp dan dokumen lainnya yang
berhubungan dengan proses pengadaan barang/jasa.
12'2 Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditanclatangani diatas materai
secukupnya oleh kedua belah
pihak
Pihak t
surat Perjanjian ini beserta rampiran-rampirannya
tidak dapat dipisahkan dibuat dalam rangkap 4 (empat)
bermaterai cukup yang diperuntrrkan uagi
ntaRx KESATU dan prHAK KEDUA serta dapat
dengan kebutuhan. diperbanyak sesuai
AANG DARGA
NtP. 19720530 200501 1 004 Direktrrr
*o Tt rr.7^\
a z€h-
PEIVIEruN AH KABUPATEN SUBAI\G
iffiffi:
w1&E*r
hEEs!+4 B{NAG ts{HA h4AR.GA BAN PEIqGAE}fu.{Fi
-
i 1,r..
RUSKANTO,ST, MT
Jl. KS.l'ubun No.16 Subang
selanjutnya disebut sebagai pejabat pembuat Kornitmen;
$r
CV. MITRA CS
JL. RAYA CICADAS NO. 17 BINONG SUBANG
yang dalam hal ini diwal<ili oleh:AANG DARGA
selanjutnya disebrtt sebagai penyedia;
Menerima dan menyetujui: Untuk dan atas nama Dinas Bina Marga dan pengairan
Untuk dan atas nama Kabupaterr Subang
CV. MITRA CS
AANG DARGA
Direktur
BERITA ACARA SERAI-I TERIMA PERT,"MA PEKERJAAI,{
{PHO)
PENI}'{GKATAN JALAN JATIBTRU - MARiUK (154i
TAHUN ANGGARAN ?0,i5
Pada hari ini, Selasa Tanggat Tujuh Bulan September Tahun Dua ribu lima belas, kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1" Nama : RUSKANTO, ST, MT
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Bina Marga dan pengairan Biclarrg
Bina Marga Kabupaten subang Tahun Anggaran 2015 Berdasarkan surat
Keputusan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Subang
Kabupaten Subang Nomor : C)Z7lKep.31-Disbimair/2015, tanggat 20
Dengan ini menyatakan tetah mengadakan serah terima pekerjaan untuk yang pertama sebagai
berikut :
Pasal 1
A. PIHAK KEDUA telah menyerahkan kepada Pihak Kesatu
Pekerjaan :
PENINGKATAN JAL.AN JATIBARU - MARIUK (154)
Oleh : CV. MITRA CS
Dilaksanakan
Berdasarkan Berita Acara PeruLrahan Pekerjaan (Addendum) Nomor : 01-
/ 1.44 / BMI S?/ Disbimair / Vl I 7015 tanggal 25 Agustus 201 5.
BA. CCOI 620
B. PIHAK KESATU tetah menerima pekerjaan yang teLah setesai dilaksanakan dengan baik dan
sesuai dengan Berdasarkan Berita Acara Perubahan Pekerjaan (Addendum) Nonror :
01 -8,1. CCO I 67A I 1.44 I BM/SP /Disbimair/Vl /201 5 tanggat 25 Agustus 201 5.
Pasal 2
PIHAK KEDUA berkewajiban memetihara Pekerjaan dimaksud pada pasal 2. PIHAK KEDUA tetap
berkewajiban metakanakan pekerjaan pemetiharaan secara terus menerus selama 180 (Seratus
detapan putuh) hari katender dengan baik sesuai ketentuan atau petunjuk/perint-ah Direksi
Teknik terhitung sejak tanggat 0B September 2015 sampai dengan 05 Maret 2016.
Demikian Berita Acara int'dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama, dua diantaranya bermaterai cukup.
t6l@G.Gl
ENAM RIEURUPIAH
r->:).t,
RUSKANTO. ST. MT
NrP. 19720530 200501 1 004
MENYETUJUI:
KEPALA DIN,AS BINA MARGA DAN PENGAIRAN
KABUPATEN SUBANG
SUKI KERTAWIBAWA
11271 1989A3 1 003